Tipe: Koran
Tanggal: 1996-10-08
Halaman: 01
Konten
kung, anyak Musta- 4cm Perintis Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab Wakil Pemimpin Umum/Redaksi/ Penanggung Jawab Wakil Pemimpin Redaksi/ Penanggung Jawab Redaktur Pelaksana Koordinator Liputan : K. Nadha : K. Nadha ABG. Satria Naradha Widminarko Nariana, B. Ashrama Wirata, Dwikora Putra Redaksi: Abinawa, Alit Susrini, Djesna Winada, Dwikora Putra, Mawa, Sumendra, Surawan, Suryawan, Suyadnyana, Wirata, Wirya. Kantor Redaksi: Jalan Kepundung 67A, Denpasar 80232. Telepon: (0361) 225764-238582- 238239, Faxcimile: 227418, Teleks: 35191, Alamat Surat: PO Box: 3010 Denpasar 80001. Perwakilan Ball Post Jakarta, Bag. Iklan/Bagian Redaksi: Jl. Palmerah Barat 21F, Telp.021-5357602, Fax: 021-5357605 Jakarta Pusat. NTB: Jalan WR Supratman 22A Telp. (0370) 32737. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/ 1985 tanggal 24 Oktober 1985, ISSN 0852-6515. Anggota SPS-SGP Penerbit: PT Bali Post. Harian untuk Umum MILIE MONUMEN PERS NASIONAL Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila HARIAN PAGI TERBIT 16 HALAMAN Pemimpin Perusahaan Sekretaris Umum Manajer Iklan Manajer Sirkulasi Bagian iklan ABG. Satria Naradha Retno Endah Sada Suryantha, Kariadi Kariawan, Oka Wipraja Jl. Kepundung 67 A, Denpasar 80232 Bagian Iklan Telepon: 225764 Fax: 227418 Teleks: 35191 Senin s.d. Jumat 08.00 19.00 Sabtu 08.00-13.00 Minggu 08.00-19.00. Tarif Iklan: Iklan Mini: minimal 2 baris makimal 10 baris, perbaris Rp. 5.000 Iklan Umum: Rp. 6.000 per mmk. Iklan Keluarga/Duka Cita: Rp. 5.000 per mmk. Iklan Warna: 1 wama Rp. 6.500, 2 warna Rp. 8.500, 4 wama Rp. 9.500 per mmk. Pembayaran di muka, iklan mendesak untuk dimuat besok dapat diterima sampai pukul 19.00. Bagian Langganan/ Pengaduan Langganan : Jl. Kepundung 67 A, Denpasar 80232. Telepon: 225764 Pager Telepon: 139, 234139. Fax: 227418. Harga Langganan Rp 12.000 sebulan. Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 700. Terbit 7 kali seminggu. Rekening BRI Denpasar Rekening BDB Denpasar Rekening BCA Denpasar Rekening Bank Aken Denpasar Rekening Bank Seri Partha Rekening BUN Denpasar 31-45, 1065.4 173.804 : 040-30-07061-8 900601028 0274000384 071 000567.7 NOMOR 51 TAHUN KE-49 SELASA UMANIS, 8 OKTOBER 1996 Tidak Ada Kompensasi Dalam Masalah Mobnas Jakarta (Bali Post) - Dalam menggulirkan kebija- kan mobil nasional (mobnas), pemerintah Indonesia tidak men- janjikan kompensasi apa pun ke- pada negara lain yang merasa memiliki masalah dengan ke- beradaan kebijakan mobnas itu. Menteri Perindustrian dan Perda- gangan Tunky Ariwibowo men- gatakan itu dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR di Jakarta, Senin (7/10) kemarin. Menurutnya, masalah mobnas yang dibawa ke WTO (Organisa- si Perdagangan Dunia) murni masalah perdagangan, tidak ada masalah lain di dalamnya terma- suk kompensasi. Dalam rapat dengar pendapat yang dipimpin oleh Ketua Komisi VI, Erry Sukardja itu, anggota komisi dari F-KP Marzuki Ach- mad mempertanyakan keberani- an pemerintah yang cukup besar dalam masalah mobnas. Marzu- ki mempertanyakan sikap pemer- intah yang begitu yakin akan da- pat mengatasi dengan baik masalah mobnas yang telah diba- wa Jepang ke WTO pada Jumat (4/10). Mengenai pendapatan negara yang dinilai anggota komisi, Soe- naryo Hadadi dari F-KP, akan berkurang sehubungan pembe- basan pajak bea masuk (BM) dan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) yang diberikan kepada mobnas, Tunky