Tipe: Koran
Tanggal: 1996-10-08
Halaman: 09
Konten
4cm Bali Post LASA UMANS 8 OKTOBER 1996 dagang kecil yang memasok rang dagangan ke swalayan ebenarnya mendambakan bayaran putus (kontan) untuk ngatasi permodalan mereka. Bali Post/dok ibutor Terjadi pada Bisnis Ritel alin kemitraan me juga enggan menjadi pemasok di sejumlah swalayan. l, menurut Wayan Di Bali misalnya, pengusaha ritel lebih banyak yang obisnis dari Peguy suka mengambil barang dari distributor besar ketim- mudah mencarinya bang langsung dengan produsennya. Selain sistem pem- lewat KUT (Kred bayarannya yang bisa ditunda, kualitas produknya lebih ali LPD (Lembaga mudah dipertanggungjawabkan. Karenanya, tak heran bertebaran hampir bila produsen-produsen sekarang ini mempercayakan . Bahkan kerap di hasil produksinya kepada distributor yang besar. kan hanya mencari Melalui distributor besar, kami lebih enak berhubun- menawarkan kred gan terutama kalau dilihat dari efisiensi waktu mau- n hortikultura atau pun pengetahuan mereka (distributor) jauh lebih pro- campaknya kurang fesional," ujar salah seorang staf pemasaran salah satu swalayan yang tak bersedia disebutkan identitasnya. , seorang pengusa Berbeda kalau berhubungan langsung dengan pen- ninan pasar. Apala gusaha kecil, kata dia, kalau jumlah pengusaha kecil- ara. Beberapa wak nya banyak, cukup merepotkan terutama dari segi ad- an Pembinaan Pens ministrasi maupun waktu. "Bayangkan kalau misaln- dodo mengatakan, ya menjalin dengan 1.000 pemasok yang semuanya Dengusaha tanaman pengusaha kecil, berapa hari pekerjaan itu harus di- alam jumlah yang ambil. Apalagi, kita harus satu per satu melayaninya. k yang dimanfaat Sedangkan dengan distributor besar cukup sekali me- mereka (petani) layaninya," tambahnya. tuk pengembangan Seperti yang diungkapkan Direktur Komersial PT jaminan pasar. Bi Bahtera Wiraniaga Internusa (BWI) Nurianto RS, itu sudah ada jan MBA., kepercayaan terhadap distributor besar itu ban- saha agrobisnisnya yak keuntungannya. Biasanya distributor besar memi- tau sejumlah pasar liki permodalan yang lumayan kuat. Dengan demiki- naan, pihaknya mampu membayar produsen secara kon- usaha kecil yang tan, meskipun barangnya di tangan pengusaha ritel ayan itu langsung tidak bisa langsung dibayar. Selain itu, cakupan pasar , salah seorang pe distributor besar itu lebih luas. Bahkan boleh dikata- di beberapa super kan distributor besar mempunyai jangkauan pasar yang , kendati jamina lebih luas baik di dalam negeri maupun di luar negeri knya sudah tertam untuk kemungkinan ekspor. aruh barang lang- Namun di zaman globalisasi nanti keberadaan dis- an layaknya jualan tributor yang besar dan jumlahnya terbatas, menurut à dengan swalayan In Lien Herlina, M.Sc. dari Program Magister Mana- unggu satu hingga jemen Agribisnis Institut Pertanian Bogor (IPB), ber- g," katanya. bahaya bagi produsen. Dijelaskannya, pada pasar be- na bas nanti bisa dipastikan akan banyak barang produk Distributor Besar luar negeri yang masuk Indonesia. Produsen barang dah biasa dilaku luar negeri tersebut tidak mungkin membawa distrib- sejumlah adminis utor sendiri dari negaranya, karena ongkosnya cukup sendiri. Umumya mahal. Selain itu, distributor dalam negeri dianggap mengeluarkan per