Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1992-08-23
Halaman: 10

Konten


2cm Halaman 10 28 September Mendatang Kelompok Geronimo Bali Post/ist Geronimo ke Turki GERONIMO, salah satu ke- lompok entertainer terkemuka di Indonesia, memperoleh kehor- matan untuk mengikuti "Inter- national High School Folk Dan- cing Competition" (IHSFDC) di Izmir, Turki, 7-11 September mendatang. Acara internasional yang untuk pertama kalinya di- selenggarakan oleh Departemen Pendidikan dan kebudayaan Turki ini akan diikuti 19 negara. Di samping Indonesia yang bakal diwakili oleh Geronimo, negara peserta lain di antaranya Thai- land, Malaysia, Mexico, Prancis, Itali, Finlandia, Hongaria, Ya- maica, Rusia, Siria, dan Tahipi. Keikutsertaan kelompok Ge- ronimo, menurut Anton Issoedi- byo dalam keterangan tertulisnya kepada Bali Post, ini telah mendapatkan surat reko- mendasi dari Departemen Luar Negeri, Direktorat Jendral Pari- wisata, serta organisasi organisasi lainnya. Persiapan Dalam acara IHSFDC, Gero- nimo akan menampilkan berba- gai tarian meliputi tarian daerah Bali, Padang, Aceh, dan Ambon. Sebagai ilustrasi pengiringnya, keempat musik daerah tersebut akan dirangkai secara med- ley. Untuk memantapkan gerak tariannya, Anton Issudibyo yang musisi dan ketua Geronimo itu memilih Ade Ayu sebagai pela- tih. Ade Ayu sendiri selama dike- nal sebagai penata tari yang cu- kup sekses menangani berbagai pagelaran, sekaligus sempat me- raih Best Performance untuk ABU Song Festival pada 1990 di Kuala Lumpur dan ASEAN Song Festival pada 1991 di Pramb- anan. Di samping Ade Ayu, juga dilibatkan Ir. Agus Budiman dan Miko Yanuar sebagai penata mu- sik. FFI tetap Dilaksanakan mudian dimanfaatkannya hingga mencapai keberhasilan yang luar biasa. "Kalau Onassis bisa mengan- dalkan strategi ini untuk ke- bangkitan usahanya, kenapa kita tidak bisa untuk mencoba seperti itu?" tukas Johan, yang juga dikenal sebagai Sekretaris Umum Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) ini. ENTAH ini kabar gembira atau bukan. Ketika bertatap muka dengan wartawan di Ja- karta, beberapa waktu lalu, Ke- tua Umum Pantap FFI, HM Johan Tjasmmadi, mengutara- kan niatnya untuk tetap meng- adakan FFI pada tahun ini. Pa- dahal, seperti diketahui, bela- kangan ini dunia perfilman nasional sedang mengalami "lesu darah". Tidakkah nanti hal ini malah akan mengurangi bo- Johan, mencoba mengajak bot festival sinematografi yang insan film nasional untuk tidak cukup prestise itu sendiri? bersikap pesimis terhadap per- "Saya rasa tidak demikian masalahan perfilman nasional permasalahannya. Diselengga- sekarang ini. Apalagi bila dikait- rakannya FFI tahun ini, meski- kan dengan penyelenggaraan pun kenyataannya dunia film FFI. kita sedang lesu, bukan berarti "Saya ingin memberikan se- FFI itu akan menjadi sia-sia. suatu yang terbaik dalam penye- Justru, dengan kondisi yang de- lenggaraan FFI tahun ini, ka- mikian ini, kehadiran FFI akan rena FFI tahun ini merupakan bisa membangkitkan kelesuan kerja terakhir dari Pantap yang film nasional. Saya yakin, FFI saya pimpin selama ini," akan mampu memberikan moti- jelasnya. vasi tersendiri untuk membang- Ia optimistis, dengan produksi kitkan perfilman kita," Johan film nasional tahun ini yang ha- Tjasmadi mengungkapkan nya 17 judul ditambah 43 judul alasannya. Ia mencoba membandingkan dak disertakan dalam FFI 90, kasus ini dengan kebangkitan FFI tetap akan memberikan ke- raja kapal Onassis, yang mem- semarakan tersendiri. Tidak ada beli kapal-kapal rusak untuk ke- permasalahan dengan sedikit film produksi tahun lalu, yang ti- Menurut Anton, Geronimo Cerita Merasa Ditantang yang memiliki grup cabang se- perti Cantora Paramitha, Chero- kee, Bina Caraka, dan Terminal, ini telah memulai latihan secara intensif sejak Maret lalu. Sekitar 50 orang anggota Geronimo di Jakarta diseleksi dan disaring untuk mencari 15 penari. Me- nyinggung soal harapan untuk meraih juara dalam festival ini, tentu saja ada bagi Anton. Na- mun lebih jauh Anton meng- inginkan agar Geronimo lebih bisa memperkenalkan Indonesia di mata Internasional. Berbagai persiapan memang tengah dimatangkan. Untuk per- lengkapan topeng, kostum, dan asesories misalnya, beberapa anggota teras Geronimo mesti terjun kemana-mana. Termasuk pada pertengahan bulan ini, membeli beberapa perlengkapan itu di pasar seni Sukawati, Gia- nyar. "Beberapa jenis perleng- kapan yang terdapat di pasar Seni Sukawati itu menambah in- spirasi untuk menyemarakkan festival ini dan kami berharap bahwa kerajinan Indonesia, khu- susnya Bali, dapat menarik per- hatian para kontestan dan juri di Turki nanti," begitu harapan An- ton Issudibyo. Selamat berjuang, Geronimo! (Gus Martin). MENDENGAR nama Nyoman Cerita, mungkin ada yang tiba-tiba teringat pada sa- lah satu acara pentas anak-anak di TVRI Stasiun Denpasar bebe- rapa waktu yang lalu. Ya, karena dialah mengisi program tersebut dengan menampilkan aneka tari Bali. Sedang pendukungnya ada- lah anak-anak Sanggar Sekar Alit yang juga asuhan Nyoman Cerita. Akan tetapi tayangan itu su- dah lama tidak muncul di layar TVRI Denpasar. "Saya tidak cu- kup waktu untuk