mengatakan bah- wa perubahan pendapatan itu tidak menjadi masalah besar. "Yang lebih diutamakan pe- merintah adalah kemandirian bangsa dalam bentuk kemandiri- an industri nasional, dalam hal ini industri otomotif," katanya. Dibantu Dubes Tunky juga mengatakan, Indo- nesia setuju mengadakan konsul- tasi dalam rangka menyelesaikan masalah mobnas Timor yang menurut Jepang, Uni Eropa (UE), dan Amerika Serikat tidak sesuai dengan WTO. Dalam menyelesai- kan masalah ini, Indonesia akan dibantu dua orang dubes serta ahli hukum dari dalam dan luar negeri. "Kami sudah menerima surat permintaan konsultasi dari UE dan Jepang, dan kami sudah men- gambil keputusan untuk men- jawab surat-surat itu. Saya sudah menyampaikan surat itu kepada Dubes RI di Jenewa dan Indone- sia setuju mengadakan konsulta- si," ungkap Tunky. Dikatakannya, untuk menyele- saikan masalah mobnas ini pi- haknya juga sudah membentuk tim interdep yang dipimpin Dirjen Perdagangan Internasional dan dari departemen-departemen ter- kait yang akan memberikan pen- garahan kepada tim yang ada di Jenewa. Dalam menyelesaikan masalah mobnas, Indonesia di- wakili oleh perwakilan yang ada di Jenewa dibantu dua dubes ser- ta tim ahli hukum," kata Tunky. (Bersambung ke Hal 15 Kol 8) Rakyat harus Berani Kontrol Pembangunan Slawi - Rakyat harus berani melaku- kan kontrol sosial pembangunan dan mengungkapkan kebenaran yang ditemui di lapangan sehing- ga proses menegakkan pemerin- tahan yang bersih dan berwiba- wa dapat berjalan dengan lancar. Menteri Penerangan H. Harmo- ko mengatakan hal itu, di depan peserta Pekan Penerangan Pedesaan (Pependes) Tingkat Jateng di Slawi, Kabupaten Tegal, Senin (7/10) kemarin. "Jika masyarakat menemukan bukti ketidakbenaran dari sebuah proses pembangunan yang dilaku- kan oleh oknum pejabat atau pun kelompok, silakan laporkan masalah tersebut kepada pihak ber- wenang dan pasti akan segera dit- indaklanjuti," ujar Harmoko. Menpen menegaskan, oknum- oknum yang akan mengganggu kelancaran proses pembangunan serta merugikan kepentingan rakyat dalam melakukan kegiatan- nya harus ditindak tegas, karena akan menghambat kelancaran ke- sinambungan pembangunan masyarakat yang mulai sadar akan politik serta lalu lintas informasi. Sebaliknya, kata Harmoko, jika temuan itu kurang dapat dipertanggungjawabkan jangan mengirimkan laporan kepada pi- hak berwenang, sebab hanya akan Pangab: membuat situasi makin mengem- bang dan cenderung bersifat merugikan pihak-pihak lain. 'Sampaikan informasi ke- tidakbenaran perilaku oknum pe- jabat atau pun aparat pemerintah jika itu fakta. Akan tetapi jika tidak, jangan membuat fitnah atau memberi informasi yang menye- satkan semua pihak," katanya. Menurut Menpen, masyarakat Indonesia kini telah menjadi kel- ompok komunikasi sosial, sebab 70 persen penduduknya tinggal di pedesaan sehingga masyarakat desa merupakan potensi sosial yang san- gat besar dan memiliki relevansi perkembangan pembangunan. Dengan potensi sebesar itu, ori- entasi pembangunan saat ini diar- ahkan untuk mengembangkan masyarakat desa karena mereka memiliki kepentingan sangat besar bagi kontribusi pembangunan di tingkat nasional, tegas Harmoko. Dia minta agar masyarakat juga berani melaporkan tiap keg- iatan oknum, kelompok atau pun organisasi yang benar-benar membuat resah masyarakat serta hanya melakukan agitasi, hasutan dan sejenisnya yang mengarah kepada instabilitas daerah. Menpen Harmoko ketika membuka Pekan Penerangan (Bersambung