Tipe: Koran
Tanggal: 1989-11-12
Halaman: 08
Konten
Color Rendition Chart 4cm HALAMAN VIII Power Music Concert vastuun Jazz Rock Didier Lockwood yang Menggigit MENGGIGIT! Itulah kesan pertama, yang setidak-tidaknya bisa direguk dari pagelaran "Power Music Concert", Selasa 7 November yl. di Subec DMC. Di- dier Lockwood, musisi sakti asal Prancis, yang didampingi pe nyanyi Gito Rollies dan kelom- pok Harley Angels itu, telah me- nyajikan sebuah tontonan yang menggigit. Sajiannya, seakan tanpa cacat cela sedikitpun. Nafas Bali Banyak yang, agaknya, cukup penting bisa dicatat dari page- laran ini. Yang paling awal, ke- hadiran kelompok Harley Angels yang baru kelihatan ujung hidungnya, setelah lama menghilang. Ada perubahan formasi di sektor drum. Putu Kabe, penggebuk drum Harley Angels pada awalnya, kini di- ganti Ace. Yang tetap, Bambang Hernowo (vokalis), Manto (gi- tar), Putu Indrawan (bass) dan APAKAH musik jazz? Orang Amerika tak memerlu- kan definisi. Katanya, "Jazz ha- nya dapat dimainkan, bukan di- bicarakan." Dan ucapan itu se- sungguhnya bukan tertuju pada musik jazz belaka, tetapi untuk semua jenis musik. Mengapa? Esensi musik memang terletak pada bagaimana musik itu di- perdengarkan. Tetapi pada jazz, kita perlu pendengaran plus, sebab jazz meletakkan keistimewaannya pada improvi- sasi, yakni melakukan permain- an musik menurut perasaan se- ketika itu juga tanpa persiapan sebelumnya. Karena itu, baik para pemusik jazz maupun pen- dengarnya harus (dan perlu!) memiliki indra yang tajam dan apresiasi musikalitas yang tinggi. Lalu, apa khabar jazz Indo- nesia? Di Indonesia Tidak ada tahun yang pasti, kapan jazz mulai dikibarkan di Indonesia. Tetapi yang patut di- catat, bahwa musik jazz diper- kenalkan pada mulanya oleh kelompok pemusik asal Filipina Dodot (keyboard). Kemunculan Harley Angels kali ini tampaknya bukan seka- dar basa-basi atau reuni semata. Namun ada sesuatu yang baru mereka bawa, dus sekaligus memperkenalkan sosok pribadi kelompok di tengah hingar- bingarnya kehadiran kelompok musik rock Indonesia saat ini. Untuk terjun lebih "membumi" inilah, Harley Angels punya rencana membuat album lagu (rock) berbahasa Indonesia. Dan mereka memperkenalkan lagu-lagu ciptaan baru pada pa- gelaran itu. Tiga judul lagu mereka per- kenalkan, yang rata-rata memi- liki kekuatan tersendiri. Vokal Bambang, yang lebih banyak mengandalkan nafas perut itu, masih tetap eksis dan enak di- dengar. Kemampuan personal lain cukup terjaga. Hanya, jika memang mereka ingin lebih konsisten berbicara dalam sekitar paruhan 30-an. Dan me- nurut catatan sejarah permusi- kan di negeri kita, sejak saat itu para seniman musik kita pun mulai dengan perangkat musik jazz macam: klarinet, saxophone, flute dan trombone. Pada mula- nya, mereka (seniman musik lo- kal) mencoba memainkan mu- sik ini dengan teknik main off- beat. Dengan dasar inilah ke- mudian mereka manggung di hotel-hotel besar. Dan sejak saat itu, jazz mulai dapat tem- pat, meski masih di kalangan terbatas. Nama-nama yang pan- tas dicatat sebagai avant-garde Bali Post/Jango Pramarta BIOLA CAK- Di puncak acara, Didier menyuguhkan tontonan khusus. Bersama Sekeha Cak dari Gianyar, Didier meramu gesekan biolanya. Menghentak, meliuk-liuk, dalam nafas-nafas Bali yang atraktif. Elitisme Musik