Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1997-12-14
Halaman: 14

Konten


4cm Color Rendition Chart Halaman 14 Prof. Dr. Dewa Gde Atmaja: Bali Post FENOMENA "Class Action" Beri Kemudahan Masyarakat Perjuangkan Hak Belakangan ini sistem be- racara "class action" banyak dibicarakan. Bagaimana pendapat Anda terhadap hal yang tergolong baru bagi du- nia peradilan di Indonesia itu? Yang Anda sebut baru itu kan pengakuan secara sah oleh pemerintah. Sebenarnya sistem peradilan dengan mewakilkan kepentingan umum/sekelompok besar orang atau class action sudah masuk ke Indonesia sejak 1980-an. Cuma, berdasarkan berbagai pertimbangan, pro- ses beracara yang sudah lum- rah di Amerika Serikat itu baru sah masuk undang-un- dang tahun 1997 ini. Dalam UU nomor 23 Tahun 1997, yang mengatur tentang ling- kungan hidup, keberadaan class action sudah dicantum- kan dan diakui pemerintah. Ini artinya, perkembangan hukum di Tanah Air tidak mandek, justru makin men- ingkat sesuai tuntutan masyarakat. Sekarang, per- masalahannya kembali pada perangkat hukum dan ma- syarakat yang memerlukan. Yang jelas, class action adalah angin segar bagi pencari keadilan dan sarana yang ba- gus untuk para penegak hu- kum dalam memfungsikan perannya di masyarakat. Bisa dijelaskan secara rin- ci, apa maksud Anda tentang kehadiran "class action" se- bagai angin segar bagi masya- rakat? Seperti yang saya katakan, class action boleh dibilang satu bentuk perkembangan hukum nasional. Dalam per- jalanan zaman, banyak yang mengalami perubahan sesuai kondisi di masyarakat. Du- nia hukum juga begitu, harus mampu menyediakan produk sesuai kepentingan bersama. Nah, kehidupan masyarakat Indonesia kan sudah ter- golong kompleks dan per- soalan yang muncul ke per- mukaan pun makin bertam- bah. Beragamnya problem yang dihadapi masyarakat, tidak semata tantangan bagi penegak hukum. Tiap kondi- si yang berkembang, juga merupakan konsekuensi dari kemajuan yang telah kita ca- pai. Apalagi Indonesia akan 4 bersiap-siap memasuki du- nia industri, kita perlu per- angkat hukum yang lebih menjamin dan dapat mem- berikan perlindungan bagi masyarakat umum. Saya katakan class action membawa angin segar, lan- taran landasan praktik hu- kum itu punya beberapa kelebihan yang amat men- dasar. Apalagi bagi masya- rakat biasa, realisasi prosedur beracara di pengadilan de- ngan mempercayakan se- buah lembaga atau kelompok yang dianggap berkompeten, sangat membantu meringan- kan bebannya. Mereka atau masyarakat umum mendap- at kemudahan untuk menda- patkan keadilan, atau mini- mal ada yang memperjuang kan aspirasinya. Ini kan un- tuk kepentingan bersama, yang kini mulai mendapat perhatian pemerintah. Saya bangga, class action sudah masuk dalam salah satu un- dang-undang di Tanah Air. Kemudahan apa yang di- peroleh masyarakat dengan menempuh sistem peradilan tersebut? Oh... jelas, keringanan yang dijanjikan class action malah tidak hanya me- nyangkut biaya berperkara. Penyelesaian tiap kasus yang dihadapi atau muncul di te- ngah-tengah masyarakat juga lebih cepat. Anda bisa bayangkan, berapa besarnya biaya yang harus disediakan untuk menyelesaikan sebuah kasus, atau minimal untuk imbalan penasihat/kuasa hu- kum dalam peradilan biasa. Sementara proses perkara yang ditangani lewat class action, masyarakat yang di- wakili tidak perlu biaya dalam Class Action mulai diterapkan di Indonesia tahun 1997 dalam UU Nomor 23 (tentang lingkungan hidup). "Ini merupakan angin segar bagi sistem peradilan di Tanah Air," kata pakar hukum Prof. Dr. Dewa Gde Atmaja. Bicara lebih jauh tentang class action, berikut perbincangan Bali Post dengan Dekan FH Unud ini. Bagaimana dengan hu- kum bagi konsumen dan ketenaga-kerjaan? tujui pemerintah lantaran belum masuk dalam undang- undang. Sekarang, masalah penyimpangan dana Jamsos- tek yang dinilai merugikan tenaga kerja di Indonesia, juga sedang diperjuangkan lewat sistem peradilan class action. Pengacara kondang dari salah satu