pengisian acara itu," tukas Nyoman Cerita kepada Bali Post dalam suatu perjumpaan di Denpasar bebe- rapa waktu yang lalu, ketika di- tanya mengapa ia tak ambil ba- gian lagi di acara tersebut. Pada masa-masa itu ia meng- aku sibuk. Kuliah di Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) seka- rang STSI, merupakan salah Nyoman Cerita Bali Post/Rit satu alasannya sehingga dia ber- melalui Sanggar Sekar Alit serta pisah dengan acara tadi. Lantas mencari kemungkinan baru di setelah gelar SST sudah digeng- dunia tari, boleh disebut keseha- gam tahun 1989, bukan berarti rian dua anak ini. insan yang asal Singapadu, Gia- nyar ini bisa ongkang-ongkang. la merasa ditantang untuk ber- karya terus. Membina kader tari Diperhitungkan Ia juga membagi ilmunya, me- lalui fungsinya sebagai dosen Bali Post nya jumlah film yang diikutkan dalam FFI tahun ini. Penyeleng- garaan FFI 1992 yang puncak acaranya ditetapkan tanggal 28 September nanti, tetap dilaksa- nakan, tukasnya yakin. Menyinggung keterkaitan an- tara FFI dan Festival Sinetron Indonesia (FSI), Johan meng- akui, hadirnya FSI bukanlah me- rupakan kompensasi dari mi- nimnya jumlah produksi film na- sional. Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Bidang Penjurian Pantap FFI, TB Mau- lana Husni. Ia menilai, penye- lenggaraan FSI sama sekali bu- kan bermaksud menutupi kele- mahan film nasional selama ini. FSI sudah selayaknya dilaksa- nakan, karena sinetron memang sudah begitu diminati oleh masyarakat. Masalah penyelenggaraan an- tara FSI dan FFI yang dilakukan diakui Johan memang sudah di- rencanakan. Tetapi, untuk ta- dalam waktu bersamaan, hal ini tari di Sekolah Tinggi Seni Indo- nesia (STSI) Denpasar. Insan yang kini berusia 31 tahun itu memang cukup berpotensi. Pa- ling tidak di "rimba" seni tari nama Nyoman Cerita diperhitungkan. Bali Post/lpunk ROMANTIS-Ida Bagus Wisnawa, Suef, Ninik, dan Ida Bagus Utara Pidada yang tergabung dalam "Sahid Home Band" yang romantis Sahid Home Band, Sentuhan Musik Romantis Masih ada beberapa grup mu- sik yang pernah digawangi oleh Guswis, selain Ayodias dan Bra- sella, juga pernah berada dalam satu bendera grup musik beken di Bali, yakni La Barong, Rodies GRUP Sahid Home Band di- lalu. Menurut pengakuan Gus- hun ini puncak penyelenggaraan gawangi empat personal dengan wis, ia telah banyak mendukung kedua festival ini akan ber- kepiawaian dan sentuhan musik sejumlah grup band kondang se- lainan. Puncak FSI akan dise- romantis. Ada sejoli suami-istri menjak berkutat dalam dunia lenggarakan tanggal 21 Septem- di sini, vokalis Ninik Santoso dan musik tahun 1983. Kita sebut di ber di Bali, sedangkan FFI pun- si pembetot bass gitar, Suef. Juga sini, Ayodias Band yang merupa caknya tanggal 28 September didukung Ida Bagus Wisnawa kan cikal bakal sejarah berga- 1992 di Sasono Langen Budoyo (lead gitar) dan Ida Bagus Utara bungnya Guswis untuk perdana. TMII, Jakarta. Soal mana yang Pidada atau lebih kondang de- Lewat kelompok ini pula, ia di akan mendapat perhatian dari ngan sapaan Gustara (key- percaya sebagai penata aranse- masyarakat, kita lihat saja board). Kelompok ini mulai ber- men lima album daerah Bali nanti! (rud). tengger di lantai dua hotel Sahid yang pernah dilempar di pa- Bali Seaside, sejak keberadaan saran. Vokalis handal waktu itu opening hotel tahun 1988. dipercayakan lewat suara Nono, Tentu saja selama periode itu salah seorang pendobrak dan pe- kelompoknya tidak mesti paten. lopor lahirnya lagu-lagu daerah Sahid Home Band terhitung tiga Bali. kali mengalami pergantian di ba- risan vokalis. Demikian pula di kedua posisi lainnya. Terkecuali si pemencet keyboard, Gustara. Ia konsisten dengan Sahid Home Band sejak kehancuran kelom- poknya yang pernah melejit Band dan Bali All Star. seantero Bali, Brasella. Konon, pasukan Brasella ini pernah mengukir prestasi di beberapa pentas kontes musik di Malang dan Surabaya. Masa keemasan- nya pernah disandang tahun 1986, ketika menjuarai festival rock di Jakarta. Para musisi pen- dukung selain Gustara sendiri (bass gitar), diperkuat juga oleh Guswis (lead gitar), Rico (key- board), Gus Kobar (gitar), Sigit Priyo (drum) dan vokalis Ayu Laksmi. Kelompok ini hingga kini masih sering tampil di TVRI Denpasar untuk acara musik ringan. Kepercayaan Pemda Gianyar untuk menggarap sendra tari Mayadanawa di tahun 1992, me- rupakan salah satu bukti nama- nya lumayan menggema. Sete- lah digelar di Pesta Kesenian Bali 1992, lalu turun "perintah" dari Gubernur Bali agar sendra tari Mayadanawa diketengah kan pada acara hari ulang tahun Pemda Bali 14 Agustus yang lalu di Taman Budaya. Nyoman mengaku agak kela- bakan untuk memenuhi permin- taan Kepala Daerah Tingkat I Bali itu. Pasalnya, beberapa orang pendukung garapan itu ada acara ke luar daerah. Tetapi menurut Nyoman Cerita, hal itu sudah dapat diatasi. Lalu per- mintaan sang penguasa Daerah Bali, mungkin bisa dijadikan pe- tunjuk bahwa apa yang disodor- kan Nyoman Cerita beserta kawan-kawannya cukup berhasil. Namun diterusterangi pula bahwa apa yang terukir di ga- (Bersambung ke Hal. 11, kol. 1) walau tidak setegar masa ke- jayaannya. Para personalnya