Tipe: Koran
Tanggal: 2017-02-06
Halaman: 06
Konten
6 Opini tajuk Ada Apa dengan Pendataan Ulama? U mat Islam kembali dibuat resah. Kali ini, lantaran tindakan Polda Jawa Timur yang melakukan pen- dataan terhadap para ulama yang ada di wilayah tersebut. Apalagi, beredar kabar kalau pendataan tersebut dilakukan anggota intelijen. Beberapa ulama juga mempertanyakan cara polisi me- minta data yang dianggap sangat tidak etis. Yaitu, polisi tiba- tiba datang ke pesantren dan meninggalkan blangko atau ang- ket agar diisi kiai tanpa memberikan penjelasan maksud dan tujuannya. Tentunya, hal ini menimbulkan kekhawatiran, khususnya dari para ulama. Apalagi mengingat, kepolisian terlihat tidak bersikap sebagai 'teman yang mengayomi' bagi umat Islam belakangan ini. Mulai dari munculnya kasus dugaan penistaan agama hingga penangkapan umat yang menulis lafaz la ilaha illallah di bendera merah putih. Kekhawatiran ini memang beralasan. Dari pengalaman, pendataan terhadap suatu golongan (biasanya lebih umum dilakukan rezim terhadap kaum minoritas), tidak berujung dengan baik. Bagi umat Islam di Indonesia, pendataan yang dilakukan polisi ini mengingatkan terhadap tindakan yang terjadi pada zaman PKI puluhan tahun silam. Tak hanya itu, di belahan dunia lain, di Negeri Paman Sam, juga terjadi upaya yang serupa. Presiden Donald Trump berkeinginan untuk mendata semua umat Muslim di Amerika Serikat (AS). Di sana, rencana ini bahkan tidak hanya diprotes oleh komunitas Muslim, tetapi komunitas-komunitas agama lain juga ikut melayangkan penolakan. Direktur Yahudi Komunitas Antipenistaan Agama Jona- than Greenblatt bahkan mengancam akan mendaftar sebagai Muslim, jika Trump menerapkan kebijakan kontroversial itu. Greenblatt melakukan hal itu karena teringat akan luka lama yang dialami komunitas Yahudi ketika diidentifikasi dan didata. Dalam penjelasannya, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Machfud Arifin mengatakan, tidak ada niat buruk ketika me- lakukan pendataan ulama. Hal itu dilakukan semata untuk menjalin silaturahim dan komunikasi dengan para ulama. Machfud mengaku, ingin mendapatkan referensi langsung kiai yang hendak dikunjungi, mengingat dia baru menjabat sebagai kapolda. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur Kiai Haji Abdussomad Buchori juga menegaskan hal yang sama. Pendataan ulama dan kiai di Jawa Timur bertujuan untuk ke- pentingan silaturahim yang dilakukan kapolda Machfud. Dengan alasan itu, para kiai dan umat Islam diminta untuk tidak resah. Kepolisian juga pemerintah, seharusnya lebih mengerti bahwa kondisi saat ini memerlukan kehati-hatian. Mengingat ada perasaan dari sebagian besar kalangan Islam tentang rezim saat ini dan instrumen hukumnya, yang kerap mem- perlihatkan sikap kurang bersahabat. Atau bahkan, memosisi- kan diri berseberangan dengan Islam. Ini menjadi pekerjaan rumah yang tidak mudah bagi pe- merintah dan kepolisian. Yaitu, bagaimana menjadi lembaga yang benar-benar melindungi, mengayomi, dan melayani ma- syarakat. Tidak hanya bagi sebagian kelompok, tetapi juga seluruh rakyat Indonesia, termasuk kalangan Islam. Untuk saat ini, hal tersebut bisa dilakukan setidaknya de- ngan tidak memicu keresahan dan kekhawatiran yang lebih lanjut bagi umat Islam di Tanah Air. Jika ingin menciptakan Indonesia yang lebih baik, kalangan Islam merupakan kelom- pok yang juga harus dirangkul. Dan, ini harus dilakukan dengan cara-cara yang baik dan bermartabat. suarapublika Cuci Darah, tidak Boleh Naik Haji? Bisa berhaji dan berumrah adalah sebuah cita-cita yang sangat diidam-idamkan setiap orang. Namun saat ini terdapat peraturan baru dari Menteri Kesehatan, yaitu Permenkes No 15 Tahun 2016 