Tipe: Koran
Tanggal: 1989-11-12
Halaman: 15
Konten
NOVEMBER 1989 : k BC Paru gat penting karena perencanaan pe- n/pengobatan pende- Paru positif tiap ta- targetkan lk. 1000 dari pemerintah me- da tapi terbatas, ka- a dana pengobatan gulangi oleh PPTI ca- masing-masing. Kita i bahwa PPTI ha- organisasi sosial si- dan karenanya untuk Operasional PPTI dá- menanggulangi pem- asan TBC Paru men- gi dana pemerintah ten, tidak boleh ti- engharap partisipasi akat. Atas dasar ini- ka setiap tahun PPTI anakan Bulan Dana ang untuk tahun 1989 h dimulai awal bulan ber ini sampai nanti 1 30 Januari 1990 se- bulan. ita. muan ini melalui atan pengambilan yang sasarannya mereka yang batuk- lebih dari 4 minggu enerus yang diambil (dahaknya) tiga kali t-turut. Jangan diha- asyarakat yang ter- mengidap TBC akan embawa sputumnya ke Puskesmas. Ka- a harus dicari ke ru- sangka dan inilah tu- iPPTI di kecamatan. dibayangkan, betapa ugas untuk menemu- 00 penderita dengan sputum yang 10 kali yang berarti harus gkau 10.000 tersang- alagi dengan 3 kali mbilan yang berarti mpulkan 30.000 spu- Memang untuk biaya atan sebagian sudah gung oleh pemerin- api sebagian lagi ma- us diusahakan oleh Belum lagi tenaga lapangan yang perlu pit ditangkap." li biaya sekadarnya ransportasi dan seka- mor. Lalu, dari mana memperoleh uang? Bulan dana PPTI saat berlangsung ensi Wilayah PPTI di Tiga/Gianyar, ter- gagasan untuk mem- an Bali khususnya tujuan wisata dari it TBC. sasi dari konperensi sul dengan kegiatan uhan pada kecamat- matan di daerah wisata yang diseleng- n oleh PPTI cabang. nya, jumlah penemu- enderita melebihi h sewajarnya kita kseskan Bulan Dana ersebut, karena hasil Dana PPTI Cabang se- ya dipergunakan un- pemberantasan pe- TBC Paru di kabupa- sing-masing. Ini ber- menghilangkan satu h kesehatan ma- at dan melicinkan jal- bangunan. (MB) Bangsa i, daya kreasi, patrio- dialisme, kepribadi- budipekerti yang kian ungkap Sekwil- njar I Wayan Sadnya- - dalam sambutannya ili Camat Banjar pa- ngatan HUT ke-4 Ka- aruna "Dharma Du- a Tigawasa Kec. Ban- garaja Sabtu, 28/10 arena desa setempat. yan Sadnyana, BA ap, mengingat gene- da di pedesaan jum- mulai meningkat, nya selaku karang lebih memfungsikan rutama dalam hal; a, menanamkan tian dan meningkat- sadaran serta mema- atkan penghayatan ngamalan Pancasila. melaksanakan usa- ma pencegahan kena- remaja dan pe- gunaan obat-obatan ng serta aktif dalam n pembangunan de- ketiga; memelihara emupuk rasa keber- a serta kesetia kawan- uk mengembangkan ewujudkan harapan a-cita. a panitia pe- ggara I Putu Susila orkan hari ulang ta- empat yang diseleng- n bertepatan pula de- ari Sumpah Pemuda. cukup sederhana na- mbung ke Hal III kol 3) Color Rendition Chart MINGGU, 12 NOVEMBER 1989 Hutan NTB Hadapi Lampu Merah sil penjualan kayu berjum- lah Rp 767.980.000,00. Se- dangkan retribusi dan pene- rimaan lain tak ada datanya. Penerimaan itu terdiri dari IHH Rp 341.625.000,00 dan penjualan kayu Rp 426.355.000,00. Karena Propinsi NTB ter- pembangunan bidang Kehu- masuk salah satu propinsi HUTAN di Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) seka- rang telah menunjukkan "lampu merah". Artinya perlu penanganan lebih se- rius, sehingga tak menjadi gundul seluruhnya. Mereka yang tak bertanggung jawab masih saja melakukan pene- bangan kayu hutan. Sehing- ga beberapa kawasan hutan di NTB yang pada bagian luarnya nampak merimbun hijau.... tetapi setelah ma- suk agak ke dalam tampak agak lengang alias gundul. Di sekitar gunung Pusuk, Lombok Barat, orang dapat menyaksikan setiap hari ra- tusan kera (monyet) dari hutan naik ke jalan untuk mencari makanan. Berun- tung kini telah banyak wi- satawan asing dan domestik yg senang melihat monyet-, monyet tersebut dan mem- berinya makanan. Dan ini memang menjadi hiburan dari para wisatawan yang la- lu dan singgah di Pusuk se- bagai puncak pas Lombok Barat. 