Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1990-06-03
Halaman: 07

Konten


3 JUNI 1990 ons of people an yang me- ang di selu- akanan yang dan mema- h memprak- ingan dimu- ll soon begin.. ertandingan ing melalui mayself war- marik, tetapi, saya mende- ed, ada juga ah lumbung dout now. hingga saya agalan atau aknya tahu mencuci pi- dicuci, kata sh. enjadi jelas. the bus was guru bahwa idup. any letters for an. Ia tidak e and money an menyia- er sick daug- t tidur anak yiar lain akan baik, karena dan sangat di- hnya. (D.N.I). an Hal I) asih menekuni a, Desak juga cang ancang- masa depannya. k masa depan, elesai, saya ma- memperdalam mencari peng- yang juga se- cana orang tua embuka usaha ulu yang merin- i dengan juru- mi. Sudah ten- cunya sesuai ke- "" ujar Desak S. tanpa me- ngkap siapa "Si aurant nyaman di C 832 MINGGU, 3 JUNI 1990 CE I DIALOG NE Ikut-ikutan Wabah Globalisasi 0 leh karena sang istri mengancam hendak kembali ke orang tuanya, Jublag dengan terpaksa akhirnya mau juga mengajak- nya berweek end semalam. Ini, memang harapan lama istri Jublag. Sebagai wanita karier yang baru lagi mulai meniti terang masa depan yang membayang di masa datang, Luh Kemong me- mang tak mau lagi dibilang kuper, alias kurang pergaulan. Karena itu, ia lantas menyeret Jub- lag masuk sebuah rumah makan ternama di bi- langan Denpasar. Begitu duduk, ia langsung meng-order bistik, kentang goreng, dan juice advokat kegemaran- nya tentu saja kegemaran kalau lagi ada duit sisa anggaran belanja dapur. Tak ada kata-kata meluncur dari mulut Jublag, walau sang istri berulang kali bercerita tentang gosip yang ter- ekam dalam arisan ibu-ibu PKK pekan silam. Hanya sesekali terdengar sahutan hemmm hemmm hemm dari mulut Jublag. Itu pun tak jelas benar karena suaranya yang tertahan. Keluar dari rumah makan ternama, Luh Ke- mong kembali menyeret Jublag masuk bioskop. Film dagelan Dono dkk rupanya tak membang- kitkan seleranya. Ia pun menarik tangan Jublag untuk selanjutnya melesat kesupermarket. Ha- nya mutar-mutar keliling dari satu stan ke stan lainnya, ditambah lagi perut sudah kepenuhan kentang goreng, Luh Kemong tampak kepayah- an. Ia pun kembali menyeret Jublag ke luar supermarket, lalu menyetop mikrolet. Pulang. Itu memang kata yang senantiasa diharap Jub- lag meluncur dari mulut sang istri tercinta. Mak- lum saja, selama perjalanan mutar-mutar di te- ngah kota, hati Jublag sudah tertambat di atas guling. Saban malam Minggu, kalau saja istri- nya tak mengancam seperti semalam, dia pasti sudah mendengkur. Pukul delapan malam, su- dah termasuk begadang bagi Jublag yang monoh itu. "Nah, kalau mau sekali-sekali keliling kota, 'kan nampak segar sekarang," puji istrinya be- gitu mereka tiba di rumah. "Masa ! sudah sepu- luh tahunan lebih tinggal di kota, mampir ke supermarket saja tak pernah. Malu dong mama kalau dalam pertemuan arisan selalu saja jadi pendengar yang baek. Belanjanya di warung me- lulu," celotehnya pula sembari mengipas- ngipaskan rambutnya yang baru tiga hari lalu 'dikemas' di salon. Seperti biasanya, kalau sudah dapat menak- lukkan Jublag dengan ancamannya, Luh Ke- mong pasti akan berceloteh panjang. Terus saja menceracau bagaikan kutilang kelaparan. Dan, seperti biasanya pula, kalau sudah merasa diker- jain