Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Analisa
Tipe: Koran
Tanggal: 1998-01-04
Halaman: 15

Konten


ih n at d, t, and ng R N Halaman 15 Menag : Kerukunan Umat Beragama Orde Baru Keberhasilan ma itu, tambahnya memerlukan perhatian dan pembinaan yang terus-menerus dalam upaya mewujudkan stabilitas dan ke- tahanan nasional. Bandung, (Analisa). Menteri Agama Tarmizi Taher menegaskan, salah satu keberhasilan Orde Baru adalah menciptakan kerukunan antar umat beragama yang dibina se- cara terus-menerus sejak dasa- warsa 1970-an dan kini menjadi pilar bagi kelanjutan pemba- ngunan nasional. "Mari kita ingat bahwa sejak berdirinya Republik Indonesia kita telah mencanangkan hidup dalam kebersamaan dan berge- rak dalam sistem persatuan yang utuh," kata Menag dalam sam- butannya pada acara puncak Hari Amal Bakti (HAB) Depag ke-52 di Bandung, Sabtu (3/1). Menurut Menag, hanya de- ngan semangat persatuan se- perti yang ditunjukkan para pejuang bangsa Indonesia mam- pu mewujudkan kemampuan kebangkitan nasional ke-2, dalam masyarakat yang ma- jemuk suku dan agama. Kondisi sosial masyarakat yang beraga- Pekanbaru, (Analisa ). Masyarakat pemilik lahan perkebunan jangan cepat tergiur oleh iming-iming muluk para spe- kulan yang menjanjikan kerjasa- ma dengan dalih koperasi/yaya san untuk pengajuan kredit, ka- ta Gubernur Riau,Soeripto. Pernyataan itu dikemukakan Gubernur melalui Kepala Biro Humas Pemda Tingkat I Riau, Drs. M.Nazief Soesiladharma ke- pada Antara di Pekanbaru, Sabtu. Jangan Tergiur "Yayasan menjalin kerjasama dengan ma- syarakat melalui ikatan kredit bank, untuk mengembangkan usa ha perkebunan pola kemitraan. "Sebaiknya masyarakat me- neliti lebih jauh dasar hukum lem- baga atau yayasan yang akan mengajak kerjasama itu, atau me- laporkannya kepada aparat se- tempat agar dapat dihindari ke- mungkinan dampak buruk kepa- da mereka," kata Gubernur Soeripto. Gubernur mensinyalir adanya oknum yang mengatasnamakan koperasi dan yayasan yang ingin "Dengan kondisi seperti itu, menurut Menag Tarmizi bang- sa Indonesia mampu secara te- gar menghadapi berbagai anca- man baik yang datang dari luar maupun dari dalam," tegasnya. Adanya pluralitas agama di In- donesia baik internal maupun external dalam masyarakat, di samping menjadi kekayaan ro- haniah setiap warga negara, juga mengandung potensi konflik yang luas implikasinya bagi pembangunan sosial, politik dan ekonomi. "Konflik yang dilatar be- lakangi faktor agama lebih ber- bahaya dari pada latar belakang unsur lain," kata Tarmizi. Gubri: Pemilik Kebun Rakyat Spekulan" untuk kepentingan perkebunan, baik perseorangan maupun ba dan-badan hukum yang berope- rasi di kabupaten penghasil mi- nyak bumi terbesar di Indonesia itu. MESKI Serikat Penerbit Su- ratkabar (SPS) dan PT Aspex Paper telah menyepakati harga kertas untuk 1 Januari-31 Maret Hal itu katanya disebabkan watak agama yang tidak me- ngenal sosiologis, demografis maupun geografis, selain aga- ma sangat berpengaruh dalam 1998 sebesar 505 dolar AS/ton, harga itu masih mengandung keprihatinan mendalam karena tidak mudah bagi penerbit un- tuk menjangkaunya. "Tapi dalam prakteknya ke- beradaan koperasi dan yayasan itu hanya semata-mata demi ke- pentingan oknum-oknum terten- tu yang pada akhirnya merugikan masyarakat banyak," kata Nazief. Gubernur menunjuk contoh kasus warga Bagansenembah di kecamatan Kubu, Kabupaten Bengkalis, dimana lahan perkebu- nan kelapa sawit rakyat diserobot S oknum purnawirawan pamen AD, yang berbuntut ditahannya sejumlah warga oleh Polres Beng- kalis di Dumai. Ketika dilakukan rapat Mu- spida Riau awal tahun 1998, Gu- bernur menyatakan telah menyu- rati Bupati Bengkalis agar segera menyampaikan laporan tentang kasus-kasus penguasaan lahan ngi oplah, menaikan harga serta sebagian lagi kesulitan menda- patkan pangsa iklan atau meneri- ma akibat yang mengerikan, yakni terancam tidak terbit (gu- lung tikar) karena sulit men- jangkau harga kertas. Kesepakatan harga itu dica- pai setelah SPS