Jazz SENI-SANA-SINI LOMBA KARIKATUR DAN POS- TER- Menyongsong Hari AIDS Se- dunia 1 Desember 1989, UPLEK FK Unud bekerjasama dengan Bali Post menyelenggarakan Lomba Karika- tur dan Poster untuk umum. Tema: Peranan Generasi Muda dalam Pen- cegahan AIDS, atau hal-hal yang berhubungan dengan AIDS. Syarat, karikatur dibuat di atas kertas mani- la ukuran seperempat, tinta hitam, boleh mengirim maksimal tiga. Untuk poster, ukuran kertas manila penuh, warna bebas. Karya dikirim ke Sekretariat UPLEK FK Unud Jl. PB Sudirman Gedung AS Lantai Ba- wah atau ke Bali Post Jl. Kepundung 67 A Denpasar. Karya harus masuk paling lambat 25 November dan pengumuman pemenang 1 Desem- ber yad. Hadiah-hadiah: karikatur, juara I, II, dan III masing-masing Rp. 50.000, Rp 40.000, dan Rp 30.000. Untuk poster, masing-masing Rp 75.000, Rp 60.000, dan Rp 45.000. num LOMBA FOTO DAN POSTER - Ber- kaitan dengan penyelenggaraan Mu- syawarah Antar Perusahaan Air Mi- (MAPAM) VI, 5-7 De- sember ini, PDAM menyelenggara- kan lomba foto dan poster untuk umum. Untuk kedua lomba ini, tema "Air dan Kelestarian Alam". Syarat, poster ukuran 61 X 86 cm kertas ma- nila dan foto 18 X 24 cm (10 R) ber- warna dan harus menyertakan nega- tif film. Di belakang karya ditulis na- ma, umur, dan alamat. Karya diki- rim ke Jalan Ahmad Yani No. 92 Denpasar, paling lambat 30 Novem ber dan pengumuman pemenang 7 Desember yad. Hadiah-hadiah, un. tuk kedua jenis lomba, masing- masing juara I, IIdan III; Rp 250.000, Rp 200.000, dan Rp 150.000. jenis jazz di Indonesia, tercatat misalnya: Harihot Hutabarat, Hany Gatot, Amir Saragih, Is- kandar, Bing Slamet, dan Bubie Chen. Serta sebuah nama yang hingga kini masih tersisa gaung- nya adalah Jack Lesmana (al- marhum). rud on 900 Pada dasawarsa 80-an, jazz menggeliat lagi, setelah lama tergeser oleh musik pop. Pada kurun ini, nama-nama muda yang mengecimpungi musik jazz bermunculan. Taruhlah se- buah nama yang paling kon- dang, yakni Indra Lesmana, pu- tra Jack Lesmana (almarhum) yang jauh hari telah dididik un- tuk kubu jazz. Juga dapat dise- jajarkan dengan nama ini ada- lah Ireng Maulana, grup jazz In- donesia 6, Indonesian All Stars, Bhaskara, Krakatau dan ter- akhir Emerald. Dan sejak re- publik ini telah mampu meng- adakan pagelaran jazz besar- besar dalam JAK JAZZ 1989 be- berapa bulan lalu, jazzer manca- negara tidak lagi memandang sebelah mata kepada Indonesia. Dan mereka lebih tercengang lagi ketika pada Festival Band Explosion '88 di Tokyo, jazzer muda kita yang tergabung da- lam kelompok Emerald meraih penghargaan Silver Grand Prise sebagai juara tiga dengan mem- bawakan lagu Karapan Sapi. TRI konteks atau jalur rock, segi pe- nataan aransemen harus mere- ka beri perhatian khusus. Se- bab, secara keseluruhan, Har- ley Angels masih sedikit lemah justru pada segi yang paling penting ini. Kelemahan materi lagu atau syair, sedapat mung- kin bisa tertutupi dengan pe- nataan aransemen yang serius dan benar-benar dirancang. Elitisme Tiap jenis musik, sebetulnya keisti- memiliki kandungan mewaan. Jenis dangdut sekali pun. Tetapi soalnya, dalam hi- dup ini manusia memiliki strata moral dan inteligensia. Kedua- nya itu, ternyata terbawa dalam memahami dan menikmati mu- sik. Kusir dokar jurusan Tula- ngampiang misalnya, lebih suka mendengar