Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1990-01-07
Halaman: 08

Konten


4cm HALAMAN VIII Trend Musik Indonesia 1990 Warna Rock akan Tetap Membayang-bayangi kin gencar dipromosikan lewat pencipta lagu atau penata mu- sik macam Fariz RM, Deddy Du- kun, Dian Pramana Putra, dan sebagainya. Lalu di sisi lain muncul wabah kroyokan atau bernyanyi bersama di kalangan artis. Wabah ini "meledak" ke- tika Iwan Fals dan kawan- kelompok yang tetap tangguh. Meski salah seorang anggota- nya, Ian Antono, digantikan Eet Syahrani. Pasar kaset rock ma- lah kian semarak lagi dengan munculnya kelompok El Pamas yang pernah berkali-kali men- juarai festival rock Indonesia, dengan melempar album Di- L intasan maraknya musik Indonesia di sepanjang 1989, memang sangat me- narik untuk dicatat. Lebih jauh, tidak sekadar dicatat, lintasan itu menarik pula untuk diamati dan diperbincangkan. Sebab, ternyata dalam lintasan "seta- hun" itu banyak letusan- letusan, yang diluar dugaan, kawan membuat rekaman ber- nding-dinding Kota. Kelompok terjadi. Dalam dinamika per- musikan tanah-air khususnya, letusan itu cukup berpengaruh, merasuk dalam nafas-nafas ke- hidupan kebudayaan dan sosial masyarakat. Betapa musik, yang memiliki medium visual berupa kaset rekaman, video, tayangan di televisi, sampai pa- gelaran di daerah-daerah ini, mampu membentuk tata- budaya-sosial tersendiri kehi- dupan masyarakatnya. sama lagu Kemesraan ciptaan Franky dan Johny Sahilatua. Lalu mengekor kelompok Tu- juh Bintang, Bintang Rock Indo- nesia, Kelompok Billboard In- donesia, rumpies, Japras, Har- pas, dan sebagainya. Ternyata model kroyokan begini menjadi jurus ampuh juga. Beberapa la- gu yang dibawakannya berhasil menjadi hit, seperti Jalan Masih Panjang, Esok Penuh Harapan, Kita Semua Sama, Arti Kehidupan, sampai Nurlela. rock lain, yang lama atau yang baru, serobotan masuk rekam- an. Suasana ini diramaikan lagi dengan menjamurnya pemun- culan para lady-rocker ke per mukaan. Tercatat nama-nama yang beruntung misalnya, ma- cam Cut Irna, Mel Shandy, Yos- sy Lucky, Hesty Briza, Anggun C. Sasmi, yang masing-masing agaknya mengimbangi "senior- "nya seperti Nicky Astria, Ren- ny Jayusman, dan sebagainya. Apa yang ada dalam lintasan musik di tahun 1989 yl, bisa menjadi "bayangan", paling ti- dak bisa dipakai ancang-ancang untuk menciptakan trend musik di tahun 1990 ini. Kira-kira begi- tu. Walaupun, kadang acapkali meleset, bahwa trend itu sesung- guhnya tidak bisa diciptakan. Ia hadir begitu saja, seperti hali- lintar di tengah hari. Asal mula rekaman kroyokan ini, bisa jadi bersumber pada proyek "Live AIDS" di tahun 1985 yang kemudian meletak- kan lagu We Are The World seba- gai hit dunia. Rekaman yang pa- da hakikatnya dijadikan sum- ber penggalian dana untuk ke- giatan sosial di Ethiopia ini, di dukung oleh puluhan penyanyi dunia seperti Stevie Wonder, Michael Jackson, Whitney Houston, Kenny Rogers, Leonel Richie, dan lain-lain. Nah, apa- kah rekaman model kroyokan di Indonesia ini mempunyai mi- si yang sama ? Rekaman Rekaman kaset Indonesia, meledak atau tidak di pasaran, konon sulit diramal. Apa yang terjadi sering bersifat "kebetul- an." Wabah suatu bentuk atau jenis musik, yang kemudian menjadi in di tengah ma- syarakat Indonesia, memang su- lit diramal. Untuk sekadar men- cari contoh, pemusik dan pen- cipta lagu Arie Wibowo bersa- ma Bill Brod-nya misalnya, per- nah tercatat dalam sejarah se- bagai pembawa wabah. Lewat lagu-lagunya, Madu dan Racun serta Singkong dan Keju, Arie dan kelompoknya ini sempat di- buntuti puluhan pengekornya. Masyarakat menyukai lagu ma- cam begitu, musisi ramai-ramai membuat lagu macam itu juga. Hingga pada lintasan 