Tipe: Koran
Tanggal: 1992-06-07
Halaman: 16
Konten
Lat Halaman 12 Bali Post MINGGU, 7 JUNI 1992 Prancis Terbuka PIALA EROPA, Grup 1: Swedia, Prancis, Inggris, Denmark Seles Perpanjang Gelar Paris- Petenis nomor satu dunia, Monica Seles mengukir sejarah baru dalam kariernya setelah ia menempatkan dirinya se- bagai petenis putri yang berhasil menjuarai Turnamen Prancis terbuka berturut-turut tiga kali. Prestasi diukirkan setelah merontokkan saingan utamanya, Steffi Graf dari Jerman lewat pertarungan alot sekitar 2,5 jam dan berakhir dengan rubber set di lapangan tanah liat Roland Garos Pa- ris, Sabtu malam kemarin. diunggul Seles yang kan di tempat kedua itu mencuri set pertama dengan mudah dan hanya membutuhkan waktu 26 menit untuk mengakhiri perla- wanan Graf dengan skor 6-2. te- tapi di set kedua, Graf juara ta- hun 1988 dan 1989 itu bangkit untuk mengejar ketinggalannya. Meski Sales memberi perla- wanan sengit, namun laju Graf tak terbendung dan mengakhiri perjuangan Seles dengan 6-3 da- lam waktu 45 menit. Di set ketiga (penentuan) per- tarungan berjalan lebih seru dan kedua pemain bertarung dengan pola permainan sama lewat reli- reli base line yang amat melelah- kan. Graf sebenarnya sudah me- mulai dengan langkah gembira ketika ia mencuri game pertama. Namun kebangkitan Seles da- lam game berikutnya sama se- kali tak terbendung Graf, bah- kan Graf ketinggalan 1-3. Hal ini juga diakibatkan karena mental Graf sempat goyah ketika bebe- rapakali bolanya yang seharus nya masuk dinyatakan ke luar di daerah pertahanan Seles. Na- mun Graf berusaha menenang- nenangkan dirinya dan ber- usaha berjuang mengendalikan emosinya. Graf di game kelima unggul untuk mengubah keadaan men- jadi 2-3, namun sales kembali meninggalkan dengan kedudu- kan 2-4. Usaha Graf kembali ber- hasil memperdekat jarak keting- galannya menjadi 3-4, tetapi Se- les pun kembali meninggalkan lagi dengan 3-5 Saat kedudukan 3-5 untuk sa- les itulah Graf melakukan gebra- kan luar biasa. Graf seakan bisa mengambalikan formnya kem- bali dan berhasil menyamakan kedudukan 5-5, bahkan sempat unggul 6-5. Sayang kesempatan manis itu disia-siakan Graf dan seles kembali membuka pe- luangnya setelah menyamakan 6-6. Seles akhirnya menutup per- lawanan Graf dengan keme- nangan 10-8 di set ketiga tersebut. Graf ketika menerima peng- hargaan sebagai juara kedua da- lam tiga tahun berturut-turut mengatakan, "ini adalah jalan besar saya bisa kembali kemari, saya telah berusaha tetapi ga- gal," ujarnya. Seles yang kalah lima kali dari tujuh pertemuan melawan Graf, kini tidak mengulang kesalahan lagi. la merepotkam Graf. "Saya pikir ini adalah pertandingan yang emosional yang belum per- nah saya mainkan sebelumnya baik di turnamen grand slam ataupun turnamen lainnya. (Rtr/016) Prancis Bendung Belanda Lens- Dua kandidat juara Piala Eropa, pasukan biru Prancis dan tim oranye, Belanda berbagi angka 1-1 dalam uji coba menje- lang bertolak ke-Swedia, di Lens Prancis, Jumat malam waktu setempat. Papin yang semula dikhawa- tirkan karena didera cedera pada pergelangan kakinya ter- nyata berhasil menggetarkan jalan Breukelen pada menit ke-11 sedangkan Basten, penye- rang lincah Belanda, peranan- nya tak bisa dilepaskan ketika Brian Roy menyamakan kedudu- kan enam menit kemudian. Tampil tanpa pahlawan Ruud Gullit dan penjelajah tempera- mental, Frank Rijkaard, Be- landa masih menunjukkan pa- mornya dengan bermain bagus dalam mengalirkan serangan