Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1996-08-27
Halaman: 02

Konten


HALAMAN 2 PRAY Bali Post/070 BAN PECAH-Taksi Praja DK 7727 DX yang dikemudikan Nengah Parwata (23), Minggu (25/8), sekitar pk. 12.30 mengalami kecelakaan di Jl. Ksatria, Tuban. Kecelakaan tersebut dikarenakan ban kanan depan pecah. Akibatnya, taksi yang tak berpenumpang ini oleng dan menabrak truk DK 8179 DW yang sedang parkir. Pengemudi taksi yang berasal dari Dusun Dapdap Teba, Tejakula, Buleleng mengalami luka-luka yang cukup serius. Selain menderita cidera pada kepala juga mengalami patah tulang. Nengah Parwata hingga Senin (26/8) ke- marin masih belum sadarkan diri dan masih dirawat di RSUP Sanglah. Sementara taksi yang rusak berat dan truk kini diamankan Polres Badung. Mengatasi Krisis Keluarga Modern perlu Lembaga Perlindungan Sosial Denpasar (Bali Post) - Makin mengendornya perlindungan sosial dan adanya pergeseran dominasi peran dalam keluarga modern sangat berpengaruh terhadap makin meningkatnya kasus-kasus krisis kelu- arga. Oleh karena itu perlu adanya lembaga perlindungan sosial. Dr. Tjok Istri Putra As- titi, S.H. menegaskan hal itu, Senin (26/8) ke- marin. Krisis keluarga yang terjadi pada masyarakat tradisional umumnya lebih mudah diatasi karena adanya kontrol dan tekanan sosial keluarga luas. Melalui wibawa dan we- wenang keluarga luas, pertengkaran, percera- ian, dan perpisahan antara suami istri serta antara anggota keluarga lainnya lebih mudah dicegah. "Termasuk lebih mudah diatasi," pa- par dosen Fakultas Hukum Unud itu pada hari terakhir pertemuan Lembaga Pengkajian Bu- daya Bali (LPBB), Minggu (25/8). Kondisi ini, tambahnya, berbeda dengan yang terjadi pada keluarga modern yang lebih demokratis. Anggota keluarga pun mempun- yai kebebasan dan hak-haknya diatur serta dil- indungi hukum, sementara kontrol keluarga luas berkurang, sehingga jika terjadi krisis ke- luarga akan sulit diatasi. "Oleh karena itu adanya lembaga perlindungan sosial akan memegang peranan penting dalam mengatasi krisis keluarga." Tjok. Astiti yang membawakan topik "Ke- luarga dan Masalahnya dalam Menghadapi Milenium Ketiga" merinci ketegangan-kete- gangan keluarga kini muncul dalam berbagai bentuk. Antara lain konflik suami istri, orang- tua dengan anak, dan antarsaudara. Berdasar- kan hasil pemantauannya terhadap kasus-ka- sus yang terungkap di media massa, ia men- gatakan keluhan sebagai sumber konfilk yang akhirnya memicu ketegangan tak hanya dirasakan pihak istri juga para suami. Keluhan dari pihak suami terhadap istrin- ya antara lain istri nyeleweng, tidak mem- (Bersambung ke Hal. 15 Kol. 1) Dugaan Suami Istri Pengidap HIV/AIDS Masyarakat tidak perlu Panik Denpasar (Bali Post) - Kakanwil Departemen Kesehatan Propinsi Bali dr. I Wayan Semendra, SKM menyaran- kan, warga masyarakat tidak perlu panik ter- hadap adanya dugaan suami istri yang darah- nya tercemar HIV/AIDS. Dalam hubungan ini, kata Semendra, Senin (26/8) kemarin, semua pihak tidak perlu mem- besar-besarkan, memojokkan apalagi mengas- ingkan bila ditemukan ada penduduk yang mengidap HIV/AIDS. Masalahnya sekarang, kata dia, bagaimana semua pihak atau lapisan masyarakat memben- tengi diri agar jangan sampai mendapatkan ka- sus penyakit yang mematikan seperti HIV/ AIDS. Belum Pasti Wakil Direktur RSUP dr. K. Suanda Duar- sa, didampingi Drg. Made Rudita dan Ketua Tim Pokja Pengendalian AIDS RSUP dr. Tuti Parwati Merati, menegaskan kasus suami istri yang darahnya tercemar HIV/AIDS belum bisa dikategorikan positif. Walaupun sudah dua kali diadakan tes darah Elisa, namun diperlukan lagi tes darah West- ern Blood. "Kalau lewat Western Blood sudah dinyatakan positif baru yang bersangkutan bisa dikategorikan mengidap HIV/AIDS positif." Menyinggung kesiapan RSUP merawat pen- derita HIV/AIDS termasuk wanita hamil yang darahnya diketahui tercemar HIV, dr. K. Suan- da Duarsa menjelaskan, RSUP memang selalu siap dengan peralatan dan petugas terlatih me- layani penderita HIV/AIDS. Hal itu didasarkan, karena pengalaman RSUP yang merawat pen- derita AIDS pertama di Bali tahun 1987 yang menimpa salah seorang wisatawan Belanda. Sejak ditemukannya kasus AIDS pertama di Bali tahun 1987, hingga akhir Juli 1996 HIV/ AIDS di Bali tercatat 33 orang di antaranya 25 orang pernah dirawat di RSUP. Jika dugaan HIV/AIDS