lagu dangdut "ter-. miskin di dunia" daripada jazz- nya Krakatau. Perbedaan pe- nikmatan musik itu bukanlah hal yang haram. Sah saja ada- Stasiun DENPASAR Upaya Harley Angels mem- beri adonan nafas Bali pada lagu "Legian", salah satu nomor yang diketengahkan, patut diacungi. Juga tak ketinggalan, Gito Rol- lies yang muncul energik ber- ikutnya, pun membawa nafas Bali. Pada nomor "No Kasta", yang dibawakannya setelah no- mor "Burung Putih", Gito me- nyertakan sekeha Cak dari Gia- nyar. Nomor ini betul-betul ge- muruh dan semarak. Trend war- na Rap menyusup pula dalam nomor ini. Minggu, 12 November 1989 09.00 Indonesiaku 09.10 Panorama Indonesia 09.25 Pelaku dan Peristiwa 09.55 Harapan Indonesia 10.10 Ketrampilan Keluarga - Ayam Boiler Serasa Ayam Kampung 10.30 Film "Centuriorns" 10.55 Panggung Gembira Anak- anak 11.40 Film "Si Unyil" 12.05 Ria Jenaka 12.20 Kontak Tani 12.50 Dari Gelanggang ke Gelang- 23.35 FS "Matt Houston" Recipe for Murder gang 14.20 Warta Berita 14.35 Film "Wonderworks" - Boy Who Loved Trolls 17.30 Taman Indria Bermain Musik 18.30 Aneka Ria Anak-anak Nu- santara 19.00 Berita Daerah 19.15 Karawitan 19.30 English News 20.00 Berita Nusantara 20.15 Negeri Tercinta Nusantara 20.40 Mimbar Agama Katolik 21.05 Asah Terampil 21.30 Musik Pop Daerah 22.00 Dunia dalam Berita 22.30 Drama Seri "Keluarga Rakhmat" . Ketika Tuna Menghempas www nya. Tiap jenis musik, punya publiknya. Tetapi musik jazz? Musik jazz pun begitu. Hanya, musik jazz terbilang baru bagi rata-rata kuping orang kita, ma- ka musik jazz nyaris asing di pe- lataran musik Indonesia. Tam- bahan pula, jazz kurun bela- kangan ini sudah sangat sulit di- bedakan dengan jenis rock dan pop. Akulturasi berbagai jenis musik ke dalam jazz ini ternyata menambah kesulitan kita untuk menentukan mana jazz dan ma- na yang bukan jazz. Sementara yang disebut musik jazz sendiri memberi kelonggaran untuk akulturasi itu. Itu sebabnya, musik jazz memerlukan apre- siasi musikalitas yang tinggi da- lam menikmati, lebih-lebih me- mahaminya. Orang yang bisa memahami dan menikmati musik jazz da- lam arti sesungguhnya masih se- dikit. Karena keterbatasan bagi orang yang bisa menikmatinya, terbetik anggapan, musik jazz adalah musik elitisme. Dan ek- sklusif. Jika anggapan ini benar (untuk ukuran negeri kita), ma- ka barangkali pencetus musik jazz, yakni kalangan budak beli an dari mana jazz berawal, akan masgul. Musik jazz dihadirkan untuk pelipur lara di kala bu- dak belian (orang-orang Negro) dari Afrika, dicekam penderita- an akibat perbudakan itu. Me- reka bermain musik, di samping mengurangi penderitaan, juga tersirat doa kepada Tuhan agar mereka terbebas dari perbuda- kan manusia atas manusia. Dan siapa sangka, musik yang mere- ka mainkan dengan improvisasi ala kadarnya itu kelak akan menjadi industri niaga yang mengguncangkan Amerika dan Eropa. Kentara sudah, jazz dilihat dari sejarahnya, adalah musik orang-orang kumuh. Tetapi jika di Indonesia ia hadir elitis dan eksklusif, maafkan, di negeri ini sering memang terjadi hal-hal yang aneh! (I Wayan Suardika). Nafas Panjang Pada puncaknya, yang me- mang ditunggu-tunggu, adalah kehadiran Si Biola Gila Didier Lockwood. Didier muncul, ten- tu saja dengan biolanya, didam- pingi tiga rekannya masing- masing di perangkat drum, bass, dan