Tipe: Koran
Tanggal: 1996-03-31
Halaman: 01
Konten
Perintis Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab Wakil Pemimpin Umum/Redaksi/ Penanggung Jawab Wakil Pemimpin Redaksi/ Penanggung Jawab Redaktur Pelaksana K. Nadha K. Nadha : ABG. Satria Naradha : Widminarko Made Nariana B. Ashrama Redaksi: Djesna Winada, Surawan, Gde Nym, Suryawan, Made Sumendra, Gde Suyadnyana, K. Abinawa, Agus Talino, Nym. Wirata, Alit Susrini Kantor Redaksi: Jl. Kepundung 67A, Denpasar 80232. Telepon: 238582-238239, Fax: 227418 Teleks: 35191, Alamat Surat: P.O. Box: 3010 Denpasar 80001. Perwakilan Ball Post Jakarta, Bag. Iklan: Dinar Building Lantai III, Jalan Raden Saleh Raya No. 4, Jakarta 10430, Telepon (021) 390 3091, 390 3092. Bag. Redaksi Jl. Martapura 1B Telp. (021) 3905330. NTB: JI. WR Supratman 22A Telp. (0364) 32737. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers: SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985 tanggal 24 Oktober 1985, Anggota SPS-SGP Penerbit: PT Ball Post. ISSN 0852-6515 MINGGU KLIWON, 31 MARET 1996 Bali MILIK MONUMEN PERS, NASIONAL Post Pengemban Pengamal Pancasila TERBIT 16 HALAMAN Paha pun tak bisa Mendongkrak SCANE I SCANE 20000 00 1000 SCAN Anjloknya film nasional lima tahun belakangan ini cukup mengguncang- kan banyak pihak. Berbagai solusi di- coba, namun tak satu pun memba- wa keberhasilan. Sampai-sampai in- san film merasa capek sendiri mem- bicarakan kondisi film nasional. Berikut laporan Sri Wulandari dan Trin Supatriawati. TANDA-TANDA kesuraman dunia per- filman Indonesia sebetulnya sudah terlihat di tahun 1991. Produksi film nasional mero- sot dari 112 judul di tahun 1990 menjadi 60 judul di tahun 1991. Grafik pun makin tajam di tahun 1992, film hanya diproduksi 31 judul, tahun 1993 hanya 17 judul, tahun 1994 diproduksi 15 judul, dan klimaksnya tahun 1995 hanya enam judul. Di tengah geliat kegelisahan panjang ini, solusi yang muncul hanya film-film mengo- bral paha dan dada. Selera masyarakat menjadi kambing hitam. Masyarakat han- ya mau menonton dengan kualitas rendah. Sebagai bukti film-film berkelas Citra, sep- erti "Potret", "Pacar Ketinggalan Kereta", "Kuberikan Segalanya", dan sebagainya mendapat jumlah penonton jauh dari yang diharapkan. Bandingkan dengan film "Bisa Naik Bisa Turun", "Masuk Kena Keluar Kena", "Gadis Metropolis", "Birahi Perem- pauan Halus", "Gairah Malam", "Ranjang Ternoda", dan sebagainya kerap mendap- at jumlah penonton yang cukup lumayan. Karena itu tak heran, bila di tengah kelesu- an, para prosedur film yang mengejar tar- get komersial hanya melihat segi kembalin- ya modal dan menarik keuntungan dengan membuat film berbau seks, dengan deret- an judul-judul yang membuat bulu kuduk berdiri. Penonton film kelas bawah ini masih dianggap cukup besar. Tetapi benarkah demikian? Menpen Harmoko dalam sambutannya yang dibacakan Ketua RTF Dewabrata ke- tika membuka "Dialog Perfilman Nasional" Kamis (28/3) lalu menyatakan, sesunggu- hnya kelompok penonton bercita rasa rendah yang cenderung menikmati adegan seks dan perkelahian yang dibuat tidak den- gan kesungguhan, jumlahnya sangat kecil, namun secara subjektif para produser film- film arus bawah menganggapnya cukup besar. Dengan tak tersedianya konsumsi film untuk kelompok-kelompok bercita rasa lain, tak heran