Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1989-11-12
Halaman: 11

Konten


HOVEMBER 1989 Reuter berjudul "Woman eri Sothebys, New dengan nilai pen- SAR !! agua BERSANDARLAH PADA KAMI WAS ST Color Rendition Chart C 1683 C. 1479 MINGGU, 12 NOVEMBER 1989 Kepingan Nama Fiktif di "Reservation" etiap menjelang akhir tahun, Sanglir ter- hun lalu waktu itu. Dengan tiba-tiba Sanglir mendapat tawaran untuk tidur di hotel berbin- tang tiga di kawasan Kuta. Dengan senang hati tawaran itu diterima. "Pokoknya Pak Sanglir tinggal tidur saja. Tak usah bayar apa-apa. Ka- mar itu kosong selama tiga hari. Sekali-sekali menjadi turis 'kan tidak ada salahnya," dengan nada senang Gede Kompyang berkata kepada sahabat lamanya. Setelah menyatakan menerima tawaran itu, Sanglir iseng-iseng bertanya. "Musim ramai menjelang tahun baru, kenapa sampai ada ka- mar gratis buat saya ?" selidik Sanglir. Padahal, sepanjang pengetahuan Sanglir yang pendek, turis-turis, biro perjalanan, dan tamu-tamu do- mestik sulit sekali mencari kamar. Untuk bisa berakhir tahun di Bali, enam bulan lebih awal harus sudah memesan kamar. Dua atau satu bul- an sebelum tahun baru, turis-turis harus sudah menyerahkan deposit 50% dari harga kamar. "Saya akan bertahun baru di hotel itu. Tetapi, sekadar ingin tahu, bagaimana kekosongan se- perti itu bisa terjadi ?" tanya Sanglir lagi. Sebagaimana biasa, Gede Kompyang yang ke- kayaannya melangit sejak joint bisnis di bidang jasa biro perjalanan dengan Jepang, senyum- senyum saja sebelum menjawab pertanyaan so- bat kentalnya ketika mengikuti kursus meng- etik pada zaman sulit silam. "Pergilah ke sana 30 Desember, lalu pulanglah dengan ceria tang- gal 1 Januari. Segalanya kami yang mengatur. Sanglir tak usah khawatir. Dahulu Sanglir biasa nraktir saya bermangkok-mangkok bakso. Apa salah kini saya berbalas jasa," ujar Gede Kompyang. Tangannya mencopotcerutu dari as- bak sebesar piring di ruang kantornya yang ber- pendingin. Waktu itu Sanglir belum menjadi guide liar seperti sekarang. Sehari-hari dia bekerja di per- usahaan tenun ikat tempat Gede Kompyang bia- sa memesan pakaian seragam untuk karyawan nya. Tak ada tanda-tanda mimpi yang seakan- akan hendak menyodorkan tawaran yang me- nyenangkan sebelumnya. "Kebetulan saya bisa bertemu Pak Sanglir. Saya mempunyai tujuh kamar kosong di hotel bintang 3, dan empat kamar kosong di hotel bintang empat. Karya- wan saya yang berprestasi mendapat bonus. Me- reka saya berikan menginap gratis di hotel- hotel tersebut. Pak Sanglir rasanya lebih cocok di Kuta," tersenyum Gede Kompyang berkata. Sesampai di rumah, istri Sanglir yang jarang diperhatikan mendadak riang alang kepalang. Tak terbayangkan di benaknya bagaimana rasa- nya tidur dan makan pagi di hotel berbintang tiga, di Kuta lagi, tempat yang dianggap surga bagi turis-turis yang senang "urakan." Dalam sela-sela keriangannya, sesekali ingin juga Ni Muntung berkata kepada suaminya. "Jangan- jangan kau ditipu Pak Gede. Sekarang dia su dah gede seperti namanya, mana mungkin mau memperhatikan teman-temannya yang berna- ma Sanglir," ledek Muntung. Tak lupa juga Ni Muntung yang disunting Sanglir sembilan tahun lalu itu mengingatkan ejekan Gede Kompyang yang pernah menyakiti hati keluarga mereka. "Ketika kamu kursus mengetik sebelum kita kawin, kamu sendiri bilang bahwa nama Sanglir menurut Gede Kompyang itu adalah nama bu- ruk. Orang-orang yang bernama seperti itu ti- dak akan pernah mempunyai nasib yang pas. Hidupnya akan menderita, tidak pernah cocok dengan apa pun yang dikerjakan," tambah Mun- tung. "Itu 'kan dulu. Sekarang lain. Pak Gede ingat masa lalunya yang serba kekurangan. Dia berce- rita kepadaku. Caranya bercerita mencermin- kan maksud baik. Caranya menawarkan kamar gratis untuk bertahun baru juga menunjukkan bahwa dia orang yang telah berubah," cetus Sanglir enteng. "Tapi, Pak," kata Muntung lagi," bagaimana mungkin ada biro perjalanan mempunyai ka- mar gratis seperti biro perjalanan Gede Kom- pyang. Sudah dua kali saya baca di koran bahwa akhir tahun ini kamar-kamar hotel full. Banyak travel biro mengeluh gara-gara repotnya menca- ri kamar." "Semula saya juga kaget," sahut Sanglir, sam- bil menjelojorkan kakinya di kursi malas. Ni kamar gratis itu, dengan setia memijit-mijit ka- Muntung, dengan rasa gembira gara-gara kabar ki suaminya yang penuh bulu itu. "Hapuskan de bisa menjadi kenyataan. Pak Gedę sudah keraguanmu. Mudah-mudahan tawaran Pak Ge- memberikan kartu yang harus diserahkan kepa- da front office. Sesudah itu lalu masuk kamar. Tidur nyenyak," hibur Sanglir, walau sendiri dia masih bertanya-tanya tentang hal itu. "Makanan di hotel mahal sekali. Cari duit di mana