tentang Istithaah Kesehatan Jamaah Haji. Hal baru dari permenkes tersebut adalah untuk pasien gagal ginjal dengan haemodialisis/cuci darah rutin tidak boleh berang- kat haji. Tahun-tahun sebelumnya, pasien cuci darah dapat/boleh menunaikan ibadah haji. Pasien gagal ginjal masih dapat melakukan kegiatan-kegiatan sebagaimana orang sehat, jika menjalani haemodialisis. Seperti halnya suami saya, sampai saat ini masih aktif bekerja sebagai guru serta dapat beraktivitas sehari-hari di rumah dengan baik. Saat ini, suami berumur 45 tahun, dan telah menjalani haemodialisis rutin selama tujuh tahun. Sebagai pasien HD, keadaannya cukup sehat dibandingkan pasien HD secara umum. Pasien HD yang sudah bertahun-tahun menjalankan cuci darah, biasanya sudah dapat menyesuaikan diri secara fisik ataupun psikologis dengan keadaan yang kurang menguntungkan. Pertanyaan saya, apakah semua pasien HD dianggap tidak memenuhi syarat Istithaah Kesehatan Haji? Padahal, tingkat kesehatan pasien HD berbeda-beda, yang dapat dipengaruhi umur, penyebab gagal ginjal, lamanya menjalani cuci darah, dan sebagainya. Lalu, bagaimana sebaiknya, apakah kami (terutama suami) harus mundur, setelah lama menunggu? Menurut kami, perlu ada sosialisasi tentang Permenkes No 15 tahun 2016 tersebut. Saya tahu cukup banyak pasien HD yang baru mendaftarkan haji atau dalam masa tunggu keberangkatan. Sosialisasi diperlukan agar pasien HD siap mental atas Permenkes No 15 tadi, dan menghindari kekecewaan pasien HD yang telah berada pada masa tunggu keberangkatan haji. Puji Lestari Trirenggo, Bantul, DI Yogyakarta REPUBLIKA Terbit sejak 4 Januari 1993, Republika hadir sebagai pelopor pembaruan media massa Indonesia. Harian ini memberi warna baru pada desain, gaya pengutaraan, dan sudut pandang surat kabar negeri ini. Sebagai koran, kemudian portal berita pertama di Tanah Air, media ini melahirkan keseimbangan baru dalam tata informasi. Republika terbit demi kemaslahatan bangsa, penebar manfaat untuk semesta. Semua naskah yang dikirim ke Redaksi dan diterbitkan menjadi milik Harian Republika. Semua wartawan Harian Republika dibekali tanda pengenal dan tidak menerima maupun meminta imbalan dari siapa pun. Semua isi artikel/tulisan yang berasal dari luar, sepenuhnya tanggung jawab penulis yang bersangkutan. Semua isi artikel/tulisan yang terdapat di suplemen daerah, menjadi tanggung jawab Kepala Perwakilan Daerah bersangkutan. MAHAKA GROUP Kiai Kami, Ma'ruf Amin ●S SINANSARI ECIP Warga MUI dan NU uang besar di lantai 4 itu hanya di bagian tengahnya yang dipa- kai untuk rapat. Kurang lebih 30 kursi dibentuk U dengan meja berderet di depan kursi-kursi tersebut. Di bagian terbuka bentuk U itu disiapkan beberapa meja berjajar dengan lima kursi untuk pimpinan. Itulah lay out tempat rapat mingguan pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) setiap Selasa, di Jalan Proklamasi 51, Jakarta Pusat. Rapat berlangsung pukul 10.00 - 12.00, bisa agak diperpanjang. R Para anggota rapat pimpinan adalah ke- tua umum, dua wakil ketua umum, para ke- tua bidang, sekjen dan para wakil sekjen, bendahara, dan para wakil bendahara. Begitu ketua umum masuk ruangan, duduk di kursinya, rapat dimulai dengan membaca basmallah. Agenda rapat tertulis ada di meja di hadapan masing-masing peserta rapat. Pemimpin umum setelah membaca agenda rapat memberi kesempatan kepada pengusul agenda untuk memaparkan idenya atau masalahnya, dilanjutkan diskusi. Hasil rapat disimpulkan. Staf sekretariat mencatat hasil rapat, yang kemudian diperiksa oleh kesek- jenan. Rapat ditutup dengan bersama-sama mengucapkan alhamdulillah. Jika ada hal-hal yang sangat penting, berbagai usulan dari masyarakat, dari