Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Waspada
Tipe: Koran
Tanggal: 2005-01-28
Halaman: 09

Konten


VASPADA an vait erika agar tetap anyak 12.500 ftar di kedubes mperketat ke- instalasi penting kekerasan dan Amerika Serikat. at AS itu, yang gai batu loncatan tahun 2003 di Kuwait), telah nggota kelompok ng menentang er AS di Kuwait S itu tewas dan taranya cedera n serangan pada Kuwait, tempat nggota pasukan patkan selama awan, at an untuk berbi- -reka, menyiap- Euran makan, stem poin bagi tuk memperoleh bungan dengan ar 100 dolar AS uk menawarkan oucher) senilai ntuk menjadi esehatan. berusia 71 ta- atakan dia tidak dan dalam kon- iat berkat olah- ari mengatakan pegawai sama menabung uang n klaim asuran- yakinannya itu orang pertama para perokok i pegawai pada 7.30-19.45 Tale pana rule .30-19.45 D 13 .30-19.45 S KOREA 17 m ke stas ex ero ad 7.30-19.45 o Malam Half Man is Bintang litas inter 100 ick gah Malam 9 ld "m30/C WASPADA Reuters ANGKUT JENAZAH: Sejumlah warga di Leupung, Nanggroe Aceh Darussalam, mengangkut sejumlah jenazah di jalanan kota itu Kamis (27/1). Penduduk kota itu mengatakan, hanya 1.000 warga yang selamat ketika gelombang raksasa tsunami menggulung Leupung, yang berpenduduk 10.000 jiwa. Leupung kini sudah dapat dicapai dengan mobil setelah jembatan yang ambruk menuju kota telah diperbaiki. Tidak ada rumah atau bangunan yang masih berdiri utuh di kota tersebut. 161 Pegawai Dinkes Meninggal, 668 Orang Belum Melapor demam berdarah dengue (DBD) satu orang. BANDA ACEH (Waspada): Dari 9.819 orang total jumlah pegawai Dinas Kesehatan Pro- vinsi Nanggroe Aceh Darussa- lam, 161 orang dinyatakan telah meninggal dunia akibat bencana gempa bumi dan tsunami yang terjadi pada Minggu (26/12) ta- hun lalu, sementara 688 lainnya belum melapor. Sementara menyangkut eva- kuasi korban, Budi menyebut- kan, kemarin telah berhasil di- evakuasi dan dikuburkan se- banyak 2.168 jenazah yang ber- asal dari Aceh Besar sebanyak 1.897 orang dan dari kawasan pantai Barat Aceh sebanyak 271 orang. pengungsi, dia mengatakan telah disalurkan beras sebanyak 2.170 ton, mi instan 48.061 kotak, ikan asin 44.703 ton, minyak goreng 6.409 kotak, gula 2.536 ton, susu 95.690 kotak, air mineral 6.318 kotak, selimut 21.932 lembar dan biskuit 22.681 kotak. "Dengan begitu, total jenasah korban gempa bumi dan tsunami yang telah dievakuai dan diku- burkan hingga hari Kamis jum- lahnya mencapai 101.199 orang. Sedangkan jumlah korban hilang masih tetap 127.749 orang, papar Budi Atmadi Adiputro. Berkaitan dengan pendistri- busian bantuan kepada para Melihat perkembangan saat memasuki masa sekolah perda- na, Rabu (26/1), tercatat jumlah sekolah yang rusak akibat gempa bumi dan tsunami di Aceh sebanyak 756 unit. Sementara aktivitas sekolah telah dimulai pada 130 titik tempat belajar mengajar pada pagi dan sore hari, serta 140 tempat belajar darurat di tenda-tenda, dengan jumlah pelajar perkelas menca- "Mereka yang belum mela- porkan diri ini bisa saja karena masih berada di kamp pengung- sian atau berada di luar Aceh bersama keluarganya," jelas Ke- pala Staf Operasi Tim Nasional Penanggulangan Bencana Aceh (TNPBA) Budi Atmadi Adiputro di Media Center Pendopo Gubernur, Kamis (27/1). Selanjutnya Budi mengata- kan, meski belum ada laporan resmi tentang adanya wabah pe- nyakit, namun terdapat sejum- lah kasus yang diperkirakan dapat berpotensi menjadi Kasus Luar Biasa (KLB). Kasus terse- but terdapat pada pasien yang dirawat