Tipe: Koran
Tanggal: 1993-01-24
Halaman: 16
Konten
2cm Halaman 4 Bali Post MINGGU, 24 JANUARI 1993 Kiat Badung Meraih Adipura Kuta dan Tuban kian Semarak Made Budiasa (Sambungan Hal. 1) Mantan (Sambungan Hal. 1) Pentingnya - (Sambungan Hal. 3) saya juga memberikan kebe- gokan akar kayu. Melihat membantu usahanya. "Kalau mat. Sebagai mantan seo- mur dangkal dan air hujan duduk yang tinggal di pulau basan," ungkapnya kepada akar kayu yang dinilainya pejabat, Wirtha dengan sistem cubang. Desa tandus itu, diharapkan nan- Bali Post di bengkel kerjanya memiliki nilai seni, jiwa seni- ada babi yang mau melahir- rang belum lama ini. nya sontak bangun. Akar kan, saya tunggu sampai mengakui pola pikir para Ped dan Toyepakeh, melalui tinya dapat merubah citra pencari kerja yang kurang proyek APBD tahun ang- Nusa Penida yang sejak Kisah awalnya hingga dia kayu panggal buaya itu dipu- pagi," ucap Wirtha. menemukan pintu kesuk- ngutnya dan dibawa pulang, sebut, dikatakan tidak men- yang kurang berminat mene- air dengan sistem perpipaan sebagai daerah mines air Pekerjaan menunggu ter- terbuka saat ini, banyak garan 1992/1993 terlayani beratus-ratus tahun dikenal sesan dalam membuat pa- diukir dijadikan ang jadi beban bagi dirinya. Se- kuni pekerjaan di sektor per- yang diambil dari sumur bor bersih. tung, dia temukan di perjal- kuda. Begitu selesai lang- bab selama ini ia selalu dekat tanian. Padahal menurut di Desa Ped. Walaupun kua- anan. Ketika suatu hari sung dijajakan ke art shop. mendampingi istrinya yang dia, terjun dalam dunia per- litas airnya masih di bawah berjalan-jalan, di pinggir Nasib memang mujur, pa- jalan dia menemukan seong- tung yang tidak begitu besar bertugas sebagai bidan. De- tanian tidaklah memerlukan standar, namun karena sulit- itu laku Rp 16.000. ngan profesi istrinya, Wirtha modal yang selalu besar. Hasil penjualan itu seba- mengaku harus siap men- Yang penting ada tekad dan bahwa ia mampu menyedia- kan bibit babi ras rata-rata gian dipakai biaya sekolah, dampingi sang istri yang se- kemauan bekerja keras serta dan sisanya untuk modal beli tiap saat selalu ada pang- 60 ekor setiap bulan. gilan. kayu panggal buaya. Dengan Bukan itu saja. Yang lebih sisa uang Rp 10.000, ia mem- menarik dari usaha Abdi ini peroleh empat akar kayu adalah kiatnya untuk mem- panggal buaya. Kayu-kayu ja merasa tidak ada beban. mau berternak, khususnya tung kuda. Karena kualitas (Sambungan Hal. 2) babi sambil melanjutkan se- kerja makin bagus satu pa- mudah dibatukkan keluar. kolahnya. Itulah sebabnya, tung saat itu laku Rp 75.000. Abdi selalu berusaha mema- Rasa bangga mulai tampak, jadi pematung. Dia malah Hal ini, tentunya akan mem- kai pekerja pemuda-pemuda modal kayu terus ditambah. terpikat untuk menjadi pega- menjadi lancar dan "bebas" buat saluran pernafasan pendidikan, namun tidak yang memiliki gengsi lebih nian lapangan (PPL). Ketika PEMDA Badung sejak yang berintikan penyuluhan menyasar pada organisasi awal telah mempersiapkan kepada masyarakat lewat se- strategis seperti PKK dan "jago"-nya untuk berlaga da- jumlah sistem dan teknik STT. Terpilihnya anggota lam lomba adipura tahun pendekatan masyarakat. Di PKK sebagai sasaran penyu- 1993 ini. Wilayah Kelurahan samping itu, juga digelar se- luhan, mengingat kelompok Kuta dan Tuban yang diper- jumlah proyek percontohan masyarakat tersebut berpe- siapkan untuk mewakili sehingga lebih merangsang luang besar memproduksi lomba dalam kategori kota masyarakat untuk meng- sampah dalam kegiatannya