Tipe: Koran
Tanggal: 1992-08-23
Halaman: 05
Konten
MINGGU, 23 AGUSTUS 1992 23 AGUSTUS 1992 u menjadi kalimat the verb reported berubah kala atau am membicarakan kalau kata pember- ja pemberita yang lagi berlaku atau cali. Yang perlu di- au person.. sa ini ialah say dan ndiri, atau dengan bersalah. nah menggunakan doing the cooking. memasak. shirts. sibuk menyetrika seperti terlihat di i contoh-contoh di Speech, introducing , Present Perfect or my sister." " ree." Speech, introducing Tense. ,, ue." t." Lot late." S. " Besar as ke atmosfir sewaktu nambangan, tetapi ke- - wa yakni gas akan ter- ap dan terbakar. Ia kan perkiraan ca- as methan mencakup, yar m3 di lembah Bo- eensland dan 2000 mi-- i lembah Sydney yang ari Port Kembla melalui an New Castle ke seb laut New South Wales. ersebut lebih besar da- dangan gas alam yang ya sekitar 200 milyar ker mengatakan keun- ang lain dari cadangan man Australia adalah dangan-cadangan gas a terletak di bagian ti- ralia dekat dengan pu- asi yang besar, yang kan keuntungan dalam tasi dan pengolahan. (KPA). ECORATORS POS ANAK. kit terkejut dibuatnya. "Kaget aku. Eh ya, lanjut ke masalah tadi bolehkan Din?" ta- nya Nyoman pada Udin. Ia mem- perhatikan wajah sahabatnya lekat-lekat. Tak nampak per- ubahan pada raut wajah Udin. "Boleh-boleh saja, semam- puku akan saya jawab. Tapi, ka- lau saya tak dapat menjawabnya jangan marah ya?" Kedua bocah manis itu saling pandang dan ke- mudian melempar senyum khas milik mereka. "Ngapain, kamu pagi-pagi buta udah merenung. Bak seo- rang pangeran yang sedang me- nanti kehadiran putri raja dari istana seberang?" goda Nyoman. "Man, jangan bergurau ah!" "Baik-baik, sekarang kita se- rius. Aku siap jadi pendengar yang baik." "Begini Man, aku rindu pada emakku di kampung". "Apa? Apa aku tak salah de- ngar?" tanya Nyoman heran. Selama ini Nyoman memang be- lum tahu ada cerita apa di balik kehidupan Udin. Kerinduan pada Emak pernah cerita pada siapa-siapa Oleh Sri Asparini DI SUDUT teras Udin me- lewat saja." Nyoman terpaksa nyepi sendiri. Tangannya me- berbohong. Ia tak berani meng- atas "Selama ini, aku memang tak tentang hidupku Man. Bahkan akupun baru tahu. Setelah tanpa sengaja aku menemukan surat wasiat itu. Yah, saat surat wa- siat itu kutemukan", ucap Udin mengulang kalimatnya. "Kemudian". aku, ber- Bali Post ANAK mungkin saja aku tak tahu apa sebenarnya yang ada pada di- riku". "Apakah sudah kamu tanya- kan pada mama atau papamu?" selalu yang "Itulah menghantuiku. Darimana aku harus memulainya. Aku tak mau menyusahkan beliau yang telah merawat membesarkan serta mengasuhku dari aku masih bayi", jelas Udin. "Baiklah Din, besok kita lan- jutkan lagi bincang-bincang kita. Sudah siang nih, aku belum beres-beresin kamarku nanti ibuku marah melihat tempat ti- durku acak-acakkan". Nyoman minta diri, ia tak berani meng- usik hati sahabatnya yang se- dang gundah terlalu banyak. Nyoman tak menginginkan kese- dihan itu menjadi bara dalam dada sahabatnya. Udin mengangguk perlahan. kepergian Dipandanginya Nyoman. Rumahnya yang berse- belahan itu membuat Udin puas memandangi sahabatnya hingga lenyap ke balik pintu rumahnya. Údin meninggalkan teras, di- seretnya langkah kakinya. Per- lahan pintu kamarnya dibuka, kembali ia melangkah dengan gontai. Melihat perubahan se- perti itu Bu Pras menanyai anak kesayangannya, meskipun Udin bukan anak kandungnya tapi ka- sih sayang beliau tak tanggung- tanggung. "Ada apa dengan dirimu, Nak? Sakit?" Udin menggeleng. Pelukan- nya pada guling itu semakin kuat. Sebenarnya ia ingin mena- ngis, namun