Tipe: Koran
Tanggal: 1997-01-05
Halaman: 05
Konten
gu Kliwon, 5 Januari 1997 Minggu Kliwon, 5 Januari 1997 Sati Putu Sutrisna Upadianti Lahir: 13 Maret 1996 Putra dari: Gede Suparsa, S.Sos. dengan Kt. Adi Sawitri, S.E. Alamat: Jln. A. Yani 107 B Den- pasar Kadek Ayu Alita Ermayanthi Lahir: 8 Mei 1994 Putra dari: I Komang Alit Arta Se- dana, SIP dengan Ni Nyoman Er- awati Alamat: Jin Jaya Negara 5 Gianyar Cokorda Raka Febrian Tanaya Lahir: 25 Februari 1995 Putra dari: Tjokorda Gede Roby Tanaya, S.E. dengan Utari Mulyani. Alamat: Jln. Yos Sudarso 20 Klungkung, Bali eka ke putra- umah = KUPON Buah hati = Bumi an sehari-hari disebut planet bumi. adaan yang baik untuk kehidupan. mi, yang dikatakan sebagai akibat mengatakan bahwa ada sebuah bin bertabrakan dengan matahari, dan luar golombang gas yang amat be tahari. Gas ini mendingin dan me njadi planet-planet. Salah satunya net bumi ngatakan bahwa seluruh tata surya an gas dan debu yang berputar ah gaya berat, awan itu menyst nannya bertambah tinggi, hingga ari yang panas membara Sambil ari melepaskan cincin debu, yang jadi padat, membentuk bumi dan Band SOS SMUN 1 Denpasar Bali Post KREASI Sanggar Pos Remaja Himpun Remaja Kreatif * Diaktifkan kembali dengan Format Baru MENDENGAR nama Pos Re- maja, barangkali pembaca yang se- tia membaca dan mengikuti Bali Post sejak tahun 1970-an merasa tak asing lagi. Wadah kreativitas ini sempat populer di kalangan rema- ja, terutama mereka yang gemar pada bidang sastra dan budaya. Dari sinilah beberapa tokoh di bidang sastra dan budaya di Bali mengawali kiprah mereka. Sebut saja misaln- ya "penyair leak" Bawa Samar Gantang, sekretaris PHRI Bali Ad- nyana Sudibya, juga cerpenis Gde Aryantha Soethama. Pos Remaja (Posrem), awalnya dibentuk sebagai wadah berhimpun nya pencinta rubrik Posrem Bali Post. BPM gap Tentu tak terbatas di bidang sastra saja, namun juga meliputi bidang minat dan bakat lainnya. Seperti musik, olah raga atau pecinta alam. Tak salah ka- lau saat dicetuskannya wadah ini pada 9 Mei 1976 di Hotel Denpasar, Drs. Oka Yadnya, Kakanwil Depdikbud Bali ketika itu berkenan memberikan sambutannya. Sepakat Bertahan setelah Tamat Sekolah KELOMPOK band yang me- namakan diri Soul of Speed (SOS) dari SMU Negeri 1 Denpasar, me mang baru terbentuk Agustus 1996 lalu. Kelompok mereka terdiri atas lima personel, yaitu Putra Utara (vokal), Leo Krisna (melodi), Aich (rythem), Agus Nugie (bass), dan Dedy pada bagian drum. Meski kelompok mereka tergol ing belia, baru-baru ini sanggup membuat kejutan besar dengan menyabet juara I dalam Festival merupakan prestasi pertama kali dan terbesar. Padahal, saat pentas kami belum merasa mantap untuk membawakan lagu-lagu itu. Nggak nyangka malah juara 1. Bagaimana dengan kelompok band dari peserta lainnya? Cukup bagus juga, dan mereka kelihatan kompak. Sayangnya, han- ya ada sedikit gangguan pada sound system-nya. Tentang penyelengga- raan festival ini juga cukup bagus Seandainya ada produser musik yang mau menawar lagu-lagu ciptaan kalian itu? Ya, mudah-mudahan saja benar- benar ada produser yang mau, makin cepat malah makin baik (ter- tawa serempak). Kira-kira apa sih kiat Band SOS bisa juara I dalam festival ini? Kiat khusus sih nggak ada. Malah kami nggak nyangka bisa Ide pembentukan Posrem sendi- ri muncul pada April 1976 saat