Tipe: Koran
Tanggal: 1997-12-14
Halaman: 17
Konten
Bali Post B Sesat m NIT ba A R Hari Siaran Anak Internasional, 14 Desember Berikan Informasi yang Sehat pada Anak Hari Siaran Anak Internasional yang jatuh pada Minggu (14/12) ini, ditetapkan UNICEF, agaknya bukan sekadar menuntut "kuota" siaran khusus untuk anak, tetapi mengupayakan agar anak memperoleh akses informasi yang sehat dari media elektronik. oleh TV. Persoalan Baru Setelah hampir 50 tahun lebih kontroversi mengenai dampak TV terhadap anak- anak, muncul lagi problem baru yang cukup serius den- kini sedang tergila-gila de- jadi bagian hidup anak. "Dari negara berkembang tak ber- ngan media interaktif. Hasil sisi anak pun, ada suatu geng- daya menghadapi serbuan" penelitian menunjukkan, si tersendiri, mereka yang program hiburan dan film anak-anak justru lebih per- tidak punya akses internet Barat. Alasannya sama, yak- caya kepada komputer dari- berarti ketinggalan zaman," ni kurang dana dan lemahnya kemampuan SDM sehingga pada orangtuanya dalam me- katanya. Tidak seperti TV, mediaon mau tidak mau membeli pro- mecahkan suatu persoalan. gram murah. gan munculnya teknologi me- "Edutainment interaktif line ini memang sangat dina- IMBAUAN UNICEF agar sta- dan musik. Diakui, banyak dia interaktif. Media on line kini sudah menjadi bagian mis dan bersifat dua arah, Meski demikian, hampir dasiun TV di dunia menyisihkan wak- acara TV yang sudah dike- kini menjadi bagian yang nyata perkembangan hidup sehingga mampu membawa semua peserta seminar itu utu tayangan khusus untuk anak, mas dengan lebih variatif, menyenangkan bagi sejum- anak, termasuk wawasan anak jauh dari kehidupan sepakat bahwa tanggung im minimal dua jam seminggu, namun tetap saja bernuansa lah anak yang memang mem- dan perilakunya," katanya keseharian. Tahun 1995, ha- jawab utama mengenai dam- 9 menunjukkan betapa TV amat ber- kekerasan. punyai akses internet, terma- dalam artikel "Children in sil penelitian Turner Home pak siaran terhadap anak- pengaruh terhadap perkembangan Presiden National Family suk para pelajar di Jakarta. Digital Era". Diakui, ada sisi Entertainment menunjuk- anak sebenarnya ada di TR-anak. Foundation itu menilai, ada Media interaktif, bukan saja positif dari siaran di multime- kan untuk pertama kalinya pundak para pekerja media. Selama ini, keluhan masyarakat kecenderungan kuat televisi sebagai ukuran gengsi" mere- dia ini, antara lain akses in- dalam bisnis ternyata anak- Merekalah yang menjadi terhadap siaran TV yang hanya memilih tema kekerasan dan ka sebagai remaja yang pun- formasi lebih luas, sedangkan anak merupakan segmen pal- gatekeeper di media, yang mementingkan pasar" sering kali seksual untuk memenuhi se- ya akses internasional, juga sisi negatif sepertivideogame, ing besar. Itu sebabnya, menyebarluaskan informasi sib dianggap angin lalu, dengan ber- lera segmen pasar yang me- untuk kepentingan pelajaran mall virtual, yang akhirnya pengiklan kini ramai-ramai sehat bagi masyarakat, ter- ed bagai dalih. Iklan memang meru- nguntungkan, tanpa menya- di sekolah. Banyak yang dapat menjadi "racun" bagi pakan napas TV, sehingga mau dari ada anak-anak balita sudah belajar fisika dan anak-anak. tidak mau program untuk anak- juga menontonnya. Bayi usia matematika dengan aplikasi anak sebagai segmen pasar yang di- 14 bulan sebenarnya sudah anggap kurang menguntungkan, dapat menikmati acara TV, menjadi terabaikan. katanya, dan itu berarti sam- pai usia enam tahun anak itu