Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1990-06-03
Halaman: 08

Konten


4cm HALAMAN VIII Kapan, Arja di Bale Banjar yang profesional. Arja di Bale Banjar, dagang obat di bawah pohon beringin. Keduanya mendapat tempat. Di satu desa kejadiannya amat memilukan. Dagang obat yang kehadirannya karena adanya Arja di Bale Banjar lebih men- dapat perhatian. Karena de- ngan obat menjanjikan atraksi menyeramkan. APA sebabnya Anda suka benar menonton Arja?. Di suatu hari, di hari Umanis Galungan di Banjar Tampak Gangsul Denpasar, di sana tengah dipertunjukkan Arja. Saya datang untuk seorang Monjong dan Sadru. Itulah sebuah jawaban dari seorang penonton. Barangkali tak sedikit orang punya alasan menonton Arja se- perti pengakuan di atas tadi. Karena selain Monjong dan Sa- dru masih ada tokoh-tokoh lain- nya yang mungkin difanatiskan oleh beberapa penonton. Seo- rang Ribu, tokoh si Mantri Bu- duh. Atau ketika masa aktifnya Si Liku yang diperankan oleh seorang bernama I Sadru. Liku gila dan norak ini memang se- perti gila beneran jika di pang- gung. Sebuah pesona yang di- buat oleh beberapa tokoh seka- ligus membangun kesenangan orang-orang terhadap Arja. Pa- dahal jika dirunut, pada jenis penonton seperti tadi belum tentu suka benar akan kesenian Arja secara keseluruhan. Tapi di antara para penonton seperti itu, tokoh masih ada yang meng- aku punya latar lain, jika ia me- nonton. Misalnya saja, mereka menonton Arja karena suka mendengarkan tembang dan ada sesuatu yang terangkat dari keseharian dirinya dalam keru- tinan hidup. Barangkali juga sebuah ke- senian Arja yng memberikan tembang yang meruang itu mengangkat dirinya ke dalam pesona kesunyian dari satu ira- ma tembang yang mempesona dirinya. Atau barangkali kata pemujaan lainnya terhadap Ar- ja; saya menikmati suatu yang amat erotis jika menonton dan mendengar tembang Arja. Berangkat dari dua jenis pe- nonton Arja seperti itu tadi, bi- sa saja memberikan suatu hal yang menarik untuk mencipta- kan Arja. Walaupun dari sudut yang paling sederhana serta bu- kan sebagai seorang yang pa- ham benar akan sebuah dunia kesenian teater tradisional ini. Dan jika bertanya lebih jauh, apakah sebabnya Anda suka be- nar dan fanatis terhadap tokoh Monjong dan Sadru sebagai Punta dan Wijil?. Kita yang pernah menyaksi- TRI Stasiun DENPASAR Minggu, 3 Juni 1990 09.00 Lintasan Peristiwa 09.10 Panorama Indonesia 09.25 Pelaku dan Peristiwa 09.50 Harapan Indonesia 10.10 Ketrampilan Keluarga 10.30 FS "Akademi Polisi" 10.55 Album Minggu Ini 11.40 Film "Si Unyil" 12.05 Ria Jenaka 12.45 Film Cerita.. 14.05 Warta Berita 14.20 Dari Gelanggang ke Ge- palta langgang 17.30 Film Kartun 18.00 Berita Nusantara 18,30 Aneka Ria Anak-anak Nusantara 19.00 Berita Daerah 19.15 Tarian "Tari Legong Kraton" Sanggar Tari Warini Dps. 19.30 News in English 20.00 Berita Nasional 20.20 Asah Trampil 20.45 Mimbar Agama Kristen Protestan 21.10 Lagu Pop Daerah 21.35 Rubrik Teknologi 22.00 Dunia dalam Berita 22,25 Negeri Tercinta Nusan- tara ada setiap aliran musik atau bentuk musik terten- tu biasanya memiliki kekhasan tersendiri. Kekhasan itu terle- tak pada jenis-jenis alat musik penggiringnya, misalnya. Pada musik country terkenal banjo- nya atau pada dangdut, gen- dang dan serulingnya. Namun pada musik Jazz, yang sesung- guhnya "kaya" dengan alat-alat sebagai cirinya, kita ambil sa- xophone dan vibraphone saja sebagai wakilnya. Secara umum saxophone dan vibraphone me- mang sangat populer dalam jazz. malah kedua alat ini dise- but-sebut "lahir dari dunia jazz, seperti ditulis oleh Samboedi dalam buku Jazz, Sejarah dan To- koh-tokohnya, salah satu sumber tulisan ini. kan Sadru dan Monjong mentas, tahu di mana