Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Analisa
Tipe: Koran
Tanggal: 2016-04-15
Halaman: 28

Konten


Color Rendition Chart 2cm Jumat, 15 April 2016 RASULULLAH SAW berpesan kepada Ali bin Abi Thalib, sabdanya, "Hai Ali, sebaik-baik. manusia di sisi Allah ialah yang lebih bermanfaat bagi lainnya dan sejelek-jelek manusia di sisi Allah ialah orang yang panjang umurnya dan jelek perbuatannya. Dan sebaik-baik manusia. itu, oran yang panjang umurnya dan baik amal perbuatannya. Dan manusia yang dimurkai Allah ialah orang yang makan sendirian dan menolak tamunya, orang yang memukul hambanya, orang yang memuliakan orang kaya serta menghinakan orang fakir. Dan lebih jelek daripada itu ialah orang yang hidup didalam yang haram serta mati di dalam yang haram pula. Dan lebih jelek daripada itu ialah orang yang panjang umumnya dan jahat perbuatannya serta tidak mau bertaubat dari perbuatannya. serta tidak mau bertaubat dari berbuat apa yang telah dilarang Allah, sedang ia rakus/ bersungguh-sungguh mengharapkan ampunan Allah. Dan lebih jelek daripada itu ialah orang yang menampakkan persahabatan pada saudaranya yang muslim, sedang ia berpikir kebalikannya. Dan lebih jelek lagi daripada itu ialah orang yang hilang pada awal umumnya lupa (yakni kepada Allah) dan akhirnya malas mentaati Allah Ta'ala. (dikutip dari Abddullah Sonhadji, Wasiat Rasulullah SAW kepada Ali bin Abi Thalib). ІМЯ35 CERMIN Pesan Rasulullah Kepada Ali orang-orang kaya dan menghinakan orang- orang miskin. Sepertinya, saat ini masyarakat kita hanya memandang seseorang itu lewat materi saja. Kalau ada orang yang datang dengan mobil yang bagus diberi tempat yang baik, diledeni dengan antusias, bahkan segala kebutuhannya dicoba untuk dipenuhi, tetapi jika yang datang orang biasa-biasa saja, jangankan dilayani, menyilahkan dirinya untuk masuk saja jarang dilakukan. H. Ali Murthado email: amurthado@gmail.com website: www.ali-murthado.info Nasiat Nabi kepada Ali ini bukan ditujukan kepada mantunya ini saja, tetapi kepada kita semua yang masih hidup. Saya tidak ingin memperbincangkan semua nasehat ini, yang coba saya tonjolkan adalah mengenai manusia yang dimurkai Allah, di antaranya adalah orang yang memuliakan orang kaya serta menghinakan orang fakir. Dilihat dari kondisi sekarang ini nasehat Rasulullah tersebut tampaknya banyak yang kita langgar, salah satunya, kita banyak mengutamakan orang yang kaya daripada orang yang fakir. Kita bisa menunduk-nunduk dihadapan orang kaya tersebut, bahkan terkadang mencoba mencari muka dihadapan orang kaya tersebut. Padahal boleh jadi orang kaya tersebut adalah orang yang mendapat kekayaan dari hasil korupsi yang selama ini ia lakukan. Atau boleh jadi hasil kekayaannya tersebut merupakan hasil transaksi dari penjualan barang-barang yang haram. Kalau dipikir-pikir apa kita tidak malu begitu mengagungkan mereka, menyebutkan mereka sebagai orang yang bijaksana, orang yang baik, orang yang peduli, karena mereka beru- saha menyumbang kekayaan 'haram'nya terse- but kepada orang-orang yang membutuhkan. Sementara kepada orang fakir kita tidak sedikitpun merasakan keberadaannya, bahkan terkadang secara tidak langsung kita menghina- kan mereka. 32 Dalam konteks ini, sering penulls jumpai banyak manusia seperti demikian. Memuliakan 11/ Judul Buku Penulis Penerbit Tahun Tebal Maka wajar, jika Rasulullah berpesan kepada Ali bin Abi Thalib untuk menjauhi sifat-sifat seperti ini. Karena sifat seperti ini sangat dimurkai Allah. Contoh kecil yang sering kita lakukan adalah saat menyambut pejabat, padahal pejabat itukan pelayan masyarakat. Ini sesuai dengan apa yang tertera dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) di mana tugas pokok dari ASN ini adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat bukan minta dilayani. Pejabat merupakan bagian dari ASN itu jadi seharusnya merekala yang 'melayani' masyarakat bukan masyarakat yang diminta untuk melayani mereka. Sayangnya banyak pejabat yang lupa tentang hal itu bahwa sesungguhnya mereka adalah pelayan publik. Dialah yang harus melayani, bukan dilayani. Sementara orang yang seharusnya dilayani tidak dilayani. Inilah dunia, yang memandang sesuatu lewat kacamata materi dan jabatan. Akibatnya banyak orang