apa daya? Mama- nya terlalu baik. Ia tak ingin me- lukai perasaan mama. "Kalau begitu, makan dulu dong! Nanti kamu bisa maag ka- lau terlambat makannya". "Sebentar aja ma, Din belum lapar kok" "Bener?" tanya mama dengan kasihnya. Udin mengangguk. Ia pura-pura memejamkan matanya, agar mama segera meninggalkannya seorang diri dalam kamar. Benar saja. Baru saja Udin me- mejamkan mata, mama mening- galkannya sehabis menyelimuti tubuh Udin. Pintu ditutup per- lahan. Didengarnya derit pintu yang ditutup, Udin segera bang- kit dari tempat tidurnya, kemu- dian mengunci pintu dari dalam. Setelah itu, ia duduk mere- nung memandangi potretnya bersama mama dan papanya. Se- kilas nampak potret itu berubah menjadi bayang-bayang wajah bapak dan emaknya. "Bapak. Emak," bisiknya da- lam hati. Diusapnya bingkai ber- ukir itu, kembali gambar itu ber- ubah menjadi bayang mama dan papanya. "Oh..." keluhnya. Diraihnya secarik kertas yang ada di sebelahnya, kemudian je- marinya meraih sebuah bolpoint yang tersusun rapi di sebelah buku pelajarannya. Dicorat- coretnya kertas itu dengan bebe- rapa kalimat berbunyi: "Buat emak entah dimana buat bapak di sisi Tuhan Mak, adakah kerinduan di ha- timu Bapak tentu tahu, aku yang se- dang rindu Mak, bagaimana kabarmu? Mak, mak, maaa....k" Tak dapat lagi ia melanjutkan coretan-coretannya. Ia membiar- kan kerinduan itu membeku di hatinya. Tak sampai hati ia me- nanyakan hal yang sebenarnya. Dikuburnya perasaan rindu pada emaknya. Dirangkainya se- buah kalimat dalam dadanya. "Biarlah, akan kupendam semua ini. Ibu tinggallah ibu yang mela- hirkan, tapi mamalah yang me- rawat, mengasuh dan membim- bingku hingga kini aku dewasa." Sri Asparini JI. Nangka Gang Kenari II/6 Denpasar (80231) - Bali tokoh kartun tertentu. Ia meng- irim kali ia menarik napas dalam- kut kalau nanti kejururannya samaan dengan meninggalnya ASAL USUL Minneapolis, terhenti. Akhirnya media maskaryanya ke berbagai dalam. Seakan ada keresahan terselip di hatinya. Tatapan mata bocah itu kosong, entah apa yang sedang mengganjal hatinya yang polos. "Hai Din, bengong aja kamu?" sapa Nyoman dari balik pagar penghalang antar rumah me- reka. "Kamu Man. Lagi ngapain kamu, main sini nih!" ajak Udin ramah. Ia berusaha nampak ce- ria di hadapan Nyoman, sekali- pun Nyoman adalah sahabatnya. "Din..." Nyoman mengurungkan pertanyaannya, saat ibu Udin muncul dari belakang. "Oaaalaa... ada tamu kiranya. Sudah tadi Man?" sapa Bu Prase- tyo dengan ramahnya. "Selamat sore tante. Ah engga, baru saja kok tante," ba- las Nyoman dengan sopan. "Ada perlu apa nak, kok nam- paknya serius amat?" "Nggak juga tante. Kebetulan akan menimbulkan kesalahpa- haman antara dia dan Udin sa- habatnya yang baik. "Kalau begitu, tante tinggal ke belakang dulu ya. Kalau kalian mau minum ambil sendiri saja, jangan malu-malu anggap saja rumah sendiri!" ucap Bu Pras. "Habis minum cuci gelasnya sendiri kan, Ma?" goda Udin pada mamanya. Walau dalam hati Udin sebenarnya ada se- suatu yang mengganjal. "Kamu itu, ada-ada saja" balas mamanya diiringi senyumnya yang bijak, diiringi tawa ceria ke- dua bocah itu. Bu Pras kemudian meninggalkan kedua bocah ma- nis itu. Sepeninggal Bu Pras, suasana jadi sepi. Kedua bocah manis itu diam melongo. Diam dalam pi- kirannya masing-masing. "Eh, kok jadi bengong!" Udin mengibaskan tangannya ke wajah Nyoman. Nyoman sedi- MARI BERMAIN Cung Acing Oleh Made Taro bapakku. Orang tuaku tak pu- nya apa-apa. Emak melahirkan aku ditolong dukun beranak. Tak banyak yang dapat menghi- raukan emak. Semua tertuju pada penguburan