Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1992-06-07
Halaman: 14

Konten


առֆ Halaman 10 Bali Post MINGGU, 7 JUNI 1992 Angin Baru untuk Perhotelan di Pulau Bali Oleh Koentjoro Samali TELAH banyak hotel-hotel "International Chain" di Pulau Bali yang mana sebagian besar merupakan "American-based company" misalnya Hyatt, Hilton, Sheraton, Intercon- tinental, dan masih ada beberapa lagi yang akan hadir dalam waktu dekat ini. Di tengan "arus" ini, kini telah hadir sebuah "Tokyo-based company" untuk ikut ambil bagian dalam industri perhotelan di pulau ini. Dengan "suasana" dan gaya manajemen yang relatif sela- ras dengan bahasa Indonesia, bagaimana Bali Imperial Hotel akan turut serta dalam mem- bangun citra Pulau Bali sebagai sebuah Daerah Tujuan Wisata? Bukan merupakan hal baru lagi bahwa beberapa hotel ber- standar internasional di Bali, se- lama ini telah berhasil melaku- kan kegiatan bisnisnya serta ke- giatan alih teknologi kepada para karyawan hotel. Berdasar- kan kenyataan pula, kini telah cukup banyak putra-putri Indo- nesia yang menduduki posisi ma- najerial di berbagai hotel di Indo- nesia setelah sebelumnya "berse- kolah" di berbagai perusahaan perhotelan seperti Hyatt dan, Hilton. Memang inilah yang me- rupakan salah satu manfaat pendidikan, dan mutu makanan, dan sebagai hasilnya adalah standar pelayanan hotel yang be- lum tertandingi oleh hotel mana pun yang terdapat di Jepang khususnya. Melalui kerja sama dengan se- buah perusahaan pengeboran minyak terkemuka di Indonesia, dalam waktu dekat ini akan se gera berdiri sebuah hotel yang menawarkan iklim baru dalam bisnis perusahaan khususnya dalam hal ini menyangkut aspek pengembangan sumber daya ma- nusianya dan alih teknologi. Di- kan adanya keserupaan dalam akar falsafah kehidupan yang di- miliki kedua bangsa. "Musyawa- rah" adalah satu kesamaan yang dimiliki kedua bangsa. Hal yang dipentingkan disini adalah men- capai suatu tujuan dengan kese- pakatan seluruh pihak yang ter- libat dalam organisasi. Tidak jauh berbeda dengan apa yang dimiliki oleh masyarakat Bali yaitu "Banjar" sebagai wadah musyawarah untuk kelompok masyarakat di lingkungan ter- tentu. Setiap keputusan yang di- ambil selalu berdasarkan kese- modern ini, upacara tradisional tetap lestari. Apalagi jika diper- hatikan banyaknya masyarakat yang terlibat dalam upacara ter- sebut, sulit membayangkan be- tapa mereka memiliki dedikasi yang begitu tinggi terhadap ke- lestarian budaya yang diwaris- kan oleh nenek moyang. Inti dari gambaran tersebut adalah bahwa partisipasi setiap orang adalah hal yang sangat penting dibandingkan dengan kebu- tuhan duniawi lainnya. Hal yang serupa juga dimiliki oleh bangsa Jepang, dalam hal ini yang ber- mereka. "Participative Manage- hubungan dengan manajemen nyak diterapkan. Di sinilah ter- ment" adalah sistem yang ba- dapat unsur penting yang se- rupa, yaitu suatu konsep yang mengacu pada konsep kebersamaan. Melihat beberapa kesamaan tersebut, kiranya kita akan da- pat bersepakat bahwa tidak akan banyak kesulitan yang tim- bul dengan kerja sama dengan bangsa Jepang sehubungan de- ngan dimilikinya beberapa kesa- Dari sinilah se- ON Bali Post/Dok dan tata boga (bawah) Mahasiswa BPLP Bali di Nusa Dua sedang praktek komputer (atas) yang telah dapat dipetik dari ke- harapkan iklim baru ini akan pakatan bersama. Sekalipun maan tersebut dibentuk dasar BPLP Siap Mengantisipasi bijaksanaan pemerintah Indone- sia dalam ihwal pemberian izin kbada tenaga ahli asing untuk bekerja di Indonesia yang dalam hal ini di bidang perhotelan. Bukan juga merupakan se- suatu yang perlu dipertanyakan lagi bahwa kehadiran hotel-hotel yang manajemennya dipegang oleh pihak asing tersebut memi- liki sumbangsih yang cukup pen- ting terhadap upaya pemerintah dalam ihwal meningkatkan citra produk dan pelayanan pariwi- sata Indonesia. Para "lulusan" hotel-hotel yang dikelola pihak asing tersebut telah pula memu- lai kegiatan alih teknologi ke- pada para