Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1989-11-12
Halaman: 01

Konten


L Color Rendition Chart 4cm Perintis Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi/Penanggungjawab Wakil Pemimpin Umum/Pemred/ Penanggungjawab Wakil Pemimpin Redaksi/ Penanggungjawab Sekretaris Redaksi Anggota Redakal: Djesna Winada, Surawan, B. Ashrama, Marmo Oeto- mo, Made Surita, Adhy Ryadi, Drs. Nym. Gde Suryawan, Drs. Made Su- mendra, Gde Suyadnyana, K. Abinawa, Agus Talino, Reina Casilia Nina Kantor Redakal: Jl. Kepundung 67 A, 80232. Telepon: 25764-25765. Fax: 27418. Teleks: 35191. Alamat Surat: P.O.BOX: 10 Denpasar 80001. Surat Ijin Usaha Penerbitan Pers: Sk Menpen No.005/SK/Menpen/ SIUPP/A 7/1985 tanggal 24 Oktober 1985. Anggota SPS-SGP. Penerbit: PT. Bali Fost. Redeng.... Tidak suka jamu : Drs, ABG. Satria Naradha. Widminarko. Drs. Made Nariana Jakarta - Ketua Umum Dewan Koper- asi Indonesia (Dekopin) Dr. Sri Edi Swasono berpendapat, konglomerasi yang ada di Indo- nesia kini sudah waktunya un- tuk ditegur atau diingatkan ka- rena ada kecenderungannya menjadi konsentrasi kekuatan ekonomi yang tidak sesuai UUD 1945. "Saya melihat ada kecende- rungan mengarah pada konse- trasi ekonomi," katanya menja- wab pertanyaan wartawan sele- sai diterima Presiden Soeharto di Bina Graha, Jakarta, Sabtu. Menurut Edi Swasono, tegur- an bisa disampaikan oleh ma- syarakat dan pemerintah sela- ku pihak yang memberikan izin atau kredit. "Kalau perlu kre- ditnya dikurangi," sambungnya ketika ditanya tentang cara me- nyampaikan teguran itu. Diingatkannya bahwa sistem kenegaraan di Indonesia meng- anut paham kedaulatan rakyat berdasarkan demokrasi politik dan demokrasi ekonomi sesuai falsafah Pancasila dan UUD 1945. BACA HAL-XI Jangan Coba-coba "Bermain" dengan WTS -Risikonya, bukan hanya Kencing Nanah dan Syphilis, tetapi Juga AIDS AIDS) kira-kira enam bulan sampai lima tahun atau ke- mungkinan lebih lama lagi. Demokrasi politik, kata Edi Swasono, sudah jelas dan mu- dah dipahami, antara lain tidak menghendaki adanya konsen- trasi kekuasaan. Dia berpendapat, di dalam demokrasi ekonomi di Indone- sia, pengertian itu juga sama, yakni tidak menghendaki ada nya konsentrasi kekuatan. "Menurut saya, kalau konglo- merasi yang ada benar-benar sudah merupakan suatu konsen trasi maka ia harus mulai dite- gur karena tidak sesuai dengan undang-undang dasar," te- gasnya. Kurang Jalan Pesatnya pertumbuhan kong- EAST GERMAN EVENTS IGNITE WALL STREET K. Nadha K. Nadha Mariadi... Lebih percaya dukun Konsentrasi Kekuatan Ekonomi Cenderung tidak Sesuai UUD'45 New York - The historic opening of East Germany's borders ignited a trans-Atlantic "peace rally" in stock markets on Friday. The jubilation also lifted the dollar at the expense of the West German mark because of uncertainly about the near-term impact of the news. The Dow Jones industrial ave- rage climbed 21.92 points to 2,625.61 on the New York Stock Exchange, while the DAX index of 30 leading shares on the Fran- kfurt exchange surged by 33.7 points, or 2.3 per cent, to end at 1,496.69. The East German government late on Thursday dissolved (See Page XI) KOHL TO HOLD EMERGENCY CABINET MEETING Mask Dance Bonn- West German Chancellor Hel- mut Kohl will hold an emergen- cy cabinet meeting on Saturday