Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1996-08-27
Halaman: 08

Konten


HALAMAN 8 Sektor Pertanian Hadapi Globalisasi Daya Saing masih "Tertatih-tatih" Isu satu ini bak gelombang tsunami melanda hampir seluruh belahan dunia. Globalisasi ekonomi tidak bisa tidak, pasti terjadi dengan dibukanya pasar bebas APEC maupun WTO. Indonesia memacu diri berusaha mengejar dan meningkatkan daya saing dengan memberi berbagai kemudahan (deregulasi) bagi industri dalam negeri. Namun, ada satu sektor yakni pertanian yang entah tertinggal atau belum tersentuh sehingga tampak masih "tertatih-tatih". Bagaimana sektor ini menghadapi globalisasi terutama dibandingkan negara tetangga. Bali Post melaporkan dalam beberapa tulisan berikut. S elama PJP I, pem- bangunan pertanian dan pedesaan masih lebih ditekankan pada peningkatan produksi terutama pangan. Se- mentara potensi sangat besar yang berasal dari berbagai produk primer pertanian serta dampak terhadap peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani kurang disadari. "Akibatnya, produktiv- itas pertanian baik dihitung per areal panen ataupun per kapita petani tidak terlalu banyak naik," ungkap Menteri Negara Peren- canaan Pembangunan Nasional/ Ketua Badan Perencanaan Pem- bangunan Nasional (Bappenas) Ginanjar Kartasasmita, saat memberikan sambutan pada Kongres XI dan Konpernas XII Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi) yang dilak- sanakan di Hotel Kartika Plaza, Kuta awal Agustus lalu. ingkat 55,8 persen dan Penana- man Modal Asing (PMA) men- ingkat 17,3 persen. Namun, per- sentase persetujuan PMDN ter- hadap total investasi di sektor pertanian hanya meningkat 0,2 persen dari 12,1 persen menjadi 12,3 persen. Bahkan, persetujuan PMA turun dari 3,6 persen men- jadi 2,7 persen. Padahal, penan- aman modal merupakan indika- tor penting menunjukkan persep- si dunia usaha mengenai potensi investasi suatu negara. Selain itu, melalui penanaman modal akan diperoleh perluasan pasar dan penerapan teknologi. Gambaran daya saing sektor pertanian tersebut, menurutnya, dapat juga dilihat dari serangka- ian data statistik yang ada. Pada PJPT I, sekitar 46,2 persen tena- ga kerja bekerja di sektor perta- nian. Sektor ini didominasi usa- ha tani berskala kecil dengan rata-rata 0,9 hektar. Bahkan, se- kitar 9,6 juta rumah tangga me- miliki lahan kurang dari 0,5 hek- pasar kayu lapis tropis dunia. Kemajuan-kemajuan yang diraih itu boleh dibanggakan. Na- mun dalam menghadapi persain- gan pasar bebas nanti, Indonesia patut bercermin diri agar tidak terlalu terlena pada kebanggaan tar. masa lalu. Paling tidak, mem- bandingkan kemajuan serta kekurangan Indonesia dengan negara tetangga sebagai pesaing. Sebagai negara besar yang me- miliki potensi pertanian besar pula, menurutnya, Indonesia merasakan betapa jauh tertinggal sektor pertanian ini dibandingkan negara lain yang kondisi awaln- ya tidak berbeda jauh dengan In- donesia. Sebagai contoh Thailand, nilai ekspor hasil pertaniannya dalam kurun waktu 1984-1994 meningkat rata-rata 7,7 persen per tahun. Nilai ekspor pertanian Indonesia pada periode yang sama pertumbuhannya rata-rata Namun, lanjutnya, harus di- hanya 4,7 persen per tahun. Nilai akui cukup banyak kemajuan ekspor hasil pertanian Thailand yang telah dicapai