ormas- ormas Islam yang menjadi warga MUI, dan dari intern pengurus MUI, dikaji lebih dulu oleh komisi atau komisi-komisi yang berkait- an. Kajian mereka bisa berminggu-minggu karena antara lain harus meninjau ke tempat kejadian. Hasil kajian komisi dibawa ke rapat pimpinan hari Selasa. Di sinilah segala se- suatunya diputuskan. Adalah salah dugaan penyikapan keagamaan atau fatwa MUI lahir dengan cepat. Siapakah yang memimpin sidang? Dialah Kiai Haji Ma'ruf Amin. Suaranya tenang, pendapatnya mendalam. Pendapatnya keluar setelah memperhatikan dengan cermat pendapat-pendapat yang lain. Sikapnya tegas. Ketika akan mendapat gelar doktor kehor- matan dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 5 Mei 2012, seorang teman bilang, "Beliau layak mendapatkannya." Saya mengangguk. Ekonomi syariah Karya terpenting Kiai Ma'ruf Amin adalah memelopori dan memandu ekonomi syariah. MULAWARMAN HANNASE Dosen Pascasarjana PTIQ Jakarta, Direktur Pusat Studi Arab dan Timur Tegah D onald Trump datang memba- wa kebijakan yang menuai pro- tes keras publik Amerika atau- pun kalangan internasional. Dalam tulisan ini, penulis mencoba mengetengahkan beberapa ke- bijakan Trump yang cenderung diskriminatif terhadap komunitas muslim, baik di Amerika Serikat maupun di Timur Tengah serta konsekuensi dari kebijakan tersebut. Dalam artikelnya yang berjudul "An Apology to Muslims for President Trump", dimuat dalam New York Times 2 Februari 2017, seorang jurnalis terkenal Amerika bernama Nicolas Kristof meminta Presiden Trump untuk meminta maaf kepada seluruh umat Islam, khususnya di Amerika Serikat. Permintaan maaf tersebut hendaknya dilaku- kan Trump atas kebijakannya yang diskrimi-. natif melarang warga tujuh negara mayoritas Islam untuk masuk ke Amerika Serikat. Ia menganggap bahwa Trump sesung- guhnya tidak memahami persoalan dan konstelasi yang terjadi saat ini. Gesekan yang terjadi dan menyebabkan konflik serta aksi- aksi teror di mana-mana bukanlah persete- ruan antara orang Islam dan non-Islam, tetapi antara kelompok moderat dan radikal di setiap kelompok beragama. Islam bukan- lah 'cancer' sebagaimana dituduhkan salah seorang penasihat keamanan Trump, Mike Flynn. Oleh karena itu, secara keseluruhan kita melihat perbedaan yang cukup signifikan mengenai respons masyarakat internasional atas terpilihnya Trump sebagai presiden baru Amerika Serikat, dibanding dengan penda- hulunya Barack Obama. Ketika Obama terpilih menjadi presiden Amerika Serikat, sebagian besar pengamat dan politisi di Timur Tengah menyambut Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Irfan Junaidi Wakil Pemimpin Redaksi: Nur Hasan Murtiaji Redaktur Pelaksana Koran: Subroto Redaktur Pelaksana Newsroom: Elba Damhuri Redaktur Pelaksana Online: Maman Sudiaman Redaktur Khusus: Ikhwanul Kiram Mashuri, Nasihin Masha Redaktur Senior Agung P Vazza Wakil Redaktur Pelaksana: Arkah Fansurt, Heri Ruslan, Kumara Dewatasarį, inte cad Joko Sadewo Ariston Beds Asisten Redaktur Pelaksana: Priyantono Oemar, Stevy Maradona, Islamofobia Ala Donald Trump Tengah seperti ISIS. Strategi ini tentunya sangat berisiko. Hadirnya tentara Amerika secara besar-besaran di wilayah konflik Timur Tengah, akan memperluas perlawanan kelom- pok militan sehingga konflik tidak kunjung selesai seperti pengalaman Afghanistan. Ferry Kisihandi, Mansyur Faqih, Didi Purwad, Muhammad Subarkah, Budi Raharjo Sekretaris Redaksi: Kiai Ma'ruf membagi dua kebangkitan Islam di Indonesia. Pertama, sekitar 100 tahun yang lalu Muslimin berjuang melawan Belanda. Untuk sebagian mereka bahkan mengharam- kan pakaian yang biasa dikenakan Belanda. Hasil perjuangan yang panjang itu adalah kemerdekaan. Dewasa ini