terus mendapat "bimbingan" dari TV secara tidak lang sung. Pada masa berkhayal" anak di Amerika Serikat pun ini, anak-anak tentu saja be- lum dapat membedakan re- alitas dan tayangan TV, se- hingga pesan-pesan TV dite- rima begitu saja sebagai bagi- an dari perkembangan anak. BPMist CUB TS CLS OUT b 19 US ib gai Edward). Cerita yang dire H.G. Weills sendiri sudah me Pada era informasi sekarang ini, anak-anak Indonesia boleh dibilang juga sudah menjadi anak-anak me- dia. Bahkan pakar komunikasi Prof. Dr. Alwi Dahlan menilai anak-anak sudah menjadi anak TV, karena sepanjang hari duduk di depan TV. Televisi kini merupa- kan sumber utama dalam pemben- tukan perilaku anak, meski dam- paknya tidak terlihat langsung se- cara nyata. Namun, dari sekitar 3.000 hasil Hasil penelitian juga menunjukkan para pelaku kejahatan sekarang ini beru- impan daya tarik sendiri, tak penelitian yang dilakukan di AS mur relatif makin muda. Bar- bahnya daya tarik yang dipan- rkan Mary Sheilly untuk "Fran mengenai dampak TV terhadap bara Hattemer mengatakan anak serta hubungan kekerasan TV juga merupakan sumber enstein". Selain itu penyutra-anak dengan program-program TV, potensial yang positif untuk raan Frankenheimer, yang peragaknya ikut menguatkan alasan perkembangan jiwa anak. ah menghasilkan film legenda- kekhawatiran orangtua terhadap "Escape From Alactraz", san-- TV. at didukung rias dan efek Barbara Hattemer, pengarang husus yang bagus dari Stan Win- on. Utamanya dalam mewujud an berbagai monster buas, se gai perpaduan manusia dengan inatang. Yang jadi persoalan pada era informasi sekarang ialah, TV dan media elektronik te- buku "Don't Touch That Dial: Im- lah mendominasi kehidupan pact of the Media on Children and anak, namun kurang mampu the Family", dalam artikelnya "Me- menyediakan informasi sehat and our Youth" dalam buku yang dibutuhkan selama "Mass Media 97/98" mengungkap masa-masa perkembangan Pada hakikatnya film ini mekan ada hubungan kuat antara tay- anak. TV dianggap telah gandung pesan, secanggih-cang- angan kekerasan di TV dan menyebabkan kemacetan ko- hnya teknologi dan ilmu penge kenakalan anak. Menurut peneli- munikasi keluarga, karena ahuan, bagaimana pun manusiaan tahun 1977-masih di AS-anak lebih suka menonton ak bisa melampaui kehendak Tu-r an. Apalagi mencoba menandi-sembilan dari 10 program TV un- TV. Suatu seminar di Jakar- tuk anak sebenarnya mengandung ta bahkan menyebutkan per- kekerasan, termasuk film kartun an ibu kini sudah digantikan gi kekuatan-Nya. Salah-salah isa berakibat fatal, seperti yang menimpa Dr. Moreau. ●Adnyanasev sist 14.00 Warta Berita 14.05 Ulasan Pers A foderie-lodmie 15.11 Niaga Udaraaned su 15.20 Pilpen 17.35 Dunia Olah Raga 18.00 Berita Dalam Bahasa Bali 18.35Adzan Magrib 19.00 Berita Daerah 20.00 Warta Berita 20.30 R. Seni Budaya 21.00 Berita Ekonomi & Industri 21.20 Niaga Udara 22.00 Berita Daerah 22.10 Pengumuman 23.00 Aneka Berita 23.11 Hid. Pengantar Keperaduan 1501 9d 1sh del EST 193 181 T 090 son 779 TVRI 921 And LOY Stasiun Denpasar B 15.00 Berita 14 15.30 Wajah Negeriku 15.35 Film Seri 6 18y American Detective 16.10 Serba Neka 16.35 Mimbar Agama Kristen Katolik 17.00 Siaran Berita TVRI 17.30 Balivision 18.00 Puja Trisandya 18.06 Gegonjakan 18.30 Berita Daerah 1919 இா 263 1198 193 19.00 Lintasan Berita 19.05 NTN "Bal bua 19.15 Siaran Pedesaan OUT fog 5si 19.30 TVRI News 20.00 Siaran Berita TVRI 20.30 Dian Rana 21.00 Lintasan Berita 21.05 Sepekan Sinetron Daerah Bingks. TVRI