dalam pem- tahun 1994 6,4 milyar dolar AS, bangunan pertanian. Salah satu- sedangkan Indonesia baru men- nya yang menonjol yakni capai 5,7 milyar dolar AS. swasembada pangan, merupakan Daya saing sektor pertanian sebuah prestasi besar yang bah- ini juga dapat dilihat dari sisi kan mendapat pengakuan inter- penanaman modal. Antara tahun nasional. Selain itu, produk ke- 1989/1990 dan tahun 1994/1995, hutanan Indonesia berupa kayu persetujuan Penanaman Modal lapis mencapai 80 persen pangsa Dalam Negeri (PMDN) men- ASAE Hal lainnya, pendidikan ten- aga kerja yang berkiprah di sek- tor ini tergolong rendah. Dari sekitar 40 juta tenaga kerja per- tanian yang ada, 48,4 persen tidak pernah sekolah atau tidak tamat Sekolah Dasar (SD). Yang tamat SD hanya 40,5 persen, tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) 7,6 persen bah- kan yang tamat Sekolah Lanju- tan Tingkat Atas (SLTA/SMU) ke atas hanya 3,4 persen. Dari segi penggarapan lahan, hanya 0,5 persen dari sekitar 40 juta tenaga kerja pertanian itu merupakan petani yang mempe- kerjakan buruh tetap. Petani yang tanpa ada bantuan orang lain 15,2 persen, petani sekaligus buruh tani 33,1 persen dan sisanya 51,2 persen merupakan buruh tani dan pekerja keluarga tidak dibayar. Melihat kondisi demikian ini, tentu tidak mendukung bagi pengembangan yang dipercepat (accelerated) dari sektor perta- nian. SIAN AGRICULTURE FACING THE 21ST CENTURY" euthuy MARTIN AUGUST 6-86 IKA PLAZA BEAC OTEL, BALL PERPENT tanian harus lebih luas dari itu. modal pokok bagi pengemban- gan daya saing, yakni sumber daya manusia dan sumber daya alam, yang dalam sektor perta- nian ketersediaannya sangat me- madai. Oleh karena itu, agroin- dustri harus dapat dikembangkan menjadi motor penggerak pros- es industrialisasi, yang kesinam- bungannya terjamin, karena didukung daya saing yang didukung pula ketersediaan sum- ber daya. Dengan globalisasi, menurut kualitasnya. Dalam hal inilah Bahwa PJP II dinyatakan se- Ginanjar Kartasasmita, daya sa- muncul masalah besar. Harga ing bangsa telah menjadi kurang produk yang dibeli konsumen bagai era menuju industrialisasi, maknanya. Sebab, dalam per- acapkali terlalu mahal, sebalikn- tidak berarti sektor pertanian dit- saingan itu peran negara menja- ya harga yang diterima petani inggalkan. Sebaliknya industrial- rendah. isasi yang kukuh harus diduku- di kurang relevan di masa depan. seringkali terlalu Yang bersaing bukan lagi nega- Demikian pula sarana produksi ng dan ketersediaan sumber daya ra, tetapi entitas (keseluruhan) dan kebutuhan petani lainnya, yang memadai dan merupakan ekonomi yakni para produsen sering terlalu mahal bagi petani. barang maupun jasa, atau para Kondisi ini tercermin pada pengusaha dalam arti luas. Kare- rendahnya nilai tukar petani. Di na itu, peningkatan daya saing samping mengurangi insentif pertanian haruslah merupakan berproduksi, ini menjadi kenda- upaya meningkatkan ketanggu- la peningkatan daya saing hasil han para produsen dan pengusa- pertanian. ha pertanian. Meningkatnya daya beli dan Dalam upaya ini, lanjutnya, kesejahteraan masyarakat di Indonesia punya beberapa dalam negeri dan di banyak nega- masalah mendasar. Pertama, ra dunia menyebabkan prospek sistem yang berkembang sampai saat ini masih belum mendukung pen- ingkatan