bawahannya dan se- lanjutnya hal ini akan merupa- kan sebuah proses yang berkepanjangan. Sistem ini te- lah berjalan dengan baik dan dia menjadi lebih sempurna dengan kombinasi latar belakang bu- daya dan adat ketimuran bangsa Indonesia yang tetap tidak ter- hapuskan. Meskipun demikian, hadirnya sebuah "suasana" atau gaya lain untuk masuk ke dalam sistem tersebut bukanlah hal yang perlu diragukan. Demikianlah halnya dengan hadirnya Bali Imperial Hotel yang dimanajemeni sebuah per- usahaan Jepang bernama Tokyo Imperial Hotel, diharapkan akan mampu memberikan angin baru dalam kancah perhotelan di Pu- lau Bali khususnya. Di negara- nya sendiri, Tokyo Imperial Ho- tel merupakan sebuah perusa- haan yang sangat mapan dan kini telah memasuki usianya yang ke-102 tahun. Seperti yang dikatakan pimpinan tertinggi nya, Mr. Ichiro Inumaru, hotel merupakan sebuah barometer bangsa, sebuah cermin yang me- mancarkan semangat dan ke- biasaan masyarakat melalui mutu pelayanan yang diberikan. Falsafah Bisnis Tokyo Imperial Hotel didiri- kan pada 1890 sebagai fasilitas akomodasi yang diperuntukan bagi para pejabat tinggi secara asing. Hingga saat ini telah ba- nyak pejabat tinggi negara asing maupun keluarga kerajaan negara-negara Eropa yang menggunakan hotel ini. Penam- pilan fisik hotel berdasar pada tradisi hotel yang banyak diba- ngun di negara-negara Eropa se- kitar setengah abad silam. Ada- pun falsafah bisnis yang selama ini dianut adalah pemeliharaan, merupakan sumbangsih yang berarti bagi pertumbuhan bisnis perhotelan di Pulau Bali. Sebagai pendatang baru, Bali Imperial telah memperkaya va- riasi hotel yang selama ini ada di Bali. Hadir sebagai sebuah pro- perti yang relatif kecil untuk ke- perluan tamu-tamu kelas atas, keberadaannya akan turut membina citra Pulau Bali sebagai Daerah Tujuan Wi- sata internasional yang efektif. diharapkan Suasana Ketimuran dan Pola Manajemen Pada saatnya nanti kurang le- bih 350 tenaga kerja lokal akan terserap dan selanjutnya diper- siapkan untuk menerima alih teknologi dari Jepang dalam ih- wal keahlian di bidang perho- telan. Melihat kenyataan bahwa Indonesia dan Jepang adalah sama-sama merupakan bangsa Asia, maka akan lebih besar ke- mungkinan terdapatnya kesa- maan atau keselarasan dalam hal konsepsi dan teknologi. Na- mun demikian hal ini tidak ber- arti bahwa kita hanya akan me- nunggu dan menerima masuk- nya konsepsi dan teknologi tersebut, melainkan "kombinasi dan "penyesuaian" akan meru- pakan dasar sikap kita dalam proses alih teknologi tersebut. Dengan demikian dapat kita harapkan bahwa gaya manaje- men yang dianut oleh bangsa Je- pang sedikit banyak akan mem- punyai dasar pemikiran yang se- rupa. Penyesuian dengan lingkungan setempat jelas akan diperlukan tanpa menghilang- kan esensi dari teknologi yang dialihkan tersebut. Sebagai con- toh sederhana dalam sikap kese- harian, orang Jepang memiliki tiga cara dalam berinteraksi da- lam pergaulan. Misalnya untuk memberikan salam, mereka akan membungkukkan badan kurang lebih 30%, untuk meng- ucapkan terima kasih bungkuk kan akan menjadi 60%, sedang- kan untuk minta maaf mereka akan membungkuk hingga 90%. Di Indonesia, dalam hal ini di Bali, dalam mengucapkan salam kepada rekan sebaya, orang Bali akan menyakupkan tangan di depan dada, kepada orang tua mereka akan menyakupkan tangannya sejajar dengan hi- dung, sedangkan kepada Sang Hyang Widhi Waca, kedua ta- ngan akan dicakupkan di atas kepala. Contoh ini menggambar- mungkin waktu untuk mencapai kesepakatan akan berjalan cu- kup panjang tetapi asalkan ke- pentingan semua pihak terkait dapat terpenuhi dengan baik maka peranan waktu tidak men- jadi begitu penting. Kita telah mengetahui bahwa Jepang selama ini berkembang dengan pesat dalam pelbagai segi kehidupannya terutama da lam ihwal teknologi. Namun de- mikian ada satu hal yang patut dikagumi, yaitu tetap bertahan nya pola hidup dan budaya tradi- sional yang mereka miliki. Da- lam arti bahwa perkembangan