di RS. Kesdam, RS. Faki- nah, kamp pengungsian di TVRI, kamp pengungsian di Mata Ie dan Puskesmas Lampeuneurut. Berdasarkan data yang diperoleh dari tempat tersebut, menurut Budi, pasien yang mengidap penyakit Infeksi Saluran Penafasan Akut (ISPA) mencapai 74 orang, diare 18 orang, penyakit kulit 37 orang, penyakit tipoit satu orang dan "Masya Allah. Teganya," ujar Ir. Nurliana NA, Kepala Sub. Bagian Umum Dinas Kebudaya- an Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Aceh Utara, pada Waspada di Lhokseumawe, Kamis (27/1). Ketika terjadi gempa-tsuna- mi, Minggu (26/12) lalu, Desa Pantai Kuta Krueng tempat Ma- kam Sultanah Nahrisyah dan para perdana menterinya serta Pagar Makam Menteri Keuangan Sultan Malikussaleh Dicuri LHOKSEUMAWE (Waspa- da): Musibah bencana alam na- sional gempa bumi dan gelom- bang tsunami yang meluluh- lantakkan Provinsi NAD sebulan lalu menewaskan ratusan ribu jiwa manusia, hewan, tumbuh- tumbuhan dan menghancurkan bangunan, tapi masih ada ok- num manusia yang belum sadar. an Kerajaan Islam Samudera Pasai, di Desa Kuta Krueng, Ke- camatan Samudera Pasai, Aceh Utara sekitar 500 meter sebelah barat komplek Makam Sultanah Nahriah dicuri. Bayangkan, di tengah- tengah masyarakat hidup mu- dharat di kamp-kamp pengungsi, masih ada pencuri yang meng- ambil kesempatan. Tak tang- gung-tanggung, pagar BRC kom- plek Makam Teungku Sidi Abdul- lah Tajul Nilah, Menteri Keuang- Nanggroe Aceh Darussalam MENYANTUNI para musibah membutuhkan hati nurani, bukan mengandalkan emosional atau institusi. Kalau masih mengedepankan keakuan, nasib yang tertimpa musibah bukan membaik, namun bayang- bayang maut semakin dekat. Bagaimana perasaan mereka? Sudah keluarga hilang, harta hancur, keadaan penghidupan juga memprihatinkan. Itulah gambaran pengungsi di Bumi Teuku Umar, Meulaboh. Meski bantuan kemanusiaan terus mengalir ke sana, namun yang didapatkan pengungsi tidak sebanding dengan sumbangan relawan. Mengapa bisa demikan? Di antara sejumlah pengungsi lainnya di NAD, penulis melihat keadaan pengungsi di Meulaboh berbeda dengan pengungsi lainnya. Bayangkan saja, sudah sebulan tsunami menghempas, mereka belum pernah minum segelas susu, belum mendapatkan sebutir telur. Hanya mengkonsumi nasi dan mie instan. Jatah mie instan juga memprihatinkan. Selama sepekan untuk satu jiwa hanya mendapat jatah 3 bungkus. Pengakuan itu penulis dapatkan hampir dari seluruh pengungsi di beberapa titik pengungsian di kota Teuku Umar itu. Sementara setiap harinya truk-truk yang membawa bantuan melintasi kawasan yang berdebu dan mulai gersang itu. Tetapi pengungsi hanya mampu menatap- nya, karena bantuan kemanusian itu harus diturunkan di Kompi C, Makorem 012 Teuku Umar. Bayi yang kekurangan gizi sudah terlihat di pengungsi ini. Demikian mereka yang telah dewasa juga terlihat loyo, kurang energi. Raut wajah kurang tidur terpancar dari pandangan korban tsunami ini. Betap tidak, lokasi pengungsian mereka ladangnya' nyamuk. Sementara obat anti nyamuk tak ada. Lagi pula kawasan pengungsian ada beberapa titik yang becek, sehingga jentik-jentik hewan penghisap darah ini berkembang dengan cepat. Sepekan sekali per jiwa mendapatkan jatah beras 24 ons, plus tiga bungkus mie instan. Yang lain tak Melirik Pengungsi Meulaboh pernah mereka terima. Awal tsunami lalu mereka ada mendapatkan bantuan satu kepala keluarga 1 kaleng sardent, selebihnya? Waspada/Bahtiar Gayo JAUH LEBIH BAIK: Inilah gambaran pengungsi Di Kuala II, Krueng