5 masyarakat turun dari jalan Pusuk masuk hutan dengan alasan untuk mencari kayu gas bakar. Tetapi dalam ke- nyataan di antara mereka memang ada oknum-oknum tertentu, yang melakukan penebangan kayu hutan. Sehingga hampir setiap minggu ada saja kayu balok dari hutan yang disita polisi Kehutanan. "Namun pen- curinya, agak jarang dapat Berladang liar Kawasan hutan NTB, di samping adanya pencurian pencurian kayu hutan juga masih terjadinya perladang- an liar atau perladangan berpindah. Hal ini sangat memperihatinkan, sehingga menurut data Dinas Kehu- tanan, luas lahan kritis (gun- dul) di NTB pada awal tahun pertama Repelita V ini su- dah mencapai 117.650 ha. Sebagian besar akibat perla- dangan berpindah. Dalam hubungan ini, di ta- hun 1985 suatu tim pakar da- ri IPB (Institut Pertanian Bo- gor) mengadakan survai ten- tang perladangan liar di NTB. Hasil survai IPB itu menunjukkan di NTB pada tahun 1985 terdapat 13.315 KK atau 66.575 jiwa yang melakukan perladangan liar. Dengan luas ladang dan bekas ladang 312.281 ha, di antaranya 222.062 ha ber- ada dalam kawasan hutan. Sesuai dengan Surat Ke- putusan Menteri Pertanian No. 756/Kpts/Un/1982 tang- gal 12 Oktober 1982, luas hutan kesepakatan di Pro- pinsi NTB 1.063.273,2 ha. Terdiri dari hutan lindung 481.681,8 ha, hutan Suaka Alam termasuk hutan wisa- ta 134.755,2 ha dan hutan Gede Agung- sudah hampir rampung. Di jaba Pura juga nampak beberapa orang lanjut usia sibuk membuat dua buah kulkul yang cukup besar da- ri kayu nangka. Dua kulkul itu juga akan ditempatkan di Pura yang pernah meng- alami pemugaran beberapa tahun lalu dan pada waktu pemelaspasannya bupati Badung pernah hadir dan memberikan bantuan. Ditanya masalah dana, kelian pemaksan Pura itu Made Dobel belum bisa me- mastikan berapa biaya yang akan dihabiskan. Yang jelas jutaan rupiah termasuk biaya pemelaspasannya nanti. Oleh S.W. Selaparang produksi tetap seluas 224.120,7 ha. 7 Ngelawang Seniman Gde Agung yang berputra tiga ini, mengakui dirinya malu jika namanya disebut di surat kabar. "Saya belum bisa berbuat banyak. Lebih baik nama orang tua saya disebut kare- Keseluruhan kawasan dalam 6 wilayah kerja Ca- hutan tersebut terbagi ke bang Dinas pembagian wilayah Admi- (CDK) yang identik dengan Kehutanan nistrasi Pemerintah Kabu- Patraja mengatakan kita bo- leh bangga sebagai seorang pejuang, tetapi tidak nyelesaian batas luar kawas-Se-Kec. Gerokgak Dilantik boleh hanya termangu oleh an dengan ta- hun anggaran 1988/1989, realisasi tata batas luar baru mencapai 77,53 persen dari seluruh panjang batas hutan 4.519,92 km. kebanggaan itu saja, sebab tugas kita masih berat yaitu mewujudkan cita-cita yang telah kita patri dalam pem- bukaan UUD 45 yaitu me- nuju masyarakat adil dan makmur. Dinas Kehutanan meng- emukakan, sebenarnya luas hutan Di pihak lain, berpuluh duksi di NTB 427.022 ha. Na paten. Berdasarkan fungsi utamanya sebagai penetap an TGHK (Tata Guna Hutan Kesepakatan) Propinsi NTB tahun 1982, namun pena- taannya secara riel di la- pangan belum dapat dilak- sanakan disebabkan dana terbatas. Di samping masih 8 Anak Ranting LVRI pe- duktif (standing stock) 30 mun yang benar-benar pro- meter kubik per-ha ialah se- luas 114.275 ha, dengan jum- lah cadangan kayu sebesar 7,8 juta meter kubik. Se- muanya berupa hutan alam yang tergolong hutan musim dan hutan tropika basah. Hutan menghasilkan jenis kayu utama seperti: duaba- nga muluccana, merbau- keruing, bajur, klicung, bin- tangguar, binuang dan su- ren. Sedangkan hutan ta- naman jumlahnya sangat terbatas dan belum terlihat potensinya untuk produksi. Kayu bulat Dengan adanya cadangan kayu sebesar 7,8 juta meter kubik, apabila digunakan rotasi tebang 35 tahun se- suai dengan TPI (Tebang Pi- lih Indonesia), maka dapat diproduksi kayu bulat sebe- sar 230.000 meter kubik per tahun. Dinas Kehutanan NTB mengatakan, suatu po- tensi cukup besar untuk me- menuhi kebutuhan kayu daerah, pemasaran antarpu- lau dan untuk ekspor. Na- mun hingga sekarang, baru sebagian dari potensi terse- but dapat digali. Berdasarkan data dari Di- nas Kehutanan NTB, pene- rimaan Pemerintah Daerah Tingkat I NTB dari subsek tor Kehutanan dalam Pelita IV terutama berupa IHH (Iuran Hasil Hutan) dan ha- Film Tokoh masyarakat yang cukup berperan dan juga putra dari pemangku Pura Dalem, Nyoman Danu (ang- Perkebunan gota DPRD Badung) menam- bahkan dana yang didapat dari swadaya penyungsung Pura yang tersebar di selu- ruh Bali dan katanya dari Pemda Tk. I Bali sudah posi- tif akan memberikan