kelompok ini lari kepada film impor. Makin terpuruklah film kita. Menurunnya produksi menjadi persoalan tersendiri, karena produksi film berkait erat dengan keberadaan bioskop. Tak heran kalau kemudian sejumlah bioskop kelas bawah tak bisa bertahan menghadapi kon- disi demikian. Bagi pengusaha bioskop, ter- utama bioskop menengah ke bawah, per- soalan itu tidak akan terjawab dengan seka- dar pembahasan. Diperlukan langkah nya- ta untuk memberi napas kembali film na- sional. Musyawarah Kerja Nasional (Muk- ernas) Gabungan Pengusaha Bioskop Se- luruh Indonesia (GPBSI), pada Juli tahun lalu telah menghasilkan kesepakatan ber- sama untuk patungan memproduksi 10 judul film dua di antaranya telah rampung dan siap diedarkan, yakni "Di Balik Pelu- kan Laki-laki" dan "Pesona Gadis Simpan- an". Ditilik dari judulnya, jelas ketahuan macam film apa yang disuguhkan. Ketika ditanyakan hal ini, Ali Tien produser kedua film ini mengungkapkan, cerita film ini di- adaptasi dari realitas yang ada di sekitar kita. Kalaupun tema seks menjadi sentral, itu semata-mata mengikuti selera dan ke- hendak penonton. Sally Marcelina, penulis cerita yang juga produser eksekutifnya mengakui hal itu. "Film drama dengan sedikit bumbu seks, masih menjadi selling point bagi peredaran film nasional sekarang ini," katanya. Padahal sepuluh judul film yang diharap- kan dari hasil patungan ini adalah film yang komunikatif, bermutu, dan menarik. Pada kenyataannya justru menghasilkan film yang menarik namun jauh dari bermutu. Hal ini sangat mengecewakan kalangan perfilman yang berharap hasil film patungan ini mam- pu membuat film itu. Cukup dua saja. "Saya tidak mau menanggung dosa dengan pem- buatan film-film seperti itu. Hanya makin memperbodoh masyarakat saja. Selera pasar seperti itu jangan dijadikan patokan," (Bersambung ke Hal 15 Kol 5) Tiap WN Berhak Awasi Pemilu Mensekneg Serahkan DIP APBN Bali * Siswono: Kehadiran KIPP Wajar Mataram (Bali Post) - Mentrans dan PPH Siswono Yudohusodo secara pribadi menilai, kegiatan sekelompok warga masyarakat yang mendirikan Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) adalah hal wajar, sejauh tidak melanggar peraturan perundang-undangan yang ada. Hal itu dikata- kannya kepada wartawan seusai menyerahkan daftar isian proyek (DIP) NTB di Mataram, Sabtu (30/3) kemarin. "Tiap warga negara (WN) Indo- nesia memiliki hak yang sama untuk mengawasi jalannya pemilihan umum, karena berdasarkan ketentu- an undang-undang, pemilu tersebut telah dirancang sedemikian rupa ter- masuk pengawasan pelaksanaannya," katanya. Menurutnya, ketentuan perun- dang-undangan tentang pemilu yang telah mengalami beberapa kali penyempurnaan untuk saat ini cukup lengkap. Di dalamnya juga terdapat badan pengawas yang bertugas men- gawasi jalannya pemilihan, yakni Panwaslak. "Namun bila masih ada anggo- ta masyarakat yang menilai perlu ikut memantau jalannya pemilihan umum, ya silakan, wajar-wajar saja," katanya. Pada dasarnya, menurut Siswono, ketentuan dalam undang-undang men- yatakan, tiap warga negara Indonesia memiliki hak untuk ikut mengawasi pelaksanaan pemilihan umum yang dilaksanakan sekali dalam lima tahun. "Saya secara pribadi sebagai ang- gota masyarakat pada pelaksanaan pemilihan umum yang lalu juga per- nah ikut mengawasi jalannya