to discuss the political turmoil in East Germany before resu- ming a hurriedly interrupted Tours every Tuesday at Pengose- kan Ubud at 19.30-21.00p.m. Kecak Dance every Sunday at Padang Te- gal Ubud at 18.00-19.00 p.m. every Sunday at Banjar Buni Kuta begin at 19.00 p.m. every Monday at Pengabet- an Kuta begin at 19.00 p.m. (See Page XI) **** EVENTS Dalam rangka menyongsong peringatan Hari AIDS Sedunia tanggal 1 Desember 1989 dan Hari Kesehatan Nasional hari ini berikut ini wawancara Bali Post dengan dr. AAG Muninjaya M.P.H. Kepala Unit Penelitian dan Latihan Epidemiologi Ko- munitas (UPLEK) Fakultas Ke- dokteran Universitas Udayana. Masa Inkubasi Penyakit AIDS pertama kali lomerat dalam perekonomian Indonesia saat ini, merupa- ku- kan suatu petunjuk rang berjalannya demokrasi ekonomi yang berorientasi pa- da kesejahteraan rakyat ba- nyak, demikian pendapat seo- rang ahli ekonomi Universitas Gajah Mada. ANGAN coba-coba "bermain" dengan Wanita Tuna Susila (WTS). Ri- sikonya bukan hanya kemungkinan mengidap penyakit kelamin seper- an, demam, hilangnya nafsu ma- memalukan itu, tetapi risiko itu telah berkembang. Perkembangan risiko itu mengingat ada penyakit yang dapat ditularkan lewat hubungan kela- min yang tidak wajar dan tidak etis. Misalnya condylomalata, soft chancre dan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome - kumpulan gejala penyakit akibat hilangnya kekebalan seseorang). Kepala Penelitian dan Peng- embangan Ekonomi FE-UGM, Gunawan Sumodiningrat, me nyatakan hal tersebut ketika di- hubungi di Jakarta, Sabtu, se- hubungan dengan pernyataan Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia, mengenai masih sim- pang siurnya pemahaman ber- bagai kalangan masyarakat ten- tang demokrasi ekonomi. Menurut Gunawan, bagi ra- kyat banyak konglomerasi ku- rang memberikan manfaat, ka- rena konglomerasi melulu di- bentuk hanya untuk mengejar efisiensi ekonomi yang kurang memikirkan aspek pemerataan atau tidak atas kepentingan ra- kyat banyak. "Bukan berarti saya anti pem- bentukan konglomerat, tetapi perlu dipikirkan manfaat kem- bali dari konglomerat yang ber- sangkutan terhadap rakyat ba nyak," tambahnya. Ia menyatakan untuk dapat menata dan mengarahkan kong- lomerat tersebut, tidak harus dengan menciptakan regulasi- regulasi baru tetapi cukup ha- nya dengan menjalankan per- aturan serta undang-undang yang telah ada. "Kita kan punya pasal 33 UUD '45, lalu ada lagi delapan jalur pemerataan. Itu saja yang harus dijalankan, kenapa harus menciptakan regulasi baru," ujarnya. trip to Poland. The cabinet is expected to di- scuss how to react to the di- zzying pace of change in East flood of East Germans eager to Germany and how to cope with a use their new freedom to visit the West after East Berlin ope- ned its borders on Thursday. Kohl told a rally outside West East and West Germany were Berlin's city hall on Friday that one nation with a common fu- ture. (See Page XI) TASS COMMENTARY HAILS "VIRTUAL DESTRUCTION" OF BERLIN WALL TERBIT 12 HALAMAN London - The official Soviet news agen- cy Tass on Saturday hailed the "virtual destruction" of the Ber- lin Wall as a positive and impor- tant event. MINGGU, 12 NOVEMBER 1989 Tass said it was "perfectly ob- vious" that the Soviet Union supported the steps taken