untuk makan selama tiga malam?" tanya istrinya," kalau membawa ketupat, tentu tak tahan sampai tiga malam. Apalagi anak kita Pu- tu harus kita bawa." Dalam percakapan dengan Gede Kompyang, Sanglir memang sudah sempat mengungkapkan hal tersebut. Di hotel, sebotol soft drink yang biasanya dijual Rp 150,00 harus dibayar Rp 1.500,00. "Untuk memenuhi kebutuhan perut, makan saja di luar. Beli bakso di tepi pantai, bereslah. Masih di negeri sendiri, kok repot amat," kata Gede Kompyang. Sanglir meng- angguk. Banyak hal-hal luar biasa dialami Sanglir ber- sama Ni Muntung, tatkala menjadi turis gratis- an di hotel. Bangun pagi, mandi pakai pancoran (shower). Pulang dari mandi-mandi di laut, tem- pattidurnya yang blingsutan karena mereka tak bisa merapikan, semuanya menjadi apik di sore hari. Sepulang dari bermalam di hotel, anaknya yang pertama menyerahkan amplop kepada Sanglir. Itulah amplop dari artshop Sukar Maju, toko seni yang sempat dikunjunginya bersama Sikukuratarata, itu pun karena turis Jepang yang berbaik hati mengajak Sanglir bersama Ni Muntung jalan-jalan, bukan Sanglir yang meng- ajak turis itu ke artshop. Di artshop Sukar Maju, segala bentuk patung. Sebagai sesama orang Sikukuratarata mengobral duitnya, membeli Bali, Sanglir sempat ngobrol-ngobrol bersama nyebut alamat rumah. Sungguh aku tak tahu penjaga artshop. "Saat itu rasanya aku me- kalau untuk maksud ini dia memerlukan ala- mat," ujar Sanglir heran menatap duit dalam amplop. Sempurnalah kebahagiaan Ni Muntung. Tiga malam di hotel berbintang, pulang-pulang men- dapat uang. "Menurut guide-guide Pak Gede Kompyang, uang itulah yang namanya komisi," kata Sanglir. Beberapa saat sebelum meninggal- kan kantor ketika menyampaikan terima kasih kap-cakap dengan para pemandu wisata. kepada Gede Kompyang, Sanglir sempat berca- "Akhir tahun ini, boss rugi besar," ujar Ketut Giring. "Kenapa,?" tanya Sanglir. "Kamar hotel yang dipesan banyak tak laku. Turis yang diperkirakan banyak, he... tahunya tak ada yang nongol. Tahun-tahun sebelumnya, Pak Gede spekulasi, semua kamar hotel diblok. Dibayar. Dengan menguasai kamar di masa ra- mai, harga bisa dilipat-lipat, bisa untung be- sar....." kata Giring. "Kalau tamu sudah tak ada, kok tak dikem- balikan saja kamar itu kepada hotel, orang lain pasti banyak yang memerlukan," tukas Sanglir. "Boss gengsi, tak mau harga dirinya jatuh pa- da manajer hotel. Untunglah kau, kau bisa tidur di sana," cetus Giring dengan dialek batak. "Heran!" Dokter Made Sutjita, Jl. WR. Supratman (praktek) Dokter I (praktek) Wayan Sumardhi, Jl. Sutomo No. 47 Denpasar (praktek) Dok- ter L.G.N.M. Sugiana Jl. Bali Hyatt Sanur (praktek) Di Se- kretariat IDI Cab. Denpasar, Jl. "Itulah bisnis," sergah Ketut Giring," speku- lasi terus. kamar hotel diblok, tahunya tamunya nggak ada." "Hotel, tahukah kamarnya dispekulasi seper- ti itu?" tanya Sanglir. "Hoh.... tahu. Asal mau bayar kamar, hotel sudah tenang. Ada atau tidak turisnya tak jadi soal," cerita Giring. Sambil melengos pergi, Gi- ring berbisik," Ketika memesan kamar, kami mengirim nama fiktif, supaya orang hotel lebih percaya. Apa sih susahnya mengarang seratus nama turis Jepang? Sakukurata, Kakikukaku, Mr. Sikusebuh, dsb. Jangankan hotel, kursi pe- sawat terbang pun sering kena blok dengan na- ma fiktif. Jangan heran kalau pesawat dikata- kan penuh, di dalamnya tak ada orangnya." Sambil berusaha menyembunyikan kegembi- raannya, Sanglir pura-pura prihatin. Inilah ke- jenakaan yang senantiasa dia ingat menjelang tahun baru! NUSANTARA SEKILAS YOGYAKARTA-Sri Sultan Hamengkubuwono X, Jum'at membuka pameran di museum kontemporer Nyoman Gunarsa Yogyakarta. Pa- meran yang akan berlangsung hingga 10 Desember itu, memamerkan lebih dari 30 lukisan karya 18 dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dan bertujuan memacu para pelukis muda Indonesia dalam meningkatkan kreativitas berkarya, dengan mutu yang dapat diandalkan. Sri Sultan mengatakan menyambut baik pameran ini, sebab melalui kegiatan seperti itu masyarakat akan dapat menilai kemajuan seni lukis di Indonesia. JAKARTA - Tiga ratus anak-anak TK dan SD dari negara anggota ASEAN akan berkumpul di Museum Nasional hari Minggu ini untuk suatu acara pergelaran anak-anak ASEAN yang diadakan dengan tujuan meningkatkan solidaritas ASEAN. "Solidaritas sebaiknya di- kembangkan sejak kanak-kanak," kata Dra. Suwati Kartiwa, M.Sc, Direktur Museum Nasional Sabtu. Berbagai pertunjukan yang me- nampilkan kekayaan kebudayaan negara anggota ASEAN akan di- pentaskan anak-anak tersebut, seperti lagu-lagu dan tarian. Anak- anak ASEAN ini akan disertai orang tuanya masing-masing yang diharapkan bisa melihat sendiri anak-anak