gitar. Begitu tenangnya Didier me- langkah. Pun ketika mulai menggesek biola elektriknya. Apalagi yang bisa disaksikan penonton kalau bukan gelaran tingkah Didier yang sakti itu. Nomor-nomor jazz rock melun- cur silih berganti, tanpa sedikit pun dibebani rasa bosan untuk menonton dan menikmatinya. Ada kekuatan yang memaku pe- nonton. Didier yang ekspresif menyebarkan kekuatan itu. Di- dier yang sigap, menggigit, sea- kan mengoyak sendi-sendi pe- nonton ini, rupanya tidak lagi hanya sekadar bermain musik. Ia seakan musik itu sendiri dan DIAWALI dengan kecintaan- nya pada musik sejak masih ka- nak-kanak, Didier Lockwood, yang lahir pada 1956 ini me- mang sudah terlihat bakatnya sangat besar pada alat musik biola. Didier mendapat bim- bingan penuh dari ayahnya, seo- rang pemain biola klasik yang cukup dikenal di Prancis. Ber- kat ketekunan dan bimbingan yang terarah itu, justru pada usianya yang masih relatif mu- da, 16 tahun, Didier telah berha- sil memperoleh penghargaan dari Akademi Musik Prancis. Nama Didier mulai dikenal dan mulai masuk dalam daftar pe- main biola jazz berbakat. Malah beberapa pengamat musik du- nia menjulukinya "Si Biola Gila dari Magma." Biola Gila Didier nomor 1 di dunia," oleh tiga pu- luh wartawan dari mancanega- ra. Komentar Grappelli: "Saya mengagumi Didier Lockwood. Ia masih sangat muda dan ber- bakat. Ia menaruh minat dan hati yang begitu mendalam pa- da jazz, yang bersifat improvisa- si dan penuh perasaan, sama se- perti saya. Sebelum kami, su- dah ada beberapa tokoh yang menjadi guru kami. Dan saya yakin, bahwa Didier akan mam- Pada 1981, Didier mulai me- langkah untuk memasuki kan- cah musik dunia. Dibentuknya- lah kelompok musik yang diber- inya nama Surya, dengan warna musik tersendiri, khas dan ino- vatif. Didier juga menyebut ke- lompoknya sebagai pengibar musik "Pembaruan ala Pran- cis". Nama Didier kian melesat. Lagi-lagi, secara gila-gilaan pa- ra pengamat dan penggemar musik jazz rock memberikan- nya gelar sebagai "Pemain Bio- la nomor 1 Dunia"! Ada cerita, salah satu dari sekian banyak cerita tentang puja-puji musisi Didier ini, yak- ni komentar Stephanie Grapel- li, pemain biola unggul yang di- beri julukan "Pemain Biola Acara 103 FM Operasi Plastik SETIAP orang punya masa la- lu. Ada yang manis, mengesan- kan. Ada yang pahit, menyakit- kan. Puitis sekali kedengaran nya, tapi itulah fakta. "Yang dimaksudkan setiap orang tadi sudah tentu bu- kan bayi atau anak balita," Re- daktur Kata 103 FM menjelaskan agar orang tidak salah paham. Ade, seorang mahasiswa yang tinggal di Panjer, juga punya kenangan yang mendalam. Da- lam surat ia menulis : ia sudah bermain-main" de- ngan musik Didier juga inovator. Di sam- ping ia memang seorang musisi yang punya misi mengadakan pembaruan di bidang teknologi kualitas suara seperti pernah diakuinya sendiri -- Didier ber- upaya "menangkap" alam. Ia bi- sa bermain-main dengan biola- nya, merentang suara angin, ge- muruh ombak, desis pohon, ka- pal laut, sampai teriakan bu- rung-burung laut. Nafas-nafas panjang Didier Lockwood memang terasa. Di setiap nomor ia bisa menari ko- cak, penuh improvisasi. Di satu kesempatan, Didier meliuk-liuk di tengah lengkingan biolanya kesela-sela penonton. Aduh, Di- dier! Sampai ketika menginjak nomor terakhir, Didier