daya saing. Sistem us- aha tani (agrarian system) san- gat bervariasi. Mulai dari sistem yang masih subsisten (sangat sederhana) sampai yang sudah sangat berorientasi pada pasar. Selain itu, struktur pertanian juga unsur-unsur mengandung kelemahan yang mendasar dan melekat pada petani pada umum- nya menyangkut teknologi, infor- masi dan permodalan serta insen- tif. usaha tani pasar di bidang hortikultura amat baik. Ekspor buah-buahan Indo- nesia mengalami peningkatan cukup tajam. Namun, antara tahun 1992 sampai 1994, rata- rata ekspor Indonesia mencapai sekitar 2 persen dari total produk- si. Sedangkan Malaysia dan Thailand masing-masing sekitar 15 persen dan 22 persen dari to- tal produksi. Di sisi lain, pada saat bersa- maan negara-negara tetangga te- lah maju sedemikian rupa. Mere- ka menancapkan kaki dengan baik di pasaran dunia, bahkan Ada satu hal yang menjadi telah masuk ke pasar Indonesia. catatan yang disampaikan Ginan- Ini terlihat dari neraca perdagan- jar Kartasasmita, tidak ada se- gan buah-buahan Indonesia telah buah negara pun yang mampu negatif 23,4 juta dolar AS tahun memiliki daya saing tinggi un- 1995. Ini berarti impor Indone- tuk semua komoditi. Dengan sia lebih besar dari ekspornya. demikian, produk-produk unggu- - Apa mungkin hal itu disebab- lan yang mampu bersaing baik di kan penduduk Indonesia yang be- pasar domestik maupun interna- sar sehingga konsumsi dalam sional perlu dipilih dan negeri juga besar? Kalau tidak, dikembangkan. Pengembangan- mungkin disebabkan faktor-fak- nya, tentu melalui serangkaian tor lain yang perlu diteliti lebih proses yang saling terkait mem- dalam. bentuk suatu sistem agrobisnis. Di antaranya menyangkut pra produksi, produksi, pengolahan dan pemasaran. Indonesia harus mengambil pelajaran dari pengalaman nega- ra-negara lain. Uni Soviet mis- alnya, negara adikuasa yang te- lah mengirim orang menjelajah ruang angkasa, tetapi memberi prioritas rendah pada sektor per- tanian, sehingga akhirnya terja- di kelangkaan kebutuhan pokok rakyat. Keadaan itulah yang ikut andil pada keruntuhannya. Seba- liknya, Amerika Serikat, Jepang, negara-negara maju di Eropa dan Australia, kemajuannya dan in- dustrialisasinya bertumpu pada sektor pertanian yang kuat. Khusus mengenai sumber daya kelautan, Menteri Bappenas Ginandjar Kartasasmita menga- takan, pertanian Indonesia masih sangat tinggi ketergantungannya pada sumber daya yang ada di daratan. Dalam hal ini ketergan- tungan merupakan salah satu produk historis. Belanda dan penjajah lainnya untuk memper- tahankan kekuasaannya telah memutuskan satu-satunya sarana Tahap Awal strategis bagi bangsa Indonesia, Pertanyaannya, sampai sejauh untuk melakukan perhubungan mana, atau tahap apa, konsep ini dan komunikasi. Bangsa Indone- Konsep agrobisnis dan diterapkan? Dalam seminar na- sia yang dulunya dikenal sebagai agroindustri ini makin me- sional Perhepi beberapa waktu bangsa bahari, dan secara alami- masyarakat serta mulai ditingkat- lalu disebutkan, penerapan kon- ah seharusnya menjadi bangsa kan penerapannya dalam pem- sep ini di Indonesia masih dalam bahari, telah dipaksa menggan- bangunan sektor pertanian di In- tahap awal. Sedangkan negara- tungkan kehidupannya pada donesia. Pertanyaannya negara yang menjadi pesaing In- daratan. Akan