1989, Arie Wibowo masih sempat menyisa- kan satu lagunya yang berjudul Harap Maklum. Dan kecen- drungan musik ternyata sudah berubah. Hal penting yang menandai 1989 adalah munculnya istilah pop-kreatif yang, agaknya, masih diselimuti kabut dalam difinisi- Lagu-lagu seperti Gubug Bambu (Meggy Z), Dimana Ada Kamu Disitu Ada Aku (Heidy Diana), sampai ke lagu-lagu yang di- bawakan Dina Mariana, Hetty Koes Endang dan Jamal Mir- dad, serta sejumlah penyanyi "kagetan" lainnya, mendadak melesat populer. Malah banyak lagu-lagu yang pop, ramai- ramai didangdutkan. Di jalur rekaman rock, pada awalnya God Bless merajai. Le- wat album Raksasa-nya, yang ke- mudian melejitkan lagu Menjilat Matahari ke jenjang tangga lagu- lagu Indonesia, kelompok rock senior ini memang mampu nya yang pas. Istilah ini sema- mengukuhkan dirinya sebagai Catatan Grup Musik Dunia (2) Queen Pernah Jadi Raja bang ke Amerika (1975). Tur ke- liling ini juga sukses. Tahap ber- ikutnya menjelajah separoh du- nia, termasuk Jepang (1976). Dengan nomer Bohemian Rhapsody, dirilis Oktober 1975, tak pelak masa itu menjadi pun- cak kejayaan Queen. Single ini merupakan karya agung. Surat unsur klasik dengan pergantian tempo dan nada (overtone) yang menawarkan corak baru dalam musik rock. Selebihnya didukung album A Night at The Opera, di mana disajikan warna heavyrock sampai gaya Vaudevile ala musik kabaret di tahun 30- an, dan syairnya berbobot sas- tra tinggi. Satu contoh lagunya yakni Somebody To Love. Dalam periode ini mereka hampir mengulangi kejayaan The Beatles. Kelompok "Queen" ROCK menjadi lembut dan jernih, karena mengalir dari ke- lompok pria bersifat "ratu." Ce- ritanya begini. Pada tahun 1968 di London, seorang mahasiswa fisika penggandrung gitar ber- nama Brian Harold May mem- bentuk grup SMILE bersama Tim Staffell, jago nembang se- kaligus megang bas, dan Roger Taylor, drumer yang dicari le- wat iklan di suratkabar. Di ba- wah produser Lou Reizner dan John Anthony, SMILE sempat masuk studio rekaman, meng- hasilkan album mini dan single Earth. Namun gagal di pasaran. Akhirnya Tim Staffell keluar, berikut muncul penyanyi dan pianis Frederick Pluto Bulsara, atau Freddie Mercury. Dia me- TRI Minggu, 7 Januari 1990 09.00 Lintasan Peristiwa 09.10 Panorama Indonesia 09.25 Pelaku dan Peristiwa 09.50 Harapan Indonesia. 10.10 Ketrampilan Keluarga 10.30 FS "Centurions" 10.55 Album Minggu Ini 11.40 Film "Si Unyil" 12.05 Ria Jenaka 12.20 Kontak Tani 12.50 Dari Gelanggang ke Gelang- gang 14.20 Warta Berita 14.35 FS "Wonder Works" 17.30 Arena Anak-anak Stasiun DENPASAR Sementara kroyokan sam- bung-menyambung, tak terduga juga pop-dangdut naik daun. Di jalur inipun model kroyokan menjamah. Dangdut tidak lagi menjadi milik kelas bawah, na- mun sudah memasuki level- level atas. Semua berdangdut. 18.00 Berita Nusantara 18.30 Aneka Ria Anak-anak Nusan- tara 19.00 Berita Daerah 19.15 Karawitan 19.30 English News 20.00 Berita Nasional 20.40 Negeri Tercinta Nusantara - Prop. Bengkulu 20.40 Mimbar Agama Protestan 21.10 Asah Trampil 21.35 Bingkisan Musik 22.00 Dunia dalam Berita 22.35 Drama Seri "Keluarga Rah- mat" 23.35 Film Seri Bali Post/ist. nambahkan kelembutan piano, hingga SMILE menemukan mu- siknya yang tepat. Sampai nama SMILE berakhir. Mereka sepa- kat dengan gelar baru, yakni Queen. Tetapi bertiga belum cu- kup, iklan dipasang lagi. Lamar- an pembetot bas John Deacon langsung diterima. Kiprah mereka dalam jalur heavyrock agak lain, seperti me- masukkan unsur klasik, blues, balada, dengan variasi vokal yang kompleks. Ini menarik John Anthony dari perusahaan showbis Trident untuk menjalin kontrak. Perjanjian ditandata- ngani tanggal 1 Desember 1972, bersama