yang berusaha ingin menjadi pejabat, karena ingin dimuliakan, dilayani. Karena itu akhirnya dengan jalan apapun mereka melakukan 'sesuatu' agar menjadi pejabat dan menjadi orang yang dimuliakan.. Jarang ada orang yang menolak untuk dijadikan pejabat. Karena ia tahu dengan jabatannya ia merasa dimuliakan oleh orang lain. Padahal sebenarnya jabatan tersebut amanah. Resensi Buku SALAH satu kitab klasik yang hingga kini masih di baca oleh ribuan umat muslim di dunia adalah kitab Nashalihul 'Ibád karangan Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani, seorang ulama besar asal Banten, Indonesia, dan juga merupakan imam di Masjidil Haram pada masanya. Karya sangat fenomenal dan abadi. Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani adalah seorang ulama yang satu angkatan dengan Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari, ulama asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Keduanya sama-sama menuntut ilmu di negeri para Nabi dan kemudian pulang menyebarkan ilmunya ke kampung halaman masing-masing dan juga menulis beberapa kitab yang sangat bermanfaat bagi umat Islam. Kitab Nashâ'ihul 'Ibâd yang jadi bacaan wajib di pesantren dari masa ke masa ini sangat terkenal di negeri-negeri muslim seperti Timut Tengah, Afrika, dan Asia. Nasihat-nasihat yang ada dalam kitab ini mampu menyegarkan rohani orang-orang beriman dan mampu membuat semangat dalam beribadah kepada Allah Swt kembali hadir. dungan surat tersebut memiliki makna yang luar biasa. Pesan yang ada di dalamnya menyentuh siapa saja yang mengaku sebagai orang Islam, baik laki-laki maupun perempuan. Meski riwayat turun- nya surat al-Kautsar terjadi saat. Rasulullah SAW sedang berhaji, tetap saja mencakup maksud dalam kondisi bagaimanapun. Riilnya, surat ini seperti pembicaraan Allah dengan Rasulullah saja, tapi sebenarnya mencakup siapa saja yang mengaku al-Qur'an sebagai kitab sucinya. Kaidah tafsir sudah menjelaskan, 'suatu ibarat (ungka- pan) dipandang dari sisi keumuman lafal, bukan kekhususan sebab'. Kata a'thainaka bentuknya fi'il Persiapan Menghadapi Kematian mallarni madhi, tapi makna mustaqbal (akan datang). Karena sesuai dengan kaidah bahasa Arab (linguistik) bernada, 'Jika ada sighat fi'll madhi dalam bentuk khabar (pemberi- taan) yang menjelaskan sesuatu yang pasti terjadi di masa akan datang, maka ia bermakna mustaq- bal (akan datang). Sehingga ayat pertama dari surat al-Kautsar ini menjelaskan bahwa Allah sudah pasti memberikan telaga al-Kautsar kepada Rasulullah. Sabda-Nya, "Al-Kautsar adalah sebuah sungai di surga,yang kedua tepiannya Buku ini adalah pengingat terhadap persiapan menghadapi kematian, dan kembali kepada Allah Swt. Nasihat-nasihat di dalamnya ada yang beruntai dua-dua, ada yang tiga-tiga, dan seterusnya hingga sepuluh-sepuluh untaian. Seluruh nasihat dalam kitab ini berjumlah 214 nasihat dengan 45 khabar (hadits) dan selebihnya atsar (petuah, percik renungan, wejengan para sahabat, tabiin, dan ulama klasik). Seharusnya kita sadar, kemuliaan seseorang tidak hanya dilihat dari jabatan dan materi semata. Kemulian harus datang dari diri pribadi. Banyak orang yang mungkin di mata manusia ia tidak punya apa-apa, tetapi di sisi Allah ia adalah makhluk yang terbaik. Oleh karena itu, ingatlah pesan Rasulullah, agar kita tidak didurhakai Allah, maka jangan selalu menghinakan orang fakir, karena ia tidak punya apa-apa dan memuliakan orang kaya karena ia banyak harta. Tetapi usahakan agar kita selalu memuliakan seseorang bukan karena jabatan, kekayaan tetapi karena memang ia punya kapasitas untuk dimuliakan, apakah itu akhlaknya yang memang baik maupun tingkat keimanan dan istiqomahnya kepada Allah selalu dipertahankannya. Jika itu kita lakukan insya Allah, Allah akan tetap selalu menjaga hati kita, agar hati kita ini bersih dalam memuliakan seseorang. Mengaji Nashâ'ihul 'lbåd Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani Zaman I, Desember 2015 305 halaman. Dalam salah satu nasihatnya, Syekh menulis yang di riwayatkan dari perkataan Abu Bakar r.a, ada lima kegelapan dan lima penerang yaitu; cinta dunia adalah kegelapan dan pene- rangnya adalah taqwa, dosa adalah kegelapan dan penerangnya adalah taqwa, kubur adalah kegelapan dan penerang "La