Stasiun Medan B 22.00 Dunia Dalam Berita 22.30 Permata Nusantara 23.30 Siaran Berita Terakhir 23.40 Film Cerita Berubah NG TAHUN A MOTOR CRYPTON A OLI ATAS CRYPTON BENSIN PALING IRIT Cabang Resmi: AI: Depan Kebun Anggrek uh Telp.942645 A CANDRA MOTOR: Gd Rai Ubud Telp.976707 A MOTOR BANGLI: eka Telp. 0366-92598 C. 106069 PEMUNCULAN budaya televisi boleh jadi mengadopsi realitas sosial dalam bentuk multimedia ternyata cukup berprestasi di sekolah. Seperti orang dewasa, menurut Kathryn C. Mont- gomery, presiden Pusat Pen- didikan Media di AS, anak Menurut Kathryn Mont- gomery dalam buku "Mass Media 97/98", sejumlah nega- ra kini sedang berlomba-lom- ba menyusun strategi untuk menjual pelayanan khusus bagi anak, sehingga media digital ini benar-benar men- Adegan sinetron anak-anak "Keluarga Cemara" BPM/dok menyerbu cyberspace lewat program seni atau permain- an interaktif yang sanggup merangkul anak-anak. lebih lagi bagi anak-anak. Jangan hanya karena alasan kurang dana, pekerja media kemudian mau begitu saja mengorbankan kepentingan nasional," kata seorang peser- Oleh sebab itu, menurut Halaman 17 KILAS Putu Wijaya: Penasaran Dangdut SUKSES dengan sinetron drama keluarga berjudul "Melangkah di Atas Awan" (MDAA), Putu Wijaya lalu menggarap sinetron balada dangdut "Rembulan Malam". "Bagi saya, menggarap drama keluarga le- bih gampang karena saya sudah kuasai betul. Sinetron dangdut bagi saya adalah tantangan. Karena itu, saya mengulang lagi agar rasa pe- nasaran saya selama ini bisa terjawab," papar Putu yang pertama menggarap serial Balada Dangdut bertajuk "Payung Hitam" ini kepada Bali Post. Putu mengatakan, sinetron dangdut yang sekarang beda dengan sebelumnya. Untuk yang sekarang, Putu merasa tertantang untuk menggarap yang lebih baik. "Makin banyak menyelami dangdut, rasa penasaran saya le- bih tinggi," katanya seraya menambahkan, si- netron ini digarap 7 episode dan akan ditayang- kan TPI pada 26 Januari 1998. "Saya akan kon- sentrasi. Saya tak mau menyia-nyiakan waktu yang ada. Waktu yang ditargetkan harus tepat," tambah Putu. Soal pengalamannya menggarap sinetron dangdut, Putu mengakui banyak mendapatkan ilmu. "Sebagai dramawan, saya banyak menda- pat pengaruh dari dangdut. Dangdut banyak memunculkan ide-ide yang lebih lentur. Saya gembira dan serius dalam menggarap sinetron "Persoalannya kini ialah, bagaimana menyiapkan sen- sor sendiri (self censorship) ta dari Filipina. pada anak-anak agar mereka mampu menyeleksi dan me- Dr. Farish A. Noor, peneliti ini," katanya. mutuskan sendiri program muda di Univeristas Malaya, siaran yang pas bagi mereka," orang-orang di balik media ujar pakar komunikasi Prof. seharusnya adalah pribadi Dr. Abdul Muis dari Univer- sitas Hasanuddin. bermoral yang dapat melihat permasalahan moral juga dengan kacamata profesio- nal. Budaya Barat yang dike- mas komersial dengan tujuan "profit" justru akan merusak nilai kepribadian insani, apalagi anak-anak yang se- dang mengalami masa perkembangan. Di samping itu, masya- rakat termasuk keluarga-ke- luarga juga harus mampu memupuk ketahanan komu- nikasi keluarga serta pena- naman nilai agama pada anak. Masyarakat pun harus berani menolak siaran hibu- ran yang membahayakan Dalam konteks ini pulalah, jiwa anak serta mampu mem- UNICEF melalui hari Siaran baca tanda-tanda" fenomena Anak Internasional ingin sosial sebagai akibat siaran mengembalikan hak-hak media. Salah satu tanda-tan- anak akan informasi yang se- da itu, misalnya pergaulan