Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1997-01-05
Halaman: 14

Konten


HALAMAN 14 Bali Post Minggu Kliwon, 5 Januari 1997 Color Rendition Chart Minggu Kliwon, 5 J 4cm Oralan Buijar L'anjar "Homo Sapiens" APAKAH benar panas kaki manusia berpengaruh besar terhadap panas bumi, yang kemudian merefleksi perilaku manusia sehingga menimbulkan kerusuhan- kerusuhan yang tidak saja mengakibatkan milyaran kerugian material, juga makan korban nyawa? Pertanyaan tersebut timbul di benak Rubag setelah membaca sebuah berita tentang kegiatan spiritual se orang dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung, Tisna Sanjaya. Dosen teladan 1996, yang merampungkan S2-nya di Jerman ini membasuh kaki para seniman dari berbagai bidang seni di Band- ung dengan tujuan agar kaki mereka jadi dingin dalam menghadapi persoalan dunia yang kian hari makin memanas. Setelah dicampur dengan air cucian telapak kaki ibunya, Tisna (38) akan menyiramkan air bekas basuhan kaki tersebut di kawasan Makodam III/Sili- wangi dan Polda Jawa Barat Tidakkah tindakan Tisna Sanjaya itu aneh? Oh tidak! Begitu sebuah pertanyaan muncul di benaknya, tanpa ragu dan spontan Rubag menjawabnya dalam hati. Pada zaman yang serbakurang pasti ini, nyaris tidak ada ulah atau tindakan manusia yang bisa disebut aneh atau gila ingat kebanyakan seniman hidup morat-marit. Boleh jadi seniman sekelas almarhum Affandi yang segelin- tir jumlahnya hidup berkecukupan, namun semua or ang tahu, kekayaan yang mereka peroleh bukan dari hasil pungli, kolusi, korupsi, menyalahgunakan jaba- tan lewat jual beli tanda tangan dan surat sakti. Berkat kerja keras dan memeras otak bertahun-tahunlah mere- ka sukses, baik dalam reputasi maupun material. Setelah hanyut dalam pikiran ngalor-ngidul, Rubag akhirnya menyimpulkan, Tisna memilih jalan aman untuk menyampaikan kritik, protes atau koreksinya. Dia tidak ingin mengikuti langkah Marsinah dan Udin, yang akhirnya lebih cepat masuk kubur, sementara pembunuhnya tidak terungkap. Dia juga enggan jadi korban peradilan sesat dan mendekam di hotel prodeo tanpa tuduhan yang jelas, cuma gara-gara ingin mem- perbaiki keadaan. Membasuh kaki sesama seniman hitung-hitung melakukan praktik pedicure secara grat- is. Lagi pula para seniman tidak cepat tersinggung dan marah, karena perut seniman rata-rata lebih panjang dari yang bukan seniman. Jika yang dicuci kakinya bukan seniman, dia bisa ditendang atau dianiaya dan G J N 0 P Y Dd Cc SANGUT DELEM DEMI KESEJAHTERAAN, PAKAILAH BAJU INI! AYO PAKAI! BUKAN SEKADAR SERAGAMISASI, TAPI PEMERA- TAAN Aa Bb BAIK SEKALI DIA... SEUMUR HIDUP, BARU KALI INI AKU PAKAI BAJU! BAJU ITU TIDAK BEGITU MAHAL... Ee WOODY SMSR gilaan. Sebab sudah tidak ada lagi kriteria yang jelas selanjutnya ditangkap. Kejadian seperti itu sekarang Teka-teki Silang Nomor 595 membedakan gila dengan waras, sopan kurang ajar, susila dengan asusila. Bahkan kalau hanya meninjau dari sudut perilaku dan kepongahan, dewasa ini perempuan pun sulit dibedakan dengan laki-laki. karena sudah banyak perempuan yang gemar merokok, alkoholik, jadi ratu XTC, jadi ratu bandit seperti Pool- an Devi di