Tipe: Koran
Tanggal: 1989-11-12
Halaman: 09
Konten
EMBER 1989 Post/Jango Pramarta Music Concert" enonton dengan keliling di be- an dunia yang me- musik tersendiri. usik Bali. "Mung- ptaan saya nanti up warna musik Hier yang memang rhenti bereksper- Da sesungguhnya penting telah di- er dalam pengem- jazz khususnya musik dunia a melakukan pem- ng teknologi kwa- ata Didier meren- garang ketika ia as panggung. Ah, Bali Post/Jango Pramarta Bambang Hernowo 2 Rollies, memang Concert" itu. 1 NGGA DLL LEGE ENPASAR dan MI. N INI 1989. NDA, GAN TER IPAI 89 C1842 Color Rendition Chart HARRY'S COMPUTER COLLEGE C. 1835 MINGGU, 12 NOVEMBER 1989 H. HARMOKO: Kesempatan berharga Bali Post/Dok MENTERI Penerangan H. Harmoko meng- emukakan, dalam jangka panjang perlu diwu- judkan "educational television system" atau sis- tem pendidikan melalui televisi. Adanya sistem pendidikan macam itu akan memungkinkan te- levisi secara khusus menunjang keperluan prog- ram pendidikan nasional, kata Menpen dalam kertas kerja yang dibacakan staf ahli Menpen bidang Polkam, Drs. Nurdin Syam, di hadapan sekitar 300 peserta seminar nasional di kampus IKIP Bandung, Senin. Seminar bertema "Pendi- dikan dan pembinaan guru sekolah dasar dalam rangka pendidikan sekolah dasar sembilan ta- hun," dan diselenggarakan berkaitan dengan puncak acara HUT ke-35 IKIP Bandung. Menu- rut Menpen, media massa selama ini, khususnya televisi telah banyak berperan dalam meng- emban tugas pendidikan, di samping menjalan- kan tugasnya selaku pemberi informasi dan pe- nyiaran produk seni budaya. Bagi segenap lapis- an masyarakat, kenyataan itu merupakan ke- sempatan paling berharga dalam meningkatkan daya nalar maupun daya intelektual. Media massa, katanya, tidak hanya menjadi penyebar hasil perkembangan ilmu pengetahuan, tetapi sekaligus juga menjadi bahan pertimbangan da- lam pengembangan ilmu itu sendiri. Dengan ka- ta lain, media massa seperti koran, majalah, ra- dio dan televisi merupakan sumber ilmu di luar pendidikan formal. Mengenai gagasan meng- adakan sistem pendidikan melalui televisi, Menpen mengajak semua pihak ikut memikir- kan segala permasalahan yang menyangkut se- gi-segi teknis seperti, peralatan, sistem koordi- nasi, penyusunan kurikulum, kemampuan pen- didik, jangkauan siaran serta faktor penting lainnya, yaitu segi pengadaan anggaran. (Ant) Menghimpun koleksi bermu- tu sungguh bukan perkara dan kerja gampangan, sekalipun dana untuk itu menjamin. Membuat seimbang antara keotentikan sebuah karya yang akan dikoleksi, mutu dan har- ga, adalah kerja yang tak re- meh. Modal uang dan hobi memburu lukisan belum apa- apa, jika menghendaki suatu koleksi yang berkualitas. Se- bab seorang kolektor adalah pembawa arah atau barometer di sini. Kolektor tak cukup ber- modal ketajaman telinga, men- dengar promosi-promosi seo- tang pekerja seni atau karya- nya. Justru ini yang berbahaya. Sudah sepantasnya seorang ko- lektor mengemban tugas ikut Bali Post/IKK PADA zaman dulu ada kalanya orang tak ba- nyak berpikir soal kelahiran anak. Maklum mo- tivasi pengaturan kelahiran yang tercakup da lam program keluarga berencana tidak segen- car dan secanggih sekarang. Maka akibatnya tidak jarang pasangan suami istri zaman itu mempunyai anak selusin bahkan lebih. Itu ditandaskan Wayan Wentenara selaku ke- tua tim lomba Posyandu Kabupaten Badung ke- tika mengunjungi Banjar Sindu Kelod, Sanur Senin (6/11). Paras Mini Berbicara di hadapan ibu-ibu PKK Desa Sanur ia menganjurkan agar kaum wanita khususnya