ilaha illa Allah, Muhammad Rasulullah", akhirat adalah kege- lapan dan penerangnya adalah amal saleh, terakhir Shirath (jembatan neraka) adalah kege- lapan dan penerangnya adalah keyakinan. (halaman 190). Pada halaman lainnya, Syekh menulis kalau Ali bin Abu Thalib r.a. pernah berkata bahwa ada enam kunci pembuka surga dan penutup neraka. Barang siapa menghimpun enam hal ini, ia tidak akan perlu lagi mengejar surga dan lari dari neraka, yaitu: mengenal Allah Swt lalu. menaati-Nya, mengenal setan lalu mem- bangkanginya, mengenal akhirat lalu mencari- nya, mengenal dunia lalu meninggalkanya, me- ngenal kebenaran lalu mengikutinya, dan mengenal kebatilan lalu menjauhinya. (halaman 223). Dalam bab untaian nasihat delapan-delapan, Syek menulis kalau Abu Bakar ra pernah mengungkapkan bahwa delapan hal merupakan perhiasan bagi delapan hal pula, yaitu: menjaga diri dari meminta-minta adalah perhiasan bagi Bisa jadi jika kita hanya memandang kemuliaan lewat harta dan jabatan, maka bagaimana kita memandang seorang pejabat yang saat ini dikerangkeng di terali besi karena ia menyalahi jabatannya. Atau seorang kaya yang selama ini kita sanjung-sanjung rupanya kekayaannya merupakan hasil korupsi. Oleh karena itu nasehat Rasulullah inigin penting untuk menjaga kita dalam melakukan hubungan dengan sesama manusia. Openi bagi kefakiran, bersyukur adalah perhiasan nikmat, bersabar adalah perhiasan bagi musibah, berendah hati adalah perhiasan bagi keturunan, santun adalah perhiasan bagi ilmu, berhina diri adalah perhiasan bagi penuntut ilmu, melupakan pemberian kepada orang lain adalah perhiasan bagi perbuatan baik, dan khusyu adalah perhiasan bagi shalat. (halaman 249). Di bagian terakhir di tuliskan ada sepuluh orang yang menjadi kekasih iblis. Ibn Abbas r.a, meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. suatu hari bertanya kepada iblis yang terkutuk, "berapakah kekasihmu dari umatku?" iblis pun menjawab siapa yang menjadi kekasihnya adalah: Pemimpin yang zalim, orang yang takabur, orang kaya yang tidak peduli daril mana ia mendapatkan harta dan untuk apa harta itu di belanjakan, ulama yang mendukung pemerintah yang zalim, pedagang yang curang, orang yang menimbun barang dagangan, pezina, pemakan riba, orang bakhil yang tidak peduli dari mana ia mengumpulkan hartanya, dan peminum khamar. (halaman 298). Membaca buku ini akan membuat kita merenung apa sebenarnya tujuan dari hidup ini dan berusaha agar menjadi lebih baik lagi dalam menjalani kehidupan, sehingga kita tak akan lagi terlena akan kenikmatan dunia yang hanya sementara. Dan kita akan berpikir bahwa kampung akhiratlah tempat kita kembali untuk selamanya. Selamat membaca. s sting2 La Peresensi: Muhammad Saleh, Alumnus STAI Barabai, Kalimantan Selatan Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani zaman Ibnu Hajar al-Asqalani Mengaji Nashaihul Thad Mutiara Nasihat Agar Hati Selalu Sehat Mimbar Islam. Taubat; Kompensasi dari Allah Oleh: Gigih Suroso nya sendiri, janganlah kalian ber- putus asa dari rahmat Allah. Se- sungguhnya Allah mengampuni semua dosa dan Dia Maha Pengam- pun lagi maha penyayang." (QS.Az-Zumar: 53) Dalam menjalani hidup di dunia, sejatinya manusia sudah mendapat surat tugas, bahkan jauh sebelum diciptakan, yakni beribadah kepada Allah. Sebagaimana firman Allah yang tak nadir di dengar, sesung- guhnya Dia menciptakan jin dan manusia hanya untuk beribadah. Namun kita sering kali lari dari perintah Allah, tergoda dengan dunia dan terlibat dalam perbuatan dosa, baik kecil maupun besar. Begitu pun Allah maha pengam- pun, manusia diberikan kompen- sasi berupa terbukanya pintu taubat, bagi kita yang ingin memperbaiki diri, dan kembali kejalan Allah. Taubat secara bahasa diartikan sebagai kembali, dan istilahnya berarti berhenti melakukan kemak- siatan dan kembali kepada Allah. Perintah taubat sudah ada sejak lama, tepatnya saat manusia perta- ma, Nabi kita Adam mendapat ujian, Beliau digoda oleh syetan untuk melanggar perintah Allah, hingga akhirya Nabi Adam dan Hawa dikeluarkan dari syurga dan diturunkan ke dunia. Nabi Adam melakukan kesalahan, lalu beliau menyesal dan kemudian bertaubat. Hal ini tercatat dalam Alquran, dimana Nabi Adam berdoa: "Ya Allah, kami mendzholimi pada diri