batuan sebesar Rp 1,5 juta. penyakit XLB ditularkan oleh vektor sejenis serangga bernama Hyndola, namun secara pasti penyakit seje- nis XLB itu belum dapat di- berantas karena obatnya sampai sekarang belum di- temukan. Kendati demikian, pihak- nya telah berusaha meng- adakan berbagai kegiatan pengendalian, antara lain dengan pemberian obat an- tibiotik, pengapuran tanah serta penyemprotan dengan insektisida. tanan, maka NTB mendapat- kan hak berimbang dalam tingkat nasional. Sehingga jumlah IHH yang diterima NTB selama Pelita IV jauh lebih besar, yaitu Rp 2.021.921.000,00. Di sam- 52% Pemuda - (Sambungan Hal I) sedang. Desa Belumbang yang terletak 5 km arah ba- rat kota Tabanan ini, adalah desa dengan ekosistem sawah dengan pola tanam diversifikasi padi-palawija. Secara teoritis, memang telur cacing tambang mampu bertahan dan berkembang di Desa Belumbang. Na- mun begitu secara biologis telur cacing tambang da- pat hidup dengan baik pada tanah yang memperoleh cukup zat asam, kebasahan yang sedang dan suhu an- tara 23 sampai 33 derajat C. Di samping hal-hal di atas, banyaknya jumlah se- rangan juga dipengaruhi oleh tingkat pencemaran ta- nah oleh kotoran manusia, makin tinggi tingkat pence- maran tanah oleh kotoran manusia maka akan makin (Sambungan Hal I) Penting bagi pengedar memiliki film yang laku de- ngan cadangan film yang cu- Hasil keseluruhan jika di-kup banyak. Dari data-data simak memberikan arah agar para produser dan pengusaha film akan menja- di kuat kedudukannya bila, (Sambungan Hal I) na ia lebih pintar dan punya nama," pintanya. Ngurah Gde Agung adalah putra dari Ida Pedanda Rsi Agung. Darah seni yang di- miliki sang ayah tertular pa- da anak. Demikian pula di- akui putra-putri dari Gde Agung telah menampakkan gejala senimannya. Sudah banyak desa di Bali ditelusu- ri oleh Gde Agung untuk membuat tapel. Bukan saja ahli mewujudkan perleng- kapan tari itu, juga ia meng- akui menguasai beberapa tari daerah. Memang sepa- tutnya si pembuat tapel ha- rus bisa menari topeng. Hal ini penting agar tapel atau topeng itu betul-betul ber- karakter/berjiwa, katanya. (Yas). ——- tinggi pula tingkat serangannya. Dengan mengacu pa- da hal-hal di atas maka kiranya jelaslah kenapa se- rangan cacing tambang pada Desa Belumbang cukup tinggi. (Batan) KETUA Markas Cabang LVRI Tk. II. Buleleng diwa- kili Putu Ngurah Ardika Minggu 5 November 1989 melantik 8 Anak Ranting LVRI se Kec. Gerokgak di Balai Masyarakat desa Sang- galangit. Ke delapan anak ranting yang dilantik itu ma- sing-masing anak ranting Desa Tukadsumaga, Peng- ulon, Patas, Celukanba- wang-Tingatinga, Gerokgak Sanggalangit, Penyabangan, Banyupoh- Pemutaran, dan Sumberki- ma-Pejarakan-Sumber Musi- Generasi mun tidak mengurangi mak- na sebuah ulang tahun. Ke- beradaan karang taruna di Desa Tigawasa telah banyak berperanan dalam hal me- nunjang pembangunan desa dan generasi muda pada umumnya baik sosial, adat, dan dilaksanakan anggota karang taruna di masing- masing dusun sekali waktu mereka bergabung secara keseluruhan. Memeriahkan HUT diisi dengan kegiatan bakti sosial membersihkan lingkungan dan pertandingan olah raga; tarik tambang putra/putri, bola voli, catur, merangkai janur dan bunga yang ber- langsung dari (24 sd. 28 Ok- ping penerimaan Dana Ja- minan Reboisasi (DJR) se- besar Rp 860.966.000,00 dan penerimaan daerah sampai bulan Juli 1989 Rp 113.074.398,00. Permasalahan dihadapi ti- dak hanya merupakan tugas instansi Kehutanan namun bagaimana kelestarian hut-b an di NTB tetap dapat diper- tahankan. Sehingga peman- faatannya lebih ditingkat- masyarakat. kan lagi bagi kesejahteraan Untuk menghijaukan kembali hutan-hutan yang gundul, Gubernur NTB Brig- jen TNI Haji Warsito dalam kunjungan kerjanya ke de- sa-desa di pulau Lombok dan pulau Sumbawa meng- yang ada, menunjukkan adanya kecendrungan per- anan pengedar film memili- ki peran yang tinggi untuk menyesuaikan terhadap se- lera masyarakat. Yang tentu saja tanpa mengabaikan pe- doman dan kriteria pem- buatan film oleh produser yang meliputi soal keagama- an, sosial politik, segi kesu- silaan, kebudayaan dan segi keamanan dan ketertiban umum. Menurut hasil penelitian itu pedoman ini oleh produ- ser maupun sutradara me- mang telah dipakai secara baik. Namun, belum sepe- nuhnya diterapkan. Karena terbukti penonjolan soal pendidikan dan penerangan belum begitu banyak diton- jolkan. Untung untuk selera ini bisa dipenuhi film pene- rangan yang nota bene gra- tis, dan bisa mengisi kei- nginan masyarakat. (Sri Erawathi).