teknologi yang sedemikain cang- gihnya tidak menyebabkan per- ubahan fundamental pada struk- tur dan identitas adat istiadat serta kebudayaan. Apa yang kita alami di Bali adalah bahwa nilai- nilai tradisionalitas tetap terpe- lihara dengan baik sekalipun perkembangan pariwisata khu- susnya berjalan dengan cepat. Memang ada beberapa aspek ke- hidupan masyarakat yang meng- alami perubahan, namun adalah sesuatu yang sangat wajar bahwa manusia senantiasa menginginkan perubahan dalam hidupnya dan hal ini merupakan aspek yang sangat hakiki se- hingga tidak ada alasan yang kuat untuk berasumsi bahwa pa- riwisata telah menyebabkan ter- jadinya perubahan-perubahan tertentu dalam kehidupan masyarakat. Dampak sosial ne- gatif dari pengembangan pariwi- sata umumnya terjadi dan dira- sakan karena kurangnya tinda- kan Daerah Tujuan Wisata dalam mengantisipasi efek-efek sampingan dari pembangunan pariwisata. Konsep Kebersamaan Bagi para pendatang yang te- kerja sama yang baik untuk mencapai sebuah tujuan, ter- utama sekali dalam hal ini ada- lah dalam pembinaan sumber daya manusianya. Datangnya Angin Baru Awal sebuah pelayanan baru dalam bidang perhotelan akan segera hadir di tengah-tengah masyarakat Bali. Segala sesuatu kini sedang dalam persiapan un- tuk mencegah munculnya dampak-dampak negatif yang mungkin muncul di kemudian hari. Para kepala bagian Bali Im- perial Hotel telah mengikuti pen- didikan dan latihan singkat di Tokyo dengan tujuan utama un tuk memahami bagaimana kon- sep konsep perhotelan yang dite- rapkan di sana dan upaya penye suaian konsep-konsep tersebut terhadap kondisi dan situasi lokal. Selanjutnya dari para kepala bagian tersebut siap untuk mengalihkan kembali konsep yang telah diadaptasikan ke- pada seluruh karyawannya un- tuk melayani tamu dengan profe- sional dan memuaskan serta pada akhirnya kembali pada le- bih meningkatnya citra Bali se- bagai Daerah Tujuan Wisata. Kita berharap bahwa konsep manajemen hotel Jepang yang telah diadaptasi ini akan mem- berikan sumbangsih yang ber- arti bagi pertumbuhan bisnis perhotelan di Indonesia umum- nya, dan khususnya bagi masya- rakat setempat, mereka akan menjadi lebih profesional se- hingga kepuasan tamu adalah satu-satunya hasil yang akan di- nikmati bersama. Dalam dimensi sosial, terbuka kesempatan luas bagi para ka- ryawan hotel untuk memper- kaya dan mengembangkan keah- liannya tanpa mengorbankan la- tar belakang budaya dan adat kan secara profesional, hadirnya "angin baru" ini merupakan suatu ujian apakah dia akan mampu berperan dalam upaya meningkatkan citra pelayanan hotel kepada tingkat yang lebih tinggi lagi. Akhirnya pihak hotel dan para karyawannya serta se- lah lama tinggal di Bali tentunya telah menyadari bahwa nilai- nilai budaya tradisional yang ada di Bali senantiasa terpeli-istiadat yang dimiliki. Sedang- hara dan akan terus terpelihara dengan baik. Tidak hanya di daerah-daerah yang terpencil di Bali ini, bahkan di pusat kota pun masih tampak nilai-nilai tradisional dilaksanakan de- ngan seksama oleh masyarakat. Terkadang terjadi kemacetan di Kota Denpasar, misalnya karena ada upacara tradisional sedang berlangsung, inilah salah satu bukti yang perlu dikagumi ka- rena dalam zaman yang serba I Wayan Madra, di Tengah Kesibukan Pariwisata Kuta SLOGAN di Kuta harus ada "BALI" yang beberapa waktu terakhir ini didengungkan de- ngan tujuan menjaga citra Kuta agar tetap menarik wisatawan, rupanya membangkitkan sema- ngat masyarakat lebih mening- katkan perhatian terhadap makna "BALI" yakni Bersih, Aman, Lestari dan Indah. Seba- gai satu wilayah kelurahan, Kuta memang tidak bisa disama- kan kondisinya dengan desa/ kelurahan lain di Bali. "Masalah kebersihan ini merupakan prio- ritas dan banyak menyita pi- kiran serta dana penunjangnya," ungkap I Wayan Madra, B.A. (39), tokoh masyarakat setempat kepada Bali Post, Rabu yl. Bali Post/034 I Wayan Madra, B.A. Koperasi Dalam deru dan gegap- gempitanya aktivitas ngan Kantor Lurah itu