Tipe: Koran
Tanggal: 1989-11-12
Halaman: 04
Konten
Color Rendition Chart 4cm HALAMAN IV Sajak sajak Tiker Pos BUDGYE TAMORZAR 19 Sthiraprana Duarsa: BAGIAN DARI DUNIA Seorang gila atau pengembara Kabut yang berjatuhan sepanjang jalan Mendinginkan udara Oktober Burung-burung membakar sayapnya dalam matahari Memberikan api dalam tanganku agar tetap menyala Pada sebuah lingkaran waktu dan nasib baik Aku bertanya ke dalam diriku Seorang gila atau pengembara yang putus asa Padi-padi telah dipanen berulangkali Sepasang mempelai melukiskan kegembiraannya dalam buah hati Waktu ke waktu aku mulai mempertanyakan peruntunganku Mereka pun datang memasuki hutan hidupku Mereka meletakkan seluruh kegembiraan anak-anak malang Setumpuk surat kabar dan keputusan moral Apa yang dapat kukerjakan Apa yang sesungguhnya terjadi pada diriku Mereka menyaksikan gigi-gigi waktu mengunyah tubuhku Dan pada sebuah fikiran sederhana Aku berkata: Aku pun bagian dari mereka 1 Nop '89 s/d 15 Jan '90 KHUSUS DI BALI setiap pembelian Suzuki Super Carry, Pick Up maupun Minibus mendapat hadiah langsung berupa with sepeda BMX atau Radio Tape Sony beriringan airmata dan senyum Sampai kutemukan pohon-pohon dalam tubuhku berbuah Aku masih merasakan hidupku dengan memikirkan diriku sendiri KUPON COM SON Aming Aminoedhin : NYANYIAN TANAH GARAM $500 000 000 www - 1988-1989 INDOMOSA Bide masih seperti tahun-tahun pertama dulu aku sempat menjamah tanahmu angin laut demikian keras mendera dari pantai Kamal Madura sementara layang-layang terbang dari tangan anak-anak yang riang aku termangu berdiri di pantai itu kemudian ada kenangan lintas di mataku Lebah telah menepiskan madunya karena mata air tidak lagi bagi sari bunga ternyata kenangan itu telah lama berlalu namun kukira telah membantu dalam diriku dan keindahan semakin sunyi didasar kali tertinggal dari dahan-dahan yang asing menjadi asing tanpa keharumannya 16 lelangit sumilak terbuka biru sebiru rinduku padamu nelayan terguncang gelombang bersama ikan-ikan tangkapan dalam perahu tak jumpa percik yang garang dengan badan berbau tanah sebab dera angin laut kebiruan langit keterguncangan nelayan layang-layang yang terbang seakan baru seminggu berlalu Surabaya, 1987 Suzuki meledakkan BOM BONUS bagi Anda. Hadiah uang tunai yang begitu memukau dapat Anda raih, di mana pun Anda berada. Kesempatan menang lebih besar, karena BOM BONUS ini akan diledakkan dalam 2 tahap. BOM BONUS Tahap I berlaku 1 September 1989 sampai 31 Oktober 1989. Sedangkan Tahap II berlaku 1 Nopember 1989 sampai 31 Desember 1989. Dapatkan Kupon Undian BOM BONUS Rp 500 juta dengan membeli mobil atau motor Suzuki. Penarikan undian Tahap I akan dilaksanakan tanggal 20 Nopember 1989, pemenangnya akan diumumkan di harian Kompas 3 Desember 1989. Sedangkan Tahap II akan diundi tanggal 28 Januari 1990, pemenangnya diumumkan tanggal PT INDOMOBIL NIAGA INTERNATIONAL Adakah kelopak bunga tertahan pada tangkainya?. Kalau cempaka adalah kembang plastik diatas meja?. Serangga malam gugur sebelum dewasa sebab cinta menepi dari kemurnian dengan nyanyi dewi terjebak lentera malam mengikuti kecantikan yang raib dari sisinya Widiyazid Soethama: CEMPAKA kesejahteraan bagi langit adalah kejujuran Lelaki yang menangis dibawah bulan: rasa yang bersenandung dari dalam "Adakah cempaka dicahaya hitam rambut gadisku?" kubuka kain pemisah jarak antara arena panggung perburuan dan tempat kata mulai diucapkan maka senandung angin terdengar menggurui nasihat hujan datang