dan Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) melakukan perundingan empat kali. Pertemuan yang di- sponsori Deperindag itu berja- lan alot karena kedua pihak sem- pat saling bertolak belakang dalam mencermati harga kertas yang pantas diberlakukan. Menperindag Tunky Ariwi- Ancaman gulung tikar itu paling dirasakan mengingat se- belum ada kesepakatan, PT As- pex Paper menaikan 100 persen harga kertas dari 2.450,-/kg. Dengan kesepakatan Rp2.954,- /kg, perundingan itu dinilai ber- hasil menurunkan harga, walau- pun sebenarnya patokan harga tersebut terbilang tinggi diban- ding keinginan anggota SPS Rp2.500,-/kg. memberatkan, tetapi sudah "menggembirakan" jika diban- ding penaikan sepihak sebesar 100 persen sebelum ada kese pakatan. Sekjen PWI Parni Hadi meng bowo, Selasa (30/12/97) mengungkapkan, harga itu cukup umumkan hasil pertemuan itu bahwa harga baru kertas koran untuk periode triwulan I sejak 1 Januari hingga 31 Maret 1998 senilai 505 dolar AS/ton atau Rp2.954,-/kg kertas koran. Harga itu belum termasuk Pa- jak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penghasilan (PPh), sehingga total harga yang harus dibayar konsumen penerbit na- sional Rp3.252,30/kg. Sedangan PT Aspex Paper, produsen kertas koran yang mendominasi pasok ke penerbit nasional, sebelumnya mematok harga 535 dolar AS atau Rp 2.996,- belum termasuk PPN dan PPh. Harga itu jauh lebih tinggi dari yang dikehendaki SPS sebesar Rp2.500,-/kg. Untuk menghindari monopoli produksi dan pasok kertas ko- ran, pemerintah telah meminta PT Leces untuk memproduksi kertas koran dengan harga 500 dolar AS/ton. Tunky Ariwibowo menga- takan, harga kertas koran ditetapkan dalam rupiah de- ngan dasar perhitungan kurs ter- hadap dolar AS. Untuk men- jamin kelancaran pasok kertas koran ke penerbit, mulai 1998 dialokasikan PT Aspex Paper memasok 7.500 ton/bulan, PT Leces 3.500 ton/bulan dan produsen lain 4.000 ton/bulan. Kesepakatan itu, menurut Menperindag, merupakan hasil maksimal yang dicapai. Walau- pun sebenarnya kesepakatan tampak berat bagi SPS, karena tidak semua penerbit nasional dengan mudah menjangkau har- ga sebesar itu. Yang jelas, kenaikan harga kertas koran ada kaitannya dengan krisis mone- ter yang sedang melanda Indo- nesia. Di samping untuk bahan bubur kayu yang diperoleh antara lain dari hasil hutan Ka- limantan, bahan baku lain yang digunakan untuk memproduksi kertas dibeli dari luar negeri dengan menggunakan dolar. Sedangkan kertas koran dipasar- kan dengan rupiah. Dengan demikian, terjadi kesenjangan yang luar biasa, terutama ketika tiba-tiba dolar melesat jauh ke atas. TRANSAKSI DOLAR Dalam situasi krisis moneter menyebabkan semua transaksi dihitung berdasarkan kurs dolar AS, maka pers nasional juga tidak luput dari pengaruh lang- sung yang sangat mengejutkan dan menyulitkan pengembang an usaha pers nasional. Tengok saja sejumlah pener- bitan yang tiba-tiba mengura- Namun harga kesepakatan itu belum mengenyahkan ancaman gulung tikar sejumlah penerbit pers karena kesulitan besar dalam membeli kertas koran masih dihadapi penerbit. KEMBANG-KEMPIS Ia mengatakan, PWI telah menerima banyak laporan dari penerbit pers nasional mengenai kesulitan yang dihadapi saat ini. Bahkan beberapa di antaranya sudah kembang-kempis untuk mendapatkan kertas koran, ter- utama koran daerah. Kertas Jadi Keprihatinan Pers Nasional Menapaki Awal 1998 Oleh S: Muryono "Negeri ini pasti tidak mau korannya tutup atau bangkrut hanya karena kurang kertas," katanya. Untuk mengatasi persoalan itu, PWI mendesak PT Aspex Paper agar tidak memikirkan diri sendiri dan meraup keuntungan di tengah krisis ekonomi dan gejolak moneter. totalitas kepribadian yang ber- sifat subjektif dan emosional terutama pada tingkat lapisan awam. Oleh karena itu, Menag me- ngatakan, trilogi kerukunan umat beragama perlu terus dite- gakkan melalui koordinasi, dia- log sosial teologis maupun per- buatan dan pengalaman agamis, yang dilakukan secara terbuka lapang dada serta saling meng- hormati perbedaan masing-ma- sing. Pabrik