mengha- biskan improf-improfnya di sela irama Cak yang dibawakan seke- he Cak Gianyar itu. Adududuh, Didier! (gus martin) Hari itu, awal 1989. Di saat saya sedikit berhasil melupa- kan seseorang yang pernah de- kat sekali, pernah singgah di ha- ti saya, tiba-tiba saya jumpai di kampus seseorang yang wajah- nya mirip sekali dengan dia yang pernah singgah di hati saya itu. Sulit sekali saya membayang kan perasaan apa yang sedang berkecamuk di dalam hati saat itu. Rasa cinta, kasih dan sayang, yang semula ingin saya buang jauh-jauh, kini datang la- gi. Membuat saya jadi kangen dan rindu sekali pada dia yang kini sudah berada nun jauh di sana, di kota Bandung. Tanpa terasa, mata ini ingin terus memandang orang itu, ingin menatapnya, dan mem- bayangkan bahwa yang ada di PT. BALI ROTAN PLAZA Export Quality Furniture Jl. Hayam Wuruk 106 Telp 35256-35257 Denpasar - Bali Memproduksi, menjual, menerima pesanan segala mebel dari Rotan dan anyaman/Webbing. Melayani kebutuhan Rumah tangga, Kantor, Hotel, Bar & Restaurant, dll. Bali Post Ready Stock lampit dengan segala jenis ukuran. GENERASI BARU MEBEL ROTAN Kokoh.... Anggun.... Artistik Kewrangan lebih lanjut hubungi segera show room kami. C. 1740 pu meneruskan musik yang lain daripada yang lain ini." Lalu, pada 29 Maret 1983 di Gedung Konser Pleyel di Paris, diraya- kanlah tahun ke-60 munculnya Stephanie Grappelli ke dunia musik jazz. Pada kesempatan itulah secara resmi Didier Loc- kwood menjadi pewaris julu- New York Didier Lockwood Karena pertemuan di kampus itu, menyebabkan bayangan wajah pria ini selalu menghan- tui diri saya. Persis sama sih emang nggak mungkin. Tapi se- tiap kali melihatnya, saya jadi ingat dan timbul rasa rindu itu. Kangen berat, pokoknya. Bali Post/Jango Pramarta EKSPRESI DIDIER-Inilah berbagai ekspresi, tingkah, dan gaya "Si Biola Gila" Didier Lockwood, dalam pagelaran "Power Music Concert" 7 November yl. di Subec DMC, Hadir bersama Harley Angels dan Gito Rollies, Didier memang mampu menghanyutkan penonton dengan gesekan biolanya yang menggigit dan mempesona. hadapan saya itu adalah dia, biarkan orang yang dulu begitu me- lupakan. nyayangi dan mengasihi saya. Yah, karena latar belakang yang berbeda, akhirnya saya ha- nya boleh menganggapnya se- bagai sahabat saja. Tidak lebih dari itu, menyakitkan memang, tetapi itulah realita yang harus kami terima. Bali Postiga kami saling me- Pengalaman adalah guru yang berharga, ini kata orang bijak. Masa lalu merupakan ke- nangan, merupakan pengalam- an yang berharga. Kadang, ada memang, kesan yang melanko- lis, apalagi bagi yang sedang ja- tuh cinta. Tapi, setidaknya, ada hikmah yang bisa diambil seba- gai bekal untuk kehidupan se- seorang di masa yang akan da tang. Kenangan Lama, dibawakan oleh pramusiar yang punya sua- ra paling manja dan romantis di jalur elite 103 MHZ, Eka, setiap Kamis, pukul 20.00-22.00 Wita. Dia akan membacakan setiap surat kenangan dari pendengar yang dikirimkan ke Radio Pi- nguin, Jl. Gatot Subroto I/1 Den- pasar. Ade begitu emosional, ini ter- lihat dari suratnya yang dibaca- kan Eka di Special Program 103 FM, Kenangan Lama. Sampai- sampai dia menulis: Pengen deh rasanya saya menyuruh orang itu untuk operasi plastik saja, supaya wajahnya nggak se- perti itu lagi. Mahasiswi ini rupanya menu- lis