kelebihan tokoh tersebut. Jika Monjong dan Sa- dru tidak main niscaya jenis pe- nonton yang memfanatiskan- nya tak akan menonton Arja. Saxophone Yang justru menarik untuk ditelusuri tentang alat musik sa- xophone ini, tentang riwayat ke- Tuntutan kebutuhan akan ben- tuk banyolan yang dilontarkan Monjong atau Sadru sesungguh- nya bukan permanen harus di- temui lewat kesenian Arja. Tun- tutan akan banyolan atau: ger......, bisa saja ditemukan ke- mudian pada jenis kesenian lainnya. Di situ ada pilihan lain hiburan-hiburan yang meng- ocok perut pada kesenian Dra- ma Gong misalnya. Tokoh Dab- dab dan Kiul memberikan ke- mungkinan bentuk hiburan yang sama misalnya. Penonton yang sekadar men- cari hiburan berupa banyolan hanya sebagai pecinta sementa- ra dari sebuah kesenian Arja. Kebutuhan dirinya bisa ditukar dengan kesenian lainnya yang mengandung unsur yang seru- pa, lucu dan menghibur. Tapi penonton yang datang untuk menemukan erotis tembang dan tari Arja tidak bisa ditukar dengan kesenian lainnya. Misal- nya saja, jika kesenian teater lainnya seperti Topeng mem- berikan kebutuhan tembang dan tari, Arja tetap sebagai sua- tu yang mutlak diperlukan. Ada sesuatu yang tak bisa diganti. Penonton dengan cinta sejati ini kira-kira bisa mengajegkan Namun apapun ketimpangan yang ada, Parade Seni Rupa dan Desain III '90 (PSD III '90) telah Arja dalam perjalanan waktu dan dalam munculnya berbagai perkembangan kesenian. PSD III '90 Tentang Parade yang Pendek tergelar, diselenggarakan sela- ma enam hari (21-26 Mei) lalu di Museum Bali Denpasar. Timbul pertanyaan, apakah pameran yang mengetengahkan karya se- ni rupa dan desain itu masih da- lam kerangka introduksi? SEBUAH pameran, adalah se- buah penawaran sikap apresia- tif. Dengan begitu, perjumpaan antara karya seni dengan penik- adalah komunikasi matnya yang bukan saja merujuk wa- wasan, namun ia juga melibat- kan kepentingan emosi dan im- presi. Idealnya barangkali begi- tu. Hanya ketimpangan tak mungkin terelakkan. Di satu pi- hak mungkin tingkat apresiasi tak sampai sehingga karya men- jadi sesuatu yang bisu, sedang- kan pada sisi lain karya itu sen- diri memang tak menyampai- kan apa-apa. *** menonton Arja di Bale Banjar, Arja yang menari dari Banjar ke Banjar adalah suatu kenangan. Masa kejayaan Arja tak lagi ada di masa kini. Ada kesenian yang lebih praktis dan mungkin me- wakili ekspresi kondisi masa ki- ni. Ibarat hidangan, ada hidang- an yang lebih praktis. Kesenian tersebut adalah Drama Gong. Jika orang-orang Drama Gong, sama juga seperti menonton Arja ditinjau dari su- dut lama pertunjukan. Duduk di kursi hingga pagi dan mem- bayar sejumlah uang untuk kar- cis. Tradisi ini, menonton di kur- si dan membayar sejumlah kar- cis juga diciptakan oleh Arja. Sebelum Drama Gong mencapai popularitasnya, Arja menjadi primadona hiburan yang mem- berikan keuntungan materi. Ar- ja memberi keuntungan uang untuk menyongsong dana pem- bangunan sebuah Bale Banjar. Alternatif apa kira-kira yang mampu kembali membangun rasa cinta akan Arja? Seorang tokoh Sadru atau Monjong lain- nya yang memberi jaminan fa- natisme dari sebuah generasi Arja keberikutnya?. Atau di- perlukan alternatif yang me- nyusur pada akar dari kehidup- an yang asing dan sulit menik- mati suatu yang rumit dari sua- tu kesenian? Atau seperti se- buah hidangan, Arja perlu di- perkecil porsinya dengan harga yang lebih murah tanpa kehi- langan mutu kesenian? Misal- nya Arja mentas hanya 5 jam di Bale Banjar. Dan tampil dengan kepadatan sebuah pementasan Catatan Gus Martin lahirannya. Seorang Belgia ber- nama Adolphe Sax mencipta- kan instrumen ini buat pertama kalinya pada 1840. Gagasan ce- marlang Sax ini lahir