Tipe: Koran
Tanggal: 1998-01-04
Halaman: 09
Konten
ANALISA - MINGGU, 4 JANUARI 1998 Mari Jaga Hutan Kita petunjukNya agar kita bisa mengatasi semua persoalan persoalan pelik yang setiap saat dapat membuat kita risau. ADIK-ADIK yang manis. Di tahun 1997 yang baru saja sama-sama kita lewati, banyak sekali peristiwa-peristiwa yang mengenaskan terjadi di negeri kita. Mulai dari bencana alam, kecelakaan di darat, udara dan laut, selalu ditemui di wilayah nusantara kita ini. Kalau adik-adik ikuti kem- bali kilas balik yang diterbitkan berbagai mass media, baik me- dia cetak maupun media elek- tronik, jelaslah di situ kita harus merenung dan memetik hik- mah, bagaimana kita segenap bangsa Indonesia harus ikut memikirkan sekaligus meng- upayakan agar di tahun tahun mendatang, jangan sampai terjadi lagi peristiwa-peristiwa yang mengenaskan dan mempri- hatinkan seperti itu. Dampaknya, aduh... Ter- nyata bukan masyarakat di Selain kita harus senantiasa wilayah negeri kita saja yang memanjatkan do'a kepada Tu- kalut menghadapinya, tetapi han Yang Maha Esa sekaligus juga masyarakat yang berada di mohon perlindungan agar ter- wilayah negara tetangga kita hindar dari segala mara bahaya, seperti Singapura, Malaysia, juga kita harus selalu meminta Philipina, dan lain sebagainya, Mengisi Bulan Puasa sholat Subuh berjamaah. Kalau hari-hari biasa mereka sering shalat berjamaah di rumah saja, namun kalau bulan Ramadhan mereka akan berangkat secara "SAHUR....sahur....bangun sahur...ayol zir bangun jangan ngorok saja", terdengar teriakan dari luar rumah. Dengan sigap Lazir bangkit dari tempat tidurnya. Dilihatnya jam, sudah pukul 04.00 WIB. Dibangun- kannya Reza dan Lyta. Di- lihatnya ibu sudah berada di dapur. "Sayakok ngak dibangunkan bu ?", tanya Lazir. "Masih terlalu pagi nanti kamu masih ngantuk." Jawab Ibu. "Tapi kan Lazir malu bu, dengan teman-teman. Sudah janji bangun pukul 03.00 WIB untuk bangun keliling bangunin orang untuk sahur, malahan Lazir yang dibangunin...." katanya sedikit kesal. "Kamu katanya berpuasa, tapi kok ngambek begitu. Kalau puasa harus mampu menaham marah." Jawan Ibu dengan arif. Dengan wajah sedikit kesal, Lazir menuju kamar mandi. Tidak mungkin baginya untuk ikut berkeliling lagi karena waktu makan sahur saja sudah dekat. Setelah selesai mandi ia memakai sarung dan menuju kamar makan. Ayah, ibu dan adiknya Reza serta Lyta sudah siap untuk menyantap makan sahur. Me- reka tinggal menunggu dirinya. "Kok lama sekali ?", tanya ayah. Tanpa menjawab pertanyaan ayah, ia duduk di kursi langsung ikut serta menyantap makan sahur. "Jangan lupa membaca niat puasa sebelum sahur." Ibu memperingatkan. MENGUJI KECERDASAN Dengan santai mereka makan sahur dan sekali-sekali diselingi senda gurau. Memang suatu keluarga yang cukup harmonis. Sehabis makan sahur mereka satu keluarga berangkat menuju mesjid yang jaraknya tidak begitun jauh untuk mengikuti MENDATAR 1. 3. 4. 6. 7. 