- (Sambungan Hal I) "Sejauh ini usaha pengen- dalian tersebut, belum me- nunjukkan hasil yang me- muaskan," ujarnya sambil mengingatkan bahwa jenis penyakit tanaman perke- bunan cengkih di Bengkulu itu cukup serius adanya. Data perkebunan cengkih di Bengkulu Utara, tercatat seluas 8.870,45 ha, terdiri dari 4.091 tanaman muda, 3.485,35 ha tanaman pro- duktif dan 1,293 ha tanaman perkebunan cengkih yang sudah tua dan tidak dinamis lagi dengan produksi rata- rata 266,88 ton/tahun yang melibatkan sebanyak 22.204 orang Kepala Keluarga pe- tani. an sesuai dengan semangat juang kita dulu. Warga Ve- teran jangan hanya terma- ngu oleh perjuangan tempo dulu. Marilah kita bangkit dan pelaksanaan membantu pembangunan Bangsa dan negara kemudian kita waris- kan kepada generasi ber- ikutnya. Demikian antara lain Ke- tua Markas Cab. LVRI Tk. II. Buleleng yang diwakili Ka- bag Kesenian dan Kebu- dayaan LVRI Cab. Buleleng Ngurah Patraja dihadapan warga Veteran se Kec. Ge- rokgak. Lebih lanjut Ngurah klampok. Ketua Markas Cab. LVRI Tk. II. Buleleng dalam sam- butannya mengatakan de- ngan telah dilantiknya 8 Gerakan Penghijauan Secara Massal Swadaya di Kecamatan Gerokgak anak ranting LVRI se Kec. Gerokgak ini hendaknya se- luruh warga Veteran pe- juang 45 termasuk keluarga- nya kembali menanamkan rasa persatuan dan kesatu- tober) lalu. Juara-juara pertanding- an; Cabang tarik tambang pu- tra juara I sd. III masing- masing Dusun Umesendi, Dangin Pura, dan Konci. Pu- tri: Dusun Umesendi, Da- ngin Pura, dan Konci. Bola Voli: Dusun Dauh Pura, Congkang, dan Pangussari. Catur Dusun Pangusari, Congkang, dan Dauh Pura. Merangkai Janur juara I ds. Desa III masing-masing Umasendi, Dauh Pura, dan Pangussari, dan juara Me- rangkai Bunga juara I. Du- di, dan III Dusun Konci. sun Pangus Sari, II. Umesen- tersebut Tripida Kecamatan Hadir pada kesempatan Banjar, Kepala Desa beserta staf, Kelihan Dusun diling. kungan Desa Tigawasa, PKK, masyarakat setempat dan undangan lainnya. Aca- ra dimeriahkan dengan ber- bagai aktraksi dari anggota karang masing Truna-truni dusun di lingkungan desa tersebut. (Ade).- taruna masing- Gadis- patu warna senada, tas kecil menggayut di bahu, ia be- nar-benar mantap. Begitu pula Bali Post Perputaran kung, masih bersifat meng- abdi atau masih dalam taraf uji coba, dan dikoordinir I Made Sutha serta mendapat pembinaan langsung dari KUD Penatih, katanya. Drs. I Wayan Arditha yang merupakan salah seorang mengemudi sangat kentara. "Saya diuji kok waktu cari SIM A," ujarnya tiba-tiba memecahkan kesunyian. imbau masyarakat agar ka- wasan hutan yang gundul su- paya ditanami dengan asam, jambu mente dan sebagai nya. Sebab hijaunya kemba- li hutan, berarti akan me- ningkatkan kemakmuran masyarakat Propinsi NTB yang berpenduduk 3,3 juta jiwa. (DNI) Secara keseluruhan luas areal perkebunan cengkih rakyat di Propinsi Bengkulu hingga akhir 1988 tercatat seluas 23.627,45 ha yang ter- diri dari 7.919 ha tanaman muda, 11.785,20 ha tanaman produktif dan 3.921,42 ha ta- naman perkebunan cengkih rakyat yang tidak dinamis lagi dengan jumlah Kepala Keluarga petani berjumlah 49.069 orang yang mempro- duksi cengkih rata-rata legakan. 855,34 ton cengkih per ta- hun. (Ant) PENGHIJAUAN adalah tarian alam dan lingkungan, merupakan salah satu lang- disamping untuk mencegah kah untuk menjaga keles- terjadinya banjir, tanah longsor, dan kekeringan. (Sambungan Hal II) Sebelumnya Ketua Mar- kas ranting LVRI Kec. Ge- rokgak Nyoman Geloh mela- porkan, jumlah anak ran- ting yang dilantik sebanyak 8 Anak Ranting dengan jum- lah kepengurusan 56 orang masing-masing ranting 7 orang anggota. Memang masih ada se- mentara orang memandang Hadir Dalam pelantikan tersebut seluruh Pengurus Markas Ranting LVRI Kec. Gerokgak dan utusan Camat Gerokgak. (*). Demikian antara lain Ca- mat Gerokgak Drs I Nengah Widiana Santosa