kertas yang mengua- sai monopoli produksi dan pa- sok kertas koran untuk hampir seluruh penerbitan di Indonesia tersebut, diminta ikut memikir kelangsungan penerbitan na- sional yang kini berperan mem- bantu pemerintah menangani isu dan gejolak rupiah. "Dalam hubungan ini Garis- garis Besar Haluan Negara (GBHN) telah menegaskan, pembangunan nasional dan pembinaan kerukunan umat be- ragama merupakan bagian yang esensial dalam menciptakan sta- bilitas nasional," tambahnya. PWI juga mendesak agar harga keras koran ditentukan berdasarkan rupiah, bukan kurs dolar AS. "Sebaiknya ditentu- kan per tiga bulan selanjutnya bisa ditinjau lagi sesuai kurs rupiah terhadap dolar, jika ada kenaikan memang perlu dise- suaikan, tetapi kenaikan itu ber- dasarkan ketentuan rata-rata kurs dolar," katanya. TIGA ALASAN Menag menilai, ada tiga alas an mengapa bangsa Indonesia memerlukan stabilitas nasional yaitu, pertama hal itu mutlak bagi bangsa Indonesia yang Rapat Muspida yang dihadiri Kapolda, Danrem, Kejati dan un- sur pimpinan dewan itu, dilaku- kan untuk mengevaluasi serang- kaian kasus yang menonjol di Riau selama tahun 1997. Gubernur Riau pada saat itu menggarisbawahi kasus penyero- botan hutan produksi terbatas di kawasan hutan lindung Mahato Kabupaten Kampar yang dilaku- kan PT. Torus Ganda. Karena penyerobotan hutan negara itu merupakan pelangga- ran hukum, Gubernur berpesan kepada seluruh aparat terkait un- tuk menyelesaikannya secara hu- kum, dan kepada pelaku harus di- jatuhkan tindakan tegas agar ti- dak terulang kasus serupa dike- mudian hari. (Ant). lung tikar, maka untuk pertama kalinya sejarah terukir bahwa penerbit akan mati, bukan karena dicabut SIUPP-nya, tetapi akibat kekalahan meng hadapi krisis monetera LIMA LANGKAH Akibat tidak bisa berbuat banyak dalam situasi tersebut, kalangan penerbitan pers me- nempuh lima langkah untuk bisa selamat dari bahaya krisis ekonomi. Peninjauan ulang harga ker- tas itu dilakukan secara terbuka dan saling menguntungkan, se- hingga akan diperoleh "win- win". Selama ini sering terjadi dan jangan sampai terus-mene- rus terjadi "win-lost situation". Ia mengatakan, PT Aspex Pa- per yang menguasai kertas ko- ran nasional harus memiliki rasa terhadap bangsanya yang se- dang menghadapi gejolak eko- nomi. "Apa jadinya jika negeri ini tanpa koran, tanpa majalah. Pihak pabrik jangan menga- takan kalau tidak mau beli ker- tas dengan harga segitu, kita akan ekspor kertas. Jangan se- perti itu dong..," katanya mene gaskan. Jika memang benar krisis moneter akan menyebabkan sejumlah penerbit nsional gu- Lima langkah itu, yakni mengurangi jumlah oplah (tiras) karena dalam situasi krisis semakin banyak oplah berarti semakin rugi karena harus menambah biaya produksi. "Namun penurunan jumlah oplah itu berarti mengurangi standar membaca koran seperti yang ditentukan Unesco," kata Parni Hadi. Kedua, mengurangi jumlah halaman koran/majalah. Ketiga menaikkan harga jual dan keempat terpaksa ada PHK di penerbitan tertentu. "Kelima mungkin tutup! Tidak ber- operasi karena kesulitan biaya," katanya. Ia mengatakan, gejolak moneter saat ini sangat berat. 'Dulu, ketika ada kenaikan harga, kalangan penerbit bisa menem puh jalan "kompensasi" dengan iklan. "Dalam situasi ekonomi seperti ini, siapa yang akan pasang iklan?" katanya. Pada hal, peran pers kini sangat penting yakni melakukan kam- panye agar masyarakat percaya kepada pemerintah, masyarakat percaya kepada rupiah dan masyarakat tentram tidak ter- kena isu-isu. MASIH BERAT Sekjen SPS Leo Batubara mengakui, ketetapan harga Rp2.954,-/kg atau total harga setelah PPN dan PPh sebesar Rp3.252,30/kg, padahal SPS menghendaki harga maksimal Rp2.500,-/kg. Gejolak harga mulai dira- sakan penerbit sejak Juli 1997 dan Nopember 1997 dinaikan secara sepihak oleh PT Aspex Paper sesuai dengan kurs dolar majemuk suku, agama, ras dan golongan. Analisa Minggu, 4 Januari 1998 "Secara teoritis suatu kema- jemukan walaupun dapat berarti kekuatan tapi juga mengandung kerawanan". Kedua menurut