Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1992-06-07
Halaman: 05

Konten


NGGU, 7 JUNI 1992 MINGGU, 7 JUNI 1992 NG PRUNG ENARI 的 Singedimayan Iqbal, bekerja sebagai saha tambak udang ukses. adiran kedua orang itu, uat suasana pendapa itu mbah semarak. Sebab ke- rang itu, selain akan erikan petunjuk teknis, awa juga bingkisan ber- enganan yang cukup ba- yang bisa dimakan ber- Tapi semuanya itu ha- atur oleh Merlin. Hoyo dan Iqbal yang su- erlena di sudut pendapa at tersenyum senyum erbisik bisik. Tapi bisikan sa ditangkap oleh siapa wang mau memperhati- terutama oleh Mak Isah Salehak, ibu Merlin. Se- ernah Mak Isah melapor Salehak bok! Pak Budoyo itu gan- g benar pada Merlin". wab Salehak seperti nya jika mendengar la- a tentang gandrungnya pada Merlin. ang namanya penari gan- g, ya digandrungi orang api khusus pak Budoyo ita Dia sangat memanjakan in," sanggah Mak Isah akinkan. atu pula mengoyak-nguy hku ereka lepaskan pakaiank aku betul-betul bulat sepert eka, lalu mereka terta hak-bahak sambil memper akan aku seperti bola ping Aku hanya meronta-ron kesetanannya, keberingasa eka semakin sesak dicabi knya tubuhku Baga Bersambung ke Hal. 11, koll % 20% CAT mpatik BUS (0361) 37506 - Renon-Denga POS ANAK- ANAK Hikmah untukku Oleh Komang Wirastuti Eh, "PINCANG, pincang.. si Pincang lewat. Awas jatuh lho cang. Ha ha ha ha. Begitu lah ejekan-ejekan teman-teman terhadapku. Aku hanya dapat menunduk sedih mendengar ejekan-ejekan mereka. Ya, sesudah kejadian tiga bulan yang lalu aku hanya dapat menggerakkan satu kakiku saja. Kejadian yang hampir saja me- renggut jiwa kami sekeluarga. Ketika itu ayah merencanakan untuk menengok kakek yang ka- barnya sedang sakit dan meng- harapkan kedatangan kami se- keluarga. Kepada kantor, ayah telah meminta cuti selama de- lapan hari, sedangkan aku dan Mbak Sasa telah juga meminta izin dari sekolah karena tidak dapat mengikuti pelajaran se- lama delapan hari. Dan pada hari yang telah ditentukan ayah, kamipun bersiap-siap. "Sa panggil Ibu pada ka- kak sulungku. "Ya bu," sahut Mbak Sasa. "Baju-bajumu sudah kau ma- sukkan dalam tas?" tanya Ibu. "Sudah Bu, sudah siap semua. Baju-bajuku dan baju-baju Rara saya jadikan satu dan telah saya masukkan ke bagasi mobil," sambung Mbak Sasa. "Oleh-oleh buat kakek, nenek, dan Om Pur?" tanya Ibu. "Sudah juga. Tu sudah masuk bagasi," kata Mbak Sasa lagi. "Bagus, kalau Ibu dan Sasa su- dah siap, ayo kita berangkat. Li- hat adikmu, Rara sudah tidak sa- bar lagi menunggu kalian" sahut ayah. Maka, setelah siap semua, kami sekeluarga berangkat ke rumah nenek dan kakek. Di da- lam mobil, aku terus berkhayal membayangkan bagaimana gembiranya kakek, nenek dan Om Pur menyambut kedatangan kami dan pasti nenek tak lupa menyuguhkan buah kesukaanku. Ketika aku masih sibuk ber- khayal, tiba-tiba Mbak Sasa ber- tanya pada Ibu. "Bu, kenapa perasaan Sasa tiba-tiba jadi nggak enak ya? Pa- dahal waktu berangkat tadi Sasa senang banget tapi tiba-tiba gi- mana gitu," kata Mbak Sasa. "Alah.... paling juga resah mikirin pacar yang telah pergi," jawabku seenaknya. "Hus anak kecil tahu apa!" seru kakakku dengan kesal. "Sudah-sudah," kata Ibu mele- rai. "Kalian ini tidak di rumah, di mobil, tetap saja bertengkar kayak kucing dengan anjing aja," kata Ibu lagi. "Mbak Sasa yang jadi anjing, aku yang jadi kucingnya," ka- taku sambil terkekeh. DONGENG Putri Ambar DI kerajaan Banyu Kencana sedang terjadi kegelisahan. Ba- gaimana