bapakku. Hingga sampai akhirnya datang keluarga Prasetyo membantu emak. Beliau mengantarkan emak ke rumah sakit bersalin dan mengangkat aku sebagai anaknya. Daripada hidupku terlunta-lunta emakpun menye- rahkan aku pada keluarga Pra- setyo yang kini menjadi mama dan papaku. Sekian lamanya mereka dapat merahasiakan hal ini". Cerita Udin panjang lebar. "Sudahlah Din. Mereka ber- buat seperti itu kan ada maksud- nya. Dan yang terpenting, semua itu demi kebaikanmu juga kan?" hibur Nyoman. "Karena itulah aku kini jadi gelisah. Aku ingin tahu ibuku yang sesungguhnya. Seandainya saja surat itu tak sempat kubaca, giatan itu diiringi lagu yang di- awali dengan kata-kata cung acing. Cara Memainkan Jumlah pemainnya antara 4-7 orang. Kalau jumlah pemain se- dikit, maka setiap pemain dapat menggunakan kedua belah tang- annya. Kalau terlalu banyak, cu- kup menggunakan sebelah ta- ngan saja. ISTILAH "Cung Acing" tidak antara 5-8 tahun. Mereka ber- Mereka duduk berkumpul ada hubungannya dengan ba- kumpul bersama-sama, laki- hasa Cina. Istilah yang berbau perempuan, kemudian sambil membentuk sebuah lingkaran. Cina itu adalah judul lagu yang bernyanyi menumpukkan geng- Seorang di antaranya berperan dipergunakan mengiringi se- gaman tangan masing-masing sebagai wasit, sedangkan yang buah permainan anak-anak. Ju- Dari tumpukan genggaman ta- lainnya menjadi pemain. Pe- dul lagu itu kemudian dipergungan itu diciptakan variasi- meran wasit dapat ditunjuk ber- nakan untuk menamakan per- variasinya. Pada saat tertentu giliran di antara mereka atau di- mainan tersebut. Permainan itu amat disenangi oleh anak-anak yang berumur 2 3 tangan-tangan itu harus dibuka, pilih dari pemain yang menang saling pencet, dan kemudian di- sut. tepukkan di dada. Semua ke- CUNG ACING Slendro 4/Agak cepat NN 5 23 5.65653 Lili li li Cung acing cung a sing 1 2 12121 dùng ga dùng ga dung Ke sĩ man ax 38040 Denpasar 5 3 5 3 2 3 5 3 keperluan usus Discount 15% ragam Hotel-Kantor- puasan anda. RU ENGAN L. KEREN JAYA) 0% C1336 Snoopy SEBAGIAN besar anak-anak pasti mengenal tokoh kartun an- jing kecil yang lucu bernama Snoopy. Tokoh ini begitu terke- nal di seluruh dunia. Ia sering- kali menghias baju kaos, mainan, sampul-sampul buku tulis, sampai tas. Ia seakan ber- ada di mana-mana. giatan lukis kartun dan sekolah nya di Art Instruction School di begitu ia kembali dari wajib mili- ter, Schulz kembali menggambar kartun sembari mencipta tokoh- Akan tetapi tahukah adik- adik siapa pencipta atau pelukis kartun Snoopy?Dialah Charles Schulz, anak seorang tukang cu- kur yang lahir di St. Paul, Minne- sota AS, pada 26 November 1922. Sejak kecil Schulz sudah gemar menggambar kartun. Kegemar- annya ini ia salurkan ke koran- koran lokal. Tetapi begitu ia ikut wajib militer dan dikirim ke Charles Shculz bersama boneka Eropa pada 1943, praktis ke- Snoopy. aba untuk memulai permainan, maka setiap pemain menumpuk- kan genggaman tangannya. Ha- nya tangan yang paling bawah yang menyentuh tanah, sedang- kan tanganberikutnya berurutan menindih tangan di bawahnya. Makin banyak tangan yang dipa- sang, makin tinggilah tumpukan tangan itu. Bentuknya seperti menara yang menjulang lurus ke atas. Acing" mulai dinyanyikan bersama-sama. Syair lagu itu se- bagai berikut. Cung acing, cung acing Lili lili gadung Gadung gadung Kesiman Kirik-kirik siap bing, Mataluh beten belingbing Kirik-kirik siap ijo Mataluh beten beligo Cikenang cikenung Kebatang limane bidang Topix dan Catholic Comic Maga- zine. Meskipun karya-karyanya ada juga yang ditolak redaksi, sambil menjadi guru