sang istri tercinta, Jublag pasti akan diam. Paling-paling hanya menyahut dengan hemmm hemmmmm. Tetapi, malam kemarin dia rupa- nya tak tahan juga. Agak di luar skenario biasa- nya, Jublag malah bertanya ketus. (6 "Terus terang saja, Luh. Beli itu sesungguh- nya muak dengan kepura-puraan tadi. "Apa sih yang sebenarnya kau cari, Luh ?" Jublag meng- henyakkan pantatnya keras-keras di atas kursi bambu yang sudah pula keropos beberapa san- darannya. "Ehhh, ne kenken. Kok malah marah. Maka- nya, saban hari jangan hanya ngumpet di kamar melulu. Sekali-sekali nonton teve kek, atau baca koran gitu. Biar tahu perkembangan zaman. Orang beli majalah kok malah dilarang. Dibi- lang majalah slenar-slenor. Dasar juga kelahiran kampung," tangkis istrinya sengit. Dan, inilah sesungguhnya yang tak diharap Jublag. Karena- nya, sekali lagi biasanya, sehabis sang istri ngambek, Jublag akan memilih diam saja. Rupa- nya, kali ini dia benar-benar lupa pada 'konven- si' ini. XY "Kemajuan model apa yang kau harapkan, Luh? Masuk rumah makan bukan untuk menik- mati lezatnya hidangan, tetapi sekadar biar per- nah dilihat orang lain, Wouuu, kau ini sudah ikut-ikutan terkena wabah penyakit globali- sasi!" "He, heit. Ini omongan apa lagi, Pa ? Globali- sasi apaan tuh!" 'penyakit kekota-kotaan' istri Jublag, rupanya, sudah kambuh lagi. Lha, ya itu tadi. Arisan hanya ikut-ikutan. La- lu, nanti ke karaoke juga ikut-ikutan hanya ka- rena ibu-ibu lainnya diajak suaminya ke karao- ke, padahal Ibu ini tahunya lagu apa sih? Paling juga tembang mocopat. Makan bistik bukan un- tuk merasakan enaknya, tetapi biar dibilang maju saja. Padahal, be guling Men Rebo atau Lodra saja jelas masih lebih enak dan pas di lidahmu. Dan, ke swalayan, department store atau supermarket, apa benar ibu perlu ? Jangan- jangan besok lantas ibu mau didaftarkan ke fit- ness centre. Atau mau kursus modeling. Nah, itu dia yang sudah sampai ke tingkat farah nama- nya," ujar Jublag sambil ngeloyor ke kamar tidur. MAHKOTA Rambut Rapi dan Praktis INILAH model rambut yang pernah ngetop di tahun 70-an, saat dunia hair styling masih be- lum begitu menggebu di Indo- nesia. Dan kini nampaknya kembali tampil ke permukaan. Ibarat roda, dunia mode, terma- suk mode rambut, memang ber- putar terus. Di atas bad, diam-diam Jublag bersimpuh. Eh, dia berdoa dalam hati. "Mudah-mudahan saja istri saya tak minta diajak ke pub untuk berlam- bada," bisiknya. Bayangkan saja. Binatang apa itu lambada, Jublag sendiri tak tahu persis. Ia hanya pernah nguping dari bosnya di kantor yang kebetulan seorang ibu. ●NIRTA Bali Post/Rommy RAPI-Model rambut rapi, apik dan praktis, cocok dalam kondisi bagaimana pun. Model ini (lihat foto) memang sederhana dan praktis. Dan kali ini Anda kami ajak mengenal kembali model tahun 70-an itu. Rupanya sedikit banyak model seperti ini masih diterapkan se- bagian dari kita. Samuel MT, 19 tahun, dalam foto tersebut terlihat sederhana dengan model seperti itu. Prak- tis dan mudah cara perawatan- nya. Di samping mengesankan penampilan yang rapi. Cocok bagi anak sekolah yang meng- utamakan kerapian namun te- tap trendy. Dalam menata rambut model ini perlu dilakukan blowing, di- sesuaikan dengan bentuk wajah yang bersangkutan tentunya. Nah, jika dengan bantuan