akhirnya masyarakat, pengusaha dan wi- diberikan tugas menangani satawan di Kuta, I Wayan Madra pengelolaan sampah di Kelu- seolah berjalan dalam hutan be- rahan Kuta. "Kita akui, retribusi lantara kesibukan 15.000 warga yg diperoleh koperasi dari pe- setempat, seraya menyeruak un- langgan sampah tidak sebanding tuk mendapatkan kesempatan dengan biaya yang dikeluarkan menata kawasan yang sudah di- untuk operasional sehari-hari kenal masyarakat manca negara petugas dan alat angkut sampah itu. "Setelah berjalan sambil yang ada," ujar Wayan Madra mengamati aneka permasalahan yang juga Ketua Koperasi "Kuta di Kuta, akhirnya saya temukan Mimba" itu. Di balik angka keru- satu cara yang efektif yakni gian pengelolaan sampah itu, ia mengembangkan kehidupan ko- mengakui ada perasaan bangsa perasi," ujar Ketua Lembaga Ke- dalam dirinya selaku seorang to- tahanan Masyarakat Desa koh masyarakat yang terbilang (LKMD) Kuta kelahiran Br. Le- muda usia, sejalan dengan cita- gian Kelod, 20 Februari 1953. citanya sewaktu mendirikan lembaga koperasi sembilan ta- Apa hubungannya kebersihan hun lalu. "Sebab koperasi tak dengan koperasi? Menurut semata-mata berorientasi pada Wayan Madra, berbagai upaya keuntungan saja, namun meni- telah dilakukan sejak Lurah I tikberatkan kiprahnya bagi ke- Gusti Adnya Subrata dipercaya pentingan masyarakat," kata- memegang kendali selaku Lurah nya. Kuta lebih dari sepuluh tahun Hal senada juga diakui Drs. lalu. "Upaya Pak Lurah memang Nyoman Santun Ak, selaku Ma- tak sia-sia, namun perkem- najer Koperasi "Kuta Mimba". bangan kepariwisataan disertai Sebagai penyandang predikat mobilitas penduduk yang sangat juara 1 di tingkat Kabupaten Ba- tinggi seolah melampaui kepe- dung dalam peringatan Hari Ko- satan upaya menata Kuta se- perasi tahun 1990, "Kuta lama ini," tambah Wayan Madra. Mimba" memang mempunyai ni- Ia mencoba lewat jalan lain de- lai strategis bahkan mampu me- ngan pengelolaan sampah mela- nempatkan dirinya sejajar de- sektor kepariwisataan di Kuta disertai mulai tumbuhnya kesa- daran serta kepercayaan masya- rakat kepada lembaga koperasi di Kuta," ucap Drs. Nyoman San- tun, Ak. yang saat ini memba- wahi 59 orang karyawan. Sukses di tahun 1990 dilanjutkan lagi oleh "Kuta Mimba" dengan me- nyandang predikat Juara II di tingkat Propinsi Bali. "Dalam waktu dekat, kami bertekad sta- tus Koperasi "Kuta Mimba" ini akan mencapai predikat man- diri, sejalan dengan program pe- merintah daerah Bali," tambah Wayan Madra. Sebagai seorang kader yang menimba banyak pengalaman, termasuk mengikuti pendidikan perburuhan di Harvard Univer- sity, Boston, Amerika Serikat, mantan Ketua Serikat Pekerja luruh masyarakat pariwisata yang terkait khususnya di Pulau Bali, bersama-sama akan meme- gang tanggung jawab mengem- bangkan industri yang menjanji- kan ini. Seluruh Indonesia (SPSI) di sa- lah satu hotel di Kuta itu meng- aku ingin mengabdi sepenuhnya bagi masyarakat di daerah kela- hirannya di Kuta. Bahkan di masa pra Pemilu 1992 ini, ia ba- nyak menerima pertanyaan ten- tang kemungkinan pencalonan dirinya di lembaga legislatif me- wakili salah satu Organisasi Pe- serta Pemilu (OPP). "Terus ter- ang, kesempatan ini saya lim- pahkan kepada rekan lainnya, mengingat tempat pengabdian yang lebih dekat dengan masya- rakat ada di LKMD dan kope- rasi," ujarnya. Memang benar, ayah dua orang anak ini hampir tak pernah istirahat mengurusi kegiatan masyarakat Kuta, ter- lebih lagi menjelang penilaian Lomba Desa Terpadu Tingkat Propinsi Bali yang dijadwalkan menilai Kelurahan Kuta sebagai wakil Kabupaten Badung akhir bulan Juni ini. "Tugas ini me- mang berat namun sangat mu- lia," ujarnya singkat dengan nada optimis Kelurahan Kuta akan mampu bersaing dengan wakil kabupaten lainnya di Bali. (Nyoman Rutha Ady). iklan mini Sarana promosi paling ampuh, MINI biaya, MAXI hasilnya Tarip Iklan: IKLAN MINI Rp 2.500 per baris MINIMUM 2 baris, MAXIMUM 10 baris. Iklan Umum Rp 3.000 per mm kolom, IKLAN KELUARGA