India atau melakukan kebiasaan yang dulu hanya dilakukan kaum pria. Pokoknya demi emansi pasi dan woman liberation, perempuan tidak lagi terku rung dalam sangkar madu, seperti nyanyian tempo doe- loe. Malah karena terlalu sibuk ada pula yang pergi subuh pulang larut malam, sehingga jarang sempat berbagi kasih sayang dengan suami dan anak-anak. Tetapi mengapa Tisna hanya membasuh telapak kaki para seniman, bukannya kaki para birokrat, penguasa, politisi atau konglomerat? Bukankah kerusuhan-kerusu- han yang timbul belakangan ini disebabkan kesenjangan yang kian lebar dalam berbagai bidang kehidupan, seh- ingga muncul kecemburuan sosial di kalangan tersisih yang kian terakumulasi? Paling tidak, hal tersebut dilon- tarkan Ketua Depinas SOSKI, Prof. Dr. Suhardiman, S.E. ketika wartawan meminta komentarnya tentang kerusu- han di Situbondo dan Tasikmalaya. Menurut dia, pada masa mendatang rakyat tidak akan takut lagi terhadap segala macam ancaman penindakan hukum, karena huk umnya sendiri belum berjalan dengan maksimal. Karena itu, dia mengimbau agar pemerintah harus lebih mawas diri dan tidak segan-segan mengoreksi kebijakan yang selama ini dijalankan. Entah karena kesamaan pandan gan atau hanya kebetulan, Prof. Dr. Mubyarto melontar kan pendapat seiring. Kata dia, karena kebijakan ekonomi yang salah, seperti deregulasi, yang menguntungkan yang besar, sedangkan yang kecil tetap tergencet tanpa mem- peroleh manfaat dari kebijakan tersebut. Akan berhasilkah upaya Tisna Sanjaya untuk menyejukkan bumi dengan membasuh kaki para seni- man? Bukankah selama ini belum pernah terdengar ada seniman yang suka bikin onar atau menghasut massa bikin keributan? Lebih tidak mungkin lagi kalau ke- hidupan seniman mampu membikin rakyat iri meng- Buku diserang ditangkap dan diadili, sementara yang meny- erang bebas. Atau, korban perampokan dijadikan ter- sangka, lalu tewas sebelum diadili. Pertanyaan uari 1997 Mendatar: A. Sisa-sisa pem- 3. Bali Post menyediakan hadi- Membaca tentang kekejaman yang dilakukan manu- buangan, D. Dapat tumbuh dengan ah uang Rp 30.000, diberikan kepa- sia, baik secara perorangan maupun masal dewasa ini, baik, G.United States of America da tiga pemenang masing-masing Rubag setuju dengan pendapat pakar antropologi (Disingkat), H.Nama pohon, Rp 10.000. ragawi, Prof Dr. Teuku Jacob, bahwa manusia modem J.Sahabat; kerabat, L. Penggaris (Ing- 4. Bagi pemenang yang ber- masih gemar memangsa sesamanya. Menurutnya, dulu gris), N. Sakit otot, P. Orang Tua, R. domisili di Kodya Denpasar harap makhluk purba yang disebut homo erectus pernah dis- Menjepit dengan gigi, S.Sedih; susah mengambil hadiahnya di kantor Bali angka makhluk paling kejam dan kanibal. Tetapi ber- hati, T. Sedot; telan, V. Barang tua Post tiap hari kerja dengan mem- dasarkan penelitian ilmiah, dia berpendapat bahwa yang masih berharga. Y. Sepi; kelam, perlihatkan kartu tanda pengenal homo erectus tidak mungkin melakukan kanibalisme, Aa. Bilamana; sewaktu-waktu, Ce. yang sah dan masih berlaku. Luar karena daging hewan saat itu jumlahnya melimpah ruah. Tim basket profesional Amerika, Dd. kota akan dikirim lewat