mengata- kan dihadapan Kepala Di- nas Nivo, Kepala Desa dan Ketua LKMD se Kec. Gerok- gak sesaat memimpin rapat membahas Penghijauan Massal secara swadaya Sab- tu (4/11) di ruang pertemu- an Kantor Camat Gerokgak. (Sambungan Hal I) rendah orang-orang desa. "Kampungan" begitu kata mereka melecehkan. Tetapi keterampilannya mereka lupa. Tidak kurang kota. Cuma, karena terpu- orang desa yang sukses di kau oleh kegemerlapan kota yang serba semu itu, lantas ada yang lupa pada desa tempatnya lahir. Dan apa- kah ada yang lebih me- nyedihkan lagi, kalau sam- pai sampai ada yang me- lakukan tindakan tercela terhadap warisan leluhur- nya?! Apalagi kepada desa- nya tempat kelahirannya, tempat ketergantungan se- bagian besar kebutuhan hi- dupnya. - Camat Gerokgak meng- atakan mengingat fungsi penghijauan itu sangat pen- ting maka gerakan penghi- jauan merupakan tanggung- jawab seluruh masyarakat, karena dengan menghijau- nya lahan-lahan gundul baik akan dapat menjaga popula- itu hutan, bukit dan gunung si air, dan kekeringan. Un- tuk itu gerakan penghijauan massal secara swadaya di se- luruh desa se Kec. Gerokgak sangat tepat dilaksanakan terlebih-lebih lahan di Kec. Gerokgak termasuk katago- ri kecamatan kering, guna lebih mensukseskan pelak- sanaan penghijauan di se- tiap desa. (*). "Saya juga tenang di sam- ping Bu Sopir," selorong wartawan Anda memuji. Penampilan Kadek Arie yang simpatik dan ramah, selain memiliki skill ternya- ta pas untuk jabatan itu. Ka- rena memang menjadi se- bagian tuntutan, calon seo- rang Sekretaris Eksekutif. Demikian pula kelincahan Kadek Arie. Rupa-rupanya tidak terlepas dari peranan masa lalunya, ketika masih mahasiswi Fakultas Pertani- an Jurusan Sosial Ekonomi, pada Universitas Mahasa- raswati Denpasar yang menganugrahkan gelar Insi- nyur di depan namanya. Ir. Made Sudiari begitu nama lengkap dara bersodi- ac Taurus itu. Semasih ma- hasiswi ia tergolong aktipis kampus, sebagai Sekretaris Senat Mahasiswa. Di BKK Badan Koordinasi Kemaha- siswaan ia duduk di bagian kesenian. Dan pada Kesatu- an Drumband sebagai Se- kretaris dan Mayoret. Fostur tubuhnya tinggi berat 162 cm dan 50 kg itu, lebih melontarkan lagi namanya sebagai juara mayoret dalam lomba drum band se-Bali. Ia dua kali menduduki juara II mayoret se-Bali. Tahun 1984 dan Ir. Made Sudiari yang ber- 1986 di mana ia memimpin alamat di Jl. Seruni No.4 E Unit Drum Band Universitas Denpasar itu, memang telah Mahasaraswati Denpasar. dewasa dalam usia, berfikir, "Saya ini gadis desa kok," bertindak dan berpenampil- katanya tiba-tiba seperti an. Ia belum merasa ada memancing. "Bukan soal. kendala yang berarti, dalam Itu kuno. Lihat Pak Harto meniti karir pada jabatan Presiden kita. Asalnya toh nya sekarang. Lagi pula Ka- dari Desa Kemusu," kilah dek Arie memang punya ho- wartawan anda mengantisi- bi tamasya menikmati alam pasi. "Itu cuma pancingan, pegunungan, lembah, nga- Betapa menariknya kehi- dupan di desa, terbukti de- ngan mengalirkan yang ma- suk desa. Seperti ABRI de- ngan program AMD-nya, Ha- kim Masuk Desa, Jaksa Ma- suk Desa, Sarjana Masuk Desa, Listrik Masuk Desa, Koran Masuk Desa, dan ba- nyak lagi. Terakhir, wisata- wan pun mulai membanjir masuk desa. Tak ketinggal- an Kadek Arie yang Insinyur Pertanian, yang adalah tem- an cepat akrab itu. Cintanya terhadap Desa Bitera (Gia- nyar) tempat kelahirannya, tak kalah dengan cintanya terhadap dirinya sendiri. Baginya desa adalah segala- galanya. Dan inilah oleh se- mentara orang sering dile- watkan. Sekali lagi karena terpukau dan terlalu kagum dengan "dunia luar" yang serba semu itu. sependapat dengan saya. Jadinya klop," ucapnya me- rai dan pantai. Hingga pas serta terkait dan saling men- dukung, dalam pengem bangan pariwisata budaya. (S.Kamadjaya). (Sambungan Hal I) guru SMAN III Denpasar dan jebolan IKIP PGRI Bali menjelaskan, ada 4 faktor yang melatarbelakangi pen- dirian koperasi simpan pin- jam ini. Pertama untuk men- dukung anjuran Gubernur Bali, untuk menjadikan Bali propinsi koperasi di Indone- sia. Di saat para tokoh-tokoh dan pencinta koperasi di daerah Bali sedang ramai membicarakan pembentu- kan koperasi melalui sistem banjar baik melalui seminar dan sejenisnya, di