ke- banyakan unjuk kebolehan di hotel-hotel. Seperti pula yang di- tempuh oleh Ida Bagus Wisnawa alias Guswis ini. Ia masih klop dengan Gustara mendukung Sa- hid Home Band sejak tiga tahun Memang Brasella masih ada, Sulit Memasyarakatkan Hak Cipta Ventje: Bermusik tak Terlambat MEMASYARAKATKAN Kenyataan ini, diakui oleh lalai mencantumkan nama pen- suatu produk baru memang ti- Chandra Darusman, S.E. Ketua dak mudah. Apalagi, untuk jenis Bidang Usaha YKCI. Menurut produk yang lebih banyak bersi- nya, membicarakan sampai di fat suatu nilai sosial kemasyara- mana kadar pemahaman hak katan. Contohnya, soal hak cipta di dalam masyarakat kita, cipta. Ya, memasyarakatkan diperlukan pendekatan berta- produk bernama hak cipta ini, hap seperti yang kerap dilaku- ternyata lebih sulit ketimbang kan oleh dunia periklanan dalam memasyarakatkan produk yang meneliti pola konsumennya. "Ta- bersifat kongkret. Kalaupun hap tersebut secara garis besar- ada, tidak seluruh masyarakat nya adalah sebagai berikut: ti- memahami. Jelasnya, pema- dak tahu, pernah mendengar, haman masyarakat kita terha- tertarik kemudian membeli. Di dap hak cipta belum merata. sini dapat dianalogikan sebagai tahap 'membeli' adalah tahap di mana kesadaran masyarakat akan hak cipta sudah tinggi." Berbicara dalam Penataran Musik II Bagi Wartawan PWI Jaya, beberapa waktu lalu, Chandra yang juga musisi kawa- kan ini menilai, sekarang ini hak cipta pencipta lagu masih sering diabaikan. "Buktinya, masih ba- Belum meratanya pema- haman masyarakat terhadap soal hak cipta ini, meski sudah ada UU Hak Cipta No. 7 Tahun 1987, jelas merupakan suatu kendala bagi Yayasan Karya Cipta Indonesia (YKCI), sebuah lembaga swadaya masyarakat yang mengurusi masalah hak cipta bagi para pencipta lagu di Indonesia. Prof. Dr. Emil Salim Prof. Dr Emil Salim : nyak perusahaan rekaman yang cipta lagunya tanpa ada usaha untuk mencari siapa pencipta as- linya, atau badan siaran lupa menyiarkan siapa penciptanya. Dan ironisnya, sampai sekarang masih ada pihak mengubah cip: taan orang lain hingga mengakui ciptaannya sendiri," kecamnya. DUNIA musik sebaiknya di- Ninik-Suef Priadi Dua pribadi sejoli antara si vo- kalis dan si pembetot bass gitar, Drs. T.W.E. Niniek Santoso-Suef Priadi. Hampir puluhan tahun mereka lengket dan berkubang di musik. Hingga suatu ketika di tahun 1987, mereka terseret ke sebuah pelaminan rumah tangga. Suef yang terjun di mu- sik profesional tahun 1976, se- ring kali mengisi acara ringan di TVRI Surabaya. Memang ia di- besarkan dalam grup Diana Band Malang Jatim. Pernah pula ia sebagai entertainer di Purnama Hotel Malang selama lima tahun. Menjelang 1990, ia bergabung dengan Sahid Home Band. MINGGU, 23 AGUSTUS 1992 SEPUTAR TEATER 11 Tahun Teater Agustus SENIN (24/8) besok, Teater lompok teater terbaik dan favorit Agustus akan memperingati dalam lomba drama modern se- hari ultahnya yang ke-11 secara Bali pada 1990 -- yang telah pu- sederhana di salah satu markas- luhan kali menggarap drama nya, di Celuk, Sanur. Kelompok panggung dan televisi ini, me- yang lahir di Desa Sanur pada 24 mang telah membuktikan diri. Agustus 1981 atas prakarsa Ke- tut Aryawan, Gus Martin, dan KS Wendra, ini akan mencoba mengevaluasi dan merefleksi perjalanan panjangnya lewat peringatan ultah yang akan diisi dengan serangkaian acara bersa- haja seperti baca puisi, monolog, dan musik. Belakangan ini, disamping ikut membantu Teater Mini Ba- dung, Teater Agustus lebih mem- fokus menggarap drama televisi. Setelah menggarap drama seri "Rumah Tak Berpintu" beberapa waktu lalu, kini tengah mengga- rap drama seri "Satu Natah" yang rencananya terdiri dari 12 Peringatan seperti ini, menu- episode, untuk ditayangkan rut IB Putra Celuk, salah satu TVRI Denpasar. Menginjak usia- anggota yang sekarang menjadi nya yang ke-11 kali ini, tercatat pimpro di kelompok ini, bukan- sejumlah anggota mapan dan be- lah semata-mata untuk tujuan berapa anggota baru di tubuh seremonial belaka. Akan tetapi Teater Agustus seperti IB Putra lebih jauh untuk memberi Celuk, IB Sariana, IB Anom makna kokohnya keberadaan se- Kribo, IB Wirasmana Sidemen, buah kelompok teater. "Untuk IB Astawa, Sila Sayana, Budi mempertahankan sebuah ke- Waskita, Wayan Sukarja, Ni lompok teater selama sebelas ta- Wayan Karti, IA Diani. Sukma, hun, bukanlah pekerjaan yang Idawati, AA Dewi Dharma Patni; mudah," ungkap IB Putra Celuk AA Artati, IB Brahma Putra, Gus sembari membandingkan kebe- Blonar, AA Putra, Putu Satria, radaan kelompok-kelompok tea- Gito Sadewo, Made Gunada, ter di Denpasar khususnya yang Handayani, IB Rai Janardarta, acap kali berumur pendek. Dan Eka, Tina, dan beberapa calon Teater Agustus sebagai salah anggota yang bakal digodok lagi satu teater -- yang sampai saat untuk bisa menjadi personal ini masih memegang Piala Bergi- Teater Agustus. Semoga panjang (ta). lir dan Piala Tetap sebagai ke- umur Drama "Aib" di Mataram DRAMA berjudul "Aib"karya salah satu cabang seni semakin Putu Wijaya akan dipentaskan tampak di tengah masyarakat. oleh Sanggar Apresiasi Mata- Hal ini dimungkinkan karena ram, pada 5-6 September menda- teater bukan sekadar hiburan, tang