Tipe: Koran
Tanggal: 1997-03-30
Halaman: 05
Konten
K 1 1 4 ANALISA-MINGGU, 30 MARET 1997 RUPA RUPA Cara Masyarakat Tebing Tinggi Sumsel Menggaet Investasi Perut Oleh: AH. Djambek PEPATAH kuno mengatakan, "lain lubuk lain ikannya, lain ladang lain belalangnya". Begitu pula cara masyarakat Kota Tebing Tinggi, Sumatera Selatan, dalam menggaet investasi perut. Investasi perut tak lain yaitu menyediakan dan menjual makanan dan minuman bagi pe numpang bus yang lalu lalang me lintas Trans Sumatera di waktu Subuh. Bus-bus berhenti dan pe dagang berucap, "Ngopi dulu pak, buk". Begitu sopir bus itu memasuki jantung kota kecil Tebing Tinggi yang dulunya terkenal lintasan rumit, menurunkan gigi ken- daraan dan melonggarkan tan capan gas berangsur kendaraan melambat berucap, "Silahkan ba pak-bapak dan ibu-ibu Sholat Su buh dan sekalian ngopi pagi. Deretan bus-bus berhenti sepan jang jalan depan tempat-tempat pedagang dengan lampu kelap- kelip. "" Memang begitu bus berhenti, kita akan menyaksikan deretan meja pedagang kecil makanan dan minuman yang jumlahnya cukup banyak berjejer teratur. Kita tinggal pesan kopi berikut pisang goreng ketan, singkong go reng atau durian pada saat terjadi panen buah tersebut. Di sini ter dapat sebuah mushola yang perlu perhatian penambahan sarana air, sajadah, dan lain lain. Kesempatan berhentinya bus di Tebing Tinggi ini, selain di gunakan Sholat Subuh dan ngopi pagi, juga dimanfaatkan oleh para penumpang bus duduk san tai menghilangkan rasa pegal. GUBERNUR Bali, Ida Ba- gus Oka mengakui, daerah tujuan wisata Pulau Bali akhir- akhir ini mulai mengalami kemacetan lalu lintas, terutama di pusat kota Denpasar dan beberapa kawasan wisata lain. Gubernur Oka mengatakan hal itu ketika melantik Ir Andy Rasjid sebagai Kepala Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Bali dan Kusyanto menjadi Kepala Cabang Jasa Raharja Cabang Denpasar di Denpasar, Selasa. Pertambahan jumlah kenda- raan bermotor setiap tahun mencapai 12,75 persen. In Kendaraan bermotor yang beroperasi di Bali tercatat 543.645 buah pada akhir tahun 1996, meningkat dibanding tahun sebelumnya yang hanya 482.108 buah. Bali Mulai Alami Kemacetan Lalulintas perawatan intensif. PRESTASI NASIONAL Gubernur Oka dalam acara yang dihadiri Direktur Utama Jasa Raharja, Drs Ida Bagus Putu Sarga, Kepala Dinas dan Kanwil di Bali mengatakan, Jasa Rahar- ja Cabang Denpasar selama ini meraih prestasi tingkat nasional. Gubernur Oka mengingat- kan, Dinas LLAJ, Jasa Raharja, Kanwil Departemen Perhu- bungan dan Dewan Angkutan Jalan Raya untuk melakukan pembahasan untuk menghindari kemacetan lalu lintas. Hal itu, katanya, sangat penting mengingat transportasi sangat menentukan kelancaran distribusi barang-barang, ang- kutan penumpang, kendaraan pribadi maupun kendaraan yang khususnya mengangkut wisata- wan dalam menikmati liburan- nya di Bali. Kelancaran sarana trans- portasi akan berdampak positif terhadap berbagai aspek pemba- ngunan lain, sekaligus meng- hindari musibah di jalan raya. Gubernur Oka menjelaskan, kecelakaan lalu lintas di jalan raya di Bali yang menjadi wilayah kerja Kantor Jasa Raharja Cabang Denpasar tercatat 1.068 kali musibah. Musibah tersebut merenggut 334 korban jiwa, tiga orang catat tetap dan 771 orang mengalami luka-luka yang memerlukan Mereka ada juga yang buang air, membeli makanan kecil, membeli rokok bagi kaum bapak yang suka merokok. Adanya sumber usaha baru ini membuat kota ini makin aman. POSITIF Terdapatnya para pedagang makanan serta tempat ibadah (mushola) cukup positif bagi daerah daerah yang dilewati bus- bus penumpang dan penduduk. Betapa tidak? Masyarakat setem pat bisa mendapatkan tambahan penghasilan dan para pengguna jasa bus bisa pula memenuhi ke butuhannya. Namun yang diharapkan an tara penduduk setempat dan pe numpang bus saling menolong. Misalnya, jika dulu kehidupan penduduk