surat di malam hari: Ya Tuh an, di malam hari ini, saya me- "Tapi ingat lho, jangan jatuh mohon, kalaupun Engkau cinta sama Eka karena suara- mengharuskan kami hanya se- nya yang manja. Kalau jatuh bagai sahabat, tolonglah saya cinta sama suaranya saja sih untuk membuang jauh hasrat boleh," kata Redaktur Kata Pi- itu. Kuatkanlah iman saya. Dan nguin, sambil bergurau tentu- satu lagi, saya mohon jangan nya. (DAA). Canon PILIHAN PARA PROFESIONAL! Anda punya kenangan. Mung- kin kenangan manis, kenangan pahit. Kenapa tidak dikirimkan ke Eka? Business Machines EFISIENSI DALAM KOMUNIKASI BISNIS Canon FAX 270, AKAN MENJAWAB NYA....... MAMPU MENERIMA DOKU- MEN TANPA KERTAS PENERI- MA, 12 DETIK KECEPATAN TRANSMISI, 64 TINGKATAN HALFTONE, ERROR CORREC- TION MODE UNTUK MENG- URANGI GANGGUAN LINE TE- LEPHONE, PENGIRIMAN DAN PENERIMAAN DOKUMEN SE- CARA RAHASIA, VERIPICA TION STAMP, DAN MA SIH BANYAK KEMAMPUAN KEMAMPUAN LAINNYA. CANON AP 810, MESIN TIK ELEKTRONIK YANG DIRAN- CANG DAN DIBUAT SEDE- MIKIAN RUPA, SEHINGGA DA- PAT DIUPGRADE SESUAI DE- NGAN KEBUTUHAN PERKAN- TORAN MASA KINI, DENGAN KEMAMPUAN SEPERTI GLOBAL SEARCH & REPLACE, TEX MERGE DAN UNDO, 31 KB MEMORY STANDARD, 17 INCHI LEBAR KERTAS, 23 CPS PRINTING SPEED, 2 LINES X 80 CAR LCD DISPLAY, DAN SEBAGAINYA DISTRIBUTOR TUNGGAL PT. SAMAFITRO AUTHORIZED DEALER UD SINAR MULIA Jl. Kartini 112 Denpasar - Bali Phone: (0361) 26815, 31517 Facsimile: (0361) 31517 Jl. Pejanggik 115A Cakrane gara Lombok Phone: (0364) 22292 D C 1845 DJARUM SU kan "Pemain Biola nomor 1 di yg semula dipegang Dunia," Stephanie Grappelli itu. Step- hanie juga sempat menghadiah kan sebuah biola terkenal milik Michel Warlop kepada Didier. Meski telah memperoleh na- ma besar seperti itu, Didier ti- dak berhenti sampai di situ. Anugerah dan puja-puji seperti itu justru dipakainya sebagai langkah awal, untuk mengem. bangkan sayapnya lebih jauh. Dari Prancis ia lalu melesat ke Amerika Serikat pada 1985. Di sana Didier membentuk kelom- pok baru, setelah meninggalkan kelompok lamanya. Dengan for- masi kwartet, bersama pemain piano Gordon Beck, Didier mu- lai membuat gebrakan- gebrakan baru. Ia hanya mun- cul di tempat-tempat konser ter- kenal Amerika, antara lain di Carnegie, New York. Didier ju- ga mendapat banyak pengalam- an dari musisi jazz terkenal Amerika, yang sering diajaknya bergabung dalam beberapa kali konser, seperti Aphonso Joh- nson, Barry Finnery, Davia San- cios, dan Richie Marroles. Pd ta hun itu pula Didier sempat me- neforkan album The Kids, se- buah album jazz-rock yang di- kerjakan bareng dengan kelom- pok rock Magma dan Zao. Julukan sebagai "Pemain Bio-s la nomor 1 di Dunia" semakin kuat melekat pada dirinya, saat pengakuan datang bertubi-tubi dari beberapa media massa Amerika, termasuk televisi dan majalah terkenal "Jazz Hot". Didier masuk dalam peringkat tertinggi dalam jajaran musisi jazz dunia. Pada akhir 1987, Di- dier mencetak album 1, 2, 3, 4 bersama kelompok barunya yang terdiri dari Thierry Eliez, Tom Kennedy, dan Andre Cec- carell. Album terakhirnya Out of The Blue cukup sukses di Amerika. MINGGU, 12 NOVEMBER 1989 Itulah Didier Lockwood, si- biola gila itu. Mengaku punya idola musisi Jean Luc Ponty dan Stephanie Grappelli, Didi- er yg memiliki putri kembar ini memiliki proses berkarya