tengah terjadi kebangkitan Islam yang kedua. T Hamidah Sagaf Pe Perwakilan Jawa Barat: Rachmat Santosa Basarah (Kepala Perwakilan) Irfan Fitrat Pribadi (Kepala Redaksi) Perwakilan DIY-Jateng & Jatim: Fachrul Ratzi (Kepala Perwakilan) Yusuf Assidiq (Kepala Redaksi) Kalangan Muslim terdidik bangkit. Dari berbagai pengaderan muncul hasilnya. Ka- langan perempuan tidak malu-malu lagi ber- hijab, di pasar bahkan di mal mereka menge- nakan aneka ragam jilbab. Ternyata kelas menengah Islam jumlahnya luar biasa. Bersa- maan dengan itu, perekonomian yang dikua- sai kalangan kapitalis dan sosialis bergeser. Diperlukan sistem ekonomi alternatif. Lahir misalnya UU No 7/1992 terntang Per- bankan, yang memungkinkan beroperasinya bank dengan sistem bagi hasil. Itulah bank berdasarkan prinsip syariah. Lahirlah Dewan Syariah Nasional MUI, Masyarakat Ekonomi Syariah, divisi syariah bank-bank umum, dan lain-lain. Hadir Direktorat Perbankan Syariah di Bank Indonesia, Direktorat Pembiayaan Syariah di Kementerian Keuangan, dan ber- bagai biro di Badan Pengawas Pasar Modal. Peran MUI dicantumkan dalam beberapa undang-undang dan peraturan yang lain. Lucu jika ada yang ingin membubarkan MUI. Aturan-aturan tersebut harus lebih dulu diganti. Siapa Ma'ruf Amin? Ma'ruf Amin dan istrinya (almarhumah) adalah cicit Syekh Nawawi Al-Bantani (1813- 1897, lahir di Tanara, Banten). Syekh Nawawi Al-Bantani adalah salah satu dari dua orang nusantara yang menjadi imam Masjidil Ha- ram (imam sebelumnya ialah Syekh Ahmad Khatib Sambas atau al-Minangkabawi). Beliau yang dirunut sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW, disegani banyak orang. Pada usia 15 tahun sudah haji. Dikobarkan- nya semangat patriotisme dan nasionalisme pada masa itu hingga dicurigai Belanda se- bagai pengikut Pangeran Diponegoro. Be- landa melarangnya berkhotbah. Karena dicu- rigai, kemudian beliau pergi lagi ke Makkah untuk bermukim selama 30 tahun sampai meninggalnya. Sebanyak 115 kitab ditulisnya sebagai hasil keahliannya di bidang fikih, tauhid, tasawuf, tafsir, dan hadis. Sebelum diangkat jadi imam Masjidil Haram, Syekh Nawawi mengajar di halaman rumahnya. Snouck Hourgronje, yang kita kenal sebagai ahli yang ditugasi Belanda untuk mengalahkan perlawanan Muslim di Hindia Belanda meneliti ke Arab Saudi. Dia menyamar sebagai orang Arab dengan nama Abdul Ghafur. Dia menemui dan memberi julukan Syekh Nawawi dengan sebutan, "Doktor Ketuhanan." Murid-muridnya dari nusantara banyak yang belajar di Arab Saudi. Jangan heran, di antara mereka adalah Kiai Hasyim Asyari (pendiri NU), Kiai Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah), Syai- baik dan merasakan sebuah optimisme, khu- susnya dalam konteks hubungan dunia Barat dan Timur. Mereka mendambakan kebijakan politik baru Amerika terhadap dunia Islam yang lebih persuasif dan antidiskriminatif. Kita tahu rezim sebelum Obama, George W Bush menciptakan dua perang yang me- nyengsarakan masyarakat Islam di Timur Tengah, yaitu perang Irak dan Afghanistan. Obama dinilai bukanlah sosok yang akan membuat kebijakan diskriminatif karena ia berasal dari kelompok minoritas, yang dalam sejarah Amerika kerap menjadi objek diskri- minasi oleh kelompok mayoritas. Sosok Oba- ma pun dinilai bisa membangun berbagai kebijakan luar negeri yang tidak anti-Islam dan lebih bersahabat dengan dunia Islam. Tidak lama setelah menjabat sebagai Presi- den Amerika, Obama mengunjungi Turki dan Mesir, dua negara yang sangat berpengaruh di Dunia Islam dan Timur Tengah. Meskipun kenyataannya, retorika Obama yang ingin membangun tatanan baru di Timur Tengah yang kondusif dan bersahabat, sampai akhir masa jabatannya, jauh panggang dari api. Berbeda