ke daerah berbahaya lawan. Juara bertahan Piala Eropa itu, men- dominasi permainan sedangkan Prancis dengan bersusah payah mengimbangi permainan tempo tinggi yang disajikan lawannya. Akan tetapi para pengamat tetap ditampilkan kedua tim se- hingga kejuaraan Eropa yang se- bentar lagi berlangsung di Swe- dia menjadi lebih menarik untuk diamati. Gol Papin yang ke-13 kalinya dalam 10 pertandingannya membela tim Prancis, merupa- kan jalinan kerja sama yang apik. Franck Sauzee melakukan operan panjang ke kotak penalti, Eric Contana menyonteknya se- dikit dan Papin melakukan sen- tuhan akhir yang membungkam penjaga gawang Belanda. Setelah itu, van Basten mela- kukan serangan yang pasti mem- buat pendukung AC Milan di Ita- lia mengelu-elukannya. Ia meng- elabui penyapu Prancis, Laurent Blanc, dengan dengan cepat me- lakukan operan kepada Roy yang langsung menyelesaikan tugas- nya dengan baik, 1-1. (Rtr) Cabang dan Atlet yang Dicoret Ditentukan 30 Juni Mendatang Jakarta (Bali Post) - Spekulasi tentang atlet dan cabang apa saja yang bakal dico- ret KONÍ Pusat, dari keikutser- taanya di Olimpiade Barcelona 1992 tetap belum terjawab. Me- nyimpang dari keputusan sebe- lumnya, KONI akhirya menetap kan tanggal 30 Juni nanti, baru bersedia memberikan peng- umuman resmi tentang hal itu. Hal ini dikatakan Ketua Ha- rian KONI, Soeweno, kepada wartawan Sabtu siang, usai me- mimpin rapat dengan materi tunggalnya mendengarkan la- poran dari satuan tugas (Satgas) Pelatnas Olimpiade, atas hasil konsultasi dengan pengurus in- duk ke 12 cabang olah raga yang diproyeksikkan ke Barcelona, dari tanggal 1-6 Juni kemarin. Dengan begitu, KONI meman- dang jangka sisa waktu satu se- tengah bulan ini, akan dipergu- nakan sebaik-baiknya untuk me- mantau perkembangan para atlet selama mengikuti Pelatnas. Kalaupun selama Pelatnas ada yang tidak memenuhi syarat, tentu saja tidak akan diberang- katkan, kendati sudah lolos ba- bak kualifikasi. Dimana langkah ini, lanjut Soeweno, dilakukan pihaknya untuk menyelaraskan seperti himbauan Presiden Soe- harto baru-baru ini, agar KONI hanya mengirimkan atlet yang memenuhi syarat saja. (AW) Indonesia Juara "Dragon Boat Races Jakarta (Bali Post) - "Sungguh hebat". Barangkali ini adalah ungkapan kata yang tepat, untuk menggambarkan apa yang telah diperbuat oleh para pendayung Indonesia sete- lah berhasil menjuarai Turna- men Dragon Boat Races 1992 di kota Lushan, Cina. Kehebatan para pendayung kita yang bermaterikan dari atlet-atlet Sultra, Kalteng, DKI, Jabar, Jateng, Jambi, Sulsel, dan Kalbar semakin mencuat, mana- semua kala pada hari terakhir ke- juaraan mereka mampu meng- lawan- alahkan tim Termasuk lawannya. tangguh tuan rumah, yang turun sampai dengan empat tim A, B, C, dan D nya. Dari laporan yang dikirimkan langsung oleh manager tim, Bu- diman Setiawan langsung dari Lushan kemarin siang, catatan waktu yang dibuat oleh Indone- sia pun dalam lomba berjarak 1000 meter itu begitu bagus, se- hingga sulit didekati oleh para وه pesaingnya. Ada urutan lengkap berikut catatan waktunya ada- lah sebagai berikut: Indonesia - 3.59,4 mnt, China B-4.03,2 mnt, Cina A-4.04,7 mnt, Cina C-4.06 mnt, Cina D-4.19,3 mnt, Taiwan -4.31,1 mnt. Menurut rencana, pagi ini tim akan bertolak ke Hong Kong. Dan akan langsung berlatih di Lamma Island, sebagai persiap- annya untuk mempertahankan gelar juara bertahan dalam tur- namen Hong Kong Open, yang mereka rebut tahun lalu. (AW) - 10 26 JUNI 1992 