pos. Kalau mereka saling bunuh, pasti akan cepat punah, pada Rusak; tak terpakai, Ee. Sudah; usai. hal mereka menghuni planet bumi ini dalam kurun wak- Pemenang TTS Nomor 591 tu panjang, yakni sejak 1,8 juta tahun silam dan masih 1. Putu Muliarta tersisa hidup hingga 27.000 tahun lalu. Sedang nenek moyang manusia yang disebut homo sapiens (makhluk bijaksana) karena tidak henti-hentinya berpikir, baru mun- cul sejak 200.000 tahun silam. Jadi, menurut Teuku Ja- cob, memangsa sesama hanya mungkin dilakukan manu sia modem, bukan makhluk purba Menurun: A. Bahan pembuat jalan, B. Pe- kan Imunisasi Nasional, C. Cairan berharga yang dihasilkan sapi, D. Makanan khas Madura, E.Bahan Bakar Minyak, F.Ingin jumpa, I. Negara beribu kota Montevidio, K. Mendatangkan nafsu birahi, O.Kata penunjuk benda, M. Gaya bahasa, Q.Sudah berumur, S.Alat pemo- tong, U.Musnah; terabaikan, W. Sebutan bagi wanita di Betawi, X. Akhiran, Bb. Bentuk obat. Ketentuan Menebak Meskipun bukan ahli, Rubag berpendapat, kemu- ngkinan punahnya homo erectus akibat dilalap homo sapiens. Ini dikaitkannya dengan kerakusan manusia yang tidak pernah reda, yang ditunjukkan manusia modem dewasa ini. Yang kaya ingin makin kaya, tan- pa sungkan-sungkan melalap yang kecil-kecil. Popu- Menyatukan dengan tali, Z. Kata lasi binatang makin susut, bahkan ada yang jadi lang- ka, juga karena kerakusan manusia modern. Hutan- hutan dibabat habis, demikian pula kekayaan tambang yang dikandung perut bumi dikuras hingga nyaris ker- ing. Maka tidak mengherankan jika seorang profesor sertakan Kupon TTS Nomor 595 dan seperti Teuku Jacob merasa heran, mengapa manusia kirim ke Redaksi Bali Post, Jl. Kepun- berani menyebut dirinya bijak, sedangkan tingkah laku- dung 67 A Denpasar, 80232, selam- nya lebih sering tidak bijak atau pra-sapiens. Atau ger- bat-lambatnya 24 Januari 1997. akan membasuh kaki seperti yang dilakukan Tisna San- jaya perlu dimasyarakatkan agar semua manusia Indo- nesia jadi homo sapiens? Aridus perhatian bidang etnologi tari. Juga du sampai zaman kemerdekaan saat dibahas aspek-aspek yang bekerja di ini. Sebelumnya, penulis juga (Sambungan Hal 10) dalamnya, yakni aspek dalam yang memaparkan dimensi mitologis maupun teori-teori Barat yang leb- meliputi stimuli, transformasi dan yang tergurat dalam lontar Aji Gur- ih ilmiah, akan menjawab pertan- uniti atau kemanunggalan dengan nita dan Aji Prakempa, yang walau- yaan itu dalam buku ini. Jawaban masyarakatnya, dan aspek luar yang pun tak disertai analisis yang cukup xang diramu dari bahasan-bahasan mencakup masyarakat dan lingkun panjang bisa memberi peran dan arti yang bersifat historis, yang digabung gan sekitar tempat si penari hidup penting dalam proses penciptaan bersama rujukan-rujukan yang ber- dan berproses. Pada bab II penulis atau penyusunan konsep-konsep ke- sifat ilmiah, menjadikan buku ini mulai membicarakan secara runtun senian Bali pada masa yang akan sangat mudah dinikmati, tanpa harus tentang, bukan saja persoalan yang datang. mengerutkan kening dan tanpa menjawab untuk apa, tetapi juga apa, memberi kemungkinan pembaca bagaimana, kenapa, siapa saja, ke untuk