dige- lar diskusi di SPG Denpasar (sekarang SMUN 7) yang mengha dirkan pembicara Made Taro pemimpin Teater Kukuruyuk, Pau- lus Yos Adi Ryadi dan Wayan Jen- dera dari Fakultas Sastra Unud. Dis- kusi tersebut dihadiri banyak seni- man dari berbagai kalangan. Saat diskusi dan tanya jawab, ada usu- lan perlu satu wadah untuk remaja. Bak gayung bersambut, usulan itu segera ditindaklanjuti. Kebetulan ketika itu sudah ada rubrik Posrem di Bali Post Minggu (BPM). Sasa ran awalnya menyalurkan bakat dan minat remaja. Akhirnya dibentuklah Sanggar Pos Remaja. Untuk menghidupkan wadah ini tentu perlu kepengurusan dan pembina yang jelas. Dimotori Widminarko (Wapemred Bali Post) sebagai pembina, beberapa pencin- ta Posrem yang dianggap punya ke mampuan segera ditawari sebagai pengurus. Muncullah Adnyana Sudibya sebagai ketua, dibantu tiga wakil ketua yakni Gde Aryantha So- etama, Manik Wisnu Wardana dan Jiwa Atmaja. Sedangkan sekretar- isnya Kadek Suartaya dengan wak- il Gus Martin, dan bendahara Yupi- trika Satyagraha. Pencinta Meskipun merupakan satu wadah, Sanggar Pos Remaja tidak mengenal istilah anggota, tetapi pencinta. "Tidak ada yang naman- ya anggota. Yang ada, pencinta Pos Remaja. Ketika dibuka pendaftaran, pertama kali mendaftar saya masih ingat sekali, Bawa Samar Gantang," jelas Widminarko. Dikatakannya pula, Sanggar Pos Remaja memang mengemban misi idealis, menyalur kan minat dan bakat remaja. Selama berkiprah, Posrem ban yak menampung karya dari pem- baca Bali Post edisi Minggu seperti artikel, puisi, cerpen, juga gambar vignet. Selain itu, Posrem juga menyelenggarakan berbagai lomba yang dikoordinasikan pencinta Pos- rem sendiri. Di antaranya lomba folksong dan lomba catur anak- anak. Selain itu Posrem rutin menggelar Malam Kesenian Rema- ja tiap tahun. Layaknya acara kese- nian, berbagai atraksi ditampilkan mulai dari band, pembacaan puisi juga tari-tarian, termasuk disko yang populer pada pertengahan 1970-an). Aktif Kembali Salah satu catatan manis yang sempat dibukukan, pada Malam Ke- senian Remaja ke-1 pada 9 Mei 1976, untuk pertama kalinya ditampilkan grup band Putra Dewata pimpinan AA Made Cakra yang mengetengah kan lagu pop Bali. Berkat pemuncu- lan pertamanya inilah kemudian Pu- tra Dewata ini dilirik produser dari Surabaya. Berlanjut dengan kiprah mereka di dunia rekaman. Selain itu, kiprah Sanggar Pos Remaja juga mendapat tanggapan positif berbagai kalangan. Apalagi didukung RRI dan TVRI yang beber- apa kali menampilkan kiprah remaja yang tergabung dalam Sanggar Pos Remaja Memasuki pertengahan 1980- an, kiprah Posrem mulai menyurut seiring meningkatnya kesibukan masing-masing pengurus dan pecin- ta yang biasa menggerakkan Pos- rem. Posrem pun seakan "menghi- lang" di tengah menjamurnya kreativitas remaja dewasa ini. Lama menghilang, kini Sanggar Pos Re- maja akan diaktifkan kembali. Maka mulai terbitan minggu ini, Bali Post Minggu menghadirkan dan mengaktifkan kembali Pos Re- maja, dengan format atau wajah baru. Namun tetap tak beranjak tu- juan semula, menampung bakat dan minat remaja. Tidak muluk-muluk, kehadiran Pos Remaja kali ini tetap diharapkan bisa dimanfaatkan un- tuk menyalurkan bakat dan minat remaja. Remaja kreatif yang bermi- nat bergabung dalam wadah Sang- gar Pos Remaja, silakan. (adn/nan) Pekan Seni Remaja menuju