tidak, sang raja sudah amat tua. Usianya sudah lanjut, tapi belum juga mempunyai pengganti. Beliau mempunyai seorang permaisuri yang cantik jelita bernama Dewi, dan dianu- grahi tiga orang putra. Beliau be- lum memastikan siapakah yang akan menggantikan kedudukan beliau yang memerintah kera- jaan dgn adil dan bijaksana. Pu- tra pertama adalah pangeran Aria, yang kedua adalah putri Ambar dan terakhir adalah pa- ngeran Jaya. Mereka masing- masing mempunyai kepandaian. Semua kepandaian mereka amat berguna bagi kerajaan. Tapi itu bukan syarat untuk menjadi raja. Masih banyak yang lainnya yang harus dipenuhi. Suatu hari sang raja memang- gil ketiga puteranya. Beliau ber- maksud membicarakan masalah itu. "Anakku, kalian sudah tahu, belum juga ada yang mengganti kan ayahandamu ini walau su- dah akan mangkat. Oleh karena itu, Ayah ingin sekali memerin tahkan sesuatu pada kalian ber- tiga," kata sang raja dengan arif nya. "Kau Aria, pergilah ke kera- jaan barat. Sampaikan kalau ayah ingin mencari pengganti mohonlah agar ditunjukkan siapa di antara kalian bertiga yang dipilihnya." "Kau Putriku Ambar, walau- pun kau wanita tapi jalankan Mari Bermain tugas ini. Pergilah ke kerajaan utara sampaikan maksud ayah juga. "Kemudian raja berpaling pada Jaya. "Kau kutugaskan pergi ke kerajaan timur sampai- kan maksud ayah yang sama," ti- tah baginda raja. "Baik ayahanda. Titah aya- handa akan kami laksanakan, kata Pangeran Aria. Setelah menghaturkan sembah, mereka bertiga lalu berpamitan pada ibundanya dan pergi meninggal- kan kerajaan. Di perempatan jalan batas wi- layah kerajaan, mereka bertiga berpisah. Mereka masing memacu kuda menuju tempat tujuannya. masing Tapi setelah putri Ambar pergi, Pangeran Aria dan Pa- ngeran Jaya sempat menyusun rencana jahatnya. Mereka ber- maksud agar putri Ambar tidak dipilih ayahandanya. "Sebaiknya ketika akan pu- lang, kuda putri Ambar kita curi lewat seorang suruhan. Tentu ia akan bingung untuk pulang. Apalagi daerah tujuannya yang terjauh," kata pangeran Aria. Pangeran Jaya menyetujui lalu mereka berpisah. Tepat saat bulan mati pa- ngeran Aria dan pangeran Jaya telah bertemu kembali di perem- patan jalan semula. Mereka se- gera berunding. "Adikku, apa- kah sudah kau kirim pencuri itu," tanya pangeran Aria. "Sudah kakang. Pengemis itu hamba hadiahkan beberapa po- tong emas seperti perintah ka- kang," jawab pangeran Jaya. "Bagus adikku ia akan sampai tidak tepat pada waktunya. Ha...ha...ha. Kita pasti berha- sil," kata pangeran Aria dengan sombongnya. "Kalau begitu mari kita pu- lang ke kerajaan kakang. Tentu- nya ayahanda telah menunggu," lanjut pangeran Jaya. Malang benar nasib putri Am- bar. Kudanya hilang dicuri orang. Sementara ia harus sam- pai tepat pada waktunya karena raja di kerajaan memberi kenang-kenangan berupa se- tangkai melati putih. Kalau ti- dak sampai pada waktunya pasti bunga itu akan layu dan menda- pat amarah ayahandanya. De- ngan sedih hati Putri Ambar ber- jalan kaki menyusuri jalan yang berbatu amat terjal. Gunung dan lembah ia lewati dengan sedih. Jika melati itu layu, Putri Ambar menangis. Air matanya yang ja- tuh di atas bunga itu membuat bunga itu segar kembali. Sementara itu raja di kerajaan Banyu Kencana merasa amat se- dih. Karena sudah lima hari le- wat sejak kepulangan pangeran Aria dan Jaya, Putri Ambar be- lum juga kembali. Tapi Tuhan Maha Pengasih, pada saat bulan bersinar terang, Putri Ambar sampai