melakukan kesalahan penaf- mana dan di manakah etnik Bali itu siran atau kekeliruan persepsi. menari. Pembicaraan ini berlanjut Justru karena wacananya tak sampai pada bab-bab berikutnya. mempersoalkan masalah kritik seni, Yang sangat menarik, meski kita bisa menemukan perbincangan buku ini terkesan sebagai pengantar yang segar, tak bertele-tele, runut, menuju wacana-wacana tentang kri- dan langsung menukik inti bahasan. tik dan analisis seni sehingga terke Pada bab 1 penulis memberi san agak deskriptif, penulis secara semacam pengantar menuju pemb teliti dan jeli sempat memaparkan icaraan tentang etnologi tari Bali. Di sejarah perkembangan kesenian Bali sini ia jelaskan ruang lingkup dan tradisional yang tergolong sangat masalah-masalah pokok yang jadi panjang, yakni dari zaman pra-Hin pojok BALI genai etnologi tari di dalam buku ini, Akhirnya, pembicaraan men- tak hanya memberi kesadaran pada kita tentang kedudukan tari semata- mata dalam masyarakat dan kebu- dayaan etnik pendukungnya, tetapi pembicaraannya juga memberi gambaran tentang filosofi, falsafah hidup, dan nilai-nilai kemanusiaan dari etnik tertentu. Hal ini justru menjadi sangat penting, khususnya di Bali, karena studi etnologi tam- pak masih baru dalam dunia seni kita. Made Adnyana Ole ah padam, namun dia berusaha ten- ang. Napasnya turun naik. Dilirikn- ya ke kanan dan ke kiri. Seluruh tem- pat telah tersapu pandangannya yang tajam tetapi tetap sia-sia. Persem- bahyangan pun dimulai. Dia selalu berusaha untuk tenang hingga per Cerita Sebuah Sanggul sembahyangan usai. Para pemedek sudah memperoleh bija. Tiba-tiba panitia mengumumkan KESADARAN umat kian hari perlengkapan sembahyang. Sesam telah ditemukan sebuah sanggul, makin menunjukkan peningkatan. painya dijaba pura, terlihat pemedek bagi yang merasa kehilangan, di- Itu terlihat dari antusiasme telah membanjiri areal pura, tak harap untuk datang ke stan panitia. masyarakat Hindu untuk melakukan ubahnya bagaikan lautan manusia. Dengan perasaan malu, Ni Luh persembahyangan ke Pura-pura Tri Kini sampailah antrean itu pada Ni Ratih datang ke stan panitia. "Bap Kahyangan yang selalu berjubel, Lah Ratih. Ratih melihat orang me ak temukan di mana sanggul saya?" bahkan sering menimbulkan antre- masuki kori agung mengeluarkan tanya Ratih gugup. "Sanggul adik an panjang berbagai cara atau gaya. Ada gaya ditemukan tersangkut pada cakar dorong, gaya miring, gaya punggung, ayam panggang yang ada pada sesa- untuk mempertahankan diri, menah jen orang itu," kata seorang panitia an desakan antrean di belakangnya sambil menunjuk seseorang yang Ni Luh Ratih memakai gaya miring, berdiri tak jauh dari hadapannya. begitu sampai pada areal pura yang utama, plonglah perasaan Ni Luh Ratih Pada Rabu Wage Kelawu yang silam, keluarga Ni Luh Ratih (bu kan nama aslinya) sudah berdandan dan berbusana dengan kombinasi wama yang sangat menawan. Ber beda halnya dengan Ni Lah Ratih sendiri, karena rambutnya pendek, dia kesulitan untuk memasang sang- Begitu dia bersimpuh serta me gul. Tampak keringatnya bercucu naruh alat-alat persembahyangan, ran dan raut wajahnya menggambar tiba-tiba