di Bali yang baru ditemukan benar- benar positif, berarti Bali menambah penderita HIV/AIDS. (08) Dua Warga Jepang Terbakar Denpasar (Bali Post) - Dua warga Jepang -Ige Tosi (56) dan anaknya Sueciro Hayasi (44) tewas ter- bakar, Senin (26/8) dini hari kemarin. Kebaka ran yang terjadi di Br. Sindhu, Sanur sekitar pukul 12.30 dini hari menghanguskan ban- gunan yang dipakai kantor BPW Dewata Jour- ney Service (DJS). Sedangkan, tiga orang lainnya termasuk se- orang pembantu berhasil menyelamatkan diri dari amukan si jago merah. Korban meninggal tersebut adalah pemilik BPW DJS. Peristiwa itu diawali dengan terbakarnya sebuah bangunan tempat tinggal di bagian be- lakang BPW DJS yang dikontrak korban dari pemilik Anak Agung Astawa asal Singapadu, Batubulan, Gianyar. Melihat kobaran api, dua anggota banjar masing-masing Br. Sindhu Kelod dan Sindhu Kaja membunyikan kulkul bulus, pertanda ada kebakaran. Ratusan penduduk setempat keluar memberikan pertolongan. Petugas Dinas Pemadam Kebakaran dengan tiga buah armada pun tiba di tempat kejadian beberapa menit kemudian. Si jago merah ber- hasil dipadamkan dalam waktu hampir seten- gah jam. Kedua korban yang sudah hangus hanya masih perutnya dan korban Sueciro Hayasi se- belah kaki kanannya hilang. Diduga sebelah kaki korban itu sudah hangus tertimbun puing- puing kayu dan atap bangunan. Ketiga orang yang berhasil menyelamatkan diri tersebut di antaranya dua orang wisatawan Jepang dan seorang pembantu. Mereka dimintai keterangan oleh pihak berwajib di Polsek Sa- nur. Belum diketahui pasti sebab-sebab kebaka- ran itu. Kepala Biro Jasa Antarbangsa Denpasar Gus Sumastra ketika dihubungi membenarkan, pi- haknya kini sudah menghubungi keluarga kor- ban di Jepang. "Apakah bisa dikremasi di Bali atau yang tinggal kerangka dan perutnya dipe- tikan untuk dikirim ke negara asalnya. Semua itu masih dalam proses," jelas Gus Sumastra di Kamar Jenazah RSUP sambil menyelesai- kan jenazah seorang wisatawan Jerman, Hert- feder Jugen (45) yang tewas akibat tenggelam di Pantai Lalanglinggah Desa Surabrata (Taban- an), Sabtu (24/8). (08) Bali Post Selasa Wage, 27 Agustus 1996 Selasa Wa Pemda takkan Toleransi Aktivitas PDI Pro Megawati Kon * Ketiga OPP telah Terima Formulir Caleg Denpasar (Bali Post) - Pemerintah daerah bersama aparat keamanan di Bali tak- kan lagi mentoleransi aktivitas organisasi-organisasi yang tak memperoleh legalisasi pemerintah. Terlebih lagi jika ak- tivitas itu sampai menimbulkan gangguan ketertiban dan keamanan. Hal itu berlaku pula bagi kalangan organisasi PDI pro Megawati. Demikian ditegaskan Gubernur Bali Ida Bagus Oka kepada war- tawan, Senin (26/8) kemarin. Ke- pala daerah menjawab pertanyaan tentang sikap Pemda Bali terhadap PDI pro Megawati serangkaian te- lah dikukuhkan dan dilantiknya pengurus DPD PDI Bali pro Soer- jadi. Gubernur Oka yang diminta ko- mentarnya seusai pelantikan dan serah terima Sekwilda Gianyar mengakui, memang larangan atau tindakan apa yang diambil terhadap warga PDI pro Megawati yang me- nolak kongres dan hasilnya hanya bisa datang dari warga intern PDI. "Tetapi, jika sudah menimbulkan gangguan ketertiban dan keaman- an, aparat sudah harus bertindak tegas," ujarnya. Namun, Gubernur Oka menilai aktivitas warga PDI pro Megawati di Bali belum mengganggu ketert- iban dan keamanan. "Sebagai pembina politik saya menegaskan, pemerintah hanya mengakui PDI pro Soerjadi. Semestinya warga yang masih berada di luar sistem, bergabung saja dengan organisasi yang punya legalitas itu. Bekerjas- amalah dengan yang diakui resmi," sarannya. • Pemda, menurutnya, takkan melayani organisasi yang tak pu- nya legalisasi dan akan menguta- John Sara Prihatin terhadap Perpecahan PDI Bali Denpasar (Bali Post) - Ketua DPP PDI pro Megawati John Sara menyatakan prihatin ter- hadap perpecahan yang terjadi di tubuh PDI Bali. "Selama 23 tahun sangat kompak, namun baru sekarang PDI Bali pecah," kata John Sara, Senin (26/8) kemarin, di Sekretariat DPD PDI Bali. John Sara mengatakan sedih dan heran melihat keberadaan PDI Bali yang pecah menjadi dua kel- ompok. Penyebab ini, kata dia tia- da lain karena hasil kongres PDI Medan. Dikatakannya, kongres Medan yang diharapkan memecahkan masalah-masalah intern di tubuh PDI ternyata meluas dan jadi masalah nasional. Ditanya soal upaya damai ant- ara