kecil, tampak semakin hari ikuti anjuran dinas dalam sehari-hari di rumah tangga. semakin semarak seirama mewujudkan pertamanan Kuantitas kegiatan keber- dengan semangat masyara- dan kebersihan lingkungan. sihan di kelurahan Kuta dan kat untuk menata daerahnya Penyuluhan dan ceramah- Tuban belakangan ini sema- menjadi lebih bersih, aman, ceramah ke banjar-banjar di- kin meningkat, karena jago lestari, dan indah (BALI berikan secara periodik. Ke- Badung ini tidak mau keting- bina generasi muda agar itu terus diukir dijadikan pa- rasa puas bila ternak babi- mudian, dengan difokuskan galan jatah dalam penilaian wilayah Kuta dan Tuban un- yang menurut rencana dila- tuk mewakili Badung dalam kukan April mendatang. Pola lomba adipura, maka volume bapak angkat untuk mem- kegiatan lebih diarahkan ke bina kebersihan ruas-ruas dari sebelumnya. oleh karena itu, maka dengan peternakannya pun Bahkan sebaliknya, ia me- nya melahirkan dengan sela- mau belajar. Soal modal se- perti lahan, dikatakan bisa dengan menyewa. (Tim BP) Bunga Menurut Asrap Hadiroso, proyek yang akan menaikan nya mencari air bersih di Ke- air sekitar 210 lt/detik de- camatan Nusa Penida, maka ngan sistem pompa dari sum- untuk memenuhi kebutuhan ber mata air Penida di Desa akan air, terpaksa air terse- Sakti tersebut, memiliki sa- but dimanfaatkan guna saran antara lain meningkat- membantu masyarakat me- kan kadar kesehatan masya- nanggulangi kekurangan rakat, meningkatkan pro- akan air bersih di daerah ini. duksi pertanian menunjang Nusa Penida se- Sementara sistem penye- bagai kawasan pariwisata. diaan air bersih yang diguna- kan untuk melayani Desa "Dengan selesainya Ped dan Toyepakeh, yakni proyek itu, diharapkan dengan sumur bor pompa mampu menunjang 80 per- detik. Sedangkan peman- bersih bagi masyarakat di yang berkapasitas 2,5 lt/ sen kebutuhan sarana air serta I dua yakni wilayah Kodya kedua wilayah turis di Bali jalan protokol di Badung mu- yang berniat melanjutkan Bahkan, mengarah ke kayu wai negeri -- penyuluh perta- dari lendir yang meng- faatan air bersih oleh pendu- Nusa Penida yang kini ber- Gebrakan Badung guna meraih predikat adipura se- benarnya telah dilakukan se- belum wilayahnya terbagi Denpasar dan Kabupaten Badung, Namun, karena ber- bagai kendala, predikat mu- lia itu belum bisa dirangkul- nya. Dan, kini setelah wi- layahnya terpecah, gebrakan Bupati Alit Putra lebih diper- tajam lagi. Tidak bisa dile- paskan dengan pembentu- kan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Ba- dung, yang secara khusus menangani permasalahan kebersihan dan keindahan di wilayah empat kecamatan: Kuta, Mengwi, Abiansemal, dan Petang. Kadis Kebersihan dan Per- tamanan Badung I Wayan Subawa, S.H., dalam waktu relatif singkat, sejak diben- tuknya Dinas Kebersihan dan Pertamanan Badung, menyusun program kerja Makna jang," ucapnya. Demikian pula halnya dengan penampilan Brah- ma Lelare sebagai seorang anak telanjang, bukannya tanpa arti. Itu lambang su- atu kelahiran atau pencip- taan. Sebuah karya cipta be- tapapun dia kemudian ber- kembang menjadi besar dan banyak, pastilah diawali dengan suatu yang kecil dan sederhana. "Mana ada o- rang yang baru saja di- lahirkan telah memakai pa- kaian segala macam," ucap Ida Bagus Putra, sambil menyebut beberapa tokoh seniman Gianyar dengan ciptaannya yang belakan- gan berkembang mengge- tarkan dunia. I Čokot den- gan style Cokot, dan Ida Ba- gus Nyana dengan gayanya sendiri. Walaupun kini dap- at disaksikan tarian legong di