dia teringat akan sanggul kan kekecewaan yang mendalam nya. Secara spontan tangannya mer Segenap keluarga Ni Loh Ratih aba rambut bagian belakang. Asta- kemudian bersama-sama pergi ke ga... sanggulku copot," ucapnya pura dengan membawa sesajen dan dalam hati. Wajahnya seketika mer Cerita Sebuah Disket INI merupakan pengalaman gan disket sudah benar atau belum saya pada saat mengajar ekstra Setelah itu saya perintahkan, "Cabut kurikuler komputer di SMU Negeri disketnya dan masukkan ke dalam 2 Amlapura Saat itu saya melatih kantongnya!" Anak-anak mulai penyesalan, Ratih pun pulang. Sam- Dengan rasa kecewa dan penuh pai di rumah, dia langsung berbar ing sambil menangis dan menyesa li dirinya karena memotong rambut terlalu pendek. Yan Sahbrata SD Negeri 1 Tojan Klungkung 80751 walaupun rata-rata gemetar. Saya berikan perintah untuk memulai WS 7, kemudian saya lihat satu per satu pekerjaan anak-anak. Akhirnya se mua anak saya lihat sudah dapat memulai WS 7 meski dengan ter tatib-tatih. Kemudian saya perintah- anak-anak kelas satu yang baru per mengerjakannya dengan hati-hati kan, "Nah sekarang coba keluar dari tama kali mengenal komputer Tiba-tiba seorang anak mengacung Tampak wajah-wajah yang rada kan tangan, "Pak, tidak bisa dima gugup dan lucu kelihatannya. Mak sukkan ke dalam kantong. "Saya de Jumlah baru pertama kali mereka kati anak itu dan meledaklah tawa WS 71" Saya amati anak yang tadi memasukkan disketnya ke kantong kelihatan sangat gugup dan kerin gat sudah mulai tampak membasa 1. Jawaban ditulis di kartu pos, 2. Pemenang akan dimumkan pada Bali Post Minggu edisi 26 Jan- bekerja, anak tadi tanpa sepenge tahuan saya mencabut disketnya dun langsumg keluar ruangan komputer Saya kaget dan bertanya, "He be mau ke mana?" "Kan bapak yang suruh keluar," katanya. Gem se mua tertawa hingga menghilangkan asana yang tegang mengenal komputer Pertama, saya dari teman-teman sebelahnya. Be hi mukanya. Selagi yang lain sibuk memberikan pengenalan tentang ko tapa tidak, ternyata anak itu mema mputer Tampak anak-anak sangat sukkan disketnya ke dalam kantong antusias mengikutinya. Saya mulai bajunya. Tentu saja tidak bisa ma memperkenalkan disket, cara me suk karena disketnya kebesaran (dis megang, cara memasukkan disket ke ket 5 1/4"). Kemudian saya jelas disk drive, membuka dan menyim kan, maksudnya adalah memasuk pannya kembali ke kantongnya kan ke dalam kantong disketnya Sana cu terjadi pada saat saya Setelah anak-anak mengerti, ke menyuruh anak-anak memegang mudian saya lanjutkan pada pelaja disket dan kemudian memasukkan man inti yaitu berlatih program pen mya ke dick drive. Selanjutnya ber golah kata WS 7. Pertama saya beri sima seorang pembina yang lain kan cara memulai dan mengakhiri aya memeriksa apakah pemasan WS 7 Anak-anak mulai berlatih, Rubrik ini buka untuk umum. Kirim cerita/pengalaman Anda (bukan karangan etap memang benar-benar pemah terjadi atau dialami) yang menarik, unik, euke Pedak Ball Post Jalan Kepundung 67A Denpasar 80232 Tulisan maksimal 1.5 halaman folo, masukkan dalam amplop tertutup, dan sertakan guntingan Kupon Pojok Ba 1 Gede Ariyasa SMU Negeri 2 Amlapurs 1. Untung Surapati Amlapura 80813 Klien (Sambungan Hal 10) dibela malah diajak bertengkar." Klien lain yang sedang menung- gu, mendengar teriakan tersebut menjadi bingung. Tukang ketik dan telefonis di ruang tengah juga pada heran. Jl. Arjuna No.4 Klungkung. 