lembaga ban- tuan hukum di Jakarta, Hen- dardi menggugat pemerintah sehubungan kasus penyim- pangan dana Jamsostek itu. Nah, kepentingan masyara- jumlah yang pasti. Jadi, tidak sistem class action sangat ba- kat umum tersebut sudah harus ada persediaan dana gus. khusus. Lantas, jika selama ini masyarakat masih menilai proses peradilan terlalu ber- belit-belit, hal itu tidak akan berlaku dalam tataran pro- ses beracara versiclass action. Dari sini kita bisa lihat, sistem peradilan yang tergolong baru di Indonesia ini memberi ke- mudahan bagi masyarakat dalam memperjuangkan hak- haknya. Apakah kehadiran "class action" bisa dikatakan sai- ngan bagi perangkat hukum yang selama ini dipercaya masyarakat? Oh... tidak, tidak ada isti- lah saingan. Saya kira hukum di Indonesia sudah berjalan bagus. Kesadaran perangkat hukum seperti polisi, jaksa, hakim, dan dll. sudah cukup baik. Sedangkan class action adalah salah satu bentuk perkembangan dunia hukum di dunia, Begini, dalam per- jalanan dunia hukum nasion- al, sudah barang tentu ba- nyak ditemukan hambatan atau kasus di masyarakat. Dalam menghadapi fenome- na-fenomena hukum yang makin berkembang, perlu ada suatu bentuk organisasi pro- fesi-organisasi yang berori- entasi sosial kemasyaraka- tan. Salah satunya, ya class action itu tadi. Perangkat hu- kum atau fungsi class action selalu mengarah pada kepen- tingan masyarakat. Maka- nya, kita memerlukan ada- nya hukum bersifat sosial, lingkungan hidup, ketenagak- erjaan, dan hukum untuk melindungi konsumen. Ter- hadap perjuangan keadilan yang sangat kompleks ini, prosedur hukum dalam Nah, ini yang penting. Saya menilai, Indonesia se- bentar lagi akan memasuki negara industri. Seperti nega- ra-negara maju di dunia, hu- kum yang menyangkut per- lindungan terhadap kon- sumen menjadi amat penting. Indonesia juga harus mulai memikirkan bentuk peradilan yang mencantumkan hak- hak konsumen dalam proses peradilan model class action. Ini penting, untuk menganti- sipasi kemungkinan per- masalahan yang muncul ber- kaitan dengan hak-hak kon- sumen. Sedangkan penera- pan class action menyangkut bidang tenaga kerja, juga per- lu dipikirkan, dan tampak- nya sudah mendapat respon hangat dari kalangan penga- cara-pengacara kondang di Jakarta. Jadi, praktisi dan penegak hukum nasional sudah berjuang dan menun- jukkan perannya di masya- rakat. Bisa diberi salah satu con- toh perjuangan pengacara na- sional memasukkan bidang bidang kehidupan tertentu ke dalam "class action"? Ada, kendati class action tergolong baru di Indonesia. Pengacara RO Tambunan pernah membawa kasus iklan rokok Bentoel, mewakili ka- langan generasi muda. Sa- yang, usaha pakar hukum yang dikenal vokal itu belum mencapai hasil maksimal. Artinya, langkahnya memba- wa kasus itu dalam peradilan model class action tidak dise- mulai dibawa dalam tataran hukum model class action. Apakah langkah Hendardi akan diterima atau mengala- mi nasib serupa dengan per- juangan RO Tambunan da- lam kasus iklan rokok Ben- toel, kita tunggu hasilnya. Yang jelas, class action baru diakui pemerintah dan dite- tapkan dalam undang-un- dang yang mengatur tentang lingkungan hidup. Terhadap perkembangan hukum di Tanah Air, tidak se- batas class action. Rekan-re- kan (pakar hukum-red) di Jakarta khususnya di Univer- sitas Indonesia malah sudah menerapkan sistem ADR dan Win Win Approach. Inilah kemajuan hukum nasional. Bisa dijelaskan kedua sistem hukum tersebut? Istilah ADR dalam hukum, kalau diindonesiakan adalah penyelesaian perkara alterna- tif. Cara ini ditempuh tanpa lewat pengadilan, atau ma- syarakat yang punya masa- lah penggugat dan tergu- gat-menyelesaikan kasus- nya lewat Lembaga Bantuan Hukum, atau menempuh jalan konsultasi dengan men- datangi pakar hukum yang dinilai mampu menjadi medi- ator antardua belah pihak. Sistem perdamaian mediasi ini cukup efisien dan bisa ditempuh dengan mudah. Asalkan yang berperkara pu- nya kesadaran melakukan musyawarah mufakat, per- soalan