Tipe: Koran
Tanggal: 1996-10-08
Halaman: 10
Konten
ang kung, anyak Musta- 4cm HALAMAN 10 Pertumbuhan Pariwisata Kurangi Animo Masyarakat Bertransmigrasi Jakarta (Bali Post) - Pertumbuhan di sektor pariwisata yang sangat pesat dan terbukanya kesempatan kerja di luar sektor pertanian, tern- yata mempengaruhi animo masyarakat Bali untuk bertrans- migrasi terutama ke daerah di Kawasan Timur Indonesia. Demikian hasil temuan Komisi IV DPR-RI dalam kunjun- gan kerjanya yang disampaikan dalam Rapat Kerja dengan Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan Sis- wono Yudohusodo, Senin (7/10) kemarin di Jakarta. Siswono mengakui adanya keter- kaitan antara daerah-daerah yang sudah tersentuh pembangunan pari- wisata dengan animo masyarakat untuk bertransmigrasi. Keterkaitan ini terlihat karena pada daerah-daerah yang belum tersentuh pariwisata ani- mo masyarakatnya bertransmigrasi cukup tinggi. "Untuk itulah, pada daerah-daer- ah yang telah terkena pembangunan pariwisata tersebut, tetap diupayakan untuk selalu melakukan pembinaan sehingga animo masyarakat Bali tidak menurun," katanya. Sementara di kawasan Nusa Peni- da, Komisi IV menemukan terjadi penurunan animo masyarakat untuk bertransmigrasi yang disebabkan te- lah dibangun dan diperbaikinya sa- luran air sehingga pertanian di ka- wasan itu menjadi makin baik. Terhadap hal ini, Siswono men- gatakan, terjadinya penurunan animo tersebut pada prinsipnya tidak men- jadi hambatan bagi penyelenggaraan transmigrasi. Sebab, dengan diper- baikinya saluran air dan membaikn- ya usaha pertanian, berarti telah men- ingkatkan pula kesejahteraan masyarakat setempat. Hal itu selaras dengan tujuan dan cita-cita penye- lenggaraan transmigrasi. Dari hasil kunjungan kerjanya, Komisi IV juga menemukan masih terbatasnya sarana dan prasarana di daerah transmigrasi, berupa ban- gunan gedung Kakandep, sarana pen- erangan seperti film dan video, mo- bil, leaflet monografi dan sarana lain- nya. Untuk itu, Komisi IV menyaran- kan agar pemerintah memberikan perhatian atas keterbatasan sarana dan animo prasarana ini yang dapat digunakan untuk meningkatkan masyarakat. Mengenai hasil temuan Komisi IV ini, Siswono memaparkan, bah- wa upaya pemanfaatan sarana pen- erangan dan penyuluhan sudah di- lakukan secara optimal. Walau begi- tu, sarana dan prasarana yang telah tersedia itu tetap masih dirasakan Destinasi Baru kurang. Pada kesempatan itu, Komisi IV juga menyampaikan, bahwa transmi- gran asal Bali masih merasakan kekurangan guru agama dan kebu- tuhan seperangkat gamelan Bali yang belum bisa dipenuhi seluruhnya oleh Gubernur Bali. Untuk itu, Komisi IV menyarankan agar diupayakan pen- gangkatan guru agama Hindu di daer ah transmigrasi. Menanggapi saran Komisi IV ini, Mentrans/PPH mengatakan, per- mintaan terhadap guru agama atau buku-buku agama dan alat perlengka- pan upacara agama atau gong bele- ganjur yang lengkap, telah dilakukan oleh setiap kelompok atau rombon- gan yang berangkat ke lokasi-lokasi penempatan. Karena itu, belum dap- at dipenuhi seluruhnya. (jml) 37 TIMOR Bali Post Bali Post/dok TIMOR-Mobil Nasional Timor yang sudah mulai meramaikan jalan-jalan di Indonesia. Incaran para Wisatawan Mancanegara Denpasar (Bali Post) - Munculnya berbagai destina- si baru di luar negeri yang men- jadi pesaing pariwisata Bali meru- pakan incaran yang melanda wis- man (wisatawan mancanegara). Kondisi seperti itu sebenarnya sudah terjadi sejak