itu Queen resmi di- bentuk. Konser perdana di Imperial College tahun 1973 dan penam- pilan mereka di Marquee Club, panggung musik bergengsi di London, tercatat kurang sukses. Single pertama Queen berjudul I Can Hear Music, dirilis di ba- wah nama Larry Lurrex. Meski- pun sebetulnya perusahaan re- kaman raksasa EMI sudah mem- beli hak rekaman Queen dari Trident. Di bawah EMI, dua tembang pertama yakni Keep Yourself alive dan Son and Daug- hter, diterima di pasaran musik Inggris. Berikut dirilis album perdana Queen. Sementara ta- waran mengisi acara TV cukup gencar, di antaranya di televisi Inggris, Belgia, Belanda, dan Perancis. Prestasi dan Panggung Alat ukur prestasi musik dan penyanyi Indonesia masih tetap beragam. Di bidang penciptaan lagu, tetap ada wadah lomba se- perti LCLR Prambors atau FLPI. Di arena festival interna- sional, Indonesia juga sudah ba- nyak "berbicara" pada lintasan 1989. Lagu Sesaat Kau Hadir dan Kau Kasihku yang dibawakan Utha Likumahua dan Elfa Si- ngers, mendapat predikat lagu dan penampilan terbaik di Ase- Dalam rangkaian tur yang pa- dat, Queen menjadi amat pro- duktif. Banyak karyanya men- cuat menjadi hit dunia dalam tempo singkat. Untuk tur perta- ma pada masa kebangkitan itu, Queen memilih Australia (Ja- nuari 1974). Selanjutnya tur ke liling Inggris, Jerman Barat, dan sebagian besar benua Ero- pa (1974). Semua berhasil gemi- lang. Bahkan nyaris menggusur Deep Purple dan Led Zeppelin. Tahun berikutnya Queen ter- an Pop Song Festival, Manila. Lagu Jangan Sampai Berpisah (ciptaan Rinto Harahap) yang dibawakan Tetty Manurung berhasil menang di Asia Song Festival. Sementara itu Harri Mukti, lewat lagu Aku Suka Kamu Suka, gemilang sebagai penyanyi terbaik pada ABU Song Contes di Kuala Lumpur. Pun lagu Cintailah Alam karya Januar Ishak dan Anita Rahm- an keluar sebagai lagu terbaik di festival Hiroshima Jepang. Di dalam negeri sendiri, mu- lai 1989 tabloid Monitor beker- jasama dengan BASF, mengge- lar Puncak Prestasi Musik Indo- nesia (PPMI). Bisa disebut, ini- lah gelaran penghargaan ter- baik, terpercaya, dan terbesar, yang pernah ada di tanah air, karena nama-nama yang ke- mudian menjadi "yang terbaik" langsung dipilih oleh publik pe- nikmat maupun pengamat mu- sik itu sendiri. Dari gelaran ini, muncul nama-nama yang tak asing lagi, sebagai yang "ter- Ketika gaya punkrock melan- da Eropa, musik Queen ikut ter- bawa. Hasilnya berupa single macam We Will Rock You dan We Are The Champions, yang menguasai seluruh bursa musik dunia. Bahkan berminggu- minggu We Are The Champions jadi lagu kebangsaan pada se- tiap pertandingan sepakbola di Eropa. Masuknya perangkat synthesi- zer yang dicetuskan Roger Tay- lor, melahirkan album The Ga- me dalam warna new wave. Satu nomernya berjudul Another One Bites The Dust meledak jadi hit besar di Amerika Serikat. Dari masa ini dimulai tugas mereka menggarap musik film. Soun- dtrack pertama untuk film Flash Gordon, produksi Dino de Lau- rentis, masuk dalam nominasi musik film terbaik di Inggris. Sementara lagu Flash jadi hit di Jerman Barat. Berikut We Are The Champions muncul dalam film Revenge of The Nerds. Atau Acara 103 FM Salam Alam ALAM, bagian dari kehidup- an manusia. Alam adalah saha- bat manusia yang menyenang- kan, yang bisa memberikan ke- bahagiaan, kepuasan batin yang tidak terhingga. Mencintai alam, sudah tentu merupakan satu hal yang harus ada atau ter- tanam dalam diri kita. Di Denpasar, SMAK Swastias- tu juga cinta alam. Giri Suta, adalah nama pecinta alam sis- wa-siswi SMA yang berlokasi di Jalan Serma Kawi 4 ini. Menu- rut Giri Suta, pembinaan gene- rasi muda Indonesia merupa- kan usaha yang harus terus me- nerus dilaksanakan guna