Ketua DPP PDI Soerjadi dan Megawati, John mengatakan san- gat sulit dilakukan. "Pada prinsip- nya saya setuju dengan upaya dam- ai tersebut dengan catatan perd- amaian itu tetap mengacu kepada konstitusi," kata John Sara. Ditanya soal calon legislatif untuk DPR RI, John mengatakan tetap diproses sampai batas waktu 16 September 1996. "Kendatipun masih ada kemelut di tubuh PDI, tahapan-tahapan pemilu tetap di- laksanakan," katanya. Jika, caleg dari kubu Soerjadi yang diterima bagaimana pendapat Anda? "Kita tunggu perkembangannya nanti." Mengundurkan Diri Setelah dilantiknya pengurus DPC PDI Kodya Denpasar pro So- erjadi, Minggu (25/8), di salah satu hotel di Kuta, salah seorang pen- gurus Wayan Purna mengundurkan diri. Hal itu berdasarkan surat pen- gunduran diri yang dialamatkan ke Sekretariat DPC PDI Kodya Den- pasar tertanggal 23 Agustus 1996. Wakil Ketua DPC PDI Kodya Denpasar pro Megawati AA Ngurah Puspa Yoga mengatakan ada empat orang fungsionaris DPC PDI Kodya Denpasar pro Mega- wati membelot ke DPC PDI Kodya Denpasar pro Soerjadi yakni Made Seraya (ketua), Bagus Made Am- bara (wakil ketua), Gusti Putu Oka (bendahara), dan AA Oka Suwan- da (wakil sekretaris). Sisanya ad- alah wajah-wajah baru dalam kepengurusan DPC PDI Kodya Denpasar. Mereka adalah I Ketut (Bersambung ke Hal. 15 Kol. 8) Tantangan Guru BK, Menjadikan Anak Didik "Bajra Adnyana" Denpasar (Bali Post) - Tantangan tugas yang dihadapi guru bimbingan dan konseling (BK) dalam menciptakan sumber daya manusia (SDM) berkualitas makin berat. Guru BK tidak hanya menghadapi siswa bermasalah, tetapi dituntut mampu membimb- ing siswa menjadi anak didik yang bajra adnyana. Demikian penegasan Kakanwil Depdikbud Bali Drs. Beratha Sub- awa, Minggu (25/8), saat memberi kan sambutan dalam pembukaan Pelatihan Guru Bimbingan dan Konseling (BK) tingkat Sekolah Menengah Umum (SMU) se-Bali. Menurut Beratha Subawa, per- anan guru BK-khususnya di Bali-makin penting. Hal ini dis- ebabkan oleh beberapa faktor, yaitu meningkatnya tuntutan ter- hadap kualitas SDM sebagai aki- bat kemajuan pembangunan ekonomi, dibukanya kelas-kelas unggul dan sekolah plus, serta dampak negatif pariwisata, seperti penyalahgunaan obat-obatan ter- larang dan ecstacy. Meningkatnya kebutuhan SDM berkualitas, kata dia, dimaksudkan untuk mengimbangi kemajuan pembangunan ekonomi. Karena, kemajuan ekonomi telah melahir- kan tingginya persaingan memasu- ki pasar kerja. Persaingan ini, te- gas dia, tidak saja terjadi antara bangsa Indonesia dan orang asing, tetapi intern bangsa Indonesia. "Karena itu, pembangunan Penghijauan oleh Wisman ekonomi harus diimbangi pen- ingkatan kualitas SDM, agar tidak terlindas," katanya. Sumber daya manusia yang berkualitas ini, kata dia, dalam is- filah Hindu dikenal dengan istilah bajra adnyana, yaitu orang yang memiliki kecerdasan dan ketaja- man berpikir. Untuk bisa meng- hasilkan SDM yang berkualitas, dia mengharapkan guru BK mampu mengembangkan dan menumbuh- kan sikap kerja yang simpatik. Dengan sikap demikian menjadi- kan bidang kerjanya menyenang- kan dan menarik bagi siswa untuk berkonsultasi. Dalam upaya menghasilkan SDM seperti itu, dia mengharap- kan, guru BK tidak segan-segan menegur siswa yang bermasalah. Untuk mengatasi adanya kesan bahwa guru BK hanya duduk- duduk, dia menjelaskan, pihak Depdikbud Bali akan mengangkat pengawas guru BK yang ditempat- kan di tiap kabupaten di Bali. Kabid Dikmenum Drs. Ida Ba- gus Anom melaporkan, tujuan pel- atihan adalah memantapkan dan meningkatkan bimbingan dan kon- seling, mengoptimalkan proses belajar mengajar siswa dan hasil- hasilnya, mengembangkan keprib- adian siswa, meningkatkan wa- wasan dan keilmuan, meningkat- kan keterampilan dalam berbagai jenis layanan, dan memantapkan program "Bimbingan Konseling Peduli Siswa". (nom/jan) Rasa Peduli, Promosi serta Sertifikat ADA kecenderungan bahwa wisatawan yang datang ke Bali tidak hanya untuk berlibur. Dari sekian hari masa liburan mereka, ternyata sehari dua hari sengaja disisihkan dengan ber- bagai kegiatan sosial. Salah satu di ant- aranya adalah gerakan penghijauan yang belakangan ini sering kali dilakukan. Sehubungan dengan gerakan peng- hijauan yang dilakukan wisman selama ini, Kasubdin Bina Hutan Dinas Kehu- tanan Bali Wiranatha, Senin (26/8) ke- marin, menjelaskan pada intinya dapat