onem LLAS analisa atakanlah Wahai kami sendiri, jika tidak engkau para Hamba-Ku ampuni kami dan merahmati kami, yang melampaui maka tentulah kami menjadi orang batas terhadap diri yang merugi." (QS.Al-A'raf; 23) Manusia memang tempatnya salah dan lupa, salah menggunakan perintah Allah dan lupa menjalan- kan ibadah sebagai hampa. Ken- dati pun demikian, bukan berarti manusia boleh berbuat salah seba- nyak-banyak dan lupa sesering mungkin. Salah dan lupa hanya indikator manusia makhluk lemah yang membutuhkan Allah sebagai pencipta. Ketergantungan itu yang harus dijaga, jangan sampai kita pergi jauh dari Allah sehingga 158 S urat al-Kautsar terma- suk surat terpendek di dalam al-Qur'an. Ha- nya tiga ayat. Tapi, kan- merasa kuat lalu sesat. Fir'aun misalnya. Karena sudah terlalu jauh, Allah akhirnya menutup pintu taubat dan membuka jalan azab. terbuat dari emas, dinding sungai itu terbuat dari permata dan jamrud, pasirnya lebih harum dari kasturi, dan airnya lebih manis dari madu dan lebih putih dari salju." Setelah Allah menjelaskan bakal memberikan telaga al-Kautsar, Rasulullah SAW hanya disuruh Allah untuk shalat dan berkurban. Masalah shalatnya, terjadi perbe- daan pendapat di kalangan para ula- ma. Ada yang mengatakan shalat shubuh. Ada pula yang mengatakan shalat 'id ad-ha. Jika melihat sebab turunnya ayat yang kedua, malah yang dimaksud dengan shalat ter- sebut adalah shalat shubuh. Se- dangkan kata kurban menunjukkan bahwa Rasulullah menyembelih hewan kurbannya saat berada Mina. Kemudian Allah menjelaskan bahwa tidak usah dipikirkan peni- laian orang-orang yang di sekitarnya, Yang menuduh Rasulullah SAW sudah terputus dari kebenaran. Urgensi Membaca dan Mengamalkan Kandungan Surat al-Kautsar Al-Qur'an diturunkan Allah adalah untuk petunjuk bagi manu- sia. Sehingga harus bisa menjadi- kannya sebagai pegangan hidup. Di antara pegangan tersebut adalah surat al-Kautsar. Lewat surat ini, Allah sudah mengajarkan, jika sudah diberikan nikmat, jangan pernah tinggalkan shalat dan berkurban. Tak usah perdulikan sedang kita tempuh, sekali pun itu sesat, Allah tetap menunjukkan kita jalan yang terang sebagai pilihan. Allah perintahkan kita bertaubat, karena itulah yang dicintain-Nya. "Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyu- cikan diri" (QS. Albaqarah: 222) Sebagai manusia yang lemah, kita sulit untuk terlepas dari dosa, ditambah lagi dunia tempat kita sekarang ada, menawarkan banyak ujian dan cobaan. Begitu terbukan jalan menuju kemaksiatan dan kesesetan. Kadang kita khilaf, lalai bahwa ada malaikat yang senantiasa mengintai dan ada Allah yang maha melihat. Bisa jadi karena kurangnya Iman, kita juga sering lupa bahwa apa yang kita lakukan adalah dosa. Kita tidak boleh abaí dengan setiap perbuatan kita yang sudah melangar aturan Allah, dari mulai maksiat kecil hingga maksiat besar. Tidak ada kesalahan yang luput dari penilaian Allah, sekecil apa pun, malaikat akan selalu mencatatnya. Oleh sebab itu, Allah memberikan kompensasi kepada kita yang telah berhutan banyak atas dosa-dosa kita, untuk menebusnya dengan taubat. Allah Mencintai Orang yang Taubat Kompensasi dari Allah terhadap dosa-dosa kita adalah bukti rahman dan ghaffur-nya Allah pada hamba- nya. Sekalipun kita telah melakukan kesalahan, Allah tetap memberikan kita kesempatan untuk memperbaiki kesalahan tersebut. Sejauh apa pun kita pergi dari ajara dan perintahnya, Allah tetap menyuruh kita untuk pulang. Sehitam apa pun jalan yang Perlu kita ingat, taubat bukan hanya untuk orang-orang tertentu saja yang telah memiki dosa Pesan untuk Orang yang Diberi Nikmat Oleh: H. Rahmat Hidayat Nasution, Lc Rasa penat, dan tidak nyaman sering kali muncul. Kendati punya. banyak harta, tetap saja kita tidak merasakan ketenangan. Ini karena masih ada dosa sebagai pengha- lang, maka jangan heran ketika kita berdoa tapi belum diijabah. Kecintaan Allah sangat besar ke- pada hambanya, Dia tidak pernah meminta kita untuk menebus dosa kita dengan uang atau harta, dia hanya meminta kita untuk bertau- bat, menyadari kalau kita salah dan berusaha untuk memperbaiki diri. benih kesombongan, atau dalam bahasa hadis disebut sebagai tiupan kesombongan. Sikap ini juga sudah cukup berbahaya. Nabi pernah berdoa: "Aku