mem- persiapkan generasi penerus bangsa dan negara. Pembinaan ini akan lebih berhasil bilama- na persatuan dan kesatuan di- kalangan generasi muda terus menerus dibina, mulai dari ka- langan yang terkecil sampai ke tingkat yang lebih luas, dalam hal ini dengan usaha pembina- an kesatuan bangsa. Organisasi pecinta alam, khususnya Sipala (siswa pecinta alam) Giri Suta SMAK Swastiastu merupakan Geido. baik" dan "terpilih" sepanjang kurun 1989. Untuk penyanyi anak-anak misalnya, terpilih Bayu Bersaudara dan Puput Me- lati. Sedang lagu anak-anak, Abang Tukang Bakso ciptaan Ma- mo Usman, Penyanyi Pop, Fariz RM dan Vina Panduwinata. Pi- lihan grup pop sekaligus lagu pop jatuh pada kelompok Trio Libels dengan lagunya Gadisku ciptaan Kendi K. Penyanyi jazz, Utha Likumahua dan Ermy Ku- lit. Untuk grup jazz terpilih ke- lompok Krakatau, serta lagu Mana ciptaan Deddy Dukun/ Dian Pramana Putra. Di sektor rock, penyanyi terpilih Ikang Fauzi dan Nicky Astria, kelom- pok God Bless sekaligus lagu Menjilat Matahari-nya, ciptaan Jockie Suryoprayogo. Di kubu dangdut, lagu Dimana Ada Kamu Disitu Ada Aku ciptaan Benny Ashar, menjadi pilihan. Pilihan penyanyi daerah jatuh pada Mus Mulyadi dan Hetty Koes Endang, kelompok Masnait, ser- ta lagu Cinta ciptaan Nano S. Peranan TVRI, agaknya, tak ka- lah penting dalam me- nyemarakkan musik Indonesia. Ada pilihan penyanyi yang pe- nampilannya terbaik di TV, ja- tuh pada Harri Mukti dan Trie Utami. Album rekaman terbaik, terpilih album Mata Dewa pro- duksi AIRO Record. Penata mu- sik, Purwacaraka dan penyanyi pendatang baru, Mel Shandy. Lagu tercantik, Kemesraan ciptaan Franky dan Johny Sahi- latua. Desain sampul kaset, Ma- ta Dewa rancangan Wikki. Soun- dtrack film, Catatan Si Boy II dan lagu Emosi Jiwa ciptaan Harry Sabar. Dan terakhir, pe- nyanyi pujaan sepanjang 1989 terpilih Iwan Fals. Itulah. Sementara dari dunia show- biz atau pagelaran panggung, ada kecendrungan para pe- nyanyi mengadakan tour ke dae- rah-daerah sekaligus memper- kenalkan album rekaman terba- ru mereka. Konser musik rock juga menggebu-gebu di beber- apa kota besar. Di Denpasar khususnya, dan di Bali umum- nya, tahun 1989 termasuk tahun lesu. Artinya, di banding tahun- tahun sebelumnya, pada sepan- jang lintasan 1989 hampir tidak ada pagelaran yang cukup pu- nya arti. Hanya sekali, barang- kali, di akhir tahun pagelaran "Musik Kampus"nya fakultas hukum Unud satu-satunya yang One Vision, lagu yang berbicara akan dunia yang lebih baik, ha- dir dalam film Iron Eagle garap- an Sidney J. Frurie. Dari Greatest Hits, album yang memuat tembang-tembang pi lihan Queen, muncul ide mem- buat rekaman video. Terbitlah pertama Gratest Flix. Disusul konser Live in Rio yang masuk dalam jajaran video musik ter- laku di dunia. Rekaman ini memperlihatkan konser 'Rock in Rio,' festival musik terbesar di amerika Selatan, di mana Queen disaksikan oleh sekitar 250.000 pasang mata. Terhitung pula Queen pernah menggelar konser gratis di Hy- de Park, Inggris (1976). Diun- dang ke arena balap sepeda de- ngan gadis-gadis cantik berte- lanjang dada. Di sana sempat di- kumandangkan lagunya Bicycle Race (1978). Tampil pada festi- val musik yang diprakarsai Paul McCartney buat mengumpul- kan dana bagi korban perang di Kamboja (1979). Freddie khu- sus menciptakan tembang Is This The World We eated? buat organisasi perlindungan ling- kungan 'Green Peace' (1984). Dan ikut dalam konser 'Live Aid' di London dan Philadel- phia (1985). Di luar nama Queen, mereka masing-masing pernah mengga- rap rekaman Solo. Kecuali John Deacon. Karenanya, sekitar ta- hun 1981 mereka harus meneri- ma cercaan dari penggemar di berbagai pelosok dunia. Queen di ambang