akan menjadi tidak rumit dan dapat dituntaskan dengan cepat. Cara peradilan macam ini sudah sering dipraktikkan di Jakarta. Pewawancara: anganurgas na Suentra Minggu Pon, 14 Desember1997 Minggu Pon. 14 Desem FOKUS LUAR NEGERI Kabar dari Rusia Presiden Boris Yeltsin Sakit MULANYA, Washington Post mengabarkan, Presiden Boris Yeltsin masuk rumah sakit gara-gara penya-kit jantungnya kambuh. Kali ini, Wa-shin- gton Post tidak mengada-ada. Be-rita itu mempunyai sumber yang la-yak diper- caya, yaitu pihak-pihak yang dekat den- gan istana kepresidenan. Kondisi Presiden Yeltsin memang parah. Betapa tidak? Pakar bedah jan- tung kenamaan Renat Akchurin sam- pai-sampai harus terus mendamping- inya. Tetapi kemudian muncul pen- jelasan yang lebih gamblang. Kali ini, tokoh nomor satu Rusia itu hanya terkena gangguan pernapasan akibat virus, yang bisa berkembang menjadi sakit influensa. Dia masuk ke rumah sakit Rabu (10/12) lalu, dan dirawat di sebuah klinik mewah dekat kota Moskow, rencananya untuk 10 sam- pai 12 hari. Sakitnya seorang pemimpin atau tokoh politik besar di mana pun, me- mang selalu membuat geger banyak kalangan. Ada satu istilah yang biasa digunakan untuk melukiskan feno- mena tersebut, "membuat resah dan gelisah banyak orang". Karena itu harus diredam. Caranya ada ber- macam-macam. Di Rusia, untuk menangkal isu macam-macam yang mungkin ber- kembang akibat sakit Yeltsin, pejabat resmi yang dekat dengannya harus segera tampil memberi penjelasan. Karena itu, Kremlin pun segera ang- kat bicara. Penyakit Yeltsin tidak parah, biasa-biasa saja. Baru tak enak badan dan mendapat serangan de- mam tinggi, sekitar 37,3 derajat Cel- sius. Dia dirawat di sanatoriun mewah Barvikha demi cepatnya pemulihan kesehatannya. Di samping itu, me- mang ada gejala-gejala penyakit kat- arak. Itulah sebabnya dia harus ting- gal manis di rumah sakit selama se- kitar dua minggu. Seorang juru bicara kepresidenan mengatakan, sebenarnya Presiden di- jadwalkan untuk membuat rekaman pidatonya guna menyambut ulang tahun ke-4 kelahiran Konstitusi Rusia pasca Uni Soviet. Karena gangguan kesehatan tersebut, kegiatan itu terpak- sa dibatalkan. Presiden Yeltsin harus mengikuti nasihat dokter. Walaupun demikian, dia tidak harus tetap berada di atas tempat tidurnya. Dia masih tetap bisa bekerja untuk keperluan negara. Sesudah itu, media massa resmi Boris Yeltsin harus tarik suara. Kantor berita Itar- Tass mengutip kesaksian seorang kar- diolog yang juga ahli bedah negara Paman Sam, Michael Debakey. Sakit yang diderita Yeltsin tak perlu amat diresahkan. Sebagai seorang kardi- olog, Debakey merasa tak ada yang patut dikhawatirkan. Menurutnya, kenyataan bahwa selama ini Yeltsin tidak menghubungi dirinya, berarti dia dalam keadaan baik-baik saja. Tidak ada hal yang mendesak tentang kesehatannya yang perlu dibicarakan. Giliran berikut jatuh pada tim dok- ter yang merawatnya. Dalam kaitan ini, pakar bedah kenamaan Rusia Renat Akchurin buka mulut. Dia sama sekali tidak merasa resah karena pe- nyakit yang diderita kepala negara- nya. Yeltsin hanya terserang demam dan infeksi semacam flu. Kenapa mes- ti ribut-ribut? Penyakit itu tak ada kena-mengenanya dengan operasi jan- tung by-pass yang dijalaninya tahun lalu. Dengan pemberian obat anti- radang dan antivirus, semuanya akan beres, ujar Akchurin, yang bertugas se- bagai ketua tim operasi 13 bulan lalu. Kalau itu belum cukup, penjelasan berikutnya akan sangat menolong. Yeltsin dikenal punya hubungan de- kat dengan Presiden AS Bill Clinton. Itu artinya dia juga akrab dengan pe- jabat di Gedung Putih. Seorang peja- bat AS menegaskan, dirinya sama sekali tak merasa khawatir ketika mendapat informasi tentang sakitnya Presiden Yeltsin. Sama sekali tak ada alasan untuk berbuat bergitu. Selan- bilen desanabwwww.cm jutnya, pejabat Gedung Putih itu me- ngatakan, Clinton telah mengirim ucapan "semoga segera sembuh" ke- pada rekan sejabatnya tersebut. Di negara lain, untuk meyakinkan keadaan baik