be- hat, terutama bagi perkem- bas di kalangan remaja, mu- bangan kepribadiannya. ngkin saja merupakan hasil Menurut Eduard Lukman, khayalan anak-anak setelah M.A., dosen Pascasarjana UI, menonton film "Beverly Hills" kecukupan informasi sebe- narnya juga merupakan hak asasi. "Anak-anak justru me- merlukan informasi yang tepat dalam pembentukan identitas diri, tidak cukup petuah moral saja," katanya. di TV. Sebagai Insani Dari seminar Media Law and Policies di Kuala Lumpur akhir November lalu juga ter- ungkap, hampir semua TV di Anak Dalam Dunia Televisi visi adalah satu ancaman seri- us bagi eksistensi budaya dan peradaban manusia. Milton Chen dalam buku Anak-anak dan Televisi, Buku Panduan Orangtua Mendamp- ingi Anak-anak Menonton TV" (The Smart Parent's Guide To KIDSTV) secara tegas menge- • Anspek Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) tentang Anak-anak dan Televisi (Summit on Chil- dren and Television) di Mel- simbol-simbol. Atau kebalikan- angtua di dunia. Tidak hanya pihak-pihak tersebut kadang tidak utama kesalahan tele- bourne Australia Maret 1995, nya, mengubah dan mentrans- di negara berkembang seperti sulit diselaraskan. Apalagi jika visi. Banyak variabel lain Children word is not another yang barangkali terlupakan. world, it is a country of our formasikan realita manusia Indonesia, juga di negara maju kerangka gerak yang dipakai Penelitian yang memberi own past. menjadi dunia realitas media secara fisik maupun pola pikir saling kontradiktif. Semua ini juga kesalahan Dalam kasus ini, peran or- gambaran positif, setidaknya yang secara nyata seluas kotak Amerika. Menariknya, kekha- dan tabung serta sepanjang watiran dan keseriusan para angtua menjadi titik kunci proporsional, akan kehadiran manusianya yang telah mem- kabel-kabel. Namun, melalui orangtua itu menempatkan yang kadang tidak disadari televisi seakan dikesamping- biarkan kotak yang berisi tabung dan kabel-kabel ini realita itulah, kotak ajaib ini televisi sebagai kambing hi- mereka sendiri. Mendidik anak kan begitu saja. Yang utama, menghujat menguasai jalan pemikiran. sering mengaburkan atau tam teratas dalam segala per- menonton secara "sehat serta dikondisikan untuk mengabur- soalan yang dialami anak- bersama-sama bersikap bijak- nyampingkan aksioma itu. televisi tidak akan menyele- Justru, kotak ajaib yang di- kan dunia nyata dan impian. anak. Kekerasan, konsumeris- sana terhadap kehadiran tele- Milton Chen berusaha mempo- saikan masalah. Sebab, sebut-sebut musuh utama Dalam kondisi seperti itu, me, seksual, realisme, gender visi dan kedekatannya ter- sisikan dan menempatkan "menghapus" televisi jelas peradaban ini dapat "di- penikmat - bukan sekadar ataupun merosotnya pendidi- hadap anak adalah sebagian televisi secara proporsional dan tidak mungkin. Yang diperlu- bunuh" dengan hanya me- pemirsa-televisi percaya bah- kan dan minat baca. Seperti, kecil dari agenda kebijakan or- bijaksana. Imbas negatif yang kan adalah semua pihak, or- mencet tombol remote control. wa realita televisi identik de- tidak ada yang berusaha ber- angtua. Berbagai mitos yang ditimbulkan televisi memang angtua, pemerintah, badan Pemikiran sederhana yang ngan realita manusia (realita pikir objektif dengan kehadi- muncul dalam persoalan kede transparan. Namun, bertolak sosial, pengelola TV maupun terlupakan lantaran sudah katan anak dan televisi sesung- dari sisi negatif itulah, pemir- pembuat program TV, bahwa diinjak-injak pemikiran bah- empirik). Dalam