desa adat Penatih 2 bulan lewat sudah terbentuk koperasi melalui wadah adat. Suatu gerakan yang sedikit bicara tapi memperlihatkan wujud nya ta. Faktor kedua: yang men- dorong pendirian koperasi ini untuk menunjang kegiat- an KUD Penatih dalam rang ka menuju KUD mandiri. Banyaknya bangunan di de- sa adat ini seperti wantilan, balai banjar, pura kahyang an tiga faktor ketiga sebagai pendorong pendirian koper- asi simpan pinjam ini. "Ba- ngunan-bangunan seperti ini memerlukan biaya per- awatan yang tidak sedikit," kata Drs. I Wayan Arditha. Sedangkan faktor keempat yang mendorong pendirian koperasi ini adalah, upaka- ra-upakara yang berkaitan dengan upacara keagamaan yang menyangkut desa adat Bali Post/ G. Kusuma Ketua I Koperasi SP Penatih. Para yang spesifik. Begitu tamu-tamu terhor- mat itu tiba di depan Bale Gong Banjar tengah, ia di- sambut oleh tabuh blegan juran. Kemudian terus di- arak menuju Puri Agung Wi- sata yang berjarak lk. 60 me- ter di Selatan. Sepanjang jalan ini telah dihiasi pula dengan rerontek warna- warni. Di Ancaksaji, telah siap menunggu A.A. Ngurah Anom Mayun, mengenakan busana kebesaran puri. De- ngan sapaan Om Swasti- astu baik sebagai pemilik puri maupun sebagai pengelola Puri Agung Wisa- ta, mempersilakan para ta- mu terhormat itu menunggu sejenak. Sebelum acara pa- ra tamu VIP itu diperciki du- lu dengan "tirta" oleh seo- rang pemangku. Menata pertinya telah menyatu de- ngan Tanah Lot. Menyebut Aryadi, akan terbayang Ta- nah Lot. Dan menyebut Ta- nah Lot, akan terkenang Aryadi yang biasa mengena- kan "Saput Poleng" itu. Ba- nyak prasarana lain sebagai penunjang telah dibuat. Tu- juannya hanyalah satu. Gu- na mempercantik objek itu, hingga dapat tampil prima. Dan mampu memancing ser- ta memikat wisatawan un- tuk lebih berlama-lama. Yang berarti pula membuka peluang untuk menambah pengeluarannya. juga memerlukan biaya ber- sama. Dari sisa hasil usaha inilah nantinya diharapkan dapat meringankan beban anggota krama adat di desa ini. Guna lebih memantapkan perencanaannya itu, ke- mudian dibangunlah sebuah "open stage" (panggung ter- buka) yang ditata begitu apik di sebelah Timur Res- taurant Dewi Sinta dengan kapasitas tempat duduk cu- kup banyak. Restaurant De- wi Sinta sekarang akan dige- ser ke Timur, menempati ba- ngunan baru yang megah, sesuai dengan predikat yang disandangnya sebagai Res- taurant bertaraf internasio- nal. Sedangkan tempatnya itu, akan dipergunakan se- bagai "show room" (ruang pameran) guna memajang hasil kerajinan para peng- erajin dan seniman di Ta- banan. Direncanakan pula untuk membangun sebuah wantilan, di antara restau- rant dan panggung. Maksud- nya adalah untuk menang- gulangi bila hujan, sehingga pertunjukan bisa berlanjut. Pokoknya kesemuanya di- usahakan untuk "menje- bak" wisatawan, agar berle- ha sepuas-puasnya. Berapa Pendirian koperasi simp- an pinjam ini merupakan ga- gasan para generasi muda di desa adat ini, yang menda- pat dukungan dari tokoh- tokoh tua dan mendapat res- tu dari pengurus KUD Pena- tih. Persetujuan dari KUD ini berdasarkan pemikiran, bahwa pendirian koperasi simpan pinjam ini diharap- kan merupakan "tempat pe- layanan KUD" atau perpan- jangan tangan KUD. Koper- asi yang bertujuan untuk menyentuh kepentingan masyarakat banyak mempu- nyai beberapa sasaran po- kok. Sasaran pertama ada lah mencoba memberikan lapangan kerja bagi anggota sekehe teruna di desa adat itu. Di koperasi tersebut telah ditampung beberapa tenaga kerja, dan pada gilirannya nanti koperasi juga akan membuka unit pelayanan lainnya seperti unit pe- layanan peternakan, per- tanian dan lainnya sesuai dengan kondisi yang ber- kembang. Sasaran berikut yang ingin dicapai adalah untuk lebih meringankan beban masyarakat. Per inganan beban ini didapat dengan melatih masyarakat untuk menabung di koper- asi. Nyatanya usaha ini ber- hasil, dengan terkumpulnya tabungan masyarakat setiap bulan Rp 4,5 juta. Dia meni- lai anggota masyarakat ini mempunyai kesadaran me- nabung yang cukup tinggi. Menjawab pertanyaan, pengurus koperasi ini tidak menutup kemungkinan ma- syarakatnya, untuk mena- bung pada bank-bank negeri maupun swasta lainnya. Se- mua ini dilakukan atas