Rp 2.000 per mm kolom Iklan Warna 1 warna, Rp 5.000, 2 warna Rp 5.500,4 warna Rp 6.000 per mm kolom. DIJUAL MOBIL HOLDEN Camira 83, R, T, V. Rac. Central Lock, AC. Gn. Batukaru 30 Denpasar, telp. 31503. M. 6217 JEEP Mercy long Th. 86, BMW 318 i Th. 90, Charade Th. 87, Hub. Jl. G. Agung 123 A Dps. Tlp. 25598. M.6216 DIJUAL MOBIL MITSUBISHI L. 300 Stn, th 81, Colt Diesel Engkel, th 81. Hub: Bend' Hill-27567. M.6199 SUZUKI Katana 86 (B), AC/R/ T/V, jok, stir racing, merah mulus, Ph. 38357, T.P. M. 6201 RUMAH DIJUAL Perkembangan yang Terjadi MENYUSUTNYA permin- taan akan tenaga kerja dari sek- tor industri pariwisata yang ada di daerah Bali, tidak membuat BPLP (Balai Pendidikan dan La- tihan Pariwisata) Bali ber- pangku tangan. Perubahan sta- tus dari bentuk "balai" menjadi "sekolah tinggi", kini siap dirin- tisnya. "Dengan adanya per- ubahan status ini, berarti BPLP akan siap mengantisipasi per- kembangan yang terjadi," tutur Kepala BPLP Bali, Drs. Ba- giarta, kepada Bali Post. Para lulusan yang dihasilkan dari sekolah tinggi, selain berbe- kal pengetahuan dan keteram- pilan, juga dipersiapkan meng- embangkan berbagai ide sesuai dengan bidang yang ditekuni- nya. Berbagai penelitian pun akan banyak diadakan, guna mengembangkan keberadaan dari dunia kepariwisataan Indo- nesia. Namun disayangkan, hingga saat ini bidang studi ke- pariwisataan di Indonesia belum tergolong ilmu. Sehingga lulusan yang dihasilkan sekolah tinggi pariwisata yang ada di Bali ini hanya nongelar. "Proses pendidi- kan mereka sama seperti di per- guruan tinggi lainnya, hanya saja tanpa disertai gelar," ucap Bagiarta. Rencana perubahan status itu, akan dimulai pada ta- hun akademik 1992/1993 men- datang. Oleh karena itu, pada pe- nerimaan mahasiswa baru ta- hun ini akan diperbanyak khususnya dari program D4. Se- dangkan yang lainnya akan di- ciutkan, sesuai dengan kebu- tuhan industri. bulan sekali BPLP menyelengga- rakan berbagai kegiatan semi- nar, penataran dan sejenisnya dengan mendatangkan pakar- pakar pariwisata dari luar ne- geri. Rupanya BPLP kurang puas tanpa melibatkan instruk- tur asing dalam proses belajar mengajar. "Melibatkan tenaga asing sangat membantu sekali, terutama untuk membiasakan para mahasiswa bergaul dengan orang asing. Di samping itu, adat istiadat dan budaya asing mini- mal harus dikenal oleh maha- siswa. Sehingga dalam memberi- kan pelayanan nantinya tidak sampai menyinggung perasaan tamu," jelas Bagiarta. Mahasiswa, selain digem- bleng dengan berbagai pengeta- huan dan keterampilan pariwi- sata juga ditanamkan disiplin yang tinggi. Di balai ini, tidak ada istilah kasihan kepada ma- hasiswa. "Sepanjang mahasiswa itu tidak disiplin, akan dikeluar kan dan itu sudah menjadi kese- pakatan dari BPLP," tutur Ke- pala BPLP Bali. BPLP berdiri pada 27 Maret 1978. Balai yang berdiri di atas tanah seluas 12 hektar itu bertu- juan menghasilkan manusia yang memiliki pengetahuan serta keterampilan di bidang ke- pariwisataan. Program yang di- buka pada tahun akademik 1992/1993 ada dua yakni, reguler dan nonreguler. Program nonre- guler tergantung pada jenjang pendidikan yang diinginkan in- stansi pemerintah, hotel, indus- tri pariwisata lainnya dan seba- gainya. Sedangkan program re- guler terdiri atas program sertifikat (enam sampai delapan bulan) untuk menghasilkan te- naga pelaksana di bidang perho- telan (jurusan kantor depan, tata graha, tata hidangan, tata boga dan akuntansi perhotelan), pro- gram diploma dua (empat semes- ter) untuk menghasilkan tenaga kerja tingkat pengawas yang profesional di bidang perhotelan (jurusan yang ada: kantor depan, tata graha, tata hidangan, tata boga dan akuntansi perhotelan). Diploma tiga (enam semester) Sementara itu, penyaluran lu- lusan BPLP, tidak hanya di in- dustri pariwisata yang ada di daerah Bali. Melalui berbagai kerja sama dengan beberapa pi- hak, penyaluran lulusannya se- karang berkembang tidak saja di luar Bali, juga sampai ke luar ne- geri. Dalam kaitan