ke Hal 15 Kol 9) Mega perlu Pertimbangkan Ucapan Abdurrahman Wahid Jakarta (Bali Post) - Panglima ABRI Jenderal TNI Feisal Tanjung menilai, ucapan Ketua Umum PBNU H. Abdur- rahman Wahid-agar Megawati mencabut gugatannya terhadap pemerintah perlu dipertim- bangkan oleh Ketua Umum PDI hasil munas itu demi kepentingan bangsa. "Itu tak usah dikomentari. Itu pendapat pribadi yang disampai- kan seseorang yang ditujukan ke- pada orang lain, silakan saja. Teta- pi jika untuk kepentingan bangsa, Megawati perlu mempertimbang- kannya," katanya ketika ditanya wartawan seusai upacara penga- nugerahan Tanda Kehormatan Bintang Yudha Dharma Utama kepada Menteri Pertahanan Malay- sia di Departemen Hankam, Jakar- ta, Senin (7/10) kemarin. Soal tepat-tidaknya pendapat Banyak Berperan Upacara penganugerahan Bin- tang Yudha Dharma Utama kepa- da Menteri Pertahanan Malaysia Dato Syed Hamid bin Syed Jaa- far Albar dilakukan oleh Menteri Pertahanan Edi Sudradjat. Ball Post/AFP YANG DIPERTUAN AGUNG - Dalam kunjungan terakhirnya di Malaysia, Presiden Soeharto mengadakan perte- muan dengan Yang Dipertuan Agung Tunku Jaafar (kanan) di Istana Negara, Senin (7/10) kemarin. Pada pertemuan sebelumnya, Presiden Soeharto dan PM Malaysia Mahathir Mohamad, sepakat mengajukan sengketa atas kepemil- ikan Pulau Sipadan dan Ligitan antara Indonesia dan Malaysia ke Mahkamah Internasional (MI) di Den Haag, Belanda. RI-Malaysia Sepakat Ajukan Kasus Sipadan-Ligitan ke MI Kualalumpur- Presiden Soeharto dan PM Malaysia Mahathir Mohamad, Senin (7/10) kemar- in, sepakat mengajukan sengketa atas kepemilikan Pulau Sipadan dan Ligitan antara Indonesia dan Malaysia ke Mah- kamah Internasional (MI) di Den Haag, Belanda, setelah kedua negara tak men- emukan titik temu melalui serangkaian pertemuan. "Apa pun keputusan Mahkamah Inter- nasional atau International Court of Jus- tice itu, kedua pihak akan menerima dan menghormatinya," kata Mensekneg Moer- diono di Kuala Lumpur, Senin kemarin seusai berlangsungnya pertemuan kedua pemimpin di kantor PM Malaysia. Hal itu merupakan salah satu hasil pembicaraan tertutup Presiden Soeharto dan Mahathir Mohamad di Kualalumpur. Kedua pemimpin juga menyinggung masalah bilateral lainnya seperti pengem bangan perekonomian dan perdagangan di wilayah pertumbuhan segitiga, reloka- si industri Malaysia di Indonesia, pem- bangunan jembatan antara Pulau Sumat- era dan semenanjung, dan persetujuan In- donesia mengenai pemasangan kabel lis- trik bawah laut antara Kuching dan Kua- la Lumpur. ua pulau di perbatasan utara Propinsi Kalimantan Timur dan Sabah tersebut, merupakan alternatif terakhir agar gen- erasi mendatang tidak menanggung be- ban terhadap tumpang tindih kepemili- kan itu. Prosedur Pengajuan Menurut Menlu Ali Alatas, kedua pi- hak sepakat bahwa para pejabat akan seg- "Kami yakin kedua pulau itu milik In- donesia, tetapi pihak Malaysia tentunya akan bersikap yang sama," tegas Moerdi- ono ketika ditanya wartawan mengenai peluang Indonesia untuk memenangkan perkara itu di Den Haag Belanda. Izin Jurkam Disederhanakan * Soal Atribut Dikaji Ulang Jakarta (Bali Post) - Sekjen Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional (Wan- hankamnas) Letjen TNI (Purn) Soekarto menegaskan, masalah perizinan bagi juru kampanye (jurkam) akan disederhanakan. Dia mengemukakan hal itu ketika ditanya wartawan seusai memimpin rapat Wanhankamnas untuk penyusunan konsep kam- panye Pemilu 1997, di Jakarta, Senin (7/10) kemarin. Soekarto mengatakan, rapat penyu- sunan konsep kampanye itu antara lain menyinggung soal atribut bagi peserta kampanye. Dalam rapat yang dihadiri wakil dari PPP, Golkar, dan PDI serta unsur pemerintah seperti SospolABRI, Deppen dan Depdagri, masalah atribut itu mendapat perhatian serius. Wakil dari PDI Budi Hardjono dan Sekjen DPP PPP Tosari Widjaja, sem- pat mempertanyakan konsep Wan- hankamnas tentang pemakaian atribut oleh mereka yang benar-benar anggota OPP bersangkutan dan mempunyai kartu anggota. "Karena ada masukan, hal tersebut akan dikaji ulang dalam formulasi tersendiri," kata Soekarto. Konsep awal yang diajukan Wan- hankamnas mengenai atribut itu mengisyaratkan, peserta yang men- genakan atribut OPP tertentu harus memiliki kartu anggota OPP dari atribut yang dipakainya. Hal itu di- maksudkan untuk menghindarkan penyalahgunaan penggunaan atribut bersangkutan. Soekarto juga mengakui adanya ketidaksepahaman mengenai konsep yang diajukan Wanhankamnas men- genai atribut itu. "Ada yang masih berkeberatan mengenai atribut terse- but, misalkan baju bertanda gambar OPP yang harus diberikan kepada pe- serta," ujar Soekarto. Sebelumnya Sekjen DPP PPP Tosari Widjaja menilai, jika konsep itu diterapkan justru akan menyulitkan OPP dalam berkampanye, karena kri- teria atribut itu sendiri tidak jelas. "Apakah baju dan kaos berlambang OPP itu juga atribut, saya kira ini per- lu diperjelas," kata Tosari. Mengenai perizinan, meski tidak masuk dalam saran yang diajukan oleh pihak Wanhankamnas, dinilai Soekar- to, hal itu perlu disederhanakan. "Izin cukup dari kepolisian. Setelah itu bisa berkampanye di mana saja, dengan syar- at memberi tahu pihak berkompeten di daerah bersangkutan," jelasnya. Dikatakannya, persoalan izin pada dasarnya hanya merupakan persoalan administrasi serta membantu OPP ber- sangkutan menempatkan jurkam-jur- kam yang memang benar-benar ter- baik. Itu bukan bentuk ketidakper- cayaan pemerintah kepada para jur- kam," kelit Soekarto ketika ditanya pers soal pemberian izin itu. Perlu Diubah Dalam rapat yang berlangsung di lantai 9 Hotel Indonesia itu, Wan- hankamnas mengajukan sejumlah sa- ran untuk pelaksanaan kampanye Pemilu 1997 mendatang. Di antaran- ya, mengenai perlu diubahnya bentuk- bentuk kampanye seperti yang sela- ma ini ada dalam Peraturan Pemerin- tah dan Keputusan Presiden. Perubahan itu, di antaranya men- yangkut soal peniadaan kampanye yang bersifat pengerahan massa seperti pawai, keramaian umum, pertunjukan umum dan pesta umum serta kampanye malam hari. "Itu untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan kampanye Pemilu 1997 dengan mengurangi ber- bagai ekses," jelas Soekarto. Dengan demikian, lanjutnya, kam- panye sebaiknya dilaksanakan dalam bentuk rapat umum, pertemuan u- mum, penyiaran melalui media elek- tronik dan penyebaran/pemasangan pamflet di tempat-tempat umum. Mengenai masa kampanye pemilu, menurutnya, dilaksanakan dalam jang- ka waktu 27 hari yang berakhir lima hari sebelum pemilihan umum. Kampanye akan diatur oleh Panitia Pemilihan Daer- ah Tk. I dengan pembagian wilayah menjadi enam wilayah kampanye. Pembagian wilayah tersebut antara lain Wilayah I meliputi Sumatera (Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumat- era Selatan, Riau, Jambi, Bengkulu dan Lampung), Wilayah II Jawa dan Madu- ra (Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yo- gyakarta dan Jawa Timur), Wilayah III Nusa Tenggara (Bali, NTB, NTT dan