lebih tahu dan memahami selera konsumen. Maka, tak entang kapan pem- pelak lagi bila distributor besar dalam negeri yang di- n dulu yang harus incarnya. na itu, tak mengh- ng enggan menam- Gejala Monopoli barang, persaingan tidak sehat sulit dihindari. Barangkali distributor akan lebih banyak mempromosi kan barang yang pangsa pasarnya cukup menjanjikan. Atau pihak distributor akan lebih gencar mempromosi- kan barang yang produsennya sudah memberi iming- iming tertentu. "Biasa kan, pedagang lebih menguta- makan keuntungan yang besar," selanya seraya me- nambahkan, bagi pedagang eceran (ritel) hanya per- caya kepada satu atau dua distributor besar juga bisa merepotkan. Dengan satu atau dua distributor yang menjadi pamasok barangnya kemungkinan besar akan cenderung monopoli. Belakangan ini, kata dia, gejala monopoli oleh dis- tributor besar itu kerap dijumpai. Buktinya, beberapa merek khususnya produk impor hanya terdapat di swa- layan tertentu. Di Denpasar misalnya, produk makan- an impor yang dijual di Hero belum tentu tersedia di Tiara Dewata, Alfa atau New Dewata Ayu (NDA). Bahkan minuman merek 'Tang' (sejenis Orenge Juice) hanya tersedia di supermarket tertentu. Bisa jadi dis- tributorya menawarkan harga yang sedikit lebih mu- rah kepada pengusaha ritel asal tidak menerima atau menyediakan merek yang lain. Enggan ke Swalayan, DACIN Lari ke Pasar Pagi KEMEGAHAN sejumlah lebih nyaman menjual barang pasar swalayan dan berbagai seb- secara bon kepada pedagang ece- utan lainnya di Bali, bukan jami- ran yang sudah dikenal baik, kare- nan bahwa pasar bersangkutan se- na keluarga dekat atau langganan bagai tempat yang nyaman bagi para perajin dalam memasarkan produknya. Terbukti sejumlah per- ajin patung, ukiran, anyaman, gar- men dan perkakas rumah tangga enggan menjual produknya lewat swalayan. Seorang perajin ukir batu asal Mas Gianyar, Made Darta men- gatakan, sulit melakukan penjua- lan barang kerajinan ke swalay- an. Alasannya, selain proses pen- jualannya rumit juga pem- bayarannya agak lama, bahkan dibeli dengan harga di bawah har- ga pasar. Karena itu, perajin lebih memilih penjualan langsung ke pedagang di kios-kios objek wisa- ta atau Pasar Seni Sukawati. "Ka- lau kami kepepet perlu uang, pen- jualan ke tengkulak pun harus kami lakukan," katanya. Perajin merasakan penjualan barang ke swalayan masih bany- ak benturan antara lain sortiran barang terlalu ketat. Hal ini menunjukkan swalayan atau toko- toko besar tetap menggutamakan kualitas barang. Karena tuntutan kualitas ini, tidak heran swalayan atau supermarket memasang harga jual tiga kali lipat dari harga beli. "Kenyataannya, saya sering melihat barang jenis patung pisang yang saya jual ke swalay- an di Denpasar seharga Rp 15.000, tetapi harga jual yang dipasang antara Rp 50.000 sampai Rp 75.000," ujar seorang perajin Pengakuan Made Darta juga dibenarkan perajin lain yag sering menjual barang kerajinan di Pasar Seni Sukawati. Perajin merasa nya. Dengan pola kekeluargaan perajin dan pembeli barang mera- sa sama-sama diuntungkan teru- tama karena penetapan harga masih bisa dirundingkan. Pasar Pagi Terkait dengan kemudahan perajin menjual barang di pasar tradisional, sejumlah pedagang antarra lain Ni Wayan Kerji seor- ang