Tipe: Koran
Tanggal: 1997-12-14
Halaman: 20
Konten
4cm Halaman 20 SANGUT DELEM WADUH TURUN LAGI! Brewok SiGug Rp Kelis 7. CRING... SETELAH mendengarkan per- masalahan putranya yang sakit karena dilanda asmara, Warini Dewi segera bangkit meninggalkan kamar putranya. Dia langsung menuju sua- minya yang sedang berada di ruang tengah. Warini Dewi pun segera menyampaikan permasalahan pu- tranya kepada sang suami. Setelah mendengarkan penjelasan istrinya, sang suami berkata, "Kenapa per- masalahan yang sekecil dan sewa- jarnya seperti itu menjadi Dawala sakit? Ayah kan kenal baik dengan Brahmana Sudhapatha dan keluar- ganya di kota Sobhawati. Lamar saja Madanasundari Dewi, habis perka- ra. Ayahnya, Sudhapatha, pasti akan menerima lamaran ayah." Kemudian, atas kesepakatan ber- dua, ayah dan ibu Brahmana Dawala memutuskan akan melamar Madana- sundari Dewi untuk Dawala. Tidak ber- lama-lama lagi, pada hari subhadiwasa yang telah ditetapkan, Brahmana Wiu- mala dan Dawala berangkat ke kota Sob hawati untuk melamar Madanasundari. Temyata, Brahmana Sudhapathabeser ta keluarganya pun menerima lamaran Brahmana Wimala. Maka upacara pernikahan Dawala dengan Madanasundari Dewi pun dilaksanakan di rumah Brahmana Sudhapatha di kota So- bhawati. Beberapa hari kemudian, setelah upacara usai dilaksanakan, Madanasundari lalu diboyong ke Desa Brahmastala. Betapa bahagia YAK, MENGUAT LAGI? CRING CRING CRING EH? PAMAN IKUT MENIMANG UANG KEPENG JUGA? ME- LEMAH ATAU MENGUAT PAMAN? LHO BU... KOK DI BONGKAR... HUH, MELEMAH LAGI CRING UANG KEPENG PAMAN? YA... MELEMAH TERUS! bal emp BELAKANGAN INI BAPAKMU DIKIT-DIKIT CUCI TANGAN... DIKIT-DIKIT CUCI TANGAN..! # Sepand MARTIN-14/12/97 Gun Gun Jango Pramartha ABORSI Bali Post INTERMESO SETIAP informasi yang dilontarkan ke masyarakat melalui media mana pun hendaknya dijamin benar, baik dan bermanfaat bagi kehidupan manusia, ma- syarakat, bangsa dan nega- ra. Informasi yang cen- derung tendensius dan ber- sifat mengadu domba hen- daknya dihindari dan digan- ti dengan informasi yang sehat dan positif, serta le- bih bersifat membangkit- kan semangat untuk ber- kreasi, berprestasi dan berinovasi. Sambutan Wapres Try Sutrisno saat membuka Rakernas dan Seminar Na- sional Ikatan Sarjana Ko- munikasi Indonesia (ISKI) di Istana Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (9/12) itu membuat Rubag mere- nung buat menyimak maknanya. Sebab akhir- akhir ini seringkali termuat berita yang membuat masyarakat terkejut, yang serta merta diikuti gosip lebih seram. Tanggapan berbagai pihak, termasuk yang membantah kebena- ran berita-berita tersebut, bukannya membuat ma- syarakat jadi lebih tenang, malah tambah bingung. Anehnya, meski dipengaru- hi kebingungan, dengan lagak pakar mereka asyik debat kusir tanpa topik ba- hasan yang jelas, juga tan- pa narasumber yang patut dipercaya. Situasi tambah runyam lagi, karena di la- yar kaca pun mereka sering menyaksikan orang-orang adu argumentasi tanpa penyelesaian masalah. Malah, karena menganggap diri lebih ahli dibanding yang lain tidak jarang ter- jadi rebutan untuk berbi- cara. Suasana seperti ini membuat para pakar terse- but kelihatan tidak jauh berbeda dengan mereka yang debat kusir di warung, terminal bus dan banjar. Ambil contoh berita ten- tang dana Inpres buat para seniman kontemporer yang diributkan di beberapa daerah baru-baru ini. Konon