pemili- han, tidak ada pembatasan, karena di- lakukan secara terbuka," ujarnya. Pelaksanaan pemilihan umum se- lama ini sudah cukup baik, di tempat- tempat pemungutan suara dan peng- hitungannya selalu terbuka untuk umum. Tidak dilakukan dalam ruan- gan tertutup. Masyarakat yang akan ikut men- gawasi pelaksanaan pemilu nanti, menurut dia, tidak harus terorganisa- si seperti KIPP. Keikutsertaan tiap warga Indonesia untuk mengawasi pelaksanan pemilihan umum tersebut jiban kader bangsa agar pemilihan itu juga merupakan bagian dari kewa- berlangsung dengan tertib. Mengenai adanya pelarangan ter- hadap kehadiran KIPP di beberapa daerah, Siswono mengatakan, belum mengetahui persoalan tersebut. "Silakan anggota masyarakat ikut mengawasi pemilu nanti, sepanjang tidak menyimpang dari ketentuan un- dang-undang. Tidak ada masalah. Namun bila melakukan kegiatan yang dapat menggang sanaan pemilu itu, pasti akan segera ditindak," katanya. kelancaran pelak- Ditanya tentang bentuk gangguan terhadap kelancaran pelaksanaan pemilu, Siswono menilai jumlahnya cukup banyak. Karenanya, siapa saja tidak terkecuali KIPP bila ter- bukti menimbulkan gangguan ter- hadap pelaksanaan pemilihan umum, pasti mendapat tindakan tegas. Munculnya pendapat pro dan kon- tra terhadap kehadiran KIPP tersebut, menurut dia, adalah hal wajar. Tiap kegiatan yang dilakukan masyarakat dapat dilihat dari dua sisi. "Kita selalu melihatnya dari sisi positif, namun masyarakat juga me- miliki kewaspadaan kemungkinan timbulnya sisi lain yang dapat merugi- kan masyarakat kita sendiri," ujar Siswono. Tak Dilarang Sementara itu Mensekneg Moer- diono usai melakukan penyerahan DIP APBN Bali Sabtu kemarin men- gatakan, semua pihak tidak dilarang melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemilu, sepanjang bermaksud menjamin tercapainya hasil pemilu yang bersih dan murni. "Prinsipnya, kita berharap agar pemilu mendatang lebih baik dari pemi- lu sebelumnya. Nah, mengenai penga- wasan pemilu, juga ada aturan permai- nannya. Yang paling penting, rakyat memilih pilihannya menurut keyakinan hati nuraninya secara bebas. Itu kan berlangsung di bilik-bilik pemungutan suara. Dalam konteks itu tiap orang mestinya mengawasi jalannya pemilu, dengan tetap menjaga ketertiban, siapa pun yang melanggar ya, ditindak sesuai ketentuan yang ada," kata Mensekneg. (edo/ant) * Tahun Lalu 30 Persen Pimpro Bekerja Molor Denpasar (Bali Post) - Menteri Sekretaris Negara (Mensekneg) Moerdiono, di Gedung Jaya Sabha, Sabtu (30/3) kemarin, menyerahkan seluruh daftar isian proyek (DIP) untuk proyek-proyek APBN Propinsi Bali tahun anggaran 1996/ 1997. DIP untuk proyek-proyek APBN Bali yang mendapat pengesahan dari Menkeu dan Ketua Bappenas berjumlah 133 buah dengan nilai Rp 149.760.103.000, ditam- bah dana yang disalurkan melalui BUMN Rp 5.869.219.000, dan yang disalurkan melalui SPABP Rp 90.771.116.000. Setelah dijumlahkan, nilai DIP APBN dan SPABP yang diterima Bali pada tahun anggaran 1996/1997 mengalami peningka tan 6,1 % atau sekitar 15 milyar rupiah leb- ih. DIP Bali untuk tahun anggaran sebel- umnya tercatat Rp 213.157.424.000 untuk 154 bua DIP Dari 133 buah DIP tahun anggaran 1996/ 1997 yang diusulkan oleh masing-masing departemen dan lembaga-lembaga pemer- intahan di Propinsi Bali, tercatat Departe- men