Timtim), Wilayah IV Kalimantan (Kal- bar, Kalteng, Kaltim dan Kalsel), Wilayah V Sulawesi (Sulsel, Sultra, Sult eng dan Sulut) dan Wilayah VI meliputi Maluku dan Irian Jaya. Kampanye hari pertama untuk wilayah I diisi oleh PPP, wilayah II diisi Golkar, wilayah III diisi PDI, wilayah IV diisi PPP, wilayah V diisi Golkar, dan wilayah VI diisi oleh PDI. Untuk mendapatkan masukan leb- ih jauh mengenai konsep yang dapat diterima oleh seluruh OPP, Wanhanka- mnas menunda rapatnya hingga Ka- mis mendatang. (rud) Ketika ditanya mengapa dicapai Ilmuwan Swis dan Australia kesepakatan untuk meminta jasa pihak ketiga, Moerdiono menjelaskan, hal itu era bertemu untuk membahas prosedur terjadi karena adanya perbedaan-perbe Raih Nobel Bidang Kedokteran pengajuan sengketa ini ke Mahkamah Internasional itu. "Yang penting adalah kedua negara sepakat untuk bergerak bersama-sama. Tidak akan ada yang satu menggugat yang lain," kata Alatas. Sementara itu, Moerdiono mengata- kan pembicaraan mengenai masalah itu sebenarnya sudah dimulai tahun 1991 di antara para pejabat tinggi. Tetapi mereka tidak bisa mencapai kesepakatan. Kare- na itu, kemudian kedua kepala negara menugaskan wakil-wakil pribadi mere- ka yaitu Moerdiono dan Wakil PM Ma- laysia Anwar Ibrahim. Kedua menteri itu telah mengadakan pertemuan tertutup, yaitu dua kali di Kualalumpur dan dua kali di Jakarta. Kemudian kedua menteri melaporkan hasil pertemuan mereka kepada kepala negaranya masing-masing, yang akhirn- ya sepakat untuk menyerahkan sengketa ini kepada pihak ketiga, yaitu Mahkamah Di hadapan para wartawan Indonesia, Mensekneg Moerdiono dan Menlu Ali Alatas mengemukakan, persetujuan ber- sama untuk menyelesaikan sengketa ked- Internasional. daan penafsiran atau interpretasi teknis mengenai masalah hukum pada doku- men-dokumen hukum yang ada. Di bagian lain, Mensekneg juga mengemukakan hasil pertemuan kedua kepala pemerintahan mengenai gagasan pihak Malaysia untuk membangun jem- batan yang melintasi Selat Malaka, men- ghubungkan semenanjung Malaysia den- gan ujung pulau Sumatera. "Mahathir mengemukakan bahwa di negaranya sudah ada yang sanggup mem- biayai proyek itu;" katanya. Gagasan itu pada prinsipnya disetujui Presiden Soeharto karena pembangunan jembatan itu dilakukan untuk menunjang pesatnya pembangunan di antara kedua negara. Gagasan tersebut nantinya akan di- padukan dengan rencana pembangunan jembatan serupa antara Pulau Sumatera dan Jawa serta Batam, Rempang dan Galang (Barelang) serta jembatan yang menghubungkan Jawa dan Madura. (ant) tralia meraih Hadiah Nobel 1996 bidang kedokteran setelah penemuan yang dikerjakan di Australia men- gungkapkan bagaimana tubuh mende- teksi virus yang menginfeksi sel-sel. Demikian pengumuman Institut Karo- linska Swedia, Senin (7/10) kemarin. Stockholm - Children, Tennese, dan profesor di Fakul- Dua ilmuwan dari Swis dan Aus- tas Kedokteran Universitas Tennessee. Zinkernagel adalah Kepala Institut Eksperiman Immunologi di Universi- tas Zurich a lahir di Basel, Swis, bela- jar di kota kelahirannya dan di Canber- ra, tempat ia bekerja bersama Doherty. Juru bicara Institut Karolinska Swed- ia menambahkan, kedua ilmuwan terse- but telah bekerja di Fakultas Penelitian Kedokteran John Curtin di Canberra dari 1973 hingga 1975 dan melakukan pene- litian yang sangat penting untuk menge- tahui mekanisme tubuh manusia ter- hadap benda asing. "Penemuan terse- but sangat relevan dengan ilmu penge- tahuan kedokteran," katanya. Kedua