Mane, Bireuen. Keadaan mereka jauh lebih baik bila dibandingkan dengan pengungsi Meulaboh Tgk. Sidi Abdullah Tajul Nilah, demikian juga di Desa Beringin komplek Makam Sultan Mali- kussaleh hancur dilantak gelom- bang maut tsunami, serta bebe- rapa desa pantai lainnya di Keca- matan Samudera Pasai, namun Allah SWT menyelamatkan ma- kam-makam ulama pendiri Ke- rajaan Islam pertama tersebut. Hanya sebagian pagar keliling komplek makam yang rubuh diterjang gelombang tsu- nami seperti pagar keliling kebun komplek Makam Sultan Mali- kussaleh bagian selatan dan ti- mur, pagar keliling komplek Ma- kam Sultanah Nahrisyah dan pagar bagian utara dan barat komplek makam Teungku Sidi Abdullah Tajul Nilah, demikian pantauan Waspada di komplek makam-makam tersebut. Menurut Ir. Nurlina NA, setelah terjadi musibah itu Kepa- la Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga, Aceh Utara Drs. Haji Teuku Mustafa, MM bersama para Kepala Sub Dinasnya dan staf langsung tu- run ke lokasi, mendata kerusa- kan yang menimpa cagar budaya nasional itu sekaligus member- sihkan sampah di sekelilingnya bersama juru pelihara makam dan masyarakat setempat. Demikian dengan alas tidur. Kalau ada yang berbaik hati, maka papan yang menganjal tubuh tidak terlalu terasa. Namun bagi yang tak punya alas tidur, papan yang jarang aturannya itu menjadi pengganti' kasur. Badan akan pegal-pegal. Tetapi semuanya itu dilalui pengungsi tanpa keluhan, karena mereka tak tahu mau mengadu kemana. Kamar mandi yang disediakan juga telah meng- undang penyakit. Untuk 300 orang pengungsi hanya ada 2 MCK. Satu untuk pria, satu untuk wanita. Airnya terpaksa hemat-hemat. Yang membuat panik, bila ada yang sakit perut, sementara WC yang ada harus antri. Bila ingin memasak nasi, ada pengungsi yang harus mencari kayu bakar sisa-sisa amukan tsunami. Tidak semua pengungsi memiliki kompor, walau kompor untuk memasak itu hasil belas kasihan sesama. Belum ada mereka mendapatkan jatah kompor. Hanya ada minyak lampu 1 liter. Di Kota Meulaboh bantuan pengungsi hampir semua pihak membahasnya. Bukan hanya di kalangan pengungsi. Di warung kopi dan beberapa tempat berkumpul bantuan untuk pengungsi menjadi pemba- hasan yang hangat. "Kalau kita lihat bantuan yang datang, rasanya tak mungkin jatah untuk pengungsi dikurangi. Masak mereka enggak pernah mendapatkan sebutir telur. Tidak pernah menikmati segelas susu. Tidur tanpa alas, kalau juga ada harus cari sendiri," sebut hampir semua masyarakat yang Waspada temui di kota itu. Mereka sangat menyesalkan sikap petugas yang masih pilih kasih dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan. Stok itu dibiarkan menumpuk, semen- tara rakyat membutuhkan. "Yang tinggal di kamp pengungsian saja keku-rangan makanan, apalagi yang tidak menetap di kamp pengungsian, mereka yang menetap di rumah penduduk, tentunya semakin dilupakan," sebut warga di sana. Namun pembahasan hangat pengungsi dan masyarakat itu dibantah Danrem 012 Teuku Umar. Menurut Kol. Gerhan Lantara menjawab Waspada, semuanya itu bohong. "Enggak benar itu. Bohong semuanya. Kok pengungsi diterlantarkan. Ah yang benar aja," jelasnya. Danrem mengakui semua bantuan kemanusiaan itu dikoordinir oleh pihaknya. Hal itu dilakukan agar bantuan itu tidak disalurkan atau dimanfaatkan oleh mereka yang tidak berhak. "Setiap harinya satu jiwa pengungsi mendapatkan beras 4 ons, sesuai standar nasional. Dulu kita berikan 8 ons. Dan setiap hari pula mereka diberikan satu bungkus mie