by East Germany's leaders, who on Thursday threw open the coun- try's borders and the Berlin Wall. "After all, they are moves (See Page XI) Bali Post TOURIST INFORMATION Ball Goverment Tourism Phone: 22387 Jl. Raya Puputan, Niti Manda- la Renon, Denpasar. Badung Goverment Tourism Office Phone: 23602 Jl. Surapati Denpasar dilaporkan di Amerika Serikat pertengahan tahun 1981. Sejak saat itu Departemen Kesehatan AS mendapat laporan lebih dari 78.000 kasus, 52 persen ber- akhir dengan kematian. Diper- kirakan 500.000 sampai satu ju- ta penduduk Amerika terkena virus penyebab AIDS tetapi ti- dak sampai menimbulkan geja- la-gejala penyakit tersebut. Para peneliti menemukan vi- Menguntungkan yang "kuat" Pada bagian lain, me- nyinggung tentang perkem- bangan pasar modal belakang an ini, ia mengatakan bahwa sampai sejauh ini dampak dari dana yang dihimpun melalui pa- sar modal belum menyentuh ra- kyat kecil atau hanya memberi keuntungan bagi mereka yang "kuat". Dikatakan, dari perusahaan yang go public saat ini belum tampak adanya penambahan kesempatan kerja yang dapat memberikan penghasilan yang (Bersambung ke Hal XII kol 3) Harian Untuk Umum Film anak-anak: Si Badung, Film Komedi: Si Kebayan Saba Kota, Film musikal: Si Badung, Pengemban Pengamal Pancasila DIARY dr. Muninjaya, M.P.H. rus adalah penyebab AIDS. Saat ini virus tersebut dikenal de- ngan nama HIV (Human Immono deficiency Virus). "Hasil studi pendahuluan "Pacarketinggalan Kereta" Raih Piala Citra Utama NILM "Pacar Ketinggalan Festival Film Indonesia tahun 1989. Bukan hanya meraih pre- dikat Citra Utama sebagai film terbaik, tetapi dua pemainnya, almarhumah Tuty Indra Ma- laon dan Rahmat Hidayat me- raih gelar "Pemeran Utama Wa- nita" dan "Pemeran Utama Pria terbaik. Begitu pula sutra- daranya, Teguh Karya, meng- ulangi sukses-sukses dalam FFI sebelumnya sebagai sutradara terbaik. FFI 1989 yang berakhir Sabtu malam di Balai Sidang juga mengumumkan para pemenang lainnya, sbb: Film Cerita Pendek: Mencari Batas Semu. Peran Pembantu Wanita: Ninik L. Karim (Pacar Ketinggalan Kereta). Peran Pembantu Pria: Pitrajaya Bur- nama (Noesa Penida). Penulis Skenario: Ida Farida (Semua Sayang Kamu). menunjukkan bahwa kebanyakan orang yang terkena infeksi virus ini pada mulanya justru kelihatan amat sehat, sementara yang lain ber- angsur-angsur akan jatuh sakit dengan tingkatan bervariasi mulai dari yang ringan sampai dengan sangat berat," ungkap dr Muninjaya. Ia menjelaskan masa inkubasi (waktu antara masuknya virus HIV ke dalam darah sampai dengan timbul- nya gejala-gejala menderita Film elektronik: Pemahat Boro- budur, Film elentronik nonceri- tra: Tengger, Film dokumenter : Tenun, Film Penyuluhan dan penerangan : Tanah Tantangan, Film dokumenter: Tenun Sa- kral dari Hatuhaha, Film Pari- wisata Istana Pariwisata Bogor. (Hasil selengkapnya baca Bali Post Senin besok). (TVRI) : Perairan Sanur dan Benea Tercemar Buangan Sampah Bogor - Perairan laut rekreasi Sanur dan Benoa mengalami pence- maran air limbah dari tempat pembuangan akhir (TPA) sam- pah kota Denpasar di wilayah Suwung Kangin. Staf pengajar Fakultas Ke- dokteran Universitas Udayana di Denpasar, Drs. N.K. Marda- ni mengemukakan itu dalam disertasinya berjudul "Peng- aruh Proyek Pengelolaan Sam- pah terhadap Pelestarian