istri perajin asal Ubud men- gatakan, kehadiran Pasar Pagi (di bagian barat Pasar Seni Sukawati) erat kaitannya dengan keenggan- an perajin menjual barangnya ke swalayan atau toko-toko besar. Selain itu, munculnya Pasar Pagi ini juga merupakan akibat dari kondisi perajin yang lemah mod- al. Artinya, perajin yang sudah punya cukup barang ingin men- jual cepat barangnya secara lang- sung kepada konsumen walaupun dengan harga yang sedikit dibanting. Selain itu, lewat penjualan langsung ke Pasar Pagi Sukawati, perajin merasa bebas menentukan harga sesuai kondisi pembeli ser- ta mendesak tidaknya keperluan uang. Jika kondisi pasar dalam keadaan ramai seperti pada musim liburan, maka barang bisa laku dengan harga lumayan. Penjualan barang langsung oleh perajin juga akan menimbulkan nilai tambah bagi perajin sendiri. Karena, se- lain melancarkan produksi juga dapat untung dari penjualan yang biasanya dinikmati oleh pedagang perantara atau tengkulak. Namun karena keburu ingin dapat uang, banyak perajin terpak- sa menjual barang kerajinannya kepada tengkulak yang sudah masuk ke rumah-rumah perajin Dengan penjualan lewat tengku- lak ini, perajin tidak memper- masalahkan dibayar tunai atau di- bon beberapa hari. Akibatnya, banyak perajin memilih model penjualan barang kerajinan kepa- da tengkulak sebagai alternatif terbaik dibanding penjualan lewat pasar dan swalayan. Manajer Divisi Distribusi Puskud Bali Dwipa Nyoman Sumanada mengatakan, cepat lambatnya pembayaran barang kepada suplier sangat tergantung dari sifat-sifat barang. Misalnya, jika kemungkinan sebuah barang yang ditawarkan cepat laku maka pembayarannya akan lebih cepat bahkan pembayaran tunai. Akan tetapi, kalau diperkirakan barang yang dijual perajin atau pemasok sulit lakunya, maka lama pem- bayarannya bisa sampai bulan berikutnya. "Terus terang kami juga tidak ingin merugikan pera- jin atau pemasok barang ke Puskud," ujarnya. Agar tidak menimbulkan penafsiran negatif dalam proses pengadaan barang, kata dia, pem- belian barang lebih banyak diawa- li dengan negosiasi yang diakhiri dengan perjanjian. Dengan pola ini, lanjut dia, antara pemasok dan pembeli barang tidak ada kesang- sian apakah barang tersebut cepat laku atau sama sekali tidak punya prospek pasar. Di lain pihak, jika barang masih dibon, pemasok juga akan memberikan penjelasan bah- wa beberapa jenis barang yang belum dibayar pihak Puskud har- ganya naik beberapa persen. (wis) Konsep Mal cenderung ke Pemerataan Usaha PERSAINGAN antarpusat perbelanjaan seperti supermarket maupun pusat-pusat perbelan- jaan lainnya baik di Jakarta mau- pun di kota-kota besar seperti Bandung, Surabaya, Semarang dan Bali sudah makin sengit. Bahkan persaingan tersebut akan makin menjadi-jadi dengan ma- suknya modal-modal raksasa yang terjun ke bisnis ritel di In- donesia. Bali misalnya, sebagai daer- ah tujuan wisata utama tak terle- pas dari incaran para pemodal besar yang ingin memperkokoh jaringan usahanya, khususnya di bisnis ritel. Bayangkan, Bali den- gan jumlah penduduknya yang tak lebih dari 3 juta jiwa, telah diserbu puluhan swalayan atau pusat perbelanjaan lainnya sep- erti plaza, pusat pertokoan dan "Sistem monopoli juga terlihat dari banyaknya sebagainya. Mulai dari kawasan