PU menempati urutan teratas dengan 12 DIP yang seluruhnya bernilai Rp 77.786.890.000. Menyusul, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, dengan 8 buah DIP senilai Rp 24.793.349.000. Departe- men lain rata-rata memperoleh DIP antara 1 hingga 8 buah DIP dengan nilai rata-rata Rp 1 milyar hingga Rp 9 milyar. DIP untuk proyek-proyek APBN terse- but diserahkan Mensekneg kepada Guber- nur Bali. Pada kesempatan itu pula Guber- nur Bali IB Oka menyerahkan Dipda proyek-proyek APBD tingkat I Bali yang berjumlah Rp 81,562 milyar lebih kepada para bupati, kakanwil/pimpinan instasi dan lembaga pemerintahan Propinsi Bali. Dari jumlah tersebut, 13,754 milyar lebih atau 16,86 % merupakan sumbangan kepada daerah bawahan (SDB). Pimpro Molor Gubernur Bali IB Oka dalam laporan- nya menyebutkan, dalam laporan triwulan proyek-proyek tahun anggaran 1996/1997 tercatat rata-rata 30% lebih pimpro tidak melaksanakan kewajibannya secara tepat waktu alias molor. Melihat kenyataan ini, Gubernur meminta perhatian khusus dari para pimpro maupun bendaharawan proyek dalam kaitan upaya-upaya peningkatan gerakan disiplin nasional agar melak- sanakan kewajibannya dengan patuh dan baik yaitu dalam pembuatan laporan proyek. Hal ini sejalan dengan petunjuk Kep- pres No.16/1994 kepada pemimpin proyek diwajibkan menyampaikan lapo- ran triwulan pelaksanaan proyeknya ant- ara lain kepada gubernur dan ketua Bap- peda propinsi. "Untuk itu kami harapkan para kakan- wil/kepala instansi/lembaga yang menan- gani proyek-proyekAPBN untuk ikut mem- perhatikan kelancaran pembuatan laporan tersebut," pinta Gubernur. (edo) Masih terus Diteliti, Jumlah Korban Kebakaran Pasar Anyar Hartono: Belum Terlihat Bogor (Bali Post) - Jumlah korban kebakaran Pasar Kebon Kembang/ Pasar Anyar, Kodya Bogor, yang terjadi pada Kamis (28/3), hingga kini masih terus diteliti. Dari 65 kan- tong yang berisi berbagai potongan tulang dan dag- ing yang dievakuasi dalam musibah itu, belum dapat dipastikan bahwa itu tubuh manusia. Budi Sampur- na, Kepala Bagian Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RSUP Dr. Cipto Man- gunkusumo mengatakan hal itu di Bogor, Sabtu (30/ 3) kemarin. "Diperlukan waktu sedikitnya satu minggu lagi untuk mengetahui bahwa puluhan kantong itu adalah tubuh manusia," ujarnya. Budi, yang secara khusus ditugasi menangani may- at para korban kebakaran itu di RSU PMI Bogor men- jelaskan, dugaan adanya puluhan mayat para korban kebakaran yang terjadi pada pukul 05.00 itu, dan kini masih tersimpan di ruang forensik RSU PMI Bogor, masih perlu diteliti secara seksama dengan melibat- 16 Halaman tiap Hari Pembaca yang budiman kan berbagai pihak yang berkompeten. Kecuali 10 mayat yang sudah teridentifikasi bah- wa itu adalah para karyawan Ramayana Departement Store, selebihnya itu, menurut Budi, belum tentu po- tongan tubuh manusia. Karena itu ia minta kepada semua pihak untuk menunggu hasil penelitian lebih lanjut yang diperkirakan akan memakan waktu satu minggu. Pernyataan Budi itu, juga sebelumnya telah dite- gaskan para pejabat di daerah ini seperti Kapolwil Bogor Kol. Pol. Drs. Dadang Garnida dan Wali Kota Madya Bogor Drs. Eddy Gunardi, di lokasi kebaka- ran Jln. Dewi Sartika, Sabtu pagi. Wali Kota Bogor dalam keterangan resminya un- tuk pertama kalinya menyangkut