Tipe: Koran
Tanggal: 2017-02-13
Halaman: 26
Konten
26 Bincang Bisnis 5151-0 Bagaimana prospek bisnis ICT di Indonesia saat ini? Saya kira kondisi bisnis secara global dan dampaknya terhadap korporasi ter- dapat perubahan-perubahan seperti tatanan ekonomi, kemudian bagaimana orang melakukan bisnis secara proses kan juga berubah. Ini juga memacu ba- gaimana IT itu berperan. Berperan se- bagai enabler, bukan sebagai tools untuk melakukan efisiensi. Karena efisiensi untuk korporasi-korporasi besar perlu, tetapi yang mereka lebih perlu lagi ada- lah bagaimana IT ini bisa membantu meng-create laba, meng-create uang, meng-create revenue (pendapatan). Re- venue yang sehat tentu akan ada laba. Jadi bukan lagi bicara efisiensi otomasi sehingga kita bisa mengurangi jumlah karyawan dan sebagainya. Enggak. Jadi IT itu dibutuhkan oleh korporasi untuk meningkatkan pendapatan, untuk ma- king money, itu yang penting. Sehingga dengan meningkatnya pendapatan, kor- porasi ini akan sustainable. Tren dari IT sendiri sudah berubah. Saya lama di korporasi yang cukup besar dan mereka selalu rely (bergantung) pa- da IT yang dimiliki sendiri. Yang dimiliki sendiri artinya mereka beli ini, beli itu. Tanpa menyebut nama, mereka sema- cam konglomerat, ada banyak anak usa- ha dan anak usaha pun karena patungan dengan ini, itu, dan sebagainya, bukan 100 persen dimiliki holding itu juga ingin memiliki (infrastruktur IT) sendiri. Jadi di-holding-nya punya, anak perusahaan punya. Dan kadang-kadang tidak ter- integrasi karena sifatnya tidak terkon- solidasi. Itu yang dalam dekade terakhir, 2000-an sampai 2010, masih kental. Memiliki itu tak selalu bagus untuk bisnis? Pada 2008, kita ketemu krisis global. Di situ kelihatan korporasi melakukan konsolidasi, sesuatu yang harus diubah. Yang paling penting diubah adalah mind- set bahwa saya harus memiliki. Ini kita sebagai ICT provider mencoba meng- ubah, men-shift, bahwa memiliki itu ti- dak selalu indah. Kita coba ikut tren sha- ring itu penting supaya kita bisa meng- gunakan apa yang kita butuhkan. Kita bisa membayar apa yang kita butuhkan. Jangan kita butuh A, B, C, kita beli se- mua. Terlalu panjang, terlalu costly. Belum kita bicara SDM dan sebagainya. FOTO-FOTO LINTASARTA Mengubah Mindset Memiliki SSSS OLEH MUHAMMAD IQBAL D Jadi tren itu yang diambil oleh Lin- tasarta. Lintasarta itu punya nama, 28 tahun lebih di dunia telekomunikasi Grup Indosat Ooredoo. Kita juga punya pengalaman dealing dengan costumer. Investasi tidak perlu bebankan ke satu perusahaan. Itu sebagai modal Lintas- arta. Kita punya pengalaman B to B (bu- siness to business), menghadapi korpo- rasi, kita juga memiliki service level agreement. Modal ini penting untuk Lin- tasarta melakukan transformasi. Kita punya infrastruktur, kemudian kita bangun data center. Data center Indosat pun ada di tempat kita, kita sebagai IT power house-nya Grup Indosat Ooredoo. Ini harus kita kemas sedemikian ru- pa. Kemasan ini bukan kemasan mar- keting, tapi bagaimana kita sedemikian rupa memiliki satu, bicara sertifikasi aset yang kita bangun, sertifikasi perusa- haan yang menaungi, sertifikasi orang- orangnya yang relevan dengan infra- struktur ini. Tujuannya apa? Kita ber- jualan kenyamanan, kita berjualan ke- amanan, kita berjualan comfortability. Jadi