tersebut berbaur dengan sesama rekannya dari negara anggota ASEAN lainnya. BANDUNG - Sebanyak 2.607 sekolah dasar negeri di Kabupaten Bandung, tahun ini menerima biaya operasional dan perawatan fasili- tas pendidikan masing-masing Rp 400 ribu, sehingga seluruhnya ber- jumlah lebih dari Rp 1 milyar. Dana bantuan itu diserahkan kepada setiap kepala SD melalui BRI terdekat. MAGELANG-Pemda Kabupaten Magelang, menerima bantuan se- perangkat komputer dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta, seba- gai tindak lanjut kerja sama antara Pemda Magelang dengan Fakul- tas Kedokteran universitas itu. Secara simbolis peralatan itu diserah- kan Dekan Fakultas Kedokteran UGM, dr. Rossi dan diterima Bupati Magelang M. Solihin, yang diwakili Sekwilda Drs. Toehadi, di kota Mungkid. Bupati Magelang dalam sambutan tertulisnya mengharap- kan, para kepala dinas, bagian dan instansi yang terkait dalam peng- olahan data kependudukan, yaitu bagian pemerintahan, dinas kese- hatan dan kantor statistik agar dapat memanfaatkan peralatan cang- gih ini. Di samping itu, hasil pengolahan data komputer ini dapat disajikan dengan menerbitkan bulletin sebagai informasi kepen- dudukan yang diperlukan seluruh jajaran Pemda. WAIKABUBAK-Sekwilda Tingkat II Sumba Barat (NTT), Drs. Yan Do Tulung, yang mewakili bupati mengatakan, dinamika kegiatan pembangunan desa berkualitas dan berkemampuan memacu peran- serta masyarakat dalam pembangunan daerah ini. Dia mengemuka- kan itu pada acara asah terampil klompencapir kader Posyandu kese- hatan dan keluarga berencana tingkat Kabupaten Sumba Barat di Waikabubak. Kegiatan pembangunan kesehatan di daerah ini hanya bisa bergerak cepat jika ada dukungan positif dari petugas kader Posyandu kesehatan dan KB di tingkat kecamatan dan desa. Dengan membudayakan Posyandu kesehatan dan keluarga berencana di te- ngah-tengah masyarakat, diharapkan masyarakat kelak memahami tujuan dan makna Posyandu kesehatan dan KB itu dalam kehidupan dan hidup berkeluarga yang sehat sejahtera, ujar Yan Do Tulung. DOKTER DAN APOTEK JAGA Minggu, 12 November 1989 Dewi Sartika No. 1 Denpasar Apotek Aditya Farma, Jl. Nias No.8 (telepon 23745) Apotek Bali Farma, JI. Melati No.9 (te- lepon 23132) Kohl- But West Berlin governing mayor Walter Momper caught the mood of many of those atten- ding the rally when he told them: "Last night the Germans were the luckiest people in the world." West German officials said more than 70,000 East Germans had crossed to West Germany since Thursday evening, testing their new freedom to travel. So- me 3,500 said they wished to set- tle in West Germany. were West Berlin police said so ma- ny people flooding through the Berlin Wall, built to prevent East Germans from fleeing to the West, that they had stopped counting them. West German politicians of all parties welcomed East Ber- lin's decision to throw open its borders to the capitalist West, hailing it as the beginning of a march to freedom. Among them was former chancellor Willy Brandt, who was governing mayor of West Berlin when the wall was erec- ted in August 1961. "Tear the Wall down," Brandt told young people gathered near the Brandenburg Gate, a symbol of the city's division. West German television's first channel devoted much of Friday evening to coverage of the emo- tional scenes at the border as families divided by the Berlin Wall were reunited. Despite the euphoria swee- ping West Germany, the Bonn cabinet will have to corcentrate on practical concerns such as fi- nancial aid for visitors from the East and providing housing for those who want to stay in the West. The conservative daily Die Welt said it expected the cen- tre-right cabinet to discuss rea- sonable currency exhange rates for East German visitors as well as the provision of hou- sing and welfare measures for those wishing to settle here. West Germany gives "welco- me money" grants to visiting East Germans to encourage con- tact between the two German states but banks generally offer unfavourable exchange rates for East German marks. East Germany puts is curren- cy on a par with the Western mark but banks in West Germa- ny generally offer around 10 to Bagaimana Cara Mereka Menjaga Kesehatan M "asalah kesehatan ada- lah masalah hidup. Beragam cara orang mengacuhkannya sesuai de- ngan kepedulian mereka terha- dap hidup masing-masing. Tidak jarang seseorang yang memiliki tubuh kekar bahkan jika diibaratkan, melawan see- kor singa pun orang tersebut ti- dak akan kalah, tetapi setelah berhadapan dengan jarum sun- tik dia akan berpikir seribu, kali. Lain pedagang bakso, lain pu-, la buruh bangunan, tukang par- kir dan mahasiswi. Inilah