instan," sebut Gerhan yang membantah keterangan pengungsi hanya mendapatkan 3 bungkus untuk sepekan. pai 20 hingga 30 orang. Budi juga menyatakan, selain memberdayakan media center untuk Posko Utama Pendopo di Banda Aceh, Ko- minfo/LIN juga mempersiapkan berita pers sehari dua kali untuk disebarluaskan kepada masya- rakat dan wartawan. Gerhan mengakui bantuan lainnya seperti susu atau telur memang belum pernah disalurkan. Tetapi Gerhan enggan memberikan keterangan lebih jauh yang bertemu dengan Waspada ketika mengecek lokasi pengungsian di Lapang Prumnas. Dengan Di samping itu, Kominfo/LIN juga menyebarluaskan informasi secara umum melalui siaran radio dan siaran keliling. Komin- fo/LIN juga telah membangun stasiun radio siaran yang dilaku- kan atas kerjasama Kominfo dengan KPI, yang dilaksanakan Tim Teknis Jaringan Delta Famili Indonesia, demikian Budi Atmadi Adiputro. (604) Selesai pembersihan tamu dari berbagai negara datang ber- ziarah ke makam bersejarah ter- sebut seperti dari Malaysia, Pa- kistan maupun dari berbagai pro- vinsi di Indonesia. "Sebagian pa- gar jenis BRS yang roboh belum sempat diamankan (dipindah- kan) apalagi masih terikat de- ngan beton yang rubuh," ujar Ke- pala Sub. Bagian Umum Disbud- parpora itu. "Kamis (27/1) pagi kami menerima laporan dari masya- rakat setempat bahwa pagar BRC di Komplek Makam Tgk. Sidi Abdullah Tajul Nilah yang rubuh telah digondol maling.(b10) mengendarai speda motor harley, kolonel ini meninjau lokasi pengungsian yang lain. Cukupkah mereka setiap hari mengkonsumsi nasi dengan mie instan? Sementara gula pasir, minyak makan, kecap, garam, air bersih, ikan atau makanan ringan lainnya tidak didapatkan. Sementara bantuan terus mengalir ke kota yang porak-poranda itu. Lihatlah pengungsi yang berada di bekas kantor Polsek Drinrampak, Arongan Lambalek. Pengungsi ini mengakui hanya sekali mendapatkan gula pasir, itu juga takarannya hanya satu ons. Demikian dengan pengungsi di Lapang Prumnas, Peurumbee, Gampa, Seunebok, Gunong Pulo Arungan, juga menyampaikan keadaan mereka nyaris sama dengan pengungsi lainnya. Khusus untuk air bersih, setelah ada relawan dari salah satu LSM yang memberikan petunjuk bagaimana caranya memanfaatkan air sumur untuk dikonsumsi setelah diberikan serbuk pembersih, masyarakat kini sudah mulai menikmatinya. Ironisnya, pengungsi yang sempat menonton televisi mendapatkan keterangan, seluruh pengungsi sudah teratasi. Baik penyaluran makanan dan pos kesehatan. Memang bantuan itu sudah disalurkan, tetapi tidak seperti diharapkan. Pos kesehatan sudah memberikan pelayanan yang baik, terutama relawan dari luar. Sementara telepon statelit yang diperuntukkan bagi korban untuk menyampaikan keadaan keluarga mereka kepada sanak famili di luar Meulaboh, musih sulit dipergunakan masyarakat. Ada pengungsi yang nekad akan meninggalkan kamp pengungsian karena mereka tak tahan dengan keadaan di sana. Rata-rata pengungsi itu trauma. Mayoritas pengungsi itu berjuang dengan maut di badai tsunami. Energi fisiknya terkuras, beban mental bertambah, karena banyak keluarga mereka meninggal dan hilang. Keadaan mereka semakin buruk dengan makanan yang memang alakadarnya. Hanya nasi dan mie. Mereka beranggapan bantuan itu bukan tak ada, tapi tak sampai. Bukanlah berita baru bila pengungsi dan warga Meulaboh menaruh simpati pada relawan asing. Mereka bukan hanya bekerja keras, melainkan langsung mendistribusikan bantuan kemanusiaan yang memang dibutuhkan pengungsi. Warga