Tipe: Koran
Tanggal: 1996-05-05
Halaman: 14
Konten
HALAMAN 14 Ibrolan di Banjar Fatamorgana JOHN Travis, penipu ulung punya beberapa kiat yang membuatnya tidak pernah berurusan dengan pihak berwajib. Bahkan hidup berbahagia penuh ke- mewahan bersama istri dan anak-anak hingga akhir hayatnya. Di antara kiat itu ada yang disebut Per- aturan Ketiga atau Rule # 3, yang berbunyi, janga- nkan terhadap orang lain, pada mata dan telingamu sendiri pun kau tidak boleh percaya seratus persen. Sebab, kadang-kadang penglihatan dan pendenga- ran dapat menipumu dengan mempengaruhi emo- simu. Walaupun tidak memiliki kehendak jadi peni- pu, aturan ketiga miliki kehendak jadi penipu, atu- ran ketiga milik Travis itu membuat mata Rubag tidak jadi terkatup diserang kantuk menyaksikan film lepas di layar kaca, meskipun malam kian larut. Sebaliknya, dia juga tidak mengikuti jalannya cer- ita lebih cermat, karena benaknya lebih banyak dipengaruhi kredo yang cocok dengan pendapatnya sejak dulu itu. Ingatan Rubag melayang ke masa kecil. Waktu keluarganya masih hidup di bawah garis kemiski- nan. Jangankan makanan sehat bergizi, untuk tidur pun dia senantiasa direpotkan pertanyaan, di mana harus numpang malam ini? Sebab satu dipan reyot dalam sebuah gubuk tiris beratap ilalang, kurang mampu menampung lima anggota keluarga. Maka jadilah dia seorang nomaden yang sibuk numpang tidur nyaris setiap malam. Saat itu, keluarga terde- katnya hanya kemelaratan dan kemiskinan, yang kadang-kadang disertai cemohan serta sikap curiga para tetangga. Waktu ayahnya meninggal, kehidupan Rubag kian morat-marit. Makan sekali sehari adalah hal yang sangat disyukurinya, meskipun warna nasi tidak putih mulus, karena harus dicampur jagung arau ketela. Lauk yang paling akrab dengannya han- yalah sambal terasi, yang kadang-kadang dihias beberapa ekor teri bakar. Sebab untuk menggoreng- nya dibutuhkan minyak kelapa, yang harganya da- pat mengurangi porsi setengah kilo beras yang dikonsumsi empat orang per hari. Kondisi ekonomi yang jauh di bawah sederhana itu menyebabkan ibunda tercintanya menyusul ayahnya ke akhirat, meski sempat dirawat dua hari di rumah sakit. Kendati meninggalnya subuh, jenazah baru bisa dibawa pulang sore hari, karena harus mengurus surat miskin agar biaya penebusan rendah. Orang-orang yang datang melayat, baik saat pemandian jenazah maupun penguburan di malam hari tidak banyak. Orang menangis pun tidak ada, kecuali air mata Rubag meleleh membasahi pipi, namun karena gelap tidak ada orang yang melihat- nya. Sejak itu dia berjanji dalam hati, tidak akan pernah menangisi kematian siapa pun. Karena dibesarkan kemelaratan dan penderitaan, Rubag jadi banyak belajar dari hidup ini. Sebab dengan kemiskinan dia jadi lebih mengerti tentang makna hidup dan kehidupan. Hikmah terpenting yang berhasil dipetiknya dari kemiskinan adalah kesadaran bahwa bukan hanya orang miskin yang benci pada kemiskinan. Nyaris semua orang me- musuhinya. Ironisnya, kebanyakan orang lalu aler- gi pada orang miskin, bahkan menjauhinya karena menganggapnya semacam penyakit menular. Pendapat yang mengatakan bahwa orang miskin selalu yatim piatu mendekati kebenaran di benakn- ya. Sebaliknya, banyak