sedi- kit tarikan tangan pada rambut di sekitar kening, maka akan bi- sa mempertinggi daya tarik itu. (Mr. Rommy). Mode Minggu Ini Kedua rancangan ini dibuat untuk kesempatan menghadiri acara-acara resmi di malam hari. Semua menonjolkan keindahan tubuh wanita terutama bagian bahu (yang sengaja dibuat terbuka). Penempatan lukisan bordir yang tepat menambah keanggunan pemakainya. Pilihan warna dasar pakaian boleh hitam boleh juga putih, tergantung selera. Begitu juga dengan bordirnya, bisa diganti dengan bahan yang bernama gemerlap bila diterpa sinar. (1 Ketut Dama). H ubungan asmara seyo- gyanya memang didasari kasih sayang yang tulus, dengan harapan dapat menjadi landas- an membangun rumah tangga. Namun keadaan tidak selalu de- mikian. Percintaan antara re- kan sekerja dapat juga diman- faatkan salah satu pihak untuk kepentingan lain. Komersial mi- salnya, Tampaknya memang se- perti dalam cerita detektif saja, tetapi begitulah kenyataannya. Jika Anda ingin mengem- bangkan karir. Anda harus membentuk citra yang profesio- nal dalam lingkungan pekerja an Anda. Pusatkanlah kegiatan- kegiatan Anda pada hal-hal ke- dinasan yang bermanfaat bagi perusahaan/kantor tempat An- da bekerja. Karena lingkungan pekerjaan atau kantor adalah Hindarilah Percintaan di Kantor Cinta Flora, Cinta Fauna Hal ini lebih menambah frus- tasinya. Kehilangan orang ter- cinta tempat bersandar, ke- dudukan goyah, rekan-rekan bersikap sinis. Kisah Jaka Tingkir dan Buaya Dengan berpacaran di kantor, Konon, sang tragis, yang mi- ada sebuah ceritera me- seorang wanita akan kehilang- an citra profesionalnya. Rekan- rekannya kurang menghargai, karena mereka akan berfikir, "Ah, Ibu A itu ternyata biasa- biasa saja. Gampang terpeng- aruh oleh perasaan, jadi tentu- nya keputusan-keputusannya selama ini juga berdasarkan perasaan. Bukan penalaran, su- lit sekali untuk mengembalikan citra profesional jika telah ter- tanam kesan demikian. Orang mulai meragukan kemampuan Anda, dan besar kemungkinan atasan Anda mempermasalah- kannya pula. Ini berarti ke- dudukan Anda jadi goyah. rip dongeng. Tatkala perang Dunia Kedua berkecamuk, be- berapa batalyon tentera Je- pang yang karena terdesak mu- suh, terpaksa mengadakan ge- rak mundur dengan nyeberangi sebuah rawa di Bir- ma. Namun apa yang mereka lakukan bukannya membuat selamat. Sial. Begitu ribuan prajurit Dai Nippon itu sampai di tengah rawa, dalam beber- apa menit saja mereka runyam berantakan. Bukan karena se- rangan musuh, tapi ludes dira- jam ribuan buaya. Dari kopral sampai jenderal tak satupun lolos. raannya ia sempat menyusuri sebuah sungai yang besar dan dalam dan ia lakukan dengan menggunakan "getek" (rakit dari bambu). Di tengah perja- lanan ia dihadang oleh gerom- bolan buaya yang lapar yang hendak memangsanya. Jaka Tingkir tak gentar, ia hadapi buaya-buaya tersebut dan per- tarungan sengit antara Jaka Tingkir melawan sekitar 40 ekor buayapun terjadi. Berkat kesaktiannya, Jaka Tingkir akhirnya berhasil menakluk- kan gerombolan buaya ter- sebut. tempat Anda dituntut mencu- rahkan kemampuan dan ke- trampilan, membuktikan keta- jaman otak dan kebenaran pe- nalaran. Dalam lingkungan pekerjaan, seorang wanita dinilai berda- sarkan kemampuannya melak- sanakan tanggung jawab sesuai dengan jabatannya, dan