dari per- soalan yang dihadapinya, yakni menginginkan sebuah instru- men-dengan mengembangkan clarinet yang telah ada yang dapat meniupkan nada-nada ok- taf dalam posisi jari-jari atas ta- ngan kiri dan jari-jari bawah ta- ngan kanan tidak berubah. Setelah berhasil mencipta- kan saxophone, Sax lalu mem- buat semua jenis yang ada da- lam keluarga saxophone seperti soprano, alto, tenor, baritone, dan bass saxophone. Saxophone memiliki warna suara yang khas. Akan tetapi, dalam sim- phoni orkestra pada abad 19, alat musik ini belum populer. Malah kehadirannya tak bisa di- Parade Pendek Apakah seni rupa? Apakah desain? Jika pertanyaan ini di- jawab dengan batasan definitif, ia terpaksa harus melalui debat panjang. PSD III '90 juga sedia- nya menjawab masalah itu, te- tapi sementara langkah yang harus dilakukannya adalah ja- waban dengan bentuk karya. Gambaran seni rupa dan desain, sementara, menjadi jelas dalam 22.50 Drama 23.40 Berita Terakhir 23.50 Film Lintas Panjang Musik Jazz Saxophone, Vibraphone, dan Big Band pada 1943. 382 Bali Post/TWS DISKUSI - Suasana diskusi dalam rangkaian acara "Parade Seni Rupa dan Desain III '90" yang diselenggara kan 21 hingga 26 Mei yl. di Museum Bali Denpasar. (3) Sedang ada di mana kita seka- rang ini?. Kehidupan member- ikan sejumlah pilihan yang menjanjikan. Nilai-nilai baru hadir sedemikian rupa mema- jangkan dirinya di sebelah ni- lai-nilai lama. Terkadang orang berpaling kepada nilai-nilai ba- ru. Ada suatu yang asing untuk dinikmati. Bahkan cendrung menikmati sesuatu karena mo- de. Tapi Arja memang suatu soal lain. Soal yang bisa saia di- sebabkan oleh kebebalan rasa. Adanya kebuntuan apresiasi karena Arja sendiri diibaratkan sebuah lukisan, ia terdiri dari garis-garis halus dan lenyap me- nyaran tanpa tekstur yang menjolok. Jika ada yang me. nyatakan Arja sebuah puisi yang orotis dalam teater kita, maka mengapresiasikan sebuah puisi agaknya memang lebih su- lit daripada menikmati sebuah kalimat jelas semacam kata mu- tiara atau sebuah slogan. Dan apabila ingin membangun ke- cintaan akan Arja, paling tidak beranikah sebuah bale banjer terlepas dari kaitan material tanpa mengharapkan keun- tungan uang seperti "ngupah" Drama Gong misalnya?. Ten- densi material ini kadang meng- halangi peran sebuah lembaga besar untuk melestarikan Arja. Kapan? (Pantiwi). terima. Baru pada awal abad 20, saxophone mulai terpakai da- lam marching band militer. Se- jak itulah saxophone secara perlahan mulai mendominasi kancah jazz. Malah kini mendo- minasi bidang solois musik jazz. Pada masa Perang Dunia I, sa- xophone menjadi alat yang pa- ling disukai, terutama di ka- langan musisi kulit putih. Para musisi Negro yang umumnya dari golongan ekonomi lemah tak mampu membeli alat terse- but karena mahal. Ada sederet- an nama musisi pemain saxop- hone yang jempolan antara lain Adrian Rollins yang lahir 1904, Jimmy Dorsey dengan kelom- pok "Dorsey Brothers"nya pada 1930, Bud Freeman, Coleman Hawkins, Lester Young, dan se- bagainya. Vibraphone dan Big Band Seperti juga saxophone, di be- lakang alat musik vibraphone Bali Post/rep. TOKOH-Dua di antara deretan musisi jazz yang jempolan bidang saxophone dan vibraphone. Coleman Hawkins dan Lionel Hampton, masing-masing memainkn alat yang dikuasainya itu. wujud bentuk. Sekalipun gam- baran kasarnya. Ada berbagai bentuk seni ru- pa dan desain disodorkan seba- gai materi pameran. Ini bertali- an dengan jurusan yang ada di Program Studi Seni Rupa dan De- sain PSSRD) Unud. Jurusan yang ada itu adalah : seni lukis, seni patung, keramik, kriya, de- sain grafis dan desain interior. Sebetulnya, jika missi PSD III '90 ini adalah juga bertujuan memperkenalkan keberadaan