Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Republika
Tipe: Koran
Tanggal: 2017-02-13
Halaman: 07

Konten


Visata Perbatasan 5 BATAS ENTIKONG, KALIMANTAN BARAT a r 1 kebutuhan dari penduduk yang berada di wilayah perbatasan. Beberapa dari mereka sudah mengetahui adanya festival meskipun bukan dari media. Eddy menjelaskan, dengan adanya promosi melalui media, lebih kepada memberikan informasi secara lengkap mengenai kegiatan di wilayah perbatasan sehingga pemerintah Malaysia bisa memberikan wawasan, yakni di negeri tetangga ada tempat wisata meskipun festival tersebut dibuat untuk adanya keramaian terlebih dahulu. senang Untuk menarik minat para wisman berkunjung ke Indonesia, pemerintah pun menelaah dengan detail ke- kayaan budaya lokal. "Di tiap daerah perbatasan, kami mencoba memenuhi kebutuhan masyarakat setempat terhadap kekayaan budaya Indonesia," kata Pitana. Di Atambua, NTT, contohnya, pacuan kuda lebih menarik bagi warga negara tetangga. Di Batam dan Bintan, Kepri, turnamen golf dan tur sepeda mampu menyedot perhatian masyarakat Singapura dan Ma- laysia. "Setelah disurvei, rupanya warga perbatasan Entikong-Sarawak sangat menggandrungi dangdut dan pop Melayu," ungkap Pitana. ujar dia. Kedua genre tersebut lantas dipakai sebagai magnet pemikat warga Sarawak, bahkan Brunei Darussalam untuk datang ke lokasi konser musik Wonderful In- donesia Festival di lapangan Patoka, Entikong. Lapangan berlatar perbukitan ini berjarak sekitar 15 menit dari pos lintas batas negara. "Konser seperti ini jika diadakan berkelanjutan dan digarap serius oleh pemda, efeknya bukan saja akan membuat ekonomi bergeliat, melainkan juga turut mendukung stabilitas sosial dan politik, pengembangan budaya, dan menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Pitana.ed: endah hapsari rap antangan di kni ra dan as. Banyak tempat saat hari wsia, saat mantan m Dili, menikmati enggara yang ma. in CBT, apkan dapat batasan. antinya bisa ung, pasar, "Apa pun a hotel, al yang pat antara, SM endala koordinasi wat ataupun taranya gan Kota gara MN KANWA/ANTARA ISMAR PATRIZKIANTARA lakukan an dapat in wisata di agamat Dadjah ani mengatakan, hal serupa ihwal kendala dalam mengembangkan wisata di perbatasan. Selain masalah amenitas, akses yang mudah juga sangat dibutuhkan, terutama untuk wisatawan mancanegara agar mudah masuk. Sebab, ini nantinya akan dapat membantu perkembangan sosial, ekonomi, dan budaya di wilayah perbatasan. Agar semakin berkembang, Baiquni menyatakan, pemerintah pusat maupun daerah mau tidak mau harus bekerja sama lintas-sektor. "Seperti dengan kemaritiman ataupun kelautan, industri, dan sebagainya. Dan, jangan lupa untuk angkat kebijakan di wilayah tersebut yang akan bantu wisata di sana," kata dia. Di sisi lain, masalah keamanan juga penting untuk diperhatikan. Petugas imigrasi ataupun keamanan perlu memastikan kondisi tersebut teratasi. Terlebih lagi masyarakat perbatasan yang tentunya akan banyak berinteraksi dengan negara tetangga. Hal yang juga pertu diwaspadai dari aspek ini, yakni pengawasan ketat atas penyelundupan yang kemungkinan besar dapat terjadi. Secara umum, Baiquni menegaskan, pariwisata memang harus menjadi bagian penting dalam menggenjot roda ekonomi di Indonesia terutama wilayah perbatasan. Masyarakat pun nantinya akan memperoleh pemasukan pendapatan yang cukup dengan kegiatan ini. Untuk itu, dia berharap, pemerintah pusat ataupun daerah dapat meningkatkan potensi ini termasuk mengatasi segala kendala yang ada. edendah hapsari E TEESA MAY/ANTARA Pesona Wisata DI TAPAL BATAS Outs RIZKYAN ADIYUDHA C membuat semangat penyanyi Firman Siagian luntur. Sambil berbincang, dia menanti dengan antusias giliran tampil di konser musik Wonderful Indonesia Festival di Entikong, Kalimantan Barat, beberapa waktu lalu. Inilah konser yang sengaja digelar Keme- terian Pariwisata (Kemenpar) untuk meng- gaet turis dari negara tetangga. uaca terik yang menyengat la- pangan Patoka, Entikong, tidak Di atas panggung, Siti Liza