Pembenahan Band Pelajar se-Bali II 1996, yang untuk menumbuhkan kekreatifan juara I Semua ini tidak terlepas dari *PSR XIII Digelar 27 Januari-27 Februari 1997 diselenggarakan Radio Kini Jani Tabanan. Padahal, kata mereka, per- siapan mengikuti festival itu ser- bamendadak. Termasuk latihan- nya hanya dua minggu," ujar Putra Utara mewakili rekan-rekannya. Bicara soal latihan, mereka men- gaku ada sisi uniknya. Mulai dari membuat rencana, mengatur jadwal, sampai membatalkan latihan jika salah seorang personel tidak hadir karena kesibukan. "Kami latihan tiap pukul 15.00 di Studio Pelangi Den- pasar, kadang-kadang sampai pukul 24.00. Karena cukup melelahkan, sampai-sampai vokal saya serak tidak keluar suara, suaranya hilang," ujar Putra Utara. Berikut bincang-bin- cangnya dengan Bali Post. Bagaimana perasaan kalian berhasil meraih juara I dalam fes- tival ini? Ya, tentu saja senang dan mera sa bangga, karena bagi kelompok kami dan SMUN 1 Denpasar, ini generasi muda, khususnya bagi pen- cinta musik rock. Tetapi, menurut kami, sepertinya penyelenggaraan festival ini kurang promosi, sehing- ga penontonnya tidak begitu bany- ak Bisa diceritakan tentang lagu lagu yang kalian tampilkan dalam festival itu? Kami menampilkan tembang "Fenomena" sebagai lagu wajib, serta dua buah lagu pilihan yang merupakan ciptaan kami berlima, yaitu Gadis Bali dan tajen. Ten- tang lagu "Gadis Bali", idenya karena gadis Bali itu selalu ber- penampilan anggun dan punya daya tarik tersendiri. Pertamanya sih, waktu itu kebetulan bertemu dan berkenalan dengan cewek, lantas diceritakan dalam bentuk lagu. Sedangkan lagu "Tajen", kami hanya menggambarkan bah- wa tajen itu merupakan tadisi ciri khas Bali, itu saja. dukungan orangtua teman-teman di sekolah, pembina kelompok kami, yaitu Veta, termasuk Studio Pelan- gi Denpasar yang sangat banyak membantu kami dalam latihan. Apa rencana kalian selanjut nya? Kami berlima sudah sepakat akan mempertahankan kelompok SOS ini, meskipun setelah tamat sekolah nanti. Kami akan berusaha tetap eksis di jalur musik ini, khususnya rock, karena musik rock cukup diminati oleh sebagian besar kawula muda di Bali, dan perkembangannya juga makin pe- sat. Kalau rencana ikut festival yang sama tahun depan jelas tidak me mungkinkan lagi, sebab nanti kami bukan pelajar lagi namanya. Festi- val ini kan untuk pelajar. Barangkali hanya Leo Krisna masih bisa ikut festival tahun depan, karena dia masih kelas II, sedangkan yang lain nya sekarang kelas III. (gap) M. Jelly Wibisono Matang karena Tampil Seadanya MENJADI seorang pembantu harus siap dicaci, apalagi punya maji- kan cerewet. Seperti yang dialami Dobleh, ia tampak sibuk menerima umpatan si tuan. Itulah bagian dari adegan drama "Peti" karya Gus Martin yang dimain kn Teater Tiga Trisma SMUN 3 Den- pasar pada Pekan Seni Remaja (PSR) XII 1996. Adalah Matthew Jelly Wi- bisono yang memerankan tokoh Dobleh, mengaku punya pengalaman lucu ketika harus berakting di panggung. Begitu adegan pertama dimulai, Jelly harus bersikap ketakutan karena Ny Daniel marah-marah. Jelly yang tampil apa adanya dan minim pengetahuan seni drama, nyelonong keluar dan merasa bingung. Rasa takut dan gugup itu bukan karena ia fasih berekspresi. Namun, Jel ly mengambil waktu yang tidak tepat. Dalam naskah, Dobleh baru keluar saat Ny. Daniel