PSSRD, misi ini tetaplah bukan sesuatu yang naif. Hanya, para- de ini terlalu pendek untuk usa- ha semacam itu. PSSRD adalah sebuah lembaga formal yang mengkaji bentuk kesenirupaan 332 pun ada tokohnya. Tokoh musisi yang memperkenalkan alat mu- sik pukul ini adalah Red Norvo. Pada awalnya, Red memainkan xylophone pada 1925, kemudi- an pindah ke vibraphone - yang lebih ringkas disebut vibes ini -- Ada pula sumber yang me- nyebutkan bahwa yang men jadikan vibraphone terkenal adalah Lionel Hampton, yang sekaligus pula disebut "Bapak Vibraphone". Jago-jago vibrap- hone berikutnya adalah Milt Jackson, Cal Tjader dan banyak lagi. alat musik dari masa ke masa, Dengan banyaknya lahir alat- yang berarti pula menambah perbendaharaan instruksi jazz, semakin suburlah keinginan pa- ra musisi untuk membentuk or- kestra. Orkestra, dalam difinisi- nya disebut sebagai sebuah kumpulan musik bersetting komplet mulai dari alat musik gesek, tiup, petik, sampai pukul. Lebih sederhana dari bentuk orkestra adalah ensam- ble. Bentuk orkestra maupun ensamble ini sungguh menda- pat tempat di hati para pengge- mar jazz. Dari situasi ini lalu muncul trend baru, terbentuk- nya Big Band. Bali Post Pada prinsipnya, Big Band bentuknya lebih sederhana da- ripada ensamble. Akan tetapi pada Big Band lebih komplet pe- main brass section-nya dan aran- semen-nya ditulis dalam bentuk partitur untuk masing-masing pemain. Bentuk Big Band ini berkembang terus dalam jalur- hya masing-masing. Artinya, ada yang tetap menganut aliran jazz swing seperti kelompoknya Duke Ellington, atau Glen Mil- ler. Ada yang menganut aliran sweet macam Lawrence Welk, atau ada yang menganut gaya latin seperti Edmundo Ros, Xa- vier Cugat, Eddie Calvert, dll. Era Big Band mengalami ma- sa pelik pada sekitar tahun 1948. Bahkan banyak yang me- nyebut tahun itu sebagai tahun keruntuhan Big Band. Namun ada juga yang masih mampu bertahan. Kelompoknya Duke Ellington atau kelompoknya Benny Goodman malah mampu bertahan hingga 1970-an. *** Kelompok Skid Row Robot-robot Pemusik KESENIAN selalu mengejut- kan. Ia luput dari perhatian ki- ta. Kita mencarinya pada se- buah lukisan dan kita menemu- kannya dalam sebuah film. Apa- bila ada bidang di mana orang tidak berharap menemukan ke- senian, bidang itu adalah tekno- logi tinggi, dan apakah tidak se- harusnya kesenian itu juga me- rupakan cermin karya-karya ke- budayaan kita? Di bidang ini, kelompok baru seniman-teknisi telah muncul. Salah seorang wa- kil mereka yang paling baik adalah Peter Keene, orang In- ggris, yang lahir di Birmingham pada tahun 1953, yang telah menganggap Prancis sebagai bi- dan desain secara ilmiah. Ia adalah lembaga keilmuan de- ngan sasaran jelas dan luas. Seharusnya PSD, yang me- rupakan ajang kreativitas keka- ryaan bentuk, mampu menja- wab dan memaparkan keber- adaan PSSRD sebagai sebuah lembaga ilmiah, lebih tuntas, le- bih menyeluruh. Lebih-lebih la- gi, PSD itu sendiri diadakan di luar kampus. Ini berarti, orang awam ingin mengetahui lang. kah-langkah maupun proses studi dan berkarya. Apakah pa- rade yang pendek, yang hanya mengetengahkan beberapa ka- rya dari masing-masing jurusan dapat menggambarkan lebih banyak keberadaan PSSRD? Desain Ada dua bagian desain yang diketengahkan dalam pameran PSD III '90 ini, yakni desain gra- fis dan interior. Tetapi, apakah desain grafis dan apakah desa- in interior? Adalah Bill Dunn, Direktur Departemen Desain Grafik pada Academy of Art Col- lege, San Francisco, mengemuka- kan, desain grafis adalah perso- alan dan sekaligus pemecahan. Ia berada di tengah degup evo- lusi. Karena itu, seorang maha- siswa desain grafis akan menga lami tugas yang meliputi sega- la spektrum