lebih dulu tampil. Ia menjalin interaksi yang cukup ba- ik dengan penonton. Penyanyi yang vokalnya kerap diidentikkan dengan penyanyi kon- dang dari Malaysia, Siti Nurhaliza, itu meng- goyang Entikong dengan enam tembang po- puler, di antaranya "Laksmana Raja di Laut", "Sok Ganteng", dan "Cintaku Istimewa." Menyesuaikan dengan misi budaya yang disandangnya, Liza memilih memba- wakan lagu Iyeth Bustami dan Siti Nurha- liza untuk melengkapi daftar lagu koleksi pribadinya. "Siapa yang dari Malaysia?" ta- nya Liza di sela-sela penampilannya. Dia tak kuasa menghitung jumlah ta- ngan yang terangkat menyambut pertanya- annya tersebut. "Saya tak menyangka ba- nyak juga yang datang dari Malaysia," ujar- nya terharu. Usai membawakan lagu terakhir, Liza pamit dari panggung. Giliran Firman pun tiba. Menyanyikan enam lagu, ia menjago- kan dua tembang. "Lagu 'Kehilangan' me- rupakan single dari 2010 dan 'Rindu Se- rindu-rindunya' adalah lagu yang di- populerkan oleh Spoon, band asal Malay- sia," ujar Firman. Kehadiran panggung musik memang terbukti ampuh untuk menarik minat war- ga setempat bahkan hingga masyarakat ne- geri tetangga untuk menyambangi ajang kesenian ini. Daya pikat musik serumpun tak ayal menjadi magnet kuat yang ampuh untuk memikat banyak orang ramai-ramai memenuhi lapangan tempat pergelaran acara berlangsung. Tidak hanya di Entikong, kemeriahan serupa juga tampak di Atambua, NTT. Se- perti ketika Slank dan Jamrud tampil di Crossborder Festival Atambua, lebih dari 25 ribu manusia berkumpul di satu tempat. Dan di festival berikutnya, jumlah penon- tonnya pun semakin bertambah dari waktu ke waktu. Inilah daya pikat pariwisata lintas batas alias cross-border tourism (CBT). Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran Pari- wisata Asia Tenggara Kementerian Pariwi- sata Rizki Handayani mengatakan, kawas- an perbatasan memang memilki potensi untuk meningkatkan kunjungan wisa- tawan. Dia mengatakan, sejumlah atraksi seni dan budaya masih menjadi daya tarik utama bagi keberadaan wisata tapal batas tersebut. Kegiatan Wonderful Indonesia masih menjadi ujung tombak guna menarik wi- satawan mancanegara (wisman) untuk ma- suk ke Indonesia. Rizki mengatakan, kegi- atan kebudayaan tersebut masih bisa dikembangkan lebih jauh untuk menarik wisman lebih banyak lagi. "Tapi, untuk se- mentara ini menjadi pemicu untuk mereka supaya datang," ujarnya. 557232 Rizki mengatakan, berdasarkan geo- logis pengembangan kebudayaan tersebut bisa dilakukan lantaran ada kesamaan bu- daya Malaysia dan Indonesia dalam hal ini Melayu dan Dayak. Dia melanjutkan, ka- rakter sosial masyarakat tinggal di per- batasan itu serupa. Bedanya, yang satu tinggal di Malaysia dan satu di Indonesia. "Jadi, kegiatan-kegiatan yang sifatnya ke- budayaan di Indonesia Dayak misalnya, kerap mengundang Dayak dari Malaysia dan sebaliknya," kata Rizki. Adanya kesamaan itu, Rizki mengung- kapkan, memiliki potensi besar untuk men- datangkan wisatawan ke wilayah nusan- tara. Rizki mengatakan, potensi ke depan menjadi lebih besar lantaran kualitas akses di pintu-pintu imigrasi di perbatasan terus membaik termasuk di Timor dan Papua. "Nah, ini dulu memang kesannya In- donesia negara sangat terbelakang, tapi pe- merintah sekarang memperbaiki itu. Jadi, mereka masuk ke Indonesia juga lebih nya- man karena bagus," kata dia. Meski demikian, Rizki mengaku, ajang yang bersifat kebudayaan hanya menarik untuk sesaat. Dia mengatakan, kegiatan di luar kebudayaan kini tengah dikembang- kan Kementerian Pariwisata dan pemerin- tah daerah guna menarik wisatawan man- canegara secara konsisten. Pasar mingguan menjadi alternatif gu- na menarik wisatawan secara stabil. Pen- jualan hasil kebudayaan atau destinasi wi- sata lokal dinilai bisa menjadi daya tarik lebih. "Produk masyarakat lokal ternyata memiliki banyak peminat. Waktu di Sam- bas, kain tenunnya itu juga bagus-bagus dan banyak dibeli," kata Rizki. YUDHI MAHATMA/ANTARA Kawasan perbatasan memang memiliki