dengan Obama, Donald Trump seakan telah menjadi momok bagi dunia Islam. Hal tersebut sudah terlihat sejak ia mulai melakukan kampanyenya. Salah satu visi misi kampanye Trump yang kontroversial adalah rencana ingin menghentikan laju imi- gran, terutama pengungsi konflik Timur Te- ngah untuk masuk ke Amerika. Sebagai wujud komitmen terhadap janji- nya, berselang beberapa hari setelah dilantik (20 Januari 2017) Trump menandatangani dokumen pelarangan terhadap imigran ma- suk ke negeri Paman Sam, termasuk dari tu- juh negara berpenduduk mayoritas Muslim. Kebijakan ini pun menuai protes dari internal Amerika sendiri juga komunitas internasioal. Selanjutnya, dalam merespons konflik bersenjata yang terjadi di Timur Tengah khususnya di Suriah, Trump merencanakan sebuah grand strategi untuk meluluh-lantah- kan kelompok-kelompok bersenjata di Timur REPUBLIKA SENIN, 6 FEBRUARI 2017 Wartawan Senior: Harun Husein, Nurul S Hamami, Selamat Ginting, Siwi Tri Puji Budiwiyati, Rakhmat Hadi Sucipto. Kepala Desain: Sarjono, Kepala Infografis: Muhamad Ali Imron. Kepala Penyunting Bahasa: Ririn Liechtiana. Kepala Digital: Desi Purwo Wijianto khuna Kholil Bangkalan, Kiai Asnawi Kudus, Kiai Tb Bakrie Purwakarta, Kiai Arsyad Tha- wil, Kiai Mas Abdurahman (pendiri Matla'ul Anwar), dan Kiai Hasan Genggong. Kebiasaan di Arab waktu itu jika ada orang meninggal, dikebumikan hanya untuk satu tahun. Setelah itu, tulang-tulangnya digali dan dipindahkan ke tempat lain. Ketika digali, jenazah Syekh Nawawi masih utuh termasuk kain kafannya tidak rusak. Akhir- nya diputuskan, jenazah tersebut tidak di- pindahkan dari pemakaman Ma'la, Makkah. Tak pelak, keahlian dan ketangkasan Syekh Nawawi menetes juga kepada cicitnya, Ma'ruf Amin. Pesantrennya juga di Tanara, Banten. Jabatan tertinggi di MUI di tangan- nya, yang juga memegang jabatan tertinggi di NU sebagai rais aam. Dua wakil ketuanya ialah Prof Dr Yunahar Ilyas Lc, MA (Muham- madiyah) dan Drs Zainut Tauhid Sa'adi MSi (NU). Sekjennya Dr H Anwar Abbas, MM, MAg (Muhammadiyah). Puluhan ormas Islam bernaung di bawah MUI. Para pimpin- annya berada dalam Dewan Pertimbangan MUI, yang dipimpin oleh Prof Dr HM Din' Syamsudin MA. Alamat Redaksi: Jl. Warung Buncit Raya No. 37, Jakarta 12510 T.021.780 3747 (Hunting), 021.791 84744 (iklan) F.021.780 0649, 798 3623 (Redaksi), 021.798 1169 (iklan), 021.791 98442 (Sirkulasi dan Berlangganan) Email Redaksi Republika: sekretariat@republika.co.id. Percetakan: PT Republika Media Mandiri jl. Rawa Bali 2 No. 1 Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Alamat Perwakilan: Republika Jawa Barat: Jl. Mangga No. 47 Bandung 40114 T. 022.87243363-87243364, F. 022 8724 3365 Republika DIY-Jateng & Jatim: Jl. Perahu No. 4, Kota Baru, Yogyakarta T. 0274, 544.972, 566028, F. 0274.541.582 Surat Izin Usaha Penerbitan Pers: SK Menpen No. 283/SK/MENPEN/SIUPP/A 7/1992, Anggota Serikat Penerbit Surat Kabar: Anggota SPS No. 163/1993/11/A/2012 Akhir-akhir ini Siapa menabur angin akan menuai badai. Itulah yang terjadi belakangan ini. Isi ayat al-Maidah tidak dilarang diperdebatkan. Orang tidak sadar tanpa menyebut isi al-Mai- dah itu telah berlangsung penghinaan ter- hadap Alquran karena isi Kitabullah tersebut dituduhkan dipakai untuk membohongi. Ini kesalahan besar. Banyak orang tidak paham hubungan umat Islam dengan Alquran dan hubungan mereka dengan para kiai. Ma'ruf Amin (lahir di Banten, 1943) ada- lah kiai kami. Kami di sini adalah warga NU, Muhammadiyah, dan ormas-ormas Islam lain yang bernaung dalam kemah besar MUI. Dalam Aksi 212, jutaan orang bergabung. Di dalam massa itu, tentulah ada orang-orang NU dan Muhammadiyah tanpa membawa identitas ormasnya. Mereka