persoalan desain dan kesempatan yang memung- kinkan. Ini berarti, seseorang yang terlibat pada disain grafis memiliki ruang gerak yang sa- ngat luas sekali. Pada PSD III '90 baru lalu, mahasiswa jurusan desain gra- fis juga berniat menyodorkan Acara 103 FM DS Top Hit's BAGI Anda pecinta musik, Anda pasti sudah tidak asing la- gi dengan nama Sinead O'Connor. Sinead O'Connor yang kita kenal dengan hit'snya Nothing Compares 2 U-nya, lahir 8 De- sember 1967, di Dublin, Irlan- dia. Sejak remaja ia sudah rajin tarik suara dan main gitar. Seki- tar tahun '84, ia ikutan di grup Tua Nua. Lewat grup ini dan atas bantuan Bono, Vokalis U2; Sinead mulai diperhitungkan di blantika musik di Irlandia. Ta- hun '85 ia cabut ke London. Tentunya untuk mengembang- kan karir. Selama setahun itu ia menggarap, menulis sekaligus memproduksi album di Ensign bumnya, The Lion and the Cobra Records. Dan lahirlah debut al- (1987). 1. TH GARANSI LNB GARDINER USA. TERSEDIA Bali Post/dok dang kebudayaannya. Pada tahun 1986 ia memper- kenalkan stereo remotecontrol- nya (stereo yang dikendalikan dari jarak tertentu) di "Keseni- an OB", suatu pameran di Paris yang bertema benda sebagai se- ni. Kemudian pada tahun 1987 ia memperkenalkan robot-robot pemusik di "Habiter". Setelah Paris, ia mencoba di Lyon Okto- ber 1987 dengan sukses yang sa- ma besar. Sejak itu, di sanggar-sanggar seni, di pameran-pameran atau di Kota Ilmu Pengetahuan dan Industri selalu saja ada pamer- an Peter Keene di Prancis. Pa- merannya yang terakhir, "Ro- kenyataan itu. Meskipun tidak spektakuler, usaha semacam itu telah terlihat. Desain kartu na- ma karya Arif Budiman, misal- nya, mencoba menyodorkan na- fas pop. Atau pengenalan ben- tuk poster, advertising dgn tek- nik air brush. Sayang semua itu disajikan sepenggal-sepenggal, padahal, desain grafis memberi kesempatan luas untuk berek- sperimen. Padahal hasil-hasil karya grafis, pada perkembang- an belakangan ini telah meram- bah mencapai hasil yang spek- takuler. Pun pada interior. Penyajian maket sebuah restorant, atau gambar rancang, terlalu sedikit untuk menjawab gambaran wi- layah interior. Sebab, sebagai mana yang diungkapkan oleh Martha Miller, direktur Departe- men Desain Interior pada Aca- demy of Art College, San Francis- co, bahwa tantangan pendidi- kan desain interior sekarang ini adalah bagaimana mengimba- ngi lajunya perkembangan in- terior dengan tuntutan profesi. Ini berarti, seorang mahasiswa interior dituntut jeli mengama- ti perkembangan dan perubah- an apresiatif masyarakat terha- dap desain interior itu sendiri, yang pada akhirnya mengarah pada tuntutan profesionalisme di bidang desain interior. Apa- kah mahasiswa PSSRD jurusan interior mampu menjawab panggilan profesionalisme ? Ji- ka mau ideal, seharusnya Para- de Seni Rupa dan Desain ini adalah ajang untuk memperli- hatkan karya-karya spektaku- ler mereka. Andai saja...... (IWS). Tak diduganya sebelumnya, album itu mencetak sukses ber- at. Bahkan di Kanada kini me- raih platinum emas, di Inggris dan di Amerika. Sukses album pertama, makin memacu Si- nead. Makanya selama tahun '89 ia bergulat di Studio meng- garap album kedua. Album yang diberinya judul I Do Not What I Haven't Got, itu juga di- produksinya sendiri. Album ini dirilisnya 12 Maret 1990. Tapi sebelumnya, Januari, ia luncur- kan dulu single Nothing Compa- res 2 U. Lagu yang ditulis oleh Prince (pertama dibawakan oleh kelompok the Family) itu kontan melejit di berbagai versi jenjang tembang di Eropah dan Amerika. Di antaranya sempat nomor satu di Austria dan Aus- tralia. Sinead yang berambut ogah-ogahan itu tahun ini makin gemilang. Dan tak cuma di panggung musik. Cewek seting- gi 1.64 meter