mana-mana, tetapi le- gong gaya Peliatan yang dikembangkan oleh seni- man AA Gede Mandra, ma- sih tetap mempunyai pen- garuh tersendiri di tengah- tengah tampilnya berbagai macam tariang legong se- karang ini. Semua itu pada awal kelahirannya begitu itu dengan tanpa meninggal- lai dari Uluwatu di pantai se- kan pembinaan di wilayah latan Bali sampai jalur wi- sata Sangeh, kini dialihkan Badung lainnya. Penyuluhan diberikan ke- tugasnya ke wilayah Kuta pada masyarakat dengan dan Tuban. (Ajus) Bali Post/Ajus TAMAN - Taman telajakan seperti terihat dalam gambar ini kini semakin marak menghiasi jalan-jalan di Wilayah Badung. - (Sambungan Hal 1) sederhana dan hanya satu. Sebenarnya tatwa yang tersembunyi di balik kese- derhanaan patung Brahma Lelare masih sangat pan- jang dan luas. "Tidak mungkin dijelaskan secara tuntas dalam ruangan se- buah harian yang terbatas dan dalam waktu yang ter- batas pula. Tidak mung- kin," kata kedua tokoh seni- man ini meyakinkan. Oleh karena itu, wajarlah kalau patung ini senantiasa men- jadi bahan pembicaraan dan masing-masing mencoba menafsirkan tatwa yang ada di balik kesederhanaan patung itu. Kenyataan ini diakui pula oleh Ida Bagus Ambara sebagai sesuatu yang biasa dan wajar. "Ti- dak apa-apa. Itu wajar. Seti- ap orang tentu akan menaf- sirkan sesuai dengan kema- mpuannya," ucapnya ka- lem. Barangkali ini sebab- nya sehingga ketika ada yang menyebut patung ini porno, atau mengritik habis patung ini sebagai sebuah karya seni murahan, kedua seniman ini memilih tidak berkomentar. (wiwin) Gatra Desa Merkurisasi BANGLI-Dalam tahun anggaran 1993/1994 ini, di sepu- tar wilayah Kota Bangli akan dipasang lampu merkuri, mendukung keindahan suasana kota. Sejalan dengan itu, program trotoarisasi dan pertamanan akan diper- luas, menjangkau tempat-tempat yang lainnya. Bupati I.B.G.A. Ladip mengakui, pekan lalu, semua itu dilaksa- nakan mendukung upaya penciptaan kota yang asri dan indah. "Dengan dipasangnya lampu merkuri di wilayah kota, lampu-lampu penerangan jalan yang ada saat ini akan digeser ke pinggir kota, termasuk ke perbatasan dengan desa-desa sekitarnya," kata Bupati kepada Bali Post. (028) Pemusnah Sampah BANGLI Di Dusun Petak, yang berada di sebelah se- latan Bangli, pada saat ini tengah dibangun sebuah ince- nerator (alat pemusnah dan pengolah sampah). Pada lo- kasi tempat pembuangan akhir (TPA) sampah dari Bangli itu, dibangun gudang penampung dan "sumur pe- musnah", yang biaya pembangunannya mencapai pu- luhan juta rupiah. Menurut Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Ir.I.B.K. Sentanu, pembangunan incenerator itu menjadi alternatif permasalahan me- ningkatnya produksi sampah dalam keterbatasan lahan pembuangan akhir. "Kami memang tidak mungkin me- makai sistem sanitary landfill atau sistem penanaman sampah dengan tanah dan ditumpuk lagi, karena lahan di Bangli (mungkin juga di Bali) sangat terbatas," ujar- nya. (028) Ir. Made (Sambungan Hal. 3) yang terdiri atas 30 ekor in- duk, 5 ekor pejantan, sisanya adalah bibit dan yang dige- mukkan yang telah siap dipa- sarkan. Dikatakan pula, "Tentunya mereka yang ber- niat sekolah sambil berter- nak babi," katanya. Tidaklah mengherankan kalau bebe- rapa bekas pekerjanya kini telah menamatkan pendidi- kan di tingkat SLTA, bahkan Di atas tanah warisannya, daraan ditanggung. Untuk itu dalam melanjut- duk akan dilayani dengan penduduk sekitar 9.304 jiwa. menggunakan kran umum. Proyek sarana air bersih dan Pembiayaan penyediaan air irigasi tersebut