bukan berdasarkan kemampuan mengelola rumah tangga. Per- gaulan di kantor lebih banyak diwarnai hubungan yang lebih rasional untuk kepentingan pe- kerjaan. Jelas bahwa pergaulan demikian membangkitkan sua- sana resmi dan kerapkali pula menegangkan. Itulah sebabnya bagi seorang wanita, beban tu- BETAP ETAPA jengkelnya seo- rang ibu ketika me- nyaksikan pot bunga antik ke- sayangannya hancur beranta- kan dipecahkan anak lelakinya yang berusia 3 (tiga) tahun. Se- belumnya si anak sudah membi- kin kesal karena dinding kamar tamu keluarganya dihiasi ber- bagai coretan pinsil. Kekesalan si ibu semakin menjadi ketika seluruh peralatan meubeler (me- ja dan kursi) serta perabotan ru- mah tangga lainnya dijadikan mobil-mobilan, didorong- dorong, menerobos di bawah- nya, dijungkirbalikkan, dsbnya oleh si anak. "Rupanya barang-barang di rumah ini sudah tidak aman la- gi," keluh ibu tadi. Kelakuan lain yang juga membikin jengkel dan kesal ibu tadi, saat si anak mencoba me- makai kaca mata ayahnya, membawa tas kantor, berdasi seolah berperan sebagai karya- wan. Bahkan suatu kali sang ibu menyaksikan betapa arloji ayah yang mahal dan bagus dicoba di- pakai oleh anaknya. Tingkah polah anak-anak se- perti itu merupakan suatu per- istiwa yang sudah lumrah dan sering dialami mayoritas ibu ru- mah tangga. Dari gejala itu lan- tas timbul pertanyaan: Nakal- kah anak itu? Apakah perlu di- hukum? Bagaimana caranya agar peralatan meubeler tidak sampai rusak oleh tingkah si anak itu? Marilah kita selidiki apakah sebenarnya yang ter- jadi. Seperti yang terjadi pada orang dewasa, anak juga memi- liki hasrat menyatakan atau mengekspresikan dirinya. Da- lam masa pertumbuhannya si anak mempunyai energi terten- tu yang perlu diekspresi ke- luar. Oleh karena itu sering kita menyaksikan seorang anak yang tidak mau tinggal diam. Sebentar dia lari, melompat da- Menghadapi Anak yang Bertingkah Usil nginan mengekspresikan apa yang ada dalam diri, mata dan mengendalikan tangannya. Bu- kankah hal itu sangat penting untuk persiapan menulis bila si anak bersekolah kelak? "Bayangkan Mbakyu, pot bu- nga yang saya peroleh waktu ulang tahun pecah disenggol- nya. Baru-baru ini arloji ayah- nya yang mahal mau coba-coba dipakainya," ujar seorang ibu mengadu kepada tetangganya. "Tetapi yang paling saya kha- watirkan, kalau sudah lari-lari dan loncat dari kursi atau tem- pat tidur tanpa memakai perhi- tungan!" Dari kalimat terakhir itu me- mang sangat wajar bila orang tua yang jauh lebih berpeng- alaman merasa sangat khawatir mengenai anaknya yang mung- kin akan jatuh, celaka, cedera, Bali Post luka, memar, atau patah tulang sebagai akibat tingkahnya itu. Wajar pula bila orang tua yang jauh lebih berpengalaman dari- pada anaknya memberikan hu- kuman fisik. Namun sebagai orang tua sadarkah Anda fae- dah anak berlari-lari, melom- pat, mendorong kursi, mencoret. dinding dsbnya itu? Seorang anak yang tengah berkembang dan dalam pertum- buhan ototnya perlu dilatih. Seakan ada mekanisme atau do- gas kerap kali merupakan se- suatu yang membingungkan, menegangkan dan menakut- kan. Akan makin kacau lagi jika ditambah, beban emosional yang timbul karena percintaan dengan sesama rekan sekerja. Besar kemungkinannya, "per- formance" menjadi kacaua se- hingga