yang cukup sederhana. "Saya mem- buat tema lagu atau judul lagu, justru, setelah ciptaan musik saya itu telah jadi," kata Didier, pada acara jumpa pers 6 No- vember yl. di Alliance Francai- se de Denpasar. Dalam mencip.. ta, Didier biasa "mencatat"mu- siknya dengan bantuan kompu- ter. Diakuinya pula, pengaruh musik daerah atau musik etnis Timur sering menyusup dalam beberapa ciptaannya. Ini me- rupakan hasil tak langsung dari PT ARK INTERBUANA Jl. Hayam Wuruk 34, Denpasar Bali Phone 23499. Fax (0361) 23499 Exporters Rattan and Rattan Furniture Manufactures. MELAYANI : perjalanannya keliling di be berapa belahan dunia yang me- miliki budaya musik tersendiri. Termasuk musik Bali. "Mung- kin dalam ciptaan saya nanti akan menyusup warna musik Bali," kata Didier yang memang tak pernah berhenti bereksper- imen ini. Apa sesungguhnya yang begitu penting telah di- lakukan Didier dalam pengem- bangan musik jazz khususnya dan budaya musik umumnya? dunia "Saya hanya melakukan pem- baruan di bidang teknologi kwa- litas suara," kata Didier meren- dah tidak segarang ketika ia beraksi di atas panggung. Ah, Didier! (gm). SUPER Bali Post/Jango Pramarta BAMBANG GITO - Di sisi lain, pemunculan Bambang Hernowo bersama kelompok Harley Angels-nya dan Gito Rollies, memang membawa pesona tersendiri dalam "Power Music Concert" itu. DATANGLAH & SAKSIKAN QUALITAS MEBEL RATTAN KAMI HOTEL, BAR, RESTAURANT RUMAH TANGGA DLL HARRY'S COMPUTER COLLEGE JL. DIPONEGORO 28A. TELP. 27544 DENPASAR C1842 DAPATKAN DISCOUNT 50% dan HADIAH MENARIK DARI KAMI. BAWALAH GUNTINGAN IKLAN INI BERLAKU S/D 15 NOPEMBER 1989 DAFTARKAN JUGA DIRI ANDA, UNTUK LOMBA H.C.C. DENGAN HADIAH COMPUTER, PRINTER SERTA MEJA COMPUTER. PENDAFTARAN DIBUKA SAMPAI DENGAN 22 NOPEMBER 1989 SEKRETARIAT LOMBA: JALAN DIPONEGORO 28A. TELP. 27544 DENPASAR HARRY'S COMPUTER COLLEGE C 1835 MINGGU, 12 Ne H. HARM MENTERI P emukakan, dal judkan "educat tem pendidikar pendidikan ma levisi secara kh ram pendidika kertas kerja ya bidang Polkam sekitar 300 pes IKIP Bandung, dikan dan pem rangka pendid hun," dan dise puncak acara rut Menpen, m televisi telah emban tugas p kan tugasnya: nyiaran produl an masyaraka sempatan palin daya nalar m massa, katany hasil perkemb sekaligus juga lam pengemba ta lain, media dio dan televis pendidikan fo adakan sister Menpen meng kan segala pe gi-segi teknis nasi, penyusu didik, jangka lainnya, yaitu Wayan Menjad DI ABAD serb serba teknologi tor kehidupan ta luput dari jam terkecuali senil nologi pun masu an-pengerjaan k jadi suatu kerja satu sisi pasti tungan dari sist begini. Namun yang menyusut Persoalan baru. pertimbangkan, gi dan sistem k itu sudah dem dengan pekerja tak bisa tenang Akankah se misalnya, nanti kan karya lukis untuk melengk Ini satu di an yang membuat itu. Harga-harg Picasso berupa diberinya nam bertahun 1901 juta dolar, baru mengejutkan d Juga penjuala Van Gogh "Irises" seharga Dan masih bar karya goresan t jutaan dolar di lukisan dunia. Betapa mahaln kualitas! Menghimpun tu sungguh buk kerja gampan dana untuk itu Membuat se keotentikan sel akan dikoleksi ga, adalah ker meh. Modal memburu luki apa, jika men koleksi yang bab seorang pembawa arah di sini. Kolekto modal ketajam dengar prome tang pekerja nya. Justru ini Sudah sepanta lektor mengen Satu karya sen