duduk sambil marah dan memaki pembantunya. predikat pemain terbaik, bisa mengim- bangi permainan lawan saja sudah ber syukur, karena tidak yakin bisa main bagus, saya memilih cuek dan tidak pasang target apa-apa," sambungnya. Dikatakan, memainkan tokoh Dobleh dalam drama "Peti" itu adalah pengalaman bermain dramanya yang pertama. Remaja berusia 17 tahun ini mengaku baru paham teater sejak ma- suk di SMU. Hal wajar, kalau awalnya ia mengalami kesulitan ketika harus ber peran sesuai tuntutan naskah. Jelly me- nilai, peserta lain termasuk dari satu grupnya yang rata-rata sudah punya nama di teater tentu akan memberinya pengetahuan dan cara berakting yang bagus. Karenanya, ia pun bermaksud sekadar mencari pengalaman sambil belajar memainkan sebuah naskah. "Saya malah belajar dari para pemain senior. Mereka kan punya pengalaman lebih dan saya senantiasa bertanya bagaimana bermain yang baik," tambahnya. M. Jelly Wibisono "Justru kesalahan itu membuat peran saya makin matang. Mungkin karena tidak sengaja, jadi tidak ken tara dan malah membuat permainan saya lebih bagus," kata pemeran pria terbaik lomba drama modem versi PSR XII ini. Menurut Jelly, kesalahan yang tidak sengaja itu malah mendukung peran yang diambilnya. Tokoh Dobleh dalam drama "Peti" itu memang harus bersikap takut, gugup, bingung dan ragu-ragu. Jelly pun menunjukkan potensi seorang dramawan muda berbakat. Kendati han ya berbekal pengalaman panggung (pentas di gereja-red) dan pengetahuan berekspresi seadanya, toh siswa kelas III SMUN 3 Denpasar ini berhasil mengatasi peserta lain yang rata-rata sudah punya nama Sebelumnya, ia justru merasa optimis bisa menya jikan hiburan yang layak ditonton. Apalagi selama mengikuti latihan bersama Teater Tiga Trisma, remaja humoris ini malah menjadi bahan tertawaan karena dinilai bermain paling jelek. "Jangankan merebut Selain tergolong wajah baru dalam dunia teater rema- ja di Denpasar Jelly juga tak pemah menimba ilmu pada seorang pelatih secara khusus. Bergabung bersama Teat- er Tiga Trisma juga didorong rasa iseng, karena ingin pu- nya teman yang banyak. Putra pasangan Cipto Wibisono dengan Sri Endang S. ini mengaku suka menerapkan prin- sip hidup yang amat sederhana. Ia tidak mau membebani diri ketika akan melakukan aktivitas. Ternyata keseder hanaan tidak selamanya berada di bawah. Paling tidak, Jelly sudah membuktikan. "Akting seadanya dan tampil tanpa beban justru membuat prestasi saya lumayan ba gus. Mungkin juga karena logat saya kental Jawa, jadi lebih pas untuk tokoh seorang pembantu," tegasnya. Setelah mencatatkan namanya sebagai pemain teater berbakat, Jelly mengaku belum punya komitmen me nekuni teater lebih mendalam. Alasannya, urusan sekolah harus dinomorsatukan. Namun, Jelly bemiat unjuk kebolehan lagi dalam PSR XIII tahun ini. Akan kah ia berhasil? (jep) PEKAN Seni Remaja (PSR) ba di samping karena waktu yang bataas dan peserta yang banyak. XIII 1997 akan digelar 27 Januari hingga 27 Februari mendatang. Agenda tahunan Kodya Denpasar ini memang sudah memasyarakat sebagai wadah penampung kreativ- itas seniman muda. Panitia pun tam paknya sudah bekerja optimal un- tuk menyajikan PSR yang berkual- itas. Paling tidak, kekurangan tahun lalu menjadi bahan evaluasi untuk saling berbenah diri. pat beberapa perubahan, menurut Jika toh pada PSR