di kerajaan. Segera ia menghadap Ayahanda- nya. Tapi belum sempat bicara putri Ambar jatuh pingsan ka- rena lelahnya. Setelah siuman kembali, Raja Menangkap Ikan dengan Pencar PERMAINAN yang cukup terkenal di kalangan anak-anak di Bali, disebut Mencar. Artinya "menangkap ikan dengan pen- car". Pencar adalah alat jala ikan berbentuk kerucut, dibuat dari benang yang dirajut. Kalau dilepas dalam air bentuknya menjadi seperti lingkaran dan dapat mengurung ikan-ikan yang bergerombol. Ikan-ikan yang bergerombol itu selalu berusaha menghindar dari sergapan pencar yang dile- pas oleh nelayan. Kadang- kadang juga menerobos menem- bus jala kalau tahu dirinya su- dah masuk perangkap Gerak-gerik ikan yang berusaha menghindar dan menerobos pen- car itu amat menarik kalau di- mainkan dalam bentuk per- mainan. Cara Memainkan Banyak anak yang dapat dili- batkan dalam permainan Men- car ini. Paling sedikit 10 orang dan paling banyak 40 orang. Jadi satu kelas murid pun dapat me- mainkannya. Tentu saja luas la- pangan ikut menentukan jumlah pemain yang diperlukan. Untuk pemain yang 10 orang kira-kira memerlukan luas lapangan 5 x 5 meter persegi. Makin banyak jumlah pemain, makin luas lapa- ngan yang diperlukan. Para pemain dibagi menjadi dua peran. Sebagian menjadi pencar dan sisanya menjadi ikan. Biasanya pencar dipilih- kan pemain-pemain yang lebih besar dan lebih kuat. Namun da- pat pula ditentukan dengan me- lakukan undian atau sut. Per- bandingan antara jumlah pe- main pencar dan ikan tidak dapat dipastikan. Mungkin jum- lahnya sama atau berbeda sesuai dengan kesepakatan. Untuk adilnya, maka peran ikan dan lingkar, sesuai dengan keadaan sehingga ikan-ikan itu mudah tertangkap. Kelompok pencar merupakan suatu tim yang kom- pak. Mereka harus berpegangan tangan erat-erat, bergerak lin- cah dan terarah. Kalau pegang- annya putus berarti pencar itu rusak. Ikan-ikan pun lolos. Peran ikan dimainkan secara bebas. Mereka tidak perlu ber- gandengan tangan tetapi bebas bergerak menyelamatkan diri sendiri. Mereka tampak berge- rombol karena gerakan yang sama yaitu menghindari dari sergapan pencar. Ikan yang cer- dik dapat memperdayakan pen- car sehingga pencar mudah pu- tus. Pencar yang putus terjadi karena ulah pencar yang tidak kompak. Sebagian menarik ke Pencar dibentuk dengan cara kiri dan sebagian ke kanan. Hal berpegangan satu sama lainnya. itu disebabkan karena gerakan Mula-mula bentuknya merupa- ikan-ikan yang kan sebuah garis lurus, tetapi ke- membingungkan. mudian setelah permainan di- Walaupun permainan Mencar mulai, bentuknya menjadi itu memberi banyak kebebasan berubah-ubah. Mungkin meleng- kepada pemainnya, namun ada kung, bergelombang atau me- beberapa persyaratan yang ha- pencar itu dapat dipertukarkan. Pesan buat Para Remaja Alam, Mengapa harus Dirusak Oleh Wirantara SETIAP hari, bumi ini digero- goti, flora dan fauna yang tak ter- hitung jumlahnya menghadapi kepunahan, hutan yang ada se- jak ratusan tahun yang lampau mulai ditebangi semua atas nama kemajuan. Sesungguhnya, sebuah masyarakat yang berke- sinambungan adalah masyara- kat yang memenahi kebutuhan hidupnya tanpa mengurangi ha- rapan generasi mendatang. Mes- kipun hutan jarang dibicarakan, kehidupan ini tergantung pada- nya. Masyarakat yang paling maju pun tetap tergantung pada photosynthesis yang terjadi di hutan, pada rumput dan pada tumbuhan hijau lainnya. di tengah-tengah damainya alam pegunungan. Belum