melalui dua jalur. Pertama, wisman langsung ditanga- ni biro perjalanan wisata (BPW) sela- ma di Bali dan jalur kedua melalui Di- nas Kehutanan Bali. Mekanisme pada jalur pertama, semua bibit ditangani BPW bersangkutan, sedangkan Dinas Kehutanan hanya memberikan bntuan teknis dan penunjukan lahan. Dalam hal pemeliharaan harus dikoordinasikan dengan instansi di tingkat II. "Karena untuk penanaman di luar kawasan hu- tan menjadi kewenangan tingkat II," ujar Wiranatha. Untuk jalur kedua, lanjut dia, wisatawan langsung menuju ke Dinas. Dalam hal ini, Dinas Kehutanan hanya menyediakan bibit. Jalur yang kedua ini tidak hanya ditempuh oleh wisman juga oleh masyarakat, kelompok lingkungan, mahasiswa yang sedang KKN dan se- bagainya. "Kami menyediakan bahan dan bantuan teknis di lapangan. Untuk pemeliharaan selanjutnya diserahkan kepada kelompok bersangkutan serta mengatakan, kegairahan peduli aparat tingkat II," ujarnya. Dari sekian ratus yang ditanam, tidak semua hidup. Itu pasti. Bibit yang dise- diakan Dinas dengan rata-rata umur enam bulan, tentunya sangat rentan ter- hadap kondisi alam. "Jadi kami imbau agar masalah pemeliharaan ini jangan dilupakan. Kalau umur bibit ini dikaitkan den- gan maksud penghijauan oleh wisman ternyata ada satu hal yang amat penting bagi mereka. Hal ini diutarakan sejum- lah pengusaha BPW yang menangani program tersebut. Maksudnya adalah wisatawan sangat senang kalau melihat tanaman yang mereka tanam sekian tahun lalu tumbuh serta berkembang ketika mereka mengunjungi tempat itu kembali. Di balik itu, tidak jarang pula kegia- tan ini untuk promosi BPW dalam mer- lingkungan masyarakat Jepang bisa di- jadikan segmen pasar tersendiri. "Di Jepang saat ini banyak berkembang kelompok pencinta lingkungan," ujar Sari Sudo di Sanur ketika menangani gerakan penghijauan yang dilakukan 33 wisatawan Jepang yang tergabung dalam kelompok pencinta lingkungan (midori no kai). Untuk masalah penghijauan yang di- lakukan wisman sembari mereka ber- libur di Bali, berdasarkan pengamatan Bali Post baru dilakukan oleh wisman asal negara tertentu saja, misalnya dari Jepang. Sedangkan BPW yang menan- gani program ini pun masih bisa dihi- tung jari. Tercatat di antaranya adalah BPW Bali Mas Lestari, Rama Tour, Par- adise Bali, dan Sari Tour. Tampaknya, dari beberapa BPW tersebut sudah "dijatah" daerah-daer- aup konsumen dengan memanfaatkan ah tertentu yang menjadi tujuan pro- kecenderungan peduli lingkungan. Ada gram mereka. Misalnya BPW Bali yang lain? Ternyata ada. Wisman itu Mas Lestari-menurut keterangan juga senang dengan sertifikat yang me- managing director-nya Nengah Bende- nerangkan bahwa dia aktif atau telah sa beberapa waktu lalu lebih banyak melakukan penghijauan di suatu tem- melakukan kegiatan ini di daerah Kin- pat. tamani, tepatnya di sekitar Danau Ba- Sehubungan dengan sertifikat ini, tur. Meskipun demikian, tidak tertu- Wiranatha menjelaskan sertifikat itu tup kemungkinan melakukan hal seru- ditandatangani Gubernur Bali dengan pa di tempat lain, misalnya di sekitar terlebih dulu mendapat rekomendasi objek wisata Monkey Forest, Ubud Gi- dari Dinas Kehutanan Bali. Baru Jepang Rama Tour serta Paradise Bali, tam- Berkaitan dengan masalah ini, Sari paknya "lebih senang" mengurusi Sudo, managing director Sari Tour bakau. Rama Tour-dengan dipimpin anyar. langsung managing director-nya Maki- ko Iskandar-bekerja sama dengan Pemda Jembrana beberapa waktu lalu juga mengadakan penanaman bibit bakau di sekitar kawasan Gilimanuk. Menurut keterangan Manajer Opera- makan kepentingan rakyat yang lebih luas. "PDI pro Megawati sudah ada di luar sistem, pemda takkan lagi melayani mereka," te- gasnya. Dicontohkan, dalam proses pencalonan anggota legislatif, PPD I Bali hanya akan melayani DPD PDI pro Soerjadi yang diakui pemerintah. "Mau tak mau para caleg PDI yang diterima adalah dari PDI resmi," tandas Gubernur Oka. Toleransi Cukup Secara khusus ketika melantik Ir. AA Rai Asmara sebagai Sekwil- da Gianyar, pihaknya juga mengimbau segenap jajaran pem- da untuk menjauhi organisasi yang tak mendapat legalisasi pemerin- tah. "Tak perlu melayani mereka lagi. Tak perlu undang ikut acara apa. Batas toleransi sudah cukup," ujarnya sembari meminta aparat memelihara kekompakan dalam menghadapi mereka dan memberi kan penjelasan yang benar kepada