seorang tokoh, bisa juga muncul anggota keluarga, seperti is- tri, anak-anak, atau kerabat dekat. Tetapi tampaknya budaya semacam itu tak ada di Rusia. Karena itu, tak kedengaran komentar dari istri mau- pun anak-anak Yeltsin. Di negara semacam Rusia, di mana suasana politik cukup tegang dan kon- disi ekonomi masih tetap tertatih-tatih, kondisi kesehatan presiden yang buruk tentu saja mengundang munculnya banyak isu. Ingat saja, saat pemilu presiden yang lalu. Yeltsin tampil dalam perebutan kursi tertinggi itu guna meraih kekuasaan untuk kedua kalinya, tetapi kondisi kesehatannya amat buruk. Maklumlah, dia harus mendekam di rumah sakit dan rumah peristirahatan selama berbulan-bulan akibat penyakit jantung yang dideri- tanya dan operasi yang dijalaninya. Bisa dipahami apabila kondisi kese- hatan yang buruk itu kemudian dicu- atkan ke atas oleh pesaingnya dari kubu komunis. Menurut tokoh kiri ini, Yeltsin tak layak dipilih jadi presiden kembali, karena kesehatannya yang buruk tak memungkinkan dia bekerja dengan baik. Dengan demikian, tak mungkin dia menciptakan kedamaian dan kesejahteraan bagi rakyat Rusia. Karena itu, demikian simpulnya, se- baiknya rakyat tidak mendukung dia. Hasilnya memang tak terlalu men- cengangkan. Tetapi kenyataan me- nunjukkan dukungan terhadap Yeltsin, walaupun dia tetap terpilih sebagai kepala negara, merosot tajam. Bahkan, di parlemen kelompok komu- nis sempat merajalela. Hal ini tentu saja membuat keputusan-keputusan politik Yeltsin tidak bisa berjalan mulus. Di samping itu, selalu muncul masalah-masalah yang harus dia hadapi di parlemen. Belum lama ini, kubu komunis sempat mengancam akan mogok apabila Yeltsin tak ber- sedia menyetujui sejumlah tuntutan- nya. Tetapi untunglah, akhirnya kubu kiri itu membatalkan niatnya. Katan- ya, demi keselamatan negara. Sakit itu sendiri sudah tidak enak, tetapi lebih tidak enak ketika orang mulai bergunjing tentang kondisi itu. Kaloka Ardi elgos saves demointed Kapal Api Mengucapkan Selamat kepada Pemenang Undian Periode II PRIYANSYAH JL. JENDRAL SUDIRMAN NO.146, KUANINO-KUPANG 85119 (HOTEL ASTITI) Mercedes Benz C.200 24.5003.100271.0001 Daihatsu Espass 35% 1. AHMAD MUZAENI 161175.00522 Suzuki Tornado 2. AHMAD SYAEPUDIN 18.04.1003/04941/1099979 3. APAY SYAHIDIN SH. 32.06.01.2002/518609 4. ASEP JOEHANA 32.06.07.2001/1411452 5. DARWANTO NIK.26911363 6. FP. DJOKO PRIJANTO 32.03.73.2003.04557 7. GUSTAF EDWARD M. 09.5202.240252.5501 8. H. HAMSAN NASRA 15.5001.070243.0001 9. ICHSAN 03.72.2002/01639/5395677 10. IRWAN HERNAWAN 196510110181/0203023 11. JUWARIAH 09.5402.681257.8502 12. KASMAWATI 21.5002.450175.0001 13. KURNIAH 32.12.15.2007.01049 14. LINA HERLINA 32.08.15.2011.02693 15. LUKMAN BASUKI ARIFIN 32.05.10.2004.03135 16. MARYANAH 09.5008.440768.0328 17. MARYATIN 474.4/20.IV 18. MUHAMAD SOLIHIN 09.5307.280670.7007 19. N.RISNAWATI 197605700450/1002046 20. NINI JULIANI 193707460159/0704010 1. NURSIDA Perum, BTN Blok C1 No.16 Kb.Cengkeh-Ambon, Maluku 05468.0947.63.00650 3. TASRIPAH Kp. Rawa Badung RT.009/013 No. 55, Jak-Tim 5507.30526/5212780296 2. H. YOYO SUNARYO 4. MUJI LESTARI KP. Sindang Anom RT.02 RW.01 Limbangan Barat 2A, BL. Limbangan-Garut 44186 32072332010/0365991 21. PARNO 040558001/422498 22. PAUL SINGAL 4904.34684/1611500 346 23. SAEFUDIN 3604.71880/021070327 24. SITI MARIA 3207.42460/6606730 248 25. SUPRIYATI 5201.25984/44125. 50335 26. SUSILO 750.115.140327 27. SUYANTO 32.06.25.2013/287858 28. SYAFRUDDIN AZ 26.11.1011.03948 29. T.ROSINTA 78.01.1009.13260 30. TRI ARIANY RAHAYU 32.18.74.1006.00967 31. TUROCHMAN 4303.41472/0601690 319 32. WAGIYAH 09.5306.500459.0277 33. WIWIN ROMPAS 196903432555/0602114 34. YOHAN SUTRISNO 620613380008 35. YUSUF 32.18.74.1001.24881 Ds. Polengan RT.04 RW.30 Kel. Madu- rejo Kec.Prambanan, Sleman, Jateng 4201576/01011968/01389 350 Fuji MDL-9 1.A.BAMBANG 196412270514/0303050 2.A.LUTHFI 20.17.2006.0000/356444/ 19600708 3. AANG DRUCAHYAALAM 32.10.06.2003/01376 4. ABDUL HARIS 5404.49719/1504710724 