menghabis- bersih bagi kedua desa terse- kan dana sebesar Rp 2,5 mi- but bersumber dari DIP lyar bersumber dari APBN APBD 1992/1993 sebesar Rp tahun anggaran 1993/1994," 156.233.000. Kepala Kanwil Departe- kata Asrap Hadiroso. Melihat keseriusan peme- rintah dalam menangani ma- salah penyediaan sarana air mampu dari segi ekonomi. tinggi, seperti suar eben. Ta- melihat banyak PPL mem- ganggu. Maka, batuk pun hap pertama dia beli satu ge- bawa kendaraan "plat me- menjadi reda dan keluar ma- londong seharga Rp 25.000. rah" (dinas), dia merasa iri suk udara juga lebih lancar. Dari hari ke hari modal terus dan ingin menjadi PPL. Da- Meramu kembang sepatu bertambah, orderan menum- lam hatinya terbayang be- menjadi obat, caranya cukup puk. Atas dasar itu dia berte- tapa enaknya menjadi pega- mudah. Kita perlu menyiap- kad untuk mengelola usaha wai, dapat gaji dan juga ken- kan sejumlah daun (atau bu- nya secara profesional. nga) kembang sepatu, (kiri- kira sebanyak 20 gram atau atau bunga ini, kemudian di- pinsi Bali, Ir. Asrap Hadiroso sesuai keperluan). Daun men Pekerjaan Umum Pro- lumatkan dan diberi air yang mengatakan, Nusa Penida sudah dimasak, lalu dibiar yang merupakan kawasan kan semalaman (diembun- bukit berbatu dengan luas dipungkiri bahwa betapa bagi sebuah kehidupan, ka- kan). Esok harinya, ramun wilayah kurang lebih 23.500 pentingnya arti dan nilai air ini disaring dan ditambah se- hektar selama ini mengha- rena tanpa air aktivitas ma- nusia akan "terhenti", terlebih-lebih bagi masyara- lebih lancar masuk ke dalam bersih. Berbagai upaya men- ketika berharap dapat me- (supaya hilang rasa pahit- nya cadangan air, baik untuk nya). Dengan cara ini, jamu keperluan irigasi maupun air kat Nusa Penida yang suatu cari sumber daya air khusus- di perguruan tinggi. Kini Abdi mempekerjakan dua orang pemuda yang sedang melanjutkan pendidikan di SLTP. mudah menemukan inspi- untuk diminum. Budiasa membangun toko kan sekolahnya dia pilih seni untuk memajang karya SPMA (sekolah pertanian patung. Motif patungnya ba- menengah atas). Namun sial, nyak mengambil bentuk dari begitu tamat ternyata lo- binatang seperti kuda, bu- wongan untuk menjadi PPL Selain memberikan contoh rung. Mengapa binatang? terbatas. Cita-citanya untuk berternak babi, dalam usaha "Pada binatang saya lebih menjadi PPL menemui jalan dikit madu atau gula batu dapi masalah utama kurang- buntu. Dia pun menyadari, lebih mempercepat pengem- rakat, sekaligus meningkat- minati kalangan kosumen," jadi pegawai negeri sangat bangbiakan ternak di masya- rasi, dan kebetulan cukup di- sebab lowongan untuk men- terbatas. Akhirnya, sambil kan kualitas babi, Abdi juga katanya. Investasi yang te- telah mengembangkan bio- lah ditanamkan di toko seni- kuliah dia tekuni profesi se- teknologi inseminasi buatan nya itu sekitar Rp 60 juta. Tuhan sebagai pematung (AB) pada babi di Kabupaten Sampai saat ini dia menam- Tabanan, khususnya di Ke- pung 5 tenaga kerja. Per- jalan, begitu meraih gelar camatan Kerambitan. Kete- alatan teknis pun kini dia mi- sarjana pertanian di Fakul- rampilan ini diperolehnya me liki, seperti gergaji mesin. Ini tas Pertanian Universitas Mahasaraswati pada 1984 lalui kursus IB pada babi yang diselenggarakan oleh Dinas Peternakan Propinsi Bali pada bulan September 1992 di Denpasar. dibeli guna mempercepat mula proses pengolahan kayu, ter- dia kelola usahanya secara utama kayu-jayu yang besar. profesional. Usahanya kini berkembang, banyak or- "Plat Merah" deran datang. Penghasilan