Menag, stabilitas diperlukan untuk mendukung pembangun an, karena tanpa stabilitas pem- bangunan tidak dapat dilan- jutkan dan berhasil, sedang keti- ga stabilitas sangat diperlukan dalam menghadapi era glo- balisasi yang ditandai dengan keterbukaan informasi. Ayah : WONG CIN POI (t) Ibu : Dalam hubungan ini kata Me- nag, kerukunan umat beragama menjadi faktor dasar bagi ter- wujudnya stabilitas nasional. Untuk itu diperlukan upaya mencari persamaan dan sekali- gus menyadari perbedaan ma- sing-masing agama, sehingga menghasilkan prinsip setuju dalam perbedaan (agree in disa- grement) yang diharapkan da- pat menekan timbulnya konflik bernuansa agama. KOK KIM MOI (1) Ayah Mertua: TAN KIM GUAN (†) Ibu Mertua: LIE LIEN TIE (1) HUANG IK MEI (1) Istri: TAN SIU CEN Anak Lk: WONG CE LUNG/ALUNG (SUTAN NAGA EFFENDY) WONG CE PIN (WILOPO EFFENDY) WONG CE CHIEN (RUDY EFFENDY) Abang Kandung: WONG PING CHAI (USA) WONG PING CHIU (HUSIN EFFENDY) PELUNCURAN BUKU Sebelumnya Menag Tarmizi Taher melalukan peluncuran buku berjudul "Tarmizi Taher, Jembatan Umat, Ulama dan Umara" yang disusun oleh salah seorang Wartawan Pikiran Rakyat Bandung Wakbudin. Buku tersebut melukiskan bagaimana kiprah Tarmizi Taher menjembatani berbagai persoalan kehidupan berbangsa dan beragama, baik yang diha- dapi umat, ulama maupun sesa- ma pejabat. Di samping itu buku tersebut juga memuat pikiran-pikiran Tarmizi dalam lingkup kerja- nya, di antaranya keberhasilan Tarmizi melakukan perubahan- perubahan di Departemen yang ia pimpin terutama mengenai manajemen, khususnya mana- jemen haji atau lebih dikenal dengan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat). Buku yang setebal 263 hala- man itu, diterbitkan oleh Grane- sia Bandung dengan pengantar oleh Pemimpin Redaksi Pikiran Rakyat Atang Ruswita dan Ke- tua Umum Majelis Ulama Indo- nesia (MUI) KH Hasan Basri. (Ant) AS. Ia mengatakan, SPS ber- upaya keras agar harga kertas koran bisa terjangkau penerbitan termasuk penerbitan kecil, tetapi situasi ekonomi yang seperti ini menyebabkan tidak banyak langkah yang bisa diambil. "Kasihan penerbitan pers yang harus menanggung beban, padahal penerbit pers termasuk pihak yang taat membayar pajak," katanya. Sebelum ada kenaikan kertas, pajak yang dibayar sekitar Rp1,8 milyar/ bulan atau Rp21,6 milyar/tahun. Setelah ada kenaikan bahan baku penerbitan, pajak yang dibayar kan harus Rp4, 1 milyar/ bulan atau sekitar Rp50 milyar/ tahun. Sejak krisis moneter "meng hantam" penerbitan pers nasio nal, biaya pembelian kertas koran menjadi membengkak luar biasa. harian umum yang beroplah 500 ribu dengan 24 halaman mengalami pembengka kan Rp4,7 milyar/bulan, oplah 100 ribu dengan 24 halaman Rp946 juta/bulan. Mencermati membengkak nya biaya produksi penerbitan pers nasional, tak heran jika ada penerbitan yang mengurangi jumlah oplah dan halaman, karena semakin banyak oplah dan halaman justru akan mem perbesar kerugian yang harus dihadapi setiap hari. Padahal, dengan mengandal kan iklan sebagai "nadi" hidup pers komersial saja, belum tentu cukup untuk menutup biaya produksinya. Karena itu, selama krisis moneter masih terjadi, selama itu pula "penderitaan" dirasakan penerbitan pers nasio nal. PWI dan SPS pastilah tidak ingin ada anggotanya yang tergilas krisis moneter dan terus berupaya memperjuangkan kepentingan pers nasional. Bagi penerbitan pers diminta mening katkan efisiensi agar bisa "bernafas panjang". "Berat memang," kata Leo yang tampak tidak puas dengan hasil kesepakatan yang telah dicapai. (Ant) Istri Abang Kandung: CIA LIEN ING (USA) ÔNG KIM HỒNG Adik Kandung Lk: WONG PING LIANG (LEO EFFENDY) WONG PING HUI (ROBERT EFFENDY) Istri Adik Kandung: TAN GIOK HUN Ant/Rtr JATUH: Para petugas pertolongan memeriksa rongsokan pesawat terbang pribadi yang jatuh 2 Januari di Altamira, di negara bagian Tamaulipas, Meksiko. Empat Bank Setelah Merger Oleh :Asep Fathulrahcman LIM MIAU LING Kakak Kandung: WONG LIEN ING Suami Kakak Kandung: YANG IK SEN Kemanakan Lk: WONG CE LIN (USA). WONG CE MIN (ALEXANDER