tetapi, bagaimana sekarang, sejauh mana atau pada donesia, telah jauh dalam pun argumentasinya, pandangan tahap apa konsep ini diterapkan. dan sikap Indonesia adalah bang- "Saya khawatir penerapan kon- sa bahari harus dibangun kemba- sep ini di Indonesia masih dalam li. Apalagi fakta menunjukkan, tahap awal. Padahal sementara makin besarnya jumlah pen- itu negara-negara lain terutama duduk dan makin pesatnya per- negara-negara tetangga yang tumbuhan ekonomi, sumber daya menjadi saingan kita tidak diam alam yang ada di daratan telah saja. Tetapi terus maju mengem- banyak yang tereksploitasi secara bangkan teknologi dan jaringan berlebihan. bisnisnya," katanya sembari menambahkan, menjadi tantan- gan bagaimana mempercepat pengembangan agrobisnis dan agroindustri dengan melakukan lompatan-lompatan serta tero- bosan-terobosan. Nilai Tukar Dia mengingatkan, daya saing produk pertanian yang terpenting adalah pada tingkat konsumen. Kini konsumen bebas memilih produksi dalam negeri atau im- por, baik dari segi harga maupun BANK BUKOPIN BAGI-BAGI HADIAH !!! KHUSUS NASABAH DEPOSITO & TABUNGAN SIAGA BANK BUKOPIN DENPASAR, DAPATKAN HADIAH-HADIAH MENARIK UNTUK SETIAP PERIODE *) UNDIAN, YAITU : HADIAH UTAMA : • 2 BLACK ASTREA IMPRESSA 15 TV PANASONIC 20 KULKAS PANASONIC, +25 MESIN CUCI PANASONIC CARANYA GAMPANG: BUKALAH DEPOSITO, MAKA SETIAP KELIPATAN 2,5 JUTA DAPATKAN INOMOR UNDIAN SETIAP PENABUNG AKTIF SALDO MINIMAL Rp 100.000 BERHAK IKUT UNDIAN DAPATKAN HADIAH LANGSUNG TANPA DIUNDI UNTUK SETIAP PEMBUKAAN DEPOSITO BARU UNTUK JUMLAH TERTENTU SETIAP NASABAH BERHAK MENDAPATKAN SUBSIDI PEMBELIAN TICKET BOURAQ AIR- LINES SEBESAR 25% UNTUK SEMUA JURUSAN (KEBERANGKATAN DARI DENPASAR). BERGEGASLAH KE BANK BUKOPIN DENPASAR TERDEKAT ATAU HUBUNGI: TELP. 232-842 (JL. DEWI SARTIKA) TELP. 237-221 (JL. KAMBOJA) TELP. 237-707 (KAMPUS UNIV. WARMADEWA) *) JADWAL PENARIKAN UNDIAN 2 PERIODE: PERIODE I OKTOBER 1996, PERIODE II FEBRUARI 1997 C 5055 mengembangkan teknologi dan jaringan bisnisnya. Karena itu, menjadi tantangan bagi Indone- sia bagaimana mempercepat pengembangan agrobisnis dan agroindustri dengan melakukan lompatan-lompatan dan mencari terobosan-terobosan. Terlebih-lebih sektor perta- nian Indonesia memasuki abad ke-21, diperkirakan tetap mem- punyai peran penting dan strate- gis, terutama dalam menciptakan lapangan kerja dan menyerap angkatan kerja perdesaan yang jumlahnya masih cukup besar, menyediakan bahan baku bagi industri, menghasilkan atau menghemat devisa, dan dalam rangka memelihara swasembada pangan. Kemantapan swasembada pangan tersebut berkaitan lang- sung dengan kemandirian ekonomi. Bahkan hal itu juga sangat menentukan bagi stabili- tas ekonomi, dan pada gilirannya juga stabilitas sosial politik. Ken- dati demikian, bukan berarti In- donedia dapat berhenti hanya pada usaha mengatasi persaingan pangan. Konsep daya saing per- Oleh karena itu, visi pemban- gunan pertanian untuk masa depan perlu lebih berorientasi pada lautan (blue revolution). Hal ini disebabkan lahan daratan akan makin terbatas bagi kegia- tan pertanian, tetapi juga karena besar dan luas serta dalamnya potensi sumber daya kelautan baru sebagian kecil disentuh. Bertolak dari hal tersebut, Gi- nandjar berpendapat, upaya yang dilakukan Indonesia mengem- bangkan