sepanjang jalan Trans Sumatera agak sulit ekonominya, tapi dengan adanya kesinggahan dan berbelanjanya mereka akan menambah pendapatan pendu duk. Selain itu, diharapkan kalau mulanya para penumpang bus dan kendaraan lainnya takut ka rena adanya daerah rawan, kita harapkan tak ada lagi. . Dulu daerah Lahat dan Te bing Tinggi dinilai sebagai lin tasan rumit karena sering terjadi gangguan keamanan, sering ter- jadi penodongan. Perasaan takut melintasi La hat dan Tebing Tinggi ini juga Prestasi tersebut menyangkut dalam bidang pelayanan kepada masyarakat, pencapaian target dan efisiensi kerja. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini juga membantu pengusaha ekonomi lemah dan koperasi dalam bidang permodalan sebesar Rp 1,1 miliar. Imbest autoric Bantuan modal kerja tersebut diberikan kepada 109 pengusaha ekonomi lemah dan koperasi dengan tingkat pengembalian cukup lancar dan tunggakan yang relatif kecil. Demikian pula Dinas LLAJ Bali yang baru tiga tahun terbentuk menunjukkan prestasi yang cukup menggembirakan enam dari sembilan kabupaten dan Kodya di Bali sudah meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha, penghargaan tertinggi pemerintah pusat dalam bidang perencanaan dan penataan transportasi. Kabupaten Bangli dan Klung kung diharapkan bisa meraih penghargaan serupa dalam tahun ini. Sedangkan Kabupaten Badung sejak berpisah dengan Kodya tahun 1992 hingga kini belum memiliki Ibukota Ka- bupaten diharapkan bisa meng- ikutsertakan kawasan wisata Kuta. Ir. Andy Rasjid sebelumnya adalah Pelaksana Harian Dinas LLAJ Bali. Sedangkan Kus- yanto yang sebelumnya Kepala Cabang Jasa Raharja Yogya- karta dilantik menjadi Kepala Cabang Jasa Raharja Denpasar menggantikan Slamet Subayo yang menjabat Direktur Muda Jasa Raharja.(ant) ORANG yang tahu berita mengatakan, kalau anjing meng gigit orang itu hal yang biasa dan tidak jadi berita lagi. Tapi bagaimana kalau orang sakit jiwa digigit anjing gila? Sudah begitu, orang sakit jiwa yang habis digigit anjing gila itu sebelum meninggal, menggigit pula keponakannya dan akhirnya virus rabies anjing gila itu membuat si keponakan turut menjadi sakit jiwa. Sebut saja namanya Unus (62) tinggal di Kelurahan Mara palam, Kecamatan Padang Timur, Kotamadya Padang, Suma tera Barat. Dia menjadi korban anjing peliharaannya dan me ninggal setelah beberapa saat digigit anjingnya itu. Sebelum meninggal dia menggigit keponakannya "Yd" (17) hingga memerlukan perawatan intensif di Rumah Sakit Padang. Para perawat di Rumah Sakit itu takut dan sangat berhati- hati mendekati pasiennya korban gigitan anjing gila. Takut kalau digigit pula oleh pasiennya tersebut. Memang virus rabies dari anjing gila sangat berbahaya dan mudah sekali masuk kesaluran darah korban. Bila korbannya sempat pula menggigit orang lain, maka korbannya akan ber- tambah terus hingga banyak orang sakit jiwa akibat gigitan an jing gila. Masih di Padang, sebelumnya pernah pula seorang anak digigit anjing gila. Setelah itu korban menggigit pula adiknya. Biasanya kalau orang habis digigit anjing gila perangainya serupa anjing dan mengejar mangsanya yang akan digigit. Sebelum meninggal Unus yang pensiunan Perumka Sum- bar itu memperlihatkan tingkah laku yang aneh. Dia memang akrab dengan teman teman anggota Polsek Padang Timur di Marapalam. Sewaktu akan meninggal korban datang ke Polsek menawarkan rokoknya untuk diisap teman-teman anggota. "Silahkan merokok sebab sebentar saya akan mati. Dan me mang tidak berapa lama Unus dikabarkan telah meninggal", ujar Serka Pol Dubanto menirukan ucapan Unus. Adanya penyakit anjing gila tersebut masyarakat agar berhati-hati. Tidak tertutup kemungkinan penyakit anjing gila tersebut meluas ke daerah lain, kata Subanto. Seorang ibu yang mengenal Unus mengatakan, sebenarnya sakitnya dia tidak parah sekali dan tidak pula merusak. Cuma kalau diganggu