di gedung tertutup Taman tetapi di dalamnya terkandung Budaya Mataram, NTB. Drama unsur mendidik, mengarahkan yang disutradarai Azhar Zaini dan menajamhaluskan tingkat ini merupakan produksi kede- dan dimainkan sekitar 22 orang intelektualitas. lapan Sanggar Apresiasi Mata- 1982. ram, sejak keberadaannya pada Sekretaris panitia, Drs. Yusuf, Bali Post bahwa pementasan ini sempat menjelaskan kepada diharapkan sebagai salah satu mata rantai perkembangan seni teater di NTB. Yusuf juga me- nyinggung lebih jauh, perkem- bangan teater yang merupakan Di samping itu, kata Yusuf, seni drama modern juga membe- rikan peluang dalam upaya menggali dan melestarikan nilai-nilai moral serta kebu- dayaan yang berkembang dalam dengan pembangunan manusia masyarakat. Dalam kaitannya Indonesia seutuhnya, seni drama modern juga dapat dijadi- kan sebuah sarana memacu ma- syarakat untuk membangun. Nah itu...... (Fis/R). Sekeha Teges Kanginan ke Jepang (Bersambung ke Hal. 11, kol. 5) PADA tanggal 10 s.d. 28 Sep- latan Tokyo. "Saya sendiri me- tember ini, Sekeha Gunung Jati rasa heran, mereka begitu faria- Berbeda dengan sang istri Teges Kanginan akan pentas lagi tik pada penampilan Sekehe dari yang biasa akrab disapa Ninik di Jepang. Sudah empat kali Banjar kecil dengan jalan buħtu, saja. Alumnus Sastra Inggris berturut-turut mereka tampil di yang penghuninya sebagian be- IKIP Malang ini, selain jago nya hadapan masyarakat Jepang sar hidup dari pembuatan pa- nyi juga pinter nulis cerpen, pi- yang selamanya mendapat tem- tung serba binatang dengan ga- dato, baca puisi bahkan sering pat di hati masyarakat Jepang. rapan anatomi yang prima dari didapuk menjadi MC dalam Kali ini Sekehe Gunung Jati ti- beberapa senimannya. acara akbar. Kiprahnya dalam dak hanya tampil di muka ma- soal musik tidak perlu diperta- syarakat Tokyo saja, tetapi akan gila dengan Cak Rina garapan Bukan saja mereka tergila- Namun, diakui Ventje dari dang hidup. Jasa profesi yang di- nyakan lagi. Berbagai aliran mu- beraksi pula di Kota Sendai di koreografer Sardono yang penuh perkenalkan sejak usia dini 180 anak didik dalam kurun hargai sepantas kualitas bermusik ia kuasai dengan sempurna. bagian utara Jepang. Lalu di Fu- dengan "kejutan improvisasi". anak-anak. Tetapi tidak ada isti- waktu 4 tahun sekolah musik sik pelakunya. Terlebih dengan Mengaku sering menyabet juara kuoka di bagian selatan Jepang. Mereka juga gandrung dengan lah terlambat dalam bermusik. VVD berkembang di Denpasar, dukungan perkembangan pari- pertama dalam festival di tanah Dan kalau jadi, mereka akan Legong Kraton, dengan Baris ci- "berusia" penangkapan sence gagalan. Mengikuti sekolah mu- memerlukan sisi tradisi setem- mas, saya pernah dikalahkan kat Nagoya, kota industri di se- Hanya saja, pada anak didik hampir 10 persen mengalami ke- wisata. Wisatawan tidak hanya kelahirannya, Malang. "Tapi tampil juga di hadapan masyara- bermusik sedikit lambat. Demi- sik dan bermusik dirumah ka- pat, mereka juga memerlukan adik dalam festival Pop singer se- kian dikatakan Ketua Yayasan rena mengikuti keinginan orang selingan pengisi waktu luang, Malang 1984. Adik saya juara Sekolah Musik Vidi Vici Dina- tua. Bermusik hanya karena menghapus rasa asing jauh dari pertama sedangkan saya juara mis, Y.Z. Ventje Kilala, kepada gengsi sosial,tidak mengheran- tanah kelahiran. Bali Post di tengah penyelengga- kan bila ada kecenderungan ka- VVD saat sekarang dikelola 11 raan konser ke-3 VVD, Minggu langan tertentu menyediakan orang guru musik dengan 180 malam di gedung Tri Prasetya alat musik untuk pajangan. Ten- orang anak didik. Pada acara RRI Denpasar. densi ini juga nampak dari pemi- konser ke 3 VVD, disajikan ke- nat anak didik VVD, dominan pi- termpilan anak-anak didik baik lihan pada instrumen piano, key- klas anak-anak sampai ibu ru- board, organ, ketimbang mereka mah tangga yang tergabung da- yang memilih keterampilan me- metik guitar, menggesek biola atau meniup seruling. Perkembangan peminat dunia musik di Bali, semakin mening- kat. Masyarakat, ujar Ventje le- Global dan Mendasar Kendala lainnya, Menurut Chandra, menyangkut soal kon- disi perundang-undangan yang Musik, menurut pendapatnya, ada. UU yang telah diratifikasi tidak memandang usia, dan le- DPR bersifat umum. Artinya, ha- bih cenderung ditentukan oleh nya memuat ketentuan yang sa- ngat global namun mendasar. minat pendukung bakat bermu- Ada pengecualian misalnya UU sik yang ada. Karakter seseo- Perpajakan dan Lalu-lintas yang rang dapat dilihat dari cara dia banyak memuat ketentuan yang bermusik, aliran warna musik tak lagi diperlukan penjabaran. yang diminati dan ditekuni. Mu- "UU Hak Cipta tidak demi- sik juga mampu mempengaruhi kian, UU ini tidak berkonotasi musik juga tidak dapat dipaksa- kepekaan jiwa seseorang. Ber- negatif. Bila UU Hak Cipta dapat kan oleh lingkungan, dia lahir (Bersambung ke Hal. 11, kol. 5) dari nurani seseorang. PARAS wartawan yang hadir mende- ngarkan penjelasannya. Bahkan untuk cepat-cepat menutup acara tatap mukanya dengan para nyamuk pers ini, secara berseloroh dia mengata- kan, "Saya diberi tahu oleh pa- nitia, katanya malam ini, di ho- tel ini disko dan bar masih buka lho.. Apa Anda enggak pi- ngin nonton dan jojing. Saya juga masih seneng kok," kata- nya sambil tersenyum.