arti, apa yang ran televisi dan budayanya. terjadi dalam kotak-tabung ini Artinya, dalam kerangka guhnya buah dari kesalahpaha- sa atau katakanlah orangtua permasalahan kedekatan wa "membunuh" manusia memiliki validitas dan kredibi- luas, kehadiran televisi toh man dan ketidakmampuan harus membuka mata secara televisi dan anak-anak adalah dan peradabannya secara per- lahan. tanggung jawab bersama litas yang sama dengan segala tidak bisa dihindari. Dengan memperdayakan televisi se- rasional. Menyikapi kedekatan anak tidak semata kesalahan tele- IGAK Satrya Wibawa yang terjadi di luar, pada dun- segala efek negatif yang mu- cara objektif dan positif. Jika (Mhs. Ilmu Komunikasi FISIP Unair) ia nyata yang mahaluas. Cela- ngkin ditimbulkan budaya itu terlaksana dengan terenca- dan televisi mungkin harus visi. Mungkin, kita perlu kanya, hampir semua golongan televisi, imbas positif bukan- na, akan disadari bahwa kotak dari perspektif anak. Artinya, mengingat pesan bersama manusia terjebak dalam dogma nya tidak ada. Dan itulah yang dan tabung ajaib" ini memili- dalam menyelami kedekatan Jl. Raya Sesetan No. 300 Br. Pegok Telp. 721373, 721374, 721375 yang dibentuk melalui revolu- belum diberdayakan. Per- ki arti positif dalam pendidikan anak dengan televisi, asumsi UD MAJU MAKMUR BANGUNAN soalan pemberdayaan budaya dan pendewasaan anak. kan diri sebagai seorang anak. si budaya televisi ini. Cukup banyak pemikiran Bukankah kita semua pernah Persoalannya, anak-anak televisi ke arah titik yang posi- dengan pola pikir (frame of ref- tif bisa jadi merupakan reflek- dan penelitian yang saling kon- mengalami masa kanak- erence) dan kerangka pengala- si menyiasati dan menyikapi tradiktif mengenai positif nega- kanak? Masa yang penuh man (field of experience) terba- kehadiran televisi sebagai tifkehadiran televisi. Neil Post- khayalan, mimpi dan buaian tas, menelan mentah-mentah kawan dekat" anak secara bi- man dalam bukunya "Meng- semu yang mungkin sangat semua yang dikomunikasikan jaksana. Ini mungkin suatu hibur Diri Sampai Mati" jauh dari realita. Dalam bany- televisi. Budaya televisi menja- persoalan baru lagi. (Amousing Ourselves to Death), ak hal, pemikiran bahwa kede- Menyikapi secara bijaksana misalnya, berpijak pada pema- katan anak dengan televisi ad- di dogma baru yang dianut sedemikian taat. Efek multidi- kehadiran televisi dan meny- haman aksioma McLuhan: the alah juga kesalahan orangtua, mensional televisi menggedor iasati budaya yang ditimbul- media is the message-sebuah barangkali tergolong funda- pola pikir dan pola pemahaman kan memerlukan peran aktif peringatan bagi manusia akan mental. Namun, formula pe- anak serta secara kontinu men- pihak orangtua, kalangan pen- ancaman" dari akibat industri mahamannya sesungguhnya jadi landasan gerak perilaku didikan formal, pengelola tele- budaya massa yang dipro- rasional dan universal. Dan ini visi dan pembuat program ac- duksinya sendiri. Dalam kata yang tidak kita sadari. Tidak ara televisi. Ini jelas tidak lain, senada dengan banyak ada yang mencoba instrospek- jadi kekhawatiran banyak or- mudah. Benturan kepentingan penghujat televisi lainnya, tele- tif, bahwa semua itu terjadi anak-anak. Masalah ini memang men- HARGA MURAH BO MURAH -KAYU KAMPER - SEMEN -SENG -KAYU KRUING - BESI BETON - ASBES -KAYU MERANTI TRIPLEKS - PIPA PVC dil C 105725 35 YAMAHA UTAMA INDRAWAN MOTOR Dalam Rangka MENYAMBUT HARI NATAL dan TAHUN BARU 1998 Parfi Bali Inginkan Peluang Artis Daerah Untuk