anak-anak dia akan marah. Ketakutan itu memang beralas an, karena dari mulut ke mulut sering terjadinya peristiwa buruk diatas. "Saya pernah mengalami kaca mobil dipecah dan diancam dibawah todongan senjata tajam, barang dan uang diminta", ujar seorang penduduk Jakarta asal Padang beberapa waktu lalu. Lainnya pengalaman Rostian, sopir truk yang secara tidak di duga menyenggol penduduk me nyeberang nyaris jadi korban golok penduduk. Tapi Allah YMK menolong dan polisi cepat datang sehingga dia bisa diaman kan. Jangankan manusia yang ke serempet, binatang ternak saja yang mati kena tabrak mobil bisa kita celaka kalau tidak mau me ngalah mengganti sesuai permin taan pemiliknya. Dulu orang pada takut di sini juga karena jalan raya buruk dan berlubang-lubang hingga kenda raan terpaksa pelan, keadaan itu dimanfaatkan kawanan penjahat. Sekarang dengan semakin mulus jalan trans Sumatera kendaraan bisa dengan kecepatan tinggi. Yang ditakuti lagi jika kendaraan Orang kampung meng-istilahkan orang yang sakit jiwa tang- gung itu "boco haluih". Dan orang seperti itu oleh keluarganya tidak dimasukkan ke Rumah Sakit Jiwa, karena tidak merusak dalam lingkungan masyarakat. Pokoknya jangan diganggu. Di Padang banyak orang yang sakit jiwa tanggung itu baik paling ditakuti kendaraan priba di, karenanya banyak yang tidak Pembangunan jalan-jalan dan berani sendirian melewati dan se ring berkonvoi mengikuti kenda jembatan di pulau-pulau besar se raan lain. perti, Sumatera, Jawa, Kaliman tan, Sulawesi dan Irian Jaya akan berdampak positif ganda. Ini selain akan memperlancar roda perekonomian, juga akan meng hidupkan usaha penduduk di se panjang jalan-jalan tersebut. Untuk itu, pemerintah daerah harus mampu memanfaatkan ada nya pembangunan jalan itu bagi memajukan perekonomian masya rakat. Banyak yang bisa dila kukan penduduk selain berjual an, bertani, membuat barang-ba rang kerajinan spesifik. Dari segi masakan dan mi numan saja penduduk di sepan jang jalan-jalan pulau-pulau ter besar itu, akan bisa menampilkan dagangannya yang berlain antara satu daerah dengan daerah lain. RIBUAN "lanting" berupa pondok dari rakit kayu di atas sungai tempat menampung mesin dan peralatan milik pendulang emas tradisional yang selama ini memadati sungai Kahayan, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah dalam sepekan terakhir tidak melakukan kegiatan. Wartawan Antara usai mela- kukan perjalanan menyusuri Sungai Kahayan, dari Palangka Raya, Senin, melaporkan, ribuan lanting yang tidak dioperasikan pemiliknya tersebut tampak berjejer di pinggiran Sungai Kahayan meliputi lima wilayah kecamatan di Kabupaten Ka- puas. Ribuan "Lanting" Emas di Sungai Kahayan Hentikan Kegiatan Lima Kecamatan di DAS Kahayan yang marak kegiatan penambang emas tradisional, yaitu Kecamatan Kahayan Tengah, Kec. Banama Tingang, Kec.Sepang, Kec, Kurun, dan Kec. Tewah. mogok atau pecah ban di malam hari. Dihentikannya kegiatan ri- buan lanting milik penambang emas tradisional itu, karena dalam sepekan terakhir per- mukaan air Kahayan naik, Misalnya bila kita mampir di daerah Sumatera Selatan, maka hendaknya ada satu warung yang spesifik menyediakan makanan khas daerah empek-empek yang betul-betul mengena selera. Bah kan bila perlu warungnya dileng kapi dengan wajah dan isi melu kiskan alam Sriwijaya. Begitu pula makanan, minum an dan souvenir dari Ranah Mi BERMULA dari rasa keheran an alumni SLPHT berdasarkan pengamatan sehari-hati di lahan tanaman bawangnya, dijumpai ada ulat bawang yang berbeda warna dan pola, yaitu hijau po los, hijau bergaris-gars hitam dan hitam bergaris-garis hijau. Namun anehnya, mereka (pa ra ulat) makan bagian tanaman yang sama dengan perilaku sama. Pertanyaan yang timbul : Apakah ulat-ulat tersebut masih merupa kan jenis yang sama, meskipun warnanya berbeda-beda?. Untuk mengetahuinya, dilaku kan penelitian dengan memeliha