(to) Dr. Haryono Suyono: Cepat Cari Pasangan LELAKI kalau sudah di- ajak ngomong soal KB, wajah- nya langsung berbinar, dan waktu satu jam terasa kurang Masih Senang Disko cukup membicarakan masalah TOKOH ini sudah tak asing lagi kiprahnya dalam memper- juangkan kelestarian ling- kungan hidup dan relevansi- nya dengan kependudukan di dunia internasional. Saat ini katanya wawasan kependudukan harus dima- sukkan dalam pembangunan sektoral. Jadi departemen per- industri, kesehatan, perta- nian, dan lainnya jangan ha- nya memikirkan program- program yang menjadi wewenangnya saja tetapi juga harus membangun aspek ke- pendudukan di dalamnya. "Jadi kependudukan itu harus bisa masuk sebagai gula dalam tehnya masing-masing sek- tor," katanya. Penduduk harus dipikirkan karena jumlah penduduk yang besar perlu penangannya yang baik kalau tidak mau menjadi penghambat. "Memang jumlah penduduk itu penting untuk mendorong pembangunan. Ne- gara tetangga kita Malaysia dan Singapura, bingung ka- rena kekurangan tenaga kerja. Sementara negara lain sibuk menurunkan angka kelahiran mereka malah sibuk menaik- kan jumlah penduduk tapi yang bermutu. Namun kita ja- ngan puas saja dengan jumlah tetapi bagaimana kualitasnya harus dikembangkan. Jumlah banyak tapi tidak berkualitas nantinya ya jadi penyakit. Jumlah banyak dan berkuali- tas bagus seperti wartawan di- sini ya jadi penyakit juga, ka- rena saya akan selalu dikejar terus dengan pertanyaan yang kadang-kadang merepot- kan,"guraunya yang langsung disambut dengan ge er para penduduk Indonesia dengan- nya. Begitu banyak pandangan-pandangan baru yang dilontarkan, Haryono Suyono. "Sebagai bangsa Indonesia kita mesti bangga dong, karena program KB sudah terbukti keandalannya dan sudah ba- nyak negara meniru seperti apa yang kita lakukan," kata- nya. Saking bangganya dia se- cara guyon mengatakan ke- pada para peserta konferensi kependudukan Asia Pasifik bahwa warga negara Indonesia tahun 2020 nanti akan ramai- ramai merayakan kawin emas. Lho? Dengan enteng dia menje- laskan kalau KB sudah berha- sil, maka pertumbuhan pendu- duk akan mencapai tingkat nol. "Dengan begitu orang In- donesia yang hanya punya dua anak, empat cucu, dan delapan cicit akan hidup tenang, baha- gia dan sejahtera. Kondisi se- perti ini merupakan ling- kungan yang mendukung ada- nya empat generasi yang hidup Dr. Haryono Suyono MINI bersama-sama. Karena ting- kat kesehatan yang sudah me- ningkat maka umur manusia diharapkan rata-rata akan mengalami peningkatan se- hingga mencapai 70-75 tahun dalam keadaan sehat dan per- kawinan mereka harmonis. Kalau mereka kawin pada umur 20 atau 25 tahun dengan usia mencapai di atas 70 tahun maka dalam abad 21 nanti in- syaallah mereka akan bisa me- rayakan perkawinan emasnya dengan anak cucu dan cicit da- lam suasana yang ceria. "Apa you sudah kawin, kalau belum cepat-cepatlah berpasangan apalagi yang dinantikan, umur sudah cukup biar pada tahun 2020 bisa merayakan kawin emas," ujarnya bercanda ke- pada kuli-kuli disket yang me- rubunginya. "Belum pak, tapi minimal kami bisa merayakan kawin perak,"jawab sang war- tawan. "Wah kalau cuma usia perakwinan 25 tahun dengan kawin peraknya itu belum dija- dikan barometer keberhasilan KB. Harus usia 50 tahun de- ngan dua anak dan hidupnya sejahtera," ujarnya. (to) Victor H Sitompul Tamu dan Kondom SEPULUH tahun lalu, tamu mencari hotel. Bisa di- pastikan jawabannya fully book. Sekarang, pembagian pe- luang semakin tipis akibat ke- tidakseimbangan antara pe- ningkatan jumlah kamar hotel dengan wisatawan yang da- tang. Strategi menghadapi- nya? Tidak hanya sekadar me- ningkatkan kualitas pelay- anan. cara Sebab ada tersendiri sebagai satu seni berbisnis, itu komentar Gene- ral Manager Sahid Bali Sea- side Hotel, Victor H Sitompul. Rebutan potongan tipis 'kue' pariwisata tidak harus mem- buat pengelola bisnis hotel lupa etika. Misal, hotel berbin- tang lima menjual fasilitasnya dengan harga hotel berbintang tiga. Atau mengikuti istilah three in one?, membayar harga fasilitas menginap sehari un- tuk tiga hari menginap. Dan banyak lagi strategi yang nam- paknya kurang etis berlaku di dunia bisnis pengelolaan kom- ponen pariwisata. Kemudian muncul isu kong- lomerat 'mencaplok' hotel kecil yang sekarat dengan dalih me- nyehatkan kondisi bisnis peng- elolaannya. Menanggapi isu ini, pakar yang membesarkan unit kerja Sahid Group itu, ber- Victor H Sitompul pendapat jangan hanya dilihat dari satu sisi saja. Bisa jadi pengalihan pemilikan, berupa penyuntikan investasi, mana- jemen yang relatif lebih baik tanpa mengubah lingkungan semula. Dalam artian tidak membuka peluang pengang- guran bagi pekerja yang sudah ada, dan lama berkecimpung di dalamnya. Boleh jadi, setelah pengalihan dan campur ta- ngan sang konglomerat, kese- jahteraan pekerja di tempat tersebut meningkat, menjadi lebih baik. Perlu dipahami ti- dak semua konsep yang besar membantu yang kecil berarti untuk monopoli usaha. Victor, bapak tiga anak, ke- lahiran Sumatera