8. Polisi Militer Perguruan Tinggi Ban Bumi Daya ...Paramita Zat cair Pertolongan (Ingg) 10. Kelompok Tahun lalu, seperti telah sama-sama kita alami, kabut asap sempat membuat kita panik. Dan setelah diselidiki ternyata penyebabnya adalah kebakaran hutan. C 14 Berhektar-hektar tanaman pohon dan semak yang ada di lahan-lahan kering, hangus dan marak. Meskipun pembakaran hutan telah dilarang namun masih saja ada yang melakukan secara diam-diam dan itu men- jadi salah satu penyebab tim- bulnya bencana kabut asap yang menyelimuti wilayah tersebut beberapa waktu yang lalu. bersama-sama. Sehabis shalat Subuh terlihat anak-anak, remaja dan orang tua banyak yang jalan-jalan menik- mati udara Subuh yang masih segar sekali. Bagi Lazir sendiri tidak ada kesempatan untuk menikmati udara segar tersebut. Ia harus menunaikan tugasnya mengan- tar koran kepada para lang- ganannya. Kalau tidak bisa kena marah ia. Maka begitu selesai Subuh ia langsung memberishkan sepeda dan menuju percetakan untuk mengambil koran. Kalau bulan Ramadhan begini ia bisa sedikit santai. Waktu masuk sekolah diperlambat dari bia- sanya dan tidak ada senam. Jadi ia tidak perlu pergi tergesa-gesa. Dan para langganannyapun sedikit maklum kalau bulan Ramadhan begini. Kalau agak terlambat mereka tidak akan marah. Selesai mengantar koran ia langsung menuju ke sekolah. Anak-anak masih ramai di halaman sekolah yang berarti lonceng tanda masuk belum berbunyi. Disimpan sepedanya lalu ia berkumpul bersama-sama te- man akrabnya, Udin, Kurnia, Anto. "Bagaimana Udin, Kurnia dan Anto, kalian puasa ?", tanya Lazir. "Puasa dong!" Jawab mereka serentak. "Tapi kamu semalam batal puasamu", kata Kurnia me- nuding Udin. "Siapa bilang! Aku puasa kemarin penuh dari sahur hingga berbuka tanpa makan apappun. Kamu jangan menfitnah batal nanti puasamu." Jawab Udin. "Puasa itu bukan tidak makan 11. Resmi 12. Ikatan Dokter 14. Perangkat sekolah 15. Menunjuk kata jauh MENURUN 2. 4. 5. 8. 9. Nama bulan Anak lelaki Azas, alas Tulis SAT 12. 13. Makhluk 58 Tempat beristirahat Sejenis permata Kiriman : James Aries 9 10 12 14 15 juga ikut resah. Berhari, berminggu, bahkan berbulan-bulan, kabut asap itu menutupi pemandangan dan menyesakkan dada. Para pe- tugas pemadam kebakaran dari berbagai negara bekerjasama dengan petugas dari Indonesia untuk memadamkan kebakaran hutan yang menimbulkan asap tebal tersebut. 13 Dengan bersusah payah, akhirnya lambat laun barulah kebakaran itu bisa diatasi. Kini memasuki tahun baru 1998, kabut asap itu sudah tidak ada lagi, sedangkan pihak pemerintah kita sudah me- maklumatkan agar, kebakaran seperti yang pernah terjadi sebelumnya jangan sampai terulang lagi. Berbagai tindakan pence- gahan dilakukan, sementara imbauan terus "Memangnya aku berboho- ng, siapa yang kubohongi!" Tantang Udin. "Aku tahu dari ibumu. Ibumu bertanya denganku, katanya kamu minta uang untuk beli buku menggambar. Padahal mana ada kita diperintah pak Ali membeli buku. Paling-pal- ing uang tersebut kamu belikan petasan. Tapi karena aku ka- sihan melihat kamu dimarahin ibumu kalau kukatakan tidak terpaksa kubilang sajaiya, demi teman", Kurnia menjelaskan. "Berarti kalian berdua sama- sama bohong dong...dan sama- sama batal." Kata Lazir. "Kan aku cuma membela teman saja," bela Kurnia. "Itu bukan