sektor pertanian dalam memasuki abad ke-21 harus me- liputi, peningkatan kualitas SDM, pengembangan kelem- bagaan pertanian, peningkatan dan pemantapan peran perusa- haan pertanian dan optimalisasi sumber kekayayaan alam dengan keragaman agroklimat dan sum- ber daya hayatinya. (sug/027) PRIMA GRAHA TAKAPIT LOKASI STRATEGIS ANTARA KUTA DENPASAR MAM BONJOL T. UMAR LOKASI ㅁ JL. G. SARI ALFA FU U Type 70 Sisa 10 Unit Lagi FASILITAS YANG SUDAH ADA A 1. SHM,IMB, IJIN LOKASI 2. TELPON, LISTRIK, PAM 3. JALAN ASPAL HOTMIX/LAPEN, SALURAN TERBUKA / TERTUTUP 4. POS JAGA DGN SATPAM UNTUK LEBIH MANTAP SILAHKAN DATANG KE LOKASI DAN BANDINGKAN HARGA, KUALITAS SERTA DISAIN DEVELOPER/KONTRAKTOR: PT. ASTINAPURI PRIMANTARA JI. Nangka No. 99 Denpasar Telp. 263331 ( hunting) - 241491 Fax. 263332 REI No. 13.00132 NEW FULL DACRON PERTAMA DI INDONESIA ETERNAL C 4797 UD. SUMBER MAKMUR BANGUNAN Jalan Raya Kuta No. 23 Telp./Fax. 756569,757618,752028 Kuta - Bali Pembayaran Bisa Lewat Credit Card BAYARNYA MUDAH, GAMPANG, CEPAT & PRAKTIS SEKALI Tiada Hari VISA Tanpa Membangun DUJUAL DENGAN HARGA MURAH *Kayu Kalimantan *Besi Beton Pipa + siku - siku * Papan cor *Keramik Porselin *Cat kayu + cat tembok Pengiriman Cepat & Tepat *Victoria Bed dengan NEW FULL DACRON inovasi pertama di Indonesia. Cocok di daerah Tropis karena FULL DACRON dapat mengurangi panas. *Bahan kain halus tebal dan tidak panas. Anti ompol, bila terkena air tidak terjadi flek. Kami ada karena beda. Dapatkan kualitas idaman anda, tampil pesona dan penuh kesejukan yang lembut dengan harga ekonomis ADA KARENA BEDA untuk anda hanya di Victoria SPRING BED Show Room: Jl. Gunung Kawi No.9 Denpasar Telp. (0381) 428198 Master Card - MURAH Semen Triplek triplek plywood Pipa pipa paralon Hari Minggu Tetap Buka * Asbes, dll C 6029 GARANSI SPRING 15 TAHUN C4502 Bali Post- SELASA WAGE 27 AGUSTUS Deregulasi Sektor Pert PRODUK pertanian luar negeri terutama buah- buahan mulai membanjiri pasar dalam negeri. Bah- kan muncul kecenderungan selera masyarakat mulai terpikat dan melekat pada produk impor tersebut. Lalu, bagaimana dengan daya saing produk perta- nian dalam negeri? Apa memang perlu dilakukan pro- teksi atau deregulasi untuk mengangkatnya, masalah ini makin hangat dibicarakan. Seperti pernah disampaikan seorang pengamat di Sanur AA Ngurah Pujawan, S.E. kepada Bali Post, hanya dalam waktu yang terbatas inilah kesempatan pemerintah memberikan berbagai kemudahan bagi industri dalam negeri. Ini untuk meningkatkan ke- mandirian dan daya saing produk dalam negeri. Sebab pada saatnya pasar bebas nanti, kesempatan itu tidak akan pernah lagi dijumpai. Namun masalahnya, bagaimana bentuk fasilitas yang harus diberikan khusus bagi sektor pertanian. Mungkin proteksi bagi produk buah lokal dapat mem- bantu, tetapi apakah hal itu dapat memastikannya mampu bersaing di pasar bebas. Seper dikatakan Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Unud Dr. Ir. Wayan Arga, tidak ada negara yang tidak memberlakukan proteksi bagi produk dalam negerinya. Namun, menu- rutnya, proteksi di sektor pertanian Indonesia dapat dilakukan dengan pemberian/penyaluran kredit mu- rah dan sejenisnya. Sayangnya kredit di sektor pertanian, menurut Kabid Pembinaan Koperasi Pedesaan Nyoman Pus- pa, hingga kini masih terbatas