lagi batu ka- rang dan pepohonan yang tegar menikmati kesunyian sepanjang masa penuh dengan coretan- coretan oleh mereka yang meng- anggap dirinya sebagai pencinta alam. Ironis memang. Ini sudah dapat dijadikan bukti dari kele- Pecinta Alam mahan manusia. Berita tentang perusakan Hal inilah yang mungkin lingkungan merupakan hal yang mengakibatkan terdengar selen- sudah tidak asing lagi. Hal sema- tingan oleh mereka yang tidak cam ini terjadi pula di alam yang tahu makna petualangan, yang masih murni sekalipun. Setelah mengartikan "Mapala" sebagai sekian kali penulis naik-turun manusia perusak alam. Per- gunung, selalu saja ditemui nyataan ini tidaklah sepenuhnya sampah kota' yang berserakan benar karena masih banyak pen- Bali Post/024 Salah satu kegiatan pendidikan SMA 4 Denpasar. "Hu....., maunya tuh," jawab Mbak Sasa lagi. Tapi pada saat kami asyik ber- canda, tiba-tiba terdengar suara meledak, lalu gelap semuanya. Dan ketika mataku terbuka yang kulihat hanyalah warna putih dan bau obat yang hampir mem- buatku muntah. Kulihat kakiku tergantung sebelah. Ketika aku masih kebingungan, datanglah seorang suster mendekati ranjangku. "Mana Ibu, mana Mbak Sasa, mana Ayah?" tanyaku pada orang itu. "Tenang, tenang ya nak," sa hut suster itu lembut. "Kau be- lum boleh banyak bergerak. Ayah, serta kakakmu ada, dan masih diperiksa dokter". Yah, inilah petaka buatku ke- tika dokter mengatakan bahwa sebelah kakiku tidak dapat di- fungsikan lagi alias lumpuh. Se- jak peristiwa itulah aku menjadi orang pincang yang suka me- nyendiri di kamar karena takut dan malu diejek teman. Aku menjadi lebih suka membaca buku pelajaran dibanding bermain-main seperti dulu. Jika dulu Ibu mesti marah- marah untuk memaksa aku agar mau belajar, tapi kini Ibu malah menganjurkan aku supaya mau bermain bersama teman- temanku yang sering juga da- tang ke rumah. mengumpulkan ketiga putra putrinya. "Apa yang kalian da- patkan anakku?" tanya sang raja. "Ampun ayahanda, hamba dari kerajaan Barat dianugerah- kan tiga potong emas dan raja berpesan agar ayahanda memi- lih hamba sebagai pengganti ka- rena hamba pantas dan tertua," jawab pangeran Aria. "Hamba dari kerajaan Timur memberikan tiga potong berlian, dan berpesan agar ayahanda me- milih hamba karena di antara kami, hamba paling mengerti ilmu kerajaan ini," jawab pa- ngeran Jaya. "Dan kau putriku apa yang terjadi padamu?" tanya raja. "Ampun ayahanda, hamba dari kerajaan Utara hanya mem- beri setangkai melati putih ini. Beliau berpesan agar sebaiknya ayahanda tetap memerintah. Karena ayahanda amat disegani rakyat dan bijaksana. Seputih, melati itu ayahanda. Hamba me- mang bersalah karena terlam- bat. Hamba siap dihukum," ja- wab Putri Ambar sambil mencu- curkan air mata. "Sudahlah, dari sikap kalian Ayahanda memilih putri Ambar sebagai pengganti, " titah raja. "Oh, mengapa begitu? Bukan- kah hamba putra mahkota di sini?" tanya pangeran Aria tidak setuju. "Begitulah keputusan raja. Akhirnya putri Ambar-lah yang memerintah negeri itu, ra- kyat dapat hidup makmur sen- tosa karena ia adalah sangat bi- jaksana. Diceritakan oleh Ni Wayan Sri Mulyani Gg. Sekar Sari No. 2 Br. Legian Kelod-Kuta Bali 80361 rus ditaati. Persyaratan itu an- tara lain, 1. Tiap pemain, ikan maupun pencar tidak boleh melewati ba- tas lapangan. 