ra beberapa ulat bawang (Spodop tera exigua) dalam wadah gelas aqua bekas. Dalam wadah yang sama itu lalu dipelihara ulat-ulat dengan pola warna sama. Ada lima macam ulat yang dipelihara, yaitu hijau polos, hijau bergaris dua, hijau bergaris tiga, hijau bergaris empat, dan hitam ber Anjing Gila Gigit Orang Sakit Jiwa sehingga menyulitkan warga pedalaman dalam mencari emas yang merupakan usaha yang mereka geluti dalam lima tahun terakhir sejak 1992. Tidak beroperasinya ribuan lanting penambang emas tra- disional itu membuat jalur lalu- lintas di DAS Kahayan lancar, padahal dalam beberapa tahun terakhir arus hilir mudik armada angkutan penumpang dan ba- rang di jalur Sungai Kahayan selalu terganggu oleh lanting milik para penambang emas tradisional. Rusliansyah, SE salah seo- rang tokoh pemuda Kalteng asal Desa Tangkahen, Kecamatan Sepang, yang bersama Antara menyusuri DAS Kahayan, mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir usaha mendulang emas di atas sungai merupakan mata pencaharian primadona bagi masyarakat di DAS Ka- hayan. Oleh Anas TH garis hijau. Hasilnya ternyata ulat-ulat ter sebut berubah pola warna, misal nya dari hijau polos menjadi hi jau bergaris empat. Dari sini di simpulkan bahwa ulat-ulat terse but adalah satu jenis, hanya ber variasi dalam hal pola warna, ada pola warna itu sendiri bisa ber ubah pada ulat yang sama. PERBANDINGAN Ulat bawang di Desa Dukuh Waringin, Brebes, hingga saat ini masih menjadi masalah. Bebera rapa petani studi menilai bahwa kegagalan itu disebabkan oleh cara penanganan ulat setelah pe ngendalian mekanis yang tidak tepat. Pengendalian mekanis de ngan cara pemetikan daun yang mengandung telur atau diperkira kan mengandung ulat, umumnya dilakukan oleh petani (sama umumnya dengan penyemprotan karena terganggu harta warisan atau bercita-cita tinggi tapi tak tercapai. Boco haluih sama juga istilah ember bocor ada yang besar bocornya hingga kalau diisi air akan atau menetes hingga air di ember lama habisnya. "Itulah istilah orang sakit jiwa tang- gung (boco haluih) di Padang", ujar nenek Yus. Katanya, Unus meninggal sebelum bulan puasa. Dia adalah keponakan dari ayahnya. Jadi meninggal secara mendadak karena digigit anjing banyak famili tak tahu. "Kita prihatin pihak Dinas Kesehatan Kota kurang cepat mengantisipasi ber- jangkitnya penyakit anjing gila di Padang", tambahnya. BERBAHAYA "Saya kira tidak kurang dari 2.000 lanting yang beroperasi di sepanjang Sungai Kahayan, setiap lanting pekerjanya antara tiga hingga lima orang," ucap- Ulat Bawang di Brebes Masih Jadi Masalah Penyakit anjing gila yang disebabkan virus rabies sangat ber- bahaya. Pemerintah melalui Departemen Kesehatan perlu tang- gap mengantisipasi setiap timbulnya gejala berjangkitnya penyakit tersebut. Sebagaimana dialami Unus dan keponakannya pada bulan Desember 1996 yang lalu dan kakak beradik korban berjangkit- nya penyakit anjing gila tersebut, seharusnya Dinas Kesehatan Kota Padang sudah harus cepat bertindak. Dulu di Padang pernah pula berjangkit penyakit anjing gila. Tindakan yang dilakukan adalah menembak anjing gila tersebut: Tapi kini sudah perlu pula dilakukan penelitian terhadap anjing anjing yang berkeliaran. "Jangan ditunggu sampai banyak korban berjatuhan, kasihan Pak Unus sebenarnya orang baik dan suka bergaul. Dia sosok yang dikenal di Polsek Padang Timur, karena sering main- main di sini", ujar Subanto. nang (Sumbar) hendaknya pengur saha tidak saja memajukan diri nya dalam bisnis, tapi juga mau mengangkat Minangkabau dari berbagai sisi budaya dan agama nya, di antaranya mampu menye diakan buku-buku berisi penge tahuan agama dan adat istiadat kupasan ilmiah. Jangan rendang ke rendang saja yang dibangga kan atau mengatakan orang Mi nang pintar dagang. Suatu kekhawatiran lagi jika anjing gila itu sempat meng- gigit anjing berburu. Sebab di Padang