soal bela mem- bela. Yang jelas kalian berdua. sama-sama bohong dan sama- sama batal puasanya." Tegas Anto. Tak lama bel tanda masukpun berbunyi. Anak-anak masuk ke dalam kelasnya masing-masing. Bagi Lazir, puasa bukan halangan baginya untuk belajar. ia tetap tekun sebagaimana biasanya. TAMAN RIANG Manfaat Puasa laksanakan, begitu juga dalam berkata-kata, tidak mau berkata kotor, dan lain-lain. BAGI umat Islam, bulan Ra- madhan adalah bulan penuh ke- baikkan. Pada bulan Ramadhan, ummat Islam melaksanakan iba- dah puasa, dan lebih dari itu se- bagai bulan untuk lebih memper- tebal ketaqwaan kepada Allah SWT. Sebab pada bulan Rama- dhan adalah bulan keberkahan, dimana Allah menutup pintu Ne- raka dan membuka pintu Sorga selebar-lebarnya. Bagi adik-adik, pada bulan Ramadhan hendaknya lebih me- ningkatkan amalan dari bulan- bulan sebelumnya, yakni melak- sanakan ibadah Puasa, sholat far- du (wajib), sholat Tarawi, sholat Sunat lainnya. CITA-citanya untuk menjadi dokter telah kesampaian saat ini, walaupun sebatas Dokter Kecil di Sekolahan. Melaksanakan puasa bagi adik- adik banyak sekali manfaatnya, yakni salah satunya melatih keju- juran kita. Pada dasarnya berpuasa me- rupakan bukti ketaqwaan kita ke- pada Allah SWT, dan menguji ke- jujuran kita pada diri kita sendiri. Kakak contohkan misalnya, bila adik-adik berpuasa yakni me- nahan dari lapar dan haus. Bila adik-adik ingin makan atau mi- num, bisa saja adik-adik lakukan di tempat-tempat yang tidak dike- tahui orang, misalnya mama dan papa atau teman adik-adik lain- nya. Dan selanjutnya adik-adik berpura-pura lemas di depan ma- ma dan papa atau teman adik- adik. Tapi mengapa kita tidak mau melakukannya itu? Nah, itu- lah manfaat dari puasa, kita ber- usaha jujur kepada diri kita sen- diri, kalau kita tidak ingin berbo- hong, dan selain itu pula, dima- napun kita bersembunyi untuk makan atau minum Allah SWT selalu mengetahui. Bukan itu sa- ja, apa yang ada di hati kita Allah juga tahu. Dengan adanya keyakinan seperti di atas kita be- rarti sudah meningkatkan ketaq- waan kepada Allah SWT. kita senda bersama-sama men-nyakit jaga hutan kita. Jangan sampai terjadi lagi peristiwa kayak tahun lalu, seperti yang adik adik lihat dalam foto yang kakak tam- pilkan minggu ini. (hb/ant) dan minum saja, juga tidak boleh berbohong." Kata Kurnia. Lebih jauh kakak contohkan lagi yakni masalah kejujuran, se- perti kita tidak berani berbohong kepada orang lain, sebab kita ta- hu dengan berbohong, dapat me- ngurangi amalan puasa yang kita Oleh PAGI-pagi isteri pak Sokir pergi kepuskesmas yang tidak be- rapa jauh dari rumahnya, lalu dia mengeluh karena tangan, badan dan sampai kekakinya terkena pe- gatal-gatal kepada Bu Teman kita yang berkunjung ke Taman Riang kali ini bernama Diah Utami Ayuningtyias, nama nya emang cukup panjang akan tetapi dalam keseharian cukup dipanggil "AYU" saja, sulung dari empat bersaudara buah hati pasangan Bapak Hidayat Pohan dan Ibunda Suhartati ini emang syarat dengan prestasi. Hal ini dapat di lihat dari mulai dari kelas satu sampai sekarang duduk di kelas enam teman kita ini selalu