Kua- litas Perairan Pantai Sanur, Be- (Bersambung ke Hal XII Kol 8) I Pagi tadi kubeli buku ini Rp 1.500,- Aku suka warnanya, aku berjanji akan menyimpannya baik-baik. II Siti benar-benar membuat kepalaku pusing. Sudah sebulan hutangnya belum dibayar, pada- Kebanyakan penderita AIDS pada awalnya tidak menunjuk- kan gejala apa-apa dan penderi- ta tampaknya merasa sehat. Be- berapa gejala yang kemudian timbul adalah keluhan kelelah- mencret, berkeringat malam hari dan pembengkakan pada kelenjar limpha (biasanya di le- her), ketiak atau di lipatan pa- gejala seperti ini dan berlang. ha). "Kalau merasakan gejala- sung lebih dari dua minggu, se- gera periksakan diri ke dokter," pesan dr Muninjaya. Namun Catatan Harian Seorang Pelacur Dia berjanji depan, hal dulu dia janji minjam cuma seminggu. Tadi awas kalau bohong lagi akan kugrepyak mu- lutnya. III tergolong tidak cantik, tetapi dapat pangan Puputan Badung di jantung kota Den- pasar 24 Oktober lalu, ia membersitkan sifat "kejujuran"-nya dalam mengungkapkan kisah hidupnya. Tanpa mau disebut nama dan ala- matnya, ia menyodorkan catatan hariannya yang ditulis dalam buku kecil kusam berwarna merah jambu. Berikut ini adalah catatan harian tersebut, catatan harian seorang pelacur yang beroperasi di kota Denpasar. Catatan harian ini tampaknya dapat dijadikan bahan kajian da- lam kita menyimak lebih jauh sudut-sudut kehidupan wanita kita yang memilih "profesi" ini. Pagi ini badanku terasa segar, padahal aku semalam melayani lima laki-laki. Ternyata ja- mu milik Sutiem benar-benar manjur. ingat, "tidak semua orang yang terkena virus AIDS menunjuk- kan gejala penyakit AIDS". Tidak ada gejala-gejala yang jelas akibat hilangnya kekebal- an. Diagnose AIDS tergantung dari pemeriksaan yang tepat pa- da waktunya. Pada pemeriksa- an dini, dapat ditemukan ke- rusakan di beberapa bagian da- ri sistem kekebalan seperti ben- tuk yang khas dari sel-sel darah putih. "Masyarakat awam cu- kup mengenali gejala-gejala klinisnya saja, karena hasil pe- meriksaan laboratorium menja- di tanggung jawab dokter". Di Bali Penularan AIDS dapat terja- di melalui hubungan seksual, jarum injeksi yang dipakai ber- sama-sama dan yang kurang umum dapat melalui transfusi darah atau melalui alat transfu- si lainnya. "Risiko terkena in- feksi oleh virus ini semakin be- sar pada orang-orang yang mempunyai banyak pasangan untuk melakukan hubungan seksual baik dengan sesama je- nis kelamin (homoseksual) maupun dengan lawan jenis (heteroseksual) dan dengan pe- makaian jarum injeksi bersa- ma-sama di antara para pecan- du obat bius." Mengenai siapa saja penderi- ta AIDS, dokter yang meraih ge- lar Master of Puclic Health di Commonwealth Institute of Health Sydney University ta- hun 1983 itu, menyatakan 95 persen kasus AIDS terjadi pada kelompok orang-orang: Laki laki yang aktif melakukan hu- bungan seks baik dengan sesa- ma jenis kelamin maupun de- ngan lawan jenis (73 persen); yang sedang atau memperguna- kan obat bius yang disuntikkan melalui pembuluh darah (17 persen); Penderita haemophilia penderita gangguan pembeku- an darah lainnya (1 persen); Yang berhubungan seks dengan orang menderita AIDS atau de- ngan orang yang sudah mempu- nyai faktor risiko terkena AIDS (1 persen) Yang pernah menda- pat transfusi darah