gambar Schulz tetap berkarya. Di New York, Schulz langsung mengirim kartun-kartunnya. United Feature Syndicate dan pada bulan Oktober 1950 lahir- lah tokoh-tokoh kartunnya se- perti Snoopy, Peanuts, dan seba- gainya. Kini tokoh Snoopy cip- taan Schulz, yang beristrikan Jeannie dan punya anak lima serta tinggal di Santa Rosa, Cali- fornia, itu benar-benar luber. Su- dah 40 tahun lebih Snoopy tam- pil di 2200 koran dalam 26 ba- hasa di 68 negara. Begitulah popularitas Snoopy ciptaan Schulz yang sekarang masih ak- tif memimpin Creative Associa- tes, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang bisnis perkartunan. Ariestini Denpasar. BUAH HATI Ni Putu Suikanti, nama adik yang sedang mejeng ini. Lahir 6 September 1987 dan besar nanti ingin menjadi pangacara. Putri ke- sayangan I Putu Widara, SH dengan Dra. Ni Putu Sumari ini beralamat tinggal di Desa Per- ean, Tabanan. Putu Axelia Arisudiarta, nama adik manis ini. Lahir 23 Juli 1991 dan besar nanti diharap- kan orang tuanya menjadi ibu rumah tangga yang baik. Putri kesayangan Made Sudiarta, SE dengan Arie R. Widiani, SE, tinggal di Desa Undisan, Tembuku-Bangli. Halaman 5 Nama adik yang cakep ini AA Ngurah Deny Anjalatri. Lahir 25 Februari dan besar nanti bercita-cita ingin menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa. Putra kesayangan AA Ngurah Sumarjaya ini tinggal di Jalan Gunung Batur Gg. Mawar No. 3 Denpasar. IGD.BENNY MARKA W Adik cakep ini bernama I Gede Benny Marka Wahyudí. Lahir 25 Januari 1991 dan besar nanti diharapkan orang tuanya menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa. Putra ke- sayangan I Ketut Sumardana dengan Ni Nyoman Karni tinggal di Jalan Asti No. 7 Den- pasar. KUPON maka sejenak semua pemain berdiam diri sambil menunggu aba-aba berikutnya. Suasana te- nang itu kemudian secara tiba- tiba meledak menjadi riuh, sete- lah wasit meneriakkan kata "Sari!" Semua pemain berlomba- lomba dahulu-mendahului men- cabut tangannya, lalu secepat- nya menepukkan pada dada masing-masing. Bersamaan de Lomba Gambar Anak-anak di Galeria Nusa Dua "BUAH HATI" BALI POST Bebas, Terikat, dan Salah Tingkah SEKITAR 78 anak usia 7 sampai dengan 12 tahun, 15 Agustus 1992 mengikuti kontes Setelah wasit memberi aba- nyatakan siap, maka lagu "Cung bertelur di bawah pohon belim- yang menang dan kalah. Pemain Kemudian keesokan harinya di- narik, namun mereka diisyarat- anak-anak kebagian pewarna, SONG KATAK Slendro NN Cepat 3 13 Urutan tangan yang berben- ngan tepukan itu juga diteriak- tuk menara itu diatur semba- Dari lirik di atas, hanya baris kan kata "sari" oleh semua pe- rangan. Setiap orang boleh me- kalimat terakhir "Kebatang li- main. Tentu menjelang penca- masang tangannya di bawah, di mane bidang" yang mengandung butan, semua pemain berusaha tengah atau di atas. Kalau pe-arti sehubungan dengan per memencet tangan-tangan mu- main mengeluarkan dua belah mainan Cung Acing itu. Kalimat suhnya agar supaya penepukan tangan, sebaiknya kedua belah kalimat lainnya hanya melukis- di dada masing-masing, terlam bat dilakukan. Wasit dengan cer- tangan itu tidak berurutan. kan tentang ayam berbulu Kalau semua pemain me- kemerah-merahan dan kehijau- mat mengamati semua pemain, hijauan yang masing-masing sehingga menemukan pemain bing dan beligo, sejenis buah yang menang adalah pemain labu yang dapat dibuat sayur. yang berhasil lebih dahulu me- "Kebatang limane bidang" ar- nepukkan tangannya ke dada, tinya "bukalah tangan lebar- sedangkan pemain yang kalah lebar". Setelah ucapan itu, pemi- dadanya paling lambat. adalah