dana berjumlah ratusan juta rupiah di setiap propin- si tersebut tidak sampai ke tangan yang berhak. Khu- susnya di Bali, dana terse- but pernah diberitakan habis buat mendanai Pesta Kesenian Bali, Menyusul kemudian berita lain, konon "Swadhyayayajna” Dua Dampati hati mempelai berdua karena cin- tanya yang telah bersemi di Telaga Dewi yang suci itu telah berbuah menjadi perkawinan. Durgha Dewi pada saat ini juga!" "Ah, tidak mungkin kakang Dawa- la, kita tanpa persiapan apapun melakukan pemujaan dan pamus- pan ke hadapan Durgha Dewi yang maha pemurah itu. Kita tidak mem- bawa persiapan daun, bunga, buah, api dan air, sebagai sadhana bhakti," ungkap Brahmana Sidaraja. Baiklah kalau begitu, saya akan melakukan pemujaan hanya sendiri saja. Sementara adik berdua me- nunggu saja, sampai kakang usai melakukan pemujaan dan persem- bahyangan," jawab Brahmana Dawa- la sembari terus ngeloyor ke Candi Durgha Dewi. Begitu tiba di hadapan arca Durgha Dewi, dengan sikap si- lasana Dawala segera tepekur ngar- cana Durgha Dewi,shakti Dewa Siwa yang bertangan sepuluh itu. Entah berapa tahun sudah Brah- mana Dawala hidup sebagai dam- pati di Desa Brahmastala, pada suatu ketika adik Madanasundari, Brahmana Sidaraja, datang me- ngunjungi dampati yang berbahagia itu di Desa Brahmastala. Brahma- na Sidaraja diutus oleh ayahnya untuk mengundang dampati ber- dua ke Sobhawati, untuk bersama- sama melaksanakan Durghapuja pada hari purnama Assadha. Di samping itu, undangan kepada dam- pati itu juga bertujuan melepaskan kerinduan yayah-rena, Brahmana Sudhapatha dan Anantha Dewi ke- pada Madanasundari dan Brahma- na Dawala, sang mantu tercinta. Berkat anugerah Durgha Dewi Keesokan harinya, Madana- kepada Dawala, melalui kekuatan sundari bersama Brahmana Dawa- caksuindrianya, terlihatlah Durgha la, serta Brahmana Sidaraja kemba- Dewi saat membunuh raksasa Ruru li ke kota Sobhawati. Tatkala mere- yang bertangan delapan belas itu. ka bertiga lewat di depan Candi Pa- Juga terlihat pada saat Durgha Dewi rhyangan Durgha Dewi yang kudus memenggal leher Yaksha Mahisa, dan suci itu, tiba-tiba hati Brahma- sehingga darahnya tersembur dari na Dawala tergetar oleh kekuatan urat nadi lehernya, membasahi per- niskala (spiritual) Candi Durgha sada pertiwi. Menyaksikan ke- Dewi itu. Seketika itu juga, keingi- nyataan seperti itu, melalui kekua- nan Brahmana Dawala tak dapat tan caksuindria-nya, terlintaslah da- dibendung lagi untuk melaksana- lam relung hati Dawala, bahwa un- kan pemujaan dan persembahyan- tuk memuja Durgha Dewi dan men- gan ke hadapan Durgha Dewi. dapatkan anugerahnya, harus mem- Dalam keadaan seperti itu, Brahma- pergunakan sadhana bhakti darah. na Dawala berkata kepada istri dan Pada waktu itu, dalam hati Dawa- iparnya, "Marilah kita bertiga ber- la berkata, "Ah, untuk mendapatkan sama-sama melakukan pemujaan darah sebagai sadhana bhakti ke dan persembahyangan ke hadapan hadapan Durgha Dewi, aku akan Teka-teki Silang Nomor 642 Ketentuan Menebak: Pertanyaan: Mendatar: I. Lampu baterai, 4. 1. Jawaban ditulis di kartu pos, Izin orang tua, 7.Ngoceh, bawel, 9. sertakan Kupon TTS Nomor 64 dan Bahan tulis cair, 10. Tidak enak kirim ke Redaksi Bali Post, Jl. hati, 12. Alat tukar sah, 13. Pen- Kepundaung 67 A Denpasar, 80232, gurangan; pemotongan harga, 16. selambat-lambatnya 9 Januari 1998. Gambar rekayasa, 19. Pahlawan 2. Pemenang akan diumumkan tanpa tanda jasa, 20. Kelebihan pada Bali Post Minggu edisi 11 Ja- suatu barang, 23. Kepala desa, 24. nuari '98. Karangasem, 80861. 