wisata, pusat kota hingga ke pinggiran kota tak luput dari in- caran para pengelola pusat per- belanjaan. Bahkan, persaingan akan makin ketat lagi, dengan bakal hadirnya beberapa perusa- haan ritel besar (grup) dalam waktu tak lama lagi. barang yang ditampung. Karena itu, tidak heran jika jenis barang yang begitu banyaknya tersedia di super- market hanya dipasok oleh satu atau dua distributor. Bahkan peluang pengusaha kecil seperti produk kera- jinan, dan hasil home industry tidak mendapat tem- pat," papar Lien. Persaingan antarpengusaha ritel karena makin ban- yaknya pengusaha tersebut mendirikan supermarket juga bisa berpengaruh terhadap kemitraan dengan pen- Di Kuta contohnya, kawasan gusaha kecil. Lebih-lebih bila supermarket itu didiri- wisata yang luas wilayahnya tak kan oleh perusahaan raksasa. Biasanya, pasar swalay- terlalu luas itu kini telah berdiri an akan berlomba-lomba menghadirkan barang yang berbagai pusat perbelanjaan lengkap terutama barang keperluan sehari-hari. Kon- modern seperti Matahari Legian, disi itu merupakan sasaran empuk bagi distributor be- Matahari Kuta Square, Gelael sar yang selama ini telah menampung barang dalam Dewata, Super Nova, Alas Arum, jenis dan jumlah yang cukup banyak. Agar urusannya pusat pertokoan Kuta Square, lebih mudah dan praktis, pengusaha ri- tel tentu tidak meny- ia-nyiakan kehadiran distributor tersebut. Dengan demikian, kesempatan pengusaha kecil menembus super- market akan lebih sem- a pengusaha kecil Kalau distributor itu terlalu banyak menampung pit lagi. (wah/ini) ga M. Pengusaha Kecil sebelum Dagangan Laku o Karawaci Meg M. Ini sangat menguntungkan bag- sekian pusat inya karena selama ini dia harus berke- a jajan pasar liling menjajakan cendolnya. ? Sebab, di Srami Parsiem (23) ini tiap hari cuk- masok kecil up remasok satu gentong dan dia lang- tra yang di- sung terima Rp 75.000, belum lagi kalau a tidak diba- Sabtu dan Minggu, dia akan menerima man dibayar Rp 150,000, karena pihak Mega M minta um laku. disediakan dua gentong. Maklum, dua a tiba, satu hari tu sangat ramai. Bagi Pujiharyanto, ang penuh," berjualan di Mega M, mengenakkan, Lelaki kela- karena panas atau hujan, dagangan pasti in 1970 ini laku. Sedangkan jika berkeliling, bila Dorong oleh hujan belum tentu laku. "Kami memang yang mengambil alih risiko pedagang cendol, yaitu dengan memborong dagangan mereka," ujar Buyer Mega M Nawan Basuki. sehari bermodal Rp 30.000 lalu terjual Rp 70.000, maka yang Rp 40.000 dibagi dua, ia dan penjaja keliling. Meski telah mengelola sekelompok pedagang cendol, dia belum merasa harus menciptakan tepung (bahan utama cen- dol) sendiri dengan alasan gilingan beras (untuk menciptakan tepung) tidak bisa halus. Untuk satu gentong, secara total dia akan menghabiskan sekitar Rp 30.000, namun bila ditambah nangka, pengelua- ran bisa jadi Rp 40.000. Dengan kondisi ini, dari Mega M, tiap hari paling tidak ia bisa membawa pulang Rp 35.000 dikuran- gi biaya makan dan ongkos. Food Bazaar" Matahari Selain di Mega M, Matahari juga menyediakan tempat bagi para pedagang kecil sebagaimana biasa disebut food ba- zaar. Untuk di food bazaar ini, biasanya para pedagang dibayar dua kali dalam satu bulan. Menurut pedagang soto lamongan dan