belakangan ini banyak orang memelihara anjing berburu. Bila suatu ketika anjing ber- buru itu lepas serta sempat berkelahi dengan anjing gila, sedangkan pemiliknya tidak tahu anjingnya pulang ke rumah tetap dielus dan dikasih makan. Ketika dikasih makan anjing peliharaannya yang telah ketularan rabies menggigit, maka yang digigit akan terserang virus rabies. Akibatnya, akan lebih fatal lagi kalau anjing-anjing berburu peliharaan penduduk Sumbar terserang virus rabies, ujar Narzwin Agus, penduduk setempat. Dia mengatakan, di Kelurahan Kubu Dalam yang mulany tidak ada orang memelihara anjing, tapi kini banyak yang memeliharanya untuk berburu. Untuk itu dia berpendapat, Di- nas Kesehatan Kota perlu memeriksa anjing berburu itu. Se- mentara anjing liar dikhawatirkan akan terjangkit penyakit an- jing gila sebaiknya ditembak saja (kni). Inti harapan kita tak lain, ba gaimana dengan dibangunnya ja lan, ditingkatkan arus mobilisasi manusia Indonesia melalui peng adaan sarana transportasi mema dai, pelayanan yang lebih baik. Ini jelas akan mendorong kema juan tidak saja di bidang ekono mi meningkatkan pendapatan per kapita secara merata bagi segenap masyarakat Indonesia di pusat dan daerah, terutama pulau-pu lau besar. Untuk ini diharapkan dana Inpres Desa Tertinggal (IDT) yang bertujuan meningkatkan modal usaha rakyat kecil agar diarahkan pada sasaran yang tepat guna. Jangan sampai peng gunaannya bersifat konsumtif yang akibatnya pengembalian macet dan tidak bisa bergulir pada mereka yang membutuhkan modal usaha kecil di pedesaan. nya, seraya menyatakan prihatin terhadap kondisi tersebut serta dampak lingkungan dari ke- giatan penambangan tradisional tersebut. Di antara dampak linkungan yang ditumbulkan dari marak- nya kegiatan penambangan di Sungai Kahayan berupa terus menurunkan kualitas air, seperti warnanya yang semakin keruh dan beberapa bagian tebing sungai Kahayan longsor. Akibat yang pasti dari ke- giatan penambangan ini yaitu kedalaman sungai akan terus terus menurun dari waktu ke waktu dan dasar Sungai Ka- hayan pada akhirnya akan rata Na- dengan daratan, ujarnya. mun Rusliansyah tidak terlalu sepakat kalau dalam waktu dekat ribuan penambang emas tra- disoal di DAS Kahayan akan ditertibkan. "Kalau mau menertibkan mereka, hendaknya disediakan dulu lokasi penambungan rakyat di daratan," katanya. Warga Kuala Kurun mem- benarkan adanya sebuah pe- rusahaan tambang yang saat ini masuk ke daerah mereka dan kini tengah melakukan survai untuk mengusahakan potensi emas di DAS Kahayan. (ant) pestisida). Namun demikian, daun-daun yang telah dipetik tersebut, ke mudian oleh pemetiknya hanya di buang/ditebarkan di pematang, di tepi saluran air atau di saluran air itu sendiri. Ini menimbulkan kekhawatiran peserta studi bahwa ulat tersebut akan keluar dari ber kepompong atau kembali ke la han. Analogi yang digunakan : "Ibarat pencuri sudah tertang kap, tapi kemudian dilepaskan lagi". Berdasarkan kekhawatiran ter sebut beberapa petani studi men- coba cara yang lebih baik yaitu dengan cara pembungkusan, yaitu: daun yang sudah dipetik (pada atau dalam daun tersebut terdapat ulat) dimasukkan ke da lam kantong plastik yang rapat/ tidak berlubang, misalnya kan- tong plastik kresek atau kantong plastik, lapisan dalam karung pu puk, kemudian diikat agar ulat tidak keluar, dan dijemur serta di bolak-balik agar ulat di dalam nya mati. Hasil studi menunjukkan ulat yang berada di dalam plastik, karena terungkap dalam plastik yang panas dan pengap, akhirnya mati. RACIKAN SENDIRI Pengendalian telur dengan menggunakan bahan racikan sen diri yaitu campuran antara ben- sin dengan citoet (senyawa kimia perekat yang biasa digunakan un tuk campuran pestisida), juga dicoba. Dasar pemikiran peserta studi karena pernah mendengar informasi bahwa ada petani di desa lain yang pernah mencoba menggunakan bensin untuk me ngendalikan