Grup II: Belanda, Jerman, CIS, Skotlandia FAVORIT - Tim Jerman, meski tanpa pemain terbaiknya, Lothar Matthaeus (jongkok paling kanan), namun tetap difavoritkan seba- gai salah satu tim yang bakal menjuarai Piala Eropa antarnegara, yang akan berlangsung mulai 10 Juni mendatang di Swedia, Kilasan Sejarah Piala Eropa 32 Tahun Paris- ter- Banyak negara kemuka mengabaikan piala bangsa-bangsa Eropa pertama. yang dimenangi Uni Soviet 32 tahun lalu dan sampai 1978. Turnamen itu terbatas hanya diikuti empat tim. Final ber- tambah menjadi delapan tim pada 1978. Pada 1960, di Prancis, peme- nang Uni Soviet, runner-up Yugoslavia. Soviet dengan ki- per legendaris Lev Yashin, me- nundukkan Hongaria 1-0 pada babak pertama dan kemudian di perempatfinal menang W.O. ketika Spanyol menolak ber- main lawan mereka karena alasan politik. Ceko-Slowakia kalah 0-3 di semifinal Marseil- les, sementara tuan rumah Prancis kalah 4-5 dari Yugosla- via di Paris. Gol pertama pada final per- tama adalah gol bunuh diri yang dilakukan Netto dan memberikan keunggulan ke- pada Yugoslavia. Tapi kemu- dian Metreveli menyamakan kedudukan dan Pone Delnik meraih kemenangan melalui perpanjangan waktu. Pada 1964, di Spanyol, pe- menang Spanyol, runner-up Uni Soviet. Soviet difavoritkan sampai mereka bertemu de- ngan Spanyol di final Madrid. Mereka menundukkan Den- mark 3-0 di semifinal, sedang- kan Spanyol mengalahkan Ho- ngaria 2-1. Spanyol di final lebih dahulu memimpin melalui Pereda. Khusainov menyamakan ke- dudukan sebelum sundulan bola oleh Marcellino memberi- kan satu-satunya kemenangan besar kepada Spanyol. Pada 1968 di Italia. Pemenangnya Italia, runner-up Yogoslavia. kedua berturut-turut, tuan rumah muncul sebagai juara. Untuk turnamen Italia memasang tokoh- tokoh legendaris seperti kiper Dino Zoff, pemain belakang Gianchito Fachetti dan Luigi Riva, tapi perlu adu penalti un- tuk menghalangi pemunculan ketiga berturut-turut Uni So- viet di final, setelah di semifi- nal mereka bermain tanpa gol. Inggris punya tujuh penye- lamat dari tim mereka yang memenangi Piala Dunia 1966, tapi satu-satuya gol Yugosla- via pada semifinal di Florence membuyarkan harapan Alf Ramsey untuk meraih keme- nangan kedua kali. Alan Mul- leri menjadi pemain Inggris pertama yang dikeluarkan dari lapangan. Yugoslavia difavoritkan me- nang di final, tapi Italia me- renggut kemenangan dalam pertandingan ulang di kan- dang sendiri melalui gol- gol yang dicetak Pietro Anastasi dan Riva. Pada 1972 di Belgia. Peme- nangnya Jerman Barat, runner-up Uni Soviet. Franz beckenbauer dari Jerman me- mecahkan tradisi tuan rumah sebagai pemenang. Mereka menundukkan Belgia, yang ke- hilangan Wilfied van Moer ka- rena patah kaki dalam pertan- dingan perempatfinal dan me- nang atas Italía dan Uni Soviet di final. Uni Soviet yang menyingkir- kan finalis 1968 Yugoslavia di perempatfinal, memukul Ho- ngaria di Brussel dan melang- kah ke final ketiga mereka dari empat turnamen. Tapi Gun- ther Netzer, yang segera pin- dah ke Real Madrid, mengon- trol lapangan tengah dan me- nembakkan bola ke gawang sebelum dua gol Gerd Muller dan lainnya dari Wimmer, yang membuat Beckenbauer dapat menikmati kemenangan internasional pertamanya. Pada 1976 di Yugoslavia: pe- menang: Uugoslavia, disusul Jerman Barat. Tembakan penalti Uli Hoeness yang meleset, me- nyebabkkan pemenang Piala Dunia Jerman Barat kehi- langan peluang dalam final yang menegangkan lawan Ceko-Slowakia. Kedua