2. Pencar yang putus tidak bo- leh disambung lagi. Pemain yang melanggar ke- tentuan di atas dinyatakan mati. Oleh karena pencar merupakan suatu tim, maka pelanggaran yang dilakukan oleh seorang anggota berarti pelanggaran yang dilakukan oleh tim. Tidak demikian halnya dengan ikan. Kelompok ikan dapat dinyata- kan kalah kalau semua ikan ber- hasil ditangkap pencar Iringan Lagu Lagu yang biasa mengiringi permainan Mencar itu sudah cu- kup terkenal di kalangan anak- anak. Judulnya "Juru Pencar" seperti termuat dalam rubrik ini. "Juru pencar" artinya tukang pencar atau nelayan yang me- angkap ikan dengan pencar. Syairnya sebagai berikut. Juru pencar, juru pencar Jalan luas mencar ngejuk ebe Ebe gede-gede, ebe gede-gede Di sowane ajaka liu Nelayan mengajak teman- temannya segera berangkat me- Bali Post Tiap hari aku berpikir meng- apa Tuhan begitu kejam terha- dapku. Mengapa mesti aku yang pincang, mengapa bukan Totok yang suka menyontek di kelas, atau Toni yang suka mencuri? Tuhan kejam, Tuhan tidak adil, Tuhan pilih kasih. Mereka tentu dosanya lebih banyak dari aku tetapi mengapa yang cacat justru aku? Hari itu memang hari sial, pi- kirku. Andai kami sekeluarga ti- dak jadi menengok kakek tentu kecelakaan itu tidak terjadi. Dan truk sialan itu, mengapa mesti datang dengan tiba-tiba? Semua kutunjuk sebagai penyebab kepincanganku. Besok adalah hari penentuan lulus tidaknya aku dari Sekolah Dasar. Hari ini aku benar-benar gelisah. Mbak Sasa yang sejak tadi menggoda terus, tidak kuhi- raukan. Sampai-sampai Mbak Sasa kesal sendiri. "Ra, yang kamu pikirkan itu apa sih?" tanya Mbak Sasa. "Tidak ada," jawabku singkat. "Kamu sekarang kok beda ya, adik Ra? Dulu Mbak Sasa senang ba- nget punya adik kayak kamu. Kamu cantik, centil, senang juga bercanda. Tapi Mbak sekarang kok beda, ya. Yang sekarang bukan lagi Rara yang dulu". "Memang," jawabku sambil tertatih-tatih pergi ke kamar. Ayu Ramanda Putri, kude- ngar namaku dipanggil Bapak Kepala Sekolah. Dengan hati berdebar-debar aku maju ke depan kelas. "Kita ucapkan selamat bagi Ayu Ramanda Putri," seru Ba- pak Kepala Sekolah padaku dan diiringi tepuk tangan dari teman-temanku. "Kau lulus, Nak". Dan perlu kau tahu kaulah orang yang pa- ling tinggi Nilai Ebtanas Murni- nya se-kota ini. Sekali lagi sela- mat Nak," kata Bapak Kepala Sekolah. Seperti mimpi saja ra- sanya. Kucubit lengan kananku, sakit, ternyata aku benar-benar tidak sedang bermimpi. (Bersambung ke Hal. 7, kol. 1) Penyesalan Irin IRIN menghentakkan kakinya dengan kesal. Gimana sih, Mama. Dulu Mama janji akan membelikan Irin sepatu baru kalau naik kelas. Tapi sekarang, jangankan beli sepatu, traktir teman- teman makan bakso saja sudah diomelin. Huh, sebal. Irin ingat kata-kata Mama tadi. "Sepatu Irin kan sudah banyak. Baru sebulan yang lalu Mama belikan. Kenapa sekarang minta lagi? Lagipula sepatu Irin kan ma- sih bagus-bagus," kata mama. "Tapi Ma, sepatu Irin modelnya sudah kuno, Ma. Teman-teman Irin sudah beli yang baru. Masa Irin enggak, Ma. Irin kan malu sama teman-teman. Lagipula kalau Irin keren kan Mama juga yang bangga. Boleh ya, Ma?", rengek Irin manja. Tidak Irin, kita sekarang lagi butuh uang. Kita harus berhe- mat," kata Mama tegas. Hemat, hemat, hemat... terus alasan Mama setiap Irin minta uang. Ada apa sih, dengan Mama akhir-akhir ini. Dulu Mama selalu membelikan apa yang Irin minta. Dari uang nonton, makan bareng teman-teman, atau uang untuk membelikan keinginan Irin yang lainnya, Papa juga selalu membawakan oleh-oleh sepulang dari kantor. Tapi sekarang, semua berubah. Tidak ada lagi