itupun, sempat main film segala. Tahun lalu ia (Bersambung ke Hal XI, kol 3) Exclusive SHOW ROOM & SERVICE STATION MO Skid Row, Berawal sebagai Pendamping nya adalah kelompok Bon Jovi. Lalu, apa kehebatan Skid Row? Majalah Metal Edge dalam Raiders Choise Award Winner '89- 90 menyebut, Skid Row berhasil merebut 8 kehormatan. Selengkapnya, mereka berhasil merebut predikat band terbaik, penyanyi pria dengan penam- pilan terbaik, album terbaik, la gu terbaik, vokalis terbaik, band metal terbaik, rock de- ngan penampilan terbaik, band baru terbaik, serta band video clips terbaik. Nah, kontan saja kelompok-kelompok metal lain- nya terperangah. Termasuk Bon Jovi, yang semula membimbing nya. Skid Row lalu berkibar. La gu-lagunya banyak diputar di radio-radio, macam 18 and Life atau Youth Gone Wild. KEBERUNTUNGAN dan prestasi, pasti, jarang jatuh be- gitu saja dari langit. Untuk me- rebutnya, selalu perlu per- juangan dan perjalanan yang panjang. Bila ini berkubang da- lam kuali seni, ia perlu langkah- langkah perjalanan proses kreatif yang panjang. 1986, Kelompok musik yang rada anyar, Skid Row, juga tak luput dari liku-liku perjalanan pan- jang seperti itu. Skid Row, seca- ra resmi dibentuk pada dengan personal Sabastian Bach (vokal), Dave Snake Sabo dan Scotti Hill (gitar), Rachel Bolan (bass), serta Rob Affuso (drum). Bila kemudian kelom- pok asal New Jersey ini tiba- tiba melesat, banyak disebut- sebut dalam kancah metal bela- kangan ini, itu sah saja. Keber- untungan dan prestasi telah di- rebutnya. Padahal, di awal per- jalanan karirnya, Skid Row tak lebih hanya sebagai kelompok musik pendamping saja. Antara lain, yang pernah didampingi- CHAPARRAL bot-robot", membawa kita ke dunia robot, dengan suasana ta- hun 2000. Ia memperkenalkan benda-benda tak terduga yang samar-samar terlihat sebagai bentuk manusia, dengan ta- ngan-tangan baja yang berge- rak mengikuti irama musik aneh, dan seperti lampu, kepa- la-kepala yang bersinar berge- rak aneh dan menjulur ke la- ngit. Robot-robot itu sesuai de- ngan khayalan penciptanya dan tidak ada yang tahu dengan pas- ti bagaimana menyambutnya. Bagaimana kita dapat melu- kiskan Peter Keene? Sebagai seorang disainer, sebagai seo- rang insinyur sound system, seo- rang genius elektronika atau- kah sebagai seorang pemahat? Mungkin dengan gabungan ek- sperimen eksperimennya? Pada tahun 1965, pada usia 12 tahun, ketika anak-anak lain. masih bermain dengan boneka- boneka tentaranya, Peter Kee- ne sudah mengotak-atik benda- benda elektronika dan kemudi- an amplifier. Pada akhir tahun 70-an, dengan munculnya tran- sistor, ia mulai mendisain sir- kuit. Ciptaan-ciptaan artistiknya yang pertama adalah di bidang musik, dengan synthetizer dan sound-mixing console (kotak pe- madu bunyi) yang diciptakan nya untuk kelompok-kelompok musik rock. Ia kemudian menja- di pimpinan di sebuah teater, insinyur sound system, disainer dan kemudian pembuat peralat- an-peralatan elektronika. Pada tahun 1983, ia mendi- sain dan membuat lampu teles- kopik dengan gerakan-gerakan remote-contro, Stereo, musik ta- ngga rumah, serangkaian synthe tizer dsb. Ciri kahs Peter Keene adalah bahwa ia berusaha memberikan jiwa kepada ciptaan- ciptaannya. Ia tidak mendisain- nya semua dalam satu gerak, te- tapi membiarkan dirinya ha- nyut dalam ciptaannya melalui fungsi setiap benda. Jadi, apabi- la objek-objeknya kadang- kadang memiliki bentuk manu- KAMI HANYA MEMBERI YANG TERBAIK No. Parabola RECEIVER YANG PALING CANGGIH DI DUNIA UNTUK HOME & HOTEL SYSTEM DGN TEKNOLOGI YG PALING MUTAHIR Sebagaimana juga kisah ter- bentuknya grup-grup musik pa- da umumnya, Skid Row lahir da- lam kesederhanaan. Itikad dat- angnya dari Dave