prestasi mundur. Dan karena kemundurannya itu ke- mudian mempengaruhi kete- nangan jiwa, hubungan per- cintaan akan terpengaruhi pula. Kerapkali pula masalah seks digunakan oleh seorang pega- wai untuk memperoleh kenai- kan dalam jenjang karir. Ini da- pat terjadi baik pada pegawai pria maupun wanita. Biasanya memang seorang yang berke- dudukan lebih tinggi dari yang lain ia berada dalam posisi yang dapat menentukan nasib karya- wan yang di bawahnya. Selagi hubungan terjalin akrab, dapat saja si pegawai yang lebih rendah jabatannya dikatrol naik pangkat. Tanpa mempedulikan kemampuannya untuk jabatan tertentu. asmara rongan tertentu yang me- nyebabkan si anak harus berge- rak, sekaligus melatih koordi- nasi dan keterampilan motorik- nya. Dalam berlari, melompat atau memanjat, kesemuanya itu memerlukan latihan dan kerja sama yang harmonis antara ber- bagai anggota tubuh. Demikian juga mencoret dinding, bukan saja merupakan penjelmaan ke- butuhan menyatakan diri, na- mun ia (si anak) juga tengah me- latih keterpaduan antara kei- Namun, jika hubungan per- cintaan memudar, si pegawai yang baru naik pangkat akan kehilangan backingnya. Situasi jadi lebih rumit lagi jika terbuk- ti ia tidak mampu melaksana- kan tanggung jawabnya dalam jabatan itu. Lingkungan kantor yang su- dah tahu liku-likunya memper- oleh jabatan itu, tentu akan membuatnya lebih malu lagi. Bahan : 1 ekor ikan kakap bersihkan dan gerat-gerat, 1 sendok ma- kan air jeruk nipis 3 sendok ma- ri kursi, merangkak di bawah kan margarine, 1 buah bawang meja atau mungkin mencoba bombay, belah dua dan iris ti- memegang jeruji jendela untuk pis-tipis, 4 buah cabai merah, dipanjat. Saat lainnya terlihat iris serong tipis, 750 gram tomat si anak asyik bermain-main de- diparut dan disaring diambil ngan air. Atau bisa juga seperti sarinya, 1/2 buah nenas, belah ja- contoh tadi dia mencoret-coret di empat, kemudian potong- dinding ruang tamunya untuk potong sepanjang kurang lebih menunjukkan karya seninya. 4 cm, 1 buah mentimun, belah Pihak orang tua memang wajar jadi empat, dan potong-potong merasa jengkel dan khawatir karena ruang tamu yang diha- rapkan senantiasa rapi dan ter- atur ternyata selalu menjadi "arena" bermain si anak. Hias- an mungil di meja sudut yang dengan susah-payah ditata rapi akhirnya diaduk-aduk tidak keruan. Mungkin juga akibat tingkah si anak itu mengakibat- kan kerugian material yang ti- dak sedikit. Demikian juga bila anak me- makai tas kantor atau arloji ayah, berlagak seperti atasan. Saat lain mendorong kursi me- niru lagak seorang supir, me- lompat meniru gaya Tarzan di televisi. Salahkah anak itu? Dari Aspek penglihatan orang tua barangkali anak itu salah atau nakal. Namun sadarkah Anda? Sebenarnya anak ber- perilaku demikian itu untuk berlatih memainkan berbagai peran yang sebenarnya sehari- hari harus kita lakukan atau ja- lani sebagai orang dewasa da- lam bermasyarakat. Uraian di atas tidak dimak- sudkan agar orang tua mem- biarkan anak menjadi tidak mengenal normal. Anak harus mengetahui, di rumah seperti juga di masyarakat terdapat aturan atau norma yang harus dipatuhi. Mendorong kursi bu- kan saja menyebabkan benda itu cepat rusak, tetapi juga me- nimbulkan suara bising yang mengganggu adik kecil dan ayah yang tengah