atau sejenis- nya (2 persen); dan bayi-bayi yang dilahirkan oleh ibu yang terkena infeksi (1 persen). Muninjaya menjelaskan 35 persen dari seluruh kasus di AS terdapat di New York. Kira-kira 23 persen di California. Kasus AIDS dilaporkan terdapat di se- mua negara bagian AS. Lebih dari 35 negara di dunia lainnya termasuk Indonesia telah mela- porkan adanya kasus ini. "Dae- rah Bali sebagai daerah tujuan pariwisata, khususnya di wi- layah penghunian para wisata- wan asing, masyarakatnya (Bersambung ke Hal XII kol 1) IV Aku heran. Siang tadi Mas Edi baik sekali padaku, tidak seperti biasanya. Aku diberi suntikan obat gratis dan kumisnya itu, ih....geli. V Surat Emak dari Jember datang mengatakan Surti akan kursus salon dan minta biaya. Sean- dainya saja Emak tahu aku kerja apa di sini. MILIK MONUMEN PERS NASIONAL SURAKARAN PAGI VI Sial benar-benar sial. Barusan uangku Rp 7000-ludes main ceki. Hari ini Sutiem menang lagi. (Bersambung ke Hal XI kol 7) NOMOR 83 TAHUN Ke-42 a murah senyum dan manis. dari raut wajah di balik rambut hi- tam legam sebatas bahu ini. Itulah Ketut Sulasmi (17). Pandai bernyanyi, terutama la- gu berirama keroncong dan pop. Tahun ini ia berhasil me- raih juara II keroncong putri pa- da Pemilihan Bintang Radio dan Televisi (PBRTV) daerah Bali. Sebagai salah seorang pe nyanyi remaja yang mempunyai potensi dan masa depan cerah di Bali, Ketut-nama panggilan- nya, mengaku ingin bisa berbi- cara di tingkat nasional. "Saya ingin sekali bisa berlaga diting- kat nasional agar seni suara daerah Bali bisa dikenal lebih luas atau paling tidak mampu bersaing dengan daerah-daerah lainnya," cetus gadis berbin- tang Libra kelahiran kota Si- ngaraja 16 Oktober 1971 ini. Kendati sudah dijuluki pe- nyanyi, tetapi tampaknya Ketut merasakan ada ganjalan ganjalan atau kelemahan- kelemahan di bidang olah mengolah vokal, terutama na- fasnya terasa kurang panjang. "Karena itu saya imbangi de ngan lari-lari pagi atau sore, agar nafas bisa panjang dan na- fas plong," kata Ketut ketika di- temui di kediamannya di kawas- an Renon belum lama ini. Pengalaman Pertama Gemetar dan nyaris sempurna, sehingga mendapat sambutan hangat da- ri penonton. Sesungguhnya waktu itu Ke- tut bisa tampil lebih baik lagi serta meraih prestasi lebih baik, namun tampaknya sang waktu menentukan lain. "Saya bernyanyi kurang dekat dengan mike sehingga suara kurang je- las. Padahal waktu itu saya su- dah berupaya tampil sebaik mungkin," katanya menam- bahkan. Tampil di atas panggung hi- buran bagi dara bertubuh sintal ini bukan merupakan sesuatu yang asing lagi. Ternyata ia ada- lah "ratu panggung" Setiap pasar beberapa waktu lalu, Ke- minggu secara rutin ia diper- tut kelihatan lebih menawan Benar juga seperti yang di- ungkapkan Ketut. Terbukti ke- tika tampil dalam PBRTV di Au- ditorium Tri Prasetya RRI Den- Jakarta- Pemerintah memberikan ke- sempatan kepada 52 dari 189 BUMN untuk menjual saham- nya kepada masyarakat (go pub- lic) termasuk PT Garuda In- donesia, namun langkah itu ti- dak perlu dilakukan secara ter- buru-buru karena situasi pasar juga harus diperhatikan. Ketut Sulasmi Garuda tidak Usah Terburu-buru "Go Public" yang tepat, red), kata sumarun dengan tegas. Masalah tentang ke-52 BUMN untuk go public tersebut dijelas- kan Menteri