PKK menjadi pelopor dalam menekan angka kelahiran anak. Sebab katanya jika anak terlan- jur banyak maka akan brabe, kesehatan, gizi dan pendidikannya tidak akan terurus secara maksimal. Untuk mengarah pada tercapainya keluarga kecil di abad teknologi ini tidaklah sulit. Sebab alat dan obat pengatur kelahiran sudah disedia- kan oleh pemerintah, tinggal sekarang bagaima-- na membangkitkan kesadaran masyarakat bah- wa dengan keluarga kecil akan lebih memung- kinkan untuk menggapai tahapan hidup baha- gia dan sejahtera, demikian Wayan Wentenara. (IKK). Ny. Yuni: Suami mendorong....... HANYA berbekal tekad dan semangat mendi- dik, Ny. Yuni Wirta mampu melahirkan tenaga kerja yang terampil. Tanpa modal sepeserpun ia sekarang mempunyai bengkel kerja "bordir" di rumahnya di kota Mataram, 15 tenaga kerja usia muda ditampungnya dan diarahkan dengan tekun. "Saya lebih banyak mendidik anak-anak pu- tus sekolah dengan memberikan mereka keter- ampilan secara gratis," ujar Ny. Yuni yang di- tunjuk pemerintah sebagai motivator industri kecil di daerahnya. Bali Post/018 Ibu empat putra yang nampak masih awet mu- da ini pernah dididik di Jakarta sebagai panut- an industri kecil. Ia ditugaskan kurang lebih tiga bulan di Proyek Peranan Wanita Industri Kecil Mataram, guna mendidik anak-anak putus sekolah. "Saya ingin mengarahkan anak-anak putus sekolah ini untuk dididik agar mempu- nyai masa depan cerah," kata ibu kelahiran Si- ngaraja Bali tahun 1951 ini. Selain mengurus industri rumah tangganya, Ny. Yuni juga sering mendampingi ibu-ibu lain untuk meninjau kegiatan industri kecil di dae- rah NTB. Sesekali juga ia harus mendampingi pejabat dalam hal pembinaan industri kecil di daerah. "Suami saya sangat mendorong usaha ini," ujarnya. Wayan Wentenara: Anak selusin.... Menjadi Kolektor Seni tak Cukup hanya Uang DI ABAD serba mekanis dan serba teknologi ini, segala sek- tor kehidupan tak ada lagi yang luput dari jamahannya. Tak terkecuali seni lukis. Maka tek- nologi pun masuk ke pengerja- an-pengerjaan karya seni men- jadi suatu kerja mekanistis. Di satu sisi pasti banyak keun- tungan dari sistem kerja gaya begini. Namun di sisi lain ada yang menyusut bahkan hilang. Persoalan baru pun patut di- pertimbangkan, ketika teknolo- gi dan sistem kerja mekanistis itu sudah demikian akrabnya dengan pekerja seni. Jelas, kita tak bisa tenang-tenang saja. Akankah seorang kolektor misalnya, nanti akan menemu- kan karya lukis yang bermutu untuk melengkapi koleksinya? Ini satu di antara persoalan yang membuat kita tak tenang itu. Harga-harga lelang karya Picasso berupa potret diri yang diberinya nama "Yo Picasso" bertahun 1901 dan terjual 47,9 juta dolar, baru-baru ini, cukup mengejutkan dunia seni lukis. Juga penjualan sebuah karya Van Gogh yang berjudul "Irises" seharga 53,9 juta dolar. Dan masih banyak lagi karya- karya goresan tangan yang laku jutaan dolar di gedung lelang lukisan dunia. Apa artinya itu? Betapa mahalnya nilai sebuah kualitas! Lalu bagaimana dengan urusan rumah tang- ga? "Khususnya memasak atau mencuci, saya serahkan pada pembantu. Namun saya tak terle- serta menegakkan idealisme kesenian, sebab dari sana mutu akan terjaga. Lalu jika seorang kolektor baru pada tahap pemi- lik uang, hobi dan pendengar promosi, tentu ini tak bisa di- biarkan berlarut-larut. Ada yang bisa dicontoh dari luar negeri dalam hal ini, tentang sebuah biro jasa yang bisa di- mintai konsultasi sebelum seo- rang kolektor membeli sebuah karya. Biro jasa ini menuntun kolektor dan