berlindung kepada- Mu dari tiupan kesombongan. Umar juga pernah berkata kepada seseorang yang meminta izin untuk berceramah sesudah shalat Shubuh, "Aku takut engkau akan tertiup hingga mencapai bintang Tsaraya." Namun kesombongan itu bukan hanya bercokol di dalam hati. Ke- sombongan dalam batin sering me- mancar ke dalam perbuatan, kela- kuan dan tindakan fisik. Kesom- bongan dalam batin sering disebut dengan kibr, sedangkan kesombo- ngan yang nampak dalam amal perbuatan fisik disebut dengan takabbur. Kedua-duanya sama-sama tercela. Takabbur adalah buah dari kibr atau kesombongan di dalam batin. Terma yang lebih dekat dengan makna takabbur adalah arogan. Dalam kamus, arogan diartikan se- bagai 'mempunyai perasaan supe- rioritas yang dimanifestasikan dalam sikap suka memaksa atau pongah'. Paling tidak ada tujuh perkara yang dapat menimbulkan kesombongan: ilmu, amal, keturunan, kecantikan, kekuatan, kekayaan, dan banjir penolong, fans, pengikut, penyokong dan sejenisnya. Karena merasa sudah berilmu, dia tidak menerima pendapat orang lain, meskipun sudah terbukti kelemahan argumennya. Karena merasa sudah banyak beramal, dia menganggap dirinya paling layak masuk surga, lalu memandang orang lain dalam kecelakaan. Karena berasal dari keluarga terhormat, dia enggan bergaul dan berteman dengan orang-orang miskin. Karena didu- kung kekuatan, dia tak segan-segan memaksakan kehendaknya kepada Pintu taubat selalu Allah buka, kecuali bagi kita yang sudah menduakanya sampai kematian itu datang. Kompensasi Allah selalu diperuntuhkan untuk siapa saja. Bahkan bagi orang yang telah membunuh manusia sebanyak 100 kali. Hanya saja, kita tidak tahu kapan kompensasi tersebut akan apa kata orang saat kita sedang asyik beribadah kepada Allah. Bukan kita yang terputus, tapi dia yang terputus dari rahmat Allah. Kita lihat pribadi Rasulullah. Setelah surat ini turun, Rasulullah SAW begitu semangat menjalan- kan ibadah shalat, baik fardhu maupun sunnah. Shalat tahajjud Rasulullah SAW tak pernah tinggal. Meski sakit pun, Rasu- lullah SAW tetap melaksanakan shalat. Sehingga mendapat komen- tar dari isterinya, Aisyah, dan Rasulullah SAW menjawab de- ngan mantap, 'Apakah aku tidak pantas bersyukur kepada Allah." Kurban dalam surat ini tidak hanya dibatasi dengan kurban di bulan Dzulhijjah. Tapi kurban di sini bisa juga mengandung makna berbagi kepada orang lain. Sesuai dengan hakikat qurban untuk men- dekatkan diri kepada Allah SWT. Rasulullah SAW terkenal seba- gai orang yang dermawan. Sehing- ga hidupnya tampak sederhana, tapi bukan miskin. Sebab dalam ilmu Rasulullah, bila kebutuhan sudah terpenuhi, maka rezeki yang sisanya diberikan kepada orang lain. Itulah yang menyebabkan Rasulullah begitu dekat dengan orang miskin. Ketika ada rezeki yang berlebih, beliau segera men- cari orang-orang miskin. berakhir. "Sesungguhnya Allah menerima taubat hamba-Nya. selama nyawa belum sampai ke tenggorokan" (Riwayat Ahmad). Move On Itu Taubat Taubat merupakan proses keji- waan yang mempunyai banyak manfaat dan dapat membantu kita yang pernah melakukan kejahatan atau kesalahan untuk bisa memba- ngun diri kembali. Menyegarkan kembali iman dan ketaatan untuk mencapai syurga-Nya. Maka jangan pernah berputus asa, sedalam apa pun keterpurukan kita, kembalilah pada Allah, karena Dialah yang memiliki jalan kebai- kan yang menentramkan. "Orang yang bertaubat daripada dosa sepertilah orang yang tidak ber- dosa" (Riwayat At-Thabrani) orang-orang lemah. Karena memi- liki harta kekayaan bergunung, dia merasa mampu membeli kehorma- tan dan kehidupan orang lain. Karena banjir pendukung, pengikut, teman, backing, pembantu, dan sejenisnya, dia mengaggap dirinya lebih layak mendapatkan kehormatan dan entang bertindak arogan. Meski Rasulullah SAW menda- pat cacian dari orang-orang kafir, Orang Pongah Akan Diludah • Oleh: Muhammad Idris Nasution D alam Kamus Bahasa Indonesia, pongah berarti sangat som- bong dan angkuh. Orang pongah berarti orang yang sangat sombong dan angkuh. Se- dangkan makna sombong sendiri adalah menghargai diri secara berlebih-lebihan. Dalam bahasa Arab dan bahasa Alquran, sombong disebut kibr dan takabbur. Menurut Al-Ghazali, sombong adalah ketena- ngan dan kemantapan rasa seseorang melihat