pembelian semua Type Yamaha bagaimana Parfi Bali eksis "Kita juga ingin menyampai- dulu, agar diperhitungkan kan, sesungguhnya tak sulit semua pihak. Setelah itu syuting di Bali. Karena sejum- barulah kita berkiprah," sa- lah produser menanggapi, ka- rannya. Tanggapan senada * Jagatkarana: Sesungguhnya tak Sulit Syuting di Bali PERSATUAN Artis Film sekaligus menyiapkan artis- dan adat Bali, orang Parfi gatakan yang paling penting Indonesia (Parfi) Cabang Bali, artis daerah yang akan dilibat- harus berani mengatakan saat ini adalah bagaimana bertekad untuk bangkit kan dalam pembuatan sine- tidak boleh, tolong jangan laku- Parfi Bali bisa eksis dulu. kembali, setelah cukup lama tron itu. "Artis dari Jakarta kan. Kalau toh mau dilakukan, "Saya kira yang penting tidak tampak aktivitasnya. paling hanya dua atau tiga or- ada solusinya begini. Mendengar anjuran Menpen ang. Selebihnya kita di daer- Hartono, agar tayangan di tele- ah yang mengisi," jelasnya. visi nantinya 70 persen meru- Terkait dengan itu pula, ia pakan produk nasional, ini berpesan agar delegasi Bali kesempatan kita. Memang ka- yang akan mengikuti Kongres lau bisa janganlah syuting ke juga disampaikan Kadek lau untuk cerita drama mo- Parfi di Jakarta 16-17 Desem- Bali, bakalan sulit. Kesan su- Suardana, yang baru saja dern, kita sulit bersaing. ber nanti setidaknya dapat lit ini yang harus dihilangkan," terlibat sebagai pemain dan penata musik sinetron "Api Karenanya kita coba angkat membawa dua misi sekaligus. katanya. Jagatkarana juga menyam- Cinta Antonio Blanco". cerita tradisionalnya," papar Di antaranya menyuarakan Ketua Parfi Bali AA Oka salah satu sesepuh Parfi Bali, komitmen agar artis daerah paikan, melihat peluang yang IGLN Jagatkarana. bisa mendapat prioritas untuk ada, akan diusahakan pula ren- Suci menyebutkan, meski- Jagatkarana mengungkap menjadi pemain pada sinetron cana pembuatan sinetron "I pun sedikit terbentur kan hal tersebut ketika berte- yang digarap di Bali. "Kita dari Swasta Setahun di Bedahulu" masalah dana, Parfi Bali mu dengan sejumlah pengurus daerah berangkat ke kongres bisa segera diwujudkan. Ini se- tetap akan mengirimkan de- dan anggota Parfi Bali, di untuk menyuarakan aspirasi suai dengan harapan pemerin- legasinya ke kongres yang se- restoran Hongkong, Sanur, supaya dibuka peluang kepa- tah daerah, yang pernah men- dianya akan dibuka Menpen yatakan dukungannya untuk Hartono. Menurut rencana, Jumat (12/12) malam. Jagat- da artis daerah," tegasnya. karana juga mengatakan, pi- Selain itu ia berharap, del- pembuatan sinetron tersebut. Parfi Bali akan mengirim em- hak Studio Nusantara sudah egasi Parfi Bali bisa menyuar- Ini memang membutuhkan bi- pat anggotanya, Abu Bakar, mengisyaratkan agar disiap- akan pola pembinaan perfil- aya yang sangat besar. Kita Ajeng Ade Chandra, Maryo- kan sejumlah cerita tradision- man di daerah, agar apa yang berharap kalau bisa 'I Swasta to Subekti, dan Ernawati. al Bali yang akan diangkat ke digarap sesuai dengan budaya Setahun di Bedahulu' dipro- "Setelah balik dari kongres, sinetron. Dalam kerja sama setempat. Jagatkarana men- duksi menjadi 26 atau 52 epi- kita berharap Parfi Bali bisa mulai menunjukkan kiprah- dengan sejumlah rumah contohkan, kalau dalam pro- sode," ungkap Jagatkarana. Menanggapi peluang-pelu- nya," harap Oka Suci. produksi itu, Parfi Bali mem- ses produksi ada sesuatu yang (adn) bantu masalah akomodasi tidak sesuai dengan budaya ang tersebut, Abu Bakar men- BERHADIAH