orang merekayasa silsilah agar diperoleh hubungan kekerabatan dengan mere- ka yang berstatus sosial dan ekonomi tinggi. Meski hanya demi secangkir kopi dan sepiring nasi atau sekadar gengsi. Sebab itu, rumah-rumah orang kaya senantiasa ramai dikunjungi orang-orang yang men- gaku sanak dan kerabat, terutama saat dilangsung- kannya upacara adat. Keberhasilannya mengentaskan kemiskinannya sendiri sehingga bisa hidup layak sebagai warga negara membuat Rubag bangga atas kemandirian- nya. Dia tidak perlu menjilat atau bermain kasar untuk memperoleh apa yang dimilikinya sekarang. Kekayaan dan kehormatan yang diperoleh dari ha- sil meniru gaya katak, menjilat ke atas, menyiku ke samping dan menendang ke bawah, bukanlah cara hidup yang dipilihnya. Karena itu, dia lebih respek pada orang yang memiliki prinsip, meskipun hidup tidak berkelimpahan, namun punya harga diri. Rubag juga paham kalau prinsip dan harga diri itu bukan barang-barang konsumsi yang mampu mem- buncitkan perut dan membuat pipi tampak seperti bak- pao. Prinsip dan harga diri itu memang tidak bisa di- tukar dengan gedung bertingkat dan mobil mutakhir. Paling tidak untuk masa sekarang ini. Namun karena wanti-wanti yang diterima dari ibunya saat mengge- luti kemiskinan, dia lebih memilih hidup bersahaja dibanding kaya raya minus harga diri. "Nanti kalau kamu besar, kamu boleh menjual apa saja yang kamu miliki, kecuali dirimu, Bag! Kalau kamu sampai menjual diri, kamu tidak ber- beda dengan babi. Badan gemuk, bulu mengkilat berminyak dan suara besar-besar, namun semua itu demi kepentingan manusia yang memeliharamu. Bila saatnya tiba, kamu akan dijual tanpa kuasa menolak, karena kamu binatang peliharaan. Nasib- mu akan berakhir di rumah jagal," tutur almarhu- mah ibunya selalu terngiang-ngiang di telinganya setiap menerima kebaikan seseorang. I Bali Post NTERMESO Teka-teki Silang Nomor 564 Mendatar: A. Cium dengan bibir, D. Or- ang banyak/umum G. Diulang: pelan-pelan; H. nama lain; I War- na langit/indigo; J. Terakhir (Ing- gris) K. Ide/cita; M. Kasta bang- sawan/prajurit gagah berani; Q Suku di Banten selatan; R. Tapal S.Hina/cela; T.Jiwa; gg U.Berhasil; V.Alat pengancing pintu, peti, tas dll.- Menurun: A. Rusa yang tanduknya pendek; B.Kurus kering; C. Lega; D.Wilayah/ daerah yang dikepalai oleh gubernur; E. Tak tetap/ berubah; F.Kitab yang berisi ket- erangan tentang kata; I. Skrup/ pasangan mur; J.Bagian pelajaran atau ilmu yang dipelajari di per- guruan tinggi; L. Perbuatan/ 0. kelakuan; N.Tanggapan; Keadaan (pemerintahan) kacau balau; P. Keputusan hukum dalam pengadilan; Q. Kudis bernanah; S. Bergerak dari bawah ke atas; Sejak mulai bisa mencari nafkah, dia selalu ber- hati-hati dalam menerima kebaikan orang. Khawat- ir kalau yang mendekatinya dengan kebaikan itu calon "pembeli". Dengan sebotol bir atau sebungkus rokok dia akan kehilangan diri yang telah dijualnya dengan harga murah tanpa sadar. Para "pembeli" macam ini banyak berkeliaran dalam dunia bisnis dan politik. Karena itu, dia menjaga jarak dalam bergaul, meskipun dengan konsekuensi tidak me- miliki kawan akrab. Sebab dia percaya, tidak ada kawan abadi, tidak ada musuh abadi, yang ada cuma