peace of mind itu penting buat cus- tomer yang selama ini punya mindset, saya turun ke bawah itu data center saya, saya manggil orang IT saya, ada. Ini yang harus kita bongkar sama-sama. Berapa banyak yang berpikiran seperti itu? Semua ini sudah berlangsung lima tahun terakhir sudah ke arah sana. Jadi mereka mau pakai data center yang bu- kan dimiliki. Itu sebagai modal utama, pembeda Lintasarta. Infrastruktur se- perti jaringan komunikasi jadi back bone (tulang punggung) untuk servis lain. Misal data center, cloud (kompu- tasi awan). Jadi infrastruktur dan ap- likasi di atasnya tidak perlu dimiliki semua oleh perusahaan A, B, C. Sharing secara harga lebih murah. Kebetulan tren di luar sana yang memiliki barang ini, mau hardware mau software juga trennya ke sana. Mereka bahkan meng-encourage timnya untuk tidak menjual license, tetapi mereka masuk ke pasar dengan pay as you growth. Jadi itu yang kita coba perkenalkan dan kita coba mem- berikan peace of mind tadi. Dan saya kira di atasnya, infrastrukturnya ready, kita bentuk ekosistem. i sela-sela kesibukannya selaku IT Services Director Lintasarta, Arya N Soemali memiliki sebuah hobi yang sederhana, tetapi penuh makna. Menurut penuturannya kepada Republika, semua berawal dari ketidaksengajaan. Saat ditemui beberapa waktu lalu, Arya bercerita secara personal, dia amat senang berteman. Hal tersebut membuatnya kerap mencari aktivitas yang mendasarkan pada sosialisasi, alih-alih prestasi. Olahraga jadi pilihan. Dan lebih spesifik lagi, golf jadi pilihan Arya. "Sangat menyenangkan karena saya punya teman-teman yang gak punya kaitan bisnis, tapi punya jabatan-jabatan. Walau di sana kita gak lihat kamu siapa, saya siapa, tapi masih adalah," katanya. Jatuh Cinta kepada Vespa Kemudian pada suatu saat, Arya mendapati seorang rekan sedang mengemudi motor. Vespa, buah karya pabrikan asal Italia, Piaggio. Alumnus Institut Teknologi Bandung ini kemudian bertanya kepada sang teman, mengapa tidak Harley Davidson? Padahal dari sisi profil, Arya meyakini rekannya itu mampu membeli motor mahal dari Negeri Paman Sam tersebut. "Itu kan sudah terlalu lekat dengan eksklusi- vitas," kata sang teman sebagaimana disampaikan Arya. SSSSS Kemudian, apa tantangan un- tuk mengubah mindset tersebut? Arya N Soemali IT SERVICES DIRECTOR LINTASARTA Itu memang enggak gampang. Ka- rena itu bukan hanya fisik. Tapi juga da- ta. Data kan semua orang tahu, data be- serta informasi itu senjata yang utama. Kuncinya, kita harus dipimpin orang- orang yang melek teknologi. Enggak perlu mereka harus mengerti detail, tapi mereka tahu tren ke depan. Dan ini kita tidak jadi yang pertama. Kita juga tahu negara tetangga sudah lebih dulu, atau belahan dunia lain. Kalau wawasannya lebih luas pemimpin usaha ini, niscaya mereka akan lebih mudah. Kedua, me- reka sudah percaya dengan tren ICT ke depan, tentu mereka juga melihat siapa serius provider di sini. Apakah punya kekuatan finansial untuk membangun infrastruktur? Atau jangan-jangan ini infrastruktur satu-satunya, kemudian begitu saya letakkan di situ, saya mau berkembang, malah enggak ada. 95 Kita berjualan kenyamanan, kita berjualan keamanan; kita berjualan comfortability. Kedua, kita bicara, mereka punya aset. Apakah mereka punya orang- orang? Karena balik lagi kita