kali ini terda- Ketua Panitia sekaligus Kabag Kes- ra Kodya Denpasar Wayan Sudiar ta, hal ini tidak terlepas dari hasil kesepakatan bersama. Panitia penyelenggara, kata Sudiarta, telah melakukan pertemuan dengan men- gundang semua kepala sekolah di lingkungan Kodya Denpasar, pem- bina kesenian, K3S, Kanin Dikbud, dan semua instansi yang terlibat. Hasil dari musyawarah itu melahir- kan sebuah kesepakatan yang dis- usun dalam bentuk kriteria lomba, termasuk penentuan jadwal ko- mpetisi dan perubahan struktur lom- ba. "Kami malah sudah melakukan pertemuan tiga kali. Jadi, apa yang disediakan panitia merupakan hasil kesepakatan beberapa pihak," kat- anya Dijelaskan, untuk lebih mengop- timalkan pemerataan di antara sekolah-sekolah yang berpartisipa- si, cabang-cabang lomba tertentu pesertanya akan dibatasi. Langkah ini ditempuh untuk menghindari dominasi dari sekolah tertentu saja. Misalnya, pada cabang drama mod- ern panitia hanya mengizinkan maksimal dua tim tiap sekolah, se- mentara untuk cabang puisi peserta hanya boleh mengirim maksimal lima wakil memasuki tahun ke-13, seolah han- Diakuinya, PSR yang kali ini ya "dimiliki oleh sekolah terten- tu. la menyebut SMU 1 dan SMU 3 Denpasar untuk tingkat SMU se- bagai peserta yang "rajin" menga- ntongi juara. Di samping mereka mengirim peserta paling banyak, kualitas pesertanya tak perlu dira- gukan lagi. Ini tentu didukung sistem pembinaan dan legalitas siswa dalam bidang kesenian. "Dua sekolah itu memang mendominasi, tiap PSR, peserta dari SMU 1 dan 3 pasti membludak," katanya sambil menambahkan, sementara sekolah lain ada yang hanya mengirim 1-2 wakil sekadar untuk berpartisipasi. Pembenahan galami perubahan dan pembenah- Tentang cabang seni yang men- kan pada peningkatan mutu tiap-tiap an, menurut Sudiarta, lebih ditekan- peserta. Pada cabang baca puisi misalnya, pembatasan peserta lom- Mengantisipasi Perilaku Negatif Remaja Masa Kini (1) DENGAN cepatnya arus informasi global dan kurang siapnya di pihak lain orangtua yang memberikan kesempatan untuk menuntut masyarakat, khususnya para orangtua menghadapi perubahan sosial dan kurang cepat mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang ter- jadi dari akibat dampak negatif, permasalahan remaja sekarang jauh lebih banyak dan kompleks. Permasalahan remaja sekarang berupa kenakalan remaja, korban kecelakaan lalu lintas, narkotik, kehamilan yang tidak diinginkan (KTD), penyakit menular seksual (PMS) dan AIDS, masalah seks, hubungan dengan orangtua, pekerjaan, kesulitan belajar, putus cinta, perkosaan, rokok dan lain-lain Pada dasarnya ada empat faktor utama permasalahan kawula muda 1. Kesehatan ilmu setinggi-tingginya kurang mengantisipasi perubahan sosial den lain, anak hidup dalam pola pikir modem yang sesuai dengan impian gan tetap berpegang pada pola pikir lama pada zamannya. Di pihak pimpian masa depan yang menyebabkan adanya perbedaan visi yang menyebabkan ketidakharmonisan hubungan orangtua dan anak. Dita- mbah pula keadaan sosial dan ekonomi orangtua tidak dapat memenu- hi tuntutan si anak dalam mengikuti teman-teman sebayanya, kesen- dengan orang-orang yang mampu menampung keluhan-keluhannya. jangan makin melebar dan anak akan berada di luar rumah bergaul Akan bertambah buruk jika si anak akan terjebak pada lingkungan yang sesat seperti