lama, tetapi dampaknya baru terasa beberapa tahun belakangan ini. Ketua Asita Bali Gusti Bagus Yudhara mengatakan hal itu di Denpasar Senin (7/10) kemarin. Diakuinya, promosi pariwi- sata oleh negara-negara pesaing Indonesia belakangan mulai gencar dilakukan, diantaranya lewat kegiatan pasar wisata dan lainnya. Karena itu, ia meman- dang perlu promosi pariwisata Indonesia di luar negeri terus ditingkatkan. Selain itu, pen- gusaha khususnya Biro Per- jalanan Wwisata (BPW) ditun- tut terus melakukan diversifika si produk wisata, karena wisatawan akhir-akhir ini cen- derung ingin mencari suatu hal yang baru. Menyinggung soal Pulau Lingkawi di Malaysia yang banyak diperbincangkan, Yudhara mengatakan itu meru- pakan hal wajar. Dia mengakui Pulau Lingkawi belakangan mulai ra- mai di kunjungi wisman, tetapi di pihak lain Yudhara optimis wisman akan tetap memilih Bali di samping destinasi baru itu. Dikatakannya, munculnya berbagai destinasi baru di beber- apa negara luar belum merupa- kan ancaman bagi perkemban- gan pariwisata Bali, karena Bali memiliki karakteristik yang tidak dimiliki negara lain. Kar- akteristik yang dimaksud kebu- dayaan Bali-yang terkenal di seluruh dunia. Kendati demikian, lanjut Yudhara, bukan berarti kita ting- gal diam tanpa melakukan tin- dakan apa-apa. Terlebih Asita- Menyiapkan SDM Usaha Wisata Tirta * Dana Jadi Hambatan Utama BAGAIMANA kalau seorang wisatawan tidak ditemani seorang pramuwisata selam ketika tengah menikmati pemandangan alam bawah laut? Tentu, tindakan ini sangat berbahaya, baik terhadap wisatawannya sendiri maupun pemandunya. Namun, rupanya masih banyak pengusahaa wisata tirta-khususnya yang menjual paket wisata selam-mempeker- jakan mereka-mereka yang belum memiliki sertifikat pemandu wisata atau dive master. Masalah ini terungkap selama diklat pemandu wisata selam (dive master) yang berlangsung di Hotel Natour Sindhu mulai 27 September dan ditutup Direktur Perjalanan Wisata, Ditjen Pariwi- sata Drs. Azhari Abdullah, M.M., Sabtu (5/10). Potensi pengembangan wisa- ta bahari di Indonesia, kata Azhari, harus diimbangi den- gan peningkatan sumber daya manusia di sektor tersebut. Na- mun untuk meningkatkan SDM sering terganjal minimnya dana yang tersedia. Diklat itu sendiri, katanya, sangat penting karena sampai saat ini tenaga kerja di bidang ini pada umumnya mempunyai latar bela- kang pendidikan pariwisata yang sangat terbatas. Apalagi lanjut dia, sampai saat ini belum ada lem- baga pendidikan dan latihan di bidang wisata bahari yang dapat memenuhi kebutuhan tenaga-ten- aga terampil dalam pengelolaan kegiatan wisata bahari, termasuk selam. Kurang Dana Kondisi ini terjadi akibat kurangnya pengetahuan serta dana untuk mendidik seorang penyelam menjadi seorang dive master. Dana untuk meningkat- kan kualitas pekerja sektor kepari- wisataan di daerah ini diambil dari dana Iuran Wajib Pendidikan dan Latihan (IWPL) dari pekerja asing di Bali yang besarnya 1,800 dolar AS per orang/tahun. Dana yang berhasil dikumpulkan terse- but, 50 persen masuk ke Depnaker dan 50 persen lagi digunakan un- tuk biaya diklat. Apakah itu diklat SDM perhotelan, BPW, wisata tirta dan sebagainya. Direktur "Dive & Dive" Gusti Ketut Mintika yang ditemui se- cara terpisah mengakui masalah biaya sering menjadi kendala pe- rusahaan diving mencetak tenaga dive master. Selain biaya yang diperlukan untuk pendidikan dive Bali Post/ist INCARAN - Keindahan karang