pemenang itu adalah Peter Doherty (55) kelahiran Australia dan kini bekerja di Universitas Tennese di Memphis dan Rolf Zinkernagel (52) lahir di Swis dan sekarang bekerja di Universitas Zurich. Kedua orang terse- but akan berbagi hadiah 1,12 juta dolar. Doherty memulai kariernya se- bagai dokter hewan di institut peneli- tian hewan di Brisbane, Australia, dan Edinburgh, Skotlandia. men Immunologi di Rumah Sakit St. Jude Ia sekarang menjadi Ketua Departe- "Hal itu menghubungkan antara up aya dan memperkuat respons kekebalan untuk melawan mikroorganisme yang dan sebagai upaya untuk mengurangi menyerang dan bentuk tertentu kanker reaksi autoimun yang menyebabkan radang, seperti kondisi rematik, multi- pel skelorasa dan diabetes," katanya. Di Canberra, Zinkernagel dan Dohery menggunakan tikus sebagai percobaan bagaimana sistem kekebal- an dan juga T-Lymphocytes yang melindungi tubuh dari infeksi melindungi hewan. Tikus yang terinfeksi mengembang- kan lympocytes pembunuh yang dalam hasil tes ditemukan dapat membunuh sel- sel yang telah terinfeksi oleh virus. Kedua orang tersebut juga telah membuat penemuan yang tak terduga bahwa lymphocytes tersebut hanya aktif melawan virus tertentu dalam tubuh tikus yang tertentu pula dan mungkin tidak dapat melindungi hewan lainnya. Pene- muan Zinkernagel dan Doherty itu mem- punyai dampak langsung terhadap pene- litian ilmu kekebalan tubuh. (ant/rtr) Dole-Clinton Sama-sama Gunakan Senjata Lama Dari Peluncuran Buku "Moksha" Bali Post/AFP Upacara berlangsung secara sed- erhana, dihadiri antara lain Pangli- ma ABRI, Kasad Jenderal TNI R. Hartono, Kasau Marsekal Madya TNI Sutria Tubagus, Kasal Laksa- mana Madya TNI Arief Kusharia- di, dan pejabat Dephankam lainnya. Penganugerahan bintang itu di- DEBAT - Calon Presiden AS dari Partai Republik Bob Dole maksudkan sebagai penghargaan (kiri) bersalaman dengan Presiden Bill Clinton usai acara atas jasa Menhan Malaysia dalam debat di televisi, Senin (7/10) kemarin. Dole dan Clinton meningkatkan hubungan kerja dijadwalkan bertemu kembali pada 16 Oktober mendatang. sama Indonesia dan Malaysia pada umumnya dan angkatan bersenja- ta kedua negara pada khususnya. Menhankam Edi Sudradjat ke- tika ditanya wartawan mengatakan, Menhan Malaysia banyak berper- Harfort- Calon Presiden dari Partai Republik Bob Dole, Senin (7/ 10) kemarin, mengeluarkan senjata lama yang pernah terbuk- ti kehebatannya di tangan pendahulunya, Ronald Reagan, dalam perdebatannya melawan Presiden Bill Clinton. Clinton kepada jutaan pemirsa televisi serta pengunjung yang memadati Bushnell Theatre, juga menyuguhkan resep lama yang berupa baris-baris keramahtamahan yang telah ber- jasa memperlicin jalannya kampanye. Kembali ke tahun 1980 dalam perang kata-kata melawan Jimmy Carter, presiden AS saat itu, Reagan melontar sebuah pertanyaan kepada publik, "Apakah Anda lebih makmur dari- pada empat tahun lalu?" Pertanyaan itu ternyata bertuah bagi Reagan dan sempat disebut-sebut sebagai salah satu momen kunci dalam sejarah perdebatan calon presiden AS. Belum lama ini Bob Dole mengeluarkan senjata semacam itu dari koceknya menyusul ucapan Clinton yang menying- gung kata-kata Reagan ketika berbicara tentang perekonomi- an AS, "Kita sekarang lebih makmur dibanding empat tahun lalu. Marilah keadaan itu terus kita tingkatkan." Dole dengan gesit melancarkan serangan balik dengan menggunakan senjata Reagan yang dibumbuinya dengan be- berapa tambahan. "Dia memang