istirahat. Demiki- an juga membiarkan anak ber- main dengan menggunakan ka- ca mata ayah berarti tidak me- nanamkan sikap "menghargai" barang-barang di sekitarnya, IKAN MASAK TOMAT Itulah sebabnya hindarilah percintaan di kantor, bahaya- nya terlalu besar," Tidak berar- ti Anda yang sedang membina hubungan cinta kasih dengan sesama rekan sekerja harus langsung membatalkannya! Ba- gaimanapun juga lingkungan pekerjaan adalah wadah tem- pat Anda memasyarakat. Na- mun, harap Anda selalu ingat akan resiko yang Anda hadapi jika berpacaran di kantor. Se- baiknya berilah batasan jelas antara kehidupan pribadi dan kehidupan karir. Memang tidak mudah melaksanakannya, teta- pi paling tidak Anda dapat men- coba. *** (Es Constantina). sepanjang ±4 cm, 1 buah wortel belah jadi empat dan potong- potong sepanjang ± 4 cm, 2 ba- tang daun bawang, iris-iris tipis +2 cm, garam, merica dan bum- bu penyedap rasa secukupnya, minyak goreng secukupnya. Bumbu yang dihaluskan : 10 buah bawang merah, 4 siung bawang putih, 1 potong ja- he, 4 buah cabai memeh. Cara membuatnya : -Lumuri ikan dengan garam dan air jeruk nipis serta pe- nyedap rasa, biarkan hingga meresap, panaskan minyak, go- reng ikan hingga kuning kecok- latan dan matang, angkat. -Panaskah margarine, tumis bumbu yang telah dihaluskan, apalagi milik orang lain. Pem- berian kebebasan yang tidak di- ikuti disiplin tertentu hanya akan membuat anak mengalami kesulitan dan adaptasi diri di kemudianhari. Resep Masakan Minggu Ini MENGERJAKAN: Kebiasaan serba membebas- kan seperti juga serba melarang dapat menyebabkan anak tidak mampu mandiri, mengalami ke- sulitan dalam adaptasi diri, su- kar mengalami keputusan di saat kritis dan bingung bila di- timpa persoalan. Anak yang ter- biasa bebas dan tidak ada la- rangan, tidak mustahil akan menjadi anak yang tidak punya pegangan norma mana yang be- "nar dan salah. Sebaliknya serba melarang mengakibatkan anak takut berinisiatif dan memati- kan daya fantasi si anak. Kita ambil perbandingan ke- pada guru melukis atau guru menggambar. Ada yang berang- gapan, mengajarkan teknik atau metode menggambar de- ngan patokan-patokan tertentu sejak kecil hanya akan memati- kan kreativitas dan kepekaan anak dalam mengolah dan me- nyerap lingkungan, meskipun anak itu berbakat melukis. Mengajar anak melukis rumah bentuk ruma saja dan tidak mampu melirik alternatif lain yang banyak jumlahnya. Orang tua sering egois dan lu- pa, sebenarnya bentuk rumah (Bersambung ke Hal X, kol 7) bawang bombay dan cabai me- rah hingga harum. Tuangi sari tomat, dan masak hingga men- didih, setelah itu masukkan wortel, nenas, timun dan daun bawang. Tambahkan pula ga- ram, merica dan bumbu pe- nyedap. Didihkan sekali lagi, kemudian angkat. Hidangkan ikan dengan saus tomat. SAYUR MENIR Bahan-bahan : 2 ikat bayam, 2 buah labu siam, 2 buah jagung muda, 3 ba- wang merah, seruas jari kunci, 2 lembar daun salam, 1 sendok teh garam (secukupnya), 800 cc (4 gelas) air. Cara membuatnya : Bayam dicuci, dan dipetik dari tangkainya. Labu siam dibersihkan dan dipotong-potong persegi sebe- sar dadu. - Jagung muda dipipil. - Haluskan bawang merah, kunci dimemarkan. -Campurkan bawang merah yang telah dihaluskan dengan kunci dan air, tambahkan ja- gung didihkan. Setelah mendidih