kenakalan remaja, mabuk, terlibat kriminalitas, sa- yang kurang menguntungkan, sehingga anak akan terjebak pada jalan disme dan perilaku seksual yang kurang sehat. Didukung pula oleh masalah emosional, masalah remaja makin runyam seperti depresi, sulit belajar, rendah diri, sulit bergaul dan lain-lain 3. Pekerjaan Akibat kurang meratanya kesejahteraan masyarakat, sebagian masyarakat belum memahami hidup sehat. Di beberapa tempat, masih terdapat sanitasi lingkungan sangat memprihatinkan sehingga terdapat penyakit menular seperti muntaber, demam berdarah. Kesehatan masyarakat, khususnya para remaja perlu mendapat perhatian disebab kan gizi buruk pada awalnya, yang akan menghambat tumbuh kembang remaja menuju remaja generasi muda yang sehat. Di samping itu aki bat kurangnya pengetahuan para remaja, orangtua, guns, para pemimpin menyebabkan para remaja usia angkatan kerja menjadi kebingungan Angkatan kerja yang tidak mendapatkan kesempatan kerja organisasi pemuda tentang pematangan organ-organ reproduksi dan antara tuntutan dirinya untuk memenuhi kebutuhan dan lapangan kerja sering mendapatkan informasi yang kurang benar, baik dan masyarakat yang tidak kunjung datang. Terlebih lagi keterampilan yang dimiliki maupun media masa, para remaja banyak menjadi korban pelaku yang tidak memadai dengan pasaran kerja yang ada. Akibatnya, para remaja menyimpang Bagi orangtua dan sebagian guru dan orangtua, phobi menjadi penganggur, dan waktu senggang yang sangat lama menyebab alanya pendidikan kesehatan reproduksi tabu dibicarakan, sedangkan kan mereka frustrasi dan membuat aktivitas yang tidak terkendali para remaja membutuhkan informasi yang benar tentang kesehatan Keluarga tidak cukup kuat menyalurkan aspirasi mereka sehingga un reproduksi agar dapat menghindari perilaku yang menyimpang dari tuk mengisi waktu luangnya dan keinginan mereka tidak terpenuhi noma dan tata nilai yang berlaku di lingkungannya. Jika hal ini tidak menyebabkan mereka berkompensasi dengan kebrutalan, kriminali diantisipasi dengan baik para remaja akan banyak terjebak pada per tas penggunaan obat terlarang, perilaku seks yang kurang sehat. Bagi ilaku seksual disk sehat sehingga akan terjadi hubungan seks di har nikah, kehamilan yang tidak diinginkan (KTD), tertularnya penyakit menular seksual (PMS) dan AIDS 2. Pendidikan Kesenjangan komunikasi antara orangtua dan anak terjadi karena mereka yang beruntung mendapatkan lapangan kerja, rentang kendali orangtua terlalu jauh menyebabkan pula para remaja dapat berbuat semaunya mengikuti lingkungannya sehingga dapat pula terjebak pada masalah sosial lainnya Putu Sudayasa Kisara PKBI Bali tersedia terbatas, juga untuk mem- eratakan peserta dan memberi pe- luang bagi sekolah lain unjuk ke- bolehan. Menariknya, lomba baca puisi yang sempat vakum dan mis- kin peserta pada tahun 1980-an (se- masih Kodya berstatus Kotif, red), justru kembali diminati pada PSR XII. Namun, untuk mengantisipasi dominasi peserta, panitia hanya mengizinkan tiap kontingen men- pada cabang ini pesertanya ter- girim lima orang wakilnya. Bahkan, golong membludak. Demikian hal- nya dalam cabang drama modem. Tiap sekolah maksimal boleh men- girim dua timnya. Maklum, durasi satu kali pementasan bisa meng- habiskan waktu tiga jam. Perubahan ini ternyata menda- pat tanggapan dari