semifinal, pertan- dingan perebutan tempat ke- tiga dan final, semuanya ber- akhir melalui perpanjangan waktu. John Cruyff dari Belanda mempunyai Neeskens dan van Hanagem yang dikeluarkan dari lapangan dalam keka- lahan diluar dugaan dari Ceko- Slowakia sementara Jerman Barat bangkit dari ketinggalan 0-2, untuk menundukkan Yu- goslavia dalam semifinal lain- nya. Popivoda dan Dzajic men- jadikan Yugoslavia unggul, tapi gol yang dicetak Flohe membangkitkan kembali ha- rapan Jerman Barat dan ha- trik Diete Muller, yang disele- saikan lewat perpanjangan waktu, menjadikan Jerman Barat lolos ke final. Svehlik dan Dobias mem- buat Ceko-Slowakia unggul di final, tapi sekali lagi terbukti stamina pemain jerman benar- benar tangguh. Muller dan Holzenbe berhasil memaksa- kan perpanjangan waktu. Tapi tembakan Hoeness dan gol yang dicetak Panenka membe- rikan piala kepada Ceko- Slowakia. Pada 1980, di Italia: Peme- nang: Jerman Barat, disusul Belgia. Perubahan format menjadi tujuh grup yang lolos penyisihan dengan dua tim ter- atas selanjutnya maju ke final yang diikuti delapan kesebe- lasan untuk perebutan gelar. Belgia bermain imbang lawan Inggris dan Italia dan menun- dukkan Spanyol untuk menca- pai final pertama mereka me- lawan Jerman Barat yang se- belumnya. mengalahkan Ceko-Slowakia dan Belanda dan bermain imbang lawan Yunani. Horst Hrubesch mencetak dua gol di final melawan Belgia dan pertandingan diakhiri me- lalui perpanjangan waktu de- ngan tendangan terakhir dila- kukan van der Eycken. Jerman Barat merupakan negara per- tama yang dua kali menjadi juara Eropa. Pada 1984 di Prancis. Pemenang Prancis, di- susul Spanyol Tim Prancis dengan Michel Platini adalah juara yang po- puler, kendati diperlukan ke- salahan dari penjaga gawang Spanyol Luis Arconada untuk melapangkan jalan bagi Pran- cis ke final. Ia menukik menghadapi tendangan bebas Platini dan kemudian dikalahkan Bruno Bellone setelah poros halang Prancis Yvon le Roux dikeluar- kan dari lapangan. Jerman Barat tak mampu mencletak gol lawan Portugal atau Spanyol dan kemenangan atas Rumania tidak cukup un- tuk menjadikan mereka tetap juara. Preben Elkjaer dari Denmark meleset tendangan penaltinya dan menjadikan spanyol lolos ke final. Portugal yang di luar dugaan muncul se- bagai semifinalis, mengejut- kan Prancis dengan unggul 2-1 melalui perpanjangan waktu. Tapi Jean-Francois Domergue. menyamakan kedudukan dan Platini mengklaim keme- nangan dalam beberapa menit sebelum bubaran. Pada 1988, di Jerman Barat. Pemenang: Belanda, disusul Uni Soviet. Ruud Gullit dan Marco van Basten memberikan inspirasi kepada Belanda dalam meraih piala bergengsi pertama me- reka. Inggris yang mempunyai rekor terbaik dari negara ma- napun dalam kualifikasi, ka- lah dalam semua ketiga per- tandingan grup melawan Ir- landia, Belanda dan Uni Soviet. Hanya gol keberun- tungan dari Wim Kieft yang membuat Belanda dapat meng- hilangkan tempat di semifinal bagi Jack Charlton dari Irlandia. Jerman Barat memimpin dalam grup mereka, tapi meng- ungguli Belanda di semifinal berkat penalti Lothar Mat- thaus. Penalti dari Ronald Koeman dan usaha terakhir dari Van Basten menjadikan Belanda melangkah ke final melawan tim Soviet yang pe- mainnya banyak terkena hu- kuman, setelah kemenangan mereka 2-0 atas Italia. Igor Be- lanov kehilangan tiga peluang sebelum Gullit dan Van Basten, mendemonstrasikan kebo- lehan pemain Belanda. (Ant/Rtr) RCTI dan SCTV Siarakan