serta ikan hias di beberapa ob- jek wisata tirta di Bali menjadi incaran wisatawan mancanega- ra. ASATSU/$2 PT. CAHAYA SURYA BALI INDAH master cukup tinggi, pihak peru- sahaan juga khawatir jika sewak- tu-waktu karyawan yang dis- ekolahkannya itu pindah kerja ke perusahaan lain. Mengingat jarangnya perusahaan diving yang menerapkan sistem kontrak bagi karyawannya. "Hal seperti ini sudah sering terjadi," ujarnya. Dikatakannya, seorang pe- mandu selam seharusnya punya sertifikat dive master, di samping pengalaman menyelam serta menguasai bahasa asing-Ing- gris, Jepang dan lainnya. Pihaknya tidak akan men- gizinkan pemandu selam yang belum berpengalaman mengantar wisatawan tanpa didampingi se- orang dive master. "Mereka yang belum punya sertifikat dive mas- ter belum berhak menangani wisatawan, kecuali sebatas se- bagai asisten," tandasnya sembari menyatakan sebenarnya tenaga dive master di Bali sudah cukup banyak. Sedangkan menurut Direktur "Ena Dive Centre," Ketut Ena Partha, sebelum menjadi pramu- wisata selam atau sebelum meng- injak tingkatan dive master, ada beberapa tahap yang harus ditem- puh. Di antaranya, seorang penye- lam harus melewati tahap open water seperti di laut, kemudian taraf advanced, medic first aid (pertolongan medis pertama), res- cue (penyelamatan) dan baru ke- mudian tahap dive master. Lama pendidikan masing-masing tahap tersebut, kata dia, tidak bisa diten- tukan. "Karena dalam tiap pen- gadaan diklat kita selalu terben- tur masalah dana. Asal ada dana, kita buat diklat dengan mengun- dang para instruktur," katanya. Saat ini anggota Gahawisri Bali berjumlah 46 perusahaan. Dari jumlah tersebut, jelas Ena, sekitar 38 perusahaan mengkhususkan diri di bidang wisata selam. Sedangkan pe- mandu wisata selam (dive mas- ter) berjumlah sekitar 200 orang. "Sedikitnya enam atau tujuh or- ang dalam satu perusahaan," jelasnya. Dalam buku yang diter- bitkan Kanwil Depparpostel Bali berjudul "Indonesia, Bali Guide Book", tercatat 52 perusahaan yang bergerak di bidang olah raga air yang meliputi rekreasi air, menyelam, kapal pesiar, rafting dan sebagainya. Pada diklat dive master angka- tan ketiga ini, dari 32 peserta, 21 orang berhak mendapatkan serti- fikat dive master. Sedangkan, 10 orang berkualifikasi advanced dan seorang gugur, (pal/sua) selaku ujung tombak promosi pariwisata-dituntut melakukan terobosan. terus "Persaingan antara negara dalam upaya menarik wisman akan makin ketat. Karena itu perlu kerja keras seluruh ko- P n m 0 n e pariwisata," tambahnya. Menparpostel Joop Ave di sela-sela berlangsungnya sidang WTO (World Tourism Organiza- tion) di Nusa Dua beberapa waktu menekankan para pen- gusaha pariwisata agar terus melakukan diversifikasi produk wisata. Terlebih menghadapi pesaing antarnegara yang kini gencar mempromosikan desti- nasi baru di setiap negaranya. Hal senada juga pernah dilon- tarkan Dirjen Pariwisata Andi Mappisammeng. Menurut dia, munculnya pesaing tersebut hendaknya dijadikan motivasi oleh pengusaha pariwisata Indo- nesia untuk terus memacu diri dalam menghadapi persaingan dunia yang makin tajam. (sua) KM No.46/1996 Beri Peluang Gali Potensi Laut secara Maksimal Denpasar (Bali Post) - Pengusaha perikanan di Benoa menyambut baik Kepu- tusan Menteri Perhubungan KM No.46/1996 sebagai tindak lan- jut dari deregulasi di sektor peri- kanan. Keputusan ini dinilai akan memberi peluang untuk menggali potensi laut di Indo- nesia secara