masuk- kan labu siam, masak hingga matang. Terakhir masukkan bayam, aduk-aduk sebentar dan angkat (IKS). PT WISATA JP. Jln. Diponegoro No. 188-188A Telp. 34829 Denpasar. MENYEDIAKAN: * Shower Curtain Gorden - Vitrage - Reel . *Bath Towel-Hand Towel Face Towel Pool To- wel. Elite Spring BED-pilow Sheet-pilow case . Blanket Matras Pro- tector * Bed Cover-Tenunan Ball Tissue Table Cloth * Napkin. DECOR PANGGUNG PEMBUATAN BED COVER C. 907 Ceritera mengerikan di sepu- tar perilaku buaya memang cu- kup banyak. Kejadian lain yang memilukan pada tahun 1976. Dilaporkan oleh sebuah surat khabar, sebanyak 40 orang pe- numpang sebuah kapal Ferry yang tenggelam tewas dicaplok buaya. Gangguan buaya yang sering terjadi hingga kini, dian- taranya di perairan sekitar Australia Utara, yang terkenal padat populasinya. Keganasan reptilia purba ini bukan hanya terjadi di abad- abad masehi. Sejak awal kehi- dupan manusia, binatang ini telah dikenal sebagai mahluk yang menakutkan dan garang. Itu sebabnya, nelayan atau penduduk sekitar sungai akan girang manakala melihat buaya terbunuh atau berhasil membu- nuhnya sendiri. Karena mereka merasa lingkungannya akan aman, walaupun sesungguhnya buaya mau menyerang manusia lantaran terpaksa atau kaget. Tapi dalam perkembangan selanjutnya, orang membunuh buaya bukan semata-mata un- tuk mengamankan lingkungan, melainkan lebih ditujukan se- bagai mata pencaharian. De- ngan kemajuan teknologi, kulit buaya bisa dimasak untuk bah- an industri berharga, seperti ikat pinggang, sepatu, tas, ja. ket, topi, dll. Kulit buaya mahal harganya, ini yang memancing minat orang untuk memburu- nya, mulai dari cara tradisional yang menggunakan tombak atau jerat sampai dengan menggunakan peluru bedil. Tidak mengherankan, di ra- wa-rawa, sungai atau danau di Sumatera, Kalimantan dll po- pulasinya sudah demikian me- rosot. Apalagi di Jawa atau Bali, sudah amat langka. Mung- kin satu-satunya daerah di In- 1285k A pabila kita perhatikan, memang manusia suka cerita mengenai kehidupan yang lain, apalagi kalau cerita itu meng- enai misteri, kehidupan rumah tangga orang lain, cinta, seks dan masih banyak lagi macam cerita yang sensasional. Memang gosip (bergunjing) langsung dikaitkan dengan sua- tu yang jahat. Kita rata-rata ti dak mau mengakui, bahwa kita sebenarnya sesekali suka juga bergosip dan terlibat didalam nya. Maka sebaiknya, apabila bercerita kita coba membatasi diri, agar tidak memberikan se- macam pendapat ataupun ko- mentar yang menghakimi. Konon menurut beberapa ah- li, mereka yang terkena pe- nyakit gosip yang berlebih lebihan diberi julukan "Chro- nic mouth movers" (mulut yang selalu bergerak). Adakalanya mereka bergosip tidak dengan maksud tertentu tetapi begitu- lah mulut mereka, mesti selalu Kelas tersendiri donesia yang populasinya ma- sih tinggi adalah di sungai- sungai di Irian Jaya. Tidak Selamanya Gosip Itu Buruk ABBIE UPMARKET DEN STORE Jaka Tingkir Adalah seorang tokoh legen- daris yang juga tercatat dalam sejarah Jawa, yakni Jaka Ting- kir. Ia hidup di kerajaan De- wwwwww & ערכות אוויאי ◄ mak, dan ia pula yang berhasil mendirikan kerajaan sekaligus menjadi raja Pajang, dengan gelar Sultan Hadi Wijaya. Semula ia dikenal sebagai pemuda dari desa Tingkir yang kemudian populer karena