kepentingan abadi. Untuk itulah, dia tidak pernah terlalu percaya pada seseorang. Ditambah lagi den- gan Aturan Ketiga dari Travis, Rubag mulai bela- jar untuk mencurigai kuping dan matanya sendiri. Upaya mencurigai kuping dan mata ini meng- hasilkan sebuah asumsi. Bahwa fatamorgana tidak hanya terlihat di padang pasir, namun bisa pula diamati di tengah-tengah hiruk-pikuknya kota-kota besar. Bila dilihat sekilas deretan gedung mewah bertingkat, aktivitas orang-orang yang jarang me- lepaskan dasi dari leher, yang juga dilengkapi tele- pon genggam ke mana pun pergi, mobil-mobil mu- takhir berseliweran di jalan, akan timbul rasa kagum. Kekaguman akan berubah jadi masygul bila men- gamati secara cermat, apa sebenarnya yang dikerja- kan orang-orang "supersibuk" ini? Setelah mem- baca ulasan ekonomi para pakar di koran mengenai kredit macet, ekspor fiktif hingga ke kedudukan peringkat ketiga di bidang korupsi membuat Rubag 2. Pemenang akan diumumkan sadar bahwa era global yang sering digembar-gem- pada Bali Post Minggu edisi 26 borkan hanya sebuah fatamorgana. (Aridus). Mei 1996. pojok BALL Seekor Kera pun bisa "Cemburu" PENGALAMAN saya ini terjadi set- ahun yang lalu, tanggal dan bulannya saya lupa. Seperti biasanya setiap bulan purna- ma dan tilem, sebagai umat Hindu saya melaksanakan persembahyangan, baik di lingkungan tempat kos maupun di tempat lain. Ceritanya berawal saat bulan purna- ma, bersama teman saya Made merencana- kan akan pergi sembahyang ke sebuah pura yang letaknya tidak jauh dari tempat kos. Saat itu di antara teman-teman kos, han- ya kami berdua sibuk mempersiapkan diri sebelum berangkat sembahyang. "Jadi sembahyang ke pura, Made?" tanya Nyoman salah seorang teman kos. Sambil merapikan pakaiannya Made men- Rubrik ini dibuka untuk umum. Kirim cerita/pengalaman Anda (bukan karangan, tetapi memang benar-benar per- nah terjadi atau dialami) yang menarik, unik, lucu, ke Re- daksi Bali Post Jalan Kepundung 67A Denpasar 80232. Tulisan maksimal 1,5 halaman folio, masukkan dalam am- plop tertutup, dan sertakan guntingan "Kupon Pojok Bali". Mister Bali Kriting AW AWAS ANJING GALAK KUPON POJOK BALI ? TUSHARM1996 TRAGEDI GIRIPURWA ANAK AGUNG SILIH WARNA TAMPAK KEWALAHAN... UNTUNGLAH RAKSASA ITU MENGHALANGI GEM PURAN BIKUL MERAH.. Ketentuan Menebak 1. Jawaban ditulis di kartu pos, sertakan Kupon TTS nomor 564, dan kirim ke Redaksi Bali Post, Jl. Kepundung 67 A Denpasar, 80232, selambat-lambatnya 24 Mei 1996. jawab, "Jadi dong, mau ikut Man?" Se- belum sempat dijawab Nyoman, datang- lah Bapak kos. "Sudahlah ikut saja bersa- ma mereka!" ujar Bapak kos. "Nanti saja saya menyusul, kalian be- rangkat duluan!" jawab Nyoman yang se- jak tadi tampak serius membaca koran. Kemudian saya datang menghampiri mereka untuk selanjutnya berangkat sem- bahyang. "Putu, baju kamu tampak kotor, ganti saja dengan yang baru!" guyonan Bapak kos. Memang baju saya kelihatan ada bekas noda yang sulit sekali untuk di- hilangkan. "Yang penting pikiran Pak!" jawab saya. Dengan persiapan yang mantap sore itu kami berangkat sembahyang. Hanya beberapa menit saja dengan mengendarai sepeda mo- tor kami sampai di tempat tujuan. Di pura tersebut tampak kera-kera dengan begitu lincahny melompat di atas pohon serasa men- yambut kedatangan kami berdua. Selanjutnya kami melanjutkan dengan persembahyangan. Setelah selesai sem- bahyang kami tidak langsung pulang akan BIKUL MERAH MENJADI GERAM... 