Tipe: Koran
Tanggal: 1996-05-05
Halaman: 05
Konten
5 Mei 1996 Minggu Kliwon, 5 Mei 1996 kahi erhana dengan Biaya nikah di man hanya Rp itu pasti Anda u minggu, itu kerja keras. Di anda orang Is inya Anda tak a. Kalau Anda a dan berkata g dan masuk asti semua ke Hitolong orang- Anda. a belum mem- ang bisa me a Anda orang cam maka se kantor Majlis dengan alama, No. 32 Den- an ditolong dan ngkinan besar au Anda tidak vin, janganlah kawin bisa di- elakang. Seor g ketika meni- utang, dan ke- gan cara bek mertua selama Junas barulah pergi untuk mikianlah tang- permasalahan ebaiknya rasa miskin dan di lik Anda jan- utus asa, men- Anda memilih armasutapa Dps. uangan, akan kebutuhan anti tahun 97 d ngtua, jangan 96 ada bin- aragu melak- cana, terma- banyak sabar mudah per- oh itu uru- Kalau tidak di. Tahun 97 u tidak den- ecewa/frus- pribadi kepada npasar 80232 gota lainnya, op surat. sip). arus berkabar g tercantum ng Anda kirim umur tidak ah bekerja. hun, Hindu, jur, tidak ma- ah. Mendam- . -32 th, sudah JUMN/ABRI), alah, penger- adanya, siap gama tidak ditunggu su- Islam, ketu- sili di Sura- suka di ru- 56 cm, 50 kg. jangan/duda ujur, roman- an bertang- PAGI ini muka Irma sangat cemberut itu tandanya ia sedang CERDAS kesal. Hal seperti ini biasa terja- BERSAMA TOKO BUKU GRAMEDIA Adik-adik kak Mawar akan memberi kalian sebuah cer- ita. Kalian baca baik-baik ceritanya. Kalau kalian sudah mengerti, kerjakanlah soalnya. Kalau tidak tahu bertan- yalah pada kakak atau orangtuamu. Tapi alangkah ba- gusnya kerjakan sendiri. Kemudian kirimkan jawabanmu dengan Kartu Pos ke Bali Post Jl. Kepundung 67A Den- pasar 80232. Ingat tempelkan juga kupon "CERDAS". Kakak tunggu jawabanmu 10 hari setelah terbitan ini. Tiga jawaban yang benar akan diberi hadiah buku dari Gra- media. Cepat kirim ya, kakak tunggu. Cerdas bersama Toko Buku Gramedia ini khusus untuk adik-adik Sekolah Dasar Jadi sertakan nama dan alamat sekolah kalian Seperti Kihajar Dewantara BEGITU Bapak Kepala Sekolah masuk kelas, suasana di kelas Mia yang tadinya gaduh menjadi tertib. Anak-anak men- jadi ribut karena Pak Kerta, guru sejarah yang seharusnya men- gajar tidak masuk. "Selamat siang anak-anak," kata Kepala Sekolah. Anak kelas V itu serentak membalasnya. "Selamat siang Pak...?" 'Anak-anak tahu sekarang diperingati sebagai hari apa?" "Hari Pendidikan Nasional," kata anak-anak serentak. "Siapa yang tahu siapa nama bapak pendidikan kita, dan sekolah apa yang didirikannya pertama kali," tanya Kepala Sekolah. "Bapak Kihajar Dewantara, dengan sekolahnya yang ber- nama Taman Siswa," jawab Mia cepat. Bapak kepala Sekolah tersenyum, kemudian bercerita tentang jasa-jasa Kihajar Dew- antara dalam memajukan pendidikan di Indonesia. "Dalam masa penjajahan, di mana segalanya serba sulit, beliau telah punya tekad yang kuat untuk mencerdaskan bang- sa, karena dari kecerdasanlah timbul kesadaran untuk memer- dekakan diri, memerdekakan negara dan bangsa," kata Kepa- la Sekolah menutup ceritanya. Anak-anak terdiam, Eko yang sedari tadi tak ikut men- jawab tampak terharu. Eko pernah diceritakan oleh ayahnya tentang Kihajar, dan sekarang setelah ia mendengar tambah- annya dari kepala sekolah ia menjadi semakin mengaguminya. "Kalian