kesa- daran dan rasa memiliki apa yang mereka dirikan. Semoga koperasi desa adat yang dipelopori gene- rasi muda di pedesaan mem- punyai dampak positif bagi Bali Post/G. Kusuma SEMANGAT Dengan penuh semangat masyarakat di desa Bangli gotong royong melebarkan jalan. Kecamatan - masyarakat kami," kata Drs. Arthadana. Sampai saat ini tidak kurang dari 7 km pele- baran jalan yang telah di- rampungkan nyak sebagian disiapkan di Tandakan yang meja- mejanya ditata mirip cafe. Selama bersantap suara Angkelung "Mertha Sari" Kelating mengiringinya dengan tetabuhan lembut mengalun. (Sambungan Hal I) AN, serta Kapolri Jenderal Polisi Drs. Moch, Sanusi, akan menikmati "suguhan" Puri Agung Wisata dengan beberapa atraksi khasnya pagar ayu. Dari Kuri Agung lantas keluar Topeng Astra- wijaya, diiringi oleh gadis- gadis cilik yang mungil mengenakan pakaian Adat Bali. Di tangan kirinya ada bokor perak penuh dengan bunga. Sang Astrawijaya se- telah "menyalami" para ta- mu VIP itu, dengan isyarat jempol tangan kanan yang sikunya dipegang tangan ki- ri, mempersilakan tamu- tamu terhormat itu masuk Acara padat namun ber- kesan sangat akrab itu, di- lanjutkan dengan pagelaran kesenian khas Kerambitan, berupa tektekan dengan la- kon Calonarangnya. Tapi se- belumnya diperagakan "pe- ngantin agung" lengkap de- ngan tedung agungnya. Para tamu VIP itu sempat pula "ngibing" bersama Joged Bumbung Desa Kelating. ke Puri Gde melalui Kuri Agung. serta Selesai acara A.A. Ngurah Anom Mayun a.n. Keluarga Puri Gde/Puri Agung Wisata Karena terbatasnya wak- Kerambitan, menghaturkan tu, beberapa acara terpaksa cideramata kepada para Ke- dipenggal, seperti melihat pala Kepolisian Negara- Saren Agung dan Batur negara ASEAN, berupa Agung Puri. Begitu pula de- "udeng jejateran" Menyusul kemudian tari- ngan pementasan kesenian, rangkaian janur, hasil karya an pendet, sebagai pe- terpaksa dipersingkat. para pengerajin Desa Bu- nyangga selamat datang de- Para tamu di antar lang- daya Kerambitan. ngan taburan bunganya. Pa- sung ke Saren Gde untuk ra penari lantas membentuk santap malam secara pras- orang tamu yang hadir, ter- manan. Hidangan disiapkan masuk para Kepala Kepo- di Bale Mudrha Manik. lisian Negara-negara ASE- Karena tamu cukup ba- terungkap waktu peresmian Pasar Seni Tanah Lot 1 No- vember lalu di Restaurant Dewi Sinta Tanah Lot. Pak Sundria juga menghendaki agar wisatawan yang datang ke Tanah Lot, tidak hanya sekadar melihat, Pura Lu- hur Tanah Lot dan sunset nya, kemudian lantas ngacir pergi melalui jalan yang sama. oleh ma- syarakat di kecamatan ini, kata I Made Suputra. Dalam memperlebar jal- an, tidak sedikit tanah per- tanian dan perkebunan ma- syarakat kami terkena pele- baran jalan. Ini berarti mengurangi luas areal pemilikannya. Dan ka- rena masyarakat secara su- karela memberikan tanah- nya untuk pelebaran jalan, masyarakat juga mohon ke- pada pemerintah agar tanah yang terkena pelebaran jal- an dibebaskan dari pajak. Hal ini telah diusulkan oleh camat ke pihak atasan. Bah- kan telah mendapat sambut- an baik dari Badan Perta- nahan Kabupaten Tabanan, untuk mendapat pengukur- an ulang pemilikan tanah yang terkena pelebaran. Pi- hak Badan Pertanahan Ta- banan telah siap untuk desa adat atau banjar lain- nya. Sehingga pendirian ko- perasi yang diharapkan Pemda Bali melalui sistem banjar bisa terwujud, dan akhirnya terwujud pulalah Bali sebagai propinsi koper- asi di Indonesia. (Giyor Kusuma) Selanjutnya pemberian cinderamata oleh para pe- serta Aseanapol IX kepada pihak penyelenggara kon- prensi. (S. Kamadjaya). (Sambungan Hal I) besarnya investasi yang di invest (ditanam), sang peng- elola hanya berujar "no comment" (tak ada komen- tar). Kesemuanya modal pa- nas. Cuma itu kilahnya. Direncanakan olehnya "proyek besarnya" itu su- dah siap operasi Desember 89 mendatang. Sedangkan "pemelaspasannya" dian- cer-ancerkan pada "Purna- ma Sasih ke Lima", medio November ini. Apa yang di- garap oleh pengelola yang menyetor Rp 24 juta seta- hun ke Kas Pemda Tabanan itu, ternyata sejalan dengan rencana Bupati Tabanan I pularitas Tanah Lot. Di ha- dapan para pejabat teras Kabupaten Tabanan, serta masyarakat pemilik kios- kios seni, ia berjanji