Snake Sabo, si pemain gitar itu. Sabo, yang be- gitu dekat dengan Jon Bon Jovi sia, itu karena ia memandang manusia sebagi mekanisme yang sempurna. Bali Post/GR Robot-robot, karya Peter Keene, merupakan perkawinan antara teknik dan seni. BUKTIKAN PAMERAN KAMI DI TIARA DEWATA SUPER MARKET & DEPT. STORE P.T.MASTEKINDO JAKARTA: JL. PINANGSIA NO 93 TEL. 6907393 674943 675261 SURABAYA JL. TANJUNG ANOM 1/7 TEL. 44180 DENPASAR JL. RAMBUTAN NO 9 TEL. 25698 Orkes Robot Orkes robot, yang diperkenal- kan dalam pameran, adalah contoh prosedur itu. Ia mulai dengan bagian utama, syntheti- zer. Tahap kedua adalah me- nemukan cara termudah untuk menempatkannya dalam se- buah kerangka, kursi atau per- abot rumah tangga. Jadi, ben- tuk dan struktur berasal dari sirkuit awal. Perkembangan berikutnya berlangsung sesuai dengan ke- gunaannya. Konsep orkes robot bahkan berkembang lebih jauh dan memberikan kunci bagi ka- rya Keene yang terdiri dari enam robot. Masing-masing mempunyai fungsinya sendiri, tetapi semuanya menerima per- intah dari konduktor yang mengontrol musik yang dimain- kan. Konduktor itu mempunyai dua microchip dengan sebuah memori-acak yang yang mela- hirkan arus data. Data itu di- transmisikan ke pemimpin or- kes yang memproses informasi itu dan selanjutnya, mentran- smisikannya ke pemusik- pemusik lainnya. Ada pula in- teraksi anara pemusik-pemusik lainnya itu dan setiap pemusik dapat menggunakan skala tiga oktaf yang dapat diperoleh de- ngan menjalankan potentiometer dengan tangan yang dapat ber- gerak. HEAD PERTAMA DAN TENTU LEBIH BERPENGALAMAN Mekanisme itu tampak agak rumit tetapi mengungkapkan apa sebetulnya tujuan ene. "Bagi saya, yang penting adalah menciptakan mesin yar= idak diprogram sebelumnya dan yang dapat menunjukkan ada- nya interaksi", ujar Keene. Hasilnya menyerupai konser organ. Kita dengan cepat me- lupakan segi teknik dan bahkan musiknya, karena terpukau oleh robot-robot bergerak, ber- sinar yang menegaskan bahwa Keene telah mencapai sebagian tujuannya yaitu memberikan ji- wa kepadanya. (KPB/Gilles ROCHET). MINGGU, 3 JUNI 1990 ini mula-mula menemukan Se- bastian Bach, penyanyi keliling dari klub ke klub. Sabo menilai vokal Bach amat bagus. Back, penggemar berat grup Led Zep- pelin itupun antusias me- nyambut ajakan Sabo Begitu personal lainnya didapatinya secara beruntun, Doc McGhee menangani manajemennya. Doc McGhee adalah manajer Bon Jovi juga. Untuk masuk da- pur rekaman, mereka ditangani Wagener, produser Michel yang juga mengurus kelompok Metallica dan White Lion. Popularitas Skid Row banyak ditunjang dengan pagelaran panggungnya yang spesifik, menggemaskan. Salah satu pa- gelarannya yang spektakuler dalam Peace Festival di Uni So- viet pada 1989, misalnya, mem- buat ribuan orang histeris. Le- bih-lebih ketika Skid Row me- lempar lagu-lagunya yang lain, macam I Remember You dan Pea- ce of Me, kontan massa kian ter- gila-gila. Itulah kelompok baru yang berprestasi, satu diantara puluhan kelompok heavy-metal yang ada saat ini. Skid Row ! (Martin). SENI-SANA-SIN! PORSENI SD SE-BALI-Por- seni tingkat Sekolah Dasar se- Bali untuk tahun ini diadakan awal Juni ini. Khusus untuk lomba seni diselenggarakan pa- da 2 dan 3 Juni 1990, bertempat di Taman Budaya Denpasar, me- liputi lomba mengarang, baca puisi, paduan suara, tembang, melukis, serta tari Baris dan le- gong Kraton. Dalam keseluruh- an lomba seni ini, terlibat seba- gai juri adalah Drs. Anom Ra- nuara, Drs. Nyoman Suberata, Drs. Ketut Wija, Drs. Made Ta- ro, Drs. Jiwa Atamaja, SU, Putu Satria Kusuma, IGB Ngurah Ar- djana, B.A., AA Raka Danu, Gu- milar Widjayati, B.A., Wayan Pamit, Drs. Wayan Tapa, Wayan Nugra, Drs. Wayan Wirya, Gus Martin, IB