menduduki rengking pertama dan selalu mewakili sekolahnya untuk mengikuti kegiatan-kegiatan. Seperti halnya baru-baru ini Ayu menjadi Juara Pertama Lom- ba Pidato tingkat SD/SLTP dan menyabet juara pertama juga pada Lomba bercerita. Hal ini tentu saja di raih dengan tekun belajar dan disiplin yang tinggi serta dapat membagi waktu kare na selain belajar teman kita ini juga harus membantu orang tua untuk menjaga si kecil yang baru berumur satu (1) tahun. Sebelum pisah teman kita ini melalui Taman Riang titip salam buat nenek dan kakek serta seluruh keluarga di Tinjauan. Gara-gara Kertas Selembar Dell Yuzar 48. ini hanya cuma alergi saja Bu," kata Bu dokter sembari memeriksa penyakit pasiennya. "Bu dokter, kalau boleh saya tahu makanan apa saja yang tidak Salmah sekaligus es dari Pak Amat. Ia berjualan kue dan es hingga menjelang berbuka puasa. Biasanya kue dan es yang dijualnya ini cepat sekali la- kunya. TETAP AKTIF Meskipun pada bulan Rama- dhan jadwal atau waktu masuk sekolah diperlambat dan pulang sekolah di percepat bukan berar- ti kita malas-malasan, dan kita ti- dak mau disuruh orang tua. Puasa tidak berarti kita tidak aktif dengan kegiatan. Ketahuilah adik-adik, dengan tetap aktifnya kita melaksanakan kegiatan, se- makin terasa ringan kita berpuasa. Maksudnya rasa lapar, haus tidak terlalu melilit. Dengan kesibukan yang bermanfaat yang kita laku- kan, seperti belajar, membantu ibu mempersiapkan hidangan ber- buka puasa, dan lain-lain tanpa terasa berbuka puasa-pun tiba. Nah! inipun diperlukan ke- mauan yang keras. Perasaan ma- las dan merasa lemas, merupakan salah satu cara setan menggoda kita untuk tidak melaksanakan ibadah puasa. Setan senantiasa berusaha menggoda orang yang berpuasa untuk melakukan peker- jaan yang dapat mengurangi ama- lan kita dalam menjalankan iba- dah puasa, bahkan lebih dari itu setan menggoda kita untuk mem- batalkan puasa kita, ketika kita melihat makanan atau melihat orang yang asik menikmati ma- kanan atau minuman. Ia tidak perlu jauh-jauh berjualan. Cukup keliling me- ngitari lorong-lorong sekitar rumahnya maka lebih kurang pukul enam, kue dan esnya tersebeut akan habis terjual kecuali kalau hujan. Tapi ia tidak lupa membawa sedikit kue dan esnya pulang untuk ayah, ibu dan adik- adiknya. Kue dan es yang di bawanya pulang tersebut memang pem- berian dari Bu Salmah dan Pak Ali buatnya. Lazir sangat senang sekali mengerjakan pekerjaan seperti ini. Untung hasil pen- jualan bisa ditabung untuk dibeli pakaian lebaran. Ia tidak perlu minta uang dari orangtuanya lagi. Sehabis pulang sekolah ia pulang ke rumah. Shalat Zuhur kemudian tidur. Jam empat sesudah shalat Asharia kembali keluar rumah untuk mengambil barang dagangan. Lagipula ia ingat pesan guru Agama, sebaiknya dalam bulan Ramadhan diisi dengan per- buatan-perbuatan yang berguna sehingga tidak terasa waktu dengan cepat akan berlalu Kalau bulan Ramadhan me- ketimbang berada di rumah saja rupakan kesempatan baginya atau berbuat yang tidak-tidak untuk menambah penghasilan. sehingga dapat membatalkan Ia mengambil kue dari Bu puasa. (bang soerya) Ayu Sang Dokter