musibah itu, kepa- da wartawan dalam dan luar negeri menyebutkan, korban jiwa dalam musibah itu adalah sepuluh orang. Karena itu, katanya, pihaknya untuk sementara menghentikan pencarian para korban, karena dari ber- bagai laporan yang diterima, adanya sisa korban di reruntuhan bangunan pasar itu san- gat tidak mungkin. BALI POST yang selama ini hadir di rumah Anda 16 halaman lima kali dan 12 halaman dua kali dalam seminggu, mulal 1 April 1996 hadir 16 halaman tiap hari. Ada penambahan halaman, yang berarti ada pula penambahan isi dan ragam sajian. Namun harga langganan tetap Rp 12.000 sebulan. Eceran Rp 700 per eksemplar. Hal ini kami lakukan sesuai komitmen dan tekad kami untuk melakukan perbaikan terus-menerus demi kepuasan pembaca setia yang menjadi mitra baik kami selama ini. Terima kasih atas kebersamaan Anda. PENERBIT Pihak Ramayana yang sebelumn- ya menduga terdapat puluhan karyawan dan karyawatinya yang te- was dalam musibah itu, juga mem- berikan keterangan pers untuk perta- ma kalinya, bertempat di Balai War- tawan Bogor, Sabtu petang. Manager Ramayana Wilayah Bogor, Imam Pranoto, S.H., kepada puluhan wartawan menyebutkan, jumlah karyawan yang dipekerjakan tercatat 259 orang. Dari pendataan pada Sabtu pagi terhadap para karyawannya itu, yang hadir adalah 238 orang, sisanya 21 orang adalah korban dalam musibah itu dengan rincian, 10 meninggal dan 11 luka-luka (sebagian masih dirawat di rumah sakit). "Jadi dapat dipastikan, apabila dari hasil peneli- tian nanti, ternyata dalam puluhan kantong itu adalah tubuh manusia, itu bukan karyawan Ramayana," ujarnya. Hingga Sabtu petang, tercatat sudah tujuh korban yang diambil oleh para keluarganya yaitu Sarnah, Nurfadiah, Partini, Atik Kartikawati, Yose Anggre- ani, Nurhasanah dan Uci Rustina, sedangkan Eliah, Muslimah dan Yanti masih di ruang forensik RSU PMI Bogor. Suasana Ribuan warga pada hari ketiga setelah musibah yang diperkirakan menelan kerugian material sekitar Rp 20 milyar, termasuk yang dialami Ramayana, masih memadati lokasi kebakaran, karena para war- ga ini mendapat informasi akan berlangsung evakua- si sisa korban. Para warga yang datang dari berbagai penjuru kota ini, sejak pukul 07.00 terus berdatangan, namun hing- ga pukul 15.00 belum juga ada tanda-tanda bahwa ada evakuasi korban oleh para petugas, secara be- rangsur ribuan warga itu satu per satu meninggalkan lokasi. Yang tidak kalah kecewanya adalah para wartawan foto dan kameramen TV yang sejak pagi hari menung- gu dengan kamera siap bidik, namun ternyata hingga pukul 15.00 tidak terjadi evakuasi sisa korban se- bagaimana informasi yang diterima para wartawan dalam dan luar negeri sehari sebelumnya. Untuk mengobati kekecewaannya itu, puluhan wartawan langsung menyerbu RSU PMI Bogor, un- tuk menengok suasana di sekitar ruang forensik yang masih menyimpan beberapa jenazah dan puluhan kantong plastik. Warga masyarakat yang hendak menyaksikan mayat para korban maupun yang datang ingin me- mastikan apakah di antara mayat yang sudah teriden- tifikasi itu ada sanak keluarganya, terus memadati (Bersambung ke Hal 15 Kol 4) Indikasi KIPP Menyimpang Jakarta - Kasad Jenderal TNI R. Hartono di Jakarta, Sabtu (30/3) kemarin men- gatakan, pihaknya sampai sekarang belum melihat indikasi yang meny- impang dari