Tipe: Koran
Tanggal: 1989-11-12
Halaman: 13
Konten
OVEMBER 1989 t Bali et masuk untuk da- sikan penampilan elora yang sebagi- erkuat pemain asal endiri. Dana yang ari hasil penjual ti- daknya bisa dijadi- mendukung kesi- pembinaan para ra itu sendiri. menjaga kesinam- tidak cukup de- an masyarakat, na- anapun harus di- sebuah tim yang ang. kalau ada pendu- berbalik member an terhadap tim la- im kesayangannya tu. Sebaliknya ma an menjadi pendu- m setia jika penam- sayangannya sema- kkan tim yang baik restasi tersendiri. tentu ada pada pa- Gelora Dewata dan penting duet pela- alis dan Wayan Di- embina timnya un- pil baik dan mena- masyarakat pe- bertambah lebih ara dua pihak bisa enuhi. Masyarakat. amanya Bali, tidak kecewa membeli sudah puas dengan im kesayangannya. ora Dewata sendiri bah senang jika pe- andangnya sendiri port yang baik. han saja terjadi. u (Cina)-Wu Weng 5-5, 15-9. Verawati F/Yanti aria B/Cristine M -9, Rosiana T/Erma llian C/ G Gowers 5-8. : Eddy H/Rudy G n Hongyong/Chen 15-7, 15-2, Razif/ (Mal)-Zhang Yu- 2 (Cina) 15-9, 15-4. puran (Ind) Eddy H/ Aryono/ d) 15-6, 15-7, Rudy (Ind) Richard M ) 15-12, 2-15, 15-6. I) an Januari, ujar- air limbah adalah ak, dan 60 persen a tidak memenuhi yang ditentukan, ada Oktober, para- tidak memenuhi hanya 26,7 persen, endus yang dilahir- sar 9 Agustus 1940 ur dan Biota Laut penelitian, ternya- ng pengaruh sam- zelola, lokasi fisik adaan iklim setem- pengaruh terhadap emaran yang ter- ankan agar meng- manfaatan wilayah uwung Kangin se- dan sekaligus me- agai hutan wisata mbah estetika bagi ntai wisata Sanur- ). Saputera BPN Sultra Sulawesi Tenggara atas nama kepala tanahan Nasional u melantik Drs. I putera menjadi Ka- Sultra di Kendari, n Safri Muchtar, ka Saputera sebe- ah Kakanwil BPN sa Tenggara Barat, Muchtar selanjut- menjadi staf BPN arta. (Ant) Makan/Restaurant AMBANAN" Restaurant, Jalan uk 69 Denpasar, 39 Breakfast Me- Ayam, Lontong n, Tahu Lontong, Mie Goreng, Nasi Ayam and kinds er Menu: Ayam m Panggang, Pe- cel Ayam, Gado- Telor, Bacem, Ba- until Ikan, Pepes deg, Lalapan, Sayur Asam, Lo- with us Parabol and Video 70 a.m.-21 p.m. LAZA BEACH HOTEL KUTA-BALI za Beach Hotel, ith Trio Batak Mu- ial Legong Night Fridays with Spe- Dinner, US $ 10 + erson at 20-2100 enu: Chinese, Eu- Indonesian Food ght. Open twenty Color Rendition Chart Nomor 31/KMD/THN. XI Minggu Ke-2/Tgl. 12 November 1989 Perkebunan Cengkih Diserang Penyakit Edisi Pedesaan Kecamatan Baturiti Dibagi Bali Post Empat Kawasan Wisata Harian Umum Pengemban Pengamal Pancasila MENGUPAYAKAN peningkatan pendapatan masyarakat, kecamatan Baturiti dalam pengaturan tata ruang dibagi menjadi 4 kawasan wisata. Keempat kawasan wisata dimaksud wisata desa, agro wisata, wana wisata dan wisata budaya. Hal ini diungkapkan Camat Baturiti Drs. I Made Arthadana didampingi Sekwilcamnya I Made Saputra ketika ditemui Selasa (7-11) di ruang rumah dinasnya di Baturiti Tabanan. PARA petani perkebunan cengkih di propinsi Bengku- lu bahkan se-Sumatera, akhir-akhir ini dihebohkan oleh XLB (Xylem Limited Bacterium), yakni