investor sehingga tidak membeli sekadar meng- eluarkan uang. Karya-karya dari Timur Bagi kolektor dan investor seni atau mereka yang serius tertarik untuk mengoleksi sua- tu karya, yang mempertim bangkan harga dan kualitas, kini ada berita segar, dengan bangkitnya karya-karya negara Timur di pasaran lelang dan penyalur lukisan dunia. Karya- karya Timur, seperti Jepang, Cina dan Korea mulai menda- pat perhatian dunia, di sam- ping karya-karya Barat yang masih menduduki posisi harga puncak. Karya-karya Timur mulai terpandang sebagai ka- rya yang menawarkan nilai es- tetik tinggi, di samping harga yang masuk akal dan di bawah harga-harga karya Barat yang selama dekade belakangan ini meningkat tajam dan muncul- nya alternatif baru dari kuali- tas dan harga karya-karya Ti- mur cukup mengejutkan sekali- gus menggembirakan para ko- lektor dan penyalur barang se ni dunia. Kejutan dan kegem- biraan itu mulai dari New York dan London hingga Hong Kong. Tak pelak lagi, karya-karya Ti- mur, seperti Cina, Jepang, Ko- rea dan primitif mulai dikejar para pelelang dan penyalur ba- rang-barang seni. Barangkali ini yang perlu segera mendapat antisipasi dari kita di Indone- sia, dari pekerja seni, kolektor dan pengelola "art shop", agar bersama-sama terus berupaya mengusung idealisme kese- niandan kualitas mengimbangi Bali Post/dok Satu karya seni lukis Cina modern berjudul "Musim Semangka". gencarnya permintaan dunia. Dalam artian idealisme dan kualitas karya seni tidak jatuh di depan permintaan. Suatu tu- gas yang tidak gampang me- mang. Tapi di sanalah, idealis- me seorang pemilik modal pen- ting, karena dunia kesenian yang digeluti akan membeda- kannya dari pemilik modal yang ruang geraknya bukan di kesenian. Idealisme kesenian dan ambisi mencari untung penting dijaga di sini. Kalangan pengamat seni du- Saat- yang padat dan sangat men- jemukan. Belum lagi esok hari yang mulai dengan penataran pe empat selama lima hari. Mendengarkan ceramah sela- ma lima jam sehari tentulah bukan suatu pekerjaan yang menyenangkan. Sebelum meninggalkan kam- pus, sengaja aku menunggu Utari di tempat parkir. Aku ingin sejenak memandanginya, menikmati indahnya pesona- nya dan sinar matanya yang seolah menyimpan kekuatan hipnotis, yang menjanjikan ka- sih sayang, untuk sekadar menghilangkan kepenatanku. Kulihat Utari keluar dari ruang sekretariat bersama Dharmawan di sampingnya. Pa- sangan yang serasi. Keduanya aktivis kampus. Aku sengaja tak menampakkan diri. Aku tak ingin mengusik keasyikan mereka berdua. Sambil me- nunggu Dharmawan mengam- bil motornya, kupanggil Utari. Ia menoleh dan tersenyum. Yah, hanya tersenyum. Namun cukup menyejukkan hatiku. Dengan Vespanya Dharmawan menghampirinya. Utari segera naik ke bonce- ngannya. Dan Werrr.... iapun pergi. Kulambaikan tanganku ke arahnya ketika dari atas boncengan ia menoleh ke arah- ku. Ada yang kurasakan tak sewajarnya pada hatiku. Mung- kin cemburu. Dengan langkah lunglai kutinggalkan kampus yang mulai sepi. Walaupun de- ngan hati yang kecewa. Walau sedikit. "Kau pacaran sama Dharma- wan?" tanyaku ketika bertemu saat istirahat makan siang. "Tidak, hanya berteman saja!". "Mudah-mudahan begitu adanya. Tapi sinar matanya me- nyatakan cinta setiap kali ia memandangmu" "Ah, aku tak merasakannya P". "Hatimu saja yang tumpul!" godaku. Sambil menatap mata- nya. Iapun demikian. Dan ka- mipun saling beradu pandang Ada satu gejolak yang me- nyenangkan setiap kali ber- samanya. Satu getaran-getaran yang tak mampu terungkap de- ngan