5. ACHMAD DACHLAN 630215140789 6.ADI GUNADI 18.02.1001/03443/0603919 7. ADI KESUMA 3506.5610/1304640468 8. ADIN HANANG HAKIM 09.5403.151062.8507 9. AGNES FEBRIANI S 32.03.16.2009.04213 10. AGUS HASIM ASHARI 19.02.2007/13486/PM 11. AGUSDIAN 620823260017 12. AHMAD 09.08.2005/0805/046230 13. AHMAD 3804.22500/1003700584 14. AHMAD NURONI 1952.091.90169/0908056 15. AHMAD SAPEI 32.71.06.1002.04559 16. AHMAD SYAFAAT BS. 20.09.2019.0000/442615/ 19680714 25. ANDREAS KUSMIANTO 2402.6352/150847142 26. ANI SUPRIATI 5403.30805/6312700243 27. ANIK SUCIANI 5005.40752/6503738505 28. ARUMI 261063/07574 29. ASEP ARI YUDISTIRA 32.06.71.1001.27179 30.ASER S.S 32.18.17.2001.05430 31. ASNAN BIN UDOYO 11.15.2008.0000/251293/ 19720902 32. ASRIMON 03.09.2016/01729/1675024 33. ATIK BUDIWIBOWO 09.5003.010274.0413 34. ATIKAH 71.01.2016/01195/0431058 35. ATTO SUPRAPTO 3205450/10101944/28229 36. AYI MIMIN KARMINI 32.06.26.2002/522874 37. BAHARUDDIN SEINI 581212057979 38. BAMBANG SETIABUDI 18.01.1006/00018/0000948 39. BIMUSKIR JAMASIN 18.03.1004/06864/0862593 40. BUDI SARTAMAN 32.18.06.1009.04316 41. BUDIANA 32.04.23.2005.03055 32.08.13.2014.00935 42. BUDISETYO 58051514.10.10 17. AI HALIMAH 18. AI SRI SUJIATI 32.06.01.2002/514874 19. AIP ROMYALI 32.05.10.1016.12133 20. AMAS MUDA SIREGAR 196604180773/0106036 21. AMBO LABA KANTA 43. BURALI 5306.19935/0809700437 44. CECEP RUSLAN AH 32.08.72.1005.06069 45. CHRISTINA BUDIARTO 09.5003.700775.0183 000065/28250.010.04/244 46. CIPTO KUNCORO 22. AMIRUDDIN S 09.5006.100450.0297 23. ANASTASIA SANDORA 710614560169 47. D. SUMIATY 32.06.21.2006/298839 2305.61641/5312710316 48. DADANG MULYANA 24. ANDI GUNAWAN 32.03.72.2002.18492 32.06.27.2002/427 483 49. DADANG SAEFUL HAMDANI 630513400024 50. DADANG SOFYAN 720912190468 51. DADANG SURYADI 474 4/284/102/08 52. DANAS 320872100304136 53. DANIYEM 94. HADEMAHAN P 5202.55515/2502600266 95. HALIMA INDAYANI 501052006.00400 96. HALIMAH SMK PGRI 23 NO. 1961734 97. HANTO ARIP WALHUDA 197409110813/0307073 98. HARI MARTONO 78.05.1001.09154 99. HARI WAHYONO 270162/07505/72.1002/95 100. HARIS MAUPA 590605640/0496641 101. HARTI SUMARNI 32.75.01.1009.00233 102. HARYADI 196011280297/1103101 103, HARYONO 32.06.10.2004/482641 104. HASAN ALWI 197610020338/0205126 105. HASANAH AGUSTINA 196708181434/0906040 106. HELMI BASRI 5105.44517/2702708501 00929/10.13.19/414.11/94 107. HENI HERLIANI 32.08711001.03835 54. DARUL KUTNI 53018783/1210670110 55. DAYANG MULYATI 04.1007/460/1763/1995 56. DEDE KURNIA 32.16.08.2012.00239 57. DEDI SUPRIADI 09032008/1883/0107387 58. DENNIE V. WALUKOW 1601 27517/0205630715 59. DEWI MUSTIKA SARI 09.5406.630462.0224 60. DIAH HERLIAH 4768/16.71.03.1006.1996 61. DINA APRILIANTI 197404670516/1205076 62. DINI 01793/18.2007/1995 63. DJAENUDDIN HUSEIN 09.08.2008/0933/0485877 64, DJOKO SOEPARDI 78.03.1007.06433 65. DODI 32.06.09.2005/1521172 66. DONI FERDIYANSYAH 09.5410.040878.8516 67. EDDY PURNAMA 1305.39600/210834061 68. EKA NIYANTI 78.779/KL-PHDT/1994 69. EKA SETIAWATI 32.08.17.2016.00469 70. ELLA KARTIKA SARI 32.06.05.2005/228351 71. EMAN SULAEMAN 5002.3238/271151354 72. EMY HARTATIK 78.14.1003.35698 73. ENDANG HERLIASTUTI 2307.43678 74. ENDANG TARSONO 32.08.10.2009.00315 75. ENIKE KUSUMAWATI 5203.44062/431170368 76. ENING 32.07.10.1010/0039136 77. ENTIK ROHAETI 32.07.10.1009/0035984 78. ENUNG 19.64.02521008/2001/005 79. ENY SUKARSIH 32.10.09.1013/04272 80. ERLITA V 02924/17/2002/97 81. ERNA HERLINA 32.08.72.1002.02134 82. EROS ROSANAH 196906501438/06-05001 83. ERYUS HENDRIK 5505.10071/4609460066 84. ETIN ROSLIATIN 196707550808/0301005 85. ETTY KURTIANAWATI 1201.684/4607590232 86. EUIS MARYATI 32.07.10.1008/727145 87. EUIS YENI 197505680412/0101027 88. FERRY 196211102223/0303038 89. GEMBIRA S 32.17.04.2029.04630 90. GIYATNO 0681/03869/202010 91. GOUW HOUW NIO 32.05.10.2001.05246 92. GUNADI 2305.78014/1012770538 93. H. ST. ASNI 311.238/23259.008.12.03587 108. HERDI HL 09.5406.190480.8551 109. HERI SUSANTO 120869/00477 110. HERI SUSANTO 