ko- mentar mereka tentang kese- hatan. Rianto....Telur ayam tiap pagi Rianto, pedagang bakso. Su- dah sepuluh tahun hijrah dari tanah Jawa merantau di Pulau Dewata dan selama itu pula dia mengaku sama sekali belum pernah mengalami sakit yang serius. Tubuhnya tergolong ke- cil, tinggi sekitar 150 cm dan yang sangat ditakutinya pun benda yang kecil yaitu jarum suntik. Rupanya Rianto sama sekali tidak berkeinginan un- tuk berkenalan dengan benda bulat panjang lancip dan berlo- bang itu. Sehingga dia berusaha untuk selalu menjaga keseha- tannya. "Bagi saya merupakan keharusan untuk menelan telur ayam kampung setiap pagi," dia berkisah. Dengan berjalan- jalan menjajakan dagangannya setiap sore dari gang ke gang, hal itu diibaratkannya TAK ada salahnya cara-cara memasyarakatkan kebersihan menempuh alias meniru cara- cara memasyarakatkan helm. Empat tahun lalu, ketika polisi memasyarakatkan pemakaian helm untuk pertama kalinya, se- (Cont. from Page I) 12 Western marks for 100 Eas- tern marks. Bonn announced an eight- billion-mark (4.3-billion-dollar) home-building plan on Tuesday to help provide housing for East Germans settling in West Ger- many. Local authorities have set up reception centres for mo- re than 225,000 East Germans who have emigrated here this year. Bersih Aman Zestani & Indah Signs have started to emerge this week that the patience of some local authorities with a seemingly never-ending flow of refugees may be wearing thin. The northern city-state of Bre- men said earlier this week it could take no more refugees. (Reuter). East (Cont. from Page 1) emigration restrictions to the West, saying citizens could lea- ve the country through any bor- der checkpoint, including those along the Berlin Wall that divi- des East and West Berlin. In currency markets in New York, concern over the large- scale exodus of East Germans to West Germany and the impact on the mark prompted dealers to dump the currency in favour of the dollar. The U.S. currency jumped more than a pfennig to 1.8675 marks from 1.8520 at Thur sday's close. Most dealers said the long- term effect of the influx of East Germans would probably be po- sitive, but they were uncertain about the near-term consequen- ces on the West German eco- nomy. "There are questions about how West Germany is going to handle this, like what kind of funding the government has to undertake to provide housing," said a dealer. Bali Post The dollar also rose against the Japanese yen, ending at 143.45 yen, up from 143.10 on Thursday. menyelam sambil minum air, berolah raga sambil mencari duit. Dia mengatakan bahwa de- ngan berolah raga ini daya sek- sualnya menjadi sangat bergai- rah. "Buktinya saya mempunyai anak kembar lho," peng- akuannya. Mariadi, buruh bangunan. "Wah saya sangat suka jamu kuat majun," kata bujangan da- ri Lombok ini. Walau baru dua bulan berada di Bali, tetapi dia mengaku sudah hapal dengan komplek-komplek pelacuran di Denpasar bahkan dengan gam- blang dia menyatakan dirinya sering ke tempat seperti itu. Ia menyadari tempat seperti itu sangat rawan bagi penyebaran penyakit kelamin, tetapi de- ngan tegas dia mengatakan sa- ma sekali tidak pernah dihing- gapi penyakit. Bahkan dengan bangga dia menyatakan telah mempunyai ramuan khusus un- tuk menolak penyakit sipilis yang diberikan oleh seorang du- kun dari Lombok. Kepercayaan- nya kepada dukun boleh dikata- kan sangat luar biasa. Dia meng- atakan bahwa ketimbang dok- ter, dukun lebih bisa me- nyembuhkan penyakit. Selama dua bulan tinggal di Bali sebagai buruh bangunan dia mengatakan belum pernah terkena penyakit serius kecuali pilek dan penyakit tersebut langsung disapunya dengan ramuan yang dibawanya. I Ketut Redeng, tukang parkir. "Saya sama sekali tidak suka minum jamu dalam bentuk apa pun," ujarnya. Jika kesehatan terganggu pertama-tama gangguan tersebut diatanggula- ngi dengan obat-obatan yang ada di pasaran. Hal ini bukan hanya dia lakukan untuk diri nya sendiri, tetapi juga untuk seluruh keluarganya. Tidak mempan dengan cara pertama maka dia melanjutkan dengan cara kedua yaitu ber- obat ke Puskesmas yang kebe- tulan memang dekat dengan ru- mahnya. Menurut pengakuan dia sangat jarang berobat lan- sungguhnya banyak juga warga masyarakat yang tak berselera mengikutinya. Pemakai jalan yang bersepeda motor berusaha menghindari ruas-ruas jalan wajib helm. Jalan Gajah Mada Denpasar, Jl. Thamrin, dan jal- an-jalan utama lainnya yang di- tetapkan sebagai ruas jalan wa- jib helm, waktu itu sering diper- hitungkan untuk tidak dilalui. Sebab, memang, masih ada jal- an alternatif. Bagi warga masyarakat yang tidak mempunyai jalan alterna- tif dalam bepergian, mau tidak