enggak mau jadi hardware provider, jadi kita beli dari pabrik di mana pun lalu kita jual ke sini. Bukan. Yang kita jual adalah servis. Yang create services itu tadi orang-orang. Jadi kita adalah human capital organization yang rely kepada kompetensi, sertifikasi, dan sebagainya. Oleh sebab itu, Lintasarta juga tidak ragu-ragu investasi. Investasinya adalah SDM. Ini sangat lebih penting dari hardware tadi. Orang kadang-kadang lupa mengelola SDM dengan baik. Se- tiap perusahaan punya keterbatasan jumlah orang, maka kita berstrategi. Orang seperti apa yang harus kita lintasarta Kebetulan lain, menurut dia, renovasi rumah di bilangan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, sudah setahun tak kunjung kelar. Hampir setahun Arya beserta keluarga mengontrak di tempat lain. Karena itu, ia pun ngemandor untuk mengawasi proses renovasi rumah. Golf yang jadi hobinya pun berhenti. Sebab, tidak mungkin ngemandor karena waktu tempuh dari rumah ke lapangan golf di Rancamaya, Bogor, terlampau jauh. Semua karena macet yang bertambah parah. "Waktu cuma Sabtu dan Ahad," ujar Arya. Sementara jam biologis pria kelahiran 1959 ini sehari-harinya sudah sulit diubah. Bangun jam empat pagi, shalat Subuh, lalu beraktivitas. L diri pada 1988, Lintasarta terus berusaha mengembangkan sayapnya dari sekadar penyedia teknologi informasi untuk perbankan nasional. Kini memasuki usia 28 tahun, Lintasarta sedang mewu- judkan target menjadi perusahaan nomor satu di bidangnya. Bagaimana strategi Lintasarta mengarungi tantangan ini? Berikut petikan wawancara wartawan Republika Muhammad Iqbal dengan IT Services Director Lintasarta Arya N Soemali, beberapa waktu lalu. Berikut petikannya. intasarta merupakan salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia untuk layanan teknologi komunikasi dan informasi (ICT) dengan produk layanan data commu- nications, internet, dan IT services, seperti data center, cloud services, dan managed services. Sejak awal ber- pegang, terus kemudian kompetensi apa yang kita pegang. Karena nanti akhir- nya, kompetensi itu Lintasarta dalam dua tiga tahun kita pegang advances. Yang butuh basic kita kerja sama de- ngan yang lain, local player yang kita bina juga. Bukan kita binasakan. Itu tadi ekosistem. Enggak mungkin kita sen- diri. Jadi kepercayaan harus kita ting- katkan. Bagaimana kita ubah mindset, kita harus banyak edukasi. Kita juga ajak pemerintah. Mengapa simpan cloud di luar lebih tenang, mengapa tidak di sini? Pemerintah juga dorong dengan PP 82 dan sebagainya. REPUBLIKA SENIN, 13 FEBRUARI 2017 Posisi Lintasarta di bisnis ICT di Indonesia seperti apa saat ini? Kita cukup unik. Pertama, kita bukan pure system integrated. Kita kembali lagi jual ICT services. Keunikannya adalah kita memiliki infrastruktur jaringan telekomunikasi dan saya kira tidak semua perusahaan. Lintasarta memiliki konekti- vitas yang didambakan semua pemain IT. Kita mengembangkan sekarang trans- formasi organisasi yang tidak hanya konektivitas, tetapi juga ICT. Nah kalau kita bicara kompetisi tentu yang punya infrastruktur ada beberapa perusahaan. Tapi balik lagi yang memiliki selengkap kita ada tiga-empat perusahaan. Dan saya bilang ke teman-teman bangun ekosistem. Bahwa pemain-pemain lain juga teman kita. Jangan kompetisi ke- mudian kita