kerja sama tersebut, BPLP dituntut mela- hirkan tenaga- tenaga yang ber- kualitas dan siap pakai. Untuk itu, dari 72 orang instruktur yang ada di BPLP secara silih berganti mengikuti studi ke luar negeri. Tujuannya, tiada lain un- untuk menghasilkan tenaga tuk menambah wawasan, apa pimpinan menengah (jurusan kira-kira yang perlu dikembang yang ada manajemen pariwi- kan di balai ini. Dengan demi- sata dan manajemen perhotelan) kian para lulusan yang dicetak di diploma empat (delapan semes- balai ini, bisa menyesuaikan diri ter) untuk menghasilkan tenaga dan mampu beradaptasi dengan kerja tingkat pimpinan (jurusan yang dijalani dunia pariwisata. kemajuan dan perkembangan yang ada administrasi perho- Bukan hanya itu, hampir tiga telan). Agen "Bali Post" (024) di Banyuwangi dan Genteng Warga masyarakat Banyuwangi, termasuk di Kecamatan Genteng, yang berminat berlangganan Harian Bali Post (termasuk Minggu dan Edisi Pedesaan) dapat mencatat- kan diri pada agen Bali Post: 1. Ketut Nugraha Sapantja (Salon Siskandhy) Jalan Letjen S. Parman 138, Karangente - Banyuwangi Telepon (0333) 61174. 2. Abdul Kadir Jalan Raya Genteng Wetan 291. depan Kantor Lurah Genteng Wetan LOWONGAN BIROJASA BERMINAT SEKOLAH Elioos KEPINGAN Menyasar yang Berkualitas TAMPAKNYA ada yang menjadi obsesi -- kalau boleh disebut be- gitu kepariwisataan Bali saat ini. Dan ber bicara jujur, DTW kecil- mungil tetapi punya se- gudang julukan berbau paradise ini pastilah tak bersendiri. Begitu banyak destinasi lain. nya, atau malah mungkin semuanya, berharap hal yang sama. Tentu, obsesi itu tak lain quality tourism, ke- pariwisataan kualitas. Ia mencakup upaya per- aihan wisatawan berkelas. Ini juga paling tidak harapan Gubernur Oka ketika menghadiri pre- sentasi Tim UNDP mengenai masalah kepariwi- sataan Bali di Gedung Jaya Sabha, Denpasar, be- berapa waktu yang lalu. Boleh jadi jubelan wisatawan yang datang se- lama ini terasumsi cenderung relatif bukan big spenders, meski penelitian khusus untuk ini be- lum lahir. Akibatnya, kuantitas aktivitas bisnis kepariwisataan di sini, dari sudut mana pun, seolah-olah besar saja. Padahal keuntungannya tak demikian. Padahal tourist expenditure alias pembelanjaan wisatawan yang dihasilkan ternyata tak sebesar gaungnya. Tetapi, apakah mass tourism yang begitu menggejala akibat majunya ilmu pengetahuan, teknologi, dan peradaban kehidupan manusia de- ngan demikian kurang menguntungkan daripada gaya-gaya kepariwisataan lainnya? Jawaban untuk ini belum jelas benar. Fakta sendiri menunjukkan, berbagai kondisi fasilitas dan layanan boleh dikatakan masih perlu usaha, waktu, kesadaran, dan sebagainya, untuk bisa di- anggap optimal. Kalaupun ada yang telah siap menggelar kepariwisataan kualitas, itu kemung- kinan besar dialami oleh satu-dua kawasan mapan, semacam Nusa Dua. Yang lain agaknya masih perlu bersolek dan bersolek lagi. Namun demikian, lepas dari semua itu, meli- hat dari kepentingannya, gaya turisme ini sung- guh ide mengagumkan untuk sebaiknya segera di- jadikan konsep pengembangan selanjutnya. Ma- salahnya, itulah yang secara logis kini harus ditapaki kepariwisataan Bali, setelah berlalunya tahapan-tahapan eksplorasi dan pengembangan. Apalagi kemampuan untuk melakukannya terasa mendukung. *** MENYASAR wisatawan berkualitas adalah menerapkan taktik dan strategi pemasaran ter- tentu kepadanya. Ini lalu menuntut kerja keras, lantaran sejak awal penjualan' wisatawan aktual teridentifikasi lebih berkarakteristik -- maaf -- pe- lit. Maka bidikan yang tepat seharusnya diarah- kan ke siapa pun, dari mana pun, yang potensial, dan berkategori beruang. Di sini pula letak pentingnya mengawinkan marketing dan termasuk penjualan kepariwisa- taan dengan foreign culture studies, ilmu yang tampaknya jauh dari sentuhan-sentuhan kuriku- lum lembaga pendidikan kepariwisataan di sini. Soalnya, dari perkawinan itu, aspek-aspek men- talitas, sikap, dan perilaku wisatawan atau calon wisatawan bisa diprakirakan