dirinya di atas orang yang diperlakukannya dengan sombong. Dengan definisi ini, Al-Ghazali menegaskan kesombongan itu terdiri dari tiga keyakinan; anggapan seseorang bahwa dirinya memiliki suatu martabat, anggapan seseorang bahwa orang lain juga memiliki sebuah martabat, dan anggapan bahwa martabat yang dimilikinya berada di atas martabat orang lain. itu. Dengan demikian, sesuai dengan definisi ini, sombong tidak seseder- hana yang disebutkan dalam kamus bahasa Indonesia, yang sebenarnya lebih dekat dengan terma 'ujub. Sombong berbeda dengan ujub. Sombong memerlukan orang kedua, sementara ujub tidak. Bahkan sean- dainya hanya ada satu orang di muka bumi ini, orang tersebut masih dapat terperangkap sifat ujub, lain halnya dengan sifat sombong. Jadi, kalau ada seseorang menganggap dirinya besar atau mulia, belum bisa dikata- kan sombong. Karena, bisa saja dia menganggap dirinya mulia tetapi melihat orang lain lebih mulia. Demi- kian pula apabila dia merendahkan orang lain, belum tentu dapat dikata- kan sombong, karena bisa saja dia beranggapan dirinya sama atau lebih hina dari orang yang dihinanya. Tetapi sikap ini merupakan benih- Setiap kita punya masa kelam, dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Turmudzi dan Ibnu madjah, bahwa taubat akan memberikan dampak psikologi yang baik bagi kita. Pertama, taubat akan memberikan harapan baru bagi jiwa yang telah mengalami kehancuran akibat perbuatan dosa. Selanjutnya, taubat akan timbul rasa percaya diri, yakni mampu menghargai dan menghormati diri sendiri. Ini adalah modal awal, untuk kita menjadi lebih baik. Lalu, taubat akan menentramkan jiwa, ini akan membuat kita lebih stabil, bisa melihat segala sesuatunya dengan positif. Dan terakhir, taubat akan membebaskan diri dari rasa berdosa dan rasa takut, Dalam Alquran kita dapat me- nemukan sejumlah kisah mengenai orang-orang sombong dan pongah. Misalnya, Fir'aun. Kita dapat menemukan kisahnya tersebar dalam berbagai surat Alquran, mulai dari surat Al-Baqarah, Yunus, Al'A'raf, Al-Qashash, Thaha, Hud, dan sebagainya. Fir'aun adalah seorang raja yang teramat sombong. Termasuk orang paling sombong yang dilahirkan bumi. Sampai-sampai dia pernah mengaku dirinya adalah Tuhan. (QS An-Nazi'at: 24) Dia amat sombong, karena merasa memiliki kekuatan, kekayaan, pendukung, dan pengikut. Mirip dengan Namrudz yang hendak menantang dan memerangi Tuhan. Menurut Al-Ghazali, kesombongan terha- dap Tuhan seperti ini adalah rupa kesombongan paling buruk. baik saat ia berdakwah dan berbagi kepada orang lain, namun tak pernah menyurutkan semangatnya bersyukur kepada Allah. Sebab, Nabi SAW sangat menyadari bahwa Allah lebih utama dari segala-galanya. Bahkan, Beliau yakin bahwa ibadah apa pun yang dilakukannya tak mampu memba- las kebaikan Allah kepada-Nya. Begitu juga mestinya dengan kita. Sebagai mukmin, kita sudah dijan- jikan oleh Allah masuk ke dalam surga-Nya. Asal, sampai akhir hayat kita masih beriman kepada Allah dengan mengukuti ajaran Rasulullah SAW. Bila belajar dari surat al- Kautsar ini, kita mestinya tak pernah luput dari melakukan shalat dan berbagi kepada orang lain. Bukan hanya shalat fardhu yang dikerjakan, tapi shalat-shalat sunnah pun tak pernah disepelekan. Jika ada kesempatan bisa melakukan shalat sunnah, jangan sia-siakan kesempa- tan tersebut. Sebab, dengan shalat sunnah kita menunjukkan rasa syu- kur kita kepada Allah atas nikmat yang sudah diberikan dan bakal diberikan-Nya. Berbagi dengan orang lain adalah bagian dari rasa syukur kepada Allah juga. Tidak mesti harus dengan harta. Dengan tidak berbuat zhalim terhadap diri kita sendiri juga sudah termasuk berbagi kepada orang lain. Sebab, orang lain tak merasa tersakiti Di samping Fir'aun, kita mende- ngar nama Haman. Kisah Haman juga terlampir dalam Alquran (QS Al-Qashash, Al-'Ankabut dan Al- Mu'min) Haman adalah seorang ilmuwan dan arsitektur Fir'aun. Dia disimbolkan sebagai model ilmu- wan yang sombong. Sedangkan Halaman 28 perzinahan, atau maksiat besar lain- nya. Semua kita hamba Allah wajib bertaubat, selama kita tidak bisa lepas dari dosa. Kita acap tidak sadar, menyibukkan diri dengan du- nia, dan lupa kepada Allah juga maksiat, menggunjing orang juga dosa, dan mengambil hak orang lain