garis tegas. Tapi kita bicara soal kolaborasi karena semua untuk kepentingan market. Bagaimana profil klien Lintas- arta saat ini? Lintasarta sangat lekat dengan urusan konektivitas sehingga kita punya anak perusahaan yang terkait perbank- an, bikin switching ATM dan sebagai- nya. Semua pasti pakai ATM Bersama dan itu branding yang sangat kuat. Financial services baik yang bank maupun nonbank merupakan core buat Lintasarta. Kedua, government. Pada zaman Pak Jokowi jika kita bicara IT itu digunakan untuk bangun infrasturktur, support ekonomi, maka government jadi penting juga. Ketiga, minyak dan gas. Semua terkait harga komoditas. Dulu dengan harga minyak 120 (dolar AS per barel) mereka (perusahaan mi- nyak) jadi raja, gemerlap, dan seba- Meskipun akhir pekan, jam biologis itu sulit diubah. Sedangkan mandor baru datang jam sem- bilan pagi. Situasi itu yang membuat akhirnya Arya memu- tuskan membeli Vespa. Tunggangan perdananya pun second, dibeli dari rekannya. "Saya DP, tawar sedikit. Setelah dicoba ternyata enak," katanya. Setelah itu, rutinitas Arya berubah. Setengah enam pagi keluar rumah, mencari penganan untuk dibelikan kepada anggota keluarga, kemudian kem- bali ke rumah jam sembilan mengawasi renovasi. Setelah berganti-ganti model, akhirnya vespa pilihan Arya ditetapkan. Namun, itu bukan jadi soal. Sebab yang terpenting, siapa pun yang memiliki kendaraan itu, silakan bergabung dan bersosialisasi di komunitas Vespa. "Saya enggak perlu tahu kamu siapa, mahal murah relatif. Yang vintage bisa disebut mewah. Tapi yang enggak senang bisa bilang rongsokan. Di sana, kita bicara sama-sama dan saya sangat enjoy," kata Arya. Lebih lanjut, dia menambahkan, di komunitas. Vespa pula, rentang usia pergaulannya semakin muda. Bahkan, ada yang berusia 30 tahun alias berselisih 20 tahun dengannya. "Mereka pernah nanya, om kenapa main vespa? Kan om jadi yang paling tua," begitu kata Arya sem- bari tergelak. "Rata-rata mereka surprise melihat saya. Begitu kira-kira kehidupan saya," kata dia. gainya. Tapi sekarang pas harga jatuh semua konsolidasi. Mereka cari partner, merger, dan lain-lain. Kemudian urusan di hulu juga mereka bicara right sizing. Yang tadinya mereka miliki sendiri, sekarang bikin sesuatu yang sharing. Termasuk IT-nya juga. Semua sekarang mengarah ke sana. Yang lain terkait transportasi dan logistik karena ini inline dengan program pemerintah. Apa fokus Lintasarta 2017? Satu, kita sudah siap pada 2016 de- ngan aset-aset infrastruktur yang kita punya. Pengembangan orang tidak over- night, tidak sebulan, dua bulan, butuh proses. Develop orang. Pada 2017, kita punya basic CAMPS. Kita bersama IBM kembangkan solusi dan kita tak akan tonjol-tonjolkan. Kita juga low profile tapi mau meyakinkan customer kita. Itu jadi fokus kita. Terkait kepada e-government, kita punya platform smart city. Ada 200-an kabupaten/kota. Size tidak semua sama. Tapi mereka mengerti mereka butuh ini. Bisa dielaborasi lagi soal e-go- vernment? Kita susun platform yang nanti bisa kita isi, kita gandeng local developer ada di atas platform kita. Supaya mereka bisa dengan mudah di atas platform kita lalu mereka provide solution. Semua basisnya cloud dan kita pakai bluemix IBM. Kita tidak serta merta mematikan, sebaliknya kita siapkan wadah, ayo kita