sejenis penyakit yang menyerang bagian pembuluh kayu ta- perkebunan naman cengkih. Serangan penyakit paling ganas ini, ditandai dengan kerontokan daun pucuk sampai ke bagian bawah ba- tang, secara perlahan pe- nyakit menyerang sampai mati setelah tanaman terse- rang selama empat sampai enam tahun. Kepala Sub-Dinas Perlin- dungan Tanaman, Dinas Perkebunan Bengkulu, Ir. Yayat Hudaya kepada Anta- ra, di Bengkulu hari Sabtu mengemukakan, akibat se- rangan penyakit itu sekitar 90 hektar perkebunan ceng- kih rakyat Bengkulu gagal produksi. Areal perkebunan ceng- kih yang terserang penyakit XLB, sebahagian besar me- nimpa rakyat kabupaten Bengkulu Utara, tepatnya pada areal perkebunan cengkih di daerah kecamat- an Kerkap seluas 90 ha dari luas seluruhnya 177,50 ha yang terdiri dari 47,50 ha ta- naman muda, 99 ha tanaman produktif dan 33 ha tanam- an perkebunan yang tidak dinamis karena sudah tua atau rusak. cengkih Produksi perkebunan cengkih rakyat Bengkulu Utara yang melibatkan se- banyak 201 orang petani se- tiap tahun rata-rata seba- nyak 6,65 ton. Menurut Yayat sumber (Bersambung ke Hal III kol 2) TIDAK ada jalan yang tertu- tup bagi manusia asalkan mau berusaha dan tidak ma- lu terhadap apa yang akan dilakukan. Walaupun itu merupakan pekerjaan kecil- kecilan dan tidak mendapat- kan perhatian dari ma- syarakat banyak namun se- baliknya memberikan keun- tungan yang tidak sedikit bagi kita. Bali Post DI TAPOS - Para Kepala Desa/ Lurah se Kabupaten Badung awal bulan ini mengadakan studi perbandingan ke Jawa. Antara lain yang dikunjungi adalah Peternakan Tapos di Jawa Barat guna mengenal lebih dekat masalah peternakan di sana, dengan harapan dapat dipakai pedoman di daerahnya masing-masing. Gambar : Kepala Desa/Lurah melihat peternakan Tapos. Soleh (34 tahun) lelaki berputra empat orang ter- nyata melakukan dan menco ba pekerjaan kecil-kecilan sebagai pekerjaan samping an dengan membuka kios sa- del didepanrumahnya yang berukuran sekitar 5x6 me- ter di jalan Besakih Klung- kung. Usahanya membuka kios sadel mengingat di dae- rah tersebut jarang ada orang yang membuka usaha sejenis. Walaupun ada, jum- lah hanya dua sampai tiga orang dan itupun tempatnya Perputaran Modal Koperasi Penatih Capai Rp 11 Juta Lebih Yang Penting tidak Ada Jalan Tertutup KERJA KERAS yang cu- kup berhasil para pengurus Koperasi Simpan Pinjam Desa Adat Penatih Denpa- sar Timur patut diacungkan Berusaha sangat berjauhan. "Jadi saya nggak khawatir ber- saing dengan pemilik usaha sejenis di sini," kata optimis tentang usahanya itu. Kios sadel milik Soleh me- rupakan tempat memasar- kan sekalian terima servis sadel kendaran roda dua khusus Honda dengan ong- kos perbaikan Rp750,00 per buah. "Kalau membeli sadel yang baru sekaligus mema- sang hanya Rp 3.000,00 ter- masuk biaya bahan dan ong- kos memasang," katanya menambahkan bahan pem- buatan sadel dibeli di Den- pasar dengan harga Rp 2.500,00 per meter dan se- tiap meter dapat dibuat menjadi dua buah sadel. Soleh yang telah memulai usahanya empat tahun yang lalu itu, mengakui hanya menjadikan usaha tersebut