berseragam sa- ma, yaitu putih-putih. Ada yang agak berke- lakar, "Rumput saja dijaga, apalagi NKRI." Menarik isi pesan WA dalam beberapa grup, dari FX Arief Poyuono, warga keturun- an yang beragama Katolik, ketua umum Serikat Pekerja BUMN, tinggal di Tanjung Priok. Dia menyaksikan, rumah KH Ma'ruf dijadikan tempat perlindungan warga Tiong- hoa yang rumahnya dibakar dan dijarah pada waktu kerusuhan. KH Ma'ruf melarang gereja dibakar, katanya. Apakah mungkin terselenggara aksi massa yang lebih besar? Sangat mungkin bila kon- disi menghendaki. Tanda-tandanya, antara lain, ketika Alquran dilecehkan dan KH Ma'ruf Amin disudutkan di pengadilan dan media sosial, banyak tokoh NU dan Muhammadiyah angkat bicara positif. Sedihnya, pimpinan penasihat hukum Ahok adalah pimpinan salah satu parpol Islam. Apakah akan ada tokoh baru yang muncul bak satrio piningit? Lagi-lagi, Trump menjadi momok bagi komunitas Muslim internasional dengan memperlihatkan keberpihakannya secara pe- nuh terhadap Israel. Dengan lantang, Trump menyampaikan niatnya untuk memindahkan Ibu Kota Israel dari Tel Aviv ke Jerusalem. Kalau rencana ini direalisasikan, akan terjadi pertumpahan darah yang lebih dahsyat di wilayah konflik Israel-Palestina. Diperkira- kan, konflik akan kembali melibatkan seluruh negara Arab karena Jerusalem (al-Quds) bukanlah sekadar kota, melainkan simbol sakralitas agama-agama samawi, termasuk Islam. Rencana untuk mendamaikan Pales- tina dan Israel dengan konsep dua negara pun juga dipastikan akan gagal total. Itulah beberapa kebijakan Trump yang cenderung mendiskreditkan dunia Islam. Apakah itu dilakukan karena fobia terhadap Islam? Bisa jadi. Tapi, alasan Trump mengambil kebijakan tersebut di atas sebagaimana diungkapkan dalam beberapa kesempatan adalah karena ingin menjaga negaranya dari aksi-aksi terorisme. Namun, ketika dianalisis lebih jauh, logika yang digunakan Trump justru terbalik. Retorika anti-Islam justru berdampak pada kristalisasi paham dan gerakan radikalisme oleh kelompok-kelompok militan. Akhirnya, aksi-aksi teror malah akan semakin tumbuh subur di berbagai tempat yang merepotkan pihak keamanan internasional. Kebijakan Trump bisa merugikan dirinya sendiri. Buktinya, kecaman dan protes atas kebijakannya masih terus mengalir sampai saat ini. Inilah model Islamofobia ala Trump, sekaligus merupakan ujian bagi Negeri Paman Sam yang selalu getol mengampa- nyekan demokrasi, pluralisme, dan kebebas- an. Staf Redakst: Alwi Shahab, Syahruddin El-Fikri, Andi Nur Aminah, Andri Saubani, Agus Yulianto, EH Ismail, Dewi Mardiani, Endro Yuwanto, Fitriyan Zamzami, Indira Rezkisar, Irwan Kelana, Israr, Khoirul Azwar, Nashih Nashrullah, Natalia Endah Hapsari, Nidia Zuraya, Nina Chairani Ibrahim, Musiron, Ratna Puspita, Reiny Dwinanda, R Hiru Muhammad, Teguh Firmansyah, Wachidah Handasah, Yeyen Rostlyani, Yogi Ardhi Cahyadi, Edwin Dwi Putranto, Abdullah Sammy, Agus Raharjo, Ahmad Islamy jamil, Amri Amrullah, Ani Nursalikah, A Syalaby Ichsan, Bilal Ramadhan, Bowo Pribadi, Citra Listya Rini, Darmawan, Desy Susilawati, Djoko Suceno, Dwi Murdaningsih, Dyah Ratna Meta Novia, Eko Widly- atno, Erdy Nasrul, Erik Purnama Putra, Esthi Maharani, Fernan Rahadi, Friska Yolandha, Ichsan Emrald Alamsyah, Indah Wulandari, Lilis Sri Handayani, Mohammad Akbar, Muhammad Fakhruddin, M Hafil, Neni Ridarineni, Nur Aini, Qommarria Rostanti, Rusdy Nurdiansyah, Satya Festiani, Setyanavidita Livikacansera, Yulianingsih, Tahta Aidilla, Agung Supriyanto, Wihdan Hidayat, Prayogi, Rakhmawaty Lalang, Yasin Habibi, Raisan Alfarisi, Bambang Noroyono, Gita Amanda Jatnikawati, Angga Indrawan, M Iqbal, Satria Kartika Yudha, Rizky Jaramaya, Gilang A g Akbar Prambadi, Rr