ke- saktiannya. Tingkir datang ke pusat kerajaan Demak untuk mengabdikan diri sebagai pra- jurit pada Sultan Trenggana. Tetapi kemudian ia dipecat dan diusir dari kerajaan karena te- lah membuat beberapa kesa- lahan, diantaranya telah mem- bunuh Dadung Awuk. Pemuda Tingkir akhirnya mengembara. Konon, dalam pengemba- (Foto: Guntoro). JAKA TINGKIR CILIK - Heru-Pelajar SD Padangsambian (Badung) mendemonstrasikan kebolehannya bagaikan Jaka Tingkir berjalan di- punggung buaya. Begitu lehernya terinjak, si buaya menggeliat dan langsung menyahut kaki si Kecil. Tapi Heru lebih cekatan me- nyelamatkannya. Sebuah atraksi segar yang mendebarkan. dalam keadaan bergerak. Kare- na itu, sering kali kita mende- ngar ada yang mengatakan, "Aduh maaf ya, saya sebenar- nya tidak bermaksud begitu, saya tidak bermaksud berbica- ra jelek tentang dia." Rasa putus asa, kebosanan, ti- dak mempunyai kesibukan dan banyak waktu yang kosong, me- rupakan kuman-kuman yang dapat berkembang menjadi pe- nyakit gosip. Mereka yang hi- dup terpencil dari kegiatan ber- masyarakat, menggunakan go- sip untuk dapat berkomunikasi. Tetapi mereka tetap merasa se- pi karena terpisah dari kemanu- siaan. Seseorang yang terus me- nerus merasa bosan dan akan membuat-buat cerita, dan akhirnya mereka percaya akan cerita yang dibuat-buat itu. Se- perti apa yang dikatakan Dok- ter Robin "All these lonely, bored people are so involved in gossip that they don't always realize they are telling tales or exaggerating. In short, they believe their own fabri- PARABOLA !! PARABOLA !! JANGAN SALAH PILIH!! INGAT DENGAN D.S.U. ANTENA PARABOLA Anda Dapat Menikmati Dunia Dengan Santai Bersama Kami. Jelas-Terang-Nyaman dan Mengasyikan !!! Spesialis Antena Parabola www. ANTENNA HALAMAN VII BARNES TINE TIARA DEWATA NAN ANAK-ANAK Tetapi buaya-buaya yang su-- dah terdesak itu bukannya ia habisi nyawanya, melainkan di- manfaatkan oleh Jaka Tingkir, disuruh mengusung "getek- "nya, sehingga Jaka Tingkir tak susah-susah mendayungnya hingga sampai di tujuan.- Benarkah kisah Jaka Tingkir (Bersambung ke Hal XI, kol 5) (38) 234 www. opings STUT cation, (amarah yang ditekan/ terpendam dapat berbalik juga menjadi gosip yang mencelaka- kan, begitu juga rasa iri dan cemburu). DOMO Tidak semua gosip sifatnya negatif atau buruk, mentang ada beberapa jenis gosip yang membuat pendengarnya mem- peroleh pengalaman/pelajaran. Pengelompokan-penge- lompokan mana gosip yang baik dan yang buruk me mang tergantung kebutuhan se- seorang. Yang jelas gosip yang selalu memvonis dan menjatuh- kan martabat seseorang adalah kejam, bak fitnahan. Meskipun demikian, kegiatan gosip meng- gosip bisa menimbulkan permu- suhan, apabila jika di antara anggota gosip atau ada yang bermuka seribu dan bermulut sejuta, dapat dari sana, dilapor- kan kesini dan dibumbui. Tidak semuanya gosip itu bu- ruk, apabila digunakan dengan cara terpelajar, yaitu dijadikan (Bersambung ke Hal X, kol 8) Garansi 1 Tahun. Show Room & Service Station Rudy Electronis Service Jln. Thamrin No. 20 A Telp. 22314 Dps. Menerima Pesanan Modulator dan Aktif Combi- ner untuk Hotel, hanya de- ngan satu kabel dapat me nyalurkan 8 acara TV. Ter sedia dari ukuran 9 Feet sampai dengan 25 Feet; DSU Parabola Jaminan Mutu C 858 2cm Color Rendition Chart