060576/00942/16.2006 111. HIMAWAN 32.75.03.2012.00813 112. HJ. KEU MAESAROH 32.72.01.1004.02470 113. HUMINSA SITORUS PANE 4709.34353/5003480132 114. IDA PARIDA YANTI 197508551184/0605048 115, IDJAH 5704.58289/5604620329 116. IIN MARYANAH 18.04.1003/00026/0989078 117. IING 32.08.18.2008.00843 118. IIP SAEPUDIN 01.14.1005/0000/0551830 119. IKA DASAWARTIKA 32.17.08.1007.12052 120, ILYAS 78.16.1004.32122 121, IMAM HERTANTO 160468/02098 122. INDARTI 15729/4264.02/1007/03 123. IRMA SURYANI 32.15.06.2001/64242 124. IRWANSYAH 32.75.2002.04785 125. IS MARIANI CH. UMAR 010039589 126. IWAN DJUANDI 18.05.1001/01106/1301704 127. JAJANG 13.11.2007/0000/0006280 128. JAP TJO TJAIN 32.05.10.1016.23702 129. JAJA JAMHUR 32.08.06.2006.00591 130. JB. SUKAMTO 32.75.03.1004.00774 131. JHON MERCUS AS 5005 26239/0505710835 132. JONI 18.03.1004/10827/0919059 133. JUBAEDAH BIN SABIAWI 11.11.2017.0000/636503/ 19751168 134. JUDI 081265/01946 135. JULIANTY WIRJAATMAJA 09.5004.610646.0042 136. KASWADI 082008 137. KHAIRIL ANWAR 4701.23305/2511700245 138. KOHID 09.5104.180858.0481 139. KOMARIAH 196011420428/0601014 140. KOMARIYAH 09.5306.480870.0471 141. KRISGIANTORO 5002.21096/2111720374 142. KRISTINA PATTUNG 09.5303.710562.0148 143 KWEE PING GWAN 040643/02777/00218 144. LA MOHANI 05200/A/VLL/1991 145. LAEHA MISKIAH 09.5401.470274.0273 146. LASMANA 0132/00556/142009 147. LEO HERMANTO S 4709.39025/2907730268 148. LIANI YANUARSIH 78.03.1002 10195 149. LILIS DANINGSIH 10.5021.660562.0001 150. LILIS HENDAYANI 32.06.04.2003/382422 151. LILIS ROYANTI 32.16.08.2032.00669.41165 152. LILY ANDRIA 197306480770/1003025 153. LISA INDRA 3304,13126/6709540047 154, LISMAWATI 4407.36762/550572672 155. LISNA 10.5012.460166.0001 156. LIZA MADONNA 09.5401.680971.0101 157. LOSO WIDHI 08175/74.03.1002 158. LUHUR ANTON S 660114520036 159, LYANE TINDUH N 78.02.1004.00144 160. M. SABRI NOOR 4407 38272/190142025 161. M. SUPARDIMAN 32.18.71.1008.02614 162. M. USMAN ISA 570713310304 163. MAHMUD NAKTRA SH. 474.4/1356/TS/1996 164, MAINI LAWATI 03.27.2005/02724/4477210 165, MAKMUR BIN JUED 32.08.07.2008.00791 166. MAMAT SUPRIATNO 2403.62077/2706640369) 167, MARGONO 1922 1015.0067/0303005 168, MARLINAH 501164164 169. MARIANA 10.2004/589/7309/1997 170. MARNI SUMARNI 10.5016511165.0001 171, MARONGGAL S 32.03.73.1008.12783 172. MARSOTI 130771/30014 173, MARSINI 09.5303.620765.0302 174. MASAYU EMARITA 5201.63024.6710700122 175, MASITAH 181. MOHAMMAD ORINALDI 197112010808/0205002 182. MUDIYANTO JUMHUR S 32.15.11.2001/136419 183. MUHAMAD TAUFIK 1456509/12.65.04213 184. MUKHLISATUN NAWAL 680515530246 185. MULYADI TIRTANADI 550321140002 186. MULYATI 32.03.71.2001.12469 187. MURJATI 25.1005/04781/55094500000 188. MUSTOPA 1969.0804.1525/0601002 189. NANANG SUPRIATNA 700413050369 190. NATALIA HENI K 26.1010/04764/68106700000 191. NELLY MARIANA GULTOM 196408530457/0104089 192. NGARTI 000068/01513 193. NGATINO 18.05.2004/00241/1296067 194. NI PU TU AYU YULIASTUTI 474 4/1477/1428/GP-PEM 195. NIA KURNIASARI 32.16.06.1006.07759 196, NINA HANDALINA SOZA 4437/JB/1989 197. NINA YULIYANI 32.06.25.2013/1099724 198. NINUK NURBANIA 05662/404.743.2/95 199. NOORDIN AB 892991 200. NOVERI KIM.09159.72.28081996 201. NUNUN LUSIDA 660713310614 202. NURDIN 230363/23259 010.07.04695 203. NURHAYATI 11.06.2002.0000/2364344/ 19560966 204. NURITAN HARDIAN 197611040104/0103016 205. NURLAELA 09.5402.460666.0360 206. NURULIAWATI 5901.3814/5912670210 207. NURWATI 215, RIDA FARIDA 32.07.11.2021/0407680 216. RITA FARIDA 32.03.73.1006.27826 217. ROELIJATI MARGONO 76.01.1001.01184 218. ROHWAN K 197204031269/0505143 219. RUDI RINALDI 19.14.2004/0862/0209421 220. RUDY CIANO 690512052225 221. RUDY HERYADI 09.5204.100471.0573 222. RUDYANTO HARTANTO 320438420/2704750278 223. RUSDIANA 1605.8048/6206570017 224. RUSWAN YASTARI 660612056503 225. SABARIAH 09.5201.690646.0013 226. SABRINA H 5402.17331/4510660239 227 SAIYEDRYAWAN 25.5001 14276.0001 228. SALEM 5802.35031/1105620544 229. SALIMAH SAPUTRI 