Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1993-01-24
Halaman: 05

Konten


JANUARI 1993 MINGGU, 24 JANUARI 1993 ng Perkembangan n. mpir setiap tahun. angsung dengan to : jelas salah (kalau inya: Ayam pergi), arti kalimat yang mengandung ren- a kalau rencana itu - We are to meet in epakatan bersama. epan. a, latihan lagi. Bu- n: Practice makes hi: kpagi. pada akhir bulan minggu. an politik. g. adiri pesta itu. membicarakan soal cekcokan mereka. ang lain dari shall lau saudara ingin u hendak melaku- Dola seperti berikut dirian. h. Cu mobilmu? tokonya? erja intend dengan depan. nggu ini. a? marilah berlatih. is. re malam ini. Saya ar lowongan itu? a bermaksud mem- Inggris sekarang. akhir minggu ini. rpustakaan. n uang kepadanya? nyak pekerjaan ru- ita bicarakan ber- ara selalu sehat se- AA Bali Post/Newsweek Pelemas Otot arak DIGITAL AUDIO TAPE g terdiri atas unsur juga. Hanya, ia me- m digital dalam kese- oduk hingga mampu kan suara lebar dan emahannya, proses an cukup rumit, harga bisa aus. Ukuran ka- kecil dari al. kaset erikut adalah Digital Cassette (DCC), yang an pita chromdioxide Produk ini tergolong ngah gencar dipromo- sa ini. Dapat dikata- gabungan compact mpact cassette dalam Sehingga menghasil- sejernih compact disc, set. Harganya sekitar Duah. Kelemahannya, es rekam harus meng- corder khusus. pada Compact Disc kai unsur cakram 4,7, liki suara tajam dan alah keistimewaan duk ini. Kelemahan- isa untuk merekam ahan goncangan. h teknologi elektronik persaing, untuk jadi Masing-masing punya stik sendiri. (Saut Sidabutar) STAY 2 orang) keluarga mali Room Service. Hapat potongan harga ervice). m. mengikuti kegiatan li Hai Puki 035, Fax. 52527/54549 C34 I Gusti Bagus Awangga Aradea POS ANAK DI sekolah, Ana dikenal anak yang pandai. Ia selalu berada di rangking tiga besar di kelasnya, Dramawan Cilik Berbakat kalau tidak rangking satu, tentu INGAT PKB tahun lalu tat- kala panggung terbuka Ardha Candra Taman Budaya Abian- kapas penuh sesak pengunjung? Saat itu, Sanggar Putih Denpa- sar menggelar pertunjukan Sumpah Palapa Gajah Mada. Mengemas kejayaan kerajaan Hindu terbesar di kawasan Nu- santara, tentu saja Maha Patih Gajah Mada tak bisa dilepaskan dengan kehadiran Raja Hayam Wuruk. Dalam pementasan itu, Hayam Wuruk kecil sempat mempesona penonton dengan ge- rak gerik yang lucu. Hal ini tentu saja menjadikan pertunjukan menjadi komunikatif antara pe- nonton dengan pemain. Para pe- nonton di panggung Ardha Can- dra sempat kagum dengan pe- nampilan Hayam Wuruk kecil, yang diperankan I Gusti Bagus Awangga Aradea, 6 th, yang saat itu masih kelas I SD No.4 Saras- wati di Jl. Teuku Umar, Denpasar. Angga, demikian panggilan akrab bocah cilik yang lahir 13 Oktober 1986. Menurut ayah nya, Agus Lencana, Direktur PT Cahaya Surya Bali Indah Unit Isuzu Division ini, Angga se- waktu baru bisa memanggil ayah dan ibunya sudah menunjukkan gelagat yang lain dari teman sebayanya. Tak kurang dari Putri Suas- tini, pemain senior drama klasik Bali, melihat bakat Angga yang terpendam. Ia coba-coba meng- goda dan main-main dengan bo- cah ini, dirasakannya ada se- suatu yang perlu dikembangkan. Putri menguraikan bakat Angga yang lahir ke dunia dika- wal