Semula cita-cita Made se- per bulan rata-rata mencapai (IP Sumantra) benarnya bukan ingin men- Rp 5 juta. (Tim BP) Sabha Sastra Bali WENTEN katuturang satua sane riin, paksi sarwa mangsa, madog kaprabon. I paksi Bango, sane dahat mawisesa madeg prabu ma- pesengan Prabu Mala- tunda. Akeh panjaknyane sakancan paksi bango sane magenah ring bengawane, sami mamanah lega. Pi- naka patih sang prabu, ipun I Kokokan sane ma- wasta Kalawana. Sane da- dos kretapati i kedis Ca- ngak, sane mawasta Sang Dira Kanta. Sapamadegan Sang prabu Bango, sayan- sayan becik tur landuh ka- wentenan ipun. Sakatahing watek paksi, sami pada wredi satreh ipun, nenten wenten marasa keweh. Nge- das lemah, sinarengan luas lua-muani makeber. Sami ngrereh tatedan ngungsi be- ngawan. Wenten sane no- ngosin tibu, sayaga ngepet singse, ngintip bangun bene pacang kacotot. Seos malih wenten ngungsi bangket, polih lindung miwah jubel. Sasampune surup Sang Hyang Surya, sinarengan makeber mabalik mulih. Rauh ring sebun ipun soang-soang, umiung suaran pianak ipun mapa- gin meme bapanne saking kayune. Critayang irika ring ke- raton, sang Prabu Mala- tunda sedek katangkilin olih para panjak paksine maurahan. Rame pisan pada majajar-jajar. Ibek sarwa paksi magonjakan, wenten ngigel wenten ma- gending pagrudug. Kalang- kung ledang sang prabu. Kala irika raris mawecana, "Ane malu deweke maan ka tegale kelod. Ditu deweke nepukin kedis melah, go- bane bagus, lemuh jamprah gede tegeh, bulune samah, ngigel di carang kayu bi- lane, ngeberang ikuh kirab maklelam mapontang- pontang, kaenterin tejan su- Prabu Malatunda rya, bengong i dewek ngiwa- sin, orahanga kedis merak adannyane." Wus sang prabu mawe- cana, i kedis Glatik matur. "Becik pisan punika sane nyendonin, suaran ipun manis bangkit, pangid pisan ipun nudut kayun, pradnyan ring sastra. Anyabrata wastanipun. "Buin kesep yen tepukin cai, tunden ia mai tangkil teken i dewek. Kadaut ke- neh deweke teken gending- nyane ento. Manian di sa- gete teka, ditu buin i dewek ajak makejang ngigel. Cai kedis ajak makejang bareng ajak manira," asapunika wecanan sang prabu seken ring panjak idane. Makenyem sang patih Kalawana, raris mabaos ring sang nangkil, panjake sami. "Nah, paling melah jani madabdab! Lautang kidungin apang sada keras." Kacrita para panjak pak- sine sami madabdab pa- "PETERNAKAN ABAD KE-21" cang masolah, pacang me- gending. Sami lega tur liang. Ipun sang kretapati, I Dirakanta igel ipune becik pisan, dening ipun masawi- tra ring I Merak. Sasolahan ipune pangus sawireh batis ipun blanjongan. Nirgawe pasawitrane saking sue, yen nenten pateh sasolahane miwah pangawruhe. Make- nyem ipun Dirakanta, raris mabaos, "Pepes saja icang nuutang, sakewala tusing kena baan nulad, awanan kekeh, pelih igel deweke. Mula tusing nyak anut pesan. " pesan," asapunika ipun I Nupih-nupih matur. "Ngiring malih dabda- bang ratu sang prabu," sane lianan matur. Irika malih watek paksine sami mangi- gel, anut sakadi kabisan lan pawakan ipune soang- soang. Kasuen-suen, sami maweweh-weweh kabeci- kanne sampun sayan le- muh. Punika taler sami ma- kekidungan. Ida Sang Prabu Malatunda tan kadi- kadi girang kayune, raris tedun saking singasana, sa- reng panjake masolah. Sa- solahan ida ngedepek, ngeed tur ketab-keteb, ikuh- nyane liglig, elag-elog igele nenten becik. Nyaksiang sasolahan prabune nenten becik, para panjake kedek ngikik. Ipun I Pecuk kedek sambilang ipun mamunyi, "Nah..., ene mara sasolahan melah pesan, patuh buka saso- lahan I Merake. Yadin