memang pantas mengagumi beliau, tetapi yang lebih penting kalian harus menghargai beliau dengan cara belajar bersungguh-sungguh. Jangan sia-siakan waktu kalian. Bagaimana bisa meniru beliau kalau waktu yang ada lebih banyak kalian pakai untuk main video game dan nonton tele- visi," kata Kepala Sekolah seakan tahu kebiasaan anak-anak. Eko merasa malu kepada bapak Pendidikan karena selama di rumah, ia hanya belajar sebentar saja. Ia jarang tidur, ia lebih senang duduk di depan televisi. "Habis filmnya bagus- bagus sih," selalu begitu alasan Eko setiap di suruh belajar. Kalau dihitung-hitung dari sembilan jam waktu yang di- miliki Eko, hanya 30 menit yang dipakai belajar. Untuk man- di dan lain-lain, ia menghabiskan waktu hanya 1 jam, selebih- nya ia pakai untuk nonton televisi atau main video games. "Bagimana bisa pintar dan cerdas, bagaimana bisa seperti Kihajar Dewantara," kata Eko dalam hati. Nah adik-adik, kalau ingin seperti Kihajar Dewantara, kalian harus bisa menggunakan waktu dengan sebaik-baikn- ya, kapan saat belajar, dan kapan saat bermain. Sekarang co- balah kalian hitung berapa waktu Eko yang dipakai untuk main video games dan nonton televisi. Jawanan untuk Cerdas 42 Kak Mawar Uang yang diperlukan setiap hari untuk menitipkan Dwi adalah: Rp 3.000. Pemenangnya 1.Debby Indrayani Kelas IV SD I Benoa, Nusa Dua, Bali 2.A.A. Ayu Ary Kesumawati Kelas VI SD NI Kawan Bangli Jln. Nusantara No. 2 Bangli 3. I Ketut Gde Putra Adnyana Kelas VI SD 1 Abianbase, Gianyar Jln. Gambir Gianyar KUPON Cerdas 44 Pemenang dari Den- pasar silakan mengambil hadiah di toko buku Gra- media, Jalan Dewi Sarti- ka (Matahari) dengan menunjukkan identitas diri. Pemenang dari luar daerah, had- iah akan dikirim. Pengambilan hadiah selambat-lambatnya sebulan setelah pengumuman pemenang. di kalau bukan karena teman-te- mannya di sekolah pasti ada saja yang ingin dimintanya, dan yang kena omel pasti Bi Iyem seorang wanita yang sudah tua yang bek- erja di rumah Irma. "Bi... Bi Iyem ke mana sih orang itu!" teriak Irma. "Iya, non ada yang bisa saya bantu?" jawab Bi Iyem tergop- oh-gopoh. "Ke mana sih, kamu dari tadi?" bentak Irma. "Tadi saya di belakang, ada yang bisa saya bantu?" tanya Bi Iyem lagi. "Mana ikat pinggangku?" tanya Irma sambil memelototkan mat- anya yang segede bola pingpong. "Ada non, di lemari," jawab Bi Iyem agak takut. "Ambil, cepat!" perintah Irma. Ibu yang sedang menyiapkan makan pagi hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat ulah Irma yang memang sangat keterlaluan. Irma memang anak manja lain sekali dengan kakaknya, walaupun kakaknya laki-laki tetapi bisa menyiapkan sekolah- nya sendiri. "Ir, jangan galak itu dong sama Bi Iyem, kasihan kan Bi Iyem," kata Andi kakaknya me- nasihati. Irma hanya mencibir- kan bibirnya. "Hati-hati ya di jalan," pesan ibu sebelum Irma dan Andi berangkat sekolah. "He, Bi Iyem ambilkan topi sekolahku!" perintah Irma. Den- gan tergesa-gesa Bi Iyem men- gambilkan topi sekolah Irma, karena terlambat sedikit saja pas- tí ia akan kena omelan Irma bak Adik-adik Bali Post ANAK-ANAK Bi Iyem 096 Oleh Titah Kawitri Resen geledek dan bisa membuat tel- inga pecah. Pagi ini lain dari biasanya, tak ada teriakan Irma memang- gil Bi Iyem. Bi