mempersembahkan embun dan keberadaan kunang kunang membakar aku lalu terbang tanpa batas ngigal dalam kelembutan malam Bali Post Nyoman Wirata : TARIAN TOPENG KEMESRAAN siapa yg memberiku topeng topeng serta sebuah busana Hai !, gadisnya yang menangis dibawah purnama "Adakah cempaka kupetik dari pohonnya?". Ketika ia tahu, kita kehilangan aroma yang abadi. sebilah keris terselip dan gambelan ditabuh dan cerita ditembangkan dengan mata redup dan watak topeng keras tak jumpa jiwa yang beringas dengan kulit pucat dan watak topeng raksasa Sepeda Motor Suzuki (semua tipe) topeng hitam kukenakan yg di panggung tanpa layar tanpa gerbang tertangkap wajah yg hitam ketinggian tembang kudaki lewat mbang lalu kelopak bunga membuka relung kuangkut racun dunia ingin kutitipkan agar jadi putih diperam sunyi dan wujudku digerayangi lumut lalu selamat malamku adalah hutan yang selalu minta dimasuki siapa yang menjauhkan aku dari watak yang sering lebih jelas dari topeng topeng yang diserahkan haruskah aku menari dg dandanan ksatrya tak ketemu wajah ningrat dari topeng putihmu ada sembahyang syukuri karena aku laskar maka aku menari tanpa topeng tanpa busana berbusana pemburu dengan mata panah dan kata berludah getah cempedak IDK Raka Kusuma: DONGENG BAGI SANG HYANG WIDHI semalaman setelah timbun gerimis hitam pada lubang dalam dengan langit putih orang-orang pun di pucuk lalang pejam bersimpuh pohon-pohon pun sujud tangan begitu mereka cakup Suzuki Jimny/Katana/Santana/Carry Pick-up/Minibus terdengar dari tumpukan jerami sampingku mendadak alun suling dan nyanyian di bumi, di bumi SUZUKI lenyap gerimis hitam pelayu musim dan oleh rumput mendadak hijau bawah kakiku o hijau aku wahai! dari seluruh penjuru luruh dan menguap jutaan bintik membatu embun di daun tak lagi beku kabut di dahan tak lagi kaku karna embun di daun menjelma angin biru sejuk hembus karna kabut di dahan musna terganti desir harum masih orang-orang di pucuk lalang pejam bersimpuh masih pohon-pohon sujud masih tangan masih mereka cakup wahai! kicau jingga bertumpahan tiba-tiba dan tumbuhkan jemari lentik menghujam arah semesta aku lupa nama dan asal aku kunang kunang lewat rahasia kuciptakan jalan jalan kuciptakan kota kota roh kemesraan telah memberkati kegaiban selendangku berubah jadi sayap tapi siapa yang mencuatkan ke dua taring hingga aku berubah jadi rakus raksasa ingin merebut sorga MENANGKAN! di mana-mana matahariMu teduh dan melesat dan melekat pada mereka punya ubun I Made Suantha: PANTAI LANDAI Pantai landai Menyungkup sauh sisa dari asa dan kenangan Dalam debur takpernah sampai menyusup Atau gerak noktah Atau kericik harpa Yang memelas Cuaca menyulur hawa murni ke seruling yang lain Burung burung memintas ke kawasan Menjaga simbah tulang dan akar Sesaat ruang bertukar Lengang dan pengab UNTUK SETIAP PEMBELIAN MOBIL atau MOTOR SUZUKI PERIODE 1 SEPTEMBER HINGGA 31 DESEMBER 1989 Suzuki Forsa 12 KUPON UANG TUNAI 2 TAHAP Sanur, Jan 1988 8 KUPON Pohon-pohon beringin subur dan rimbun dihuni burung-burung Riak sungai berliku membelit lusuh kabut yang meluntur paruhnya warna kuning emas berisi batu pualam Dan menyentuh bagai sentuhan yang sendu Tembok barangkali yang tegas Melerai seringai 2 KUPON BOM BONUS SUZUKI R$500.000.000 2 Hadiah I 4 Hadiah II 10 Hadiah III 20 Hadiah IV MINGGU, 12 NOVEMBER 1989 Herry Lamongan: 126 RAUNG GONG SUZUKI PERMAI JI. Veteran 68, Telp. 23618 Denpasar - Bali INDAH MOTOR JI. Dr. Sutomo 94, Telp. 35348 Denpasar - Bali. BISMA SAKTI MOTOR