mau mereka menyiapkan helm pengaman, walau hanya dipa- kai di jalan-jalan yang wajib helm. Di luar jalan-jalan terse- but, helm digantung di stang se- peda motor. Kenyataan seperti itu menunjukkan bahwa peng- endara sepeda motor memakai helm karena takut akan per- aturan bukan karena kesadaran akan pecahnya kepala kalau- kalau terjadi kecelakaan. Mes- ki demikian, titik-titik cerah pe- masyarakatan helm mulai tam- pak. Kesadaran masyarakat un- tuk mematuhi peraturan yang ada mulai tampak. Pelan-pelan usaha memasyarakatkan peng- gunaan helm tercapai, sejalan dengan ditetapkannya semua ruas jalan sebagai jalur wajib helm. Akhirnya, bukan ruas jal- an itu yang menentukan peng- endara sepeda motor wajib mengenakan pengaman kepala, tetapi karena memakai helm merupakan kewajiban pengen- dara sepeda motor. ***** "Saya kok yakin dengan cara begitu, usaha memasyarakat- kan kebersihan, akan cepat ber- hasil," ujar Drs. Pande Maliha- na, salah seorang staf Humas Pemda Tk I Bali. Untuk di kota misalnya, ruas jalan Gajah Ma- da bisa dipilih sebagai ruas jal- an bebas sampah pertama. Pe- milik-pemilik toko di jalan uta- ma kota Denpasar itu harus me- nyadari hal ini, mengingat tugas mereka untuk menjaga kawas- an mereka agar bersih. Sedang- kan masyarakat diberitahukan untuk tidak membuang sampah sembarangan di ruas jalan itu. Yang dipergoki harus diti- lang, seperti halnya pengenda- ra tidak berhelm. Lebih-lebih di sana, kata Pande lagi, sudah ter- sedia tong sampah yang me- madai. ***** Boleh jadi, ide tersebut bisa menjadi salah satu pelengkap gagasan gerakan kebersihan menuju cita-cita menjadikan U.S. Treasury securities ended a listless session barely cha- nged, with no fresh factors to dictate the market's direction. The yield on the benchmark 30- year bond closed unchanged at 7.90 per cent. On Wall Street, New York Stock Exchange volume was light on Friday, curtailed by a delayed opening and a bank ho- liday, But the mood was upbeat as traders reacted positively to the news that East Germany had finally flung open its borders. "You've got all the greedy ca- pitalists thinking about the un- tapped market for Western con- sumer goods," said Ed Laux at Kidder Peabody. Reflecting the excitement in. Meanwhile, persistent talk the United States, the Germany about a possible discount rate Fund, comprising stock hol- rise in Japan kept the yen dings in 35 West German com- strong against the mark. The panies, gained 2.75 dollars to mark closed at 76.81 yen, 13.50 dollars, making it the lea- against 77.25 at Thursday's fi- ding percentage gainer on the New York Stock Exchange. (Reuter). nish. In the bond market on Friday, jutan ke rumah sakit. Sampai di Puskesmas biasanya penyakit- nya sudah sembuh. Sampai saat ini dia mengaku belum pernah terjangkiti pe- nyakit serius. Ditanya bagaima- na caranya menjaga kesehatan, 'Beh- dia hanya menjawab, ....tiang tan uning. lin...jamu tradisional IGA Sri Indrawati, mahasis- wi. Menjaga kesehatan menu- rut dia tidak terlepas dari fak- tor individu dan lingkungan se- kitarnya. "Kita'kan tidak mungkin ha- nya menjaga kesehatan tubuh saja tanpa memperdulikan ke- bersihan lingkungan itu sendi- ri," ujar gadis dengan panggilan Iin ini. Di samping olah raga re- nang yang dia sukai untuk men- jaga kebugaran tubuhnya, dia juga setiap hari meminum jamu tradisional. Walaupun dia me- rasa sangat ngeri jika ditusuk benda bulat panjang dan berlo- bang alias jarum suntik, namun dia mengatakan selalu akan pergi ke dokter jika mengalami sakit dan untuk sementara ini seperti pengakuannya dia sama sekali belum pernah dijangkiti penyakit serius. Dia juga mengimbau, agar masalah kesehatan itu dapat di- jaga bersama secara serius baik dengan menjaga tubuh masing- masing maupun mewujudkan lingkungan yang bersih. (Aryo Puntodewo) me- Bali daerah bersih tahun 1991. Cara tersebut hanya sebuah ti- tik kecil untuk memulai suatu proyek yang besar secara seder- hana. Komponen media massa, seperti surat kabar, radio peme- rintah dan swasta, TVRI, sudah menyatakan kesediaan mereka untuk dengan cepat nyampaikan aturan main yang ada. Pemerintah daerah Tk II Badung, misalnya, sudah mem- punyai Perda tentang kebersih- an lengkap dengan butir-butir sanksi bagi para pelanggar. "Kami siap memutar jinggle ikl- an tentang gerakan kebersih- an," ujar Ketua PRSNI Herry Woworuntu, dalam pertemuan membahas kebersihan di Wali- kota Administratif Denpasar, Sabtu kemarin. ***** Di luar kota, gerakan sadar kebersihan juga harus dica- nangkan, dengan sistem se- perti banyak-banyak disebut- telajakan. Setiap orang atau war- ga bertanggung jawab terhadap kebersihan wilayah pekarang- an masing-masing. Seorang