3. Bali Post menyediakan had- iah uang sebesar Rp 30.000 diberi- kan kepada tiga pemenang mas- ing-masing sebesar Rp 10.000. 4. Bagi pemenang yang ber- domisili di Kodya Denpasar harap mengambil hadiahnya di kantor Bali Post setiap hari kerja dengan memperlihatkan kartu tanda pen- genal yang sah dan masih berlaku. Luar kota akan dikirim lewat pos. Pemenang TTS Nomor 561: 1. Putu Sumartasih Jl. I Gst. Kt Jelantik Gosa, Gebang Barat, Mataram, Lobar, 83127. 2. Aminah Ali Jl. Rambutan 21 Singaraja, 81115. 3. Gusti Putu Astha Jl. Raya Kuta Gg. Sada Sari II No. 5, Kuta. Jawaban TTS Nomor 561 : Mendatar: a. Razor, d. Tekak; g. Eyé; h. Batak; i. Geram; j. Oma; k. Had- ir, n. Rinci; q.Hamba; s.Pelak; u.Kir; v.Baret; x. Omong; z. Ons;aA. Tekor; bB.Asbak.- Menurun: a. Rebah; b.Zat; c. Rekor; d. Tegar; e.Kar; f. Kompi; 1.Ala; m.IPB; o. Ide; p.CIA; q.Hebat; r.Aktor; s.Prosa; t.Kagak; w.Rak; Y.Otb.- Kupon TTS No. 564 tetapi tetap tinggal di pura, sambil menung- gu tenggelamnya matahari yang tampakn- ya tidak akan lama lagi. Lokasi pura tempat kami sembahyang sangat indah, tempatnya tinggi di pinggir pantai sehingga pemandangan tersebut memiliki daya tarik di mata wisatawan yang berkunjung. Saya dan Made saat itu tertegun menyaksikan pemandangan itu, kemudian kami berdua juga melihat serom- bongan wisatawan yang berkunjung ke tempat kami sembahyang tadi. Tampak mereka membawa kamera sedang me- motret bangunan-bangunan yang berada di sekitar pura. Kera-kera yang tampak jinak namun terkadang nakal juga menjadi sasa- ran kamera mereka. Tiba-tiba salah seorang wisatawan ber- teriak, rupanya kaca matanya diambil oleh kera-kera tersebut. Saya dan Made tertawa geli melihat kejadian itu dan selanjutnya Made meninggalkan saya berjalan melihat- lihat bangunan di sekitar tempat sembahy- ang tadi. Kini tinggal saya sendirian, saya lihat wisatawan tadi merayu-rayu monyet •Suryadharma Tusuaria Oleh Buyat W IA LALU MELUNCUR BAK ANAK PANAH, PEDANG NYA MENGANCAM LEHER SI RAKSASA... HMHR...! 168 yang nakal tersebut supaya kaca- matanya mau dikembalikan. Akhirnya setelah memberi imbal- an makanan, barulah kaca mata itu dikembalikan. Sambil bersan- dar di tembok saya memandang lautan yang luas, seorang wanita bule mengarahkan kameranya kepada saya. Rupanya ia bermak- sud mau foto saya, setelah itu ia menyapa saya dengan senyuman. 'Ah manis benar senyum wanita tadi," pikir saya dan tanpa saya sadari juga pikiran menjadi se- makin ngelantur. Namun tiba-tiba tanpa sepengetahuan saya seekor kera berlari di atas tembok mendekati saya, berlari kencang dan men- yambar kepala saya. "Aduh teri- ak saya, ternyata jambot (rambut menjuntai) saya ditarik. Saya tersentak kaget dan sadar dari la- munan saya tadi. Saya bingung dan tidak mengerti kenapa kera tadi menarik rambut saya, pada- hal saya memakai udeng dan tern- yata tidak diambil oleh kera tadi seperti kaca mata wisatawan itu. Yang membuat saya kesal ber- tambah ketawa karena lucu, kera tadi ngejengit (meledek). Selan- jutny saya sadar bahwa saya ke- mari untuk sembahyang. Saya teringat kembali akan ucapan yang saya katakan kepa- da Bapak kos, "Yang terpenting pikiran Pak!" itulah kalimat yang saya ucapkan sebelum berangkat sembahyang. "Ah pikiran........ pikiran," kesal saya. Sampai di tempat kos kejadi- an yang baru saja saya alami ter- us terbayang, dan sangat sulit bagi saya untuk melupakannya. Pada suatu hari saat saya berdiskusi menyangkut pura yang akhir- akhir ini ramai dibicarakan, saya ceritakan kepada teman-teman tentang pengalaman ini. Spontan saja teman-teman şaat itu terta- wa, "Mungkin kera itu cemburu kepada kamu makanya senyum- nya dibagi-bagi dong!" ujar salah seorang teman. Saat itu semuan- ya menertawakan saya. Putu Wahyu Mulyadi Pondok Sari Santosa Bukit Jimbaran - Kuta 80364 SANGUT DELEM MARTIN 5/5/96 LHO, KOK PUTUS?! Brewok DISCO I SiGug KUTA WAH, INI JEJAK KAKI DELEM MAU KE MANA DIA Z KOK MENCURIGAKAN BALIK LAGI TAK MUNG KIN, TERUS KOK TER- PUTUS KEMANA DIA ?! SSST! KUTA KVTA JOP 07596@ Minggu Kliwon, 5 Mei 1996 Minggu Kli ... EH? DITAMBAH JEJAK ORANG LAIN YANG SAMA- SAMA MENCURIGAKAN? KINI TAK USAH PUSING, ANDA INGIN MENG- HAPUS JEJAK? INI TAPI INGAT, KALAU DITANYA (BUMU, BILANG DARI NONTON WAYANG! JANGAN BILANG KE DISCO! Cat Tou Denpasar (B Kejuaraan bergilir Turis hingga 11 M TK I Bali, D Ketua Umu Akbar Tanjung membuka keju hadir, karena p bersamaan ad yang tidak bisa Ketua Pan Made Rupeg d nya, Drs. Mad dan N. Satyam pada Bali Pos marin T meskipun Ketu casi tidak ha menugaskan se nya membuka mun, Rupeg ti nama lengkap itu. Di bagian jelaskan, turna kan dengan ha mo Indonesia T Gun Gun ingati Hardikn kan 175 pecat perebutkan ha ...KALAU BEGITU BAPAK BERKOLUSI! juta. Dari jum pecatur beras daerah di Indo Yogyakarta m C Pertam Jakarta - Juara bertaha Inggris yang ak Impreza 555 b depan, bersama Derek Ringer d nia Bank Utama era Utara, 10-11 Jango Pramartha Carlos Sains gan navigator gunakan Ford H dengan nomor di urutan kedua li asal Finlandia Сева Сова WASPADA JIKA LELAH BERLEBIHAN! BISA JADI ITULAH GEJALA AWAL ANEMIA Anemia bisa menyerang siapa saja, kapan saja, tanpa batas usia. Gejalanya dimulai dengan hal yang mungkin Anda anggap enteng, seperti sering merasa letih, lesu, dan kadang-kadang pandangan berkunang-kunang. Itulah tandanya Anda mungkin menderita anemia karena ke- kurangan zat besi. Untuk menghindari problem tersebut, berolahragalah secara teratur, makanlah yang mengan- dung banyak zat besi, dan kon- sultasilah dengan dokter Anda. Iklan Layanan Masyarakat ini dipersembahkan atas kerjasama dengan harian Bali Post. E Seppo Harjann mengendarai Sirkuit V Sumb Padang- Sumatera B mengirimkan putra dan pu Nasional Voli digelar di Lom ra Barat, 6-10 Sekretaris Sumbar, Maat Sabtu (4/5) k kan, mereka event tersebu pasangan Ris Rinaldi/Derm ta pasangan dan Nengsih Sirkuit nas Lombok itu erangkatkan Sep Semarang- Komisi E gah menem yang muncul belasan PON na sampai ki pa ofisial. Pa melakukan sejak awal b Anggota Jateng, Kolo di Semarang in, mengatak Arlo perlu ganti perlu servi Technisi ka Siap melay "New Komplek F JI. Dipo Bali F City V G TERS SUDI 4cm