Langsung Duel Jim Courier - Petr Korda Jakarta (Bali Post) - Penggemar tenis di Indonesia akan dapat menyaksikan lang- sung unjuk kehebatan para pete- nis top dunia di final Turnamen Tenis bergengsi, Prancis Ter- buka Minggu malam ini mulai pukul 20.00 atau 21.00 Wita me- lalui layar televisi. Lewet siaran langsung grand final yang dihadirkan oleh Mar- lboro World of Sports bekerja sama dengan SCTV dan RCTI itu, penonton akan dapat me- nyaksikan pertarungan kelas dunia antara petenis Jim Cou- rier dari Amerika Serikat de- ngan Petr Korda asal Ceko- Slowakia. Petr Korda di babak semifinal menahan laju petenis pujaan tuan rumal, Henri Laconte, se- dangkan petenis nomor satu du- nia, Jim Courier menghentikan perlawanan rekan senegaranya, Andre Agassi. Di turnamen seri Grand Slam berhadiah Rp 14,6 Milyar itu, juara bertahan Prancis terbuka 91, Jim Courier tetap diunggul- kan bakal jadi juara. Apalagi 'sang pembunuh raksasa' kela- hiran Praha (Ceko) yang akan di- hadapinya di final hanya ung- Kejurda Basket Se-Jatim gulan ketujuh yang berarti kelas Korda masih jauh di bawah Courier. Akan tetapi, bukan berarti Korda bisa dipandang sebelah mata. Ia melaju ke final setelah membabat petenis ternama, La- conte, bahkan untuk melaju ke semifinal Korda menggulung pe- tenis ulet eks-soviet Andrei Chernekov. Itu berarti Korda pun punya peluang, apalagi Ta- nah Liat Roland Garos di Paris itu memang terkenal 'angker' bahkan dinilai tradisi melahir- kan kejutan-kejutan besar. Na- mun yang jelas, pertarungan pasti akan berjalan seru, sebe- lum lahirnya seorang juara. (071) Marlboro WORLD OF SPORTS Banyuwangi Kirim Dua Regu Banyuwangi (Bali Post) - Pengurus Cabang (Pengcab) Perbasi (Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia) Banyuwa- ngi, siap mengirimkan dua regu basketnyan guna ambil bagian dalam Kejuaraan Daerah (Ke- jurda) dan antarklub junior se- Jawa Timur yang direncanakan berlangsung mulai 8-12 Juli mendatang. kami siap. Lapangan kamm sa- ngat memenuhi syarat, namun dengan catatan peserta menang- gung biaya transportasi dan ako- modasinya," jelas Fakih. Fakih berharap pelaksanaan kejurda junior itu nantinya bisa berjalan mulus tanpa ada keja- dian yang tidak diinginkan. "Še- perti dahulu di jember, Pengda Perbasi Jatim pernah keco- longan tentang batasan umur yang dilakukan daerah Malang yang mempermainkan usia pe- mainnya dari yang ditentukan maksimal 17 tahun," ujarnya menyesal. "Ironisnya lagi, salah seorang pengurus dari Malang itu ikut anggota Pengda Perbasi Jatim. Mudah-mudahan hal itu tidak terulang lagi," harapnya "Kami sudah pastikan, dua klub yakni Sahabat dan Tri Dharma mewakili Banyuwangi, jelas Sekretaris Pengcab Perbasi Banyuwangi, Fakih Zain kepada Bali Post, Sabtu kemarin. Na- mun, sampai saat ini ia belum mengetahui tempat pelaksa- naan kejurda tersebut karena masih akan ditentukan pihak pengda. "Kalau Banyuwangi di- tunjuk sebagai tuan rumah. lanjut. (Oye) Pejudo A.A. Gede Sujendra Berharap Lolos ke PON XIII AKTIF menggeluti judo se- jak bertugas di Denpasar, tepat- nya di Polda Nusra sejak 1988. Namun, prestasinya cukup membanggakan. Yang paling menonjol berhasil mengantar- kan Perkumpulan Judo Bayang- kara (PJB) Denpasar keluar se- bagai juara, peraih medali emas berturut-turut tiga kali di nomor beregu yang paling bergengsi da- lam setiap sirkit Jawa-Bali. Di- alah pejudo, Sertu Anak Agung Gede Agung. Beberapa hari lalu di Surabaya, ia juga menyum- bangkan