pemain yang menepuk lik tangan paling bawah membuka genggamannya lebar- Hukuman lebar. Demikian seterusnya, se- Pemain yang dihukum cukup tiap berakhir satu putaran lagu, satu orang saja, yakni pemain tangan-tangan itu dibuka ber- urutan dari dasar hingga puncak yang menepukkan tangannya paling belakang. Pemain itu di- hukum gedig yaitu memukul se- jurkan dengan jari-jari tangan belah tangannya yang ditelun- hukum adalah pemain yang me- penghukum. Yang berhak meng- nang terlebih dahulu. Kalau hu- kuman masih dirasakan ringan, maka pemenang berikutnya juga diberi giliran menghukum de- 1 5 5 23 Song ka tak song lin dung Song song be ju 0 11 ga . . 03 Ki 5 3 5323 rik kirik si ap bi ing Ma ta luh be ten be ling 53 53 532121 2 1 bing Ki rik kirik si ap i jo Ma ta luh 165 2. be ten be li go 3,1 32 5 11 1 3 3 3 3 3 1 11 lit A ne je lih a mah ke Idis A ně pul yung amah bil kul 0 TUL TAL TIL Slendro Cepat NN 2 3 5 23 51 1 1 1123 Tul tal til tul tal til De men de men ngu buh be 055 Ci ke 355 nangci ke 2 2 5 5 3 3 55 2 . 0 nung 5.3 5 3532 běk Ca cah ca cah i sa gu Ke ba tang li ma ne bi dang DONGENG Saphira yang Angkuh ZAMAN dahulu ada dua orang gadis. Mereka tinggal di sebuah desa dalam rumah yang sederhana. Orang tua mereka te- lah lama meninggal dunia. Gadis yang pertama sangat cantik. Rambutnya hitam legam berge- lombang. Hidungnya mancung, bibirnya tipis kemerah merahan. Orang tuanya mem- beri nama Miriam. Meskipun sangat cantik, Mi- riam tak pernah menyombong kan dirinya. Sedangkan adiknya bernama Saphira. Saphira me- miliki sifat yang berbeda dengan kakaknya. Ia mempunyai sifat iri hati dan angkuh. "Kakak, engkau sangat can- tik," sering Saphira memuji tanpa disadarinya. "Engkau pantas menjadi permaisuri raja kita." "Terima kasih, Dik. Tetapi, ta- hukah kaupun sangat cantik, kaupun pantas menjadi permai- suri raja, "hibur Miriam sambil mengelus-ngelus kepala adiknya. remang-remang. Dibukanya jen- "Tidak, kau hanya ingin meng- dela kamarnya, lalu dihirupnya hiburku, aku tidak cantik seper- udara pagi yang segar, sambil timu!" Saphira merajuk. merentangkan kedua tangan- "Aku katakan dengan sesung- nya. Setelah itu ia membersih- guhnya, Dik engkau sangat can- kan seluruh perabotan rumah. tik. Percayalah. Matamu bagai Kemudian ia mulai menjual bintang kejora, bibirmu bunga-bunga yang ada di kebun- bagai......." nya kepada ibu dan gadis-gadis "Kakak, mengapa hanya eng- yang datang ke rumahnya. Ia kau yang cantik?" tiba-tiba Mi- menjual bunga-bunga tersebut riam merenggut ia tidak suka untuk mempertahankan hidup, adiknya selalu membicarakan walaupun adiknya tak pernah masalah kecantikan. mau membantunya. . menara. Kalau semua tangan sudah terbuka lalu dilanjutkan dengan penghitungan wasit. Wasit me- nunjuk empat sudut melalui ta- ngan terbawah. Caranya dengan menusuk-nusukkan telunjuk ta- ngan ke bawah tapak tangan, berurutan mulai dari utara, ba- rat, selatan dan timur, sambil menyanyikan lagu berikut. Song katak song lindung Song song be julit Ane jelih amah kedis Ane puyung amah bikul Artinya ada lubang kodok, belut dan julit. Yang berisi (mungkin maksudnya) padi di- makan burung, yang kosong di makan tikus. Setelah wasit menyanyikan lagu "Song Katak" tersebut, "Miriam, mengapa kau mem- ngan cara yang sama. Ketika hukuman dilakukan, lagu iringannya sebagai berikut. Tul tal til, tul tal til Demen demen ngubuh bebek Cacah cacah i sagu jaksanaan, yaitu dengan cara mengalihkan giliran menghu- kum kepada pemenang berikut- Tul tal til, tul tal til nya. Kalau suka memelihara itik, belah-belahlah batang