kegiatan Komite Inde- penden Pemantau Pemilu (KIPP) baik yang berada di daerah maupun pusat. "Sampai saat ini saya memang belum menerima laporan yang menyebutkan kegiatan KIPP meny- impang dari semangat yang pernah diungkapkan beberapa waktu lalu," kata Hartono usai acara ramah-tamah Kodam. pelantikan Pangdam Jaya di Markas Kasad Jenderal Hartono Sabtu pagi kemarin, melantik Mayjen TNI Sutiy- oso sebagai Pangdam Jaya yang baru menggantikan pejabat sebelumnya Letjen TNI Wiranto yang mendapat promosi sebagai Panglima Kostrad. Kendati belum melihat penyim- pangan yang dilakukan KIPP, Kas- ad mengingatkan, kegiatan dari or- ganisasi tersebut jangan mencoba menyimpang dari koridor hukum yang berlaku. Sejak terbentuknya KIPP di Jakarta pertengahan Maret lalu, ban- yak pejabat pemerintah dan militer yang tampaknya apriori dengan ke- hadiran organisasi itu. Bahkan se- bagian besar gubernur menolak pem- bentukan KIPP di wilayahnya. Tak Apriori Sementara itu Kasum ABRI Letjen TNI Soeyono kembali mene- gaskan sikap ABRI bahwa secara prinsip ABRI tidak apriori dengan kehadiran KIPP, namun bukan berar- ti aparat keamanan lengah dengan kehadiran KIPP. "Sudah saya katakan, suatu organ- isasi itu yang penting adalah orangn- ya. Kalau diawaki oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, organisasin- ya juga menjadi tidak bertangung jawab. Itu sama saja dengan namanya gerombolan," ujar Soeyono. Sesuai dengan kebijakan yang te- lah ditetapkan dalam Rapim ABRI, ujarnya, ABRI akan mendukung ter- ciptanya suasana kondusif dalam Pemilu 1997 dan Sidang Umum 1998, namun juga tidak mentoleran- si siapa pun yang dapat menggang- gu jalannya kelancaran dua peristi- wa penting tersebut. Tidak lama setelah pembentukan KIPP yang diketuai oleh mantan Pemred Majalah Tempo Goenawan Muhammad dan Sekjen KIPP Pusat Mulyana Kusumah, keduanya men- jelaskan bahwa keberadaan organisa- si itu bukan sebagai lembaga tand- ingan Panwaslak Pemilu. "Kelahiran KIPP adalah untuk memenuhi respons masyarakat ter- hadap kehidupan politik yang lebih demokratis," ujar Mulyana. (ant) Ilustrasi : Wahyu Mukti Pemimpin Perusahaan ABG. Satria Naradha Sekretaris Umum Manajer Iklan Retno Endah Sada Kariawan, Kariadi Suryantha, Oka Wipraja JI. Manajer Sirkulasi Bagian Iklan Kepundung 67 A, Denpasar 80232 Bagian Iklan Telepon: 225764 Fax: 227418 Teleks: 35191 Senin s.d. Jumat 08.00 19.00 Sabtu 08.00-13.00 Minggu 08.00-19.00. Tarif Iklan: Iklan Mini: minimal 2 baris makimal 10 baris, perbaris Rp. 5.000 Iklan Umum: Rp. 6.000 per mmk. Iklan Keluarga/Duka Cita: Rp. 5.000 per mmk. Iklan Warna: 1 wama Rp. 6.500, 2 warna Rp. 8.500, 4 wara Rp. 9.500 per mmk. Pembayaran di muka, iklan mendesak untuk dimuat besok dapat diterima sampai pukul 19.00. Bagian Langganan/ Pengaduan Langganan : Jl. Kepundung 67 A, Denpasar 80232. Telepon : 225784 Pager Telepon: 139, 234139. Fax: 227418. Harga Langganan: Rp 12.000 sebulan. Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 700. Terbit 7 kali seminggu. Rekening BRI Denpasar Rekening BDB Denpasar Rekening BCA Denpasar Rekening Bank Aken Denpasar Rekening Bank Seri Partha Rekening BUN Denpasar 31-45. 