Utara, yang besar di Jawa Timur, berpen- dapat bagaimana pun kondisi bisnis pariwisata di Bali, ja- ngan sampai mengikis kebera- daan Bali. Sepanjang keuni- kan Bali terpelihara, prospek pariwisata masih cerah. Dan jangan bandingkan Bali de- ngan resort wisata lain. Biar- kan Bali apa adanya. Lantas bagaimana dengan kondomisasi hotel? Menurut lulusan Akademi Pariwisata Jakarta tahun 1974 ini, kurang etis bicara 'blak-blakan' ten- tang kondom di Indonesia, Bali khususnya. Budaya Timur, memandang risih masalah kondom, berkaitan dengan ci- tra pariwisata. Isu ini mem- buat mata dunia memandang membicarakan Indonesia di sisi negatif. Lebih baik, kata lulusan Conrad University London ini, menyediakan kondom dengan diam diam, tidak menarik perhatian dunia, dan tidak membuat wisatawan pobi da- tang ke Bali. Masalah ini pri- vacy sekali, kembali pada ma- nusianya. "Bila ingin safer by AIDS, jangan coba-coba," te- gasnya.(aswie) dua," aku Ninik kepada Bali Post yang dikenal juga sebagai Execu- tive Secretary Bali Tropic Palace Hotel Nusa Dua. Pemilik suara Sopran ini, me- mang sangat lincah dalam setiap aksi panggungnya. Selain nya- Memahami Kritik Film PADA pertengahan Agustus lalu, Australian Indonesia Insti- tute bekerja sama dengan Sanggar Putih dan STSI Denpasar, me- nyelenggarakan Pekan Film Australia 1992 dan Lomba Kritik Film Australia. Ada empat judul film Australia yang diputar. Sebagaimana biasanya, dalam rangkaian Pekan film senan tiasa ada acara diskusi. Dalam rangkaian acara Pekan Film Aus- tralia para peminat mendapat kesempatan bisa berdiskusi dengan seorang dosen sinema, yaitu Mr. David Hanan. Bagi para pencinta seni film, peristiwa ini jelas sangat berharga. nyi di "Yogya Lounge" hotel se- lam wadah Dharma Wanita. Me- tempat, ia tak jarang membuat nurut rencana VVD kembali sensasi dalam acara wedding menggelar lomba Pop Singer Gu- party yang diadakan di Bantaran bernur Cup ke- 2, Nopember Agung Hall. Dengan jurus-jurus Dengan diadakannya Lomba Kritik Film Australia, pihak pe- mendatang, acara ini rutin dise- centil ia peragakan bak penari nyelenggara dan sumbangan pikiran yang berbobot. Hal itu meng lenggarakan dua tahun sekali. kidang kencana sekaligus ia ber-ingatkan keprihatinan Lee R. Bobker tentang adanya kerancuan buka cakrawala pikirnya bahwa Ventje, VVD akan menyelengga- suasana bih lanjut, sudah mulai mem- Bila memungkinkan, tegas celoteh untuk menghidupkan pengertian antara kritik film dan reportase film. dunia musik di Bali ini bila dite- rakan lomba khusus Pop Singer gempita. kuni dapat dipakai sebagai la- lagu gerejani.(073) Megadeth Pantang Mengekor THRASHyang terjemahan be- dan makan siang kita sudah ber- basnya berarti mendera atau ada di santap malam. Begitulah mencambuki erat kaitanya de- lebih kurang maksud Megadeth. ngan keseharian manusia. Itu Terus terang pemilahan musik pula yang digali dan dikembang menjadi Thrash metal, dead me- kan oleh Megadeht bagi kehi- tal, heavy metal dan sebagainya dupan sesama. tak pernah mereka gubris. Toh, mereka bebas dan sah menganti- sipasi sebuah karya pribadi. Anda suka? Silakan. Kurang suka? Enggak masalah. Kita kadang perlu dicambuk supaya maju dan benar. Tapi, bisa jadi petaka akibat mendera orang lain. Nah. Banyak makna. Banyak warna. Suka atau tidak itulah fakta. Mari kita jelang fakta itu dalam album terbaru Megadaht Countdown to Extin- ction. Pada gita ketiga Architecture of Aggression cabaikan bass Dave begitu dominan sekaligus me- nandai eksistensinya. Begitu pula pada tembang Foreclosure of a dream menyodorkan lirik Judul albun baru ini memang berbobot bicara tentang per- rada seram yang terjemahan be- juangan cari makan sehari-hari. bas berarti 'peluncuran ke arah Menyusul lagu Sweating Bullets pemusnahan'. Cover menghadir- dan This Was My Life yang kan sosok orang tua renta yang konstan memainkan keserasian menjerit seolah menghadapi sa- musik. kratul maut di sebuah sel yang Sisi kedua diawali dengan berkesan bahwa orang tersebut single hits yang jadi judul albun pemakan manusia yang me- Countdown to Extinction single nyisakan dua tengkorak. Ya, se- ini sekaligus mempertanyakan perti juga cover album rock pada eksistensi manusia untuk di du- umumnya, itu hanyalah karya nia dengan segala kisah asal usul seni tanpa menakut-nakuti dan dan makhluk modern. Selanjut- meresahkan. Hanya, efek psiko- nya gita High Speed Dirt yang logis yang timbul buat mereka menyentil polah manusia untuk yang memandangnya bisa ber- selalu bergerak cepat, serba ber- akibat fatal. pacu. Namun, kerap menimbul- Semua tembang disajikan pe- kan dampak negatif. Masih sepu- nuh semangat dan segar, mem- tar sosok manusia mutahir se- buktikan bahwa judul albun be- perti di film Terminator II yaitu lum tentu mencerminkan makna Cyborg. Hanya ini lebih canggih. kesemua isi. Sebelas tembang di- Ia bagian dari bionik dan orga- kemas penuh kualitas, mulai nik, bukan cyborg. Itulah tem- dari lirik hingga aransemen dan bang Psychotron. Kemudian vokal yang padat. Kesan keras Captive Honour dan penutup As- dan tegar jelas tersimak lewat hes in Your Mouth. lengkingan gitar Dave Munstain dan Marty