Laeny Sulistyawati, Nora Azizah, Lida Puspaningtyas, Dessy Suciati Saputri, Ratna Ajeng Tejomukti, Reja Irfa Widodo, Fuji Pratiwi, Halimatus Sadiah, Mas Alamil Huda, Sadly Rahman, Agung Sasongko, Hazliansyah, Yudha Manggala Priana Putra, M Amin Madani, Fan Firatmaja, Karta Raharja Ucu, Puti Almas, Rahmat Fajar, Fauziah Mursid, Debbie Sutrisno, All Mansur, Melisa Riska Putri, Sonia Fitri, Umi Nur Fadhilah, M Fauzi Ridwan, Maspril Aries (Palembang) Ahmad Baraas, Mutia Ramadhani (Bali), Ahmad Fikri Noor, Eric Iskandarsyah, Kiki Sakinah, Lintar Satria Zulfikar, Eko Supriyadi, Issha Haruma, Marniati, M Nursyamsi, Sapto Andika Candra, Binti Sholikah, Christiyaningsih, it Septyaningsih, Sri Handayani, Dadang Kurnia, Rizma Riyand, Adysha Citra R, Andrian Saputra, Aprilia Safitri Ramdhani, Dian Fath Risalah, Febrian, Fira Nursyabani, Fuji Eka Permana, Hasanul Rizqa, Intan Pratiwi, Retno Wulandhart, Rossi Handayani, Umar Mukhtar, Wilda Fizriyani, Anggoro Pramudya, Santi Sopia, Wisnu Aji Prasetiyo, Frederikus Dominggus Bata, Wahyu Suryana, Rizkyan Adhiyuda, Kamran Dikarma, Dian Erika Nugraheny, Zuli Istiqomah, Aji Nugroho, Dwina Agustin, Mabruroh, Noer Qomariah Kusumawardhani, Rahayu Subekti, Rizky Suryarandika, Shelbi Asrianti, Kabul Astuti, Idealisa Masyrafina, Crystal Liestia, Muhyidin Direktur Utama: Agoosh Yoosran Wakil Direktur Utama: Mira Rahardjo Djarot Direktur Operasional: Arys Hilman Nugraha Komisaris Utama: Erick Thohir Komisaris R Harry Zulnardy Adrian Syarkawie Rudi Setia Laksmana Rosan P Roeslani Manajer Senior Keuangan, SDM, dan Umum: Ruwito Brotowidjojo GM Marketing dan Sales: Yulianingsih Yamin Manajer Legal: Satyo Andhiko Manajer Iklan: Indra Wisnu Wardhana Manajer Produksi: Nurrokhim Manajer Sirkulasi: Haryadi B Susanto Harga Berlangganan: Rp 87,000 per bulan. Harga Eceran Pulau Jawa Rp 3.500 per eksemplar. Harga Eceran Luar Jawa: Rp 4.500 per eksemplar (tambah ongkos kirim). Rekening Bank an PT Republika Media Mandiri Bank BSM, Cab. Warung Buncit, No. Rek. 003.011.3448 Bank Mandiri, Cab. Warung Buncit, No. Rek. 127.000.424.0642 Bank Lippo, Cab. Warung Buncit, No. Rek. 727.30.028.988 Bank BCA Cab. Graha Inti Fauzi, No. Rek. 375.305.6668 Bank BNI Syariah, Cab. Fatmawati, No. Rek. 021.159.324.0 REPUBLIKA SENIN, 6 FEBRUARI 2017 Gugatan ●FIRA NURSYA'BANI Keputusan pengadilan banding ini menjadi pukulan terbaru terhadap kebijakan Trump. WASHINGTON Sebuah Pengadilan Banding Amerika Seri- kat (AS), Sabtu (4/2) menolak peng- ajuan banding Kementerian Keha- kiman yang ingin memulihkan atur- an larangan masuk AS bagi warga dari tujuh negara. Keputusan Pengadilan Banding tersebut menjadi pukulan terbaru bagi Trump. Sebelumnya, Trump telah menyerang hakim distrik James Robart di Seattle yang me- nangguhkan pemberlakuan perin- tah eksekutif Trump yang melarang warga dari tujuh negara untuk masuk ke AS. Trump bahkan secara pribadi berkomentar melalui akun Twitter- nya. Robart sebelumnya mengata- kan presiden baru AS itu telah merusak insitusi yang dirancang Gedung Putih dan Kongres. Ia ber- ulang kali menyebut Robart sebagai "yang konon adalah hakim." "Pendapat hakim, yang men- jauhkan penegakan hukum jauh dari negara kita, sangat konyol dan akan dibatalkan," tulis Trump. Sepanjang hari, Trump terus memberikan kritikan melalui akun Twitter. Ia menegaskan, pemerik- saan ekstrem terhadap pengungsi dan imigran diperlukan untuk mencegah adanya serangan teroris. "Hakim membuka negara kita untuk menjadi negara yang poten- sial bagi teroris. Orang jahat akan sangat senang!" ujar dia. Sebelumnya, Trump mengata- kan, Departemen Kehakiman akan memenangkan banding terhadap hakim yang mencabut larangan masuknya warga