masyarakat. Secara terpisah, Ketua DPD PDI Bali pro Soerjadi IGKG Adn- yana, S.H. mengemukakan, kalan- gan yang menamakan diri DPD PDI Bali pro Megawati saat ini sudah ada di luar sistem. Pihaknya amat mengharapkan kalangan PDI itu segera bergabung dan bersama- sama ikut membesarkan PDI dalam legalitas yang diakui pemerintah. "Sebenarnya kegiatan-kegiatan membuang energi sudah harus di- hentikan," kesan Adnyana. Kegia- tan-kegiatan itu, menurutnya, sudah tak ada artinya lagi. Kata Adnyana, sebagai aktivis parpol yang tak lagi "dihubungi" pemer- intah, tak ada lagi cara menyam- bung atau menyalurkan aspirasi anggota karena keberadaan organ- isasi sudah di luar sistem. Adnyana sendiri mengakui tin- dakan terhadap organisasi PDI di luar yang diakui pemerintah sepenuhnya ada pada DPP. DPP sendiri telah membekukan ke- beradaan DPD pro Megawati per 1 Agustus 1996 lalu. Jika sekarang mereka masih beraktivitas, itu di luar tanggung jawab organisasi yang legal. "Kami mempertanyakan kepada pemerintah dan aparat keamanan, apakah orang-orang organisasi yang sudah dibekukan akan dibi- arkan berkumpul-kumpul dan be- raktivitas?" tanya Adnyana sem- bari mengajak warga PDI untuk rukun dalam perbedaan dan bersa- ma-sama membesarkan partai. Terima Formulir Sementara itu, terkait dengan tahap pelaksanaan pemilu, Bagian Humas Panitia Pemilihan Daerah (PPD) I Propinsi Bali I Made As- tana, S.H. mengemukakan, saat ini ketiga organisasi peserta pemilu (OPP) telah menerima formulir calon anggota legislatif yang sudah harus diserahkan kembali sebelum 16, September 1996. Sekretaris DPW Partai Persatu- an Pembangunan (PPP) Bali Muh- adji mengakui, partainya telah mengambil 16 dari maksimal lem- bar formulir caleg untuk DPRD I "Kami mengambilnya sehari set- elah ada surat dari PPD I," ujam- ya. Untuk pengisian formulir itu, PPP Bali telah menginventarisasi 30 nama sebagai calon anggota DPRD Bali. Golkar juga telah melakukan langkah yang sama. Menurut Ketup DPD Golkar I Ketut Sundria, organ- isasinya telah menerima 72 lembar formulir, sebagai jumlah dari perhi tungan dua kali jumlah kursi yang diperebutkan di DPRD L PDI, seperti yang diungkapkan Gubernur Oka, formulir hanya dis- erahkan kepada DPD yang diakui resmi oleh pemerintah. Ketua DPD PDI Bali pro Soerjadi IGKG Adn- yana, S.H. membenarkan, pihakn ya telah menerima formulir 64 lem- bar. "Kami mengharapkan mem- peroleh 2 x 36 lembar, tetapi han- ya diberikan 2 x 32 lembar," ujam- ya. (028) Bupati Perintahkan Lima Warga Nusa Dua Kosongkan Tempat Tinggal Denpasar (Bali Post) - men- Lima warga Nusa Dua-I Nyo- man Belit, I Ketut Kabik, I Made Kabuk, I Nyoman Koyon, dan I Wayan Kabak diminta gosongkan tempat dengan batas terakhir 6 September 1996. Perin- tah pengosongan Bupati Badung Alit Putra disampaikan Ketua Tim Yustisi Badung. Anak Agung Ngurah Kusa, S.H., Senin (26/8) kemarin. Menurut Kusa, rumah lima war- ga tersebut berdiri di atas tanah HPL (Hak Pengelolaan Lahan)-21 milik BTDC yang akan segera di- gunakan untuk fasilitas kepariwi- sataan. Dalam perintah pengosongan bernomor 180/5063/HK, para pe- milik rumah telah diberikan toler- ansi memindahkan rumahnya sam- pai 19 Agustus. Dari pemantauan Tim Yustisi, Senin kemarin, lima pemilik belum melaksanakan pe- mindahan tersebut. "Dari peman- tauan kami sampai 26 Agustus ke- marin mereka belum mau pindah dari tempat tinggal semula," kat- anya. Untuk itu, kata dia, pihaknya tidak segan-segan bertindak tegas melakukan pembongkaran secara paksa apabila sampai 6 September para pemilik belum mau mem- bongkar bangunannya dan pindah ke tempat yang baru. Lima warga yang menempati tanah HPL-21 milik BTDC ini te- lah diberikan ganti rugi berupa tanah seluas 5 are di daerah Kam- pial, Nusa Dua. Kepada mereka yang telah menguasai but, diharapkan segera mengurus sertifikat, karena tanah itu telah sah menjadi milik mereka. Di samping itu mereka juga diberikan uang tambahan berupa pesangon Rp 2 juta untuk pindah ke tempat yang baru. Tanah HPL-21 seluas 86 are, menurut Kusa, telah dibeli BTDC 28 November 1972 dari tiga pemi- lik atas nama Pundut, Gereh, dan Lantur. Karena BTDC belum menggunakan tanah yang telah di- sertifikatkan itu untuk kepentingan fasilitas kepariwisataan, secara manusiawi BTDC memberikan kepada tiga pemilik untuk sement- ara menempati tanah