dan diantisipasi se- demikian rupa, utamanya yang menyangkut kei- nginan dan kemampuan daya belinya. Dari situ akhirnya pengembangan mendapat gambaran pasar (-pasar) sasaran yang jelas, yang dengan sendirinya bakal membentuk konsepsi ke- pariwisataan kualitas yang amat menguntung- kan. Ini sama dengan yang dicoba negara-negara Harian Pagi Bali Post destinasi, yang kecil-mungil juga, seperti Hong Kong dan Singapura, sejak beberapa masa yang lalu, meski hasilnya belum termasuk meyakin- kan. Namun, satu poin yang harus dicatat dari keduanya adalah intensifikasinya dalam meng- uber pasar wisata konferensi / kongres. Bagi Bali, pengalaman me-manage pengem- bangan untuk sekian lama terasa cukup penting untuk menggelindingkan kepariwisataan kuali- tas. Lebih-lebih, jumlah wisatawan yang berkun- jung hampir selalu meningkat setiap waktu. Te- tapi, diakui, banyak yang belum faham, kalau dari jumlah yang aduhai itu, apa yang diingin- kan sesungguhnya dampak ganda, multiplier effects bagi masyarakat, sehingga dalam ta- karan ekonomi semua daya bisa berhasil guna se- cara tinggi. Jadinya, betapa relevan ucapan Pak Gubernur: jika "berkualitas" diartikan "tinggal di hotel be- sar", kebocorannya akan besar. Soalnya, leakage terjadi karena sebagian besar investasi dan peme- nuhan kebutuhan masih didatangkan dari luar (Bali). *** PENGEMBANGAN kepariwisataan kualitas tak mengapa diidentikkan dengan 'seleksi (tak langsung) kelas wisatawan (mancanegara)', asal- kan 'seleksi' itu berada di wilayah makna yang positif. Artinya, dengan penjaringan itu, jangan sampai mengesankan ketertutupan-ketertutupan, bagi lalu lintas perturisan atau menyetop kei- nginan orang-orang yang kebetulan 'tak berkelas' untuk datang, karena secara filosofis turisme ku- rang lebih berarti keterbukaan-keterbukaan. Dalam konteks ini, 'seleksi' harus dilihat seba- gai tindakan mengundang siapa pun yg berduit untuk datang, dan menebar uangnya (bagi penda- patan masyarakat). Sebagai tambahan, pembe- lanjaan wisatawan sebaiknya menguntungkan golongan menengah ke bawah, karena justru wi- satawan berkelas' seringkali memakai fasilitas- fasilitas 'berkelas' saja. Bali sendiri tak mustahil mengalami berbagai tantangan sehubungan dengan ide ini. Dimulai dengan menentukan 'siapa' yang diundang, upaya ini mesti mampu mengidentifikasi area- area kepariwisataan, dengan tingkatannya masing-masing -- kalau ada. Ini dimaksudkan untuk tak menghambat area-area turistik yang kurang mapan dan yang baru akan berkembang. Selain itu, kecondongan terhadap cultural tourism market atau pasar wisata budaya mesti juga ditambah oleh minat mencari jenis- jenis pasar lain, yang mungkin memberi keun- tungan lebih besar, di mana pasar wisata konferensi/kongres satu contoh klasiknya. Hal ini juga yang sering diacu sebagai diversifikasi produk. Demikianlah, keinginan membentuk kepariwi- sataan jenis ini punya seabreg kendala, eksternal maupun internal. Bali yang memiliki luas 5632,66 kilometer persegi, dengan jumlah pendu- duk sekitar 2,9 juta jiwa dan kepadatan rata-rata 444 per kilometer persegi, bagaimana pun juga, pastilah berkepentingan dengan gaya turisme ini. Percaya atau tidak, di kawasan-kawasan peng- embangannya, ia berhubungan erat dengan car- rying capacity, daya dukung lingkungan fisik, ekonomi, sosial. Lebih-lebih pada saat kunjungan benar-benar berubah menjadi boom. Masyarakat Kuta, misalnya, bukan tak mungkin merasakannya. Satu pertanyaan: bila kunjungan wisatawan high class ternyata lebih memerlukan aktivitas beragam dan mahal, dan menguntungkan bagi masyarakat lokal, mengapa tak memilih kepari- wisataan kualitas? 19 DD I Gede Mudana RAMA PHOTO Kontes Foto Pemilu 1992 Dalam rangka turut memasyarakatkan kegemaran memotret di kalangan masyarakat luas dan dalam rangka menyalurkan foto-foto hasil pengabadian suasana dan kegiatan yang berkaitan dengan Pemilu 1992, Redaksi Bali Post bekerja sama dengan RAMA PHOTO menyelenggarakan Kontes Foto Pemilu 1992. Ketentuan kontes sebagai berikut - 1. Kontes dapat diikuti seluruh warga masyarakat di Indonesia, kecuali wartawan dan karyawan Bali Post serta anggota keluarganya. 