perpecahan. Ironis- nya, Freddie malah mengajak David Bowie bareng Queen. Na- mun konflik itu tak panjang. Jika Queen selalu tampil se- marak di atas panggung, tak lain karena Freddie Mercury ahli mengarahi busana pentas. Walaupun bisa meleset. Pernah terjadi di Rio de Janeiro, Brasi- lia, ketika lagu I Want To Break Free dibawakan dengan penam- pilan rambut dan buah dada palsu, dianggap penonton ma- lah menghina negara mereka . Bali Post wahana pembinaan generasi muda dan bagian integral bang- sa, mempunyai kewajiban un- tuk mensukseskan program pembinaan generasi muda. Dan bentuk-bentuk kerja sama dengan masyarakat maupun de- ngan sesama generasi muda khususnya dalam wujud aktifi- tas bersama, merupakan usaha nyata dalam usaha pembinaan persatuan dan kesatuan di ka- langan generasi muda. Dengan dasar pemikiran se- perti di atas, beberapa waktu yang lalu Sipala Giri Suta me- nyelenggarakan kegiatan Lom- ba Lintas Alam'89. Disamping faktor kecepatan atau ketepat- an waktu, kriteria penilian lom- ba ini antara lain terletak pada kerapian, kesopanan, ke- kompakan, serta ketrampilan peserta. Lomba lintas alam yang bersifat universal (terbu- ka untuk umum), organisasi dan perorangan ini mempunyai tujuan untuk meningkatkan ke- terlibatan Sipala Giri Suta da- lam bentuk kerja sama antar ge- nerasi muda, memasyarakatkan olahraga, serta kesadaran akan rasa solidaritas terhadap sesa- ma. Disamping itu untuk mem- pererat hubungan diantara or- ganisasi-organisasi pecinta alam, pemuda, pelajar, maha- (Bersambung ke Hal X kol 6) tersendiri. memiliki gaung Yang lain, ada juga pagelaran yang sifatnya "festival" seperti yang pernah diselenggarakan di Singaraja. Dalam "ukuran" nasional, ko- ta Surabaya termasuk kota yang tak pernah sepi dari pagelaran musik rock. Surabaya seakan barometer musik rock itu. Ter akhir, yang rada penting dicatat dalam sejarah pagelaran musik rock di tanah air adalah adanya kerusuhan besar yang terjadi pada pertunjukan Iwan Fals di Jakarta. Akibat peristiwa ini; izin pertunjukan musik rock seolah "ditinjau kembali" oleh pihak berwajib. Akibat lain, rencana pertunjukan Iwan Fals di 40 kota akhirnya batal total. Kasihan. Di lain pihak, kelom- pok God Bless memakai tahun 1989 sebagai tahun mulainya tur mereka, sekalian untuk memperkenalkan album ter- barunya. no sa Iny Trend 1990 Tahun 1989 memang tahun keemasan dan kejayaan pop- kreatif, dangdut, yang model kroyokan. Dalam lintasan warsa ini tidak terdengar lagi gaung musik ala Ebiet G. Ade, ala Gombloh almarhum, Franky & Jane, Bimbo, dan seangkatan- nya. Namun gaung lebih banyak disesaki oleh sebagian besar pendatang baru, yang cukup berbekal kesaktian. Sebutlah misalnya kelompok KLA Pro- ject, Elfa's Singers, Geronimo, Indonesia 6, Spirit, El Pamas, Lipstick, dan sebagainya, meng- imbangi kelompok dan pe- nyanyi lama yang juga tetap ingin ikut bersaing macam SAS grup yang tahun 1989 ini mene- lorkan album Sirkuit, Koes Plus, Super Kid, Krakatau dan seba- gainya. 2 Sesuatu yang tiba-tiba men- cuat atau meledak ke permuka- an memang sering tak terduga. Dalam kancah permusikan di Indonesia, ledakan itu dicipta- kan oleh kelompok musik Search dari Malaysia. Lagu Isa- bella yang dilemparkannya di pasaran, benar-benar meledak. Banyak musisi kita yang ngiri sembari menelan ludah. Isabella seakan mewabah ke pelosok- pelosok. Lagu pop cengeng yang diselimuti dengan aroma rock ini, begitu fasih meluncur dari bibir anak-anak bocah sampai yang makin kebebasan. Penon- ton ngamuk dan puluhan botol melayang ke panggung. Freddie segera minta maaf dan menco- pot atribut kewanitaannya. Di samping Freddie, Brian dengan sarjana elektroniknya sangat membantu dalam urusan