oleh-oleh dari Papa, atau hadiah-hadiah lain buat Irin. Sampai-sampai mbok Nah yang dulu selalu menemani Irin dengan gembira, seka- rang lebih banyak diam. Irin jadi sebal tinggal di rumah. Ia lebih senang bermain di rumah Tanti, sahabatnya. Suatu hari, sepulang dari rumah Tanti, Irin melihat wajar mbok Nah yang pucat. "Ada apa, Mbok? Mbok sakit?", tanya Irin. "Mama. , Non," kata mbok Nah tersendat. "Ada apa dengan Mama, Mbok?", Irin bertanya tak sabar. "Mama, non Irin...., Mama non Irin... masuk rumah sakit," kata mbok Nah terbata-bata. Ya, Tuhan...Ada apa dengan Mama? Irin sedih campur cemas. Cepat-cepat berangkat ke rumah sakit, tampak Papa sedang duduk dengan gelisah di ruang tunggu UGD. "Pa.... Mama kenapa, Pa?", tanya Irin sedih. Barulah Papa berce- rita bahwa Mama menderita kanker otak. Itu sebabnya kesehatan Mama akhir-akhir ini menurun. Karena itu pula Mama selalu menganjurkan Irin agar berhemat. Karena Papa butuh uang ba- nyak untuk biaya pengobatan Mama. Ah, Mama. Kenapa Mama tidak mau cerita tentang penyakit yang Mama derita selama ini? Kenapa Mama tidak mau berterus terang kepada Irin? Ma, sekarang setelah keadaan Mama gawat, Irin baru tahu keadaan Mama. Irin menyesal, Ma. Selama ini Irin selalu meremehkan nasihat Mama. Ma, maafkan Irin, ya. Irin janji akan mengubah sikap Irin selama ini. Mama mau kan memaafkan Irin? Tapi Mama cuma diam. Mama sudah tidak berada dengan Irin lagi. Tidak juga dengan Papa. Tidak dengan siapa-siapa. Mama su- dah pergi jauh. Tapi Irin yakin, Mama di Surga pasti telah memaafkan Irin. Dan frin yakin, Mama telah bahagia disisi-Nya. 0345 Ju ru pen 03 1 7 Ja lan lu ● Wardani Jl. Raya Sesetan, Gg. Cenigan Sari 21, Denpasar JURU PENCAR Pelog Cepat 58 NN 310 7 7 113 7 car ၂ဝ ru pen car 4 5431 as menlcar nge juk e bē 3413 4 . 4 45 34 5575 ge dē ge dē e bē ge de ge de di so wal 433 4 be Ineaja ka li 30 nangkap ikan dengan pencar. Ikan-ikan itu berkumpul dalam jumlah yang besar di muara su- ngai. Demikian kira-kira mak- sud lagu tersebut. Mula-mula pemain menyanyi- kan lagu itu bersama-sama. Setelah berakhir dengan "Di so- wane ajaka liu" maka permainan pun dimulai. Selama permainan berlangsung, pemain tidak perlu menyanyikan lagu. Suasana ha- nya dihidupkan dengan tepuk ta- ngan dan sorak-sorai. Setelah memperoleh kalah-menang, per- mainan diulang lagi dengan me- nyanyikan lagu itu kembali. Ikan menjadi pencar dan pencar menjadi ikan. Biar sama-sama merasakan. Made Taro universitas dan sekolah tinggi yang ada di Amerika ini adalah mengajak mahasiswanya kem- bali ke alam. cinta alam sejati yang benar- diri. Orang asing datang dan benar mengabdikan diri demi pergi, akhirnya, keuletan dan lingkungan. Sebutlah misalnya kerja dari masyarakatlah yang Heather Paul yang menulis arti- menentukannya. Heather Paul kel tentang 'Plastics In Paradise' telah memberikan sumbangan Pernyataan perlindungan dan Dalam tulisannya dia mengajak pemikiran sesuai dengan pro- peningkatan keseimbangan eko- semua pihak untuk menangani gram pendidikan yang dijalani sistem, pengawetan sumber masalah sampah plastik di Bali nya. Dia adalah seorang maha- daya alam, dan pengontrolan guna mewujudkan komunikasi siswa Anthropologi di universi- polusi yang semakin meluas ba- yang bebas plastik. Sebagai tas Vermont (USA), yang nyak pula dilakukan oleh badan- orang asing, dia dapat saja mem- menghabiskan 4 bulan waktu- badan internasional, greenpeace, berikan sejumlah