3. Ida Bagus Kt. Sudiawan Jl. Diponegoro No. 11 Tabanan, 82113. Jawaban: TTS No. 638 Mendatar: 1. Bayangkara, 6 Kikir, 7. Kado, 8. IPA, 10. Tani, 13. 1 Berlaku bengis mencederai, 25. Sus- 3. Bali Post menyediakan hadiah 7 ah ditembus; seret, 26. Ragu-ragu; uang sebesar Rp 30.000 diberikan tindakan hukum. kepada tiga pemenang masing-ma- sing sebesar Rp 10.000. Menurun: I. Badan pemerik- 4. Bagi pemenang yang berdomi- saan, 2. Lampu pijar, 3. Mau berkor- sili di Kodya Denpasar harap men- ban, 4. Pendamping raja, 5. Melak- gambil hadiahnya di kantor Bali sanakan dengan niat, 6. Dilakukan Post setiap hari kerja dengan mem- untuk yang kedua kalinya, 8. Mak; perlihatkan kartu tanda pengenal Ibu, 11. Beda, 14. Keadaan gawat, yang sah dan masih berlaku. Luar 15. Pakaian adat India, 17. Ketegu- kota akan dikirim lewat pos. han hati, 18. Kemanusiaan, 19. Ga- rang; liar, 20. Bidik; tembak (Ing- Pemenang TTS Nomor 638: gris), 21. Kuah penyedap makanan, 1. Ida Ayu Ariantini 22. Alat penjepit. Batik Radita Sari 8 memotong leherku sendiri. Inilah swadhyayayajna yang tulen, mengor- bankan diri sendiri dengan hati tu- lus. Saat berkata dalam hati seperti itu, dalam keadaan tak sadar diri, seperti digerakkan oleh kekuatan gaib, Dawala segera mengambil se- bilah pedang yang memang ada di Utamamandala Candi Durgha Dewi itu. Dawala segera mengikatkan rambut di tali lonceng Candi Durgha Dewi itu, lalu memotong lehernya sendiri. Badan Dawala jatuh ke tanah dan kepalanya tetap tergan- tung di tali lonceng itu. Sementara itu istri dan ipar Dawala menunggu dengan hati yang gelisah. Akhirnya, Madanasundari menyuruh adiknya untuk melihat. iparnya ke dalam. Saat tiba di Uta- manandala, betapa terkejutnya dia menyaksikan keadaan iparnya yang terkapar di tanah tanpa kepala dan di sampingnya terburai darah yang telah mengental dan beku. Dalam kebingungan, Brahmana Sidaraja seperti digerakkan oleh kekuatan gaib pula, tanpa ragu-ragu lalu me- motong lehernya sendiri dengan pedang yang sebelumnya digunakan oleh Dawala. Kepala Brahmana Si- daraja pun terpisah dari badan. Demikian pelaksanaanyajna dua orang brahmana yang tergolong swadyayayajna, yakni mengorban- kan diri sendiri, mempersembahkan nyawa, badan dan darah diri sendi- ri sebagai sadhana bhakti ke hada- pan Durgha Dewi di Candi Durgha yang suci dan agung itu. Ngurah Oka Supartha Ulama, 15, Pulas, 17. Usil, 20. Dad, 22. Lalu, 23. Iuran, 24. Sistematis. Menurun : 1. Bakat, 2. Yakin, 3. Nuri, 4. Kekal, 5. Alokasi, 9, Puasa, 11. Ampelas, 12. III, 14. Anu, 16. Adult, 18. Surat, 19. Lunas, 21. Diam. 4 10 11 12 13 14 15 16 17 5 19 20 21 22 23 24 6 18 di Minggu Pon, 14 Desember 1997 Obrolan Blyan anjar Rubag Terhenyak dana ini digunakan buat pe- ngiriman misi kesenian ke India, yang selain diikuti pa- ra seniman tradisional, juga para birokrat daerah beserta keluarganya. Terakhir mun- cul berita, bahwa dana Inpres itu masih utuh tersimpan di bank, namun karena belum ada petunjuk teknis (juknis)- nya, terpaksa belum bisa dikucurkan. Akibatnya, mun- cul ide membentuk Dewan Kesenian Bali yang menim- bulkan pro dan kontra. Sa- yang, berita yang menyulut kebingungan, khususnya bagi seniman kontemporer ini, hingga kini belum