nasi timbel, Vivid Indah Dini, satu hal yang membuat betah jualan di sana, karena pembayarannya tepat waktu dan akurat. Terus terang, kalau di tempat lain sering mundur jadwal penyerahan konsin- yasi," ujar sarjana teknik sipil IKIP Raw- amangun ini. Kini dia memiliki dua counter di Matahari King Harco Pasar Kata dia, hampir semua pedagang ketil di Mega M Lippo Karawaci diba- yar kontan. Anehnya, di antara mereka justru ada yang minta supaya dibayar mingguan, karena tak mau tiap hari menanggung risiko kecopetan. Yang tidak mad dibayar harian justru datang dari pemasok sendiri, cerita Nawan yang dikuatkan asistennya, Suharto. Menurut Suharto, saat ini ada sekitar 15 pedagang kecil yang berjualan di pu- sal jajanan pasar Mega M, seperti kerak telor toge goreng, gado-gado atau em- pek empék Palembang. "Kami memang Baru dan Matahari Proyek Senin Jakarta. mempertahankan agar di sana hanya di- Hal yang sama diungkapkan pedagang jual makanan tradisional. Jangan sampai soto Betawi Hanny Irawan, pembayaran makanan internasional hadir di jajanan di Matahari dua kali satu bulan dan tidak pasar, ujar Nawan. tiap hari, tetapi kelancaran pembayaran- Pujiharyanto sendiri bukanlah penjual nya membuatnya tenang. Menurut Ko- cendol sembarangan. Kendati hanya jua- misaris Utama PT Matahari Putra Prima, lan minuman tradisional, dia mampu Henry Damarjaya, melalui PT Dunia Di- memberi penghasilan kepada anak buah namika Nusantara, Matahari saat ini Rp 150.000/bulan bersih. Sebab, rokok, membina sedikitnya 800 pengusaha kecil. tidur, dan makan sudah ditanggung. Di Mereka aslinya adalah pedagang pinggir Mega M dia melayani sendiri bersama jalan yang ditarik ke Matahari. Untuk adiknya, sementara di rumah dia mem- menjalin komunikasi dengan para pema- pekerjakan 11 penjual cendol keliling. sok, Matahari membentuk MSC (Mataha- Kalau yang berkeliling biasanya bagi ri Supplier Club). C 13406 rokok dia yang menanggung. Misalnya. hasil, tetapi tempat tidur, makan dan (Bersambung ke Hal 15 Kol 1) Kuta Centre, Plaza Bali, Ra- bisa dilihat dari tempat-tempat mayana dan sebagainya. Semen- tara yang berbelanja di kawasan bersangkutan, menurut salah se- orang pemilik toko di kompleks pertokoan Kuta Square, pen- ingkatannya tak sepesat pertum- buhan pertokoan yang ada. Aki- batnya, banyak pengelola toko yang terpaksa membuka usahan- ya dengan hanya mengharapkan "hujan dari langit". Yang menjadi pertanyaan akankah pengusaha kecil yang selama ini lemah modal dan pe- masaran dapat ikut bermain di dalamnya, atau sekadar sebagai penonton? Menurut salah seor- ang pengelola swalayan di Den- pasar, itu sangat tergantung bagaimana komitmen pengelola swalayan itu sendiri. Kalau tu- juan kehadirannya ikut meng- hidupkan perekonomian daerah, berarti mereka akan peduli ter- hadap keberadaan pengusaha kecil. Mengingat perekonomian Bali selama ini banyak ditopang pengusaha kecil, terutama dari kerajinan. Akan tetapi sebalikn- ya, kalau hanya mencari keun- tungan, otomatis mereka hanya akan berhubungan dengan dis- tributor besar. Sebelumnya Humas Tiara De- wata, Santy Sastra pernah men- gatakan, kehadiran pasar swalay- an khususnya Tiara Dewata se- jak awal memiliki komitmen ikut membantu pengusaha kecil. Ini yang khusus