zodiak Libra ini. Bahwa ke- tika masih di Taman Kanak- Kanak, Angga sudah mampu menghayati sebuah naskah drama. Dicobanya pula kemam- puan Angga, ternyata ia punya imajinasi luar biasa, sekaligus memproyeksikannya dalam ben- tuk akting. Dengan keberhasilannya me- merankan Hayam Wuruk kecil, Sanggar Nyuh Gading juga me- manfaatkan Angga mendukung sinetron Kulkul. Pada kesem- patan berikutnya dipasang lagi oleh Sanggar Putih dalam sine- tron Geger Semarapura memer- ankan Čokorde Oka Geg di masa kecil yang tertembak kakinya tatkala terjadi Puputan Klungkung. Menurut Putri Suastini, da- rangking dua. Guru-gurunya se- lalu memberikan pujian dan na- sihat kepadanya. Sementara itu teman-temannya yang lain, di- minta oleh para guru mencontoh dirinya. Sebenarnya Ana yang nama lengkapnya Yuliana itu, anak yang baik. Hanya saja karena dia sering dipakai sebagai contoh te- ladan dalam berbagai mata pela- jaran, rupanya tanpa disadari- nya telah berubah sikapnya. Se- mula ia mau bergaul dengan semua teman-temannya, kini ia segan. Ia mulai memilih-milih teman. Yaitu teman yang pintar, kaya dan yang suka memberi dia buku-buku atau peralatan seko- lah lainnya. Hal ini membuat beberapa temannya menyebut dia sebagai anak yang sombong. Sayangnya, guru-guru di sekolah tak menya- dari perubahan sikap Ana itu. Suatu kali, oleh ayahnya, Ana Bali Post/05 diajak ke rumah neneknya di se- buah desa yang jauh masuk ke pelosok. Ana menolak diajak menjenguk neneknya ini. Ka- Angga, ketika memerankan Hayam Wuruk kecil ngan hendaknya mereka terlalu dijejali dengan ilmu hitung. Se- bab, dunia TK justru tempat ber- main, diantaranya, kalau anak itu berbakat, dapat dikenalkan pola bermain berunsurkan ak-kan, tak bisa diajak bertukar pi- ting. Jadi, tidak pula diperkenal- kan tarian tradisional melulu. Begitu juga di tingkat SMTP. Jikalau orang tua terlalu sibuk, perkembangan jiwa anak-anak umumnya tidak terarah oleh ka- rena tiadanya bimbingan dan kontrol. Di sini dapat dikatakan, orang tua secara langsung tidak bakal tahu, apa keinginan dan bakat si anak. Bagi anak berbakat seperti Angga, menurut Putri Suastini, alangkah baiknya "Angga lain" diserahkan kepada sanggar sanggar seni apakah yang tradi- sional atau modern di luar kesi- bukannya di sekolah. Sesungguhnya, Bali sangat di- sibukkan oleh pergelaran kese- nian baik yang sifatnya hidup ataupun lewat layar TV. Tam- bahan pula, kesenian Bali sagat rena ia merasa tak ada gunanya, sebab ia sudah menduga, di sana ia hanya akan menemui anak- anak desa yang serba menjemu- kiran tentang berbagai mata pe- lajaran dan ilmu pengetahuan yang lain. Tetapi karena dipaksa oleh ayahnya, akhirnya ia mau. Begitulah, seperti yang diduga semula. Di sana ia banyak mene- mui anak-anak desa yang serba kekurangan dan hidup seder- hana. Kalau sekolah banyak yang tidak memakai sepatu, ha- nya memakai sandal jepit, bah- kan ada yang tidak memakai alas kaki sama sekali. Ana mulai jenuh dan bosan di rumah neneknya. Padahal ia baru dua hari di sana. Rencana ayahnya, paling tidak seminggu mereka akan menghabiskan waktu liburan itu di desa nenek Ana. "Ayah, Ana tidak kerasan di erat kaitannya dengan upacara LINGKUNGAN keagamaan. Maka dengan sendi- rinya