keto ada masih binanne abedik, gudig ida sang prabu, yen I Merak pangadege jangjang jamprah tur makuncir. Ida Sang Prabu lengar teked ka tundun. Nanging ada ma- sih lebihan ida Sang Prabu Malatunda, cucuk idane lantang, gede linggah ma- nyebak tegeh, sawireh ma- cok, uakane ngaluung ne- ked plantik ka kakulungan." Kedek ingkel ipun i Jang- kung, rame pada kedek ma- geguyonan, irika ring pa- nangkilan Ida Sang Prabu Malatunda ring muncuk punyan kepuhe saweweng- kon jagat Rebutkedung.. Asapunika kawentenan para paksine satata liang, nenten wenten jadma sane ngusak-asik. Panjang pisan yen critayang legan manah ipun i watek paksi, satata namtamin pangan kinum. Beneh saja cara mung- gah di Brahma Widya-ne, maendah-endahan pang- laksanan sarwa mauripe, yadiapin pianak page. lahan, tusing nyak anut pesan tekening gunan rera- mane, sawireh malen-lenan paminehe. Ada anak prad- nyan ngelah pianak belog, ada anak belog ngelah pia- nak pradnyan. Keto kone pailehe sajeroning panu- (Pacang kalanturang). madian. Mula tusing patuh (Ni Sada) Minum jamu ini sebaiknya secara bertahap (tidak dimi- num langsung seluruhnya) seperti bila kita minum sirup obat batuk keluaran pabrik. Dalam sehari, kita boleh mi- num sebanyak 4-5 kali, masing-masing setiap kali bersih itu, maka tidak dapat nya air permukaan telah di- nikmati air bersih seperti laksanakan, tetapi tetap be- penduduk di Berdaratan, se hingga tidak terdengar lagi anekdot sinis orang Bali da- lum memenuhi kebutuhan. Untuk itu, Kanwil Depar- ratan yang menyatakan temen Pekerjaan Umum Pro- bahwa orang-orang Nusa Pe- pinsi Bali akan merencana- nida hidungnya kotor atau kan pengembangan air tanah "cunguh mekabang" karena Nusa Penida, yang perker- tidak pernah mandi. Semoga! di minum, cukup 2-3 sendok jaan fisiknya dimulai tahun makan saja. ini. Proyek yang dinilai cu- (Sutha Sastradhinata/ (Agus Rochdianto). kup memberi arti bagi pen- Ant). NANG LANYING PILKADES PEMILIHAN KEPALA DESA YEE. KENKEN KOK TIANG NI DIPERIKSA.. SALAH APA BAH ENE ADA KUPON SDSB. TEMBUS TIGA ANGKA TIANG? KOTAK SUARA SIAPA TAHU NANANG SEMBUNYIKAN KARTU SUARA Sang Penebus DAN DUA EKOR NAGA SIAP MENYE RANG SIAPA SAJA YANG BERANI MENDEKATI TIRTA KAMANDALU TAK TERKECUALI SANG GARUDA PANG COBA MENGAMBIL TIRTA ITU LANGSUNG DISERANG DE- NGAN GENCAR OLEH KEDUA NAGA ITU SANG GARUDA SEGERA MENGUBAH TUBUHNYA MENJADI LEBIH BESAR DAN MENYAMBAR NAGA TERSEBUT 7.1152 PSSST. Tusuaria BUIN TELUN EKORNYA BERAPA 2 digambar oleh: KEMUDIAN MEMAKANNYA DENGAN LAHAP وع الله 92 PARA DEWA MENJADI GENTAR. TAPI UNTUNO- LAH KEMUDIAN MUNCUL DEWA WISNU WAHAI SANG GARUDA COBA BER- HENTI SEJE- NAK... Oleh Suprio Guntoro-BIP Bali (29) Ada beberapa pola agribisnis yang penerapannya disesuaikan de- ngan kondisi keempat komponen (petani, ternak, lingkungan, dan teknologi). Pola agribisnis yang berkembang saat ini nantinya ba- nyak mempengaruhi bentuk dan perkembangan peternakan di In- donesia pada abad ke-21. Kini dikenal banyak pola perusahaan pembimbing, di antaranya pola perusahaan inti rakyat (PIR). Di sini peternak sebagai plasma dan pihak pengusaha sebagai inti. Di samping itu, ada pola perusahaan pengelola, perusahaan pem- bina, perusahaan penghela, pola bapak angkat, pola "contract farming". Dalam sistem agribisnis maka agroindustri menjadi subsistem dan merupakan "critical point". Melalui pengembangan agroin- dustri ini diharapkan akan banyak memberikan kesempatan kerja di pedesaan serta memperkuat "bargaining position" bagi petani. 2cm Color Rendition Chart