tersebut. "Dan kini mereka berkembang menjadi sembilan KK." Sehubungan BTDC akan me- manfaatkan tanah tersebut untuk fasilitas pariwisata, sembilan KK itu diminta segera meninggalkan tanah tersebut. Pada awalnya mere- ka menyatakan keberatan untuk pindah karena tidak memiliki tem- pat tinggal lagi selain tanah yang ditempati BTDC. Para pemilik mohon bantuan LBH Badung un- tuk memperjuangkan agar mereka mendapatkan tanah pengganti tem- pat tinggal. Akhirnya sembilan or- ang penghuni tanah HPL-21 diberi- kan tanah ganti rugi masing-mas- ing 1 are, karena mereka tidak mau menerima ganti rugi berupa uang. Dari sembilan orang tersebut lima orang mendapatkan tanah di Kam- pial dan empat orang lagi menda- patkan tanah HPL-30. "Semula mereka menyetujui tanah terse- but," katanya. Tetapi setelah meli- hat tanah di Kampial, lima warga tersebut keberatan, karena tanah- nya jauh, tidak mengompleks, su- lit air dan belum ada jalan tembus. Persoalan tersebut kembali dis- ampaikan kepada BTDC Nusa Dua, tetapi BTDC menolak permo- honan lima warga karena tidak memiliki tanah yang diinginkan para warga tersebut. (029) Perlu Waktu Seabad Jadikan Perpustakaan di Indonesia Setara dengan Negara Lain Denpasar (Bali Post) - Kepala Direktorat Pengemban- gan Tenaga dan Kerja Sama Per- pustakaan Nasional Hernandono MLS, M.A., mengemukakan sejak berdirinya perpustakaan hingga saat ini baru satu persen dari 140 ribu tenaga perpustakaan di Indo- nesia memenuhi standar kualitas yang diinginkan. "Karenanya per- lu waktu seabad untuk menjadikan perpustakaan di Indonesia setara dengan negara-negara berkembang di kawasan Asia Pasifik," katanya, Senin (26/8) kemarin. Usai memberikan pengarahan pada pembukaan Pemasyarakatan Jabatan Fungsional Pustakawan tahun anggaran 1996/97 yang ber- langsung di Perpustakaan Daerah Bali, Hernandono menjelaskan, dari 4.000 tenaga fungsional per- pustakaan, baru 60-65 persen merupakan tenaga berkualifikasi perpustakaan. "Selebihnya pus- takawan-pustakawan karbitan yang tidak memiliki latar belakang for- mal di bidang perpustakaan,' ujarnya sambil menambahkan mi- nat orang menjadi pustakawan pun relatif kecil. Dengan kondisi itu, kata dia, kini mulai ditetapkan persyaratan minimal diploma perpustakaan bagi tenaga perpustakaan di Indo- nesia. Hal ini setidaknya telah dian- SMUN 1 Denpasar tisipasi 16 perguruan tinggi di In- sional. donesia. "Perguruan tinggi tersebut telah membuka program perpusta- kaan mulai dari diploma, strata 1, dan strata 2 perpustakaan," ujar Hernandono. Menjawab pertanyaan kenapa perlu waktu seabad untuk menjadi- kan perpustakaan di Indonesia set- ara dengan negara berkembang lainnya, dia mengatakan, "Itu akan terjadi jika pemerintah memberi kan alokasi anggaran seperti sekarang." Jadi, kata dia, hal ini sebetulnya sangat mengkhawatir- kan, sementara dalam waktu dekat kita harus bersaing di pasaran re- gional, Asia Pasifik, dan interna- Buku tentang Bali Kepala Perpustakaan Daerah Bali Drs. Wayan Rateng Arimba- wa mengemukakan, koleksi buku- buku tentang Bali sangat terbatas, baru mencapai 3.000-an eksemplar. Karena itu koleksi buku tentang Bali tidak dipinjamkan, kecuali untuk difotokopi. "Buku-buku itu sangat digemari kalangan peneliti Barat, dosen, dan mahasiswa," ujar Rateng Arimba- wa. Ia tidak mengetahui berapa umur buku tentang Bali yang ter- tua, namun ia mengakui buku ter- baru tentang Bali pun belum bisa dipinjamkan. (057) Kasus Truk Masuk Jurang Juara I Wawasan Wiyata Mandala PU Turunkan Tim, Polres NAMA SMUN 1 Denpasar, mungkin sudah tidak asing lagi. Lembaga pendidikan tingkat me- nengah umum ini selain dipakai sekolah unggul, juga dijadikan fa- vorit bagi masyarakat. Bahkan, masyarakat menganggap suatu prestise bila putra-putrinya ber- hasil masuk di sekolah tersebut. Semua itu memang benar adanya. Ini dibuktikan dengan ke- berhasilannya meraih juara I tingkat nasional Wawasan Wiya- ta Mandala. "Saya tidak kaget bahwa sekolah kami meraih jua- ra I di tingkat nasional," ujar Kepsek SMUN 1 Denpasar Drs. Ida Bagus Anom. Sekolah yang dipimpinnya itu, sejak awal memang sudah bagus. "Oleh karenanya tujuan dari sekolah ini bukan sekadar meraih juara ini atau juara itu, melain- kan bagaimana caranya bisa, melahirkan sumber daya manu- sia yang benar-benar berkualitas dan mampu bersaing di mana saja," ujarnya. Dengan