sebagai usaha sampingan sa- (Bersambung ke Hal III kol 9) yang hulunya. KABUPATEN Gianyar Gulingan Mengwi (Badung) terkenal dengan gudangnya tekun memolesi beberapa para seniman. Kreativitas buah tapel (topeng) yang para seniman terus berkem- tersimpan di Pura Dalem bang karena pengaruh ling- itu. Tapel itu terdiri dari ta- kungan di samping bakat pel (wajah) Ratu Mas Ling- ditularkan penda- sir, Ratu Mas Jegeg, Ratu Ayu dan Ratu Gede (Ba- rong) yang masing-masing jumlah satu buah. Beberapa tapel itu di cat ulang karena umurnya sudah tua dan ada juga yang sengaja baru di- buat karena lapuk di makan adalah kayu pole yang cu- rayap. Bahan dari tapel itu Ambil saja contoh senim- an yang baru pertama kali ini ngorbit I Gst. Ngurah Gde Agung (43) yang dila- hirkan di Puri Tegaltamu Si- ngapadu Gianyar. Gde Agung dijumpai Senin lalu di Pura Dalem Kutuh, Desa Ball Post/Yas TAPELI Gst. Ngr. Gde Agung didampingi Pemangku Pura Dalem Kutuh Gulingan nampak memoles dengan pewarna beber- apa tapel. jempol. Baru 2 bulan koper- asi ini telah memiliki perpu- taran modal sebesar Rp 11,6 juta. Suatu prestasi yang pa- tut dibanggakan. Gadis Desa yang Insinyur dan Sekretaris Eksekutip Gede Agung Dikontrak Dua Bulan Buat Tapel di Gulingan SEDAN VW merah itu me- luncur tenang ke arah Selat- dengan lagu Top of the world- an. Deru mesinnya seirama nya Carpenters, mengalun lembut lewat kaset recor- der, menambah asyiknya menjelang malam dengan perjalanan. Apalagi senja tebaran mega-mega jingga jah Kadek Arie - demikian itu cukup cerah, secerah wa- panggilan intimnya - duduk terampil di belakang ke- mudi. Senja itu Kadek Arie men- kup dikramatkan syarakat Hindu. Di samping tapel juga be- berapa pretima diperbaha- rui. Semua itu digarap sen- diri oleh Gde Agung. "Tu- kang Gustin titiang ini ti- tiang kontrak dua bulan," ujar pemangku Pura Dalem Kutuh yang setia mendam- pingi Gde Agung. Semua itu (Bersambung ke Hal III kol 1) ma- Ini diungkapkan Ketua I Koperasi Simpan Pinjam Desa Adat Penatih Drs. I Wayan Arditha Selasa (7/ 11), ketika ditemui di kedi- amannya. Diungkapkan, ko- perasi yang baru didirikan tanggal 23 Agustus lalu pada terdiri dari Br. Patus Pahang Kaja, Br. Patus Pahang Ke- lod, Br. Patus Semaga dan Br. Patus Laplap Arya, de- ngan 140 KK krama adat. Sisa modal lainnya adalah hasil kerja keras pengurus memo- tivasi masyarakat untuk me- nabung di koperasi. "Dalam waktu relatif singkat terse- rap tabungan masyarakat sebesar Rp 9,6 juta," kata Drs. Arditha. mulanya hanya bermodal- modal ini menurutnya, baru Film Masuk Desa Sebaiknya Berthema Lucu kan Rp 2,6 juta. Modal sebe- sar ini merupakan modal mi- lik desa adat Penatih yang berkisar pada anggota kra- ma adat setempat, dengan bunga 2,75% menurun. dapat tugas khusus mengan- tar wartawan Bali Post balik ke Tabanan, seusai mengco- ver peresmian Pacung Cotta- ges Bar & Restaurant di Pa- Tabanan I Ketut Sundria, di cung Baturiti, oleh Bupati Eksekutif. mana ia sebagai Sekretaris Kadek Arie nampak san- panjang dikombinasikan de tai. Kemeja putih tangan ngan rok coklat