terse- lesaikan. Sebab penjelasan singkat "juknis" sendiri cuk- up membingungkan. "Bicara soal singkatan dan istilah, negeri kitalah guda- ngnya. Banyak singkatan di- buat semau pembuatnya. Satu kata dicomot awalnya dikaitkan dengan comotan akhir kata yang lain. Ham- batan terbesar bagi orang as- ing untuk belajar bahasa In- donesia, berasal dari singka- tan-singkatan yang dibuat tanpa kaidah ini," ujar Rubag suatu hari menyam- paikan kebingungan pada kawannya. "Jangankan pejabat yang merasa berhak, para penjudi yang sering kujumpai ditajen pun banyak yang pintar membuat singkatan. Mu- ngkin juga karena bingung mengamati situasi sekarang, singkatan yang sudah baku pun mereka ubah sesuai se- lera mereka," tutur Lonjong. "Ah, mana mungkin pen- judi punya kemampuan se- perti itu?". "Kamu selalu meremeh- kan kemampuan orang! Mereka mungkin lebih tahu daripada kau tentang situasi ekonomi, politik dan budaya. Kau tahu nggak, gara-gara membaca berita tentang PT Garuda yang merugi terus, mereka membikin Grup Garuda. Kata mereka, ini singkatan dari Garuk Rupi- ah Dari Ayam. Tempat mere- ka duduk berkumpul sebe- lum tajen dimulai, mereka tulisi GNOTA. Itu bukan singkatan Gerakan Nasional Orang Tua Asuh, tapi Genah Negak (tempat duduk, red) Orang-orang Tajen. Yang le- bih hebat, mereka mengaku punya PT Akbar yang mam- pu melindungi mereka dari razzia petugas". "Hebat! Apa arti singkatan itu? "tanya Rubag. "Petugas Tiba Aku Bubar," sahut Lonjong sambil me- lengos meninggalkannya. Rubag terhenyak. Dia sa- dar, di zaman di mana infor- masi bergerak lebih cepat dibanding lari kuda ini, tidak lagi masanya orang mereme- hkan pengetahuan orang lain. Meski dia seorang pen- judi yang dari penampilan- nya tampak seperti tak per- nah mengenyam pendidikan, tinggi. Sering dilihatnya pada pedagang asong yang berjua- lan di sekitar lapangan Pupu- tan Badung mengisi waktu lowong mereka dengan mem- baca surat kabar bekas yang sebelumnya digunakan alas duduk oleh para pengunjung. Meskipun tingkat pemaha- man mereka menyimak ber- ita tidak setaraf pada intele- ktual yang rajin berseminar, namun karena seringnya membaca dan paling merasa kan kenyataan hidup yang kian pahit minimal mereka tahu penyebab krisis eko- nomi yang kini melanda ne- gerinya. etik, setelah beberapa ang gotanya dituduh membagi- bagi uang buruh dalam jum- lah milyaran," renung Rubag sepeninggal kawannya. ya?" "Yang benar sekali, aku tidak tahu! Tapi kata itu konon terjemahan dari so- cial engineering. Namun kini kata tersebut sedikit bergeser maknanya menja- di keahlian memanipulasi keadaan. Hanya orang yang punya wewenang dan kedudukan saja yang mam- pu melakukan". "Kebohongan yang diu- capkan berkali-kali oleh o- rang yang kau maksud akan dianggap sebagai suatu kebenaran, kan? Se- dangkan kebenaran yang diucapkan orang yang lebih lemah dan tak berdaya akan dianggap kebohongan yang bersifat menghasut, kan?" Tapi apakah mungkin se- buah berita tentang suatu kejadian yang sengaja dira- hasiakan para pelaku kejadi- an tersebut bisa diungkap tanpa keberanian para war- tawan mengungkap bagian bagian yang diperolehnya se- Pertanyaan sopir itu cara nguping? Apakah mu- tidak dijawab Rubag, ngkin kasus Jamsostek ter- karena dia khawatir akan ungkap bila semua wartawan terjadi debat kusir yang takut memulai penulisan, berkepanjangan. Sebab meskipun kisah awal dide- kebanyakan