diperuntukkan bagi pengusaha kecil terutama pera- jin. Demikian halnya dengan ber- bagai kebutuhan lainnya seperti sayur mayur, buah-buahan dan sebagainya, justru dipasok oleh pengusaha kecil. "Tujuannya sudah jelas, selain membantu mereka khususnya di bidang pe- masaran, sekaligus menambah cakrawala para pengusaha kecil dan memberikan kesempatan berusaha (pemerataan)," ujarn- ya. Terkait dengan pemerataan tersebut menurut Project Officer Sudirman Agung, Ir. G. Fandi Su- dianto, pihaknya dalam bulan November akan mengadakan pre lounching berkaitan dengan akan dibangunnya mal di kompleks itu. Sedangkan konsep mal yang ditawarkan cenderung kepada pe- merataan usaha. Pasalnya, dalam satu bangunan akan terdapat be- ragam jenis usaha maupun pemi- liknya. HALAMAN 9 Distributor BELAKANGAN ini pemerin- tah Jepang kian gencar men- gadukan Indonesia ke WTO lan- taran mobnas (mobil nasional) yang harganya lebih murah ber- kat pembebasan pajak. Banyak orang menunggu-nunggu, akan beranikah Jepang menggugat Indonesia melalui lembaga pen- gadilan internasional? Redaktur Khusus EKONOMI BISNIS GLAN Iswara melakukan sell-in (menjual ma- suk ke retailer) dan merangsang penjualan produk yang margin- nya lebih tinggi (biasanya produk-produk mahal). Kunci kedua, menyangkut kemampuan mengendalikan piutang yang melibatkan bagian keuangan dan salesman. Dalam mengupayakan agar saldo piu- Di tengah deru protes inter- tang dan usia rata-rata piutang nasional terhadap program mobnas Indonesia, As- rendah (tight A/R management) cara yang dipakai tra salah satu agen tunggal pemegang merek seharusnya tidak merusak hubungan baik distribu- (ATPM) mobil-mobil Jepang juga menjadi berita han- tor dengan retailer. gat ihwal saham-sahamnya yang mulai berpindah tangan. Ada yang menduga hal itu berkaitan den- gan kontroversi mobnas. Seorang kawan tak kalah ikut berkomentar, "Boleh-boleh saja Jepang mengadu ke WTO, teta- pi mereka tak akan menggugat, kecuali kalau bera- ni kehilangan pangsa pasar yang besar di Indone- sia." Tetapi sementara itu, ATPM sebagai sole dis- tributor bakal repot juga menghadapi kebijakan pe- merintah Indonesia sekaligus keinginan prinsipal mereka di Jepang. DILEMA yang dihadapi ATPM mirip persoalan yang kerap dihadapi distributor. Umumnya distribu- tor fobi terhadap harga tinggi. Misalnya di Indone- sia, yang rata-rata daya beli konsumennya secara umum rendah. Mereka takut oleh pesaing yang me- masang harga lebih rendah. Total cost control untuk distributor sangat vital, karena profit marginnya yang jauh lebih kecil dari- pada prinsipal. Untuk pengendalian biaya ini distrib- utor harus memberikan perhatian penuh pada pen- erapan sistem budgeting, menekan biaya penjua- lan dan biaya-biaya office lainnya. Kunci kelima (focus on integrity) mengharuskan penekanan akan pentingnya integritas atau mental karyawan karena perusahaan distributor umumnya bergelimang uang. Kunci terakhir adalah pengembangan prinsipal baru (new principal development). Bagi kelangsun- gan perkembangan usaha distributor, mencari prin- sipal baru adalah sebuah tuntutan. Untuk itu distrib- utor harus mempertimbangkan beberapa faktor penting, seperti peta persaingan, mutu produk, perkiraan harga jual, dan dukungan promosi dari