Friedman. Menyusul dentuman bass menggelegar dari David Ellefson dan pukulan drum Nick Menza. antara Pantang Jika anda teliti, album ini ber- gizi tinggi untuk ukuran album musik rock. bahkan lebih baik di- banding sederet album mereka Enerjik sebelumnya. Terakhir mereka Tembang Skin O'My Teeth'se- luncurkan Rust in Peace (th 90). bagai pembuka langsung menyi- Itulah awalnya formasi kedua ratkan kesegaran nan enerjik yang masih menjajaki kebolehan musik mereka. Semua lagu ber- macan gitar Marty Friedman. pacu dengan serasi Kilas balik mempertemukan masing-masing instrumen dan kita pada tahun 1982 saat Mega- vokal. Di lagu kedua, Sympony of deth dibangun oleh Dave Mun- Destruction tetap menembak te- staine yang hengkang dari Me- linga pendengar lewat stabilitas tallica. Ia merekrut Dave Ellef- dan kreativitas nada. son (bass), Chris Poland (gitar) Biasanya, urutan sebuah lagu dan Gar Samuelson (drum). menempatkan garukan melodi Berkibarlah panji Megadeth gitar di seputar reff. Tapi, buat memproduksi 3 album masing- Megadeth lain. Inilah musik me- masing; Killing Is My Bussines; reka. Hingga pada bait awalpun Peace Sells.... But Who's Buy dan sudah menempatkan melodi gi- So Far So Good So What?. Usai tar. Kalau perlu reff jadi pem- itu masuklah periode kelabu. buka tembang. Gar dan Chris keluar dan me- Lho? Memang, musik dan lagu nuntut Mustaine ke meja hijau. punya aturan main. Seperti kita Dave mampu memenangkan hidup. Pagi sarapan lalu makan konflik. Tapi, perjuangan hidup siang dan selanjutnya santap masih terus. Sesuatu yang se- malam. Tapi, urutan tak mesti nantiasa menggoda hidup yang begitu. Bisa saja tanpa sarapan kerap dikatakan cobaan hadir hening berubah Dalam reportase, reporter mengungkapkan kepada para pem- bacanya, bagaimana ia menyukai' buah karya dan hanya membe- (Ipunk Purwadi). rikan ulangan cerita dengan ringkas. Sedangkan kritikus (dan kri- tişi) dengan penuh pemikiran membedah dan menganalisis buah karya film yang dibahasnya itu dalam konteks kontemporer dan dalam hubungan historikal. Jadi berbeda dengan reporter film, kritikus film memberi pengertian kepada pada pembacanya peng- ertian tentang teknik dan maksud pencipta. Selain itu, kritikus film mengarahkan pembaca kepada unsur-unsur film yang diba- hasnya, yang mengandung arti dan yang patut mendapat pertim- bangan khusus. Lebih daripada itu, kritikus film berusaha mem- berikan informasi dan dorongan semangat kepada para pembaca. Oleh karena itu, kritikus harus mempunyai perhatian penuh dan terlibat penuh semangat kepada seni film yang ditanggapinya de ngan tulisannya. menghadang. Dalam wujud nar- kotik dan alkohol terjeratlah Dave. Fondasi kokoh Megadeth mulai goyah. Berkat doa sang is- teri serta kesetiaan dan ke- mauan besar Dave secara pri- badi, loloslah dari maut. Semua itu harus dibayar dengan peng- eluaran uang pengobatan yang cukup besar. Kegembiraan dan rejeki boleh jadi hadiah atas kesembuhan Dave. Namun, karunia tak terni- lai adalah kehadiran anak Dave. "Sebelumnya saya melihat dunia dari lensa mata ikan yang kecil karena pengaruh alkohol dan narkotika. Tapi, kini saya memi- liki lensa tele yang mampu meli- hat secara detail kehidupan ini," ucap Dave Munstaine. Antusias sekali Dave mesyu- kuri karunia atas anak pertama ini. Mungkin itu sebabnya demi- kian bersemangat dan bertenaga sekali album baru yang dimain- kan. Sebagian besar tembang memang karya Dave bareng Da- vid. Walau tak meremehkan peran Nick dan Marty. Peng- alaman Dave dibagikan pada se- mua khalayak lewat album- album dan tembang-tembang Megadeht. Jika sekarang ada corak baru atau mode yang trendy, justru Megadeth melahirkan trend tan- dingan. Mereka pantang meng- ekor. Percaya diri yang kuat itu membuat Megadeth disegani da- lam kancah musik Thrash khu- susnys dan dunia pada umum- nya. Bagaimana dengan anda? (Saut Sidabutar) N Menurut Bopker, kritikus film harus melakukan pekerjaannya dengan tiga alat penting. Pertama, pengetahuan saksama tentang bentuk seni film. Kedua, percaya bahwa film ialah seni. Ketiga, mengerti dan menghargai seni-seni lain. Kritikus film tak mung kin menulis kritik film dengan baik tanpa mempunyai pengeta- huan tentang musik, seni lukis, kesusastraan dan teater. Sebagaimana setiap jenis penulisan, unsur penting pada kritik film ialah gaya, yaitu gaya mengenai cara kritik itu ditulis. Yang ikut membentuk gaya antara lain seni bahasa, kearifan, pengung. kapan yang jernih dan tajam. Sebagaimana pada setiap jenis penulisan, unsur penting kedua pada kritik film ialah isi, yaitu soal apa yang dikatakan, bukan bagaimana cara mengatakannya. Supaya efektif, demikian pendapat Bopker, kritik film seyogya- nya mengandung interpretasi dan evaluasi unsur-unsur: tema film, kualitas teknis pelaksanaan, kualitas dan sifat ide-ide dalam film, berlakunya ide-ide dalam film, dukungan perorangan (misal- nya akting), dan kaitan film yang dibahas dengan buah karya lain dari pembuat film itu. Kritikus dan kritisi film memikul tanggung jawab besar terha dap seni sinema. Sebab bisa diartikan, bahwa mereka membantu membentuk masa depan seni tersebut. Jika mereka menulis kritik