kata-kata. Ia diam. He- pas dari peranan sebagai seorang ibu untuk me- nambah harmonis rumah tangga," katanya lagi. (DOF) Tina Turner: Ingin bayi perempuan.. BINTANG penyanyi rock Amerika, Tina Tur- ner, yang memasuki usia ke-49 bulan ini, mengaku terus terang bahwa dia tengah men- dambakan kehadiran seorang bayi perempuan. Saya benar-benar tidak siap untuk menjadi wanita tua. Semasih saya mampu, saya akan berusaha untuk mendapatkan seorang bayi perempuan, "ucap Tina dalam satu wawancara Senin lalu yang disiarkan satu majalah wanita AS. Bali Post Tina Turner yang memiliki 4 anak laki-laki dari mantan suaminya, Ike Turner itu menyata- kan, keberhasilan yang dinikmatinya selama ini berarti juga perubahan kebutuhan baginya. "Pada mulanya saya mencari pasangan agar bisa membelikan segala keperluan saya dengan baik. Saya membutuhkan ketentraman. Saya selalu khawatir terhadap pakaian yang saya kenakan, parfum yang saya gunakan, dan men- jaga rumah yang baik. Sekarang saya bisa membeli keperluan saya sendiri," tambahnya pula. Tina juga mengaku bahwa banyak laki-laki yang mengaggapnya sebagai ancaman yang membuat mereka ngeri. Reuter "Saya selalu meninggalkan teman laki-laki saya setelah hubungan berjalan sekitar 2 ½ tahun. Tetapi Erwin dan saya telah melakukan sesuatu yang realistis," ujarnya mengenai pa- sangan terakhirnya, seorang usahawan Jerman, Erwin Bach yang 16 tahun lebih muda. Foto: Bali Post/1st. Kiagus Syahrul, S.H.: Orang muda harus dinamis... (Sambungan Hal VI). ning sesaat. Aku yakin ia se- dang memikirkan kebenaran ucapanku. "Ut. Dharmawan mencintai- mu" aku memancing emosinya. "Ah!" desisnya. "Ut, Akhir pekan nanti boleh aku datang ke rumahmu?" "Rumahku selalu terbuka un- tuk siapa saja sebelum jam sembilan malam "ujarnya ber- diplomasi. "Mudah-mudahan demikian pula pintu hatimu untukku!" kataku kemudian. Ia hanya di- am tertunduk. Keberadaan Dharmawan yang selalu ber- samanya setiap kali ada kesem- patan bukanlah halangan bagi- ku. Sekalipun seandainya be- nar Dharmawan mencintainya seperti dugaanku. Aku tak per- duli. Asal Utari mau; pikirku. Hari ini adalah hari terakhir penataran pe empat. Nanti ma- lam akan diselenggarakan upa- cara penutupan yang dilanjut- kan dengan malam inagurasi. Acara hiburan diisi dengan spontanitas dari seluruh peser- ta opspek dan penataran pe empat, maka seluruh acara se- penuhnya diserahkan kepada peserta. Setelah pembakaran atribut di api unggun, tak ada lagi sebutan antara panitia dan peserta, yang ada adalah ke- luarga besar Sekolah Tinggi Se- ni Indonesia Jogjayarkat. Se- mua berbaur menjadi satu. Tak ada lagi jarak antara satu de- ngan yang lain. Sang malam merambat pe- lahan, namun pasti. Angin ma- lam bertiup semilir. Namun tak mengurangi kegembiraan rc- kan-rekan mahasiswa yang saat ini menyelenggarakan malam inagurasi. Malam yang penuh kenangan, sebagai tanda resmi- nya sebagai anggota Civitas Akademika. Di tengah arena yang meling- kar, Dharmawan masih sibuk mengatur jalannya acara. Utari duduk agak terpisah dari anta- ra mereka, mungkin kelelahan, tapi mungkin juga memberikan kesempatan padaku untuk mendekatinya. Ah, ge er. Segera kuhampiri ia, ia tak pernah bisa menyembunyikan kegembiraannya setiap ber- (Bersambung ke Hal X kol 1) DI KALANGAN wartawan di Mataram nama Kiagus Syahrul, S.H. sudah tidak asing lagi, se- bab sehari-hari dialah yang paling rajin berhu- bungan dengan para kuli tinta dari berbagai media massa di Mataram. Pak Syahrul, begitu ia dipanggil banyak