untuk pangan khusus nya padi dalam bentuk KUT (Kredit Usaha Tani). Sedangkan di luar itu, terutama untuk hortikultura cepat, daya saing dianggap masih rawan, karena selain rentan terhadap internasional maup penyakit, pangsa pasarnya pun belum jelas, sehing- dengan cepat. Unt ga kreditnya dinilai berisiko tinggi. num nian harus ditingk peningkatan efisien Hambatan Teknis Indikator masih "Terkait masalah mutu dan keamanan pangan, tanian, juga dapat perkembangan terakhir yang kita hadapi saat ini ima petani. Selama menunjukkan kecenderungan munculnya beberapa di tingkat petani peraturan teknis dari negara-negara importir yang sumen. Akibatnya, dapat menjadi hambatan teknis bagi produk perta-sementara sampai nian Indonesia," papar Menteri Pertanian Sjarifudin gi. Untuk itu, mer Baharsjah dalam makalah pembekalannya pada Kon- Perencanaan Pemb gres XI dan Konpernas XII Perhimpunan Ekonomi Prof. Mubyarto, pr Pertanian Indonesia (Perhepi) di Hotel Kartika Pla- diangkat nilainya. za, Kuta, awal Agustus lalu. Hambatan teknis yang "Petani harus n dimaksud antara lain, larangan penggunaan THO nya di Jawa saya lih (Thermal Heating Oil) pada minyak nabati dan kememilih tidak men harusan adanya approval sistem manajemen mutu atau dibeli dengan bagi beberapa komoditi pertanian oleh Uni Eropa gitu," ujarnya di s Selain itu, keharusan penggunaan dedicated contain- nas XII Perhepi. er, sertifikasi kolera bagi sebagian komoditi perta-o nian ekspor ke Jepang, penerapan HACCP oleh Amerika Serikat terhadap komoditi perikanan impor,Menurut Muby keharusan labeling terhadap komoditi hortikultura saing/nilai produk masuk ke Brunai dan lain-lain. lui promosi dan per Hambatan-hambatan tersebut jelas akan mempu- pa penyajian buah nyai kecenderungan meningkat pada tahun-tahun layan. Untuk ini, mendatang. Sebab ini merupakan bagian dari upaya kualitas seperti de masing-masing negara untuk tetap mempertahankan anaman, pemelihar daya saingnya. Manakala Indonesia mampu memenu- masan dan pemasa hi persyaratan-persyaratan teknis tersebut dengan gat faktor kemasan Benih tak Sesuai Label, Izin D TANTANGAN yang dihadapi petani tak pernah habisnya. Mulai dari masalah benih dan bibit sam- pai tanaman itu dipanen, selalu diintip risiko keg- agalan yang tidak ringan. Leluhur kita mengajarkan, untuk mendapat bibit yang baik, paling tidak tiga syarat harus dipenuhi yaitu bibit, bebet dan bobot. Mulai dari asal bibit (kemurnian benih), bebet (sele- ksi) maupun bobot (kualitasnya) agar mendapatkan keturunan yang baik. Bahkan, bibit berlabel yang sudah dijamin kemurnian dan daya tumbuhnya sering mengundang keluhan petani, karena setelah ditan- am tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. Program Bimas (bimbingan masal) sampai Insus (intensifikasi khusus) yang digencarkan pemerintah kepada petani sudah dirasakan manfaatnya. Kesada- ran menggunakan varietas unggul pun meningkat, sebagai salah satu syarat pancausaha untuk men- ingkatkan produksi. Akibat meningkatnya kebutuhan akan varietas unggul, para penangkar dan produsen benih (biji yang akan disemaikan-red) sering kewala- han memenuhi pesanan petani, sehingga sering ditempuh jalan pintas guna mendapatkan varietas unggul bersangkutan. Penyaluran benih unggul mu- lai benih dasar sampai benih sebar ada