pula gesekan kesenian su- dah dialami anak-anak sejak dini. Dan itu menjadi dasar yang amat kuat bagi pengembangan bakat seni anak-anak selanjutnya. Cheetah Dalam hal menumbuhkan ba- CHEETAH adalah nama see- kat anak-anak berkesenian, me- kor binatang serupa harimau, se- nurut Putri Suastini, tidak harus rupa kucing. Bayangkan, bina- perlu waktu khusus orang tua mentransformasikan nilai-nilai budaya itu, kalau saja para orang tua rajin mengajak anak- anaknya sembahyang ke Pura terutama pada saat piodalan atau kegiatan upacara keaga- maan lainnya. "Ini budaya Bali,' ujar Putri Suastini menegaskan, "Budaya lain yang ada di Indone- sia adalah pergaulan itu, dan te- lam usia begitu, Angga dinilai- nya cukup kritis dengan kemam- puannya menganalisis naskah. Kemudian dengan tanpa sedikit pun ada rasa sungkan, membuat dia menjadi anak yang mempu- nyai harapan sangat besar pada dunia panggung dan akting. Tranformasi Mentransformasikan nilai seni kepada anak-anak, menurut Putri Suastini, pada masa TK ja-levisi tadi." (05) tang yang kini sudah terancam punah di dunia ini, mampu lari dengan kecepatan 110 km per jam. Jika saja tidak ada upaya untuk menyelamatkan atau pa- ling tidak memberikan jalan ke- luar bagaimana mengembang- kan keturunannya, niscaya Cheetah pada suatu saat nanti tidak akan pernah dijumpai lagi di jagat ini. klidu Mengapa Cheetah terancam Sahabat yang Tulus DONGENG DENGAN muka yang ramah dan senyum yang manis, kem- bali Kucing menegur Anjing. Ia tetap berusaha menjalin persa- habatan meski selama ini selalu bermusuhan. "Kenapa kamu datang lagi ke- mari. Kan sudah kubilang, aku muak melihat wajahmu. Apa ingin aku telan?" gertak Anjing. "Apa salahku hingga kau se- lalu marah padaku?" tanya Ku- cing dengan wajah memelas. "Tidak ada yang salah. Aku hanya meneruskan kebiasaan nenek moyangku yang selalu me- musuhi bangsamu." "Tidak bisakah permusuhan itu kita hentikan?" "Tidak bisa!" Dan aku akan menerkam tubuhmu kalau kau idak segera pergi dari hadapanku." Mendengar ancaman Anjing, segera saja kucing berlari men- cari tempat sembunyi. Hatinya sedih sekali, di tempat tinggal- nya sama sekali tidak ada hewan yang bisa menemaninya bila ke- sepian. Karena itu dia selalu ber- harap agar Anjing mau bersaha- bat dengannya. Siang itu seperti biasanya An- jing berkeliling di sekitar rumah untuk menjaga keamanan. Tu- annya sedang beristirahat di ka- mar, begitu juga dengan pem- bantu rumah tangga. Keamanan rumah sepenuhnya dipercaya- kan padanya. Ketika sedang berkeliling itu dilihatnya seonggok tulang ter- geletak di rerumputan. Air liur- nya menetes, selera makannya timbul. Tulang tadi dia hampiri, tapi ketika akan digigitnya da- tang Kucing memperingatkan. "Jangan kau gigit, tulang itu ditaburi racun." "Dasar Kucing sialan. Ayo pergi!" Semula Kucing menolak dan berusaha menjelaskan kebe- naran kata-katanya. Tetapi se- waktu Anjing mau menerkam- nya, segera saja dia lari. Peringatan Kucing ternyata terbukti. Setelah menikmati tu- lang, Anjing jatuh tidak sadar- kan diri. Para pencuri yang mengetahui jebakannya berhasil segera menerobos masuk rumah. Mereka mengira usahanya un- tuk merampok tidak ada yang menghalangi setelah Anjing ber- hasil