sagu, de- mikian kira-kira maksud lagu di atas. Setiap ucapan sagu, peng- hukum mengeluarkan salah satu jarinya. Jari itu harus dite- bak tepat oleh terhukum. Se- buah misal, penghukum meng- eluarkan jari manis, sedangkan ranya salah aku maafkan. Seka- membasuh mukamu," Alangkah king, hal itu berarti hukuman- terhukum mengeluarkan keling- rang aku ke kebun. Tolong kau terkejutnya Saphira dan Miriam bersihkan rumah." mendengarkan perintah itu. Ka- nya belum berakhir. Hukuman Pada suatu hari terdengar ka- rena tidak bisa menolak perintah itu akan berakhir kalau tebakan- nya benar-benar tepat. bar bahwa Raja akan berkun- raja, maka Miriam pun memba- Bisa saja terjadi hukuman ge- jung ke desa Miriam. suh mukanya. Kecurigaan raja dig berlangsung sekejap saja, "Kakak maukah kau, mem- pun terbukti ternyata Miriam oleh karena tebakan terhukum bantuku?" tanya Saphira. memiliki wajah yang sangat tepat. Dalam hal seperti itu, wa- "Apakah yang perlu kubantu cantik. sit berhak membuat suatu kebi- adikku," sahut Miriam. "Dua hari lagi raja akan ber- borehi mukamu dengan arang?" kunjung kemari, menurut kabar tanya raja. Dengan gemetar Mi- yang kudengar beliau bermak- riam pun menceritakan semua sud mencari calon permaisuri. permintaan adiknya, ia pun Nah aku ingin mewujudkan cita- menceritakan tentang rrambut- citaku untuk menjadi permai- nya yang terpotong tanpa ia ke- Biar si terhukum tahu rasa. suri raja. Oleh karena engkau le- tahui siapa yang melakukannya. bih cantik dariku tentunya be- "Mengapa kau mau mengabul- liau akan memilihmu. Supaya kan permintaan adikmu yang ti- hal tersebut tidak terjadi aku dak pantas itu?" ingin kau memborehi mukamu "Karena hamba sangat men- dengan arang biar raja tidak ter- cintainya Tuanku, hamba rela tarik melihatmu." melakukannya." Selesai berta- "Baiklah kalau itu akan mem- nya jawab dengan Miriam, raja buatmu senang," sahut Miriam. beralih kepada Saphira. "Sap- Kemudian tibalah hari yang hira, jawablah dengan jujur, sia- telah ditentukan. Rombongan pakah yang telah melakukan sang raja telah tiba. Saphira te- perbuatan keji itu?" lah berdandan rapi, demikian "Ampuni hamba, Tuanku. pula dengan Miriam yang telah Hambalah yang melakukan se- memborehi mukanya dengan mua itu. Karena hamba iri meli- arang. Kini mukanya nampak hat kecantikan kakak hamba. menakutkan. Akhirnya rom- Sesungguhnyalah ia adalah seo- bogan raja tiba di depan rumah rang kakak yang sempurna. Miriam. Hamba ingin sekali seperti dia, "Wahai gadis yang cantik ini- tetapi hamba tidak mampu." kah rumahmu?" tanya sang raja. Akhirnya diputuskan bahwa "Benar Tuanku, sudilah kiranya Saphira bersalah karena telah Tuanku mampir ke gubuk melakukan penganiayaan terha- Besok paginya Miriam terba- hamba," sambil berkata Saphira dap kakaknya. Ia juga dihukum ngun. Alangkah terkejutnya ia mempersilakan raja untuk du- karena melakukan hal-hal yang menyaksikan rambutnya telah duk. "Siapakah namamu?" tanya menyakiti hati kakaknya. Untuk menjadi pendek. Kemudian ia se- raja. "Nama hamba Saphira Tu- itu ia dijatuhi hukuman penjara. gera menemui adiknya. anku, dan ini kakak hamba ber- Beberapa bulan telah berlalu "Adik," panggilnya dengan nama Miriam." Ketika raja meli- ketika pada suatu hari datang suara yang lembut. Sebuah kea- hat ke hadapan Miriam yang se- utusan raja untuk melamar Mi- nehan telah terjadi padaku. dang menghaturkan sembah, riam. Akhirnya Miriam hidup Rambutku hilang demikian juga beliau menjaadi terkejut sebab bahagia bersama sang raja. alis mataku. Jika orang yang me- wajah Miriam sangatlah