sama-sama. Jadi, kota-kota itu tidak perlu bangun sendiri-sendiri. Kita ingin semua nanti sistem sewa, tidak perlu beli sendiri. Kita ingin ini masuk LKPP jadi transparan, tak perlu ada dusta di antara kita. Beberapa sudah kita bicara dengan pemkab atau pemkot. Jadi yang melakukan pendekatan tim Indosat dan teman-teman di Lintasarta. Sudah ada yang jadi ordernya, malah mendahului kerja sama. Kita jual e-tax, platform sedang kita siapkan. Seperti apa kontribusi Lintas- arta terhadap start up business yang terus berkembang? Yang lainnya kita juga mengajak di ITB, suatu inisiatif teman-teman muda, mereka ingin merangkul yang muda bikin aplikasi apa. Kita bikin kompetisi, kita biayai dan yang menang kita beri funding. Kita juga bantu pasarkan dan sebagainya. Karena mereka keluar dengan ide-ide social media analytic, monitoring pupuk, distribusi, bahkan ada e-government. Ini yang kita jalan- kan. Mau dianggap CSR, boleh. Strategi bisnis juga boleh. Saya lihat Lintasarta sangat concern dengan hal ini. Tidak tabrak sana, tabrak sini. Suatu saat kita bisa ke kampus-kampus lain, seperti UGM, ITS. Karena gini, mereka tidak punya banyak capital, maka perlu wa- dah. Misal enam bulan di sini pakai cloud kita dengan services level me- madai, setelah itu kita bicara lagi. Kira- kira demikian bantuan kita. Harapan Lintasarta ke depan seperti apa? Kita punya cita-cita. Goals yang uta- ma dalam lima tahun dari tahun ini, menjadi nomor satu ICT services pro- vider. Nomor satu itu berikan piece of mind. Jadi, begitu orang butuh ICT lang- sung terpikir Lintasarta. Saya enggak mau bicara angka-angka. Kita juga harus punya sustainability tidak hanya di topline tetapi juga bottom line. Kita juga punya standart operating global. Se- hingga orang nyaman. Meski kita bukan bule tapi kita standar global. Kompetisi akan terus, tapi juga konsolidasi. Kita punya kemewahan, tak semua punya infrastruktur yang kuat. Baru dua sampai tiga perusahaan. Yang paling penting adalah komitmen stakeholder menuju ke sana. Komitmen karyawan juga ikut karena direksi tak bisa sendiri, semua harus blend (menyatu). ■ REPUBLIKA SENIN, 13 FEBRUARI 2017 Jalan Rusak Penghubung Belum Diperbaiki PURWOKERTO- Kondisi jalur penghubung antara Tegal- Banyumas, Jawa Tengah, masih akan lama diperbaiki. Bupati Ba- nyumas Achmad Husein, me- ngaku mendapat informasi bah- wa proses lelang untuk mem- perbaiki kondisi jalan tersebut sudah dua kali mengalami ke- JALUR PANTURA RUSAK Kendaraan melintas sampin Ahad (12/2). Jalan nasional penghubung Kudus-Pati t lebih tiga kilometer akibat tergerus air hujan terus mene BOYOLALI-Pemerintah terus mendorong pelaku usaha di bi- Daging Ayam Olahar ke Jepang ANDRIAN SAPUTRA dang industri peternakan agar dapat mengekspor produknya ke luar negeri. Saat ini, Kementrian Pertanian tengah mengupayakan ekspor beberapa produk peter- nakan seperti daging ayam ola- han dan susu cair ke luar negeri. BOWO PRIBADI SEMARANG - Kota Sema- rang, Jawa Tengah, terus ber- kembang seiring dengan kian masifnya pembangunan di ber- bagai infrastruktur perekono- mian maupun industri. Meski demikian, jajaran Pemerintah Kota Semarang mengharapkan pertumbuhan ekonomi itu bisa lebih merata. Color Rendition Chart Dengan begitu, sektor per- dagangan dan jasa tidak lagi ter- pusat di