EFFENDY) WONGSO EFFENDY WENDY EFFENDY ENRIKO EFFENDY MERGER empat Bank BU MN mungkin menjadi kejutan akhir tahun paling berkesan bagi banyak pihak, sekalipun sinyal ke arah itu telah diberikan pemerintah sejak beberapa bu- lan terakhir. Melalui merger atau peng- gabungan empat bank pemerin- tah, yaitu BDN (beraset Rp32 trilyun), BBD (Rp25,5 trilyun), Bank Exim (Rp25 trilyun), dan BAPINDO (Rp13 trilyun), be- rarti kini telah lahir sebuah bank "raksasa" dengan total omset Rp95,5 trilyun. Dengan demikian, terhitung mulai Januari 1998 di Indonesia hanya ada tiga bank milik nega- ra, yaitu BRI, BNI, serta bank baru hasil merger tersebut. TAN TIANG SUANG TAN TIANG SIONG TAN TIANG HUI Istri Abang Ipar: Harapan pemerintah tentu saja ingin agar hal itu menjadi salah satu modal pokok untuk bangkit dari krisis moneter berkepanjangan, dan berbagai isu yang selama ini mengom- bang-ambingkan pasar uang akan segera sirna dengan sen- dirinya. Pada saat yang sama dengan memusatkan kapital sebesar itu tentu saja akan melahirkan bank terkokoh dengan "power" pri- ma. Demikian pula sejumlah "fi- nansial cost" yang tidak perlu dapat dipangkas, seperti dana lalu lintas uang antar bank terkait yang setelah digabung akan menjadi nol rupiah, biaya opera sional setelah digabung diharap kan dapat ditekan menjadi jauh ebih kecil. Produk akhir yang paling di- tunggu-tunggu tentunya bank ini diharapkan akan memelopori penyediaan pinjaman dengan bunga paling murah bagi para, pengusaha, serta untuk meng- gerakkan roda perekonomian bangsa secara keseluruhan agar rantai produksi yang terwujud benar-benar menjadi yang ter- murah dan paling efisien. Pengamat ekonomi dari Uni- versitas Gadjah Mada (UGM) Dr Arief Ramelan Karseno ber- pendapat, penciutan jumlah bank pemerintah seperti itu akan mendorong bank-bank swasta kecil melakukan merger de- KABAR DUKACITA Telah meninggal dunia dengan tenang: Suami/Ayah/Saudara/Ipar/Pakcik kami yang tercinta. WONG PING NAM/ANAM/USMAN EFFENDY (Tutup usia 55 tahun) Jakarta, (Analisa) Masjid Istiqlal, memasuki hari kelima bulan Ramadhan, dipadati ribuan jamaah untuk "i'tikaf", yakni berdiam diri di dalam mas- jid mengingat dan berdzikir kepa- da Allah SWT. Pada hari Jumat Tgl. 2 Januari 1998 pukul 21.45 WIB di R.S.Permata Bunda Me- dan. Jenazah mendiang disemayamkan di Balai Persemayaman Angsapura Blok 5 JI. Waja No. 2 Tel. 745503 Medan dan akan dikebumikan pada hari Senin Tgl. 5 Januari 1998 pukul 13.00 WIB di Pekuburan Tionghoa Kang Ha Sibiru-biru. Kami Yang Berdukacita: Kemanakan Pr: WONG SIU LIE (JULIE EFFENDY) WONG SIU LING (LINDAWATY EFFENDY) VENRIANY EFFENDY Keponakan Lk: YANG CIA WANG (ARIFIN) YANG CIA HENG (AMIR) YANG CIA FAT (ANWAR) YANG CIA CONG (FENDI) Abang Ipar: TAN TIANG SENG TAN TIANG MENG Menurut Sekretaris Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI) H Adang Syafaat, Sabtu di Jakar- ta, selain untuk "beri'tikaf", ja- maah juga melakukan shalat Ta- rawih, buka puasa bersama dan kegiatan keagamaan lain. Jamaah Istiqlal melakukan "i'tikaf" selain malam hari, juga pada siang sesudah shalat Dhuhur. Adang mengatakan, jamaah yang melakukan ibadah tersebut tidak sebatas jamaah dari Jakar- ta, namun dari daerah lain seki- tar Jakarta seperti Bogor, Tange- rang dan Bekasi. "Saya melakukan i'tikaf di sela-sela istirahat kantor, sambil berjamaah shalat Dhuhur," kata Priyanto, salah seorang jamaah. Adang menyatakan menyam- but positif terhadap antusiasme para jemaah dalam mengisi pua- sa Ramadhan. Namun pihaknya mengharapkan agar para jamaah tetap menjaga ketertiban masjid. TJUNG MEI IK LIE YEN CIN FONG CHIN CAI Adik Ipar Lk: TAN TIANG PENG TAN TIANG KHUN Istri Adik Ipar: TAN LI LI Kakak Ipar: TAN SIU NAI TAN SIU ONG TAN SIU HONG. ngan sesamanya. Dengan makin kokohnya ke- percayaan terhadap bank peme- rintah, katanya, pada sisi lain bank-bank swasta yang kurang kuat modalnya akan semakin ditinggalkan masyarakat. Dan Segenap Keluarga - Toko PATEN TAYLOR JI. Kotanopan II No.24 Medan -Jl. Tapanuli No.1/9 Medan. "Trend