kalanya tidak melalui saluran yang wajar dan tahap penyeleksian yang ketat. Masih ada kelompok penangkar benih memperoleh langsung dari kebun atau tanaman pet- ani tanpa melalui proses seleksi. Lebih-lebih jika pengawasan belum ketat, sulit mendapatkan calon benih berkualitas, sehingga ke- murnian mutu benih tidak dapat dipertahankan. Ken- yataan demikian tidak hanya ditemukan dalam tana- man semusim seperti padi, palawija maupun sayu- RUMAH IDAMAN MASA DEPAN DENGAN HARGA TERJANGKAU DI GALLERIA INDAH LOKASI: PADANGSAMBIAN UMA DWI KODYA DENPASAR HUNIAN NYAMAN NAN ASRI J.G. Sengleng Age Porm Badung Permaken Callerta Br. Buana Kabe Jl. G. Saputen ran, juga tanaman tahunan. Seperti diungkapkan Iaranya produksi Wayan Suwiwa, B.Sc., Kasubdin Bina Produksi Hor- sion seed (ES) tikultura, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Bali, Mutu benih di ti masih banyak petani terjerumus pada tawaran bibit gejala banyakny yang lebih murah, mendengar cerita teman karena benih kurang m melihat bentuk pohon bagus dan kurang mempercayai sangat rendah k petugas. Akhirnya setelah dilihat hasilnya beberapa an dan penyimp tahun kurang memuaskan, baru mereka sadar telah menurunnya mu ditipu oleh penjual bibit lain atau temannya itu Mere benih yang ditar ka menyatakan menyesal tidak menggunakan bibit kualitasnya sehi (tanaman di persemaian yang siap dipindahkan ke hasil. Misal bar lapangan-red) yang dianjurkan petugas akibatnya fa ukuran tidak se tal. karena padi tida Kenyataan tersebut juga menimpa para petani khir hasil berku jeruk, bibit-bibit tanpa label begitu mudah didapat Belum lagi ju kan di pasaran dengan harga murah. Mereka enggan cukupi guna mencari bibit pada penangkar bibit yang telah ditun keadaan demiki juk. Rendahnya pengetahuan petani dan lemahnya gan secara untu ekonomi mereka, tanpa pikir panjang membeli bibit petani ntuk men dengan harga murah. Akibatnya, upaya pemerintah keadaan demiki dengan susah payah dalam mengembangkan jenik sering diabaikan bebas CVPD tampaknya belum berhasil. Ribuan tan Bimas dan Inm aman jeruk kembali terserang CVPD. Sentra-sentra yaluran variet jeruk seperti Tejakula Buleleng, Kubu Karangasem, produksi terseb maupun Bukit Badung kini hanya tenar namanya. nya, karena dal geluh tidak bai Sistem tak Jalan dan kemurnian Terhadap ke Dalam kenyataan di lapangan sistem sering tidak berjalan sebagaimana mestinya. Penangkar yang ter pencar-pencar, kata dia, sulit dikontrol petugas dan dilakukan pembinaan. Seorang ahli tanaman pada Soemartono menyebutkan gagalnya sistem ini menyebabkan hal-hal yang multikompleks. Di ant ANGSURAN MULAI Rp. 97.000,- Buka: Senin-Jumat Sabtu Minggu : 08.00 - 20.00 : 08.00 - 14.00 KESEMPATAN EMAS !!! Memiliki Rumah idaman & Investasi sebelum harga rumah meningkat di GALLERIA INDAH impian anda menjadi kenyataan, PT. Bali Galle ria selalu mengutamakan Mutu, Kwalltas serta Pelayanan kepada anda. GALLERIA INDAH tampil pada lokasi pilihan yang sangat strategis di jantung kota Denpasar yang didukung oleh berbagai sarana dan prasarana yang telah ada. Kunjungi Rumah contoh dan segera tentukan pilihan anda di lokasi kaml. KANTOR PEMASARAN: PT BALI GALLERIA ASTR Jl. Sutoyo 27 C Denpasar Hubungi: D PT AS Telp. : 224827 JI.By F 221825 C 0778 OPT AST OPT AST JI.Cokr JI.Teuk 4cm