exigus dengan hasil cukup memuaskan. Studi ini dilakukan dengan menyemprotkan larutan bensin + citoet (perbandingan vulume 1 : 1) dengan dosis 5 cc per liter cairan semprot pada telur S. exigua yang menempel pada daun. Sebagai pembanding di gunakan insektisida Hostathion (dosis 22 cc per liter) dan kontrol (hanya dibasahi dengan air). Se tiap perlakuan menggunakan ulangan sebanyak 5 kelompok telur. Setelah disemprot dan dike ringkan, kelompok-kelompok telur tersebut disimpan dalam gelas aqua bekas dan ditutup de ngan kain mori. Dua hari kemudi an dihitung jumlah telur yang me netas. Hasilnya menunjukkan bah wa pada perlakuan bensin + citoet, jumlah telur yang menetas atau jumlah ulat hanya 15 ekor, perlakuan insektisida Hostathion menetas 44 ekor, sedangkan pada kontrol (hanya dibasahi air) me netas 24 ekor. MENJAMUR: Antena parabola saat ini telah menjamur di Tapanuli Utara, hampir semua kedai kopi atau lopo tuak menyediakan pesawat televisi dengan antena parabolanya. Bermula dari sebagai penglaris kedai atau loponya. Kini sudah menjalar ke rumah rumah penduduk. Waga Taput memang harus siap menyambut era globalisasi informasi. Kedai Kopi yang Parabola Laris di BOLEH dikatakan kehadiran antena Parabola di Tapanuli Uta- ra bukan merupakan barang ba- ru lagi. Boleh dikatakan pula an- tena Parabola di Tapanuli Utara hampir mengimbangi banyaknya dengan di kota-kota besar di In- donesia, seperti Jakarta, Sura- baya dan Medan. rus menyediakan pesawat televi- si lengkap dengan antena parabo- lanya. Dahulu hanya pesawat te- levisi saja tanpa antena parabola dan otomatis yang ada hanya siaran televisi pemerintah saja. Dirinya kalah bersaing dengan pengusaha lopo tuak lainnya yang ada di Dolok Sanggul. Tidak ada jalan lain harus membeli antena parabola. Kehadiran antena parabola di Tapanuli Utara sudah jadi kebu- tuhan yang mendesak, karena tanpa antena parabola siaran tele- visi swasta tidak akan dapat di- tangkap, hanya televisi Republik Indonesia (TVRI) saja yang dapat ditangkapnya. Semua saluran televisi swasta hanya dapat ditangkap lewat an- tena parabola, boleh jadi hal ini pula yang membuat warga Tapa- nuli Utara mau tidak mau me- maksakan dirinya memiliki ante- na parabola. Lain halnya dengan di Jakarta dan Medan, tanpa an- tena parabola siaran televisi swas- ta telah dapat ditangkap dengan baik. Gambaran yang lain terlihat di Tapanuli Utara, jika dikota be- sar seperti Jakarta dan Medan, rumah yang memiliki antena pa- rabola tentunya rumah yang-me- wah, sedangkan di Tapanuli Uta- ra meski pun rumahnya terbuat dari kayu, namun rata-rata memi- liki antena parabola. Dari sejumlah warga di Tapa- nuli Utara yang memiliki antena parabola mengatakan, mau tidak mau mereka harus membeli ante- na parabola jika ingin menikmati siaran televisi swasta dan bila ti- dak memiliki antena parabola maka yang diperoleh hanya siar- an televisi pemerintah saja. Diakui banyak warga Tapa- nuli Utara, membeli antena para- bola masih dinilai mereka barang mahal, namun karena mendesak mau tidak mau mereka beli juga. Tidak sedikit yang harus men- jual tanah, sawah dan ternak un- tuk memperoleh antena parabola, terutama para pengusaha kedai kopi. PERKEMBANGAN jiwa seorang anak sejak kecil perlu segera diantisipasi sejak dini. Masalahnya, orangtua yang seharian sibuk dalam bisnis- nya, bisa jadi lalai mengikuti perkembangan anaknya. Akibatnya perkembangan jiwa anak yang rata-rata 2 sampai enam tahun itu misal- nya labil. Pribadinya bisa tumbuh menjadi anak yang keras dan egois atau keter- gantunganya pada orangtua sangat tinggi (manja). Masalah pendidikannnya, orang tua masa kini paling banter, mendukungnya lewat privat les di rumah. Tapi watak asli tersebut sulit dirubah. nan memiliki antena parabola adalah kedai kopi atau lopo tuak (kedai tuak) yang terdapat ham- pir di setiap kecamatan di Tapa- nuli