seperti itu merupa- kan trend global, karenanya merger bank juga terjadi di mana-mana, sangat Umat Islam Padati Istiqlal tepat bila pemerintah telah Lakukan mendirikan perusahaan khusus untuk menangani kredit macet sehingga kinerja bank akan menjadi semakin sehat," demi- kian Dr Sri Adiningsih. (Ant) "Dengan lahirnya satu ban raksasa baru dengan modal men- capai Rp95,5 trilyun akan 'me- maksa' bank-bank swasta yang 'buram' untuk melakukan lang- kah serupa supaya tetap bisa bertahan. Karena aset BCA yang "Bila dikelola dengan benar, modal sebesar itu sudah cukup fleksibel untuk mendukung sega la macam tuntutan nasabah, se- selama ini dianggap paling be- hingga bunga kredit bisa dijual sar saja hanya Rp36 trilyun," katanya. lebih murah karena penyediaan likuiditasnya tidak memerlukan biaya lagi," ujarnya. TAK SELALU BAIK Sementara itu pakar ekono- mi perbankan dari UGM Dr Sri Adiningsih mengingatkan, peng gabungan bank seperti itu tidak dengan sendirinya akan selalu menjadi lebih baik, mengingat dalam pengelolaan uang ber- jumlah besar diperlukan kecer- matan dan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. "Jadi, bila pola pengelolaan- nya tetap buruk, setelah besar pun akan seperti orang gendut yang lamban dan menjadi tu- kang tidur. Bila itu yang terjadi, maka penyatuan kapital akan lebih berbahaya sebab dana yang terancam amblas menjadi lebih besar," ujarnya. Dengan bercermin dari ne- gara yang sudah lebih maju, katanya, kunci sukses pengelo- laan modal bank dalam jumlah besar terletak pada kemampuan untuk mengakses teknologi ting- gi, sehingga pengawasannya menjadi lebih sederhana. Untuk menghindari segala resiko kebocoran, kata dosen Ekonomi Perbankan Pasca Sar- jana UGM itu, pola manajemen bank hendaknya dibuat lebih terbuka dan semua pihak mem- peroleh perlakuan yang sama pula tanpa ada diskriminasi pemberian fasilitas. "Modal sebesar Rp95 trilyun itu bila dibandingkan dengan modal bank bank asing masih tergolong kecil. Mereka bisa lebih sukses, karena pola mana- jemennya terbuka dengan meng operasikan fasilitas 'electronic banking' yang mudah untuk di- I'tikaf terbesar se-Asia Tenggara ini. "Jamaah kadang tidak tertib, tidak jarang mereka tertidur di ruang utama masjid," katanya menambahkan. Menyinggung pembatalan Pe- kan Ramadhan Istiqlal 1418 H, Adang menyatakan bahwa kegia- tan tersebut batal karena ada im- bauan dari pemerintah untuk mengurangi kegiatan yang bersi- fat pemborosan. akses di mana pun," ujarnya. Namun di Indonesia, kata- nya, hingga sejauh ini modal sebesar itu merupakan modal perbankan yang tergolong be- sar, jauh melampaui modal yang dimiliki bank-bank swasta, Dia yakin, aset bank baru hasil mer- ger itu akan masuk deretan 100 bank terbesar di Asia. "Pekan Ramadhan Istiqlal yang berisi kegiatan seperti bazar, seminar, festival makanan Ra- madhan, dan pameran otomotif tidak dimungkinkan dilaksanakan pada situasi krisis moneter seperti ini," katanya. Namun pada Ramadhan kali ini Istiqlal tetap mengadakan ke- giatan yang bersifat keagamaan (ibadah) seperti ceramah Tarawih, Kuliah Subuh, dan Studi Islam Ramadhan yang menghadirkan penceramah dari berbagai kala- ngan. (Ant) PEMODAL ASING Tentang diizinkannya pemo- dal asing menjadi pemegang saham bank BUMN, Dr Arief mengemukakan, hal itu sangat positif untuk mempercepat ter- jadinya alih teknologi dan un- tuk mempertahankan keterbu- kaan pola manajemen bank. "Dengan masuknya pemodal asing, bila ada penyimpangan seperti kasus Edy Tansil, tentu mereka yang paling dulu akan berteriak. Kelemahan kinerja bank terkait akan didorong se- makin komersial sehingga misi semula sebagai agen pemba- ngunan dengan memelopori kredit usaha kecil akan semakin sulit dilakukan," ujarnya. Menurut Dr. Sri Adiningsih, masuknya pemodal asing ke bank BUMN merupakan kon- sekuensi yang tak terelakkan lagi dari proses globalisasi pasar yang intensif. Mexico City, Sabtu Tiga orang tewas dan lima lainnya luka parah ketika se- buah pesawat terbang pribadi yang dalam penerbangan dari