Ide Yadnya, Drs. IGB Nyoman Pandji, Dra. IGA Susi- lawati, dan Ketut Yuliasih, SST. KONSER GITARIS-Gitaris klasik rock asal Swedia, Yngwie Malmstreen, akan mengadakan konser di Solo dan Surabaya, 3 dan 6 Juli mendatang. Yngwie, yang baru saja melempar album teranyarnya Eelipse ini, akan tampil bersama kelompoknya yang terdiri dari Goran Edman (vokal), Mats Olavsson (key- board), Svante Hanryson (bass), dan Michael Von Knorring (drum). Pagelaran Yngwie çs. ini akan didampingi kelompok lokal, Swami dan Kantata Taqwa. KONSER KANTATA - Ke- iompok baru Kantata Taqwa, de- ngan formasi Iwan Fals, Setia: wan Djodi, Sa Jabo, Jocki Soeryoprayogo, dan WS Ren- dra, akan mengadakan pagelar- an spektakuler di Stadion Uta- ma Senayan, 25 Juni menda- tang. Kelompok Kantata ini juga akan dibantu Inisisri (perkusi), Raidy Noor (keyboard dan akustik gitar), Totok Tewel (gi- tar), Donny Fatah (bass), dan Budi (drum). A SANGGAR KAMBOJA DI SURABAYA - Sanggar Kam- boja Denpasar, sejak 30 Mei hing ga g 6 Juni ini, mengadakan pa- meran di "Bintang Palapa Fine Art" Surabaya. Sebanyak 24 pe- lukis dari Bali, Surabaya dan Ja- karta ini, akan mengetengah- kan masing-masing empat buah karya. Pameran ini dibuka oleh Wagub. Kdh. Tk. I Jawa Timur, Warsito Rasman, M.A. LOMBA GONG KEBYAR Lomba gong Kebyar se-Bali di- langsungkan sejak 31 Mei yl; di aula Sekolah Menengah Musik Denpasar. Lomba gong Kebyar serangkaian Pesta Kesenian Ba- li (PKB) XII tahun ini diikuti 14 sekaa, terdiri dari 6 sekaa gong Kebyar pria dan 8 sekaa wanita. Dari hasil penilaian ini, juara I dan II berhak berlaga di arena PKB. Jadwal pementasannya, untuk demonstrasi juara I dan II gong Kebyar pria pada 4 Juli yad. dipanggung Ardha Candra Taman Budaya, dan pada 10 Juli untuk gong Kebyar wanita di ge- dung Ksiraarnawa. Pada 12 Juli, khusus pementasan gong Ke byar mebarung antara Badung dengan Gianyar. HINGGA 18 JUNI 90 SUPER QUALITY JUMBO FEED HORN USA GOLD SERIES YANG TERBAIK DI INDONESIA YANG MANA ANDA PILIH........ YANG TERBAIK TENTUNYA KAMI SELALU SIAP DENGAN TENAGA AHLI YG PROFESIONAL & BERPENGALAMAN DISTRIBUTOR RESMI DENPASAR ELECTRONIC JL. VETERAN NO. 25 TELP. 27479, 36007, PAC. 36008 DENPASAR (8C231) - BALI SATU NAMA YANG MENJAMIN MUTU DAN KEPUASAN ANDA KARENA KAMI SELALU MEMILIH PRODUK YANG BERMUTU & BERTANGGUNG JAWAB. C 911 MINGGU, 3 JUNI Prof. MANTAN Rel (Unipas) Singara merasa berpisan ta yang pernah d rena ia masih te didirikan Ki Pan meskipun sudah memberikan kul Unipas," katanya pesan ketika dila perkenalan deng Beberapa pes nyangkut iklim p uzama mengena laksanaan Tri DH ru: Prof. Rindjin teristik tersendir unsur pendidika merlukan suasan juga Dekan FKI belajar mengaja sekaligus dialek Dalam iklim d mang sama-sam sen belajar lebi belakangan. "M sehari sebelum djin bernada gu isyaratkan, jang mahasiswa, seda jar lagi. Ucapan) konsep belajar pegang teguh ol lam perguruan dan memberika mahasiswa dala suk hutan, jalan tuk menuju hut Sistem dialog nya antarmahas tapi juga denga seperti tokoh-te luar kampus, bu lau manusia tid mu itu tidak ak kan FKIP Unud biran. Oleh kare Yudi, P ak Jahyudi Rach mang tergolong kre dok kwis lagu di tak harus sama de madi menggodok TVRI. Ide kreatif Y diperkenalkan sej sanova pindah fre AM 1026 Khz, ke Kwis lagu meman nah digelar di radi nya. Tetapi kwis tas Yudi ini lebih cukup trendy unt sehingga Yudi ser an menghadapi F telepon, karena rangan waktu. Se.masih kw is la tívitasnya jalan, t tertarik dengan ga Terpaksa kwis lage 2 jam siaran tiap diciutkan satu jam lagu, satu jam un raoke. Karaoke trendy di kalang- atas di Jakarta, d coba memperkena Listen PT.E HOTEL SANUR-BALI I P.O. BOX 275 D FAX: (0361) 879 Color Rendition Chart