2. Made Suastini (bidan) Pustu DT Binyan Kintamani Bangli. 3. Putu Sukmawijaya Lingk. Kutuh Kelod, Kel. Samsam, Kec. Kerambitan, Tabanan, 82161. Jawaban TTS Nomor 591 Mendatar: A. Moderen, E.KKI, Brewok G.Rak, H.Lalapan, I.Semak, J.Ralat L.Nini, M.Nyanyi, P.ITS, R.Ira Mister Bali Maya, T.Gandawa, U. And. Menurun: A. Mur, B.Dokumen, C.Rileks, D.Nalar, E.Kepalan, F. Inn, I. Sunting, K. Tailand, N. Yuasa, O.Nira, Q.San, S.Asa Kupon TTS No. 595 kerja Abang Kamal, ia jadi heran karena Bang Kamal tampak cem- berut dan tegang. um dia?" tanya Bang Kamal te- "Betul kau memaksa menci- gas sambil menuding. di sambil meloncat hendak menam- "Apa? Brengsek!" teriak Efen- par perempuan itu. Bang Kamal si- gap berdiri melindungi klien. "Kamu yang brengsek. Kamu kira saya cabo?" Lies berkeras sambil mundur. ang miskin, saya dihina," jerit- "Mentang-mentang saya or- nya sambil melewati calon-calon "Katanya pembela rakyat, nggak klien yang sedang menunggu. tahunya bela orang kaya," tang-- ini?" Efendi jatuh tertunduk di "Astagfirullah. Cobaan apa isnya lagi sambil berlari di kori- kursinya. "Kamu betul-betul ular. dor menuju kamar Abang Kamal. Sundal!" Efendi merasa terpukul dan malu. Mendengar jeritan-jeritan itu Beberapa orang mengintip ke ru- ang kerjanya. Ia menunduk sam- bil bertelekan kemejanya. "Apa- kah saya salah? Apakah saya tel dalam hati. lalu kasar?" tanyanya berkali-kali kamu Sundal? Saya tidak terima. "Apa? Kamu menuduh klien Saya akan tuntut kamu karena menghina dan memfitnah!" Kamu bukan klien, kamu tukang "Silahkan. Saya tidak takut. fitnah," balas Efendi tidak kalah sengit. Perempuan itu lalu mer- aung-raung sambil menghentak- hentakkan kakinya di lantai. Bang Kamal kebingungan dan serba "Mungkin saya memang agak kasar, tetapi pasti saya tidak salah. dasar hukum untuk menuntut, salah. Perempuan itu barangkali punya tetapi ia tidak punya dasar moral Walhasil seharian itu Kantor untuk berbuat itu. Saua tidak mau Biro Bantuan Hukum jadi sangat diperalat untuk menyakiti suara ramai. Tukang ketik, sopir, pelay- batin saya sendiri," gumannya. an dan rekan-rekan pengacara se- Tiba-tiba lamunannya jadi buyar, mua membicarakan kasus Efendi ketika sekretaris masuk ke kama- mau memaksa mencium klien dan rnya dan menyampaikan pesan sekalian memfitnahnya. Semua bahwa ia ditunggu Abang di ru- itu mendatangkan hikmah bagi ang pimpinan. "Klien Bapak juga pengacara Efendi. Sejak itu ia jawabnya. Sesudah minum seteg- kamar konsultasi. Selalu ia minta tidak mau lagi menerima klien uk air, ia tampak sedikit tenang. ditemani seorang pegawai lain un "Ya, saya segera ke sana," perempuan hanya berdua dalam la lalu bergegas menuju kamar tuk saksi, takut ada klien "gila" direktur. Begitu masuk kamar yang memfitnahnya lagi. di kamar Abang". В BUCCHERI ATM CASH MARTIN 5/1/1997 YA DENGAN AKU, ADA KEMUDAHAN BISA DICICIL! LIHAT PAK... ADA