Iyem sedang pulang kampung karena anakn- ya sedang sakit. Irma sibuk mencari perlengkapan sekolah. hewan yang ada Sebutkan nama di bawah ini, beserta bagian- bagiannya. Kemudian tulis dalam kotak yang tersedia. "Kak Andi lihat nggak kaus kakiku?" tanya Irma pada kakaknya. "Lho, mana kakak tahu yang pakai kaus kakimu kan kamu bukan kakak, yang naruh juga kamu kan," jawab kakaknya ketus. Ia ingin juga memberi pelajaran pada adikn- ya yang terkenal manja itu. "Uh... aku taruh di mana ya kemarin," omel Irma. "Bu, lihat nggak kaus kaki Irma yang sebelah?" tanya Irma pada ibu yang tengah menyiapkan makan pagi. "Dari kemarin ibu sudah menasihati bahwa Bi Iyem se- dang tidak ada, jadi kamu sendi- ri yang harus menyiapkan paka- ian sekolahmu," kata Ibu men- jawab pertanyaan Irma. Irma kesal sekali, saking kesalnya Irma pun menangis. "Sudah, sudah jangan nangis pakai saja dulu kaus kakimu yang lama, dasar anak manja," omel Andi yang melihat Irma mulai menangis. Irma segera men- gambil kaus kakinya yang lama di lemari. "Tetapi kak, kaus kaki ini sudah kumal sekali," gerutu Irma lagi. Kakaknya diam. "Kak...," gerutu Irma karena perkataannya tak ditang- gapi. Kamu ini bagaimana, pakai saja kaus kaki itu, salah- mu sendiri nggak mau menyiap- kan pakaian sekolah sendiri, sekarang semua jadi korban gara-gara kaus kakimu hilang sebelah," kata kakaknya marah. Irma menunduk dan menyesal sekali karena telah berbuat kasar pada Bi Iyem. "Coba saja ka- lau Bi Iyem ada," gumamnya menyesal. Kalau Bi Iyem ada tentu saja ia tak akan memakai kaus kaki jelek itu ke sekolah. Dan tentu saja ia tak akan die- jek oleh teman-temannya, tak ada gunanya menyesal tetapi Irma berjanji akan mengubah kebiasaan buruknya dan minta maaf pada Bi Iyem. P K T Buah Hati I Gusti Ngurah komang Yudistira Lahir: 18 Desember 1993 Putra dari: I Gusti Made Wardana dengan Gusti Ayu Putu Yoni Parwa Alamat: Jln. Sugriwa 37, Br. Bale Agung, Negara Nita Aprianthi Lahir: 17 April 1995 Putra dari: Ketut Nuada dengan N. Suartini Alamat: Jln. Sedap malam 28 Denpasar Timur Resa Dewi Yasinta Ariestantya Lahir: 13 April 1994 Putra dari: Anastasia Reri Maestu Sihtiari dengan Hasan Ali Alamat: Jln. Danau Tamblingan Gg. Taman Agung II/14 Sanur Putu Andika Indah Purnama Sari Lahir: 18 November 1994 Putra dari: I Wayan wandika dengan Ni Ketut pariani Alamat: Jln. Sri Rama No. 9 Denpasar 1145 J K BPM/WIED/V.96 Nama: Made Weraspati Ariesta Umur: 7 tahun Kelas: I SD. No. 1 sangsit, Buleleng Karya: HALAMAN 5 I Wayan Gede Pracisna Lahir: 3 Februari 1996 Putra dari: I Mande Sena dengan Ni Mande Darsi Alamat: Jln. Sriwedari, Banjar Tegallantang 5, Ubud, Gianyar Ni Komang Sri Armini Lahir: 17 April 1994 Putra dari: I Nengah Puja Antara dengan Ni Wayan Sukerti Alamat: Jln. Nakula Gg. I no. 2 Semarapura L a R KUPON GELAR doh mengada- ngan mem- ndakan-tin- Sabar sedi- salah lang- lari ke or saja. Asma- Doi. &ILUTONS asih bagus, arum jam, ka 12. Oleh semangat. salah kecil ng tanggap jangan di- atan. Ken- mang, kare- Anda am- ya. Mana dan mulai cita luhur, semangat in. Asma- mbira. memanfaat kelihatan hana yang ala dalam an sampai kenceng Asmara: OLEH: KESUMA.T HABK DIKEJAR- KEJAR PEMBURU AKU SANGAT LAPAR CAPEK SEDIH ITU DIA DI DALAM on KIA TANGKAP