1065.4 173.804 040-30-07061-8 : 900601028 0274000384 071 000567.7 NOMOR 219 TAHUN KE-48 SAJIAN HALAMAN 2 Bom Seks, Bom Sinetron HALAMAN 8 Martina Danuningrat soal tawaran HALAMAN Yattie Octavia Resah Telepon Porno 9 GOSIP BPN Didesak agar Keluarkan Sertifikat Pura Rawamangun Denpasar (Bali Post) - Sejumlah ormas dan LSM (lembaga swadaya masyarakat) di Bali mendesak BPN (Badan Pertanah- an Nasional) agar mengeluarkan bukti hak atas tanah (sertifikat) Pura Aditya Jaya Rawamangun untuk diberi- kan kepada pengurus pura. Pemberian sertifikat sah selama didasari landasan ideal dan hukum yang ber- laku. Demikian pernyataan sikap tertulis ormas dan LSM di Bali dengan Koordinator Budi Adnyana, di Den- pasar, Sabtu (30/3) kemarin. Pernyataan itu ditandatangani oleh Benito Lopula- lan dari unsur Pemuda Katolik Daerah Bali (PKDB), Ardi Winangun dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Denpasar, Sipianus Habur Djuda dari Perhimpunan Mahasiswa Katolik RI (PMKRI) Bali, Ketut Udi Prayudi dari Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) Bali, Budi Adnyana dari Ikatan Pemuda Hin- du Indonesia (IPHI) Bali, I Nyoman Dawan dari Forum Pemerhati Hindu Dharma (FPHDI) Bali, M. Soni Qodri dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YL- BHI)- LBH Bali, Robert JE Nabuan dari Lembaga Ban- tuan Hukum Keadilan Rakyat Indonesia (LBHKRI), dan Gede Harya Astawa dari Gerakan Mahasiswa Nasion- al Indonesia (GMNI) Denpasar. Pernyataan sikap tertulis itu ditembuskan kepada DPR RI, Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri RI, Komnas HAM, Pengurus Otorita Pura Aditya Jaya Rawamangun, PHDI Pusat, Majelis Ulama Indone- sia (MUI) Pusat, Komisi Wali Gereja Indonesia, Per- wakilan Umat Buddha Indonesia, DPRD dan Guber- nur Bali. Dalam pernyataan sikapnya, ormas dan LSM se- Bali ini menyebutkan, persoalan Pura Aditya Jaya Raw- amangun bukanlah semata persoalan antara pihak Departemen PU dan pihak pengurus pura. Tetapi me- (Bersambung ke Hal 15 Kol 8) "Asian Dream" Lagu Terbaik pada "Asian Festival Song" Denpasar (Bali Post) - Lagu "Asian Dream" ciptaan Takao Tushimi dari Jepang keluar sebagai lagu terbaik dalam "Asian Fes- tival Song" yang berlangsung Sabtu malam (30/3) ke- marin, di Convention Hall Sheraton Nusa Dua. Dalam festival yang diikuti 10 lagu itu, penghargaan komposisi terbaik diraih lagu "PLO" ciptaan Venacio A. Saturno dari Filipina, dan special award diraih lagu "Nev- er Say Goodbye" ciptaan Jirapan dari Thailand, sedan- gkan sebagai penampil terbaik diraih penyanyi dari Fil- ipina, Fatimah. Dalam festival yang dihadiri Gubernur Bali, Ida Ba- gus Oka itu, Menteri Sekretaris Negara (Mensekneg) Moerdiono juga ikut terlibat sebagai juri kehormatan, sedangkan Rinto Harahap mengetuai Dewan Juri yang anggotanya antara lain berasal dari Amerika, Jepang, Belanda, dan Prancis. Festival semalam dibagi dalam dua babak. Babak pertama diisi dengan parade lagu kenangan. Dalam babak ini yang dinilai adalah penampilan penyanyinya. Untuk kategori ini penghargaan sebagai penampil ter- baik diraih penyanyi AB Club dengan Kharisma yang membawakan lagu "Bengawan Solo". Babak kedua diisi dengan festival lagu-lagu baru yang dimenangkan oleh "Asian Dream". Acara semalam juga dimeriahkan Itje Trisnawati, lawak Jayakarta Grup dan permainan biola oleh pe- main biola ajaib yang berumur 10 tahun, Sigit Arditya Kurniawan, yang mampu memukau sekitar 2.000 or- ang pengunjung. (tin/jok) 4cm