naksimal. Demikian diungkapkan sejumlah pengusaha perikanan di Benoa, Senin (7/10) kemar- in. Lanang, salah seorang pen- gusaha, menilai keputusan Men- teri Perhubungan yang sudah diberlakukan sejak 28 Juni lalu berisi mengenai penyederha- naan berbagai prosedur periz- inan sebelum kapal penangkap ikan diberangkatkan. Namun demikian, tiap kapal penangkap ikan yang akan berlayar diharus- kan memenuhi peryasaratan ke- laiklautan. Pengusaha lain di Benoa juga menambahkan, KM ini merupa- kan langkah maju agar potensi KTI masih Perlu Insentif Lanjutan Manado - merlukan insentif lanjutan atau berbagai kemudahan sebagai up- aya memacu pertumbuhan penanaman modal di kawasan terse- but. Insentif yang telah digulirkan selama ini belum cukup, masih perlu diberikan lagi. Daerah-daerah di Kawasan Timur Indonesia (KTI) masih me- Demikian penegasan Menteri Negara Penggerak Dana Investasi (Meninves), Ir. Sanyoto Sastrowardoyo, Senin (7/10) kemarin di Manado, Sulawesi Utara (Sulut). Menurut Meninves/Ketua Badan Koordinator Penanaman Mod- al (BKPM), insentif untuk KTI masih sangat dibutuhkan karena infrastruktur di kawasan tersebut masih belum mantap. MOR Ketidakseimbangan investasi antara kawasan Barat dengan Timur saat ini, katanya, antara lain disebabkan oleh perbedaan infrastruktur di kedua kawasan tersebut. "Investasi Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penana- (KBI) jauh lebih besar dibandingkan dengan di KTI," ujar dia. man Modal Dalam Negeri (PMDN) di kawasan Barat Indonesia Menurut Sanyoto, daerah-daerah di KTI memiliki potensi sum- ber daya alam sangat besar, namun belum semua mendapat sentu- han para investor. Melalui pemberian insentif itu diharapkan para investor akan tertarik dan mau menanamkan modalnya di KTI untuk mengolah potensi sumber daya alam itu sekaligus mem- perkecil kesenjangan investasi itu. Di samping itu, pemerintah melalui program pembangunan terus berupaya membangun infrastruktur di KTI untuk menun- jang pengembangan investasi. Sulut sebagai salah satu daerah di KTI diharapkan mampu me- narik para investor untuk menanamkan modalnya di daerah ini. Potensi di daerah ini, antara lain bidang pariwisata, perikanan dan pertambangan serta agroindustri mempunyai prospek men- guntungkan bagi investor. Selama melakukan kunjungan kerja di daerah ini, Meninves meninjau Taman Laut Bunaken Manado dan rumah adat khas Minahasa di desa Woloan Kabupaten Minahasa. (ant) laut Indonesia dimanfaatkan sepenuhnya oleh pengusaha me- nengah hingga nelayan tradis- ional. Jika sebelumnya untuk keberangkatan suatu kapal akan memerlukan beberapa perizinan dari pihak terkait, tetapi kini hanya memerlukan dua surat izin berupa surat tanda kebang saan kapal dan sertifikasi kelai- kan dan pengawakan kapal pen- angkap ikan. Untuk yang pertama akan diberikan apabila kapal telah didaftarkan dan mendapat pengesahan daftar ukur. Sedan- gkan ketentuan lainnya akan diberikan apabila antara lain te- lah menenuhi konstruksi dan tata susunan kapal, stabilitas dan garis muat serta perangkat tele- komunikasi. Yang dinilai menggembira- kan, lanjutnya, produk hukum terakhir ini mengatur tentang kebebasan sertifikasi kelaiklau- tan bagi kapal penangkap ikan berbendera Indonesia yang me- miliki tenaga pengerak lebih kecil dari 400 tenaga kuda (TK) "Ketentuan ini berarti sekitar 75 persen dari sekitar 300 kapal ikan tidak diwajibkan masuk kelas biro klasifikasi Indonesia (BKI)," ucap