2. Peserta mengirimkan foto tentang suasana dan kegiatan yang berkaitan dengan Pemilu 1992 (kegiatan kampanye, dll) sampai dengan kegiatan pemungutan suara 9 Juni 1992, kepada Redaksi Bali Post, Jalan Kepundung 67 A Denpasar 80232: a. Ukuran foto, warna atau hitam putih, 10 R b. Menyebutkan judul, dan lokasi pengambilan foto c. Nama dan alamat pemotret yang jelas, ditempelkan di bagian belakang foto in ta ka an ba an ba tri e. Foto sudah diterima Redaksi Bali Post paling lambat Sabtu, d. Tiap peserta/pemotret dapat mengirimkan foto sebanyak-banyaknya bab 27 Juni 1992 3. Bagi pemotret yang berdomisili di Bali, untuk menghasilkan cetak foto yang prima dis arankan men cetak di RAMA PHOTO, Jalan Sumatera 3 Denpasar, telepon 26737. me ng 5. Tim Juri akan menetapkan 10 foto terbaik. 6. Hadiah pemenang : b. Pemenang II Tabanas Rp 100.000 dan Piagam c. Pemenang III Tabanas Rp 75.000 dan Piagam me pur SN 4. Penilaian dilakukan Tim Juri dengan kriteria yang lazim dipakai dalam lomba foto berita/lomba foto profesional. a. Pemenang I Tabanas Rp 150.000 dan Piagam d. Pemenang IV s.d. X masing-masing Tabanas Rp 50.000 dan Piagam 7. Pengumuman pemenang lewat Bali Post Minggu 5 Juli 1992 8. Penyerahan hadiah dan piagam di tempat dan pada waktu yang akan ditentukan kemudian. MATA-MATA-MATA DI Specialis mata tanpa operasi College Courses Bank Swasta Cari Kary. Pria Wnt, SMA SMEA, punya SIM AUSTRALIA - Matriculation/ dan kendaraan sendiri, belum Foundation/ nikah, umur kurang dari 25 University/ th. Hub: Jln. Diponegoro 150 dll. Informasi lengkap Hubu- B, 25 Dps, atau Jln. Surapati ngi kami CV. Merta Jaya, Jl. 115 Sgr, atau Jln. R. Soeprapto Belimbing No. 5 Denpasar Ph. 23614/35015 Fax. 31757 att. scandia/Wy. Wirata. M. 6154 33 Seririt. HILANG M.6203 HILANG BPKB No. 3047945 -0, DK 8175 A, a.n.: PT Natra- bu, Jln. Kecubung Dps. M. 6200 TANAH DIJUAL DIJUAL Tanah bagus di Gatot Subroto 3 Kav (22,3 are) Hub: Teuku Umar 112, telp. 23366- 23584. M. 6165 DIJUAL SGR Rmh. ada PAM, DIJUAL Tanah 23 are, ngan lembaga perbankan yang MITSUBISHI Galant 82 leng- Tlp di P. Batam 18 Tabanan, Semebaung Gianyar, pinggir menjamur di daerah ini, tak ter- kap, Jl. Nangka 186 Utara By- Hub. 32145 Supratman 41 A jalan strategis Hubungi: Telp. kecuali di Kuta. "Prestasi ini ti- M. 6219 23967. lui jalur koperasi yang sudah ada di Kuta sejak 1983. Koperasi Serba Usaha "Kuta Mimba" yang berkantor di satu bangunan de- dak terlepas dari perkembangan pass. M. 6194 Denpasar. SGM 2 Susu Formula Lanjutan DENGAN MADU Untuk bayi usia 6 bulan hingga anak usia 3 tahun M. 6202 U 885 MR.MAS'UD VERWIS Mengobati segala ma- cam sakit mata seperti : Rabun, Katarak, Ra- bun Senja dan tidak tampak sama sekali. Juga dapat menyem- buhkan orang yang berkaca mata Min Plus dll. Tanpa Operasi JI. Setiabudi 62 A DENPASAR Jam praktek 08.00-12.00, 16.00-20.00 Hari Minggu/Besar TUTUP C 890 PT.EXSPEDISI MUATAN KAPAL LAUT Dengan hormat, "BULELENG" UNDANGAN RAPAT No. 26/U/RPU/92 Bersama ini kami mengundang Bapak/Sdr. untuk menghadiri Rapat Peserta Umum Pemegang Saham PT. EXSPEDISI MUATAN KAPAL LAUT "BULELENG" untuk tahun buku 1990 dan 1991 yang akan kami selenggarakan pada: Hari/Tanggal : Minggu, 21 Juni 1992 : 11.00 Wita Jam Tempat : Di Gedung PT. GIEB JI. Gatot Subroto 66 X Denpasar. Dengan susunan acara sebagai berikut: 1. Pembukaan 2. Dispensasi Rapat Umum Pemegang Saham tahun 1990 3. Laporan Direksi tahun buku 1990 dan 1991 4. Pengesahan Neraca dan Perhitungan Rugi/ Laba tahun buku 1990 dan 1991. 5. Pertanyaan keliling 6. Lain-lain 7. Penutup Sambil menunggu kehadiran Bapak/Sdr. sebelum dan sesudahnya kami haturkan terima kasih. Singaraja, 05 Juni 1992 PT. EMKL "BULELENG" a/n Dewan Komisaris ttd I Gede Panetja, S.H. Komisaris Utama U 911 per sar kan pa mas S Seti reka Men dibe pasta Bu au leb W aran