Kubang Gajah di lokasi Bandara Meulaboh mengakui bantuan kemanusiaan yang pertama mereka dapatkan dari relawan Australia yang melakukan pendaratan pertama di bandara itu. Ada juga relawan yang membagikan uang. Pemba- gian dilakukan pada malam hari dengan membangun- kan seluruh pengungsi. Hal itu dilakukan agar tidak dimanfaatkan oleh pihak lain. Harapan masyarakat di sana dan pengungsi yang hidup menderita, keadaan yang sudah buruk ini jangan diciptakan untuk bertambah parah lagi. Jangan meng- andalkan emosionil dan institusi dalam menangani pengungsi. Karena mereka sekarang ini manusia yang lemah yang membutuhkan bantuan pihak lain. Semoga Meulaboh berubah. Bahtiar Gayo Ribuan Nelayan Abdya Terancam Menganggur BLANGPIDIE (Waspada): Sebanyak 3.811 orang nelayan di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) masih resah. Pasalnya, mereka kini telah kehilangan peker- jaan sejak gelombang tsunami menghancurkan rumah dan peralatan melaut milik mereka Desember silam. LANGSA (Waspada): Tim Resmob jajaran Polres Aceh Ti- mur berhasil menggulung sindi- kat pengedar narkoba yang me- miliki jaringan Langsa-Jakarta. Dalam aksi operasi yang dilan- carkan pada Kamis (27/1) dini hari itu pihak petugas ikut me- nyita 65 bal ganja kering seberat 65 kilogram beserta barang bukti lainnya. Kasat Reskrim Polres Aceh Timur, Iptu Bambang Budianto kepada wartawan di ruang kerja- nya, kemarin mengatakan, 65 bal ganja kering tersebut seberat 65 kilogram itu didapatkan petu- gas di Gampong Meutia, Langsa Kota, dalam sebuah gudang di rumahnya tersangka utama Data dari Dinas Sumber Da- ya Alam dan Kelautan Kabupa- ten Abdya mengatakan para ne- layan itu kehilangan pekerjaan sejak perahu ukuran besar dan alat penangkapan ikan seperti jaring dan purseine banyak yang rusak serta hilang karena amu- kan gelombang dahsyat itu. Selain kapal motor ukuran besar di atas 20 GT yang rusak berat sebanyak 55 unit, 205 ru- sak ringan. Begitu juga nasib pe- rahu motor dengan mesin robin, 95 unit hanyut dan rusak berat, Polres Aceh Timur Gulung Sindikat Pemilik 65 Bal Ganja BIREUEN (Waspada): Ben- gempa dan gelombang pa- sang tsunami di Kabupaten Bi- reuen (26/12) yang menimpa sek- tor kelautan dan perikanan telah menelan kerugian mencapai Rp 165.284.668.000, demikian pe- jabat terkait mengatakan. Rincian kerugian, areal tam- bak petani yang hancur dan ru- sak berat mencapai Rp 27. 692.000.000, armada penang- kapan yang hancur dan rusak berat sebesar Rp 43.057.500.000, jenis alat-alat tangkap yang han- cur, rusak berat dan hilang sebe- sar Rp 58.828.000.000, sarana dan prasarana pengolahan yang hancur, dan rusak berat menca- pai Rp 3.293.568.000, dan prasa- rana kelautan yang hancur, ru- sak berat dan hilang mencapai Rp 32.413.600.000,-. 75 lainnya rusak sedang dan ringan. Tsunami juga merusak dan menghancurkan 540 set jaring dan purseine, 175 gudang tempat penyimpanan ikan roboh, 90 lainnya rusak sedang dan ringan. Menurut Kadis Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bi- reuen Ir. Ramli kepada Waspada di kantornya Kamis (27/1), se- bulan pasca tsunami pihaknya sudah menurunkan tim petugas Dinas Kelautan dan Perikanan telah melakukan investigasi pendataan di kawasan bencana terhadap kerusakan yang di- derita para petani tambak dan nelayan dalam wilayah Kabu- paten Bireuen. Gelombang pasang itu juga merusak dan menghanyutkan alat pengolahan ikan, demikian juga halnya dengan 75 hektar tambak udang dan ikan yang berada di