pengetahuan nya di Bali sambil belajar di dan juga oleh bintang-bintang penting dan anjuran-anjuran 'School for International Trai- Hollywood serta rocker-rocker mengenai pentingnya ling- ning' yang untuk di Indonesia ternama, tetapi kecendrungan kungan yang bebas polusi, na- berpusat di Peliatan Ubud. Salah yang muncul adalah semakin ru- mun semuanya akan berpulang satu keistimewaan program sak dan merajalelanya polusi kepada masyarakat lokal itu sen- yang melibatkan lebih dari 100 (Bersambung ke Hal. 11, kol. 1) SMA 4 Denpasar Lagi, Peroleh NEM Tertinggi mereka, apabila menemui suatu hambatan. PRESTASI yang diperoleh dari peranan anak didik, guru SMAN 4 Denpasar pada tahun- dan orang tua siswa. Disiplin di Tentang penggunaan labora- tahun sebelumnya, kini kembali sekolah ini sangat ketat dan ti- torium di sekolah ini, dibebaskan berjaya. Nilai ebtanas murni dak pandang bulu, apakah itu hingga malam hari. Di sini ada (NEM) yang diraihnya sekarang anak didik, guru maupun pega- paling tinggi di antara SMAN wai. Berbagai jenis sanksi siap dua orang petugas Lab yang siap membina anak didik yang ingin yang ada di daerah Bali. NEM menimpa mereka, apabila disi- tertinggi di sekolah ini mencapai plin yang diterapkan itu dilang- menggunakan Lab. Begitu pula 64,59 dan terendah 48,31. Rata- gar. Selain disiplin yang tinggi, dalam penggunaan zat-zat ki- mia, para siswa bisa sebebasnya rata nilai siswa yang diperoleh proses belajar mengajar di seko- 56,45 dari tujuh bidang studi lah ini tidak seperti di sekolah menggunakan sepanjang itu un- tuk menambah pengetahuan. yang diebtanaskan. Setiap bi- lainnya. Guru-guru yang meng- Khusus pengadaan dana untuk dang studi, rata-rata nilainya ajar di sekolah ini, selain me- mencapai angka tujuh. manfaatkan jam sekolah juga pembelian zat-zat kimia, banyak "Tahun ajaran 1991/992 ini memberikan semacam les privat dibantu oleh orang tua siswa me- lalui BP3 selain dari anggaran merupakan prestasi yang luar kepada anak didik. Les privat di- rutin. Kebebasan siswa menggu- biasa dan sangat memuaskan," berikan pada sore hari di seko- ujar kepala Sekolah SMAN 4 lah. Dalam hal ini ada pemba- nakan Lab, cukup menggugah di Denpasar, Drs. Sumerta ketika gian. Untuk jam formal, anak di kalangan anak didik di dalam ditemui Bali Post. Betapa tidak, dik diberikan materi pelajaran mengembangkan idenya. Ham- dari 217 siswa kelas III yang ada, sesuai dengan GBPP yang ada. pir setiap lomba karya ilmiah 53 orang di antaranya meraih ni- Sedangkan pada sore hari, ma- yang diselenggarakan Pusat, lai 10 dalam bidang studi mate- teri yang diberikan di pagi hari SMAN 4 tidak pernah absen. Na- mun sayang mereka rata-rata matika. Begitu juga bidang studi dimantapkan lagi dengan sistem keras lainnya seperti fisika, ki- modul. Artinya, setiap guru yang hanya mampu sampai juara ha- mia dan biologi. Nilai mereka akan memberikan les privat siap rapan. Kendalanya kemampuan anak didik melakukan asumsi mencapai angka delapan dan dengan lembaran kerja siswa. Anak didik nantinya dituntut masih kurang. Begitu juga guru- mempelajari, menganalisis dan guru pembimbing, kemampuan- Disiplin menyelesaikan soal-soal yang di- nya masih dipandang perlu di- Keberhasilan yang diraih berikan. Guru-guru di sini hanya SMAN 4 Denpasar, tidak luput sebagai tutor yang siap membina sembilan. (Bersambung ke Hal. 11, kol. 1) MONU BUAH HATI Besar nanti Putu Mia Rahmawati yang senyum manis