JI. Cokroaminoto 78, Telp. 25942, 23910 Denpasar sar - menguliti gemuruh bumi dan ketipak petualang bahasa menyelam ke ruang ruang aku berbincang penyapa ada kemari cuma membaca kujur tubuhku ia berkata seperti gerimis sedang lebat hujanMU sudah semula tiris sampai dalam hatiku Bali. kutamatkan kenangan dan keseharian semata bersama hujanMU menyisih ke balik kata atau berbincang hanya dengan siapa yang fasih membacaku hingga pedalaman I Wayan Arthawa : TARIAN UNTUK DEWATA ● bagi anak-anak penjaga pura Jangan baringkan tabuh yang mengalun dibusana-Mu dalam rinduku gemanya mengumandangkan meditasi memboncengku dipucuk-pucuk pohon randu pintu ketenangan dijaga anak-anak mengirimkan daun-daun bermantram diikat benang putih terbuat dari kapas berupa kepingan sisik naga o, kilau cahaya mengubah embun jadi mutiara mengerumuniku menggelarkan tarian tiga bahasa purnama tujuh bidadari dari keningnya mengalir empat air kesucian mengguyur seluruh jagat yang Kau miliki Jangan hentikan tarian dewata penjaga dunia dengan semua isinya hari-hari usianya dijadikan kereta dihiasi segala warna kembang digelarkan ditanah-tanah kesucian anak-anakpun belum mau tidur kantuknya dikelupas bahasa hati gemerincing irama sayapnya dua jagat disatukan lekat-lekat tak dapat dipisahkan lagi 12 Pebruari 1990 di harian Kompas. Penarikan undian tersebut akan dilaksanakan di Jakarta di hadapan notaris, pejabat Depsos, dan khalayak ramai. Pajak undian sebesar 20% dibebankan pada pemenang. Undian ini tidak berlaku bagi karyawan dan keluarga PT IMNI, dealer, sub dealer, serta biro iklannya. Segera hubungi dealer-dealer terdekat di kota Anda. jika dipisahkan bencana melanda bagi manusia yang mengiramakan lagu lolong sekalipun penuh kotbah Jangan hentikan tarian dewata sekalipun ruang semakin kelabu aku tetap menyatukan dunia memeluk anak-anak penjaga pura masuk ke lubang-lubang dunia kerinduan +2 32 @Rp 100.000.000,- @Rp 25.000.000,- @Rp 10.000.000,- @Rp 5.000.000,- Amlapura, 1989 Arng INLIGV 2 TAHAP Tahap I: 1 Sep. s/d 31 Okt. 1989 Tahap II: 1 Nop. s/d 31 Des. 1989 en TAHAP L. No. BINBANSOS: 5-1-158/89 TAHAP II No. BINBANSOS: 5-1-159/89 web 42 204 20 PL 3 067 5. 767. C. 55 MINGGU, 12 M Petualanga MEN MAR TINH Oleh Bahrur u melihat-liha Zma mah yang sud ngan ini untuk me sa sedihnya. Keada ubah sekali. Tak nya taman belakan ngan anggrek-ang an kakek, dan k pun sudah tak nam beringin kakek ag tia menemani rum "Kakekku tidak sainya, Gus?" Zu m dekat kolam. Gust aninya menggeler "Itu kenang-ken tuk kami. Aku ti umur bonsai itu. lebih dari delapa: kakekmu yang m Zulfikar, aduh, an ejanya!" "Panggil saja Z "Zu. Ya, itu lebil dengar modern u Eh, Zu, kakekm bercocok tanam y ma kali aku meng rumah ini, waahh mandang kehijau taman baik yang yang di sini. Tapi agak berkurang "Kamu menyesa. pun agak panglin sini. Soalnya tama berubah menjadi Untung saja ber sayangan kakekk Jadi, aku masih rumah ini dan m nyaksikan sisa-si an rumah ini." Derum mobil terc halaman rumah. an klakson dibur mobil pun berhe "Itu ajik dan biy kerja," kata Gust "Biyang itu siap Sul Pad ada zaman plah seoran adil dan bijaks bernama Sultan Hasid didampin penasihatnya y bernama Mans Pada suatu menghadap Su "Sultan, ham rang pedagang membawa yang aneh!" ka Sultan Hasi melihat bara yang aneh-ane ruhnya pedaga dapnya. Ketika datang mengha sid bertanya, "Siapakah rang-barang is yang kau bawa "Namaku ac wab pedagang bawa sutra dan Sultan Hasid k lih barang yan nya. Tiba-tiba S lihat sebuah k indah. Di dala