film secara bersungguh-sungguh dan cerdas, mereka dapat mem- perluas lingkungan semua pembicaraan yang sedang berlaku ten- tang film. Mereka ini juga dapat berjasa sebagai katalisator bagi para pembuat film masa kini dan masa depan. (Lee R. Bopker, Kritik Film, a.b. M.D. Aliff, Yayasan Citra, Jakarta, 1984). Para peserta Lomba Kritik Film Australia yang secara bersungguh-sungguh dan cerdas, ikut membantu membentuk masa depan seni film Australia. Maka, kepada para peserta Lomba Kritik Film Australia, pantas kita ucapkan 'Selamat ber- lomba dan semoga sukses! Ungkapan Bernard Shaw yang dikutip Eric Bentley dalam Show on Music, yang mengawali tulisan ini, semoga ikut mengilhami dan memberikan dorongan semangat ke; pada para peserta lomba. Kelompok "Megadeth" FOCKT (Ignatius Suharto). Bali Post/ist MINGGU, 23 AGUSTUS 1 Kutuk BENARKAH karena kutuka dring keturunan Tunggul Ame Arok saling bunuh? Tidakkah ka dendam peristiwa berdarah yan juh nyawa itu terjadi? Atauk kuasaan sebagai latar utama, anak Ken Dedes dan Ken Uma langan akal sehat? "Kita yang seakan-akan lahi sulit berkomentar tentang perist terjadi tujuh abad silam itu. J pada zaman kuda gigit besi, p yang terjadi sejak kita nongol bisa ngoceh seperti sekarang ini Jagi kalau rentetan fakta sejara "dilas dengan pesan sponsor, s kadang-kadang diibaratkan bag Lebih indah dari warna aslinya 'bag ketika diminta kawan-k eluarkan pendapat tentang kisa mapel, yang konon merupakan jaan Majapahit. "Tetapi kalau sejarah ibarat apakah tidak membuat kita b pula, buku sejarah bukan sepe Banyak angka, banyak alamat, tapi nihil peristiwa. Buku telep hanya hitam-putih, sudah ada nya tempat kau memesan lobs kalung anjing atau gigi palsu. pendapatmu? ujar Wayan Je komentar. "Aku tidak mempersoalkan karena aku sendiri tidak sepal berpikir yang berorientasi pada jangan hijau kusam seperti wa lapuk ditulis hijau kemilau ata tulis biru laut, karena sponsor. Arok! Dia dikatakan punya ba seka. Misalnya, karena berh Tunggul Ametung dan mengaw digelari Sri Rajasa Bhatara bumi. Lalu ketika menundukk dis alias Kertajaya, raja Kedir Bhatara Guru. Ada juga yang tara Siwa. Padahal asal-usul s guru-guru sejarah yang meng hingga SMA dulu, tidak pernah ayah Ken Arok? Ibunya pun -yang mengatakan Ni Ndok da ada pula yang mengatakan se Desa Jiput. Anehnya, tahun yang bisa tahu, yakni 1182." "Membeo pada pendapat Er jib, sejarah adalah buku roman pada penulisnya atau beberan wara yang ditentukan oleh sutr yang sama juga menyelimuti Mada. Dari mana dia datang pergi, tak seorang pun yang ta dia terlontar dari langit, lalu d Kemudian muncullah berbaga mengenai diri Maha Patih itu, riernya sebagai kepala bhaya ver. vang oleh pemirsa TV dian tastik kemampuannya saja kal karier Gajah Mada dan Ken A krik melontarkan pendapatny "Setelah memantau pendap kesan cemburu mewabahi otal itu membuat kalian bersikuta asal-usul dan gelar, yang tidak lam sejarah. Bagiku, apa yan oleh para pelaku sejarah dan h tikan secara tertulis maupun yang paling penting. Aku ka Arok, juga takzim pada Gajah kipun tanpa asal-usul namun Trend- dengan Bali Post di tengah p nyelenggaraan seminar, diak dasar guntingan tetap pada po yang ada, teknik penghalusa hasil yang berbeda, Keteran pilan ini yang diperlukan pa hair dresser, di samping mem dukan produk kosmetika pe awatan rambut dan teknolo canggih yang memasuki dun tata rambut. Dalam kesempatan itu, Ru yang juga Ketua ICD Seksi Ind nesia kembali memperkenalka model tata rambut 'Hallo' ya pernah muncul tahun 1960- dengan pembenahan bentuk p motongan, penyisiran dan se tuhan akhirnya. Rudy juga me peragakan penanganan ta rambut pengantin Barat ya bergaris alamiah. Sementa Michael Helmy, memperagak model rambut Soften Look d ngan guntingan praktis, dini cocok untuk remaja yang sport model New Wave dan satu ta rambut bersanggul Chick a Elegan. Seminar sehari dengan p nampilan Rudy dan Micha mendapat perhatian cukup b sar dari kalangan pengelo usaha kecantikan dan anak did Rudy Hadisuwarno. Menurut b berapa peserta, seminar sem cam ini perlu diikuti pengelo usaha dunia perawatan diri. M nimba pengalaman, mencari i formasi tentang bentuk-bent baru. Selaku penjual jasa dunia k cantikan dan penampilan, tid bisa berpegang pada kons Cerita ----- (Sambungan Hal rapan Mayadanawa itu buka lah utuh hasil sentuhan tanga nya sendiri. "Banyak kalanga dan tokoh yang justru menja kunci sehingga tersajinya p mentasan ini," sambu Nyoman Cerita. Wayan Dib dan Wayan Sudana merupaka dua tokoh yang dinilainya b nyak memberikan masukan ba kesempurnaan garapan itu. D mikian pula Ketut Cater da Dewa Berata di sektor tabuh katakannya sangat berperan. Tiada hari tanpa tari, suatu tilah yang mungkin cocok dituj kan kepadanya. Dan berkat k -gandrungannya di dunia pent ini pula telah memungkinka dia menginjakkan kaki di beb rapa negara. Nyoman Ceri sempat nongol di Jerman dan B landa bersama Sanggar Seka Alit. Sedangkan kehadirannya -Swedia tahun 1990, karena be peran dalam rombongan AS Denpasar. Dan pada tahun 199 bersama Sanggar Sekar Al akan mengunjungi negara J pang untuk suatu pagelaran sana. (Made Surita) Color Rendition Chart