sumber tersebut. Kakanwil Perhubungan Bali Ir. Dewa Putu Suma membenar- erhanaan perizinan dan pembe- kan, meskipun adanya penyed- basan biro klasisifkasi Indone- sia bagi kapal yang memiliki tenaga penggerak lebih kecil dari 400 TK bukan berarti pen- gusaha dibebaskan dari semua perlengkapan dari suatu kapal. Semua pengusaha katanya, diwajibkan memenuhi ke- laiklautan kapal artinya meskipun ketentuan tidak diwa- jibkan, namun pengusaha di- haruskan melaporkan apa yang harus dilaporkan kepada petu- gas sebelum kapal tersebut dib- erangkatkan. Dicontohkannya, apakah kapal tersebut sudah melengkapi diri dengan sistem pencegahan pencemaran atau perlengkapan pemadam kebaka- ran. "Alat-alat keselamatan pe- layaran juga wajib dilengkapi," tuturnya. Sementara sumber di Kantor Administratur Pelabuhan Benoa menyebutkan, saat ini kapal penangkap ikan yang menjadi kan Benoa sebagai home base tercatat tidak kurang dari 300 buah. Dari jumlah tersebut ter- catat sekitar 75 persen kapal ikan tidak diwajibkan masuk kelas BKI. (010) Bengawan Solo KARAOKE, BAR & RESTAURANT JL. IMAM BONJOL 386 TEL (0361) 484484 FAX.62 (0361) 483738 DENPASAR BUKA SIANG !!! MULAI 2 OKTOBER 1996 DAN SETERUSNYA DAPATKAN FASILITAS KHUSUS SANTAP SIANG !!! HANYA DENGAN Rp.7.500,- / ORANG, ANDA AKAN MENDAPATKAN SPECIAL BUFFET LUNCH DENGAN FASILITAS EXCLUSIVE KARAOKE. DAILY OPEN : SIANG MALAM : 12:00-19:00 WITA (RESTAURANT & KARAOKE) BUKA SEPERTI BIASA...!!! Kami Tunggu Kehadiran Anda..... C 14683 Selasa Umanis, 8 Oktober 1996 Ironi di Balik Program Mobnas Program Mobnas (mobil na- sional) terus memberikan efek lanjutan terhadap pasar otomotif domestik. Kecenderungan tera- khir yang dapat kita tangkap ad- alah ketidakpastian harga di pasar sedan, khususnya kelas 1.600 cc ke bawah. Peluncuran sedan Timor yang dinilai "murah", seg- era disusul oleh para competitor yang secara impresif pun melun- curkan produk dengan harga yang juga murah. "Perang harga' diprediksikan masih akan berlan- jut, mungkin hingga tahun depan. Dengan demikian harga yang ada sekarang belum mencerminkan titik keseimbangan (equilibrium) yang established. Namun dapat dipastikan, bah- wa harga tidak akan meningkat melampaui situasi pra-Inpres 2/ 1996. Maka boleh dibilang bah- wa Program Mobnas telah berha- sil menstimulasi penurunan har- ga yang menguntungkan kon- sumen. Untuk menjawab pertan- yaan apakah tingkat harga berha- sil ditekan hingga titik yang sewa- jarnya, masih membutuhkan wak- tu seiring berjalannya proses self- regulating dalam pasar industri otomotif kita. Perkembangan yang terjadi pasca pencanangan Program Mobnas sangat menarik untuk diamati. Apakah Program Mob- nas pengambilan keputusan di lingk- up nasional, mungkin melalui aliansi dengan pemilik modal domestik yang sanggup mendiri- kan perusahaan dengan pengua- saan saham 100 persen. Ironi kedua, Program Mobnas pada kenyataannya terbingkai dalam strategi kebijakan ISI (im- port substitution industry) yang sudah tidak terasa kontekstual lagi dengan iklim perindustrian kon- temporer. Strategi ISI telah lama digantikan EOS (export oriented strategy) guna mendapatkan man- faat dari keunggulan komparatif. Makin terasa ironis kalau misi Program Mobnas kita hanya ter- batas pada penciptaan mobil un- tuk konsumsi masyarakat domes- tik, tanpa berupaya menjajagi ek- sploitasi pasar mancanegara yang dilakukan seiring mengupayakan peningkatan efisiensi dalam pros- es