lebih makmur dibanding empat tahun lalu, tetapi baiklah kita tanya masyarakat yang menonton televisi malam ini, benarkah Anda lebih makmur daripada empat tahun lalu?" Pada Minggu (6/10) lalu, Dole juga menggunakan baris (Bersambung ke Hal 15 Kol 3) Komnas HAM akan Protes Belanda tersebut, menurut Pangab, ia tidak an dalam upaya mendekatkan Soal Penanganan Pilot Indonesia mempermasalahkan. Pangab yang ketika itu sedang bergegas menuju mobil dinasn- ya menolak memberikan jawaban lebih lanjut. Jenderal berbintang empat itu langsung memasuki mobil dinasnya sambil tersenyum kepada wartawan. hubungan negara serumpun ini. hak asasi sebagai tersangka. "Komnas ran hak hukum orang di Belanda, sebuah Komisi Nasional Hak-hak Asasi. HAM akan menyelidiki dan akan mem- Manusia (Komnas HAM) akan men- negara yang tingkat sosial ekonominya buat protes, karena pilot kita diperlaku- sudah tinggi. yampaikan protes kepada Belanda jika kan di luar hak hukum," katanya. "Apa Menhan Malaysia ikut Canberra - andil dalam penyelesaian masalah Sipadan-Ligitan?" tanya war- tawan. 'Soal itu sudah ditangani oleh tim khusus yang ditunjuk oleh pimpinan negara masing- masing," jawabnya. (rud) Bali Post HARI INI ● Dualisme Karcis Parkir Timbulkan Ketegangan... • Proposal Pengerukan Pasir di Kusamba tanpa Stempel......3 • Enam Kadus di Lombok Timur Mengadu ke DPRD. Setelah Bacok Satpam, Perampok Sikat Isi Brankas.. • Gerilyawan Chechnya tetap Inginkan Kemerdekaan... Bumerang di Balik Pertumbuhan Produksi.. Hari Ini, Tarif Angkutan Udara Naik Lima Persen. Home Page Bali Post : http://dps.mega.net.id/news/balipost/balipos.htm E-mail balipost@dps.mega.net.id ..4 benar memperlakukan di luar hak hu- kum tersangka seorang pilot Indonesia, MS, yang membawa ribuan ecstasy baru-baru ini. Wakil Ketua Komnas HAM Drs. Bambang Soeharto menga- takan hal itu di Canberra, Senin (7/10) kemarin. masalahkan di sini adalah pelanggaran Jadi, ujar Bambang, yang diper- HAM mengenai hak hukum seseorang. "Kita tidak melihat substansi kasusn- ya, tetapi melihat hak-hak hukum dan hak-hak asasi manusianya. Komnas HAM akan pro-aktif membantu penan- "Kalau memang yang bersangkutan ganan masalah tersebut dalam membe- salah, ya salah karena membawa ecsta- la harkat derajat manusia," tegasnya. sy, tetapi Indonesia menganut asas Sebagai seorang tersangka, pilot praduga tak bersalah, sampai ada putu- Garuda bersangkutan seharusnya pula san tetap dari pengadilan. Tetapi tern- didampingi pengacara, boleh dibesuk yata pilot itu katanya juga dipukuli. Itu oleh keluarga maupun institusi, baik itu ..6 berarti pelanggaran hukum," kata Bam- pihak KBRI maupun pihak Garuda In- .7 bang yang berada di Canberra dan sem-donesia dan ini sesuai dengan konvensi 11 pat menghadiri resepsi HUT ke-51 ABRI yang diselenggarakan Atase Per- tahanan KBRI Canberra. Kalau benar pilot Indonesia tersebut dipukuli, itu berarti pelanggaran hak- internasional PBB. Hingga sekarang tersangka pilot tersebut, katanya, belum didampingi pengacara. Hal ini, menurut Bambang Soeharto, sudah merupakan pelangga- "Kalau kasus ini betul, Komnas melakukan pemantauan," tegasnya. HAM akan terus dengan pro-aktif Menurutnya, persyaratan hak hukum tersangka harus terpenuhi sebagaimana penanganan tersangka dalam kasus peristiwa 27 Juli di Jakarta. 