juga perbuatan buruk yang mengharuskan kita untuk bertaubat. ma dalam surat Al-Qashahs: 76- 82. Qarun adalah orang yang sangat kaya. Alquran menggambarkan kekayaannya, "Kami telah meng- anugerahkan kepadanya perbenda- haraan harta, yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejum- lah orang-orang kuat." Barangkali tidak ada lagi orang sekarang yang melebihi kekayaan dirinya. Yang terpenting dalam taubat adalah penyesalan, Imam An- Nawawi dalam kitabnya Riyadhus Shalihin menyatakan bahwa taubat harus memenuhi tiga syarat, yaitu :Meninggalkan maksiat, menyesali perbuatan dan berniat kuat. Kita yang ingin Move On dari perbuatan korupsi dan ingin taubat, pertama kali harus meninggalkan perbuatan tersebut, selanjutnya menyesali- nya, sadar kalau perbuatan itu salah. Dan terakhir niat kuat tidak mengulanginya. Move On dari perbuatan dosa harus total sama dengan tobat. Dan akhirnya, mari kita muha- sabah diri, barang kali tidak sadar kita sudah menumpuk dosa-dosa kita, tidak sadar kalau kita salah. Rasulullah saja, Orang sudah dija- min masuk syurga oleh Allah masih bertaubat setiap harinya, membaca istighfar sebanyak seratus kali setiap hari. Lalu kita manusia biasa, apakah akan menunggu tua baru bertaubat?. Semoga kita termasuk hamba- hambanya yang dibuka pintu hatinya untuk selalu bertaubat. Karena itulah kompensasi dari Allah untuk kita menebus dosa-dosa kita. Wallahu A'lam bis Shawwab Penulis: Mahasiswa dan Kru LPM Dinamika UIN SU dengan keberadaan kita. Orang lain tak merasa dirugikan dengan keadaan kita. Itu sudah bagian dari berbagi kepada orang lain. Abu Musa al-Asy'ari ra meriwa- yatkan, Rasulullah SAW bersabda, "Setiap muslim harus bersedekah." Beliau ditanya, 'Bagaimana jika ia tidak mampu menemukan (sesuatu untuk ia sedekahkan?)" Beliau men- jawab, "Bekerjalah dengan kedua tangannya, sehingga mampu mem- berikan manfaat kepada dirinya dengan bersedekah."Beliau ditanya, "Bagaimana jika ia tidak mampu?" Beliau menjawab, "Menolong orang yang memiliki kebutuhan mende- sak." Beliau ditanya, "Bagaimana jika ia tidak mampu?" Beliau menja- wab, "Memerintahkan perkara yang ma'ruf atau kebaikan." Beliau ditanya, "Bagaimana jika ia tidak mampu?" Beliau menjawab, "Mena- han diri dari keburukan, sesung- guhnya itu juga sedekah." Sekarang, kita menjadi paham bahwa mensyukuri nikmat yang sudah diberikan dan bakal diberikan- Nya dapat dilakukan dengan shalat dan berbagi kepada orang lain. Seminimal-minimalnya shalat adalah mengerjakan shalat fardhu dan sekurang-kurangnya sedekah adalah dengan tidak melakukan perbuatan zhalim. Insya Allah bila ini dilakukan akan banyak karunia yang diberikan Allah kepada kita dan karunia besar (surga) pun bakal kita dapatkan. Hudzaifah saja, seorang sahabat utama Nabi tidak bisa selalu selamat dari jerat kesombongan, lalu bagaimana dengan kita, orang- orang lemah di akhir zaman? Rasulullah SAW bersabda, "Tidak akan masuk surga orang- orang yang di dalam hatinya ber- cokol kesombongan seberat biji zarrah." (HR Muslim) Satu nama yang sangat mele- genda sebagai simbol kesombo- ngan adalah Iblis. Sebelum menjadi Iblis seperti sekarang, dia dikenal sebagai seorang panutan. Dia rajin beribadah. Bahkan dikatakan andai diukur tidak akan ada sejengkal tanah pun di dunia ini kecuali telah menjadi tempatnya bersujud. Beri- bu tahun dia beribadah dan beribu tahun dia menjadi pemimpin dan pengajar para malaikat. Namun, ketika Allah memerintahkan diri nya untuk bersujud kepada Nabi Adam, dia enggan dan berlaku sombong. Dia mengaku dirinya lebih baik daripada Adam, sebab dia diciptakan dari api sedangkan Adam diciptakan dari tanah. Dia sombong dengan asal-usul dirinya. Kasus Iblis ini sungguh Dalam sebuah hadis qudsi, menggetarkan hati siapa pun yang Allah berfirman, "Sombong adalah merenungkannya. Iblis yang sudah selendang-Ku dan kebesaran sedemikian lama beribadah dan adalah pakaian-Ku. Siapa yang menjadi panutan, ternyata tidak menentang-Ku dalam dua hal itu, otomatis mampu melepaskan diri Aku akan menghancurkannya." dari sikap angkuh dan sombong. Sabda Nabi SAW, "Siapa yang Lalu bagaimana dengan kita? Suatu bersikap tawadhu' akan ditinggi- kali Hudzaifah memimpin shalat kan oleh Allah, siapa yang som- satu kaum. Ketika sudah