tiga kecamatan dalam lingkup kabupaten itu, yaitu di Kecamatan Susoh, Tangan-ta- Dikatakan, luas areal tambak di Kecamatan Sama- langa, Pandrah, Jeunieb, Peuda- da, Jeumpa, Jangka dan Ganda- pura mencapai 4.922,29 hektar. Seluas 1.716 hektar mengalami rusak berat, 415,60 hektar rusak sedang dan 271,10 hektar rusak Marzuki alias Mar, 42, bersama anggotanya Muzakir Walad, 25, selaku sopir dan seorang sopir serap lainnya M Amin, 27. Kronologis penangkapan dilakukan pihaknya menyusul adanya laporan warga masyara- kat sebelumnya bahwa di Gam- pong Meutia yang tak jauh dari pusat Kota Langsa selama ini dijadikan sebagai tempat transit. Iptu Bambang Budianto menga- takan, selain laporan masyara- kat, pihaknya juga telah mencu- rigai bahwa di tempat tersebut, selama dijadikan sebagai pusat transit ganja. "Tepat pukul 02:00 Wib dini hari Kamis (27/1) kami melaku- kan pengendapan sekitar lokasi," Bireuen Rugi Rp 165,284 M ringan. Sementara komoditas Gandapura, Jangka, Kuala, budidaya udang sebanyak Jeumpa, Peudada, Jeunieb, Plim- 20.788.000 ekor hanyut dibawa bang, Pandrah, Simpang Mam- arus gelombang tsunami, ban- plam dan Kecamatan Samalanga deng 1.994.200 ekor, ikan kerapu sebanyak 4.985 unit, hancur 562.500 ekor, ikan mujahir 2.416 unit, rusak berat 1.675 2.175.000 ekor. unit, rusak ringan 1.276 unit ke- rugian ditaksir mencapai Rp 132.400.000.000,-. ngan dan Manggeng. Kepala Dinas Sumber Daya Alam dan Kelautan Kabupaten Abdya, Drs. H. M. Nafis A. Manaf kepada Waspada, Kamis (27/1) di Blangpidie mengatakan ke- banyakan nelayan berdomisili di tiga kecamatan tadi. Mereka membangun rumah di pesisir pantai sehingga rumah mereka juga turut hancur disapu tsuna- mi. "Kita kehilangan dua orang nelayan. Keduanya meninggal karena disapu ombak besar itu," ujar Nafis. Pendederan, benih kerapu 1.494.000 ekor, benur 10.483.000 ekor, bandeng 2.102.000 ekor dan kerugian ditaksir mencapai Rp 27.692.000.000,-. Sedangkan ar- mada penangkapan kapal motor, 1-3 GT, 4-5 GT, 10-20 GT, perahu tanpa motor, ukuran besar, kecil, sedang dan KM Tempel rusak berat, sedang dan hilang se- banyak 954 unit. Dirincikan, Kecamatan Sa- malanga 226 unit, Pandrah 13 unit, Jeunieb, 90 unit, Peudada 181 unit, Jeumpa 119 unit, Jang- ka 157 unit, Gandapura 168 unit. kerugian ditaksir mencapai Rp 43.057.500.000,-. Kerusakan alat tangkap ikan dalam tujuh kecamatan yang sa- ma sebanyak 1.136 unit kergian ditaksir mencapai Rp 58.828.000. 000,-. Sarana dan prasarana pe- ngolahan hasil perikanan se- banyak 23.959 unit kerugian di- taksir mencapai Rp 3.293. 568.000,-. Prasarana kelautan yang mengalami kerusakan hancur dan rusak berat terdiri dari TPI, saluran tambak primer, skunder dan tertier, hatchery, jembatan, balai nelayan dan rumponisasi menelan kerugian mencapai Rp 32.413.600.000. Kata Nafis, satu-satunya pangkalan pendaratan ikan (TPI) di kabupaten itu kurang bisa difungsikan. Infrastruktur milik pemerintah yang terletak di Kecamatan Susoh itu kondisi- nya sudah rusak. Begitu juga Rumah nelayan yang hancur dan rusak berat di 10 kecamatan, terang Bambang seraya menam- bahkan, sekira pukul 02:30 Wib pihaknya menerobos langsung ke gudang yang berada di sekitar rumah tersangka Marzuki di Gampong Meutia. Para sindikat pengedar ganja ini memiliki jaringan distribusi luas hingga Jakarta. Disebutkan, dari setiap narkoba jenis ganja sebelum didistribusikan para pelaku menyimpan di dalam sebuah gudang khusus. Pihak petugas menangkap basah para pelaku saat