mereka lumpuhkan. Namun tanpa disangka- sangka Kucing menerkam de- ngan kuku-kukunya ketika para perampok hendak membuka pintu rumah. Ternyata ketika menghindari kemarahan Anjing, Kucing tidak pergi dari tempat itu. Dia tetap mengawasi gerak- gerik para pencuri. Terkaman yang tidak diduga datangnya dan tajamnya kuku- kuku Kucing membuat para pen- curi tanpa sadar berteriak. Ter- iakan yang cukup keras itu mem- bangunkan pemilik rumah dan para pembantunya. Tentu saja para pencuri lari ketakutan dan kabur dari tempat itu. Keesokan harinya Kucing jalan-jalan di dekat rumah yang kemarin diselamatkannya dari tangan jahil para pencuri. Dia merasa bangga dapat membantu menggagalkan pencuri meski untuk itu dia tidak mendapat apa-apa, karena tidak ada yang tahu. Saat menikmati kebang- gaan itu terdengar teriakan ke- ras memanggil namanya. Sete- lah tahu kalau yang berteriak itu Anjing, segera Kucing mengam- bil langkah seribu karena takut diterkam. "Hei jangan lari. Aku tidak akan menerkammu." Kucing menghentikan larinya dengan hati bertanya-tanya. "Kenapa kau tidak marah pa- daku seperti biasanya?" tanya Kucing pada Anjing. "Karena ternyata kau baik. Kau telah menyelamatkan tu- anku dari para pencuri." "Kok kamu tahu?" "Racun yang kutelan dari tu- lang kemarin sedikit, sehingga cuma tubuhku yang lemas tidak bisa digerakkan. Tetapi mataku masih bisa kugunakan untuk melihat meski kabur. Saat itulah aku menyaksikan keberani- anmu menghadapi para pencuri." Kucing cuma menunduk malu mendengar pujian Anjing. "Kalau mau kan bersahabat denganku?" tanya Anjing. "Sejak dulu aku kan ingin ber- sahabat denganmu," jawab Ku- cing. Pagi itu mereka bermain bersama dengan gembira. Diceritakan oleh Agus Kurniawan Jln. Olah Raga 1/04 Ambulu Jember, Jawa Timur 68172 - Bali Post ANAK Ana Salah Sangka Oleh Erna Artini sini. Ana besok pulang saja ya?" "Lho, kamu ini gimana? Ne- nekmu masih kangen sama kamu!" "Di sini Ana bosan yah. Anak- anak di sini menjemukan sekali!" "Ana, kamu tidak boleh be- gitu. Memang mereka hidupnya sederhana malah keadaannya kekurangan, tetapi mereka se- mua ayah lihat baik-baik kok." "Tapi," sambung Ana, tapi tak mampu meneruskan kata- katanya. "Baiklah kalau memang be- gitu. Tapi jangan besok. Besok lusa saja kalau memang mau pu- lang ke kota. Biar genap tiga hari bersama nenek di sini!" Mendengar jawaban ayahnya ini, Ana hatinya senang. Ia akan segera bisa berkumpul dengan teman-temannya di kota yang se- muanya serba menyenangkan itu. Tidak seperti anak-anak desa sini. Semuanya tampak punah? Menurut penelitian, ko- non lantaran beberapa sebab yang bukan semata-mata karena ulah manusia. Sebab-sebab utama Cheetah tak akan mampu bertahan karena binatang itu te- lah mengembangkan sifat ketu- runan yang membuatnya rentan. Misalnya, mekanisme pertahanannya terhadap protein asing, kurang berkembang. Ada percobaan yang dilakukan oleh para ahli yakni memotong kulit seekor Cheetah dan menanam- kannya pada Cheetah yang lain. Cheetah penerima, ternyata, me- nerima kulit yang ditanam itu sebagai barang asing di tubuh- nya dan timbul penolakannya dalam waktu dua minggu lebih. Akan tetapi, "tubuh" dua belas Cheetah yang dipasangi kulit Cheetah lain itu tidak