buruk, lakukannya berhati busuk, aku tetapi tangan, bibir dan matanya mohon Tuhan sudi mengampu- sangatlah indah. Karena kecuri- ninya, dan jika yang melakukan- gaan ini maka raja pun berkata, nya bertujuan baik meskipun ca- "Miriam, aku harap kau mau "Adik, kakak pikir, yang ter- Bertahun-tahun lewat. Mi- penting dari semua bukanlah ke- riam telah menjadi gadis yang cantikan lahir, tetapi kecantikan sempurna kecantikannya. Da batin. Andai kecantikanku tidak lam hati Saphira perlahan-lahan disertai dengan kelakuan yang menyala api kebencian. Se- baik tak ada artinya. Hentikan- hingga timbul niat jahatnya un- lah pikiranmu tentang kecanti- tuk merusak wajah kakaknya. kan, dan berusahalah agar kita Pada suatu malam, ketika Mi- menjadi gadis-gadis yang baik." riam sedang tidur nyenyak, Sap- "Dengan muka masam Sap- hira bangun. Dengan hira meninggalkan kakaknya. Ia mengendap-ngendap, ia ke ka- mar kakaknya. masuk ke dalam kamarnya. Sambil mengusap-ngusap gunting yang dipegangnya, ia mendekati Mi- riam. Lalu dengan hati-hati, di- kumpulkannya rambut yang ter- gerai itu. Lalu dengan geram di- potongnya sampai batas telinga. Kemudian menyusul alis mata yang bagus itu juga ikut terpo- tong habis. Setelah puas ia pun pergi. Setiap pagi Miriam bangun kala cahaya matahari masih Diceritakan oleh Ida Ayu Ari Supartini Jalan Nusa Indah no. 14 Denpasar JAMINAN BEA SISWA DAN PEKERJAAN BAGI YANG BERPRESTASI melukis di Galeria Nusa Dua. susul dengan lomba menggam bar wajah, yang kedua kegiatan itu bertalian dengan menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Prok- lamasi Kemerdekaan RI ke-47. nya bebas terikat. Si cilik yang salnya, fasilitas gambar yang umumnya pelajar sekolah dasar diancang-ancangkan untuk 50 tersebut sebenarnya bisa memi- orang, ternyata pesertanya jauh lih objek yang dianggapnya me- melebihi dari perkiraan. Agar kan berkelompok. Dan untuk maka bantalan pastel dipatah memudahkan pengawasan, me- berkeping-keping untuk dibagi- reka memang kurang baik kalau kan kepada mereka. Lalu ada di- antara anak nyeletuk bahwa me- terpencar jauh hanya untuk me- nemukan sudut pandang yang reka tak kebagian warna ter- menarik dari lingkungan Gale- tentu. Namun anak-anak yang mungkin sudah berpengalaman dalam adu keterampilan melu- kis sudah siap "senjata" dari ru- mah, untuk mengantisipasi ke- mungkinan yang tak terduga. ria. Bertepatan dengan hari berse- jarah itu, semua karya yang di- lombakan dipajang di salah satu Kebetulan di arena melukis ruangan di komplek Galeria. Un- ada kolamnya. Sedangkan 'ba- tuk lukisan wajah ada sekitar 60 ngunan gedung atau katakan ru- buah digelar pada sore hari itu. mah yang biasanya menjadi sa- Di antaranya lima masuk nomi- saran lukisan anak-anak, dise- Meski dalam keadaan nasi memang gampang diterka kat dengan rimbunnya pohon atau dikenali wajah tokoh yang kelapa. Lantas di antara anak demikian, namun sebagian besar diangkat. Itu berarti pesertanya ada yang hanya membidik ko- peserta mampu menyelesaikan mempunyai kemampuan dalam lamnya. Daya ungkapnya me- lukisannya dengan baik, kenda- melukis potret. mang lucu, karena kolam yang tipun tak sedikit pula di antara dijadikan objek akhirnya berwu- bocah yang membiarkan seba- Mereka yang bersibuk ria de- jud seperti gambar pulau yang gian kertas gambarnya "telan- ngan pastel itu tergolong digantung dan ada pula mirip jang". Ini barangkali bisa dimak- ingusan. Namun rata-rata me- gambar mata. Tampaknya anak lumi, karena kertas yang dibagi- reka peka menerjemahkan kei- seusia itu sangat sederhana da- kan panitia