'Peristiwa 27 Juli itu seluruhnya, menurut Komnas HAM, sudah me- menuhi ketentuan. Tersangka diberikan pengacara dan keluarganya bisa berkun- jung," katanya dalam menyanggah tud- ingan internasional terhadap pelangga- ran penanganan tersangka yang terlibat dalam peristiwá 27 Juli. Bambang mengatakan, Jaksa Agung Singgih bersama Kapolri sudah berbic- ara dengan Komnas HAM, bahwa se- muanya memegang teguh asas praduga tak bersalah kepada para tersangka yang terlibat dalam peristiwa 27 Juli. (ant) Meditasi, Awal Proses (2-Habis) Persahabatan dengan Alam TARIK energi yang ada di sekitar kita, lalu salurkan ke hidung, rasakan dan lep- askan energi itu melalui te- lapak kaki. Tarik energi itu lagi ke hidung, lalu lepaskan melalui telapak tangan, se- lanjutnya ke ubun-ubun. Ter- akhir lepaskan melalui selu- ruh tubuh. Begitu seterusn- ya dilakukan selama 15 menit. Banyak jalan menuju Roma. Peribahasa itu ternyata berlaku pula dalam mencapai ketenan- gan batin. Cara meditasi Prof. Dr. dr. Luh Ketut Suryani berbeda dengan Peter Crycza, Ph.D. Cara meditasi gaya Peter dan meditasi gaya LK Suryani diperagakan bersamaan dengan pelun- curan buku "Moksha: A New Way of Life". Tu- lisan kedua ini, lebih banyak menyajikan teknik- teknik meditasi dalam proses melepaskan seg- ala pikiran negatif yang membelenggu umat manusia. Luh Ketut Suryani, pada peluncuran buku "Moksha' itu, bak seorang pendeta dikelilingi puluhan sisya (murid-red). Mereka yang hadir sangat tertarik cara medi- tasi ala Suryani. Tak saja orang Indo- nesia juga orang asing seperti dari Jer- man, Amerika, dan Italia. Karena ketertarikannya itu, sebagi- an besar peserta berkeinginan mem- praktikkan meditasi ala Suryani. Kon- tan saja, waktu 1,5 jam yang disedia- kan panitia berdialog, ternyata diman- faatkan untuk latihan meditasi. Seperti yang pernah dialami oleh DG Jansen yang merasakan waktu me- musatkan perhatian ke hidung. Setelah itu, mulai terdengar suara dari luar dan MOKSHA A NEW WAY OF LIFE Practical Wisdom for Ketal Sungen Perer pikirannya melayang ke mana-mana. Tetapi, kemudian dikembalikan, lalu ia kembali merasakan masuk dan keluarn- ya energi itu melalui hidung. Pengalaman DG Jansen merupakan pengalaman yang wajar bagi seorang yang melakukan meditasi. "Hal itu tak perlu dirisaukan," kata Suryani seraya menambahkan, jika energi Anda tidak terkontrol, tariklah kembali dan rasakan napas itu melalui lubang hidung. Menurutnya, dalam meditasi jan- gan sampai berusaha tak mendengar suara. Suara akan tetap terdengar, jika Anda tidak tidur. Jadi, jika tidak men- dengar suara, berarti Anda dalam keadaan tidur. "Usahakan dalam keadaan itu, masuk dan ke luarnya napas Anda tetap difokuskan ke hidung," katanya. Dialog yang berlangsung selama empat jam itu, me- mang menarik. Seperti pertan- yaaan I Gst. Wayan Sudiarsa. Menurutnya, bagian hi- dung sebelah mana memusat- kan pikiran. "Bagaimana proses penyaluran energi dari hidung melalui telapak kaki, telapak tangan, dan ubun-ubun, serta ke seluruh tubuh," tanya Sudiarsa. Menurut Suryani, pusat pikiran di lubang hidung. Rasakan masuk dan keluarnya napas. Jangan mengatur, karena tujuan dari proses itu memulai pikiran kita tidak bekerja. Biarkan se- cara alami. Ini latihan menggunakan spirit. Jangan membayangkan sesuatu, tetapi rasakan apa yang Anda rasakan. Lama-kelamaan Anda bisa membeda- kan mana udara dan mana kekuatan. Metode yang pertama yaitu main- fullness. Tidak konsentrasi pada satu (Bersambung ke Hal 15 Kol 6) Bali Post/070 BUKU MOKSHA - Sampul buku "Moksha: A New Way of Life" (kiri) dan Prof. Dr. dr. Luh Ketut Suryani menuntun hadirin melaksanakan meditasi.