selutut, se- (Bersambung ke Hal III kol 4) bab, di tempat-tempat yang lembab dan gelap dan di tempat lainnya, serta me- rupakan binatang liar yang sering mengganggu ta- naman. Ball Post/SK PAKET-Gunung, lembah ngarai, dan Ir. Made Sudiari seper- tinya satu paket wisata Pacung Cottage Bar & Restaurant. Bekicot merupakan hama bagi tanaman, biasanya ke- luar dari persembunyiannya untuk mencari makan pada malam hari, dan pada tem- pat-tempat yang tidak terse- ngat sinar matahari. Daun hijau muda segar merupa- kan makanan utamanya. Be Bagi kita, bekicot masih kicot adalah binatang yang merupakan makanan yang setia, geraknya lamban na- aneh dan sering dikatakan mun pasti dan kemana pun bintang yang menjijikan. pergi rumahnya selalu di- Bekicot sering kita jumpai bawa. di semak-semak, di pinggir- pinggir tembok yang lem- restoran-restoran um Koperasi yang merupakan perpanjangan tangan KUD Penatih, memanfaatkan 5 orang tenaga administrasi dan 5 orang tenaga operasio- nal yang bertugas memu- ngut tabungan masyarakat. Menurut Drs. Arditha tena- ga yang diambil dari masing- masing banjar adat pendu- (Bersambung ke Hal III kol 5) HASIL penelitian apresia- si masyarakat terhadap film nasional yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Penerangan tahun 1979/1980, menunjuk- kan film berthema lucu sa- ngat digemari masyarakat pedesaan. Karena jenis film ini, sebagi- an besar ditonton oleh orang awam dan tidak begitu ba- nyak memerlukan biaya un- tuk melihatnya. Bekicot yang kadang kala menyusahkan para petani, Hoxe menonton Porsinya jelas, peran hi- buran sangat menonjol da- lam film-film yang memilih thema lucu seperti itu. Pene- paten - Kodya yang terdapat litian dilakukan di 10 Kabu- di 10 Propinsi Indonesia. Se- perti DKI Jakarta, Kodya MENGUPAYAKAN pe- ningkatan pendapatan ma- syarakat, kecamatan Baturi- ti dalam pengaturan tata ruang dibagi menjadi 4 ka- wasan wisata. Keempat ka- wasan wisata dimaksud wi- sata desa, agro wisata, wana wisata dan wisata budaya. Di samping manfaat terse- but di atas, bekicot sebenar- nya dapat pula digunakan untuk melindungi kesehat- an badan kita, yaitu "lendir- Hal ini diungkapkan Ca- mat Baturiti Drs. I Made Ar- thadana didampingi Sekwil- camnya I Made Suputra ke- tika ditemui Selasa (7-11) di ruangan rumah dinasnya di Baturiti Tabanan. Bandung, Kodya Yogyakar-. ta, Kabupaten Badung, Bali, Kodya Tanjung Karang, Ko- dya Padang, Kodya Medan, Kodya Ujung Pandang, Ko- dya Banjarmasin, Kodya Pontianak dengan respon- den keseluruhan berjumlah 985 orang. Mereka terdiri dari sur merintah 7 res- ponden, masyarakat per- filman 78 orang responden dan masyarakat penonton 900 responden. Motivasi penonton dari hasil penelitian menunjuk- kan, seseorang tergerak hatinya untuk menonton film nasional ditentukan oleh cerita film yang mudah dimengerti, ingin memper- oleh hiburan, aktor/ aktris- nya cakap dan cantik yang menjadi idola. Desa-desa yang dikata- gorikan wisata desa: desa Angsri, desa Apuan dan de- sa Bangli. Desa Angsri terke Para Peserta Aseanapol IX Bermalam Santai nal dengan objek wisata air