memili- ki tujuan seperti itu, maka per- olehan predikat juara I tingkat nasional di bidang Wawasan Wiyata Mandala tidak mengher- ankan. Kriteria yang dinilai dalam lomba Wawasan Wiyata Manda- la meliputi akreditasi sekolah se- mua aspek, dari soal administra- si pengelolaan sekolah termasuk K-6 (keindahan, keamanan, ker- indangan, kebersihan, ketertiban, dan kenyamanan). Khusus dalam hal administra- si, kata dia, bukan hanya men- yangkut intrakurikuler (terdiri atas input dan output siswa) juga ekstrakurikuler (ada 35 macam kegiatan untuk menampung bakat dan minat 1.500 siswa). "Pe- nilaian dua tahun terakhir persen- tase siswa yang berhasil menem- bus perguruan tinggi negeri yang diinginkan mencapai 82,6%. "Data itu dari siswa yang me- lapor, sedangkan yang tak me- laporkan mungkin ada lagi," tambahnya. Badung Panggil Kontraktor Denpasar (Bali Post) - Polres Badung, Senin (26/8) kemarin, memanggil kontraktor galian jalan di Lukluk terkait den- gan kecelakaan yang menewaskan enam orang. Di samping pemang- gilan tersebut; Dinas PU Bali juga menurunkan tim untuk menyelid- iki sebab-sebab kecelakaan itu. Demikian diperoleh keteran- gan Senin kemarin. Kasat Lantas Polres Badung Kapten Pol. Imam Sayuti mengatakan telah memer- intahkan staf untuk memanggil pemborong galian di Lukluk, Sempidi. "Namun hingga saat ini yang bersangkutan belum hadir," ujarnya. Selain itu ia juga mengimbau pemborong galian yang meman- faatkan badan jalan agar selalu menjalin koordinasi dengan petu- gas lalu lintas. "Selain bertujuan untuk menghindari kecelakaan akibat galian tersebut, juga untuk memperlancar arus lalu lintas," katanya seraya menambahkan data kecelakaan yang diakibatkan menghindari galian selama Juli - Agustus tercatat 3 kasus-8 kor- ban meninggal dunia, satu di ant- aranya diidentifikasikan sebagai Mr. X. Kasubdis Bina Marga Dinas PU Bali Ir. Nyoman Sudiana men- gatakan pihaknya telah menurun- Ia menambahkan, di sekitar kan tim untuk menelusuri sebab- Dengan dibantu 80 guru, 27 galian itu memang tidak dilengka- sebab kecelakaan truk masuk sun- tenaga administrasi, dan 1.500 pi rambu-rambu sebagaimana gai tersebut. Hasil sementara siswa, Anom berupaya mencapai mestinya. Seperti, penempatan menunjukkan terjadinya kecela- apa yang menjadi tujuan yang te- lampu peringatan agar para kaan itu akibat sopir truk-Kar- lah diprogramkan sekolah. Ia pengemudi bisa mengurangi laju tika Asmara-tidak hati-hati dan membantah bahwa dalam mewu- kecepatan kendaraannya dan pen- menyalip saat terjadi antrean pan- judkan Wawasan Wiyata Manda- empatan tanda peringatan atau jang. Padahal di lokasi itu sudah la yang bagus diperlukan biaya imbauan yang menjelaskan di dipasang rambu-rambu bahwa se- yang mahal. "Anggapan itu tidak tempat itu ada pengerjaan galian. dang terjadi perbaikan jalan. benar, semuanya bisa disesuaikan "Tentunya yang mudah dibaca Pimpro proyek Susrama juga dengan kondisi sekolah," tuturn- oleh tiap pengendara yang mele- sudah melaporkan hasil pengece ya. (sri) wati galian tersebut," katanya. (Bersambung ke Hal. 15 Kol. 8) si Paradise Koji Nakajima, ada kecen- Kasus Penganiayaan Dua Penghuni LP Sarimin dan Sujarwo Dihajar di Tiga Tempat drungan di hari-hari mendatang wisman Jepang dalam berlibur akan men- gaitkannya dengan kunjungan sosial serta mewujudkan kepedulian mereka tentang lingkungan. Hal ini dikatakan- Denpasar (Bali Post) - nya ketika menemani 63 wisman Jepang Sujarwo, korban penganiayaan yang melakukan kunjungan ke SD Cip- di LP Kerobokan, mengaku dihajar ta Darma, Sabtu (24/8). Sehari sebel- di tiga tempat. Pertama di ruang umnya, rombongan tersebut juga sem- penerimaan, kedua selama per- pat berkunjung ke hutan bakau di Su- jalanan menuju sel, dan ketiga ke- wung. Mereka melihat dari dekat sistem tika masuk sel. Pengakuan itu dis- budi daya serta pengembangan hutan ampaikannya saat ditemui di ruang bakau. Di tempat tersebut, mereka Melati RSUP Sanglah, Senin (26/ mendapat penjelasan tentang hutan 8) kemarin. bakau dari staf ahli bakau JICA Jepang Dikatakan, sebelum masuk LP Kerobokan saat dibawa dari Pol- res Badung, ia dan Sarimin masih sehat. "Ketika saya masuk lang- sung dihajar," kata Sujarwo yang mengaku hingga kini belum tahu mengapa dia dihajar. yang menangani proyek pengembangan hutan bakau di Bali. Senada dengan apa