orang, kendatipun sebagai kabag Humas Pemda Lombok Barat namanya jarang disebut-sebut di media massa, tetapi ramainya pemberitaan ten- tang kegiatan Pemda di Kabupaten terbarat NTB ini tidak dapat dilepaskan dari nama dan usahanya melancarkan terobosan-terobosan. Syahrul dilahirkan di Semparu, Kopang Lom- bok Tengah, 5 Maret 1951, buah perkawinan Kiagus Halil dan Halimah. Ia menamatkan SD di Muncan Lombok Tengah 1963, kemudian bertu- rut-turut SMP di Kopang, SMA di Praya dan Sarjana Muda Hukum di Unram. Karena men- dapat penawaran bekerja di Pemda Lombok Ba- rat di samping di Unram belum membuka prog- ram sarjana, untuk beberapa tahun pendidikan- nya terhenti dan 1982 menyelesaikan Sarjana Hukumnya yang ditempuh selama dua tahun. Mantan ketua KNPI Lombok Barat 1986-1989 ini menikah dengan karyawati Dinas PU propin- si NTB, Suryani 1976. Menjawab pertanyaan Ba- li Post, baginya orang muda harus dinamis dan tidak cepat berpuas diri. Sikap sedemikian me- nurut Syahrul membuat orang muda enggan me- nambah ilmu dan pengetahuannya. "Hal ini bisa menciptakan suasana kejumudan intelektual," ucapnya. (Baraas) 17 nia memperkirakan, Asia akan segera menjadi kawasan per. tumbuhan seni menyusul Ero Darah 100 Kali pa. Meningkatkan kolektor dan investor yang terjun ke pasaran dunia juga menjadi salah satu pendukungnya. Kecenderung- an ini konon disebabkan oleh meningkatnya mutu pendidi- kan dunia secara umum. Meski- pun saat ini harga-harga karya Timur masih jauh di bawah harga-harga karya seni Barat, menurut kalangan pengamat dunia, sudah terjadi peningkatan yang jauh dan mengejutkan. (Alit S. Rini). namun Kitty Dukakis dan Suami. KITTY DUKAKIS, istri Gubernur Massachu- setts dan mantan calon presiden AS dari Partai Demokrat, Michael Dukakis, yang kalah tahun lalu, kembali masuk rumah sakit Senin malam lalu akibat keracunan alkohol. Setelah mene- guk alkohol dalam jumlah kecil, namun meng- akibatkan reaksi keras. Bali Post/ Dok Menurut juru bicara RS wanita Brigham, Kit- ty Dukakis tidak sadarkan diri ketika dilarikan ke rumah sakit dengan ambulans. Nyonya Duka- kis memang pecandu minuman keras. Menurut- nya, pil-pil diit yang ditelannya semasa gadis mengakibatkannya kecanduan vitamin dan ke- mudian kambuh menjadi kecanduan alkohol se- telah kekalahan suaminya oleh George Bush da- lam pemilihan presiden AS November tahun lalu. Sebelum masuk rumah sakit Senin lalu, Kitty pernah menjalani perawatan kesehatan akibat keracunan alkohol selama 4 minggu di rumah sakit Boston awal tahun ini. (Rtr) Made Indrawan Ingin Menyumbang MADE INDRAWAN (54) ba- nyak dikenal di Tabanan, kare- na ia supel bergaul dengan sia- pa saja. Pokoknya untuk segala jalur dari yang berpangkat dan yang tidak berpangkat, ia ajak berteman. Dengan bahasanya yang suka berkelakar, mudah sekali baginya untuk mengajak siapa saja ngobrol dengan Made yang mengaku membuka Toko Motor di jantung kota, Ta- banan. Tapi, tentu saja belum ba- nyak yang tahu ada apa dibenak Made Indrawan. Jujur sekali tampaknya ia mengaku. Pena- taran P4, telah mampu banyak kepribadiannya mengubah yang semakin mantap. Jiwa tat- Bali Post/sbg. Made Indrawan. wam asi: kamu adalah aku, kian menjadi-jadi. "Saya ingin men- Komputer asli dari USA STOP PRESS !! Bila kwalitas dan kemudahan adalah per- timbangan pertama anda, beli saja Apple Macintosh ! Produk asli dari Amerika dengan harga terjangkau! Bahkan kami sediakan discount 40% untuk Apple Macintosh Plus termasuk Hard Disk 20 MB. Dan bagi penggemar IBM, sudah saatnya