pang- gung khas Queen. Apa sebetulnya terjadi pada setiap pentas Queen? Grup pe- nerima Silver Clef Award, peng- hargaan tertinggi dari pemerin- tah Inggris atas prestasi luar biasa mereka di bidang musik akhir tahun 1984 ini, terkenal bermain atraktif. Padahal Fred- die motornya Queen ini dikenal pemalu. Namun kerapkali tam- pil seksi, hingga pernah dituduh sebagai kaum biseks. Atau John Deacon yang kalem, dan berse- dia main di belakang panggung kalau dibolehkan. Barangkali Queen memang "ratu." Berikut ini diskografi Queen: Album: Queen (1973), Queen II (1974), Sheer Heart Attack (1974), A Night at The Opera (1975), A Day at The Races (1976), News of The World (1977), Jazz (1978), Live Killers (1979), The Game (1980), Flash Gordon (soun- dtrack-1980), Hot Space (1982), The Complete Works (box-1985), A Kind of Magic (1986), Live (1986). Single: 1 Can Hear Music (1973), Keep Yourself Alive (1973), Seven Seas of Rhye (1974), Killer Queen (1974), Now I'm He- re (1975), Bohemian Rhapsody (1975), You're My Best Friend (1976), We Will Rock You (1977), Crazy Little Thing Called Love (1980), Under Pressure (1981), Greatest Hits (2 versi-1981/82), Radio Gaga (1984), I Want To Break Free (1984), It's A Hard Life (1984), One Vision (1985), A Kind of Magic (1986), Another One Bi- tes The Dust (1986). Rekaman vi- deo: Greatest Flix (1982), We Will rock You (1984), The Works (1984), Live in Rio (1985), A Kind of Magic (1986). (Puartama). nenek-nenek, dan malah beber- apa perusahaan rekaman Indo- nesia mentransfer lagu ini keda lam berbagai versi termasuk dangdut. Lalu, yang terjadi se- lanjutnya? Beberapa musisi "rakus" Indonesia ramai-ramai membuat lagu yang sama, atau paling tidak mirip dan mende- kati model Isabella. Sebutlah mi- salnya Deddy Dores yang men- 200 rep.Kps-Mon BINTANG 1989 - Inilah sebagian "bintang" yang menggores peta lintasan musik Indonesia sepanjang warsa 1989. Sebutlah misalnya, seperti terlihat dalam gambar, Vina Panduwinata yang berpenampilan terbaik di televisi, Trio Libels dengan hit "Gadisku"nya sebagai kelompok terbaik, Amy dari grup Search dengan "Isabella"nya, Ikang Fauzi yang terpilih sebagai penyanyi rock pria terbaik, Trie Utami yang handal lewat Rumpies dan Krakatau, Iwan Fals yang menjadi penyanyi pujaan, Harri Mukti yang gayanya menawan di televisi, Meggy Z. yang kondang lewat lagu dangdut "Gubug Bambu." Heidi diana yang memelopori meledaknya pop-dangdut, Mel Shandy sebagai penyanyi pendatang baru terbaik, dan Nicky Astria sang senior yang terpilih sebagai penyanyi rock wanita terbaik. Itulah sebagian dari mereka. Bagaimana di tahun 1990 ini? DENGAN masuknya Anom Ranuara sebagai juri Lomba Drama PSR tahun ini, ada sedi- kit perubahan cara penilaian terhadap pementasan teater yang diperlombakan. Kreteria- kreteria yang sebelumnya telah dipatok oleh panitia mengalami peninjauan kembali. Ini sesuai nampaknya dengan moto pani- tia: tahun depan selalu harus lebih baik. Sesungguhnya apa yang ber- ubah adalah pada cara pandang atau pendekatan yang dilaku- kan terhadap pementasan se- buah teater. Kalau dulu juri te- lah "dibekali" sejumput pato- kan yang berakar pada pende- katan struktur formal, maka ta- hun ini pendekatan yang dipa- kai lebih pada pendekatan re- septif audience aproach: sejum- lah mana suatu pementasan bi- sa dinikmati apa adanya. Di sini juri senantiasa siap menerima hidangan" yang disajikan di panggung. Kalau itu berupa roti dengan steakbeef, juri harus me- makai pisau steak dan garpu un- tuk menikmatinya. Kalau itu nasi bungkus, juri harus siap memakai tangan untuk menik- matinya. Jadi, boleh dikatakan juri tidak bisa memaksakan ke- hendaknya dengan konsep yang ia miliki