Keuangan J.B. Su- marlin, setelah bersama Men- mud Keuangan Nasrudin Su- mintapura melaporkan masalah tersebut kepada Presiden Soe- harto di Bina Graha, Sabtu. Sumarlin mengatakan BUMN diizinkan menjual sahamnya kepada masyarakat antara lain karena perusahaan itu tidak mungkin terus mengandalkan diri pada anggaran pemerintah. Alasan lain ialah dana dari pa- sar modal bersikap jangka pan- jang dan lebih murah dibanding dengan pinjaman dari sektor perbankan. Ia mengatakan izin yang dike- luarkan bagi pemerintah BUMN untuk go public dilaku- kan dengan amat berhati-hati, karena harus memperhatikan daya serap pasar. caya mengisi panggung hiburan di sebuah rumah makan dan ho- tel ternama di kota Denpasar. Pagelaran hiburan itu lebih ba nyak berlangsung pada malam hari, yakni dimulai pukul 19.30 hingga 22.00. Kegiatan sema- cam ini menurutnya adalah ajang untuk menuangkan ba- kat, sekaligus mengisi waktu- waktu luang. Dari rangkaian pentas itu, Ketut mampu meri- ngankan beban hidup kedua orang tuanya, karena ia menda- pat honor cukup dari menyanyi. Terlebih-lebih untuk uang seko- lah, ia tidak tergantung sepe- nuhnya dari orang tua. "Saya bangga bisa mencari uang sen- diri serta berusaha mencari hal- hal yang bermanfaat di masa muda," kata Ketut yang kini ter- catat sebagai siswi SMA Negeri I Denpasar tingkat akhir itu. Melatih Percaya Diri Ia menjelaskan banyak mem- peroleh sesuatu yang berharga dari pentas-pentas di panggung hiburan hotel maupun restoran. Selain mengurangi 'demam panggung', ia bisa melatih diri untuk percaya diri, apalagi di hadapan orang banyak. "Perta- ma kali tampil di panggung pas- ti gemetar dan sebaliknya tam- bah sering akaan lebih man- tap," suara lembut berdesis dari bibir munggil ini. Kalau semua BUMN masuk ke pasar modal, bisa terjadi sa- ham perusahaan swasta tidak laku atau harganya turun sekali karena itu pemerintah amat memperhatikan timing (saat "Saya enggak tahu, Pak Nas- rudin pun (Menmud Keuangan, red) juga enggak tahu, Pak Az- war (Menhub, red) pun enggak tahu. Garuda perlu waktu walau memang bisa go public. Bukan tahun 1990, Tahun 1991 pun enggak," kata Sumarlin dengan tegas. Pemimpin Perusahaan Manajer Iklan Manajer Sirkulasi Bagian Iklan Menkeu membenarkan bah- wa BUMN tersebut pada tahun ini telah berhasil meraih laba, namun syarat perusahaan un- tuk go public adalah minimal se- lama dua tahun terakhir mam- pu meraih laba sambil memper- hatikan struktur modalnya. :AA. Bagus Wirajaya, SE. :Karyawan, Kariadi :Suryantha, Oka Wipraja Jl. Kepundung 67 A, Denpasar. 80232 Telepon: 22937. Fax: 27418. Teleks: 35191. Senin s/d Jumat 07.30- 19.00. Sabtu 07.30-12.00. Minggu 08:00-19.00. Tarif dan: Iklan Mini, mi- nimum 2 baris maksimal 10 baris, perbaris Rp 1.650,00. Iklan Umum, Rp 2000,00 per mmk. Ikdan warna: Rp 4000,00, per mmk. Ildan Keluarga: Rp 1000,00 per mmk. Pembayaran di muka. Iklan mendesak untuk dimuat besok dapat diterima sampai pukul 19.00. Beglan Langganan/Penga- duan Langganan: Jl. Kepundung 67 A Denpasar. 