salah satu peser ta. Ketua Teater Angin SMU I Den- pasar Krisnahari mengatakan, pem- batasan yang dilakukan panitia itu akan menghambat kaderisasi yang telah diprogramkan. "Jika satu sekolah hanya boleh mengirim dua, berarti banyak anggota kami yang ingin pentas tidak dapat peluang. Kami terpaksa mengirim yang sudah mapan," jelasnya. Sementara pihak panitia men- jelaskan, langkah itu bukan bermak- sud mematikan kreativitas siswa. "Kalau nantinya dari alokasi wak- tu yang ada masih memungkinkan, pembatasan itu tak berlaku lagi. Hal ini semata-mata untuk menghindari pergeseran waktu perlombaan aki bat peserta yang membludak," kata Sudiarta. Hal ini sehubungan den- gan pengalaman tahun lalu. Panitia selalu dihadapkan pada dilema ant- ara waktu pelaksanaan yang ter- PAKARTI Evaluasi dan Jadwal Untuk membenahi sistem kerja dan meningkatkan kualitas lomba, kata Sudiarta, panitia senantiasa melakukan evaluasi. Kritik dan soro tan dari peserta yang merasa tidak puas, dijadikan bahan pertimbangan selanjutnya. Dikatakan, berdasarkan evaluasi atas pelaksanaan PSR XII, secara umum sudah ada peningkatan Berdasarkan pengamatan panitia, dari banyak diserbu" peserta adalah segi kuantitas cabang yang paling lomba baca puisi, disusul lomba lagu pop daerah, pidato bahasa Bali, dan pesertanya dan peminatnya memang mesatwa. Untuk lomba busana pun selalu membludak bahkan terkesan menjadi "primadona". lalu masih didominasi sekolah Lagu pop daerah yang dua tahun sekolah tertentu, misalnya SLTPN 3 untuk tingkat SLTP, pada tahun lalu juga sudah mulai ada pemerataan. Tentang perubahan jadwal lom- ba, Sudiarta beralasan, Januari para siswa sedang disibukkan kegiatan edukatif. Sementara menjelang Feb ruari mereka sedang menjalani masa liburan. Ia memandang lang- kah itu lebih baik daripada harus mengganggu konsentrasi anak did- ik menghadapi ulangan umum. Walau demikian, tetap saja ada ke- luhan yng muncul. Dewi Suaryan- ingsih, ketua kontingen SMU 1 Denpasar khawatir akan kesulitan mengerahkan massa. "Kalau hari libur, rekan-rekan mungkin enggan memberi support kepada temannya yang sedang berlomba," katanya. Keabsahan Juri SMU I Denpasar pada PSR XII, Eka Ciptasari, ketua kontingen menyoroti tentang sistem perekru- tan juri yang tidak berasal dari prak- tisi remaja. Bahkan, salah satu pe- serta yang tak mau disebutkan na- manya menanyakan keabsahan juri yang juga menjadi pembina di sekolah. Menanggapi hal ini, Sudi- arta mengatakan, untuk PSR XIII kali ini juri-juri yang dipersiapkan dijamin tidak memiliki suatu ke- pentingan terhadap suatu sekolah. "Jadi untuk tiap perlombaan kami situ juri yang memberi nilai tertinggi akan memakai lima orang juri. Dari dan terendah akan digugurkan nilainnya," jelasnya. Bahkan menu- pat bersama yang telah dilakukan, rut informasi dari panitia, dalam ra- ada usulan untuk mengambil juri dari luar daerah. Tetapi menurut perlu. Pertimbangannya, juri-juri Sudiarta hal itu belum dipandang yang dilibatkan dalam PSR sudah berkompetensi di bidangnya. Sudiarta juga mengakui, pelak- sanaan PSR masih banyak kekuran- gan. Untuk masalah penjurian, ia berharap agar yang terlibat dapat bertindak jujur dan mengacu pada kriteria yang ada. Pihak sekolah juga hendaknya menyerahkan keper- cayaan pada juri. "Andaikata masih tak puas, bisa disampaikan kepada