HURU HARA LAGI PAK... stt. ITU BUKAN HURU HARA.TAPI OBRAL... PETUGAS PAJAK OBRAL TAHUN BARU KAN SUDAH LEWAT... Gun Gun YA., TAHUN BARU SUDAH LEWAT, TAFI OBRAL JANJI PASTI MULAI LAGI... •Suryadharma B Bila luas jangkauan jadi pilihan BALI: DENPASAR. NUSA DUA. KUTUH. SIMPANGAN. PETANGAN. BENOA. JIMBARAN. KUTA. TUBAN. KAJENG, SAWUNG GEDE BAJANG KAJA. LABUAN BENOA. PESANGGRAHAN. BYPASS NGURAH RAI. PAGOK. NEGARA. BANYUBIRU. TEGAL BANTENG BATULALANG. PACUNG. LAMBUNGAN. KROBOKAN.SEMPIDI. TOHPATI. BATUBULAN. SINGAPADU. SUKAWATI. BATUAN, GIANYAR. BLAH BATUH. BEDULU. KLUNGKUNG. LEBU. PASINGGRAHAN. GELGEL. BANJARANGKAN. AKAH. TANGKUPANYAR. SIDEMEN. TULANGNYUH. UBUD. LUKLUK. SINGARAJA. KELENCING. BULELENG. TEGAL KAPAL. MENGWI DENKAYU. BELAYU. KEDIRI. DAUH JERO. TABANAN. TANAH LOT. DUKUH GENI. MELILING. SOKA. MENDUYU.JEMBRANA .KALIAKAH. PEMARON. TUKAD. MUNGGAH. ANTURAN. LOVINA. KINTAMANI. KUBU PENELOKAN. BATUKALANG ANYAR. KALIMANTAN: BALIKPAPAN. SAMARINDA. BANJARMASIN. BANJARBARU. SUMATERA: PALEMBANG BANDARLAMPUNG. SUKARAMAI. PULAU BRAYAN. PEMATANG SIANTAR. TEBING TINGGI. MEDAN. BANDAACEH. PULAU SAMOSIR. SIBOLANGIT PAYAKUMBUH. SIGLI. LANGSA. LHOHSEUMAWE. KABANJAHE. PULAU BRANDAN. PRAPAT. BELAWAN. BINJAI, LUBUK PAKAM. BRASTAGI. KISARAN. TANJUNG BALAI. RANTAU PRAPAT. PADANG. BUKITTINGGI. PADANGPANJANG. JAKARTA. JAWA BARAT: CARITA. KRAMAT WARU. MERAK. BANTEN. BOJONEGARA. CIRUAS. BALARAJA. SERPONG. CIBINONG CIBUBUR CITEUREUP. SENTUL. NAROGONG. CILEUNGSI. JONGGOL. MEKARSARI. SUKAMANDI, PAMANUKAN. PATROL. LOSARANG. BALANGAN. KARANGAMPEL. LEMAHABANG. PLERED. KUNINGAN. PUNCAK GADOG. TAMAN SAFARI, CIAWI LIDO. GUNUNG SALAK. CIBADAK. SUKARAJA. SELABINTANA. CIAPUS. CIOMAS. CIRANJANG.CIPATAT. REMBANG.CIWIDEY .UJUNG BERUNG. SOREANG. PANGALENGAN. RANCAEKEK. KADIPATEN. JATIWANGI. PALIMANAN. PLUMBON. NAGRIK. RAJAPOLAH. BANYURESMI. CILAWU. BOYONGBONG. WANARAJA. CISAYONG. MANGKUBUMI. CIKONENG. KAWALU SINGAPARNA. CIPAKU. BOJONG. MANONJAYA. CILEGON. SERANG. TANGERANG. DEPOK. BOGOR. SUKABUMI. CISARUA., CIPANAS CIANJUR. BEKASI, KERAWANG. CIKAMPEK. CIREBON. PADALARANG. CIMAHI. BANDUNG. CICALENGKA. TASIKMALAYA ANYER. PURWAKARTA. SUBANG. PAMANUKAN. INDRAMAYU, JATIBARANG KUNINGAN. SUMEDANG GARUT MALANGBONG. CIAMIS. BANJAR. PANGANDARAN. SULAWESI: MANADO. SIRJAI. MANGKARA. GALESONG. PAKALU. MARANG TANATORAJA. BALCACI. MINAHASA. MAROS. PANGKEP. PARE-PARE. GOA. UJUNGPANDANG. BITUNG. TONDANO TOMOHON KIMA. KAKAKTUA. JAWA TENGAH: PEMALANG. PEKALONGAN. MANGKANG. SEMARANG. GOMBEL UNGARAN. SALATIGA. MAGELANG. PURWOREJO. KEBUMEN. CILACAP. JEPARA, KUDUS. PATI. REMBANG PURWODADI. CEPU. BOYOLALI. KLATEN. YOGYAKARTA. WONOGIRI. SOLO. JAWA TIMUR: TUBAN. BOJONEGORO .MADIUN. PONOROGO PACITAN. LAMONGAN. JOMBANG NGANJUK. KEDIRI. BLITAR GRESIK. SURABAYA SIDOARJO, KRIAN. MOJOKERTO. MALANG. PASURUAN. BANGKALAN. PAMEKASAN. PROBOLINGGO. LUMAJANG JEMBER. BONDOWOSO. SITUBONDO BANYUWANGI. MAGETAN. NGAWI. TULUNGAGUNG. BABAT. TRENGGALEK. SENGKALING. TUREN. SONGGORITI. CARUBAN. KERTOSONO. JARINGAN TELEKOMUNIKASI SELULAR MOTOROLA ELITE Rp. 2.272.500,- MOTOROLA LITE-XL Rp. 1.444.500,- MOTOROLA ULTRA CLASIC Rp. 775.000,- N.E.C OPERA GENUINE