memilih IBM PC/AT 286 Wearnes yg dapat di Expand menjadi PC 386, hanya Rp. 2.799.000,- termasuk free Hard Disk 40 MB. Sadarilah.... Jaman IBM PC/XT telah lewat..! Selamat tinggal komputer "Cap Jangkrik" Hubungi segera: Adi Computer JI. Tukad Yeh Penet No 2, Telp. 88034-Denpasar Dengan harga Denpasar Mac C1786 ANDA MAU BELI/ ? JUAL MOBIL SEGERA HUBUNGI : Jln. Imam Bonjol 211 Telp. 27282 Denpasar. C 817 Baiq Windianet Ganeri Pemeran Film "Nuansa Birunya Rinjani" BEBERAPA saat pesawat Ga- ruda Indonesia Airlines akan mendarat di Bandara Selapa- rang yang membawa rombong- an PON XII NTB setelah berpes- ta nasional selama sepuluh hari di Jakarta, gadis ayu ini telah siap dengan baret khas Lom- bok. Karena Senin (30/10) sore itu ia ditugaskan sebagai pe- nyambut kedatangan atlet PON duta NTB. Wajah halus yang di- polesi make up itu tampak ang- gun. Sementara bibirnya yang tipis tampak sering membisu. Boleh kita berbincang-bincang? "Oh boleh," ungkapnya dengan suara lembut. Bagaimana kalau mengambil gambar anda dahu- lu? "Ya, silakan," tukasnya lagi seraya ke luar dari gedung me- nuju bagian luar Bandara Sela- parang. "Anet" begitu ia dipanggil se- hari-hari. Lengkapnya Baiq Windianet Ganeri. Umurnya masih belia. Ia lahir di bumi Ma- taram 4 Juni 1976. Tinggi badan 165 cm, berat 50 kilogram. Dalam perjalanan hidupnya gadis berbintang gemini ini, bo- leh dibilang, kini, mulai terli- hat. Yang paling mengesankan ia telah ikut menyukseskan se- buah program daerah NTB da- lam pembuatan Film Nuansa Birunya Rinjani (NBR), meski sebagai pemeran pembantu. "Ingin menambah pengalam- an," ungkap Anet singkat keti- ka ditanya komentarnya ten- tang keikutsertaannya dalam film NBR itu. Selain menambah pengalam- an, kata anak kedua dari tiga bersaudara ini, saya dapat ber- kenalan langsung dengan artis film nasional yang senior. Kata orang, artis-artis film itu som- bong, namun kenyataannya ti- dak. Ia baik-baik dan ramah da- lam berbicara, tukasnya. Anet, yang bercita-cita ingin menjadi sarjana teknik ini, se- lanjutnya menceritakan kesan- nya dalam film NBR. Semula, pada waktu akting saya merasa kaku. Maklum baru pertama ka- li. Namun dari sutradara dan ar- tis-artis yang sudah berpeng- alaman terus memberikan do- rongan. Akhirnya berkat do- rongan dan pembinaan keras dari sutradara saya dapat ikut serta berpartisipasi menyukses- kan program daerah nyukseskan pariwisata melalui Nuansa Birunya Rinjani, sam- bungnya lagi. me- Apakah tidak ada keinginan. nang pertama. "Pernah juga mengikuti lomba busana yang diselenggarakan modes show di tingkat nasional, namun saya belum berhasil," tandasnya. Mungkin Anda tahu pe- nyebab kegagalan pada waktu jadi donor atau menyumbang darah untuk ke-100 kalinya, se- cara cepat," ujarnya kepada Ba- li Post yang mengaku sampai saat ini telah mendonorkan da- rahnya sebanyak 35 kali. "Untuk mewujudkan cita-cita menjadi donor ke-100 kali itu, saya sering dimarahi dokter. Soalnya, saya minta didonor se- tiap bulan sekali. Padahal me- nurut aturannya, dokter hanya mengizinkan saya tiap satu sete- ngah bulan, sekali," tuturnya bersemangat. Ketika Made Indrawan dike- jar mengapa demikian antusias melakukan donor darahnya yang tergolong "0" itu, karena ia penasaran banyak orang yang belum tergerak hatinya untuk menyumbang darah demi kema- nusiaan itu. Darah, dilihatnya sebuah kehidupan. Apalagi dia www mbak Anet untuk mengembang kan? "Sekarang saya khan ma- sih sekolah, kemungkinan ka- lau sudah tamat studi nanti. Dan saya, sebenarnya