panitia asalkan melalui prosedur yang benar," tegas Sudiarta. siswa, mulai tahun ini panitia Untuk mendekatkan PSR di hati merangkul siswa masing-masing sekolah. Mereka dilibatkan langsung dalam kepanitiaan, seperti mengam bil peran jadi pembawa acara. "Dan situ kami berharap timbul pengertian. bahwa PSR milik bersama bukan se- kata Sudiarta. (jep/isw) mata-mata milik Kodya Denpasar," THE JAPAN FOUNDATION PAMERAN KARTUN ASIA "Wanita Asia DI Mata Kartunis 5-11 JANUARI 1997 JAM 09.00-22.00 DI MUSEUM BALI, DENPASAR JL MAYOR WISNU Brunei, China, India, Indonesia, Korea, Malaysia Philipina, Singapura, Thailand, Vietnam dan Jepang HALAMAN 5 SANGGAR POS REMAJA Sanggar Pos Remaja merupakan wadah dan media ko- munikasi antar-remaja (siswa SLTP, SMU, mahasiswa, umum) pembaca Bali Post. Dalam wadah ini, remaja bisa menjalin komunikasi terkait dalam bidang kesenian, olah raga, keorganisasian, dan hobiis. Ingin bergabung? Sila- kan kirim data nama, tanggal lahir, pendidikan, hobi, ala- mat, dan pasfoto ukuran bebas, ke Redaksi Bali Post. Jan- gan lupa tempelkan "Kupon Sanggar Pos Remaja". Apa saja kegiatan sanggar ini, ikuti terus rubrik "Kreasi" Bali Post Minggu. No. Induk :0001 Nama :Iswahyudi Tanggal lahir : 30 Oktober 1980 Pendidikan Siswa SMU 1 Hobi Alamat No. Induk Denpasar Organisasi dan teater. : Jl. Jayagiri VIII 14-A Denpasar. :0002 Nama : Yuniasih Tanggal lahir : 24 Juni 1980 Pendidikan Hobi Alamat Siswi SMU 1 Denpasar :Membaca J. Gatot Subroto 12 Denpasar :0003 No. Induk Nama AA Ngr. Alit Indrawan Tanggal lahir : 28 Februari 1984 Pendidikan Cita-cita Alamat Siswa kls.IA SLTPN 8 Denpasar Menyanyi, teater, Hobi dan komputer. :Menjadi sutradara teater Jl. Surabi No.10 Denpasar :0004 Kezia Ratnawati :1 Maret 1980 Siswi SMU 1 Denpasar No. Induk Nama Tanggal lahir Pendidikan Hobi Alamat : Membaca, nonton, jalan-jalan. J. Gn.Sangiang 116 Denpasar No. REI: 1300161 PT (KOP) KARYA SAMIA membangun : "PERUMAHAN RAKYAT 11.500.000" Khusus bagi Pegawai Negeri Sipil & Karyawan Uang muka Rp 1.800.000,- 3x angsuran (bagi PNS UM melalui BAPERTARUM) Kredit KPR-BTN Bunga 11% menurun, angsuran Rp 97.850,- perbulan PENJELASAN SELENGKAPNYA HUBUNGI: Jl. Rampai 3 A Kereneng Denpasar Telp. 229131, 232128 (Fax) dengan Sdr. Alit/Elly PPKIA C. 32305 Pusat Pendidikan Komputer Indonesia Amerika Cab. Denpasar Kampus: Jl. Teuku Umar 275 Buagan, Denpasar (0361) 243805, 243806 Bagi Anda lulusan SLTA yang belum bekerja dan tidak melanjutkan kuliah Kami sarankan, bekali diri Anda dengan ketrampilan dibidang Komputer ! Ikuti Program 1 tahun, Anda dijamin siap kerja & menjadi seorang Yunior System Analyst Program 1 tahun ini pengajarannya berlangsung setiap hari dimulai jam 08.00 WITA 20 orang pendaftar pertama program ini kami berikan diskon khusus sebesar 10%. Dan PPKIA, telah terbukti mencetak jago-jago komputer PPKIA, We are not the first but... teh best C 32316 4cm HOTEL Putra Jasa BALI HE IS BACK ***** By popular demand world famous Mr Natale Bacchetta Executive Chef and Owner of the prestigious Hotel/Ristorante "VILLA CRESPI in Orta San Giulio will prepare Italian food at its best from the region of Piedmont in northern Italy An opportunity not to be missed 10-26 January 1997 at BORSALINO RESTAURANT (evening only) for reservations, please call 751161 ext. 606 Color Rendition Chart