panasnya yang sudah ba- di Puri Agung Wisata nyak wisatawan nusantara dan wisatawan asing. Desa Apuan terkenal dengan pura Penataran Sa- ri. Di pura ini di saat pioda- lannya banyak berkumpul barong ket, barong bangkal, barong macan dan lainnya dari daerah seperti Badung, Gianyar dan Tabanan. Se- dangkan di desa Bangli ter- kenal degan pura Pucak Pa- dangdawa yang terletak di daerah perbukitan. Di sam- ping itu di desa ini menurut pengamatan Bali Post terli- hat banyak pemandangan yang masih asli, asri dan in- dah dengan hawanya yang sejuk. Daerah-daerah yang dimasukkan kawasan wana wisata daerah Tigalar terke- nal dengan dengan hutan- nya yang menurut ma- syarakat di sana dikenal de- ngan "alas Melingkuh dan alas Langgar". Demikian juga di daerah Pe- karangan dan Abang hutan di sisi yang cocok dipakai objek wisata. Drs. I Made Arthadana yg baru 2 tahun menjadi camat di Baturiti menjelaskan. Daerah yang dimasukkan objek agro wi- sata Desa Antapan dan desa Mekarsari. Di daerah Antapan terda- Motif lainnya, untuk me- nambah pengetahuan, har- Lendir Bekicot sebagai Obat Luka me- faatkan untuk makanan ter- nak, juga makanan manusia, dan malahan sekarang su- dah ada yang memelihara KONON sejak jaman keraja- an Romawi dahulu, bekicot sudah dikenal sebagai salah satu makanan. Saat ini,kata- nya di Prancis orang dapat memperoleh daging bekicot beku di supermarket supermarket. Di sana harga makanan bekicot ini tarip- nya tidakkalah dengan tarip makanan/masakan lainnya. Daging bekicot dikenal se- bagai escargot yang digema- ri sebagai jajan populer di sebenarnya dapat diman- nya sebagai obat luka." Cairan lendir bekicot sangat mujarab untuk nyembuhkan luka-luka ri- ngan, terutama luka yang atau menternakkan. Bekicot baru. Misalnya kalau terlu- bisa diusahakan secara ko- mersial, karena saat ini me- rupakan komoditas ekspor. Bekicot dikatakan musuh bagi petani karena me- nyerang tanamannya, tetapi di lain pihak orang memeli- haranya untuk diusahakan secara komersial karena me- rupakan komoditas ekspor nonmigas. ga tanda masuknya murah, pengaruh teman yang sudah menonton dan diajak teman ataupun tetangga. Terhadap jenis film yang ditonton, 31,36% menunjuk- kan film Roman Remaja berada pada peringkat per- tama, film Drama 25,43%, film Komedi 17,21%, film ac- tion 9,24% dan film Sejarah 7,52%. Dan, jenis film yang jarang ditonton adalah film musik dan horor. Mengintip soal kebiasaan masyarakat menonton film, data menunjukkan kebiasa- ka sewaktu bekerja di sa- wah/di kebun, atau kalauki- ta teriris pisau sewaktu me- motong sayuran dan seba- gainya. Mungkin kebetulan di rumah tidak ada obat me- rah atau persediaan obat merah habis, sedangkan be- kicot berserakan di sekitar kita sehingga binatang ini dapat membantu mengobati luka-luka ringan tersebut sebagai pengganti obat merah. untuk Adapun caranya sangat (Bersambung ke Hal IV kol 9) pat air terjun yang juga te- lah mendapat kunjungan para wisatawan. Untuk me- lancarkan transportasi ke objek wisata ini, Drs. I Made Arthadana menjelaskan, se- mangat masyarakat di ke- dua desa ini