Utara. Melihat gejalah yang se- ring ditemui pada keluarga Alasan kedai kopi atau lopo tuak memiliki antena parabola agar kedai mereka lebih ramai di- kunjungi para pembela. Hal itu telah mereka buktikan. Kedai ko- pi atau lopo tuak yang memasang televisi di kedai kopinya dengan memakai antena parabola lebih ramai pengunjungnya atau yang datang ke kedai tersebut untuk minum dan makan. Lebih ramai lagi jika acara televisi bagus, seperti adanya siar- an langsung sepakbola atau film- film sinetron yang bermutu dipu- tar di televisi tersebut. Hadirnya televisi di kedai ko- pi atau lopo tuak di Tapanuli Uta- ra sedikit telah terjadi pergeseran nilai. Dahulunya kedai kopi atau lopo tuak hanya disediakan gui- tar dan papan catur, namun kini hal itu sudah tidak cukup lagi dan semakin sedikit terlihat para pe- ngunjung kedai kopi atau lopo tuak yang bermain catur atau ber- main guitar. Kini telah berganti dengan menonton televisi pens M Togar Sirait, seorang peng- usaha kedai kopi di simpang Si- raituruk Kecamatan Porsea me- ngatakan dengan adanya televisi dengan antena parabola di kedai- nya, maka kini pengunjung sema- kin ramai. Dahulunya sepi, kalah bersaing dengan kedai yang me- miliki televisi berantena parabola. Diakui Sirait, untuk membeli antena parabola dengan televisi- nya terasa sulit, namun harus di- beli untuk kelangsungan kedai kopinya yang buka sampai pagi, sebab lokasi tempatnya berjualan lebih ramai pada malam hari, se- bab supir-supir truk pengangkut kayu banyak yang mangkal ma- lam hari di kedai kopinya. Hal yang sama juga diakui Amani Manullang, pengusaha lo- po tuak di Jalan Sisingamangara- ja Dolok Sanggul, untuk menarik pengunjung ke lopo tuaknya ha- sibuk, Pusat Pelatihan Bahasa Inggris Miki & Mini (M&M) di Jalan S. Parman Medan, men- coba mengantisipasi hal ini dengan menyediakan sarana dan fasilitas membimbing perkem- bang jiwa anak. Menurut pemimpin M&M Dra. Lina Rusli yang sekaligus staf pengajar di pusat pelatihan itu mengatakan, menghadapi masalah tersebut, anak berumur 1,5 sampai 6 tahun perlu dibim- bing, salah satunya di pusat latihan. Di M&M misalnya di sini anak digembeng dengan puluhan bahkan ratusan anak- anak lainnya untuk mendapat- kan metode pengajaran modern dengan ilmu kejiwaan (Children Psychology). "Sifat egois setelah berbaur dengan sejumlah anak lainnya Disebabkan kedai kopi atau lopo tuak yang memiliki pesawat televisi berantena parabola lebih banyak dikunjungi calon pembe- li, maka saat ini terlihat di ham- pir semua kedai atau lopo tuak yang ada di kecamatan kecama- tan Tapanuli Utara berantena pa- rabola. Sedikit sekali sekarang ini kedai kopi atau lopo tuak yang ti- dak menyediakan televisi dengan antena parabolanya. Akibat dari hampir semua ke- dai kopi atau lopo tuak di Tapa- nuli Utara memiliki pesawat tele- visi berantena parabola, maka persaingan kembali ketat antara sesama pengusaha kedai kopi atau lopo tuak di Tapanuli Uta- ra. Hal tersebut karena sudah sa- ma-sama memiliki daya tarik yang sama. Lain halnya tiga tas hun yang lalu. MENJALAR KE RUMAH RUMAH Pakai Taput visi dengan antena parabola. Sangat berbeda dengan yang ada di kota besar di Indonesia, antena parabola umumnya keha- dirannya yang terakhir setelah ada peralatan mahal lainnya se- perti kenderaan roda dua, roda empat (mobil), kursi mewah atau rumah yang mewah. Menurut data di lapangan, awal mula yang memiliki antena parabola adalah para pengusaha kedai kopi atau lopo tuak, namun saat ini mulai menjalar ke rumah rumah penduduk. Kehadiran parabola di rumah rumah penduduk di Tapanuli Utara terasa masih dipaksakan, karena bila dilihat di satu rumah penduduk di Tapanuli Utara, ba- rang berharga dapat dikatakan hanya pesawat televisi dengan an- tena parabola di depan atau di be- lakang atau di atas atap rumah mereka. Sedangkan alat elektro- nika lainnya seperti lemari es, kursi mewah