Rp. 2.024.500,- EATHER Dapat di beli di showroom-showroom Buccher: Komp Kuta Square blok A 10/A19, Komp Kerthawijaya A4 KUPON POJOK BALI MOTOROLA StarTAC 6000 Series Rp. 2.500.000,- *persediaan terbatas MITSUBISHI AH-4500 Rp. 799.900,- MITSUBISHI MK-5 Rp. 1.275.000,- PANASONIC EBH-10 Rp. 835.000,- PANASONIC EB H-40 Rp. 1.385.000,- TELESERA ERA BARU PT. TELEKOMINDO Jl. Diponegoro 150 blok A-6 Denpasar. Tel. 262044, Fax. 262045. Cust. Service langsung 888 dari handphone sema harga kring dan berlaku selama iklan ini dimast konan Bali Po data area di atas berlaku sampai akhir 1996, dan dapat bertambah sewaktu waktu tanpa pemberitahan terlebih dahul 30513 XIKEQ HALAU BOLA - Pemain Sacramento King dalam l Januari Road F Putu Kiba Denpasar (Bali Post) - Dua pembalap andala dan Gede Widastra, akan Kejuaraan Januari Road gu pagi (5/1) ini pukul Sanur, Denpasar. Kedua pembalap ini tan dengan tim yang berlain Putu Tresna tergabung da Suzuki Motorcycle C (SMC) Denpasar dan G Widastra akan mengibarkan Yamaha Ketika ditemui Bali disela-sela latihan Sabtu ( kemarin, Putu Tresna y akan turun di dua kelas-k bebek unde bone s.d. 116 cc buka dan kelas sport tune Komnas (Sambungan Hal Namun, menurut Muhsin, cara universal pelanggar HAM terjadi sudah lama dan lakukan di mana-mana. "Sa membicarakan HAM dari uk ran Barat atau Timur, sebagail ana tanggapan orang-orang lama ini, tetapi melihatnya s cara universal. Pengusaha ke dan menengah susah mendap kan kredit dari pemerintah. S baliknya pengusaha besar de gan gampang memperoleh fas itas negara untuk mendapatka kredit. Hal ini pun termasuk p langgaran HAM di bidan ekonomi, di mana pengusah kecil tidak diberikan haknya, s hingga tidak bisa melanjutka perusahaannya," katanya. Pelanggaran HAM juga ter jadi di bidang politik, dan sos ial budaya. Di bidang politik kata Muhsin, pegawai neger sipil tidak bebas menentuka haknya sendiri. "Anggota Kor pri sudah ditentukan oleh pimp inan organisasinya untuk tidak memilih organisasi lain di lua organisasi peserta pemilu (OPP) tertentu. Kalau tidak begitu mereka akan dikenai sanksi dis iplin pegawai negeri dan seter usnya. Ini pelanggaran HAM di bidang politik," jelasnya. Di bidang budaya juga demikian. Menurut Muhsin, para seniman yang mau men- yalurkan aspirasi ke OPP lain dijegal, diintimidasi, dihalangi ruang geraknya sehingga tidak bisa berkreasi lagi. "Seperti di alami Rhoma Irama beberapa tahun lalu. Karena bernaung di bawah OPP tertentu, dia dicekal di mana-mana, termasuk untuk tampil di televisi. Tetapi kemu- dian setelah pindah ideologi. bernaung di bawah OPP lain, dia bagai burung merdeka, bebas ke sana-kemari," jelasnya. Muhsin dengan tegas menga takan, terlepas dari kebebasan yang diperoleh Rhoma Irama sekarang, kasus sebelumnya letap menunjukan bahwa di situ nyata terjadi pelanggaran HAM oleh pihak penguasa Ghazaly Ama La Nora/ Muslimin Hamzah Pemberontak (Sambungan Hall) masalah itu tidak didasarkan pembebasan semua sandera atau peletakan senjata oleh pihak pemberontak Pesan lainnya di spanduk itu berbunyi "Peru Dewasa Ini: 13 Juta Penduduknya dalam Ke- miskinan. Di mana Kemajuan (ant/afp)