dinilainya cu kup tinggi. Terbukti dengan dibuatnya pelebaran jalan oleh masyarakat Desa An- tapan dan Mekarsari menu- ju objek wisata air terjun. Pelebaran jalan yang meng- hubungkan ke dua desa ini, dikatakan menelan biaya se- kitar Rp 100 juta. Daerah ke empat yang dikatagorikan nurut Drs. I Md. Arthadana, Dibaginya daerah Baturiti menjadi 4 kawasan ini me- MALAM Minggu (4/11) la- lu, jalan sepanjang 7 Km da- ri Tabanan - Kerambitan, di tempat-tempat tertentu ter- lihat adanya alat-alat kea- manan melakukan penjaga- an. Penjagaan yang lebih ke- tat terlihat di Puri Gde Ke- rambitan. Beberapa petugas dari Polres Tabanan dan Polsek Kerambitan nampak mundar-mandir. Para petu- gas keamanan yang keba- nyakan mengenakan pakai- an Adat Bali termasuk Ka- polres Tabanan Letkol. Pol. Wisnu Hartono, masih di- lengkapi lagi dengan HT. Hingga kehadiran mereka nampak sedikit mencolok. Memang pada malam itu Puri Gde Kerambitan men- dapat pengawalan ekstra ketat. Pasalnya pada malam itu para peserta Aseanapol IX akan bermalam santai di Puri Agung Wisata. Dan pa- ra petugas keamanan tidak mau ambil resiko. Puri Gde dengan Puri Agung Wisatanya yang di- dandani begitu cantik, ma- lam itu benar-benar sema- rak. Umbul-umbul warna- warni, tedung agung, bande- rang, mamas, penjor, hiasan janur, lampu-lampu diku- Surat Keputusan Menteri Penerangan RI Nomor 58A/KEP/MENPEN/1989, Tgl. 3 April 1989 an menonton pada kesem- patan malam minggu menun jukkan prosentase yang tinggi hingga 41,39% dan Hari Minggu 31,45%. Bagi golongan remaja yang berumur antara 16-21 tahun ramai memadati gedung pa- da jam-jam 19.00 dan Pk 21.00 serta Pkl. 21.00 dan 23.00 Sedangkan dilihat dari sumber informasi untuk per- tunjukan film masyarakat memperoleh 33,68% melalui papan reklame bioskop dan poster, 34,33% melalui iklan surat kabar, 30,19% melalui mobil propaganda keliling, 8,33% melalui iklan radio, 7,62% melalui tetangga, 3,16% dan melalui resensi film, 3,09%. (Bersambung ke Hal III kol 2) wisata budaya daerah Lu- berdasarkan potensi yang wus dan Perean. Di desa Lu- berkembang dan tumbuh wus terkenal dengan berba- dari bawah. Apa yang ber- gai tarian seperti tarian jo- kembang di bawah disam- ged bumbung. Sedangkan di but baik oleh Camat, dengan desa Perean yang letaknya maksud pembagian kawas- ± 35 km dari kota Denpasar an ini nantinya diharapkan ke arah utara, di sini banyak menjadi miliknya dan tang- terdapat peninggalan yang gung jawab masyarakat un- bersifat kepurbakalaan yai- tuk tetap mengamankan- nya. Untuk memperlancar transportasi ke daerah- daerah objek wisata ini ma- syarakat setempat sangat giat untuk membuat pele- baran jalan. "Kami sangat salut dan bangga kepada (Bersambung ke Hal III kol 8) Berbicara masalah pariwi- sata, itu sama halnya de- ngan membicarakan priba- di-pribadi orang dengan se- tu lingga dan yoni. Lingga dan yoni yang menunjukkan mashab Ciwaisme terdapat di Pura Yeh Gangga dan Pura Melanting. Bali Post/SK. CINDERAMATA - Mengenakan "udeng jejateran" Kapolri Jen- dral Drs. Moch. Sanusi (kiri), menerima cinderamata dari A.A. Ngurah Anom Mayun, pengelola Puri Agung Wisata Kerambitan. rung kesemuanya member- untuk menerima kunjungan ikan aksentuasi kuat dat- para tamu VIP dari Negara- angnya tamu-tamu VIP. Me- negara ASEAN. mang Puri Agung Wisata ka- li ini mendapat kehormatan Tidak kurang dari 150 (Bersambung ke Hal III kol 6). 