memberi reaksi penolakan. Padahal an- Operet Anak-anak "Kaki Cubling" Sinopsis Oleh Made Taro SUDAH sejak lama berlangsung perang dingin antara Kaki Cub- ling dengan anak-anak. Perang dingin itu terjadi karena Kaki Cub- ling selalu mengusir anak-anak yang sedang asyik bermain-main dekat kebun mentimunnya. Buah mentimun sering hilang. Yang dicurigai tentu saja anak-anak. Namun sesungguhnya yang mencuri adalah kera-kera yang na- kal. Di samping mencuri, kera-kera itu juga merusak kebun menti- mun, merusak kubu (dangau) Kaki Cubling, bahkan memberakinya. Kaki Cubling segera minta bantuan anak-anak agar bersama- sama mengusir dan menangkap kera-kera yang jahat itu. Tentu saja anak-anak tidak semudah itu mau membantu Kaki Cubling. Mereka masih mengenang permusuhan tempo dulu. Tapi akhirnya, setelah saling menyadari, mereka bekerja sama mengusir kera- kera itu. Kalau kera-kera tidak lagi merusak kebun, tentu yang beruntung masyarakat semua, sebab produksi mentimun akan meningkat. Babak I Di sebuah kebun serombongan anak-anak belajar menari dan bermain-main. Seorang anak kecil mempermainkan bola plastik. Ia berusaha menarik perhatian, tetapi teman-teman lainnya tidak mengubrisnya. Mereka asyik menari sambil menyanyikan lagu se- bagai berikut: MAPLALIAN Pelog 2 Sedang о 7 5 7 Pe non ton pe nonton am pun bodoh-bodoh, dan pakaiannya yang tidak pernah rapi. Esoknya, pagi-pagi sekali, Ana melakukan olah raga pagi. Lari-lari di tempat. Persis se- perti yang ia kerjakan setiap pagi sebelum berangkat sekolah kalau di kota. Ia merasakan ke- nyamanan udara pagi di desa itu, yang sesungguhnya tak pernah ia peroleh di kota. Udara desa' ternyata lebih segar dan lebih bersih daripada udara di kota. Di kota sudah banyak dicemari de- ngan asap pabrik dan kendaraan yang memadati jalan. Ana pagi itu benar-benar me- rasakan kesegaran udara pagi yang nyaman sekali. Dalam ba- tinnya, ia mengakui kelebihan alam pedesaan yang indah dan yang masih asli serta udara yang bersih itu. Sehabis melakukan olah raga, ia kemudian berjalan-jalan mengikuti ke mana arah kakinya melangkah. Cukup lama pula ia tara penerima dan pemberi tidak ada hubungan keluarga. Po- tongan kulit asing itu diserap oleh jaringannya sendiri. Jelaslah bahwa Cheetah tidak bisa bertahan karena meka- 0 5 4 3 1. Ka ki tu a 05 Di 4 3 tu ngu 1. bu berjalan sendirian keliling desa itu. Tiba-tiba matanya melihat se- buah pondok kecil dan di atas pintunya terpampang sebuah papan nama Karang Taruna Desa Sumber Indah. Ia baca se- bentar dan bibirnya tersenyum. Tak diketahuinya, seorang anak perempuan sebayanya, menepuk bahunya dari belakang. Ana agak terkejut. Oh, rupanya salah seorang di antara anak desa di situ yang ia kenal dua hari lalu. Namanya Lia. "Ini tempat kegiatan kami di kampung ini," ujar Lia. "Oh iya... Ah, maaf aku mau pulang!" jawab Ana pendek. Ka- kinya melangkah menjauhi Lia. "Oh, tunggu sebentar. Aku ingin kau mampir di rumahku. Kita kan teman baru," ajak Lia ramah sambil memegangi ta- ngan Ana. "Ah... baik!" jawab Ana agak ragu. Kakinya kemudian me- langkah mengikuti ajakan Lia. Dalam hati, Ana mulai senang dengan Lia ini yang memang baik dan keramahannya tak dibuat-buat. Rumah Lia, hanya rumah