selesai bong akan dijatuhkan Allah." simbol kesombongan dalam keka- salam, dia berkata kepada jamaah- Orang angkuh bersiap-siaplah yaan, kita mengenal nama Qarun. nya: "Cari kalianlah seorang imam jatuh. Orang yang meninggikan Namanya begitu terkenal, bahkan selain diriku atau hendaknya kalian diri bersiap-siaplah dikebiri. Orang orang yang tidak tahu-menahu shalat sendiri-sendiri saja, karena sombong bersiap-siaplah ditodong. dengan kisah dirinya juga sering di dalam diriku terlintas pandangan Orang pongah bersiap-siaplah meneybutkannya. Kisahnya ter- bahwa tidak ada di kaum ini yang diludah. Wallahu a'lam. pampang dalam Alquran, teruta- lebih afdal daripada diriku." Kalau Penulis adalah Ahenni UIN Sumatera Utara Tinta sejarah mencatat, kehidu- pan semua orang-orang sombong yang dikisahkan oleh Alquran tersebut berakhir dengan tragis. Fir'aun dan orang-orang pongah arogan di sekitarnya disiksa dan ditenggelamkan ke dalam laut. (QS Al-Qashash: 40) Sementara Qarun dibenamkan ke dalam bumi berikut dengan rumah-rumahnya. (QS Al- Qashash: 81) Umat sebelum mere- ka juga mendapatkan siksaan yang sangat beragam. Benar kata Allah, "Allah telah membinasakan umat- umat sebelumnya yang lebih kuat dan lebih banyak mengumpulkan harta daripada dirinya." (QS Al- Qashash: 78) Sedangkan Iblis ak- hirnya diusir dari surga dan menjadi musuh bebuyutan manusia. Jumat, 15 April 2016 foto int 4cm Pro di Je PROSTITUSI ternyata terjad terkecuali di Jerman hanya tida luas. "Hampir tidak ada inform tidak ada fakta-fakta dan angka-a Maurer, Ketua Kelompok Kerj dari Eksploitasi Seksual, ECPA sa me Masalahnya, statistik yang di- pecar buat polisi tidak lengkap. Memang ada keterangan tentang pelecehan seksual anak-anak, tapi tidak ada informasi tentang jaringan di be- lakang kejahatan itu. mem anak- tingg Ac merel Prostitusi anak-anak memang di- lakukan sangat tersembunyi. Tidak tek p seperti praktek prostitusi biasa yang menggunakan apartemen sewaan atau kamar hotel. Menurut orga- nisasi Hydra di Berlin, ada sekitar 400.000 prostitusi di Jerman. Seki- tar 10 persennya masih di bawah umur. Sangat sedikit informasi ten- tang pelaku yang memakai pela- yanan prostitusi anak-anak. man a berke reka a dian Mod "E remp tusi carny Banyak prostitusi di Jerman be- organ "N rasal dari Eropa Timur atau Afrika. Tapi banyak prostitusi anak-anak da ya yang berasal dari Jerman sendiri. seko reka Organisasi bantuan Mitternach- tsmission dari Dortmund memper- nya kirakan, dua pertiga prostitusi re- terga maja yang meminta bantuan me- kepa reka berasal dari Jerman. itu m Banyak prostitusi anak-anak Se yang melakukan kegiatan itu di puan ing kegiatan sekolah. Ada dan juga yang berasal dari lingkungan menj Bunuh Diri Kau India M SEJAK tahun 1997 di India, angka bunuh diri di kalangan ibu rumah tangga (IRT) terus meningkat. Bahkan pada tahun 2009, jumlah IRT yang bunuh diri men- capai 25.092 kasus. Peter Mayer, seorang pengajar ilmu politik di Universitas. Adelaide, secara serius melakukan penelitian sosiologi soal tingginya angka kematian akibat bunuh diri pada ibu rumah tangga di India. Tahun 2014, tercatat lebih dari 20.000 kasus. Dia mengaku heran karena tingkat bu- unuh diri ibu rumah tangga di India sangat ale tinggi, dan kenapa kasus itu begitu sedikit mendapat perhatian di media. Sebelumnya, sebuah studi pada tahun 2012 menemukan angka bunuh diri pada perempuan India berusia 15 tahun ke atas, terjadi sebanyak lebih dua kali lipat diban- dingkan dengan perempuan berusia setara di negara berpendapatan tinggi. "Resiko bunuh diri secara keseluruhan mencapai puncak tertinggi dalam dekade pertama atau kedua kehidupan pernikahan, yaitu bagi mereka yang berusia antara 30 dan 45 tahun. Kami menemukan bahwa faktor melek huruf perempuan, tingkat paparan media dan ukuran keluarga kecil, kemungkinan merupakan indikator pemberdayaan pe- rempuan yang berkolerasi dengan tingkat bunuh diri yang tinggi pada perempuan di kelompok usia ini," tandas Mayer, seperti dikutip dari BBC, Selasa barusan. Mayer melanjutkan, dirinya percaya bahwa tingginya tingkat bunuh diri pada kaum IRT di India terkait dengan sifat transformasi sosial dalam keluarga yang terjadi di negara tersebut. Dia percaya, harapan tentang peran fotovint