pihak prinsipal. Pertama-tama yang harus diberikan perhatian Cobalah sekarang balik logikanya. Jangan ter- adalah peta persaingan. Setelah itu barulah diper- lalu fobi terhadap harga tinggi, apalagi kalau tern- timbangkan mutu produknya. Mengapa? Sebab yata justru di segmen atas itulah kesempatan masih mutu produk seringkali bersifat subjektif yang ker- terbuka. Premium segmen memang selalu kecil. ap ditentukan oleh persepsi konsumen. Superiori- Tetapi 2% dari hampir 200 juta penduduk Indonesia tas objektif suatu produk secara praktis biasanya saja sudah lebih besar ketimbang penduduk Sin- sulit dibuktikan oleh konsumen. gapura. Jangan lupa demi merek dan prestise, seg- men atas tersebut bersedia membayar harga ting- gi, sehingga margin perusahaan distributor tetap menarik. Selain itu, di segmen pasar kelas atas ini biasan- ya tidak banyak atau kadang bahkan tidak ada pe- saing. Perusahaan distributor umumnya serakah, hanya menghendaki segmen golongan menengah yang biasanya sangat besar. Akan tetapi, justru inilah sebabnya mengapa segmen golongan menengah paling berjubel. Distributor umumnya tidak bisa terlalu leluasa menerapkan konsep marketing secara utuh. Untuk kemajuannya secara menyeluruh, distributor harus memperhatikan key result areas secara utuh, yakni cakupan luas dan margin tinggi dalam manajemen penjualan, manajemen inventori yang ketat, pengen- dalian biaya secara menyeluruh, fokus pada integ- ritas pribadi tenaga penjual, dan pengembangan prinsipal baru. JANGAN hanya melihat, sebuah produk adalah yang terbesar di dunia atau di Amerika. Kodak ad- alah yang terbesar di dunia, tetapi di Indonesia tern- yata pasar film dikuasai oleh Fuji. General motors merupakan produsen mobil terbesar di dunia, teta- pi di Indonesia bisnis mobil dikuasai perusahaan mo- bil Jepang. Masalahnya adalah faktor timing. Siapa yang paling dahulu masuk ke Indonesia dan tidak tidur nyenyak biasanya akan menjadi terbesar di Indo- nesia. Kodak lebih dahulu berada di Indonesia, tetapi karena terlena mereka disapu oleh Fuji. Unilever lebih dahulu masuk Indonesia dan tidak pernah ter- lena, sehingga Palmolive yang di Amerika lebih be- sar ketimbang Unilever, tidak bisa mengalahkan Unilever. Nah haruskah distributor pesimis melawan pe- Dalam hal "kunci" pertama, kompensasi sales- saing yang karena fasilitas, bisa memasang harga man harus disesuaikan dengan kemampuannya lebih murah? hiburan, rumah makan, pusat per- khususnya wisatawan mancane- mal lainnya di Jakarta, maka Mal mainan ataupun cineplex. Kare- gara. Daan Mogot yang penutupan Konsep mal di Bali memang atapnya akan dilaksanakan 6 na itu merupakan satu kesatuan bangunan, kata dia, sebuah mal relatif baru, dalam artian hingga Oktober berupaya membuat de- akan dikelola secara profesion- kini belum ada. Namun dengan sain arsitektur dan dekorasi yang al. Dalam artian, infrastrukturn- hadirnya Mal Sudirman Agung menampilkan nuansa kekeluar- ya harus benar-benar baik dan diharapkan akan menambah gaan dan cocok sebagai tempat modern. "Pokoknya kami beru- khasanah berbelanja bagi rekreasi. Selain itu, tambahnya, Mal paya bagaimana menciptakan se- masyarakat dari semua lapisan. buah mal sebagai pusat perbelan- Sedangkan di Jakarta, ke- Daan Mogot