32.18.72.1005.22204 230. SAMBAS 3409.14756/0309710273 231. SAMIRAN 1503.3129/1006560269 232. SAMTO 32.06.10.2002/960803 233. SAMUD 249. SRI HANDINI WARDOYO 09.5305.500.260.0206 250. SRI ISNARTUTI 660215550216 251. SRI WIDODO 0688/04077/092015 252 SUBEKTI HANDAYANI 18.05.2002/01702/1325488 253. SUDARGO 3274.01.1012.03550 254. SUDIBYO 19.14 2014/3406/0153295 255. SUDIMAN 18.12.2005/02759/2654150 256. SUGENG TRILEKSONO 197003031422/1006004 257 SUGIARTO 32.08.73.1001.06526 258. SUGIYANTO 590412053055 259, SUHANDI 32.12.14.2002.01025 260 SUHARNO 640219310010 261. SUKARJI SH 32.05.10.2003.02853 262. SUKARMAN 09.5402.0202271.0401 263 SUKARNA 4504.49314/210783446 264 SUKATIMIN 265, SUKIDI 19.14.2014/3836/0155308 1977.04.05.06.54/06.05.042 266. SULARNO 12.5602.030860.0001 267. SULASIH 0210/01114/062905 268 SUMARDIYATI 01.1004/5046/05.1262/1994 261260/03823/00907 09.5306.030868,0502 234. SAMUJI 235, SANDY TANISSON 269, SUMARNA 18.04.1006/05432/1148989 32.06.29.1002/321285 236 SATTA 320373.2003.09355 237. SESTRI MAHANANI 00808/74.01,1009/1995 238. SITI HASANAH 13.06.2006/0000/0248936 239. SITI JUARIYAH 7110 15400 101 240. SITI KHOIRIYAH 78.09.1001.09930 241. SITI MASRINAH 2307.31299/4801640149 1963076304702/06042003 242. SITI ROCHYATI 208, NY. I TURSINAH 32.03.19.2013/96/22442 194503440011/0203012 209. PETRUS RAJA 22.01.0000968/0162307 03.1005/13527/05.2553/1996 210. PRIYONO 176. MAY IRIANI 4906.10086/4505630673 177. MERSIH 32.15.09/2004/650517 178. MIMIN MINTARSIH 10.5004.610971.0001 179. MISEN MISKLIYANI 01779/41806/96 180. MOCHAMAD WARSA 32.06.12.2006/539580 32.19.05.2015.08635 211. PUJIATI ASTUTI 1502.34404/5007670499 212. R. V. MOERTIDJO 474.4/976/X1234 213. RASID 5302.34114/0808680814 214, RAYANI (SMEA NURUL F KP. 332-67 243. SITI ZAHRO 2505.12693/5107570191 244. SITTI ZAINAB 16.5004.581142.0001 245. SLAMET H 4202.31337/0501740308 246. SOLICHA 050871/00731 247 SRI BIRAWATI 5105.45186/4308688504 248. SRI GUSRIANTI 235.003470867.0001 Pemenang harap menghubungi cabang / agen: 270, SUMIRAH 09.5003 640676.2002 271. SUPRIYATI 00206/040262 272. SUPRIYATINI 5204.15627/5903680298 273, SURAHMAN 03.1001/0655/10162/1995 274, SURANTO 09.5405.120252.0452 275 SURATMAN 18.04.1002/08044/1129804 276 SURIYATI K 03.1001.2931.01.0731.1996 277, SURYANTO 050768/01451 278. SUSI RUBIANTINI 196105440730/0302019 279. SUSY EFENDY 1401.13149/6207620058 280 SUTAR MINTARSIH 32.06.28.2001/356849 281, SUTARJAN 630313051249 282. SUTARNO 095204 283. SUTARTO 284. SUTOPO 10.5006.170273.0001 285 SUWADI 32.14.04.2006.02264 286. SUWARMAN 32.18.10.2001.01762 287, SUWARNO WARTIMAN 32.10.09.1008/03140 288. SYAFYURIL 10.5002.050163.0003 289. SYAHLANI 1608680035 290 SYAHRUJI 798/BJM-BN/KSN-8/1995 291. SYAIFUL NASUTION 650912055174 292 SYAIFULLAH 196912101822/0903025 293 SYAMSUDDIN 32.75.03.2016.00689 294, SYAMSUDIN 03.1004/087/02.0714/1997 295. SYUKRON HADI SISWA SDN 8 NO. 2602 296. TRUHANA 195001570190/0101020 297, TATANG SURYANA 3203.73.1007.03323 298. TATI MARYATI 19.15.2006/2907/0340816 299. TATI NURYATI 32.17.03.2003.04963 300. TATI WIGUNA 5903.8956/441262516 301. TAUFIQURROHMAN 0000/00031/060009 302. TEDY HARIANTO 09.5105.091167.0324 303. TEGUH WILYANTO 09.5304.220161.0154 304 TETEN BUDHY 27.11.62.8502 305. TETTIE RACHEL NOVITA 3805 20022/4711720475 306, TINAWATI 221246/02318 307. TINCE GANTIRAH 318. TUTI NURHAYATI 09.5406.670647.0034 319, TUTI SUHASTUTI 5704.59805/5507710273 320. UBAIDILLAH 0280662/403.84.2/01212 321 UDED SOPYAN 32.07.23.2009/0364666 322 UMI WAHYUNI 32.09.24.2014 00444 323. UNDANG 10.5018.180663.0001 324 USRI USMAN 2101.06.3925/773 325. VESDIANTI 5203.36713/540872353 326 WAHYU DEWI P 25.1005/06956/56127700000 327. WAHYUDI 141277/403.82.1/02154 328. WAHYUDIN 18.2001/0000/0031932 329. WASKA KARYA 32.14.11.2003.01623 330, WASNO 4505.37422/0507710706 331. WELLY MAMESAH 510513050014 332. WILLIAM WIRAJAYA D 2305.71412/0106580402 333. Y.A. TRIHARDIYANTO 0214/056-177/1997 334 YANA CAHYANA 32.07.09.2001/726378 335. YANCHE