Kecil Lagipula kalau ia berjualan kue dan es, mereka di rumah pasti akan makan kue dan es' setiap harinya dengan gratis sekaligus mendapat untung. Maka dari itu manfaat puasa sangat baik, selain yang telah ka- kak sebutkan, juga masih banyak manfaat lainnya. Dan bila bisa, selepas bulan Ramadhan ketaq- waan kita dan kejujuran kita da- pat dipertahankan. Jangan hanya di bulan Ramadhan saja ketaq- waan kita dan kejujuran kita yang baik, sedangkan di bulan-bulan lain ketaqwaan kita dan kejujuran kita hilang. DOKTE Nah! Bagi adik-adik yang me- laksanakan ibadah puasa, kakak ucapkan selamat melaksanakan ibadah puasa, semoga adik-adik dapat merasakan manfaat dari puasa yang sedang adik-adik lak- sanakan. Amin. (Kak. Fahrin Malau) boleh saya makan?". "Ya saya akan tuliskan tentang hal itu agar mudah diingat. "Se- lesai Bu dokter menyuntik maka ditulisnya resep obat dan sekali- gus daftar nama makanan yang ti-aggres oleh dimakan o nya. Sepulangnya dari puskesmas isteri pak Sokir meletakkan selem- bar kertas yang diberikan Bu dok- ter tadi pagi diatas meja makan, dan diapun pergi lagi untuk me- nukar resep obat keapotik dan se- kaligus berbelanja. Sedangkan pak Sokir yang sejak tadi terus si- buk mengurus burung-burung ke- sayangannya dihalaman rumah, kemudian dia masuk kerumah un- tuk meneguk segelas kopi. Ketika hendak minum kopi dia melihat ada selembar kertas diatas meja dan dibacanya kertas itu. "Ah rupanya isteriku tak sem- pat lagi untuk pergi belanja. Jadi biarlah aku saja yang belanja," ka- ta pak Sokir sembari membawa kertas tadi. Diapun segera pergi kewarung yang terdekat dari ru- mahnya dan tidak lama kemudian pak Sokir kembali kerumah de- ngan membawa belanjaan. Baru. saja pak Sokir sampai dirumah, isterinya pun sudah muncul dibe- randa rumah lalu isterinya meli- hat kearah pak Sokir yang sudah membawa belanjaan. "Jadi abang sudah belan- ja.....?" Tanya isterinya. "Ya begitulah sekali-sekali kan wajar kalau aku yang belanja". Ja- wab pak Sokir sembari mengipas- ngipas tubuhnya yang kepanasan. "Astagaaaa.....!" Isterinya ka- get dan menarik nafas panjang. "Lho, ada apa. Apa ada yang salah?" Tanya pak Sokir. "Eeeh Bang. Dengar ya Bang, semua belanjaan yang Abang be- li ini tidak bisa saya makan ka rena dilarang oleh doktor. Jadi Abang saja yang masak sendiri, jawab isterinya dan terus masuk kedalam rumah sedangkan pak Dan untuk Teman-teman yang Sokir hanya terpelongo sembari mau kenalan silahkan aja datang menggaruk-garuk kepalanya yang atau layangkan surat ke alamat Jl. tidak gatal. Barulah dia tahu bah- M. YACOB GANG TITI BATU wa kejadian ini cuma salah paham saja. No. 3 MEDAN. (Pak De) DOKTER KEGIL ให ANALISA E SPORTS 67 Mari Mewarna 57 56 17 59. uq debesuole • 15 WUP HE! AKU ME- LIHATNYA !! WUP WUP BAGUS! 4 60 j 50 BASS 19 66 65 59 55 64 Manusia Akar M SI RIG so TURUNKAN PESAWAT INI ! Jun 23. 22. 24 १०. 49 25 3? 37 30 '92 26 27 48 93 1.28 ·29 31 30 32 39 .35 ㅠㅠㅠ 44 47 HALAMAN 9 .45 86 Oleh Erlangga DIA MERAYAP DI BAWAH JALAN ITU ! SIAPKAN SENJATA ! TAK BEGITU SULIT! SEMU- ANYA SESUAI RENCANA! NAH, BEGINI LEBIH BAIK! FARUR CESPEGE 11