belum ada. Apalagi kenderaan roda empat, yang per- tama hadir adalah pesawat tele- Memang saat ini yang domi- Pusat Pelatihan Bahasa Inggris Mini & Miki Antisipasi Perkembangan Jiwa Anak yang mempunyai karakter berbeda akan terkikis di sini," tutur Lina sembari menga-takan di pusat pelatihan bahasa Inggis yang dikelolanya juga mem- berikan terapi pada anak yang dinilai susah diarahkan. HALAMAN 5 Khusus untuk anak 1,5 tahun sampai 6 tahun (Play Group dan Kindergarden), kepada mereka diajarkan cara berbicara, meme- gang pensil, sampai belajar menulis. Untuk mempermudah daya serap seorang anak, di pusat pelatihan bahasa Inggris M&M ini juga menyediakan sejumlah alat peraga, nyanyian dan alat permaian anak. KOMUNIKASI Sedangkan komunikasi yang diberikan para staf pengajarnya total memakai bahasa Inggris. Di sini anak-anak dilatih dan the Tampak beberapa murid Play Group bersuka-ria bermaian di taman Pusat Pelatihan Bahasa Inggris Mini & Mini Jalan S. Parman Medan. Ironisnya warga Tapanuli Utara, kurang memperhatikan kondisi rumahnya, yang utama hadir dahulu pesawat televisi ber- warna dengan antena parabola. Besarnya animo masyarakat Tapanuli Utara memiliki antena parabola agar dapat menikmati siaran televisi dengan banyak pro- gram, berarti begitu besarnya ke- inginan warga Tapanuli Utara mendapatkan informasi dan juga hiburan. Dari kondisi di lapangan da- pat dikatakan, informasi cepat di- peroleh masyarakat Tapanuli Utara, akan tetapi dari sisi lain apakah warga Tapanuli Utara te- lah siap menerima informasi itu dengan baik, terutama generasi muda yang cenderung melihat si- si negatip dari semua informasi, dan hiburan yang tersaji lewat te levisi. Hadirnya televisi dengan mul- tiprogram yang disajikan antena parabola terlihat jam tidur anak anak sekolah semakin sedikit. Ba- nyak pelajar di Tapanuli Utara yang asik menikmati acara-acara televisi mancanegara. Hal ini per- lu diwaspadai dan diantisipasi de- ngan baik oleh para orang tua. Kehadiran siaran televisi luar negeri pada dasarnya tidak semua negatip, banyak juga yang po- sitip, akan tetapi bagaimana mengarahkannya agar yang nega- tip dapat dijauhi dan yang posi- tip diambil. Tugas ini tentunya bukan saja tugas para orang tua terhadap anak anaknya akan te- tapi tugas semua pihak, tugas se- mua kita agar generasi muda Ta- panuli Utara dapat tampil lebih baik lagi dari yang ada sekarang ini. (Fadmin Prihatin Malau) dikembangkan bersikap ter- atur dalam berbuat sesuatu, bersikap aktif, luwes, sopan, sikap ingin tahu dan suka bertanya dan berkelompok namun menghilangkan sikap ceria dan periang. Anak-anak juga diajarkan mengenal angka-angka, cara menghitung secara dasar dan mengenal warna dasar serta memahami kata-kata penting dan percakapan bahasa Ing- gris di kelas. Menurut Lina, metode pelatihan yang diberikan misalnya seorang murid di- perkenalkan pada satu obyek/ benda, kemudian tahapan berikutnya murid dilatih untuk menggunakan benda yang diajarkan, lalu yang terakhir, guru akan memberikan peni- laian langsung pada murid tersebut. Di M&M saat ini telah terdaftar sekitar seratus murid (Play Group) dan murid - murid SD, SMP dan SMU (umur 7 tahun ke atas). Target mereka yang diasuh sekitar 20 staf pengajar, untuk satu paket jam belajar semua grup dibatasi untuk 150 orang saja dengan menempati 10 ruang belajar. Jam belajar mulai pukul 08.30 WIB, pukul 10.00, pukul 14.00 dan pukul 16.00 WIB. Selain mengajar anak- anak, Lina mengatakan, me- reka juga melayani paket untuk orang dewasa dalam grup percakapan (conversa- tion) bisnis. Paket ini dibuka malam hari, baik per kelom- pok maupun perorangan. 'Antisipasi ini sangat ber- manfaat menghadapi era globalisasi, perdagangan be- bas kawasan ASEAN tahun 2003, di mana pengusaha dari luar negeri turut berbaur dan bersaing dalam bisnis di In- donesia," ujar Lina mengak- hiri. (Anthony L.)