sopir yang ngar dari sumber yang tidak mengoperasikan ken- mau ditulis namanya di ko daraan pribadi lansia ran? Mungkinkah nama tersebut lebih banyak nga- George Soros dikenal secara nggur dibanding menga- luas di Indonesia setelah PM ngkut penumpang, sehing- Malaysia Mahathir Muham- ga punya banyak waktu mad menuduhnya sebagai untuk ngobrol. Rata-rata penyebab anjloknya nilai dari mereka bersifat skep- mata uang di beberapa nega- tis dan cenderung tidak ra kawasan Asia, tanpa di- percaya pada ucapan sia- ungkap di berbagai media, pa pun. Tak peduli betapa padahal pria berdarah Yahu- tinggi pangkat dan di kelahiran Budapest Hon- kedudukannya. Bahkan garia itu membantah dan ada di antara para sopir mengajak Mahathir adu ar- itu menyebut dirinya kor- gumentasi? ban dari segala janji mu- luk atau eksperimen reka- yasa. PA 191 B Berkat pemberitaan ko- ran, entah tendensius entah positif kreatif, menurut pe- "Dulu kami pernah di- ngamatan Rubag, para sopir kumpulkan dan diberi janji taksi yang sering mangkal di bahwa hanya taksi-taksist depan Hotel Bali Denpasar yang tergabung di dalam m dan yang rata-rata berpen- koperasi yang berhak bero-in didikan SLTP tahu sekilas perasi di Bali. Kami lega apa yang disebut korupsi, dan berupaya menyicil tak-squet kolusi, likuidasi, depresiasi si, malah ada yang menjual hingga jumlah utang luar tanah warisan buat membe- "Mungkin singkatan yang negeri. Bahkan karena ter- li mobil. Belum setengah ci-M dilencengkan para penjudi tariknya mereka mengikuti cilan kami bayar, tiba-tiba udat seperti yang dituturkan Lon- kisah Marsinah dan Udin, muncul taksi kuning. Kami jong itu tidak lebih sekadar mereka sering membeli ko- protes, tapi suara kamid dr protes yang dilakukan secara ran eceran, sehingga paham tidak didengar oleh mereka ude damai dan beradab atas bila mendengar orang menye- yang patut mendengar. Se- keadaan yang mereka alami but istilah dark number, lanjutnya muncul taksi-tak-out dan lihat. Mereka tidak ingin praduga tak bersalah, nebis si hijau, biru, oranye dana ribut seperti mahasiswa di in idem novum dan banyak tidak lama lagi akan mun-A beberapa daerah. Mereka lagi istilah hukum yang cul taksi-taksi baru yang aton juga enggan menyampaikan sering dilontarkan para pa- entah apa warnanya, yang sed aspirasi mereka ke lembaga kar. Kata rekayasa adalah terang semuanya milik haq formal, yang seharusnya kata yang paling mereka pa- cukong besar luar daerah," e menyambung lidah mereka hami, karena kata itu mun- tutur sopir itu membuat si ke pihak-pihak yang berko- cul nyaris dalam setiap ka- Rubag kian terhenyak tak did mpeten. Apalagi para anggo-sus, sehingga ada di antara mampu menjawaburged andm ta lembaga tersebut kini se- mereka bertanya, "Bag, apad el delo nabab dang sibuk menyusun kode sih arti rekayasa sebenarn- Carreta 1000 DYNAMIC ROUND BODY PILIHAN UTAMA KELUARGA MASA KINI HANYA DENGAN UANG MUKA Rp 5.783.400,- (SUDAH TERMASUK BBN, ADMINISTRASI DAN ANGSURAN PERTAMA) Chits CD Velg Racing Optional Bumper Gaya Baru Footstep Aluminium Interior Lapang SUZUKI Personal Best adi putro SENANTIASA TERDEPAN Aridus Spin ust M irsed groa Bist tel PDTS C 9480 Hudut SUZUKI PERMAI JI. Veteran No.85 TELP. 239357 - 239383 DENPASAR BALI - Br. Kapal Batubulan, Kupon TTS Gianyar 80582. No. 642 2. Islahudin 25 Kecicang Islam Bebandem 26 C 1101201 2cm Color Rendition Chart