akan membuka sebuah warung. Cuma warung yang akan di- buka oleh Pak Subari yang nampak ramah, akrab serta memahami ajaran Tri Hita Karana itu, bukan warung sembarang warung. Warung yang akan dibuka- nya itu adalah "Warparpos- tel" atau Warung Pariwisata Post dan Telekomunikasi yang bergerak di bidang ja- sa. Sedangkan jasa yang di- tawarkan itu, adalah mem- berikan kemudahan bagi siapa saja untuk "mende- katkan" dunia ini. Begitu Ketut Sundria, sebagaimana pula dengan peresmiannya HALAMAN III (Sambungan Hal I) mengukurnya. Dengan dibaginya Baturi- ti menjadi 4 kawasan wisata perlu dipikirkan tata pemu- kiman yang bertujuan un- tuk keindahan dan pening- katan pendapatan syarakat dan pemasukan pendapatan kepada peme- rintah. Seperti halnya di daerah Candikuning. Di sini terlihat tempat- ma- sudah tempat tinggal (sejenis villa) yang berpenghuni musiman. Rumah-rumah seperti ini di- pakai tempat peristirahatan bagi pemiliknya yang ber- duit yang memang tidak ber- asal dari desa ini. Kawasan Candikuning akan lebih cocok dan ditetapkan oleh pemerintah sebagai tempat pendirian restorant atau hotel (walaupun tidak hotel berbintang). Hal ini berdasarkan pemikiran, ka- rena di Candikuning terke- nal dengan Bedugulnya, Ke- bun Raya dan sangat dekat dengan lapangan golf Bali Handra. Sedangkan syarakat kota yang berduit yang ingin memiliki tempat istirahat di pegunungan Ba- turiti bisa dialihkan ke dae- rah Pekarangan, Bangli dan sekitarnya yang pemanda- ngannya tidak kalah pen- ting dan indahnya. Demiki- an juga jalan menuju dae- rah ini sedang dilebarkan dan ada juga yang telah usai pengerjaannya.- ma- (Giyor Kusuma).- Yang- (Sambungan Hal. I) ja sementara usaha pokok- nya berjualan baju di pasar setempat. "Itung-itung dari pada nganggur bu, kan de- ngan begini bisa menambah belanja istri dan jajan anak- anak sekalian mengembang- kan keterampilan yang saya peroleh," katanya tanpa me- nyebutkan di mana keter- ampilan tersebut diperoleh. Yang jelas bukan kursus yang bayar itu lho, ucapnya lugu. leh patut mendapat acungan jempol karena usaha yang dilakukan bukan semata- Usaha yang dilakukan So- mata berdasarkan keun- itu untuk mengembangkan tungan saja tetapi lebih dari keterampilan yang dimiliki- nya. Upaya coba-coba dan ternyata cukup berhasil ini membuka mata setiap orang bahwa tidak ada pekerjaan hina/jelek asalkan yang ter- penting kita ulet, mau ber- usaha dan tidak segan mela- kukannya. (Ari. W). terhadap Ida Sanghyang Wi- di Wasa, sebab dari objek wisata paling bergengsi Ta- nah Lot, jarak dunia bisa di- perdekat. Hingga dari tem- pat ini, bukan saja kita da- pat menyaksikan timbul tenggelamnya matahari sun- rise and suset -tapi juga kita dapat berkomunikasi ke se- luruh dunia. Dengan hadirnya alat-alat serba canggih yang satu- satunya di Tabanan, maka pengembangan ke pariwi- sataan di daerah ini yang le- bih menitikberatkan pada "come back to the natural" kembali ke alam seperti ter- sirat dalam ajaran Tri Hita Karana, maka akan tibalah masa keemasannya yang pa- tut kita songsong dan elu- elukan. yang direncanakan medio November 89 ini, tidak tang- Cuma yang harus diingat, ki- gung-tanggung lagi, oleh ta harus "jujur" pada diri. Menparpostel Susilo Su- Ida Sanghyang Widi Wasa, darman. Sungguh bukan cukup menyediakan untuk main, dari Tanah Lot kita setiap orang. Tapi tidak akan dapat menggapai sege- akan pernah cukup untuk nap penjuru dunia ini. Ka- setiap orang yang serakah, renanya kita merasa wajib tutur arif bijaksana. memanjatkan puji syukur (S. Kamadjaya).- Melainkan harus ada jalan untuk dapat menahannya le- bih lama. Namun jangan sampai dirasakan olehnya. Untuk itu objek tersebut akan ditata lebih lanjut ser- ta diusahakan untuk dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin. Karenanya keha- diran investor di Tabanan sangat "Well Come" (diter- ima dengan baik). Berkenaan dengan masa- lah sarana dan prasarana ini, nampaknya Kakanwil Parpostel X Bali - NTB Drs Ball Post/SK Subari, sepertinya tidak KUNCI - Bupati Tabanan I Ketut Sundria menyerahkan kunci mau kalah bersaing untuk kepada salah seorang ibu pemilik kios di Pasar Seni Tanah Lot, lebih melontarkan lagi po- seusai peresmian. 2cm