80232. Telepon: 25764, Pager Telepon: 26531 pesawat 407. Fax: 27418. Harga Langganan: Rp 6.500,00 sebulan. Pembayaran di muka. Terbit 7 kali seminggu. Rekening BRI Denpasar: 31-45-2065.0 Rekening BDB Denpasar: 173.804. Rekening BCA Denpasar: 440.70061 "Kalau untung kan belum tentu struktur modalnya se- hat," Sumarlin sambil menam- bahkan kalau pun Garuda men- dapat izin untuk go public maka paling cepat bisa dilakukan ta- hun 1992. Sedangkan BUMN lain mungkin sudah go public ta- hun mendatang atau 1991. Bali Poct/018 Mungkin juga menjelaskan laporannya kepada Kepala Ne- gara tentang enam BUMN yang dijual seperti industri marmer di Tulungagung. (Ant). Meskipun belum mampu me- raih prestasi yang ditetapkan, namun Ketut tidak mau mudah putus asa. "Tahun depan saya harus tampil lebih baik lagi, wa- laupun lawan-lawan cukup ber- at dari daerah," katanya seraya menambahkan. "Lawan terber- at kebanyakan dari Denpasar sendiri. Suara mereka rata-rata bagus, tetapi penguasaan irama belum sempurna sehingga tidak persis irama keroncong," Prihatin Di balik dengungnya irama keroncong, ada rasa prihatin yang melingkup di dada Ketut, terutama melihat kecilnya mi- nat generasi muda untuk mene- kuni irama asli Indonesia itu. Mereka agaknya cenderung beralih ke lagu-lagu Barat, yang terkadang tidak sesuai dengan budaya Indonesia. Kalau men- dengar irama keroncong, anak- anak muda seolah-olah acuh sa- ja, sebab irama itu dianggap ku- no dan hanya cocok bagi orang- orang lanjut usia. belum tentu tidak ada pengge- marnya. Tepat juga. Sampai se- karang Ketut tidak melepas ira- ma keroncong itu dan secara ru- tin ia berlatih dengan ayahnya, Gde Westra yang juga dikenal sebagai seniman keroncong da- ri bumi panas Singaraja. "Saya bersyukur karena masih muda sudah bisa menguasai keron- cong. Apalagi irama ini tidak bi- (Bersambung ke Hal XII kol 4) Tutup Toko yang tidak Perhatikan Kebersihan Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Wiyo- go Atmodarminto akan menin- dak pemilik toko, departemen store dan pasar swalayan yang membandel tidak memperhati- kebersihan halaman kan tokonya. "Setiap halaman pertokoan yang kotor, pemiliknya akan saya tegur. Sampai tiga kali te- goran tidak diindahkan akan saya kenakan denda apabila ju- ga tidak mempan akan saya tu- tup tokonya," ujar Wiyogo keti- ka meresmikan pemakaian ge- dung Menteng Plaza, Jakarta Pusat, Sabtu. Jakarta - Presiden Soeharto hari Sabtu menyatakan dunia usaha swas- ta yang kini mengalami kemaju- an di tanah air, tidak boleh ber- sikap "mentang-mentang," ka- rena kemajuan itu tidak terle- pas dari perjuangan seluruh bangsa Indonesia, termasuk perjuangan si miskin. Ketika menerima pengurus Dewan Koperasi Indonesia (De- kopin) di Bina Graha, Jakarta, Kepala Negara juga menyata- kan, swasta yang kini memang berada dalam kemajuan perlu "direm", dalam arti bukan per- lu dihentikan kegiatannya, teta- pi harus memikirkan pula mere- ka yang masih lemah. "Baik BUMN (Badan Usaha Milik Negara) maupun swasta, sebaiknya menyisihkan lima persen labanya untuk membina yang masih lemah, apakah itu koperasi atau sektor informal," katanya seperti dikutip Ketua Umum Dekopin Dr. Sri Edi Swa- sono kepada wartawan seusai diterima Presiden. Menurut Edi Swasono, Kepa- Gubernur menilai masih ba- nyak halaman toko, departe- men store pasar swalayan di Ja- karta, yang tidak memperhati- kan kebersihan sehingga di sa- na-sini masih tampak sampah berserakan. "Sudah mendapat kemudah- an dari Pemda DKI mendirikan toko, tetapi tidak juga memper- hatikan kebersihan. Itu nama- nya