dari tujuh negara mayoritas Muslim ke AS, Sabtu. "Kami akan menang. Untuk ke- amanan negara, kami akan me- nang," katanya kepada wartawan di Resor Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida, tak lama setelah Departe- men Kehakiman memberitahukan pengajuan banding. Saat larangan imigrasi Trump dicabut, pengungsi dan wisatawan dari Iran, Irak, Libya, Somalia, Su- dan, Suriah, dan Yaman yang dito- lak akhir pekan lalu segera bergegas mengambil penerbangan ke AS. Departemen Kehakiman tidak mengatakan kapan akan mengaju- kan banding Ninth Circuit US Court of Appeals atas putusan yang dibuat oleh hakim Robart pada Jumat (3/2), yang mencabut larangan imi- grasi Trump. Hakim yang ditunjuk oleh mantan presiden dari Partai Republik, George W Bush, itu mem- P isau ternyata menjadi saksi bisu kekejaman terhadap bayi dan anak-anak Rohingya. Hal ini diungkap dalam laporan terakhir yang dirilis Komisioner Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Zeid Raad al-Hussein. Ada tiga anak berusia enam tahun, bahkan lebih muda digorok dengan menggunakan pisau. Bayi berusia dela- pan bulan, lima tahun, dan enam tahun dilaporkan dibunuh dengan cara ditusuk sampai mati di rumah mereka selama operasi pemusnahan suku Rohingya. "Seorang bayi delapan bulan dibunuh ketika ibunya diperkosa ramai-ramai oleh lima pasukan keamanan," kata Zeid Raad al-Hussein yang dikutip Aljazirah, Sabtu (4/2). la mengulangi pernyataan saksi mata peristiwa tersebut. "Apa jenis kebencian yang bisa membuat seorang pria menusuk bayi yang menangis untuk mendapatkan susu ibunya. Operasi pemusnahan apa ini? Apakah tujuan keamanan nasional bisa dicapai dengan ini?" tanyanya. Seperti dilansir the Independent, nyawa bayi dan anak-anak dihabisi dengan pisau selama kampanye militer pasukan keamanan Myanmar. Tentara Myanmar melakukan pembunuhan massal dan pemerkosaan beramai-ramai terhadap umat Muslim Rohingya. Mereka juga membakar desa- desa warga Rohingya sejak Oktober lalu. Menurut PBB, tentara Myanmar melakukan pemusnahan etnik Rohingya. Ini merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan. "Area operasi pemusnahan etnik menyebabkan kematian suku Rohingya dalam jumlah ratusan kematian," kata al-Hussein. Color Rendition Chart Komisaris Tinggi PBB untuk HAM Zeid Raad al-Hussein mengatakan, pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, Jumat (3/2), berjanji akan mela- kukan investigasi terhadap tudingan tersebut. "la memberi tahu saya bahwa investigasi akan dilakukan. la Saat Bayi dan Ana OLEH DYAH RATNA META NOVIA membutuhka Laporan berdasarkan orang suku R ke Banglades pelanggaran dilakukan pas atau pekerja s dengan tentar Dari 101 v diwawancara mengaku dipe secara seksua Rohingya mer jika anak-anal diinjak-injak a 4cm DUKUNG KOMI Pengunjuk ras Denver, Ameril (4/2). Mereka m dukungan kepa Muslim setelah Donald Trump kedatangan wa negara dengan mayoritas Mus Presiden Amer Trump saat me perintah eksek Putih, Washing Januari silam ( pertanyakan kor perintah Trump Tiga hakim memutuskan ap memblokir la Trump merupa tunjuk oleh George W Bush Jimmy Carter, d Barack Obama. Profesor h Washington Un Turley, mengat Trump yang me hakim justru me Kehakiman suli larangan imigras nya. Menurutnya berhati-hati jik litigasi pemerint "Sulit bagi p nuntut pengadil matinya, jika ia s hormati otorita pengadilan," kat Kelompok ad termasuk Ameri- Union dan Inter Assistance Proje Apa cian mem oran suk mena men susu Pasukan ke dituduh menem Rohingya yang desanya. Kemua desa secara ma Termasuk juga dan kekerasan s sistematik. Mere makanan dan su Rohingya secara Laporan PBE mengerikan suk Jenewa setelah ngumpulkan test dan saksi suku R diri dari Rakhine