SAJA Sulistyawati dan Stifanus Guru Ngaji Ajarkan Kebajikan KEJAR DI KOTA LUTUNG INI BISA KITA JUAL SEPERTINYA AKU AMAN DI GOA IN JANGAN DITANGKAP DUW LEBIH BAIK KITA MAKAN DULL BUMAH INI JANGAN SAMPAI LEPAS AKU KENYANG MAU TIDUR DULU. PEMBURU ITU TAK MUNGKIN MENEMUKAN AKU DIIN KAMU SUDAH TIDUR.. AKU IKUT TIDUR BIAR TIDAK LELAH KEMANA LABINYA LUTUNG KAMU YANS MELARANE AKU MENANGKAP !! SEKAPANE IA SUDAH PERCI BPM/wen IDUL Adha bagi kedua temanmu ini, bu- kan sekadar dirayakan sebagai hari istimewa bagi umat muslim. Yang lebih menarik, Sulistyawati dan Stifanus tampak tekun be- lajar membaca dan memahami ayat-ayat suci. Dengan suara parau, ditambah dengan ko- mpyah di kepalanya, Stifanus tampak ber- wibawa dan Sulistyawati begitu manis men- genakan jubah saat sama-sama belajar ngaji. "Guru ngaji mengajarkan kami berbuat ke- bajikan," katanya serentak. Kendati tempat kedua siswa SD itu bela- jar ngaji sangat sederhana, tidak membuat mereka enggan dan malas datang ke pesant- ren yang terletak di lingkungan Banjar Bal- un, Denpasar. Setidaknya, enam kali dalam seminggu Sulistyawati dan Stifanus pasti berada di tengah-tengah kerumunan anak muslim asuhan Ponidin, uztad muda yang sangat peduli pada kehidupan anak-anak. "Sulistyawati dan Stifanus termasuk anak yang soleh, mereka paling rajin mendengar keterangan gurunya," kata uztad Ponidin. Menurut Sulistyawati, di pesantren ia di- ajarkan membaca Alquran. Salah satu yang ditekankan guru, katanya, setiap anak harus bersikap baik di masyarakat. Siswa kelas II SD Madrazah ini mengaku senang, dan berusaha melaksanakan per- intah guru. "Saya harus kasih ter- hadap sesama teman," katanya polos. MUDAH- MUDAHAN AKU TIDAK TERTANGKAP APV TIDAK TAHU AKU LAPAR SEKALI TAPI KAMU YANS DULUAN TIDUR Stifanus yang duduk di kelas II SD Muhammadyah menambah kan, ia suka mengaji lantaran in- gin menjadi anak yang soleh. Bah- kan, kelak setelah dewasa, siswa kelahiran 8 tahun silam ini ingin menjadi orang yang jujur. "Orang jujur dikasihi Tuhan," tambahnya. Sulistyawati dan Stifanus layak dijadikan panutan bagi anak-anak yang lain. Anak-anak pesantren ini tidak pernah lupa sembahyang lima kali dalam sehari, mereka enggan bermain di luar rumah seperti yang dilakukan anak-anak yang lain. Be- gitupun saat orangtua temannya meninggal, bersama sepuluh rekan- nya, Sulistyawati dan Stifanus ikut berbela sungkawa. Tanpa disuruh orangtuanya, mereka pergi dengan satu kilogram beras sebagai tanda ikut duka. "Kami menengok te- man, bersama guru Ponidin," sam- bungnya serempak. Ketika ditanya prestasi mereka di sekolah, teman- mu ini sama-sama menjawab, "Saya tidak pernah ketinggalan. Kalau disuruh membaca Alquran, kami tidak takut." (wen) Ni Kadek Ayu Oki Maelanita Lahir: 24 Mei 1994 Putra dari: I Made Merta Yasa dengan Ni Ayu Made Sutarmi Alamat: Jln. gunung Agung No. 25 Negara I Dewa Putu Anggaputra Wijaya Lahir: 4 Juni 1994 Putra dari: I Dewa Putu Alit Wismaya dengan Ni Nyoman Sri Asih Alamat: Jln. Nusa Kambangan GG. 11/52 B Ayu Putu Anggita Wulandari Lahir: 27 Mei 1995 Putra dari: Ir. Gede Arimbawa dengan Gst. Ayu Erni Sutarya Alamat: Jln. Sri Karya No. 3 E, Denpasar Rubrik ini terbuka untuk putra-putri Anda, kirimkan foto-foto lucu mereka ke