keterlaluan," ucapnya. (Ant). Harga Minyak Minas Nalk tetap Waspada Jakarta- Presiden Soeharto me- nyambut baik kenaikan harga jual minyak minas untuk kon- trak penjualan bulan November menjadi 17,86 dolar AS/barel, namun Indonesia harus waspa- da karena harga minyak masih bisa bergejolak pada masa men- datang. Masalah kenaikan harga mi- nyak minas serta petunjuk Pre- siden tersebut dijelaskan Men- teri Pertambangan dan Energi Ginanjar Kartasasmita, setelah melaporkan harga kontrak un- tuk bulan November kepada Presiden di Bina Graha, Sabtu. Ia mengatakan kenaikan har- ga tersebut terutama disebab- kan naiknya konsumsi di luar negeri akibat musim dingin dan juga karena ke-13 negara OPEC mampu menjaga persatuan khususnya dalam bidang pro- duksi. "Kita harus betul-betul me- waspadai harga minyak ini ja- ngan terlalu optimis, karena ba- gaimana pun harga minyak sela- lu bergejolak. Tiang-tiangnya pun masih rapuh. Kita harus bersiap-siap menghadapi harga yang memburuk," kata Ginan- djar ketika mengutip ucapan Presiden. (Ant). Dalam kesempatan itu Men- keu mengomentari lagi keingin- an sebuah BUMN di lingkungan departemen perhubungan, PT Présiden: Swasta Jangan Bersikap yang menyatakan un- tuk go public seperti disebutkan "Mentang-mentang" Dirut M Arus Wisatawan ke Australia tidak Terpengaruh Jakarta Dinas pabean Australia mengatakan arus wisatawan ke Australia tidak terpengaruh oleh sengketa industrial 12 minggu antara pilot dan per- usahaan penerbangan dalam negeri di Australia. Data yang dikeluarkan oleh dinas pabean 3 November lalu menunjukkan bahwa 404.796 orang tiba di berbagai bandara internasional di Australia da- lam bulan Oktober tahun ini, yang hanya satu persen di ba- wah rekor Oktober tahun 1988, yang merupakan tahun dwi abad Australia dan tahun dise- lenggarakannya EXPO dunia 88 di Brisbane. - Angka biro statistik Australia menunjukkan bahwa 355.400 pengunjung dan warga Austra- lia yang kembali dari perjalan- an ke luar negeri tiba di banda- ra-bandara internasional di ne- gara itu dalam bulan September 1988 yang mencatat penurunan sebesar 1,5 persen dibanding- kan dengan angka untuk Sep- tember 1988. Dinas pabean tersebut juga mengungkapkan penurunan 23 persen dalam jumlah penum- pang yang tiba di pelabuhan in- ternasional Brisbane dalam bul- an Oktober 1989 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pa- da bulan tersebut tercatat 39.152 orang yang tiba di banda- ra Brisbane. (Ant). la Negara mengingatkan bahwa dalam melaksanakan pemba- ngunan ini, bangsa Indonesia memang harus bersabar dan ha- rus mengerti tahapan- tahapannya. Sehubungan dengan itu, ia menyebutkan perlunya diterap- kan falsafah Jawa "alon-alon asal kelakon" (perlahan-lahan asal sampai, red), namun de- ngan penekanan pada "kela- konnya" dan bukan pada "alon- alonnya." Penekanan pada "alon-alon," kata Presiden, akan memberi kesan seolah-olah malas dan bersikap seenaknya. "Alon- alon" yang dimaksudkan oleh Kepala Negara bukannya malas atau seenaknya, melainkan teli- ti, berhati-hati, cermat dan mantap agar bisa "kelakon". "Sebab, kalau tidak begitu, yang terjadi bisa kebat keliwat yang artinya, karena terlalu ce- pat sampai kelewatan padahal target tidak tercapai," sambung Ketua Umum Dekopin meng- utip ucapan Presiden. (Ant). 2cm