sendiri, menilai sebuah pementasan. Konsekuensi pen- dekatan audience ini adalah ju- ri harus (justru) membekali di- rinya dengan berbagai konsepsi sekaligus berbagai alat analisis. Ini penting untuk menghindari salah ukur yang bisa berakibat tidak baik. Pendekatan seperti ini memang menuntut juri yang kaya, bukan yang miskin. Unsur subjektivitas dalam pendekat- an ini adalah pengalaman este- tis, pengalaman batin, dan sedi- kit intelektualitas. Secara umum apa yang dipen- taskan oleh para peserta baru Dari Lomba Drama PSR 1989 Pengantar Redaksi Lomba Drama, sebagai salah satu cabang seni yang dilombakan dalam Pekan Seni Remaja (PSR)-VI 1989, memang menarik untuk dibahas. Menarik, bukan lantaran banyaknya peserta yang ikut ambil bagian dalam lomba ini, namun lebih mengarah pada esensi teater itu sendiri di kalangan remaja. Adakah teater itu sudah dicintai para remaja atau sekadar hura-hura semata ? Berikut catatan tercecer Joni Suhartawan, salah seorang juri lomba. Selamat mengikuti. INZAI MICHELIN PERCAYAKAN PRESTASI ANDA BERSAMA MICHELIN F Rahasia Sepatu Terbaik Pesona dalam Pribadi Juara dalam Lapangan Dapatkan Sekarang Juga!! HUBUNGI TELP. (0361)-23541 dadak membentuk kelompok Caesar, serta kelompok kelompok lainnya yang (sung- guh) memalukan untuk disebut dalam tulisan ini. Apa yang dilakukan grup Search dari Malaysia itu, bisa disebut sebagai fenomena ter- sendiri bagi kelanjutan dunia musik Indonesia. Model slow rock yang ditawarkan Search ke bisa dinikmati pada segi tek- sturnya saja. Dengan kata lain yang menonjol disodorkan ada- lah segi teknik atau manipulasi- nya, belum bisa dinikmati sam- pai ke "rasa" atau jiwa atau gre- getnya. Padahal teknik ini ber- akar pada intelektualitas dan pengalaman penggarap dan pe- main-pemainnya, serta (penu- lis) naskah. Kalau boleh digam- barkan secara global bisa seper- ti pada bagan di bawah ini : Teknik atau manipulasi bisa di- lihat pada segi volume dan arti- kulasi vokal, irama, teknik mun- cul dan ending, bloking, ilustrasi dan sebagainya. Kesemuanya merupakan aspek keterampilan memanfaatkan modal fisik se- buah pementasan teater, yakni tubuh. Selain aspek keterampil- an, semuanya itu juga merupa- kan aspek ekspresi terhadap modal non fisik yang justru menjadi modal pokok sebuah pementasan (juga kesenian lainnya), yakni rasa. Pem- bentukan rasa inilah yang me- minta atau menuntut sejumlah pengalaman dan penghayatan kehidupan terutama yang bersi- fat batiniah. Dengan demikian sebuah pementasan yang utuh terletak pada keterhubungan yang erat dan konsisten antara teknik/manipulasi, tubuh, rasa dan pengalaman (batiniah). Bagan yang lahir dari pe- nyederhanaan analisis berda kuping pecinta musik kita, akan dijadikan pegangan khusus pa- ra musisi Indonesia dalam ber- karya. Kemungkinan besar, trend slow-rock ini bakal me- warnai lintasan musik 1990. Tentu saja sembari menunggu perkembangan dan perluasan konsep pop-kreatif atau perja- lanan keemasan pop-dangdut serta wabah bernyanyi kroyo- MICHELIN sarkan pendekatan penonton tersebut menjadi alat bantu un- tuk mengamati setiap pemen- tasan. Dengan demikian ia sen- diri bukan konsep, bukan kri. teria melainkan alat penunjuk arah garapan-garapan teater yang dipanggungkan peserta. *** KITA mulai dari hari pertama (16 Desember) yaitu teater Bhuana, Teater Posti dan Tea- ter Anyar. Dua yang pertama nyaris hanya bisa dinikmati de- ngan mata, padahal nyata sekali terlihat kehendak untuk me- nyuguhkan patisari naskah/ cerita. Nampaknya setiap pe- main belum saling menyadari keberadaan lawan mainnya se- hingga tak nampak irama per- mainan lewat ping-pong dialog misalnya, atau lewat permainan bloking. Bhuana berusaha