produksi. Ironi ketiga, Program Mobnas akan meningkatkan kapasitas problematika yang kompleks ber- kaitan dengan melonjaknya jum- lah mobil di Tanah Air. Makin banyak orang yang sanggup membeli mobil, makin meningkat pula kebutuhan infrastruktur. Bu- kan cuma itu, kadar pencemaran juga akan meningkat. Belum masalah keterbatasan cadangan energi. terma- dengan menunjuk sebuah produsen tertentu yang berhak mendapat fasilitas pembebasan PPnBM plus proteksi sebagai in- motif di Dunia Ketiga fant industry -- merupakan prob- lem solver atau stimulasi ideal bagi penciptaan mobil yang be- nar-benar dapat diklaim sebagai produk dalam negeri? Efek-efek apa saja yang ditimbulkan dari Program Mobnas? Kemudian, be- lajar dari pengalaman beberapa negara lain, bagaimana prospek Program Mobnas ala Indonesia di masa mendatang? Pengalaman Brasil dan India Pengembangan industri oto- suk Indonesia terkait erat den- gan skenario industrialisasi yang mereka jalankan untuk mengejar berbagai ketertinggalan dari nega- ra maju. Industrialisasi tersebut juga berjalan bersamaan dengan pola ekspansi kapital global, guna Beberapa Ironi Program Mobnas versi Inpres No. 2/1996 merupakan obsesi lama yang berwajah baru. Sejak tahun-tahun awal kemerdekaan, telah ada political will untuk mengembangkan industri otomo- tif. Pada dekade 50-an, kelompok bisnis Hasjim Ning tampil se- bagai kekuatan utama. Namun iklim ketidakstabilan politik ber- pengaruh langsung terhadap sta- gnasi industri otomotif pada masa itu. Ian Chalmers (1996: h. 123) menegaskan bahwa susunan klas bisnis pada masa itu merupakan refleksi dari berubah-ubahnya nasib partai politik. Oleh Indra Ismawan memperluas pasar ke seluruh pen- juru dunia. Menurut Mericle (1984), Bra- sil merupakan salah satu contoh keberhasilan industrialisasi sub- stitusi impor di bidang otomotif. Skenario lokalisasi produksi ber- jalan cukup sukses, walaupun tar- get pencapaian kandungan lokal di atas 90 persen terhitung empat tahun setelah 1957, sering dinilai ambisius. Menjelang 1960, pabrik Ford di Brasil membanggakan pencapaian local content sampai 90 persen. Target muatan lokal tercapai pada tahun 1962 (Jen- kins, 1977), lima tahun setelah dicanangkan atau lebih lambat satu tahun daripada target semu- la. Keberhasilan tersebut tidak lepas dari peran modal asing. Strategi Brasil ditekankan pada peranan aktif negara dalam re- strukturisasi industri otomotif untuk menarik investasi asing. Mereka menyadari bahwa peran modal domestik cukup lemah un- tuk menunjang perkembangan industri otomotif yang capital- intensive. Inpres No. 2/1996 memang efektif untuk memaksa turun tingkat harga dan mendorong proses produksi secara lebih efisien. Tetapi kalau kita mau ju- jur, sebenarnyaa ada beberapa iro- ni di balik Program Mobnas yang sering diberi label sebagai "ke. banggaan nasional". Ironi perta- ma, menurunnya harga mobil di Indonesia pasca Mobnas terasa paradoksal dengan trend yang se- Jika Brasil membuka diri se- tuk mengurangi penggunaan mo- dang terjadi di negara maju un- cara lebar bagi masuknya modal bil dengan alasan-alasan ekologis asing, India menerapkan strategi dan penghematan energi. Dengan pribumisasi. Keyakinan bahwa demikian, meningkatnya volume borjuasi nasional sebagai agen pasar potensial di Indonesia modernisasi yang tepat, mendor- dan NSB lainnya terasa klop ong lahirnya kebijakan-kebijakan dengan daur hidup produk otomo- proteksi terhadap industri