satu kawasan tertentu. Namun bisa bertumbuh dan Seperti dijelaskan Dirjen Peter- nakan dan Kesehatan Hewan, Ke- mentan, I Ketut Diarmita, peme- rintah tengah mengupayakan be- berapa unit usaha pengolahan da- ging ayam bisa melakukan ekspor ke Jepang. Sementara untuk susu cair, Indonesia sudah siap untuk meng- ekspor ke Myanmar. ayam "Kita upayakan, bagaimana unit usaha pengolahan dag ini dapat memperoleh kembali persetujuan dari Pemerintah Je- pang dan segera merealisasikan ekspor daging ayam olahan ini ke Jepang," katanya, usai mengun- jungi industri pengolahan daging ayam di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, belum lama ini. Pengembangan gagalan. "Informasi ya pada Desember lakukan lelang na Demikian juga Ja informasinya gag tidak tahu kenapa itu dilakukan di pr Ahad (12/2). Pihaknya tida kan tindakan apa- ruas jalan jalur pe tara jalur pantura tan Jawa Tengah lan nasional. Sehi SOLO Universitas Sebelas Maret (UNS) melakukan riset pengembangan budi daya beras hitam dengan melakukan ira- diasi menggunakan nuklir. Tu- juannya, agar usia usia tanam hingga panen beras hitam bisa dipersingkat dengan kualitas yang lebih baik dari sebelumnya. "Ya kami sedang mengem- bangkan black rise (beras hi- tam), diradiasi kerja sama de- ngan Badan Tenaga Nuklir Na- sional (Batan) memakai nuklir, ternyata bisa dimanfaatkan juga untuk itu, beras ini kan mem- punyai antioksidan tinggi, kami akan terus kembangkan," kata Rektor UNS, Ravik Karsidi, pekan lalu. Beras hitam memang belum banyak dikenal masyarakat. Se- bab, budi daya tanaman berna- ma lain Oryza sativa L.indica ini pun masih sangat jarang. Meski diklaim cocok ditanam di Indo- Terkait pro bahkan siap un Myanmar. "Kami menyusul keber sejak 2015 telah r ayam tetas ke neg Lebih lanjut di por akan dilakuka daging olahan ya pemanasan. Men dilakukan karena terbebas dari p Influenza. Sebab it tak dapat mengeks dalam bentuk sega Ia mengungkap sebanyak empat um lahan daging aya sudah mendapatk ekspor dari Pemeri antaranya PT Malin Plant Bekasi, PT Plant Cikupa, PT phand Plant Seram food Plant Gunung Pada awal bulan Kementerian Pert telah melakukan a terhadap perusaha tersebut. Audit ju >> Pendidikan UNS Riset Pengemb Daya Beras Hitam ANDRIAN SAPUTRA berkembang di berba yah, yang ada di ibu k Tengah. Hal ini ditega: Kota Semarang, Hen hadi, dalam sambuta curan superblock Towe atau tahap awal pemb Akavia Lifemark, yang c Sekretaris Daerah Kot rang, Adi Tri Hanant marang, akhir pekan lal Oleh karena itu, lan kota, hadirnya kawasan berkonsep 'mixed apartm diusung PT Cita Kayana ini, diharapkan bisa mem 4cm nesia, papar dia, namu tanamnya lebih panjang ding beras jenis lainnya. Menurut Dekan Fa Pertanian UNS, Bambar jiasmanto, hal inilah yang buat harga beras hitam s melambung tinggi. Denga lakukan iradiasi tersebut rapkan produktivitas ber tam semakin meningka ngan usia tanam menjadi singkat hingga berdampal turunnya harga. "Sekarang itu harganya mencapat (Rp) 35 ribu, p murah (Rp) 16 ribu, karen kami berpikiran bagaimana umurnya itu pendek, mu mudahan dengan iradias bisa ditemukan yang umu relatif pendek, sekarang e bulan nanti bisa dibawah mungkin juga nanti sifat-s nya seperti apa," jelas Bamb Lebih lanjut ia menutur selain memiliki kandungan tein lebih tinggi dibanding b