emas di nomor beregu bersama empat rekannya yang tergabung di PJB Denpasar. Meskipun usianya kini mema- suki 32 tahun, namun kemam- puan ayah dari 2 anak itu cukup diperhitungkan pejudo-pejudo tangguh daerah lain, khususnya di kelas spesialisasinya, 86 kg. Perkembangan prestasinya bo- leh dikatakan amat cepat, di samping itu ia memulainya sejak usia yang tidak seperti biasanya dilakukan atlet-atlet lain. Na- mun Sujendra memang dikata- gorikan atlet istimewa, belum sampai lima tahun bergelut, ia sudah berhasil mengumpukan banyak medali. "Saya tidak ha- pal berapa medali yang saya raih, tetapi kalau mau ke rumah, saya akan berikan jawaban yang pas," ucap Sujendra dalam per- cakapannya dengan Bali Post. Lalu apa sasaran berikutnya? "Saya berharap bisa lolos ke PON XIII tahun 1993," harap Su- jendra yang mengaku belum per- nah membela nama Bali dalam kancah pesta olah raga nasional itu. (Gerry) A.A. Gede Sujendra Joenis Effendi Siregar Joenis Effendi Siregar: Mobil Fiat untuk "Hole in One" OLAH RAGA golf, bukan perkara baru bagi pria pengusaha asal Medan, Sumatera Utara ini. Joenis Effendi Siregar, nama pengusaha yang pegolf itu, berada di Bali bukan untuk mengejar bisnis dengan sesama koleganya di sini, lebih ditujukan untuk memenuhi un- dangan Bapindo yang sedang merayakan ultah- nya yang ke-32. Kebetulan Joenis sudah lama tidak mengin- jakkan kakinya di Bali, jadi hitung-hitung sam- bil rekreasi, begitu pikirnya. Maka dia penuhi undangan itu, sebab di sana disediakan pula suatu kegiatan kegemarannya, turnamen golf nasional memperebutkan piala Dirut Bapindo. Kendati sejak awal sudah tahu, kalau dalam turnamen tersebut disediakan hadiah super menarik, tetapi toh pria pengusaha ini meng- aku tidak memimpikan untuk mendapatkan- nya. "Sungguh bukan itu tujuan utama kedata- ngan saya di sini," katanya ketika ditemui di sebuah hotel berbintang di Kuta, baru-baru ini. Tidak seperti kebanyakan peserta lain, Joe- nis Effendi tetap saja berpenampilan biasa- biasa tatkala sebuah bola pukulannya langsung masuk di hole 4, Padang Golf Handara Kosaido, Bali. Dengan nada datar, ayah beberapa anak ini memberikan komentarnya, "Ini, barangkali yang namanya 'malang tak dapat ditolak un- tung tak dapat diraih Kalau memang sudah rejeki saya, ya... siapa lagi yang kuasa mengha- langi?" Atas prestasi hole in one tersebut, ia ber- hak atas hadiah sebuah mobil Fiat senilai 30 juta lebih. Prestasi "ajaib itu pula, menjadikan dirinya kelihatan paling sibuk di antara peserta lain. Di sela-sela ucapan selamat dan kesibukan itu, ada saja ucapan yang menggelitik hatinya, mi- salnya ada yang mengatakan kalau dirinya me- minta jasa "orang pintar" di Sanur untuk mem- beri "isi" stik yang hendak ia pakai, ada pula yang berkomentar lebih serem, bahwa per- mainan dukun-dukunan seperti itu sudah ia persiapkan sejak dari Medan. "Wah, pokoknya macam-macam olok-olok teman buat saya," ucapnya. Meski banyak komentar bernada "menggugat", tetapi toh Joenis Effendi tidak terbawa emosi, seperti yang dia tunjukkan me- lalui ucapannya berikut, "Wajar saja tho, habis pukulan dari jarak 160 meter langsung masuk, ini 'kan peristiwa langka."