domes- cline) di banyak negara maju. tif yang mencapai taraf jenuh (de- tik. Larangan impor kendaraan dalam bentuk jadi (CBU, com- Dari titik ini kita dapat men- pletely built up), target penca- gambil hipotesis secara kasar, paian kandungan lokal, serta pen- Program Mobnas di Indonesia jadwalan lokalisasi yang ketat merupakan penciptaan volume bagi perusahaan transnasional pasar baru bagi produk-produk (TNCS) merupakan potret kebija- otomotif yang, pada kenyataan- kan yang restriktif terhadap modal nya, sebagian besar komponen- asing. Akibat tekanan-tekanan nya masih diproduksi di negara tersebut, Ford dan General Mo- maju. Analisis selanjutnya adalah tors memutuskan untuk menarik bagaimana perusahaan otomotif produksinya dari India pada tahun transnasional mendeterminasi 1954. Tahun 1964, tercapai kandun- gan lokal 76 persen di perusa- haan-perusahaan yang ikut dalam program Mobnas mereka, dan meningkat lagi menjadi 95 pers- en pada tahun 1968. Sekitar tahun 1988, perusahaan terbesar kedua di India, Tata, menguasai 70 per- sen pasaran kendaraan niaga do- mestik dan mulai membangun enam pabrik perakitan di negeri Dunia Ketiga lainnya (Chalmers, 1996: h. 85-86). Kebijakan pengembangan industri otomotif di India merupakan model dari nasionalisme ekonomi yang menutup diri terhadap modal as- ing. Tetapi keberhasilan tersebut dibayar mahal oleh terbentangn- ya struktur inefisiensi produksi, mahalnya harga produk, serta penggunaan teknologi usang yang berkepanjangan. Menghadapi era liberalisasi, tentunya titik-titik kelemahan tersebut akan dihan- tam tanpa ampun oleh TNCs yang mendapat lampu hijau untuk me- masuki pasar domestik. Prospek Mobnas Dari mana kita akan mengukur keberhasilan Program Mobnas? Kalau ukuran keberhasilan itu cuma dari segi turunnya harga sehingga menguntungkan lapisan konsumen, maka manfaat (utili- ty) dari kebijakan tersebut telah kita terima saat ini beberapa bulan setelah pengumuman In- pres 2/1996. Namun bila ukurannya dari pencapaian local content, taruhlah 60 persen hingga tiga tahun ke depan, maka banyak variabel yang akan menentukan. Salah sa- tunya adalah seberapa kuat pen- garuh borjuasi lokal untuk men- ingkatkan local content tersebut. Aturan mengenai saham perusa- haan otomotif yang 100 persen domestik, secara eksplisit meru- pakan sinyal "lampu merah" bagi modal asing untuk ikut langsung dalam program Mobnas. Mobil yang diproduksi dengan modal asing tidak akan mendapat fasili- bagaimana yang kini dinikmati tas pembebasan PPBM, se- produsen sedan Timor. Dengan demikian kesempatan yang menyempit bagi modal asing harus diikuti oleh kuatnya borjua- si lokal, untuk menghindari stag- nasi. Faktor nasionalisme ada kalanya bermanfaat untuk mem- perkuat posisi borjuasi lokal yang notabene pernah tersubordi- nasi oleh para prinsipal dari nega- ra maju selama beberapa dekade. Nasionalisme itu sendiri juga memegang peran penting dalam decision making process. Peng- gunaan merk Indonesia se- bagaimana tercantum pada Inpres 2/1996, juga mencerminkan masih kuatnya unsur nasionalis- me. Berawal dari komitmen na- sionalisme yang kuat, borjuasi lokal (termasuk yang belum me- nerima fasilitas pembebasan PP- nBM) harus mampu mengem- bangkan R&D yang memaksi- misasi local content. Namun pada beberapa sisi, Inpres No. 2/1996 juga boleh dib- ilang unik. Impor CKD (com- pletely knocked down) yang di- lakukan PT TPN dari KIA Motor Corporation Korea