ke- cil. Tapi halamannya bersih dan ruang dalamnya teratur rapi. Di ruang itu tertulis "Perpustakaan Pribadi". Dua buah rak yang pe- nuh dengan buku-buku tertang- kap jelas oleh mata Ana. Ia agak terperangah. Lalu tanpa menya- dari, kakinya melangkah mende- kati. "Oh banyak sekali buku- buku ini. Wah... wah aku sendiri tak memiliki perpustakaan di ru- mah." Mulutnya bergumam. "Hai, kau juga senang mem- baca buku-buku?" tegur Lia. "Ya... ya..., aku senang sekali. Tapi dari mana kau peroleh buku-buku bacaan yang banyak ini?" "Ah, selain dari tabunganku sendiri, juga aku peroleh dari kakak-kakakku yang ada di kota." "Buku sebanyak ini kau sudah baca semua?" "Sudah semua, dan kita sering mengadakan belajar bersama (Bersambung ke Hal.8, kol. 7) nisme penolakannya tidak be- kerja dengan baik. Ketidakmam- puan tubuh Cheetah untuk mengenali barang asing itu di- anggap oleh para ahli sebagai se- suatu yang serius dan rawan. Pernah terjadi, di Oregon, Ame- rika, 18 ekor Cheetah terserang penyakit virus. Padahal di sebe- lahnya ada binatang sejenis yang juga peka terhadap penyakit ter- sebut, tetap bertahan hidup. Di sisi lain, menurut ahli gene- tika, Cheetah mempunyai kecen- derungan mengembangkan sifat-sifat sama yang bisa mem- perkecil kemungkinan bertahan suatu jenis binatang. Stephen O'Brein, ahli biologi Amerika, malah berpendapat bahwa Chee- tah merupakan korban kawin dalam keluarga. Cheetah, nasib- nya memang entah...... (Ariestini). 14.5 775 4. ma dan Kalki Cu bling | 27. . 2 7 1 di si sin pang ku nge Dijawab oleh anak-anak dengan irama lagu sama dengan "Ngi- dih Tulung" di atas. Anak-anak: Nguda Kaki ngaduk-ngaduk mai Tiang suka maplalian padidi Kaki tua ngijeng ja di kubu Tidong tua yen milu maguyu Kaki Cubling: Kaki mai perlu ngidih tulung Ketimune uwug usak lutung Tulung Cening ulah liwat pangkung Apang tusing ngusak sang tinandur Anak-anak : Menjawab dengan lagu "Enden Malu" sebagai berikut: ENDEN MALU Pelog Cepat 'Ndën ma lu 'nden ma lu MT BUAH HATI Halaman 5 ANAK-ANAK yang fotonya dimuat dalam rubrik ini akan mendapat paket hadiah bubur SUN. Hadiah silakan ambil di Redaksi Bali Post, Jln Kepundung 67 A Denpasar, setiap hari kerja, dengan menunjukkan identitas seperlunya bagi yang beralamat di Denpasar. Sedangkan luar Denpasar akan dikirim lewat post. Sary Rizky Lestari, nama adik manis ini. Lahir 26 Januari 1992 dan besar nanti diharap- kan orang tuanya jadi ibu rumah tangga yang baik. Putri kesayangan Drs. Bujir dengan Dra. Hafsah ini tinggal di RT 02 Kampung Dalam Taliwang, Kecamatan Taliwang Sumbawa Ba- rat. Adik manis yang belajar merangkak ini ber- nama Putu Allysa Virgina Surya. Lahir 25 Agustus 1992 dan besar nanti ia diharapkan orang tuanya jadi konglomerat. Putri ke- sayangan Ketut Agus Rijanto dengan Putu Elly Supriathini ini tinggal di Jalan P. Maluku RT Pelita Gang III No. 5 npasar. Adik mungil yang nakal ini bernama Putu Yudi Pratama Putra. Lahir 19 Februari 1992 dan besar nanti diharapkan jadi Polisi meng- gantikan propesi ayahnya. Putra kesayangan pasangan Drs. Made Sudana dengan Luh Putu Sri Aryati ini beralamat Kantor Samsat Singa- raja. Ni Komang Setiasih, nama adik manis ini. La- hir 22 Juli 1991 dan besar nanti diharapkan