CABUTAN: KULKAS, TV WARNA, TAPE COMPO, KOMPOR GAS, RICE BOX, KIPAS ANGIN dan T'SHIRT EXCLUSIVE UM. RP 500.000, Crypton Hadiah Langsung Tape Compo, Jaket, Helm & 3 KL. Olie TERIMA TUKAR TAMBAH SPM SEGALA MERK Hubungi : Y.U. INDRAWAN MOTOR SALES - SERVICE SPARE PART JI.A. Yani Telp. 811856, 810808 Kediri Tabanan JI. Gajah Mada 72 Telp. 811261, 812418 Tabanan C. 106370 Semaraknya sinetron di tengah sepinya perfil- man nasional, menurut Putu, ádalah semacam periode persiapan untuk sebuah lompatan yang ERMIN BPM/dok penting di masa depan. Dengan menganggap sinetron sebagai kegiatan workshop besar-be- saran, Putu percaya bahwa iklim produksi film akan segera sehat dan pada saat yang tepat perfilman Indonesia akan melejit lagi. "Tidak sedikit bakat-bakat baik kini sedang diasah menjadi barisan SDM yang andal untuk menyongsong gelombang film sebagai industri dimana kita pasti akan menjadi tuan rumah di kandang sendiri," tambah Putu optimistis. (tub) Lenny Marlina: Prinsip Menolak SIKAP Lenny Marlina yang sejak dini meno- lak tegas peran-peran "panas", patut dicontoh artis muda pendatang baru. Sebab, dengan selalu menjunjung tinggi moralitas, istri Gatot Teguh Arifianto ini mampu menjaga citra positif sebagai wanita baik-baik dan karierya pun di dunia akting tetap berkibar hingga kini. "Kalau saya tak punya prinsip tegas menolak peran panas, sudah pasti popularitas keartisan saya tak langgeng hingga sekarang. Bahkan dengan begitu, saya kini benar-benar bisa enjoy dalam berakting di depan kamera," tandas Lenny Mar- BPM/As-10 lina kepada Bali Post pada selamatan sinetron terbaru yang dibintanginya, "Kau Selalu di Ha- tiku" di Jakarta, belum lama ini. Menurut ibu tiga anak - Leni, Tidi, dan An- daru ini, pada 1974 dirinya pemah dapat tawaran main dalam film "panas" berjudul "Tia- da Jalan Lain" yang diproduser Robby Cahya- di.Agar dirinya bersedia main buka-bukaan, lan- jut Lenny, sang produser mengirim mobil me- wah yang ketika itu berharga Rp 100 juta. "Meski saat itu masih berstatus sebagai bintang film pendatang baru, saya bisa menolak iming-imi- ng tersebut. Syukurlah, hikmah dari sikap saya yang tak cepat silau dengan hal-hal berbau materi tersebut, hingga kini saya selalu menda- pat peran sebagai wanita baik-baik," tandas Len- ny yang pada 19 Februari mendatang genap berusia 44 tahun. Aktris tiga zaman yang memulai debut di dunia akting pada 1970-an lewat film "Ananda" arahan sutradara alm. Usmar Ismail ini menga- takan, menghilangkan cap bintang panas sung- guh tak mudah. "Meski hanya berakting dalam film, dampak negatifnya terus merembet pada kehidupan sehari-hari sang aktris. Buktinya, tak sedikit mantan bintang film panas yang kini aktif dalam banyak kegiatan sosial kemasyarakatan yang positif, tetap saja tak mampu menghilang- kan citra negatif yang telanjur melekat pada di- rinya," papar Lenny yang sudah membintangi sekitar 80 film terakhir bertajuk "Oom Pasikom" karya Chairul Umam. Tentang motivasinya kini merambah jalur sin- etron, Lenny mengatakan, "Darah daging saya sudah begitu melebur dengan dunia film. Lewat sinetron saya ingin menikmati hidup di hari tua sambil berakting se-enjoy-nya." Mira Nair: Tidak Vulgar BANYAK yang menduga, film "Kamasutra" produksi India yang kini beredar secara intema- sional itu adalah film panas, film yang mema- merkan adegan percintaan pria dan wanita. Anggapan ini tidaklah berlebihan. Karena sela- ma ini, kamasutra dikenal sebagai seni bercinta klasik ala India. Namun melihat