untuk merak- it Timor, de facto belum bisa di- anggap sebagai proses produksi "mobil nasional". Tetapi pro- dusennya telah mendapatkan fa- silitas pembebasan PPnBM. Inilah yang dipersoalkan pihak industriawan otomotif Jepang, sehingga mereka mendesak pe- merintahnya untuk membawa masalah ini ke forum WTO. (Penulis adalah mahasiswa Fak. Ekonomi UGM, Yogyakarta). Selasa Uman Har Ud Denpasar (B Departeme 10) kembali gkutan udara ditetapkan de Sebelumnya, kan pajak pe SK Penyesu berapa hari lalu maskapai pene air. Dalam SK Manager Merp wakilan Denpa gastuti, Senin tidak berlaku p Hal senada Distric Manas line, Sony Wi nya, penyesuai merepotkan pi angkutan udara perjalanan wisa Selain waktu y mumkan Juma diberlakukan 8 Apli Kine Denpasar (Ba Aplikasi t akan memper rusahaan jasa hubungan ant pun produsen cara langsung tersebut mem ya di internet. kan Country D Net, Toto M. ternet di Hote Senin (7/10) "Dengan p sebuah hotel dengan calon k lagi melalui pi ingga margin tidak berkuran Periklanan inovasi terbar dia periklanan DPD Teka Denpasar (B Anggota Listrik Indo mengeluarka untuk teta musyawarah (musdalub) y digelar tangg Pernyataa yang ditandata utusan Tim P yang mengha AKLI di Jak Nyoman Suk Yuma, S.E., dibagikan kep pasar, Senin ( Sebelumny Dewan Pimpi siasi Kontrakt (AKLI) yang b 10) gagal mend kapan musdal ah luar biasa) sanakan. B menyepakati u yang ditawark Dalam pe tekad itu dise pleno DPP it rat pernyataa AKLI Bali, lak SK DPPA kan Ketut G bagai Ketua Bali. Serta se musdalub ses Ш gkan surat y PERUMAHAN GRAHA PERMAI TAHAP III - Jalan Nangka Kodya Denpasar GRAHA PERMAI TERSEDIA HANYA BEBERAPA UNIT • TYPE 36/120 FASILITAS KPR • TYPE 45/150 LOKASI UTARA Jl. Gatot Subroto DEVELOPER & PEMASARAN: PT. KARYA PRIMA DEWATA JI. Teuku Umar 201 Denpasar Telp. (0361) 243869, 243870, 243871 JI. Nangka COCA COLA SUZUKI Shagun FD 110 motor bebek 4-Langkah yang tercanggih! INOVASI TIADA HENTI SUZUKI DPP terseb Yuma, telah Sika (surat izi rat pengesaha Perbar Denpasar (H Kalangan banas Bali m hatan perban sering muncu C 13575 tan orang d masalah terse kalangan per Hal itu dik mun Arsyad, pertemuan be (DAI) Cabang Dikataka dak kejahata api, namun Kejadian t PERU JALA DENPASAR : PT. CAHAYA SURYA BALI INDAH, JI. Thamrin 25 Telp.431926, PT. CAHAYA SURYA BALI INDAH, JI. By Pass Ngr. Ral 110C Kuta Telp.753887, PT. CAHAYA SURYA MEGAH ABADI, JI. Teuku Umar 110 Telp.231133, PT. CAHAYA PRIMA PERKASA, JI.Patimura 57B Telp.221343, VARIA PRATAMA MOTOR, JI.Imam Bonjol 79 Telp.225325, SUZUKI GATSU, JI. Gatot Subroto 25X Telp.424542, SUZUKI GUNUNG AGUNG, JI. Gunung Agung 138 Telp.422887, WINDO BALI SAKTI (SUZUKI TOHPATI), JI. Gatot Subroto Simpang Utara Tohpati Telp.461490-1 TABANAN : PT.CAHAYA SURYA BALI INDAH, JI. Pahlawan 24P Telp.813114 GIANYAR: PELITA AGUNG MOTOR, JI. Kesatrian26A Telp.93043, WAJA UTAMA MOTOR, JI. Udayana Blahbatuh Telp.93254, CAHAYA SURYA AGUNG, JI. Cok Gde Ral Pellatan Ubud Telp.96198 BANGLI: PT. CAHAYA SURYA BALI INDAH, JI. I Gusti Ngurah Rai 28 Telp.91575 KLUNGKUNG: SURYA JAYA MOTOR, JI. Flamboyan 3 Telp.22703 SINGARAJA JAPAN MOTOR,JI. Dr. Sutomo 24 Telp.41234, ASTINA MOTOR,JI. Imam Bonjol 85 Telp.21603 NEGARA: RAHAYU PERMAI, JI. Ngurah Ral 109 Telp.40855 NTB: PD. PERKASA MOTOR, JI. Pejanggik 67 Telp. (0364) 21771, UD. ARTHA MAS MOTOR, JI. Sueta Telp. (0364)24357, UD. LANCAR JAYA, JI. Yos Sudarso Depan Kodim Telp. (0371)21241 Dapatka untuk 5 a Dalam r GATOT PE C 12906