me- nuju ke sebuah bentuk pengga- rapan panggung "yang diingin kan" tetapi rupanya masih ha- rus menghadapi kendala teknis yang pokok, yaitu vokal dan ke- luwesan gestural. Hal yang hampir serupa dihadapi oleh Posti. Hanya saja Posti perlu be- lajar banyak lagi untuk mene- gaskan diri antara garapan panggung dengan garapan TV. Teater Anyar memperlihatkan dirinya dengan pretensi lebih dari sekadar memainkan nas- kah. Ada usaha untuk meme- gang konsep garapan tertentu, Personal Jogging Shoes. Exclusife For Sport's People. MINGGU, 7 JANUARI 1990 SCR யாளம kan, di tahun 1990 ini konsep rock tetap akan membayang- bayangi perkembangan itu sen- diri. Konsep rock dalam peng- ertian yang luas, tentu saja. Na- mun, adakah yang tahu, "leda- kan" apa yang bakal terjadi da- lam dunia musik Indonesia di lintasan 1990 ini? Ah, betapa misterinya sesuatu yang kita be- lum tahu itu. (Gus Martin). nampaknya komedi dengan ge- rak teateral. Sayangnya ini ti- dak konsisten dipegang. Dasar pantomim yang dipakai meng- garap gerak pemain hanya ter- jadi pada dua pemain, yaitu pe- main pembuka dan Pak Lenco. Selebihnya lepas. Penggarap rupanya perlu menegaskan atau konsisten dengan apa yang memang menjadi pilihannya. Atau kalau ternyata sebelum- nya tidak memilih (menyerah- kan pada "kebijakan" pemain sendiri), setidaknya ada "ke- kompakan" tertentu dalam tipe dan gaya garapan. Ditunjang oleh pendalaman pengalaman dan teknis, teater Anyar boleh jadi kelak merupakan grup tea- ter yang menjanjikan. Hari kedua (17 Desember), dua grup yang tampil sama- sama mementaskan naskah yang sama, yaitu "Malu". Set panggung yang lumayan men- dukung pada Teater Mentah merupakan satu hal yang lewat begitu saja. Pemain agaknya kurang bisa memanfaatkan set- ting yang cukup bagus itu. Pada grup ini beberapa pemain cu- kup menyelamatkan pementas- an, yaitu pemain Pak Lenco, Bu Abdi dan Anggreni. Ketiga- tiganya memiliki volume vokal yang lumayan, hanya saja segi artikulasi lemah. Teater Angin B rupanya berusaha menutup ketidaksiapannya dengan gaya dagelan. Untungnya, tidak ber- kesan urakan kampungan. Ini mungkin karena para pemain- nya memiliki daya improvisasi dan "kesadaran" berteater yang cukup. Meski lupa dialog dimainkan justru dengan meli- hat naskah (Bu Abdi pemegang naskah), terasa "menyatu" de- ngan garapan. Memang bukan soal boleh atau tidak boleh lainkan bagaimana kesan yang ditinggalkannya. Dengan gaya lugu pada pemeran Bu Abdi, pe- mentasan teater Angin B ini cu- kup terselamatkan dari lobang (Bersambung ke Hal X kol 6) 31 Mummi $50 POR C. 1578 INGGU, 7 JANUARI Watanabe SEGALANYA untuk ja kan pemusik kenamaan dao. Dia menjadi peniup "Jazz adalah kehidupan buh bersamanya," ujar pe itu. Menjadi peniup saxofo satunya pilihan Sadao. Se klarinet. "Saya berlatih sangat H berlatih sejak pk. 08.00 malam," ujar pecandu ja Dan disiplin keras itu kan beberapa pengharga antaranya adalah peng Grand Prix Award tahun Jepang. Musik sangat pribad: menjadi diri saya sendiri, kali harus bisa menghar musikus harus berusaha baik dari musiknya sen nabe. Seperti tahun-tahun s mungkinan pemusik kor kembali menjadi pemusi tanya kapan akan berhe jazz ini berkilah: "Saya al fon sampai akhir hayat." Roro Me BERBAGAI lakon ditan kan lewat ungkapan prag tari oleh para mahasiswa S lah Tinggi Seni Indon (STSI) Denpasar, selama malam berturut-turut dari Desember lalu. Pentas yang digelar di panggung N Mandala, di kampus STSI, J Nusa Indah, Denpasar, ad dalam rangka ujian senima tingkat sarjana (S1) pada guruan tinggi kesenian sebut. Ujian akhir itu diikuti ol FRAGMEN TARI- Salah sarjana (SI) STSI Denpasa. Listen To Th The PT. RA HOTEL Bal SANUR-BALL INDI Color Rendition Chart