52% Pemuda Desa Belumbang Terserang Cacing Tambang HAMPIR 52 persen pemuda di Desa Belumbang Ke- camatan Kerambitan Tabanan mengidap penyakit ca- cing tambang. Hal ini diungkapkan oleh dr. DP Widja- na dalam seminar Antelmintik Generasi Baru 4 No- vember lalu di Universitas Udayana. Kelompok kaum laki-laki yang berusia di atas 18 tahun ternyata meng- idap cacing tambang lebih tinggi dibandingkan de- ngan kelompok usia lainnya. Kelompok usia lainnya, jumlah serangannya tidak sebesar serangan yang ter- jadi pada kelompok kaum muda ini. Serangan parasit cacing ini, seperti yang dikatakan oleh dr Wirya Duar- sa, dekan Fakultas Kedokteran Unud dalam kata pem- bukaan seminar sehari ini "akan menurunkan produk- tivitas dan akhirnya akan menurunkan kemak- muran." Ditularkan tanah Besarnya jumlah serangan cacing tambang pada kaum muda desa Belumbang, menurut dr. DP Widja- na, karena kaum muda ini kebanyakan bekerja di luar rumah sebagai petani, dengan demikian tingkat kon- tak dengan tanah lebih besar. Cacing tambang adalah salah satu cacing yang penularannya melalui tanah. Daya hidup telur cacing tambang yang keluar melalui kotoran untuk bisa hidup di tanah memerlukan kondi- si tertentu. Keadaan yang lembab, temperatur yang cocok, dan tanah yang basah memegang peranan pen- ting yang menentukan untuk kelangsungan hidup ca- cing-cacing yang ditularkan oleh tanah. Desa Belumbang menurut peneliti, dikategorikan sebagai daerah bersuhu panas dan dengan kebasahan (Bersambung ke Hal III kol 1) Menata Wajah Mengibarkan Senyum Menggapai Dunia dari Tanah Lot MENANGANI Daerah gala aspek kehidupannya Tujuan Wisata (DTW) ber- yang begitu kompleks. Jadi gengsi seperti Tanah Lot berlalu banyak unsur yang tentu tidak mudah. Tidak terkait, yang akan dicoba cukup hanya bermodalkan untuk memuaskannya. Itu kemauan keras, dana dan jelas tidak mungkin. Tapi skill. Pengalamanpun juga tentu dengan harapan, tidak ikut menjadi faktor pe- akan meninggalkan kesan yang dapat merusak citra wisata itu sendiri. Namun kesan itu, akan sulit ditiada- kan begitu saja. Dan inilah diusahakan untuk ditekan nentu. semaksimal mungkin. Dalam kaitan ini I Gusti Putu Gde Aryadi, pengelola objek wisata paling ber- gengsi Tanah Lot, rupa- rupanya sudah mampu ber- bicara untuk itu. Sudah cu- kup banyak yang ia tampil- kan, untuk lebih meningkat- kan daya tarik objek yang memang telah menarik itu. Sehingga nama Aryadi se- (Bersambung ke Hal III kol 6) Bali Post SK PENGELOLA - I Gst. Pt. Gde Aryadi - pengelola objek wisata Tanah Lot, menguraikan tentang penanganan kios-kios Pasar Seni, saat peresmian Pasar Seni Tanah Lot, awal November lalu. Bupati Tabanan, Kakanwil Parpostel X Bali NTB Drs. Subari serta utusan Diparda Bali juga hadir. (No. 2,3 dan 4 dari kanan depan). 2cm