(ds). Nadirsyah Zein, S.E.: Dirut yang Pedulikan Pegel DALAM situasi perekonomian yang tidak menentu, menyebabkan orang berhati-hati me- manfaatkan dananya. Termasuk pucuk pim- pinan suatu badan usaha milik negara (BUMN). Berusaha mengeruk laba sebesar- besarnya dengan volume pengeluaran semini- mal mungkin adalah prinsip ekonomi yang ber- laku di mana-mana. Jika situasinya sudah be- gini, siapa di antara pimpinan itu yang mau peduli akan nasib para "pegel"(pengusaha eko- nomi lemah)? Nadirsyah Zein, S.E. (55 tahun) adalah ter- masuk orangnya. Dirut PT BTDC (Bali Tourism Development Corporation) ini, memiliki instink cukup kuat, khususnya tingkat kepeduliannya terhadap nasib pegel, yang sebagian beraktivi- tas di kawasan Nusa Dua-lokasi di mana PT BTDC berkantor. Nadirsyah beranggapan, me- nyalurkan sebagian keuntungan perusahaan kepada para pegel, merupakan kewajibannya. "Sebenarnya masih banyak pegel lain yang mesti dapat perhatian, dan program penya- luran dana baik hibah maupun pinjaman lunak ini, memang merupakan program perusahaan setiap tahunnya. Besarnya dana yang diberi- kan, tergantung situasi keuangan perusahaan juga," ungkap alumnus UGM jurusan ekonomi perusahaan di Fakultas Ekonomi ini. Pada pertengahan Mei lalu, Wantilan PT Paras Mini Nadirsyah Zein, S.E. BTDC sarat dengan pejabat Pemda (mulai dari aparat desa sampai gubernur), yang hadir seka- ligus menjadi saksi kesungguhan BUMN ini da- lam turut memperhatikan kepeduliannya ter- hadap pelaku ekonomi lemah. Lima pegel lagi, mendapat bantuan dana. Total dana Rp 176.822.600 (termasuk untuk tiga pegel tahun sebelumnya) di mana sebesar Rp 58.822.600 adalah hibah dan sisanya pinjaman lunak, te- lah diserahkan. Keberhasilan PT BTDC menjadikan ka- wasan Nusa Dua sebagai kawasan percon- tohan, di dalam dan di luar negeri, tentu men- datangkan laba cukup besar, mengingat semua lot (11 lot) yang tersedia di kawasan itu, telah terjual habis, sembilan di antaranya sudah di- bangun. Laba dari usaha menyewakan tanah untuk pembangunan hotel sebesar kurang lebih Rp 4 milyar setiap tahunnya, disebutkan Nadir- syah Zein, sebagai relatif kecil. "Pemasukan dari menyewakan tanah itu, di- bagi dalam berbagai kepentingan di antaranya untuk pemerintah, membayar gaji dan bonus karyawan, membantu dana untuk pegel, seba- gian lagi untuk cadangan termasuk biaya pe- meliharaan kawasan. Kecil kok," ujar laki-laki yang telah 16 tahun mengabdi di PT BTDC ini (. Kawasan Nusa Dua yang berada dalam peng- elolaan PT BTDC, terbagi dalam 11 lot, semua- nya diperuntukkan pembangunan hotel. Selain itu, ada juga lapangan golf dan arena rekreasi, di samping "Service Apartment" suatu sarana akomodasi yang khusus untuk tamu yang menginap cukup lama (long stayed guest), yang pembangunannya selesai tahun 1995. Oleh karena merupakan BUMN yang bersi- fat pionir, PT BTDC juga sudah dan akan ber- usaha membangun kawasan wisata di daerah lain bekerja sama dengan pemda setempat, BUMN-BUMN lainnya dan juga yayasan dari bank. Daerah yang dimaksud adalah daerah di luar Bali, karena di Bali sendiri, tanpa dibantu oleh BTDC, sudah berkembang sangat pesat (Kuta dan Sanur). Kini kawasan yang selesai dibangun adalah Tasik Ria Manado seluas 100 hektar dengan kapasitas sekitar 2000 kamar. Motivasi PT BTDC turut serta mengembang- kan kawasan pariwisata di luar Bali, didasar- kan pada potensi daerah bersangkutan tetapi belum cukup mampu menarik invenstor lain. "Kami melihat potensi di sana cukup besar, te- tapi tidak ada daya tarik yang cukup bagi inven- stor secara ekonomi," ujar mantan staf BI di ba- gian perencanaan kredit tahun 1966 ini. (061). Dedy Hartanto: Jangan Malu Menolak Tawaran JASA angkutan udara di Indonesia Bagian Timur berprospek sangat cerah. Namun