ke- pala kantor departemen tk II di wilayah Badung merasa yakin soal kebersihan bisa dipecah- kan dengan kekompakan seper. ti itu. Sambil berkelakar, kepa- la kantor tadi berkata, "Kaliu- ngu dulu daerah sundel yang terkenal. Kekompakan ma- syarakatnya dalam tatanan so- sial membuat mereka berhasil membersihkan wanita tuna su- sila dari sana. Masak dengan ke- kuatan yang sama di tingkat banjar kita tidak bisa mencapai hidup bersih?" ***** Gerakan kebersihan di Bali tampaknya pas dengan kampa- nye Sadar Wisata di seluruh ta- nah air. Sebagai daerah tujuan wisata ternama, terbanyak di- kunjungi wisatawan, Bali pasti bisa mengharumkan daerahnya dengan satu poin lagi, yakni ke- bersihan, berdampingan de- ngan poin kebudayaan, kein- dahan alam, keramahan. "Ke- bersihan merupakan faktor ter- depan juga bagi Bali dalam mempertahankan jumlah kun- jungan wisatawan," ujar Eka Santosa, Manajer Hotel Dhyana Pura. Sebagai misal, dia me- nyebutkan kekaguman wisata- wan terhadap pantai-panati di Bali selatan. "Untuk apa pantai itu jika turis takut mandi kare- na mereka tahu Tukad Badung yang kotor bermuara di sana?" tanya Eka Santosa. Dengan gerakan kebersihan, pencemar- an Tukad Badung yang selama ini "menghina Denpasar" de- ngan segala kejorokannya, ten- tu bisa dihentikan. Sejumput kotoran atau sampah yang dile- pas di Tukad Badung merupa- kan ancaman kebersihan laut, kelak juga kelangsungan kepa- riwisataan! (W). Tass (Cont. from Page I) which will facilitate the con- struction of the common Eu- ropean home," the commentary said adopting a phrase coined by President Mikhail Gorbac- hev. The article was signed by Tass political observer Yuriy Kor- nilov. "In a word, the virtual des- truction of the Berlin Wall, which for many years served as a symbol of Europe's division, is, I am convinced, something which is positive and impor- tant," said the commentary, mo- nitored by the British Broadcas- ting Corporation in London. Dapur Litbang KONI Bali Cedera dalam Lompat Tinggi meraih prestasi tinggi akibat kesalahan waktu 991 kembali mengukir re- ""Kkor nasional lompat tinggi 2,04 meter di latihan. Stadion Madya Senayan Kamis petang kemarin, sekaligus mempersembahkan medali emas per- tama bagi kontingen Bali. Dia memecahkan re- kor lama atas namanya sendiri 2,03 meter yang tercipta di Intercity Singapura Agustus yl." Ini- lah berita di harian Bali Post empat tahun yang lalu. Mengapa pada waktu PON XII yang baru saja liwat, atlet pelompat tinggi andalan Bali itu tak meraih medali? Sedangkan juara pertama pada pertandingan ini Deden Januar hanya mampu melompati mistar setinggi 1,99 meter sama dengan A.A.Paramartha dari Bali. Juara ketiga digaet oleh atlet Jateng, Kusaenanto de- ngan lompatan setinggi 1,93 meter. Widiana ha- nya mampu melampaui mistar setinggi 1,89 me- ter. Pada hal umur Widiana pada saat ini adalah 23 th. Oleh Ngurah Nala Sejak datang dari penggodogan di Jakarta un- tuk SEA Games, Widiana telah mengalami cede- ra. Tendo achilles-nya terasa sakit. Tendo ini amat penting fungsinya bagi para pelompat. Apalagi pelompat tinggi. Tendo ini merupakan perpanjangan otot betis yang menghubungkan dengan tulang tumit. Sejak th. 1932, peraturan perlombaan untuk lompat tinggi, mengharus- kan bahwa pada waktu lepas-tapak memper- gunakan satu kaki. Sedangkan cara untuk me- lampaui mistar adalah bebas. Oleh karena itu tumpuan pada waktu lepas-tapak, saat terakhir kaki menginjak tanah dan siap untuk mengang. kat badan ke arah vertikal, berada pada satu kaki. Seluruh berat badan harus diangkat ke atas. Tugas ini dibebankan pada tendo achilles ini. Dapat dibayangkan, kalau otot ini mengala- mi cedera, maka tugasnya takkan dapat dilaku- kan dengan sempurna. Pada waktu lepas-tapak, kaki yang akan digunakan untuk tumpuan me- lompat (entah kaki kiri atau kanan, tergantung kebiasaan) membuat gerak guling dari tumit dan menunjuk ke arah mistar. Sudut lepas- tapak biasanya berkisar antara 10 sampai 25 derajat. Kaku tapak dipancangkan kuat-kuat di tanah atau lantai lompatan, kecepatan lari an- cang-ancang yang tinggi di tahan kuat-kuat pa- da tumit, dan mengalihkan kecepatan mendatar atau horisontal menjadi ke arah naik atau verti- kal. Inilah tugas dari tendo achilles tersebut. Ketinggian lompatan yang dapat dicapai oleh seorang pelompat tinggi tergantung sekali dari kemampuannya mengubah tenaga kinetik pada saat lari ancang-ancang menjadi gerakan angu- ler atau menyudut sewaktu lepas-tapak atau ta- ke off. Menurut perkiraan pelatih Widiana, Pak Wasa, kemungkinan cedera tendo achilles-nya diakibatkan kesalahan meletakkan kaki pada waktu lepas-tapak. Mungkin serabut tendo ter- sebut ada yang