ANUGRAH 10.5024.240553.0001 336 YANTI NURHAYATI 32.06.33.2005/508894 337. YANTI SUSANTO 270766/02854 338. YANTO SUDARGO 11.09.2005.0000/502362/ 19650809 339 YENNY OKTAVIA H 78.14.1008.05498 340. YOGI ADE KARNO 1756837 1972.0462.0522/0103014 341. YOSAFATH 308. TINTIN DEWI KARTINI 4204.32339/2409580402 71.05.2008/01431/0672931 342. YOYO SUNDOYO 309. TIO TJAHAILAN 18.02.1005/11139/0652704 311. TITIN 310. TITIK ISTIYAH 10.1020/1313/6235/1994 32.08.20.2018.01459 312. TITIN SUPARTINI S 11.17.2013.0000/586910/ 19760268 21 313. TITO SUJARWANTO UPN 201097 314. TRI SALYO 5205.14100/1205670334 315. TUTI CAHYATI 32.08.71.1002.02624 316. TUTI IRIANI A-16068/C/VII/92 317. TUTI MELANI 32.18.71.1005.39973 194508282757/0906048 18.04.1002/02392/ 1031683 343. YULIAN AGUSTINI 12.5614.690654.0003 344 YULIANA MELANI 660678001/449035 345. YUNIATI 5701 48530/640371370 346. YUNUS 2702.31444/1510690291 347. YUYUN WAHYUNI D 19.22.2002/0567/0002553 348. ZACHARIAS WBK 4506.41818/200477219 349. ZAENAL ARIFIN 13.01.1002/0000/0285366 350 ZAIRIN FAURIAL 474.4/131/S80-80/1997 JABOTABEK JI. Taman Jatibaru Barat 1-3, Jak-Pus, Telp. (021) 3503881; Jl. Madrasah 49, Telp. (021) 7651564; Jl. Raya Bekasi Km. 27 Pondok Ungu, Telp. (021) 8843432; JI. M. Toha Km. 3,9 (021) 5589572-5 BANDUNG: Jl. Soekarno Hatta 767 Bandung, Telp. (022) 312790 SUKABUMI JI. Siliwangi 57, Telp. (0266) 222359 SEMARANG JI. Raya Randu Garut 442 Km. 10, Ngalian-Semarang, Telp. (024) 661640 YOGYAKARTA: JI. Imogiri Km.4 No.24 Ds. Jotawang, Bangunharjo, Telp. (0274) 371081 SURABAYA JI. Kenjeran 559, Telp. (031)3893131-4 DENPASAR JI. Keboiwo No. 11X Padang Sambian, Telp. (0361) 421768 UJUNG PANDANG: Jl. Boulevard Blok F5/2 Panakukang Mas, Telp. (0411) 441325 SAMARINDA: JI. Ir. Sutami Blok A No.7, Telp. (0541) 273741 BALIKPAPAN JI. Gunung Sari Ulu RT8/13, Telp. (0512) 23403 BANJARMASIN: JI. A. Yani Km. 5,7 No.56 RT 03, Telp. (0511) 253577 AMBON JI. Mutiara No.52 Telp. (0911) 53313 PEKANBARU Jl. Cempaka No. 18, Telp. (0761) 22021 PALEMBANG JI. Dempo Luar 472 B15 ilir, Telp. (0711) 313372 LOMBOK JI. Niaga II No.26, Telp. (0370) 23905 KUPANG JI. Yos Sudarso Omsok, Telp. (0380) 32754 JAYAPURA JI. Karel Satsui Tubun, Argapura Telp. 0967 (21069) Kapalapi Jelas lebih enak KEPUTUSAN MENSOS RI NO.: BSS/87/V/97 IQ Re Tingkat kecerdasan atau IQ Anda biasa- n pa da biasa saja atau d P g S d rendah? Jika IQ Anda rendah, janganlah terlalu gundah atau pesimistis bahwa Anda tidak akan berhasil dalam hidup f atau karier Anda. Itu bila tingkat kecer- dasan Anda sedang- sedang saja. Akan tetapi, bila kecerdasan Anda bagus, tentu saja itu lebih baik dan tentunya pantas disyukuri. YANG perlu Anda dan juga orang lain mengerti, IQ yang tinggi bukanlah jami- nan bagi sukses seseorang. Sebaliknya, tingkat kecer- dasan rendah tidak berarti pertanda kegagalan. Me- mang, IQ selalu mendapat perhatian, sehingga misal- nya selalu menjadi patokan dalam seleksi penerimaan pegawai. "Itu memang sudah standar. Tetapi sukses karyawan yang diterima itu nantinya lebih ditentu- kan oleh kematangan emosinya, ketimbang IQ- nya," kata pakar psikologi dari Universitas Indonesia, Dra. Psi. Wiwiek Maskat, dalam acara "Kursus Ke- pribadian" di Jakarta, be- lum lama ini. seperti Kecerdasan, yang dipercaya para ilmu- wan selama berabad-abad, merupakan hal paling penting, bahkan di atas segalanya. Bahkan, ada yang menganggap bahwa IQ merupakan satu-satu- n r C Kon Jika Anda mempunyai perta email ke consult@indo.net.id kan kerja sama Indo.net dan indo.n The Internet Service Pe Pertanyaan: Bagaimanakah caranya ji mencari alamat-alamat ya internet? (T Jawab: Gunakan saja fasilitas sea di internet, seperti ww www.excite.com, www.alta masih banyak lagi. Masuk tu yang ingin dicari, lalu tin bol Search. ev YANG DIL ●CENTER FIR AIR PISTOL AIR RIFFLE ●SMALLBOR AIR RIFFLE (KHUSUS UNTUK TEMBAK G (LOMBA TEMBAK Tem Lapangan Tem Polda Bali, To Penda 1. Sekretariat F Jl. Kenyiri 5 2. AGS JI. Melati 35 Der HACKETT bung U. 109153