pe- luang ini tidak harus dilahap begitu saja. Per- usahaan penerbangan Sempati misalnya, seba- gaimana diungkapkan Kepala Perwakilan Dedy Hartanto Sempati Air NTB, M. Dedy Hartanto, "Sempati tidak besar pasak dari tiang." Maksudnya ja- ngan mengambil pangsa pasar besar jika kapa- sitas kemampuan yang ada masih terbatas. "Jasa angkutan udara adalah jasa kemudahan, namun memiliki tantangan, karena konsumen- nya memiliki kelas tersendiri," ujar ayah dua putra kelahiran Yogyakartta ini. Harus berani dan merasa tidak malu untuk menolak tawaran. jika tawaran tersebut melampaui kapasistas kemampuannya. Ucapan Dedy ini telah dibuktikan, ketika Sempati Air di wilayah NTB menolak tawaran untuk mengangkut jemaah haji tahun 1992. Je- maah haji dari NTB cukup banyak, dan dari segi bisnis jasa angkutan udara menguntung- kan. Tetapi juga berarti akan merugikan dari segi pelayanan penumpang umum nonjemaah haji. Alumnus Akademni Manajemen Transpor- tasi Tri Sakti tahun 1981 ini bertekad, setelah 10 tahun malang melintang di dunia angkutan udara, akan menerapkan pengalamannya itu di Sempati Air. Sebelum ini ia pernah bekerja di perusahaan penerbangan perintis, Dirgantara Air Service, di Kalimantan. Ia menyatakan sependapat tentang pener- tiban sistem booking tiket pesawat udara pada umumnya, terutama oleh perusahaan biro per- jalanan. Harus dicegah dalam booking pesawat dinyatakan penuh tetapi setelah terbang ter- nyata tidak penuh, karena kesalahan sistem. Hal ini merugikan perusahaan angkutan udara dan calon penumpang. (Aswie) IGAK Witanaya, S.K.M.: Akzi menjadi PAM Gizi KASUS muntahnya beberapa siswa SMP di Kabupaten Jembrana setelah menyantap nasi yang dibelinya di warung, menarik perhatian IGAK Witanaya, S.K.M. "Selaku orang gizi saya mengharapkan, UKS, Usaha Kesehatan Seko- lah, membina kantin sekolah untuk menyedia- kan makanan dengan kandungan nilai gizi lengkap, dengan harga yang murah," ujar Di- rektur Akademi Gizi Denpasar yang sekarang namanya PAM (Pendidikan Ahli Madya) Gizi itu. Sejak 1 April 1992, Akzi Denpasar resmi menjadi PAM Gizi, menyusul penilaian tim yg terdiri atas unsur Men-PAN Depdikbud, Depkes dan Depkeu. Yang dinilai kualitas te- naga pengajarnya, kelengkapan gedung dan sa- rana pendidikannya, kontinyuitas anggaran IGAK Witanaya, S.K.M. pelaksanaan pendidikannya, pelaksanaan pen- didikannya yang sesuai dengan kurikulum, dll. "Dari 13 Akzi yang dikelola Depkes, baru de- lapan yang berhak menjadi PAM Gizi," ujarnya. Akzi Denpasar yang berdiri 14 Agustus 1985 itu kini diasuh sekitar 50 dosen, 17 di antaranya dosen tetap. Telah meluluskan 113 ahli madya gizi, 99 persen di antaranya telah ditempatkan di Bali dan di kawasan Indonesia bagian Timur, seperti NTB, NTT, Timtim, Irja. Jumlah maha- siswa kini 123 orang. Witanaya menyatakan dalam tahun aka- demi 1992/93 yang akan dimulai 7 September 1992, PAM Gizi Denpasar menerima maha- siswa baru 40 orang dari Bali, NTT dan Timtim. Pendaftaran ditutup 20Juni 1992. Kesempatan terbuka bagi lulusan SMA jurusan IPA dan pro- gram pilihan Al dan A2, umur maksimal 27 tahun. Tentang lingkup bidang gizi, Witanaya me- nyatakan ada yang bersifat preventif, ada yang kuratif. Preventif meliputi penyuluhan gizi, pengembangan inovasi gizi, riset gizi, sedang- kan kuratif pelaksanaan gizi di rumah sakit, di mana bidang gizi lebih dikonsentrasikan pada penciptaan dan pengembangan menu baru de- ngan susunan makanan yang memenuhi syarat gizi (Y).