robek atau putus, dan untuk menyembuhkannya memerlukan waktu yang cukup lama.. Kesalahan yang dilakukan pada waktu latih- an sering sekali berakibat fatal bagi atlet. Kela- laian dalam melakukan berbagai gerakan baik tungkai, lengan maupun leher serta punggung, yang tidak menuruti aturan yang benar akan mengakibatkan cedera. Kalau cedera ringan, masih dapat dipulihkan dalam waktu yang sing- kat. Akan tetapi cedera yang berat akan meng- habiskan waktu yang cukup lama untuk pe- nyembuhannya. Mungkin sekali ada cedera yang diderita tak dapat disembuhkan sama sekali. Ini merupakan cacad seumur hidup. Jika hal demikian terjadi, pada atlet yang berbakat, tentunya kita semua akan rugi, baik atlet, masyarakat maupun peme- rintah. Apalagi umur atlet itu masih muda. Ma- sih mampu untuk meraih prestasi puncak, me- mecahkan rekor PON, rekor nasional atau du- nia. Sayang sekali kalau cedera dan tak mampu Catatan VII Si Sukri tukang kridit orang apes, diajak main tidak mau padahal kemarin-kemarin baru da- tang pasti langsung masuk kamar. Dasar orang apes. VIII Hari ini ada tambahan uang Rp 20.000,- sema- lam aku diajak ke hotel oleh Om yang mengaku dari Jakarta. Katanya layananku jauh lebih baik dari istrinya. Ah perduli yang penting IX uang. Surat Emak dari Jember datang lagi. Aku di- suruh pulang katanya bapak sakit dan aku disu- ruh membuka salon di Jember saja agar dekat dengan orang tua. X Aku harus berhias secantik-cantiknya karena lagi sebentar Joni akan menjemputku untuk di- ajak ke hotel. Katanya di sana sudah ada yang menunggu. XIE Radanku terasa kurang enak, nanti sore aku harus suntik ke dokter, semoga saja aku tidak demam seperti dulu lagi. XII Badanku terasa panas dingin, aku takut se- kali. XIII Sudah empat hari aku tidak sempat menulisi bukuku ini. Kini badanku terasa lebih enak da- ripada kemarin. Sutiem bilang aku nampak le- bih kurus. XIV Heran. Sejak tadi aku belum ada yang meng- ajak padahal aku benar-benar perlu uang. Ya Tuhan...... XV Rupanya Siti benar-benar kampret, hari ini dia bohong lagi. Semoga orang seperti itu cepat mati. Tours (Cont. from Page I) Ramayana Epic - every Monday at Pengabet- an Kuta begin 19.00 p.m. (Sambungan Hal I) On Friday the Soviet Union praised East Germany's deci- sion to grant its citizens free- dom to travel but it warned West Germany it was too early to speak of German reunifica- tion. Tass said the East German move was in harmony with the spirit and letter of Vienna ac- cords on security and confiden- ce-building in Europe. It said the action was inten- ded to boost contacts and ties (between the two Germanies), to promote dialogue, reinforce mutual trust and improve the political climate. "It vividly demonstrates that the (East German) leadership is fully resolved to further the po- licy of renewal, of implemen- ting truly profound reforms ai- med at making socialism politi- cally democratic," the commen- tary said. (Reuter). Bali adalah gudangnya atlet pelompat tinggi. Hampir pada setiap kejuaraan tingkat nasional, Bali selalu menampilkan atlet pelompat tinggi- nya yang handal. Atlet Okamona, pernah meme- gang rekor nasional lompat tinggi cukup lama, sebelum dipecahkan oleh Suwignyo dari Jatim. Sekarang Bali mempunyai Paramartha. Dia pa- da PON XII yang lalu mampu melompat setinggi 1,99 meter. Umurnya sekarang baru 22 tahun. Kita masih dapat mengharapkan dia untuk me- ningkatkan prestasinya, melampaui mistar se- tinggi 2 meter lebih pada PON XIII mendatang. Bibit-bibit baru pelompat tinggi banyak berte- baran di setiap kabupaten di Bali. Ini perlu dija- ring dan dilatih sejak dini. Untuk meraih prestasi maksimal, jalan satu- satunya ialah berlatih yang benar sejak seka- rang. Jangan tunggu, karena PON masih empat tahun mendatang. Latihan intensif harus dimu- lai sekarang juga. Di bawah asuhan seorang pe- latih, untuk mengawasi gerakan-gerakan tung- kainya agar tak terjadi cedera. Kesalahan kecil pada lompatan, dengan teknik yang salah, akan berkibat fatal. Walaupun program latihan telah disusun dengan benar dan baik, tetapi sering dalam pelaksanaan latihan di lapangan, atlet mengalami kesulitan dalam menerjemahkan apa yang tertulis ke dalam gerakan dan posisi tubuh yang benar. Pada atlet pelompat tinggi, gerakan tubuh yang paling perlu mendapat perhatian adalah pada waktu lepas-tapak dan waktu pendaratan. Apalagi sekarang para atlet lebih banyak mem- pergunakan gaya telentang (flop) dibandingkan gaya putar (straddle). Teknik Lompatan dari sa- lah satu gaya tersebut harus dipahami betul. Pada gaya putar, ada empat tahapan penting yang perlu mendapat perhatian, yaitu pada waktu melakukan ancang-ancang, lepas-tapak, melayang, melampaui