orang tuanya jadi ibu rumah tangga yang baik. Putri kesayangan Wayan Jelih dengan Nyoman Suta ini tinggal di Jalan Merak Banjar Kerta- jiwa Tohpati, Denpasar. Putu Indri Lestari, nama adik manis ini. La- hir 4 Mei 1992 dan besar nanti diharapkan orang tuanya jadi Poloan. Putri kesayangan Drs. Putu Darma dengan Maria Bunga ini ting- gal di Jalan Nangka Gang Nuri Raya No. 3 Den- pasar. Bocah centil ini bernama Ni Putu Vita Dewi. Usianya sekarang baru sembilan bulan dan be- sar nanti diharapkan jadi pramuwisata yang profesional. Putri kesayangan Gede Gargita de- ngan Ni Ketut Budiasi ini tinggal di Bali Padma Kuta, Denpasar. Ma pan Kalki sai kelangan ke ti Adik manis ini bernama Luh Putu Vira Cin- tya Dewi. Lahir 6 Mei 1992 dan besar nanti Adik ganteng ini bernama Gede Dodi Sutardi. diharapkan orang tuanya jadi usahawan yang Lahir 28 November 1991 dan besar nanti diha- berhasil. Putri kesayangan Nyoman Londen de- rapkan jadi orang yang baik dan berprestasi. ngan Ketut Wiriani ini tinggal di Toko Sepeda Putra pertama pasangan Wayan Sutarnaja de- "Sinar Cintya" Jalan WR. Supratman No. 14 A ngan L. Kade Suardiniathi ini tinggal di Jalan Kesiman, Denpasar. Ngurah Rai Br. Anyar No. 76 Kediri-Tabanan. Tumbuh Sehat Ceria s.u.n. Gizi Balita Anda 0 1 3 4 1 3 4 5 Adegan 1 Ka Cu i ⋅ 7 5 1133 bling nget Ka ki kèn su ba ya ngu 13 5 Cipt. Md. Taro ni I cang tulsing da di mla di 4 5 4311 1 1 3313 tu 3 3 3 45 be ri bu am 4 mun 7 7 57 pun Pe i non ton pe non ton am pun 7 i 3 3345 be ri bu am 7 3 1 7 pun Ti tiang ka lin tang po ngah Bo 5 4 3 4 1344 3 4 3431 u li han je ngah Bo cah tan pa da Uli pidan inget ken matimpal Matimpal nuju tepen piduka Suba suka piwal ken sawitra 1345 4 5 7 7 u li han je ngah 5 4 3 3 1344 nan bri ak bri uk si na mi an Ma pla lia 3 7 13 3 sar Ma so lah 7133 sar Ma so lah 3431 cah tan pa da 0 Karena merasa terganggu oleh anak kecil itu, seorang anak marah-marah, lalu merampas bola serta melemparkannya ke mana-mana. Tari dan permainan menjadi buyar. Mereka bersorak- sorak sambil mempermainkan bola. Sementara itu, Kaki Cubling muncul. Beberapa orang anak meli- hatnya serta memberitahu teman-temannya. Rombongan anak- anak itu ketakutan, lalu mengumpul di sebuah sudut kebun. Kaki Cubling berkata dengan lagu sebagai berikut: Kaki Cubling: Menyahut dengan irama lagu sama dengan "Ngidih Tulung". Suba liwat depang ja liwatang Cendet Kaki jani nunas iwang Tusing patut hidup padidian Tuah manusa satata matimpal Anak-anak: Dengan irama lagu "Enden Malu". Enden malu, enden malu, Kaki Cubling KUPON "BUAH HATI" BALI POST Seorang anak: Tiba-tiba berkata dengan lagu "Mirib Saja". MIRIB SAJA Listen To The Leader..... ONE "O" FIVE FM STEREO MT Pelog Sedang 0 i i 7 Mi rib sa ja Ka Adegan 2 5 454 3 1 ki nget Ka ki 73 1 3 4 5 7 SU ba tu a Ja lan tu NGIDIH Pelog TULUNG Cipt. Md. Taro 4/4 Pelan о i i 7571431 Ce ning Ce ning da Ce ning ma la ib 7 5 4 lung ba 0 43 17. Di ni la ku 54.5 34534 Cening ma pla lia nan reng 38 ba Feng 0 (Bersambung ke Hal.8, kol.8) CASS NOVA MANFAAT GIZI YANG LENGKAP mtere PM 8 FKB The Best Radio Station In Town PT RADIO CASSANOVA JL. VETERAN 4 DENPASAR BALI-INDONESIA : (0361) 25814-33020-24229-22782 B.101 2cm Color Rendition Chart