Houston, Texas, ke Meksiko ja- tuh kemarin dekat kota Altami- ra, di negara bagian Tamauli- pas, kata para pejabat. "Sudah saatnya pola penyan- tunan usaha kecil dialihkan dari tugas perbankan ke pundak Dep- kop dan Pembinaan Usaha Kecil. Departemen ini hendak- nya berperan lebih besar lagi dalam memberdayakan pe- ngusaha kecil termasuk dalam soal pendanaannya," katanya. Dengan cara itu Depkop dan PPK akan tertantang untuk be- kerja lebih keras lagi, semen- tara tugas perbankan akan men- jadi lebih leluasa untuk berkon- sentrasi menyediakan modal usaha yang murah dan efisien untuk seluruh dunia usaha. Pesawat Pribadi Jatuh, Tiga Tewas Suami : ADI TJONDROPURO Anak Lelaki: ON TJONDROPURO SOESOEK TJONDROPURO Anak Perempuan: BONNIE TJONDROPURO BABY TJONDROPURO Menantu Lelaki: PETER TAN TIANG IN Seorang jurubicara rumah- sakit mengatakan, pilot pesa- wat itu, Acacio Walls Figueroa, Masyarakat tidak Perlu Khawatir Jakarta, (Analisa) Menkes Sujudi minta masya- rakat agar tidak perlu khawatir tentang penularan virus flu bu- rung dari China dan Hongkong karena pemerintah telah meng- hentikan impor daging ayam dari negeri tersebut. 50 tahun, juga tewas dalam ke- celakaan itu. Tertular Virus Flu Burung "Sejak ditemukan penularan virus flu dari burung (virus H5N1) bagi warga di Hongkong awal De- sember 1997 yang mematikan empat orang, Pemerintah RI menghentikan impor daging ayam dan burung dari negeri tersebut," katanya menjawab pers seusai bu- ka puasa bersama di Jakarta, Sab- tu malam. Awak pesawat nampaknya kehilangan kontrol akibat cuaca berkabut. Kecelakaan itu meng- hancurkan pesawat tersebut, se- mentara korban yang selamat dari kecelakaan itu adalah ang- gota sebuah keluarga penduduk Mexico City, yang dalam kon- disi kritis segera diangkut ke ru- mahsakit terdekat, kata para pe- jabat. (Ant/Rtr/sam) Di samping itu, pemerintah juga lebih mengefektifkan upaya karantina terhadap segala jenis unggas (burung) yang masuk ke Indonesia, khususnya dari China dan Hongkong. Dia mengharapkan agar ma- syarakat mencintai produk dalam negeri khususnya selalu mengkon- sumsi jenis daging jenis unggas produk dalam negeri, karena pe- merintah menjamin tidak mengan dung virus flu burung. Menurut Menkes, virus H5N1 telah ditemukan sejak 1968 di Ing gris dan itu menyebar antarbina- tang unggas saja, seperti burung dengan burung, ayam, bebek dan belum kepada manusia. "Jadi, yang terkena wabah vi- rus H5N1 baru pada binatang ung gas khususnya burung dan ayam di China dan Hongkong," katanya. Namun dengan ditemukan pe- nularan virus flu burung kepada manusia di Hongkong awal De- sember 1997 yang ditandai dengan gejala demam, pilek dan sesak na- fas yang dalam seminggu menga- kibatkan kematian, maka Peme- rintah RI berupaya mencegahnya Semarang, (Analisa) Tiga orang anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), yaitu Prof Dr Muladi,SH, Ny Aisyah Amini,SH dan Baramuli ternyata masuk da- lam daftar ranking orang-orang yang menghambat HAM Univer- sal yang dikeluarkan oleh Lemba- ga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta. "Saya sendiri kaget, kriteria apa yang menjadikan saya, kemu- dian Ny Aisyah Amini dan Bara- muli masuk dalam ranking peng- hambat HAM Universal, tetapi saya tidak apa-apa karena hal itu berarti kami ini cinta kepada bangsa Indonesia," kata anggota Komnas HAM, Prof Dr Muladi SH pada wartawan di Semarang, Sabtu. Ketika didesak siapa saja yang masuk kriteria penghambat HAM Universal yang dikeluarkan LBH dengan menghentikan impor da- ging unggas dari negeri itu. MENELITI Organisasi Kesehatan Sedunia Menkes Sujudi mengatakan, (WHO) hingga kini masih mene- liti tentang keberadaan virus flu burung yang terdapat jenis unggas itu kepada manusia. tertentu dan cara penularan virus Sebelumnya, Pemerintah Hongkong telah membunuh seki- tar 1,3 juta ekor ayam dan jenis ternak unggas lain, yang dimak- sudkan untuk memberantas virus H5N1 yang diyakini dapat menu- larkan kepada penduduknya. Menurut catatan dari Hong- Kami yang berdukacita: PETER CHONG Menantu Perempuan: LILYAWATI ANGKASA MARIANI SIMATUPANG Cucu - Cucu : ANDY RONNIE STEVIE ADELINA STUART kong, bahwa penularan virus H5N1 kepada manusia telah me- matikan empat orang, delapan orang di Hongkong kini terinfek- si flu tersebut dan delapan orang yang kini sedang menderita flu burung sedang dirawat di rumah sakit setempat. Muladi, Aisyah Amini, Baramuli Masuk Ranking Penghambat HAM Universal Menurut Menkes, jenis virus flu khususnya H5N1 telah menye- bar di udara dan pemerintah ha- nya dapat mencegah melalui penghentian impor binatang ung- gas dari Hongkong, namun kalau virus di udara dapat dicegah me- lalui vaksin. "Hingga kini saja, dunia be- lum mampu menemukan vaksin influensa yang efektif dapat men- cegah penyakit flu, apalagi untuk vaksin flu burung," katanya. Karena itu, masyarakat dimin- ta meningkatkan daya tahan tu- buh untuk menghindari penularan berbagai penyakit khususnya flu, melalui makan yang teratur de- ngan berpedoman pada gizi yang sehat seperti empat sehat lima sempurna, sayur-sayuran, buah- buahan dan rajin berolah raga. (Ant) Jakarta, Muladi menyebutkan, ada nama-nama seperti Syarwan Hamid, Jenderal TNI Faisal Tan- jung dan H Harmoko, sedang yang mendukung HAM Universal misalnya Mayjen TNI Susilo Bambang Yudhoyono. Dia mengatakan, evaluasi yang dikeluarkan oleh LBH Ja- karta tersebut sangat kasar kare- na yang namanya universal itu sendiri harus dikaji lebih lanjut la- gi. Pada hakekatnya universal itu tidak hanya menyangkut HAM te- tapi juga restriksi dan limitasi ba- tasan HAM yang diizinkan oleh dunia internasional. KABAR DUKACITA Telah meninggal dunia dengan tenang Ibu/Mertua/Nenek/Nenek Mertua/Nenek Angkat/Buyut kami yang tercinta. LAI HAP SIU (Tutup Usia 89 Thn) Pada hari Sabtu Tgl 3 Januari 1998 Pukul 16.00 WIB di kenan kami Jln Gandhi No 107 Medan, Jenazah mendiang disemayamkan di kediaman kami dan akan dikebumikan pada hari Senin Tgl 5 Januari 1998 Pukul 14.00 WIB di perkuburan Tionghua Tanjung Morawa. KAMI YANG BERDUKACITA: Suami: LOH CHIN YAW (HK) CAU WIE CIN (HK) CANG NGIE CAI (†) Anak Lk: CANG IK YONG LIE SUI SIANG (LN) LIE YIU HONG (HK) Cucu dalam Lk: CANG SE HONG CANG HAN SEN (LN) KOEA KWAN SUI (†) CANG IK LIAN CANG IK SIN CANG SE CHIANG Anak Pr: CANG SE WIE CANG KUI ENG CANG SIEK MEI (HK) CANG SE YONG CANG CIK ENG (HK) Cucu dalam Pr: CANG SIEK HUA (HK) CANG WEN (LN) CANG SIU MEI (HK) CANG LEI (LN) CANG SIEK PHIN CANG YEN Menantu Pr: (YENNY) GOH GUEK KIE CANG YIN KHO HONG ENG (LN) (YUNNY) CANG SIAU NI NG AI CU (ROSENY) JAW YEN NGO Menantu Lk: CANG PIN PIN (DEWI.C) SIAW HIN FAH (†) "Keberhasilan program IDT dalam mengentaskan kemiskinan di Indonesia tidak pernah diper- hitungkan mereka, tetapi justru yang disorot adalah hak sipil po- litik, seperti hukum, adanya pe- nyiksaan dan lain sebagainya," de- mikian Muladi. (Ant) CANG CHING CHING SIAW IK HIONG LOH HUI SIAN (HK) (WIDYA.C) Cucu luar Lk: CAU SE YIN SIAW CU KHIEN SIAW MIN KHIEN CAU SIU YIN (HK) LIE CHUN MEI (LN) SIAW CEN KHIEN LIE CHUN LING (LN) CHRISTINE KOSASIH SIAW MIE KHIEN SIAW MAN KHIEN Istri Cucu Dalam: SIAW LIONG KHIEN IE MIAU CHING SIAW THIÊN KHIEN (LUSIE VALENCIA) SIAW KHIN KHIEN Suami Cucu Dalam: TEH LAI HIE LOH CEN IE (HK) LOH CEN TOK (LN) (EFFENDY) JOOCE AGUSLY LIE TEK YEN (HK) Cucu Angkat Lk: KOEA CAU SEN (JOHNSON KOSASIH) CANG SẼ CHIẾN Cucu luar Pr: A WIE SIAW IK NGO SIAW IK LAN SIAW IK CIAU SIAW IK CIN KABAR DUKACITA Telah meninggal dunia dengan tenang Istri / Ibu / Mertua / Nenek kami yang tercinta. PANCY LESTARI/LIE MIE YOENG Beserta Cucu Luar & Cicit Dan Segenap Keluarga Jln.Gandhi No 107 Medan Jln.Bakaran Batu No 22/24 Medan (Tutup usia 75 tahun) Pada hari Jumat tanggal 02 Januari 1998 pukul 19.30 WIB di kediaman kami Komp. Griya Riatur, Jl. T. Amir Hamzah No. G/98 Medan. Jena- zah mendiang disemayamkan di kediaman kami Jl. Jend. A. Yani No. 105 Medan dan akan diperabukan pada hari Rabu tanggal 07 Januari 1998 pukul 14.00 WIB di Pulau Brayan. GILLIAN ELAINE JASON TRICIA DANIEL DAN SEGENAP KELUARGA