mistar dan pendaratan. ring menimbulkan cedera adalah pada tahap Dari keempat tahapan ini maka yang paling se- lepas-tapak dan pendaratan. Cedera dapat ter- jadi pada sendi pergelangan kaki, tendo akhi- les, sendi lutut atau paha, serta sendi bahu dan siku. Gerakan pada tahap pengambilan ancang- ancang berupa lari. Mula-mula lari dengan gera- kan lambat, kemudian cepat, dan membuat belokan. Gerakan lari cepat ini ditahan serta dihentikan oleh tumit pada satu kaki. Saat itu pula gerakan tubuh yang mendatar cepat ter- tahan, dan dihentakkan menjadi gerakan ke atas untuk melintasi mistar. Inilah tahapan le- pas-tapak. Diperlukan tenaga eksplosif yang sa- ngat besar oleh otot-otot tungkai agar mampu menerbangkan tubuh melayang di udara meli- wati mistar. Kesalahan teknik sedikit saja da- lam gerakan ini akan mengakibatkan cedera. Demikian pula pada tahap pendaratan. Tungkai harus lurus membentuk sudut 90 derajat de- ngan badan pada sendi paha. Dengan mengikuti aturan-aturan yang telah dibakukan berdasar- kan suatu penelitian ilmiah, maka kemungkin- an untuk mengalami cedera akan jauh berku- rang. Apalagi, pada setiap latihan selalu didam- pingi oleh pelatih yang tahu betul seluk-beluk tentang lompat tinggi ini. Kesalahan kecil, aki- bat salah menempatkan telapak kaki, dapat ber- akibat otot atau tendo putus. Oleh karena itu pelajarilah yang betul tentang teknik lompat tinggi ini sebelum berlatih. Ikutilah aturan yang telah ada. Usahakan berlatih selalu didampingi oleh pelatih. Sebab sekali Anda cedera akibat suatu kesalahan melakukan gerakan dan me- nempatkan posisi bagian tubuh, maka untuk pe- nyem nya memerlukan waktu, biaya dan tenaga. Jika nasib jelek, cedera berat, dan tak mungkin disembuhkan, maka hilanglah harap- an Anda untuk menjadi pelompat tinggi yang berprestasi. Sayang sekali bukan?. XVI Kulihat Ibu (germo) ku tadi mengantar kepo- nakannya ke dokter karena penyakit sipilisnya semakin parah padahal baru sebulan lalu per- nah kuajak main. HALAMAN XI XVII Siti menawarkan kaca mata untuk membayar utangnya. Kaca matanya bagus tapi aku butuh uang, Kusuruh dia menjualnya dulu kepada orang lain. XVIII Tumben dadaku terasa sesak. Kenapa aku bi- sa berada di sini hanya untuk melayani nafsu lelaki walaupun aku dibayar. Aku tidak ingin Surti adikku mengalami hal seperti aku. Aku harus mencari uang sebanyak banyaknya, aku harus mengirimi dia uang untuk kursus kecanti- kan. Siapa tahu dia berhasil dan aku bisa ber- henti melacurkan diri. XIX Cukup lama rasanya tadi aku nangkring di jalan Renon, tetapi sama sekali tidak ada yang melirik aku. Mata mereka seakan mengejek aku, ah perduli. Aku adalah seorang pelacur yang butuh uang dan uang. XX Aku benar-benar geli mendengar rayuan Joni langgananku. Aku disuruh menjadi istrinya, cis. Aku sadar jika aku sudah bosan hidup seperti ini, tetapi jika dia mengajak kawin orang yang seperti aku, aku sangat tidak percaya. Ah laki- laki aku tidak percaya kamp. ++++ Dia menyatakan, menjadi pelacur hanya lan- taran frustrasi ditinggal pacar. Menjadi pelacur sejak enam bulan lalu dan tamat SMP tiga tahun lalu. Menurut penuturannya sebenarnya dia sa- ma sekali tidak menyukai profesi ini, tetapi dia juga mengatakan," sudah terlanjur." (AP).- every Thursday at Banjar Buni Kuta begin at 19.00 p.m. Shadow Puppet - every Tuesday and Thursday in Mars Hotel Sanur (phone: 88236) at 19.00-20.00 p.m. Gabor Dance every Tuesday at Balai Ban- jar Ubud Kelod at 19.30- 21.00 p.m. Mahabharata Epic - every Thursday at Banjar Teges Peliatan Ubud at 18.30-20.00 p.m. Rajapala Dance - every Thursday at Banjar Ubud Kelod at 20.00-21.00 PERSEDIAAN DARAH Persediaan darah, Minggu 12 November menunjukkan, rhesus positif A 60, B 70,0 200, AB 2. Sedangkan rhesus negatif 05 yang lainnya nihil. Hubungi DTD PMI Badung d.a. RSUP Denpasar, telepon 27224 dan 27912 (4 saluran) pesawat 48. p.m. Calonarang Performance - every Friday at Puri Saren Ubud at 18.30-20.00 p.m. Cuaca Hari Ini Daerah Bali-Cuaca berawan sebagian, kecuali sore berawan banyak. Angin rata-rata bertiup dari arah tenggara/selatan de- ngan kecepatan 5 s.d. 20 km per jam. Tinggi gelombang laut di utara pulau Bali berkisar 0,5 s.d. 1,5 meter, sedangkan tinggi ge- lombang laut di Samudra Hin- dia berkisar 2 meter atau lebih. Denpasar - Cuaca berawan sebagian, kecuali sore berawan banyak. Angin rata-rata bertiup dari arah tenggara/selatan de- ngan kecepatan 5 s.d. 20 km per jam. Suhu maksimum 32 dera- jat C, minimum 24 derajat C. Kelembaban maksimum 97 %, minimum 58 %. Matahari terbit pk. 05.49, terbenam pk. 18.19 Wita. Bulan terbit pk. 17.20, ter- benam pk. 04.27 Wita (Sumber: Meteorologi dan Geofisika). 2cm