potensi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Sejalan dengan hal itu, pemerintah kini juga tengah menggenjot pembangunan infrastruktur yang menjadi penopang keberhasilan wisata tapal batas tersebut. Akses dan homestay di desa wisata yang melibatkan warga lokal menjadi program prioritas terutama di desa wisata. "Karena kalau wisman datang, mau menginap di mana? Kalau menunggu in- vestasi hotel, kelamaan," ujarnya. Program lain yang akan direncanakan adalah membentuk pergelaran musik yang bisa menarik pelancong. Rizki mencon- tohkan acara Rainforest yang diselenggarakan Ma- laysia dan biasa digelar di Kinabalu sudah populer serta bisa mendatangkan puluhan ribu orang. Rizki mencontohkan, Kuching yang menjadi kota agresif untuk me- Riau, Maluku, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Papua, dan Nusa Tenggara Timur. Kawasan-kawasan tersebut berbatasan langsung dengan negara tetangga semisal Timor Leste, Australia, Singapura, Malaysia, atau Papua Nugini. Potensi itu pun mencuat lewat wisata di wilayah perbatasan yang ternyata bisa memikat dengan luar biasa. Di Sambas, Kalimantan Barat, Cross-Border Festival Wonderful Indonesia pada 17 September 2016 sukses mendatangkan sekitar 1.105 wisatawan mancanegara (wisman). Angka tersebut bertambah pada keesokan harinya menjadi 2.227 wisman. REPUBLIKA SENIN, 13 FEBRUARI 2017 Motor Penggerak Pembangunan otensi wisata itu hadir lewat 92 pulau terdepan yang sebagian Hal serupa juga terjadi di Atambua. Sekitar 25 ribu orang berkumpul saat gelaran Festival Crossborder Atambua digelar di perbatasan Indonesia-Timor Leste. Kesuksesan itu lantas disusul kawasan Papua dengan acara serupa. Pengamat masalah pariwisata dari Universitas Pancasila Fahrurozy Darmawan mengatakan, pariwisata di wilayah perbatasan memang merupakan peluang bagi pemerintah untuk memajukan sektor pariwisata. Selain itu, wisata ini dapat meningkatkan perekonomian warga. "Saya melihat wisata perbatasan bisa menjadi motor penggerak pembangunan di perbatasan. Bahkan, harusnya bisa dilakukan lebih awal dari pemerintah sebelumnya," kata Fahrurozy Dia mengatakan, pertumbuhan LOFLINE 6-7 REINI OWINANDA/REPUBLIKA AMALAN ngadakan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE). Indonesia, dia mengatakan, bisa menjadi penyangganya dalam arti untuk menjual destinasi yang insentif sebagai post-trip dari kota tersebut. "Kedua kota itu bisa menjadi sumber wisatawan karena mereka kumpul di sana dan kuncinya kalau infrastruktur benar- benar bagus, kemungkinan banyak yang datang," kata dia.ed: endah hapsari ENTIKON WIHDAN HIDAYAT/REPUBLIKA perekonomian akan mengubah citra desa tertinggal lantaran sulitnya akses ke daerah mereka. Pariwisata, dia mengatakan, akan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk membangun daerah mereka. Meski memiliki potensi, Fahrurozy mengatakan, pemerintah seharusnya melakukan inovasi terkait pertunjukan atau kegiatan yang dilakukan di kawasan perbatasan tersebut. Adanya ajang tersebut, dia mengatakan, hanya mendatangkan wisatawan dalam waktu yang singkat. Sehingga, dia mengatakan, diperlukan kegiatan lain agar waktu kunjungan wisman yang datang menghabiskan waktu lebih panjang. "Kalau ajang seperti itu, paling mereka cuma menghabiskan waktu 2-3 jam. Padahal, yang menetukan kualitas dan kuantitas pariwisata adalah length of stay," katanya. Dia mengatakan, semakin lama wisman menghabiskan waktu di sebuah destinasi wisata akan semakin banyak uang yang mereka habiskan di sana. Itu secara otomatis akan berdampak langsung terhadap perekonomian masyarakat. Percepatan pertumbuhan infrastruktur, Fahrurozy mengatakan, akan meningkatkan daya tarik wisman untuk tinggal lebih lama. Sebab, dia mengungkapkan, cara paling mudah untuk menyiapkan tempat tinggal bagi wisatawan adalah pembangunan homestay. "Tapi, syaratnya harus siap secara usaha. Jangan sampai yang datang ini kecewa karena enggak sesuai standar sehingga akan memberikan- pengalaman buruk buat mereka," ujarnyaed: endah hapsari 4cm Color Rendition Chart