berukuran 44 X 61 nginan panitia. Kendatipun pe- hingga apa yang disodorkan ter- luas, sementara waktu penyele- lam hal mentransfer objek, se- cm, termasuk bidang yang cukup tia cuma satu jam. Para Juara Dari aktivitas itu muncul juara untuk melukis bebas Juara I: Ayu Rutiny, Kls. VI SD 6 Dauh Puri Klod, Denpasar. Juara II: I Nyoman Satya Laksana, Kls IV Salah Tingkah SĎ 18 Dangin Puri Denpasar, dan juara III: Luciana Kls. V nyelenggara memberikan ke- longgaran melukis bebas dengan kadang menimbulkan penaf- saian lukisan yang diminta pani- Nusa Dua, tetapi tak sedikit di- melirik lingkungan Galeria siran lain. antaranya mengacu pada hari Satu di antaranya goresan penting yakni mengungkap sua- yang merupakan hasil bidikan sana peringatan HUT Kemerde- jalan setapak yang banyak per- kaan RI. Maka karya yang mun- simpangan, selintas kelihatan cul sebagai juara adalah yang seperti pohon yang menjulang ke bertema hari jadi negara Repub- atas. lik Indonesia dengan sekilas wa- jah Galeria Nusa Dua. Semen- lih sebagai pemenang adalah tara untuk gambar wajah terpi- yang menampilkan tokoh pe- Dalam sela keceriaan peserta SDK Swastiastu I. Sedangkan juang dan pemimpin negara RI lomba ada yang terlihat kebi- juara harapan I dan II masing- seperti Presiden Soeharto. Tentu ngungan dan salah tingkah, lan- masing Yeni Cahyadi alamat selain tema, juga mempertim- jauh lebih kecil dibanding kertas dan IB Surya, SD 1 Kuta. Untuk saja pemilihan karya terbaik ini taran alas gambar seperti triplek Jalan Kartini No.2 Denpasar, bangkan segi artistiknya. gambar yang disediakan panitia. gambar wajah, Juara I Luciana Di sisi lain, mereka hendak SDK Swastiastu I, Juara II: IB menggoreskan pastelnya di atas Surya SD 1 Kuta, dan juara III: Bebas Terikat rerumputan, tentu saja hal ini Budi Santoso, SDK Swastiastu I. sedikit mengacaukan konsen- Juara harapan I dan II masing- trasi anak-anak dalam me- masing Ni Wayan Artini Klas. VI Menggambar bebas bisa jadi nuangkan idenya. SD 6 Benoa, dan Kadek Suman- melegakan sementara anak. Na- Di pihak lain penyelenggara trayasa Kls. VI SD 9 Jimbaran. mun anak-anak saat itu seperti- lomba tampak kewalahan. Pa- (Made Surita). Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia "MICE" Meeting. Incentive. Convention, Exhibition Menyelenggarakan: Program Pendidikan Kesekretariatan KURIKULUM 1. Teori & Praktek Komputer 2. Pengantar Kesekretariatan "MICE" 3. Bhs. Inggris 4. Bhs. Asing Pilihan: Perancis, Arab, Jepang 5. Guest Speaker a.l.: Manager/Pengusaha Sukses 6. Manajemen "MICE 7. Public Relation 8. Organisasi & Manajemen 9. Kepribadian Sekretaris 10. Bahasa Indonesia 11. Manajemen Sumber Daya Manusia 12. Dokumentasi dan Kearsipan 13. Seminar Syarat Pendaftaran: Sarjana, sarjana muda, dan minimal lulusan SMTA/ sederajat. Menyerahkan pasphoto ukuran 3x4 sebanyak 5 lembar. Membayar uang pendaftaran Rp 25.000,- Lulus testing masuk. Kelas PAGI dan MALAM Proses pendidikan didukung oleh fasilitas: Komputer IBM & Apple Macintosh. ANGKATAN KE 1 Video Cassette Recorder, Dictaphone, Modem, Facimile, Key tele- phone, Mesin Tik Elektronik, Mesin Photocopy, Camera, OHP, Slide Projector, BARCO big screen projector, dll. Pendidikan setiap hari kecuali Sabtu & Minggu selama 6 bulan termasuk praktek kerja dalam kegiatan konferensi di beberapa Perusahaan/Hotel/ Travel Agent. Pendaftaran gel. I terakhir: 31 Agustus 1992 Informasi dan pendaftaran: • Sdr. Kiki • Sdri. Nurhayati Jalan Raya Puputan IV No.1 (Renon) Denpasar - Bali Telpon (0361) 36531 Fax (0361) 36753 C1258 Color Rendition Chart C1360 2cm