ini, bercita-cita jadi dokter. Lahir 6 Mei 1989 dan tinggal di Jalan Kapten Agung No. 7A Denpasar. Putri kesayangan I Nyoman Mudita dengan Dra. Ni Wayan Puspawati melalui rubrik ini nitip salam buat semua keluarga di rumah. Selamat hari Minggu semoga sehat-sehat. Anak Agung Yudha Mahaputra, nama adik yang cakep ini. Lahir 15 Agustus 1991 dan besar nanti bercita-cita ingin jadi atlet tinju yang prope- sional. Alamat rumah Jalan Soka No. 126 Denpa- sar. Melalui rubrik ini ia nitip salam buat semua teman-teman dan keluarga di rumah. Selamat hari Minggu semoga rukun-rukun selalu. Halaman 5 Putu Agus Kartasasmita, nama bocah cakep ini. Lahir 19 Juli 1990 dan gede nanti bercita-cita ingin menjadi ahli ekonomi. Putra kesayangan I Wayan Sudarmita dengan Gusti Ayu M Sri Susi- lawati ini tinggal di Jalan Kepundung Gang XII/12 Denpasar. Lewat ruangan ini ia nitip sa- lam buat keluarga di rumah. Selamat hari Minggu semoga asung kerta raharja. Abik, begitu panggilan bocah cakep ini. Nama lengkapnya I Putu Abi Suryanata. Lahir 26 Juli 1990 dan besar nanti bercita-cita ingin menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa. Ala- mat rumah Jalan Seroja Tonja, Denpasar. Mela- lui rubrik ini ia nitip salam buat keluarga Wak di Mengwi dan di Denpasar. Semoga selalu sehat walafiat. Bayu Mahardika Wibowo, nama bocah gedut ini. Lahir 24 September 1987 dan gede nanti Putri sulung pasangan I Gede Yuthayasa dengan bercita-cita ingin menjadi Angkatan Laut. Putra Ni Wayan Ayani ini bernama Ayuni Yayas Ra- pasangan Satryo Wibowo dengan Nanik Iriani ini maswari. Lahir 24 September 1989 dan besar tinggal di Wisma Bayu 14 Tuban - Denpasar. Le- nanti diharapkan menjadi orang yang sukses dan wat kesempatan ini ia nitip salam buat Om Arif, analis. Alamat rumah Jalan Lettu I Wayan Duaji, Mbak Heny dan semua keluarga di rumah. Sela- Sukawati-Gianyar. Melalui rubrik ini Ayuni nitip mat hari Minggu semoga sehat dan rukun-rukun salam sujud buat keluarga di Desa Banyuning- selalu. Singaraja. Semoga sehat-sehat selalu. Nama adik manis ini Ni Made Rani Mahayani Dira. Di rumah panggilan akrabnya Gek Ani. La- Ni Made Indah Yani, nama adik manis ini. La- hir 5 Maret 1990 dan besar nanti diharapkan hir 6 Maret 1989 dan besar nanti diharapkan menjadi ibu rumah tangga yang baik. Alamat ru- menjadi orang yang berguna dan berbakti kepada mah Br. Sasih Gang Taman Sari No. 5, orang tua. Alamat rumah Desa Riang Gede Pene- Batubulan-Gianyar. Melalui rubrik ini ia nitip sa- bel, Tabanan. Lewat ruangan ini Indah nitip sa- lam buat Ibu dan bapak serta keluarga di rumah lam buat keluarga di Tabanan. Selamat hari selamat hari Minggu, semoga selalu sejahtera. Minggu, semoga sehat walafiat selalu. Putu Metta Dewinta Wandy, nama bocah ma- nis kita ini. Lahir 27 Juli 1989 dan gede nanti di- harapkan orang tuanya menjadi Filosuf yang terkemuka. Putri kesayangan I Wayan Dartha- wan dengan Ayu Diah Devi ini tinggal di Jalan Katrangan No. 28 Denpasar. Lewat rubrik ini ia nitip salam buat teman-teman dan semua ke- luarga dirumah. Selamat hari Minggu, semoga sehat sejahtera. Adik cakep yang sedang mejeng mengenakan udeng dan berkancut ini bernama Keyzha Nata- kharisma. Lahir 4 Juni 1989 dan besar nanti bercita-cita jadi pilot. Alamat rumah Jalan May- jen Sutoyo II/7 Denpasar. Lewat rubrik ini ia nitip salam buat keluarga di Singaraja dan Denpasar. Selamat hari Minggu semoga asung kerta ra- harja. KUPON "BUAH HATI" BALI POST