nama sutra- daranya, Mira Nair, mungkinkah sineas yang terkenal dengan film-film kelas festival itu menyutradarai film panas murahan? Dalam sebuah wawancara dengan majalah film di India, Mira menolak kalau karyanya ini dianggap film pomo. la justru berharap filmnya itu akan menimbulkan debat tentang politik seks. Kenyataannya, film yang antara lain dibintangi Indira Varma dan Sarita Chowdry itu tak bany- ak menonjolkan adegan seks. Sekalipun ada, itu merupakan dari tuntutan skenario yang masih terkait dengan jalan cerita. Selain itu, Mira Nair juga menggarapnya secara hati-hati dan tidak vulgar, malah terkesan artistik. Itu terlepas dari tajamnya gunting badan sensor film baik di In- dia sendiri maupun di negara lain di mana "Ka- masutra" juga ditayangkan. "Saya juga berharap 'Kamasutra' akan mem- buat penonton serasa punya hawa nafsu," ujar wanita 40 tahun ini dengan santai. Selama ini jarang orang yang tahu, selain memproduksi ratusan film komersial tiap tahunnya, India juga memiliki sejumlah sineas yang banyak berkarya untuk film-film sidestream. Setelah Satyajit Ray (as-10) sebagai tokoh film seni, untuk generasi berikut- nya muncul beberapa nama. Di antaranya, Mira Nair termasuk yang paling menonjol. Di Indonesia, tak satu pun karya sutradara yang sering terlibat dalam festival film intema- sional itu bisa ditonton. Paling banter, karyanya bisa disaksikan dalam forum khusus terbatas. Termasuk "Salaam Bombay" yang masuk nomi- nasi Oscar 1988 itu. Justru "Kamasutra, A Tale Of Love", sebagai karya terbaru Mira yang kini mendahului beredar di bioskop Tanah Air. Ronnie Sianturi: Buka Jalan DALAM kondisi terseok-seok membangun rumah tangga kedua, Ronnie Sianturi ternyata mampu menambah lembaran prestasi baru dalam karier. Melengkapi suksesnya sebagai penyanyi, presenter "Kuis Piramida", bintang sinetron, pentolan Trio Libel's ini, belum lama ini melansir album baru yang merupakan theme song sinetron "Melangkah di Atas Awan" (MDAA). "Album ini sungguh membuka sekaligus BPM/As-10 (adn) BPM/ist menambah lembaran baru prestasi keartisan saya. Sebab, album tersebut juga punya pres- tise tersendiri karena mengantar saya untuk menjadi satu-satunya penyanyi pria saat ini yang dipercaya melantunkan theme song sinetron, tegas Ronnie kepada Bali Post di Musica Stu- dios Jakarta baru-baru ini. Menurut mantan suami artis Atiek CB ini, selama ini penyanyi wanita begitu memonopoli lagu-lagu theme song sinetron. Itulah sebabn- ya, lewat lagu MDAA Ronnie ingin pula mem- buktikan bahwa penyanyi pria pun sebenamya mampu asal diberi kesempatan. "Mudah-muda- han lewat album kompilasi terbaru yang men- gandalkan lagu karya dramawan Putu Wijaya ini saya dapat meraup sukses di pasaran. Seh- ingga, bisa membuka jalan bagi penyanyi pria lainnya untuk mengusung theme song sinetron yang sedang ngetrend belakangan ini," tandas Ronnie. Ketika disinggung apakah album baru terse- but tak mengganggu kekompakan Trio Libels, duda yang pada 3 September lalu berusia 31 tahun ini mengatakan, hal itu tak berpengaruh. "Saya melansir album tersebut justru sepenge- tahuan dan restu Yani maupun Edwin. Bahkan pada beberapa lagu kami mengusung tembang lawas Libels," jelasnya. Tentang gosip dirinya akan segera menikah dengan gadis artis Peggy Melati Sukma, Ron- nie dengan tegas membantahnya. "Hubungan kami kini malah tengah terseok-seok karena perbedaan prinsip yang sangat mendasar yak- ni agama yang berlainan," ujar Ronnie. (as-10) 2cm Color Rendition Chart