memuat barang haram itu ke dalam mobil jenis Suzuki Carry dengan nomor polisi B 874 QG. Berdasarkan pengakuan ter- sangka, kata Bambang ganja ke- Waspada/H.AR Djuli TAMBAK HANCUR: Ribuan hektar areal tambak ikan petani tambak Desa Pante Rheng, Kecamatan Samalanga hancur dan rusak berat dihantam bencana gelombang pasang tsunami (26/12) sangat membutuhkan uluran tangan semua pihak. Sektor Kelautan Dan Perikanan 28 JANUARI 2005 JUMAT Ramli mengemukakan, Kabupaten Bireuen secara geog- rafis letaknya sangat strategis di bagian utara berbatas dengan Selat Malaka, dekat dengan Malaysia, Singapura dan Thai- land sebagai daerah tujuan ekspor pemasaran produksi hasil perikanan. Di bagian selatan berbatas dengan Kabupaten Bener Me- riah dan Aceh Tengah sebagai daerah konsumen hasil produksi perikanan. Kabupaten Bireuen memiliki panjang pantai lebih kurang 68 Kilometer dengan luas laut mencapai 25.840 Kilometer bujur sangkar terdiri dari laut teritorial 1.550,4 Km bujur sang- kar dan laut ZEEI 24.289,6 Km bujur sangkar. Potensi perikanan budidaya mencapai 6.176 ton per tahun, dan potensi lestari perikanan tangkap mencapai 36.800 ton per tahun. "Sedangkan tingkat pemanfaatan masih sangat kecil sebesar 40 persen," ujar Ramli. Potensi perikanan yang sa- ngat besar diharapkan menjadi tulang punggung perekonomian Kabupaten Bireuen. Akibat dilanda konflik berkepanjangan dan musibah gempa-tsunami po- tensi perikanan di Kabupaten dengan dua TPI lainnya. Tempat yang sudah digunakan secara turun temurun dan dikelola oleh para nelayan itu juga rusak berat. Menurut data tahun 2003 jumlah penduduk di kabupaten itu sebanyak 112.474 jiwa. Se- muanya mempunyai mata pen- caharían sebagai petani dan nela- yan. Di sana ada empat kecama- tan di sepanjang pesisir pantai itu yaitu Kecamatan Kuala Ba- tee, Susoh, Tangan-tangan dan Kecamatan Manggeng. 9 Sedangkan Kecamatan Blangpidie terletak sekitar 10 Kilometer dari garis pantai. Saat terjadi gempa Desember silam, puluhan ruko milik warga ba- nyak yang retak pada dinding, begitu juga dengan perkantoran milik pemerintah setempat. (625) ring yang sudah dipres ketat ini bersama mobil pelaku akan bertolak ke Jakarta. Dikatakan, pihak aparat Pol- res Aceh Timur saat ini sedang melakukan pengembangan pe- nyelidikan. Para tersangka ber- sama barang bukti 65 kilogram ganja kering, satu alat pres dan satu unit mobil kini diamanakan di Mapolres setempat guna pe- nyelidikan lebih lanjut. Pada bagian lain, Iptu Bam- bang Budianto kepada wartawan menerangkan, operasi Hunting Polres Aceh Timur di wilayah Ko- ta Langsa dalam beberapa hari terakhir pihaknya juga berhasil menangkap sedikitnya tujuh unit sepeda motor.(620) Bireuen belum dapat dimanfaat- kan secara maksimal oleh petani dan nelayan untuk meningkat- kan pendapatan kesejahte- raannya. Menurut Ramli, jumlah nela- yan dan petani tambak di Kabu- paten Bireuen tercatat sebanyak 17.300 orang terdiri dari nelayan 10.671 orang dan petani ikan 6.629 orang. Jika sektor perika- nan dapat digerakkan melalui rekonstruksi ekonomi dalam ma- sa mengatasi krisis pasca benca- na alam tsunami akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan di Kabupaten Bireuen. Dukungan masyarakat pemerintah dan beberapa negara luar yang bersedia menjadi dona- tur ikut membantu memulihkan kembali perkenomian Aceh pasca bencana perlu disambut baik.(617) CUTIET BACUT Sie ngon manok bakal lareh di Abdya! (Daging dan ayam bakal laris di Abdya!) 2cm Color Rendition Chart