yang diungkap kan Sari Sudo, kecenderungan ini juga bisa dimanfaatkan sebagai segmen pasar yang baru. Sampai saat ini, kata Naka- jima, kunjungan wisatawan Jepang ke Bali sudah mulai normal. Ini terlihat dari jumlah kunjungan wisatawan Jepang yang ditanganinya, yaitu seki- tar lima ribu orang tiap bulannya. "Ken- yataan ini tentunya sangat menggembi- rakan bagi kepariwisataan Indonesia setelah diguncang isu kolera beberapa waktu lalu," ungkapnya. (pal) Di ruang penerimaan tahanan, kata Sujarwo, ia dan Sarimin di- hajar dua petugas berpakaian serag- am dan dua orang berpakaian pre- man. "Saya dipukul dengan ro- tan," katanya. "Habis dihajar, saya tidak ingat apa-apa." Setelah itu, dengan diantar dua orang berpakaian preman ia menu- ju sel. "Dalam perjalanan menuju sel, saya dan Sarimin dikeroyok be- berapa napi. Di sini saya dan Sa- rimin dihajar pakai tangan dan se- patu. Saya heran, dua orang itu (berpakaian preman - red) tidak melerai," ungkap Sujarwo men- genang peristiwa yang membawan- ya masuk RSUP Dalam pengakuannya, Sujarwo dihajar di bagian pipi, telinga, le- her, dan perut. Ia mengaku pada bagian perut yang banyak dihajar. Akibatnya, mengutip penjelasan dokter, ia mengalami pembengka- kan usus. "Usus saya sudah diop- erasi mas, sekarang masih menung- gu jahitannya kering." Setelah dihajar di dua tempat, ia dan Sarimin diseret ke dalam sel. Di dalam sel, ia mengaku kembali dihajar oleh napi. "Saya saat itu sudah pasrah. Di situ (dalam sel- red) leher saya diinjak," akunya dengan nada memelas. Ditanya berapa napi yang menghajar, ia tidak ingat lagi. itu menurut Suhadi belum bisa di- Sujarwo mengaku kesehatan- anggap sebagai hasil laporan Tim nya kini sudah mulai membaik. Pencari Fakta yang dipimpin Ka- "Beberapa hari lagi mungkin saya bid PAS Drs. Nyoman Mertha. dibolehkan keluar. Tapi saya takut Sesuai informasi Kepala LP kembali ke LP lagi," katanya. Kerobokan, kata Suhadi, waktu Sementara Sarimin, Jumat (23/ masuk LP beberapa napi menyam 8), sudah dibolehkan keluar dari but Sujarwo dan Sarimin dengan RSUP untuk selanjutnya mende- teriakan, "Ya ini yang kita tung- kam lagi di ruang tahanan Polres gu." Badung. Dari petugas kepolisian yang berjaga di ruang Melati-kanwil, terjadilah penganiayaan itu. Setelah teriakan itu, kata Ka- tempat dirawatnya Sujarwo Meskipun demikian, Suhadi tidak menginformasikan sampai saat ini bisa memastikan jumlah napi yang Sarimin masih di Polres Badung. terlibat. "Nanti saja kalau sudah ada Bukan Petugas laporan tim, sebelum itu saya be- Ketika dikonfirmasikan pen- lum berani bicara," katanya. gakuan Sujarwo itu, Kakanwil Ke- hakiman Bali Drs. Suhadi menga- Ditanya kabar terakhir keterli batan Cp takan penganiayaan itu tidak di- aku utama penganiayaan-Suha sipir yang diduga pel- lakukan petugas LP. "Saya ditele di menegaskan Cp masih dimintai pon Kepala LP Kerobokan, ia bi- keterangan. "Belum ada keputusan lang pelakunya bukan petugas LP, untuk membebaskan Cp. Karena tapi para napi," katanya. Meskipun demikian, telepon dengan hasil pemeriksaan tim." masih harus dipertimbangkan dulu yang diterima Jumat (23/8) siang (pam/yum) Meg *Ajaka Singaraja ( Ketua De leng pro M kini memba wati Soekar Itu dikem in. Sebelumn nya persidan ta Pusat seba Megawati be Secara kh Aalmarhum B melalui pert akan dilaksa Secara si terima kasih kepada warg tetap konsist -hasil Munas Bahkan, pro Megawa kepada DPD tahapan-taha seperti misa islatif, dafta Panitia Pem Keberan waktu lalu, kat mengen kan, sekalig Dip PD Gianyar ( Penguru Partai Dem pro Megaw ran rapat y tugu, Juma Itu dike yar pro Me Senin (26/8 la, dalam v menemui k jelasan ter bubarkan r "banteng' Dia me rencana itu DPC PDI penjelasan ditempuh keamanan pro Megay Koordin pro Megay DPC setem ta menega bubarkan Sebab, Megawati es pengadi intah. Tind Ak Ai Bangli (E Sejum mani, tiga karena pa Air Minn macet. Ak membeli juga yang daerah. Direkt B.A., ket (26/8) ke sakan tek Pebini." ingin gen bagi pelar ya semba sudah dip Ditega pelayanan khususny pa II sud tersedia s sakan tid tiap pomp dua pom Apala akan mul yang berk Pe H * Ba Tabanan Pengu Partai D pro Soer diterima bilan per Pertama karena s nataran Denpasa Hal i bangan Dewa C Menuru diensi d ing artin melakuk Setel Pria Wa kerja s berhubu Inggris s Pendidi Wanita mengop Inggris I Segera Refrens Selamb 4cm