yang bernilai Rp 80 jaan modern, tetapi kesan milik beradaan mal sudah tidak asing milyar itu juga mencoba membid- orang per orang tetap kelihatan," lagi bagi masyarakat, demikian ik pengunjung atau pembeli kelas halnya kalangan pengusaha. menengah ke bawah, dengan cara tambahnya. Bali sebagai daerah tujuan Karenanya, tak mengherankan berlokasi di dalam perumahan wisata, menurutnya, sudah wak- kalau Mal Daan Mogot di Jakar- Daan Mogot Baru. Sementara, be- Berbeda dengan konsep pusat tunya memiliki mal semacam itu. ta Barat yang diresmikan peng- berapa mal lainnya di Jakarta Bar- perbelanjaan atau swalayan yang Mengingat selain memberikan gunaannya Desember 1996 ber- at, umumnya menjaring pembeli cenderung dimiliki seorang pen- kesempatan berusaha bagi pen- hasil menyewakan 95 persen ru- kelas menegah ke atas dengan cara berlokasi di dekat pintu-pin- gusaha, namun mal konsepnya gusaha kecil, fasilitas itu juga angannya. Seperti dikatakan Suwito San- tu jalan tol. "Harga sewa ruangan hampir sama dengan pasar tradi- diperlukan untuk menunjang sional. Hanya, pengelolaannya kegiatan pariwisata, khususnya toso, Direktur Utama ProLease, yang kami tawarkan juga lebih lebih modern. Bahkan, untuk me- alternatif berbelanja bagi yang menjadi konsultan Mal murah dibanding mal lainnya yak- nambah kesan modern yang dita- wisatawan mancanegara maupun Daan Mogot, beberapa strategi ni antara 14-32 dolar AS per meter baru dalam menjaring tenant persegi per bulan. Padahal mal- mpilkan sebuah mal, maka dalam domestik. Selain Bali bisa men- bangunan tersebut terdapat an- jual paket wisata budaya, di- (penyewa) pusat perbelanjaan, mal lainnya sekitar 40 dolar per chor tenant (pusatnya mal) yang harapkan Bali juga merupakan telah diterapkan manajemen meter per bulan," kata Suwito bisa berupa ritel besar, pusat sorganya belanja bagi wisatawan tersebut. Berbeda dengan mal- Santoso. (ini/wah) 2&4- RZR F1-Z SE KUALITAS SETIAP F1-Z RX-Z ADALAH RX-KING KU YAMAHA LITAS KATA KUNCI RX-Special PRODUK FORCE 1 MOTOR ALFA II R YAMAHA DARI CRYPTON nov.roxipro Hadiah Langsung TAPE COMPO DIGITEC Khusus ALFA, FORCE-1, F1Z, RX KING YAMAHA PT. YAMAHA MOTOR KENCANA INDONESIA HUBUNGI DEALER-DEALER: DENPASAR TOKO BISMA, JI Gajah Mada 130 UD BISMA, JI Hasanudin 74 NIAGA MOTOR, JI Patimura 4A TOKO KINTAMANI, JI Kartini 35 S/S MADE FERRY MOTOR, JI. Patimura 24 UD TUNAS KARYA, JI Cokroaminoto 18 KUTA MOTOR, JI Raya Kuta 508 A NUSA DUA MOTOR JI By Pass Ngurah Rai No. 29 GIANYAR S/S WAJA MOTOR, JI Udayana 99 X Blahbatuh WAJA CANDRA MOTOR, JI Raya Peliatan Ubud FUJI MOTOR, JI Pudak 17 FUJI JAYA MOTOR, JI Astina Utara 6 KLUNGKUNG ISTANA MOTOR, JI Flamboyan 19 AMLAPURA HARAPAN MOTOR, JI Gajah Mada TABANAN INDRAWAN MOTOR, JI Gajah Mada 72 UD SARI UNTUNG, JI Melati 2 X AGUNG MOTOR, JI Pahlawan 32 KURNIA INDAH MOTOR, JI Pulau Batam 21 Pesiapan NEGARA UD KASIH MOTOR, JI Srikandi 4 DWIPA MOTOR, JI Ngurah Rai 86 SINGARAJA TRIO MOTOR, JI Achmad Yani 21 INDRA MOTOR, JI Pramuka 10 A BANGLI WAJA MOTOR, JI. Merdeka KEUNGGULAN TEKNOLOGI YAMAHA PT. BISMA TUNAS JAYA - SENTRAL YAMAHA I JL. TEUKU UMAR 72-76, TELP. 232528 DENPASAR - BALI PT. BINTANG MUDA MANDIRI - SENTRAL YAMAHA II JL. COKROAMINOTO No. 78, TELP. 435381 DENPASAR - BALI C 8938