tidak per- nah bercita-cita ingin menjadi bintang film. Itu khan untuk se- kadar menambah pengalam- an," tukasnya lagi. Keikutsertaannya dalam me- nyukseskan film NBR bagi ce- wek yang senang dengan segala makanan ini tampaknya tidak terlalu banyak kesulitan. "Ka- rena saya dari sejak SD sering ikut drama/sanggar teater," ce- lotehnya. Ini berkat dorongan dari orang tua saya, tambahnya lagi. Ball BORCH SANUR BALL INDONESIA Baiq Windianet Ganeri: Artis film tak sombong... Perbincangan pun semakin hangat. Mungkin ada kegiatan lomba yang pernah diikuti? "Ya, pernah mengikuti lomba busana dan peragawati yang di- selenggarakan Fakultas Ekono- mi Unram. Ketika itu saya tam- pil sebagai juara favorit," ung- kap anak yang hobi olah raga renang, jogging, dan seni musik ini. Selain itu, mengikuti lomba busana muslim se-Kota Admi- nistratif Mataram yang dise- lenggarakan oleh PHBI (Panitia Hari Besar Islam) Dati I NTB, dan berhak pula sebagai peme-1 106R022 banyak mendengar keluhan, ta- kut menjadi donor darah, se- mua itu menurutnya tidak ber- alasan. "Walaupun saya menyadari, ini merupakan cita-cita pahla- wan kesiangan, tapi, alangkah baiknya orang-orang sehat juga ikut memikirkan orang yang ti- dak sehat," ungkapnya polos. Masih lebih baik untuk berbuat, meski terlambat daripada tidak sama sekali. Listen To The Leader ..... Selain aktif sebagai pengurus BOLLA (Bali Olah Raga Lintas Alam), ia juga pedagang yang aktif berperanserta dalam ke- giatan-kegiatan sosial. Untuk WHO (World Health Organiza- tion) ia mengaku sudah me- nyumbang selama ini sebanyak. 1000 dolar US. Gerakan me nyentuh kemanusiaan, tanpa membedakan suku dan agama memang patut untuk dijadikan tauladan, siapapun orangnya. (Gus Subagia). نوع NO OVA 105 stereo HALAMAN IX mengikuti lomba tingkat nasio- nal itu. "Saya tampaknya ku- rang dalam tata rías. Maklum masih kecil, sedangkan saingan sudah dewasa, yang telah ba- nyak berpengalaman dalam ta- ta rias." ONE "O" FIVE Berbicara tentang pe- nyambutan tamu, ia sering me- lakukan hal ini sejak ia masih duduk di bangku sekolah dasar. Bali Post/Sam Ketika ditanya bagaimana pendapatnya tentang animo ge- nerasi muda NTB dalam kegiat- an seni, "tampaknya belum be- gitu besar." Ini terlihat dari ani- mo pemuda yang menyaksikan pementasan seni tidak begitu banyak. Karena mereka masih ada kesan, kalau menonton se- macam itu, membuang-buang waktu, katanya menambahkan. Oleh karenanya ia berpesan agar generasi muda mau mene- rima dan mengembangkan ke- senian-kesenian daerah. "Se- lain itu, jangan cepat terpeng aruh oleh budaya asing.' Ia pun dalam waktu dekat ingin belajar menari untuk me- nambah pengalamannya di bi- dang seni, khususnya tari-tarian daerah Lombok dan lainnya, (Saparudin Maksum). SATU MULUT BERUJAR SEJUTA TELINGA MENDENGAR PT RADIO 'AR' BROADCASTING SERVICE KANTOR STUDIO Jin CIUNG WE- NARA RENON DENPASAR TELP (0361) 23377 - 28760 Kami berada di daerah de- ngan kepadatan penduduk tertinggi di Bali mengapa an- da tidak manfaatkan >>> PM 8 FKB The Best Radio Station In Town PT. RADIO CASSANOVA JL. VETERAN 4 DENPASAR - BALI - INDONESIA :(0361) 25814-33020-24229-22782 BALL HAI Supper Club 10 th Floor Dengan bangga mempersembahkan Setiap malam mulai jam 21.30 kecuali Minggu TIMMY & LYN Penyanyi Berkaliber Internasional khusus diterbangkan dari Australia. Saksikanlah sambil anda minum bersantap malam dan melantai di Supper Club tertinggi di Bali.. yuyu Pesan tempat melalui Telephone 88511 Pesawat 1143. BK BK 10 C 1808 2cm