Redaksi Bali Post Minggu, JI. Kepundung 67 A Den- |KU PONI pasar. Sisipkan data putra-putri Anda: Nama lengkap, Tanggal lahir, nama orang tua, alamat rumah, dan cita-cita. Jangan lupa cantum-I BUAH HATI kan kupon "Buah Hati" disudut kiri amplop. Ge.1. Ꮐ a.m.b.a PIISI Embun Pagi Ketika pagi merambat Hangat sinar mentari menerpa pepohonan Embun pagi berkilau di semua rumput Ku segera beranjak melangkahi jalan panjang meski banyak perintang ku harus tetap berjalan A.A. Gde Ngurah Wedya SD 1 Amlapura Nama: Putu Ventha Agustha Umur: 10 tahun Kelas: IV SD No. 8 Sangsit, Singaraja, Buleleng Rubrik "Gelar Gambar" ini terbuka untuk anak-anak TK dan SD. Kirimkanlah gambar karya adik-adik ke Redaksi Bali Post, ukuran kertas bebas, boleh berwarna atau hitam putih, lengkapi dengan keterangan nama, umur, sekolah, dan alamat, Jangan lupa tempel-I kan Kupon Gelar Gambar di balik gambar. GAMBAR Asal-usul Keledai Bertelinga Panjang dongeng PADA zaman dahulu, semua bi- natang yang ada dalam hutan tidak punya nama. Hidupnya sendirian, tidak berkelompok bahkan tidak per- nah saling bertegur sapa. Suatu hari Dewa Penguasa Hutan datang berkunjung ke hutan. Semua bina- tang diajaknya berkumpul. "Mulai saat ini kalian kuberi nama," kata Dewa. "Kalian dapat saling bertegur sapa." 99 "Engkau yang bersurai kuberi nama Singa. Yang bersayap kuberi ia pun mengantuk dan mencari liran Keledai. Ia berkeringat din- nama burung. Engkau Ular, dan tempat yang sejuk untuk tidur. gin ketika mendengar Dewa bert- kamu Macan, yang ini Kera, yang Kali ini keledai tidur terlalu lama. anya. bertubuh tegap kuberi nama Kuda, Hampir malam Keledai baru ban- "Sa... saya... lupa...." kata dan saudaramu yang lebih kecil ku- gun. Segera ia ingat pesan Dewa Keledai gemetar. Dewa pun ma- beri nama Keledai," kata Dewa pada Pengu Hutan. Keledai sudah rah. Lalu Dewa pun menjewer semua binatang. tidak ingat lagi akan namanya. kedua telinga Keledai dengan "Kalian harus selalu ingat nama- Berulang kali ia mencoba meng- kuat." Namamu Keledai, tahu!" mu. Kelak aku akan datang kembali ingat kembali, ternyata gagal. seru Dewa dengan kesal. untuk menanyakan nama kalian." Akhirnya ia putus asa. "Ah, masa "Yaaaaa!" Keledai menyahut Setelah itu Dewa pun pergi. bodoh! Tanpa nama pun aku sudah sambil merintih kesakitan. Jeritan Sambil berpisah, binatang itu hidup bahagia. Lagi pula Dewa Keledai menyayat kalbu, karena menganggukkan kepala seraya tentu sudah lupa akan janjinya," Keledai benar-benar menangis. menggumamkan nama mereka. Han- Keledai menghibur dirinya. Tern- Konon, akibat peristiwa itu ya keledai yang tidak menghapalkan yata Dewa tidak lupa seperti yang sekarang kita dapat melihat telin- namanya. Ia sedang memikirkan pe- diduga Keledai. Bahkan Dewa da- ga Keledai sangat panjang dan rutnya yang keroncongan. tang lagi mengumpulkan para bi- suara Keledai adalah: Yaaaaaa, Ah, apa gunanya nama-nama itu, natang. Mereka ditanya satu per- sama dengan suara rintihnya keti- sedang aku harus segera mencari satu. Satu demi satu mereka ka dijewer Dewa. makan," pikirnya dalam hati. menyebutkan namanya seperti Setelah puas Keledai merumput, yang diberikan Dewa. Datang gi- I Gede Surya Kurniawan ai pekerjaan tinggi mini- -70 kg, umur 4cm
