Tipe: Koran
Tanggal: 2017-02-06
Halaman: 17
Konten
membawa matau pro- Malaysia. ada Badan wit mentah iekspor ke mentah se- ali dengan m (kg). Se- a biji. Fre- 7,8 ribu kg. apa, arang, apat mem- kan berarti un Karan- ong, Faisal ahan tetap k yang ma- kesehatan. na Pertani- cara meng- ini, belum ditas yang berbahaya. ekali, kami ing dibawa his sayuran, Faisal, saat Entikong, banyak me- edalaman, Masyarakat agian besar yang masih alimantan. i Malaysia uarga atau ngsung. Ka- perjalanan ra maupun elalui PLBN merintah dapat orang-orang m rezeki di takan, sejak mtikong yang ong. warga Entikong wati pos perba- engambil ba- REPUBLIKA SENIN, 6 FEBRUARI 2017 Sesekali, warga Dayak, baik dari Malaysia maupun Indonesia, membawa binatang hidup. Biasanya mereka membawa babi untuk dijadi- kan santapan dalam sebuah acara besar. “Kalau ada binatang yang dibawa lewat PLBN Entikong ini biasanya yang dibawa masyarakat adat seperti babi, tapi itu di saat acara tertentu," kata Faisal. gawasan yang N, seiring de- Setiap hewan yang masuk ke Indonesia harus melalui proses karantina untuk menjamin keamanan. PUTI ALMAS/REPUBLIKA Tetapi, ada pengecualian yang berlaku di PL- BN Entikong. Karena warga Dayak yang mem- bawa binatang hanya untuk konsumsi pribadi, mereka mendapat izin dengan syarat khusus. Mereka diperbolehkan untuk tidak meng- ikuti proses karantina selama 14 hari, seperti aturan yang ditetapkan Kementerian Pertanian. Namun, terdapat syarat khusus yang harus dipenuhi. "Akhirnya, karena itu keperluan khu- sus, jadi diizinkan, dengan terlebih dahulu me- minta persetujuan dari camat di wilayah mereka tinggal atau tuju," jelas Faisal. Salah satu warga Entikong, Muhammad Ilham Akbar, mengaku sangat senang dengan adanya pos perbatasan baru. Dia mengatakan, pos perbatasan kini lebih nyaman bagi warga lokal maupun warga asing untuk keluar masuk melakukan aktivitas perdagangan. Ilham mengaku biasanya mengekspor se- banyak 10 hingga 12 ton arang dengan meng- gunakan truk besar. Setelah diperiksa Badan Karantina PLBN Entikong dan mendapat izin dari Bea Cukai, pria berusia 20 tahun itu dapat mengantar barang untuk keperluan bisnisnya ke pelabuhan barang di Tebedu, Malaysia. Pelabuhan itu letaknya hanya berjarak beberapa kilometer dari perbatasan. "Sejak pos perbatasan dibangun jadi baru seperti ini, nyaman buat orang-orang yang mengurus keperluan. Dari dulu, sebenarnya enggak rumit, tapi bedanya tempat tunggunya kurang enak," kata dia. Ia berharap seluruh fasilitas di PLBN Enti- kong dapat berfungsi. Misalnya, jalur kedatang- an dan keberangkatan yang terpisah, hingga dry port atau terminal di daratan yang diba- g yang al kecamatan itu a dirugikan. ngun untuk memuat barang, baik yang akan dikirim atau mungkin datang dari Malaysia. "Sekarang jalur kedatangan dan keberang- katan masih satu karena ada yang belum difungsikan, terus juga katanya ada dry port, misal buat barang yang saya mau kirim dimuat di sana dulu," jelas Ilham. iminta saat ini baru, lokasinya san. Padahal, sini," jelas Tika. keuntungan erbatasan cukup arinya, Tika bisa n lebih dari Rp 1 minuman ke lewati atau -i-hari dari Ma- an keluhan. Lu- kan, ia cukup Dengan adanya dry port, kegiatan lalu lintas di PLBN Entikong dipastikan dapat jauh lebih kondusif. Di antaranya membuat area di per- batasan jauh lebih teratur. Karena, kendaraan yang membawa barang tidak lagi akan menum- puk.ed: satria kartika yudha ngan adanya pembaharuan bangunan. "Senang sih pos baru, lebih mewah dan nyaman, tapi itu buat siapa? Kami yang mengurus izin ambil barang makin sulit," kata Lulut. Seharusnya, kata dia, pengurusan KILB dapat menjadi lebih mudah. Ini supaya warga dapat mengambil atau membeli kebutuhan lebih sering dari Malaysia. "Inginnya bisa lebih dari sekali. soalnya kan ambil barang buat makan enggak bisa tunggu sebulan," jelas Lulut. Perempuan berusia 37 tahun itu sangat berharap ada perubahan kebijakan bagi warga Entikong dan Sekayam yang memegang KILB. Tentunya, agar membuat masyarakat tidak merasa kesulitan. "Tentu maunya sama-sama enak, makan dan dijual lagi kecil-kecilan, karena saya juga ambil barang buat dan banyak lainnya di daerah ini yang juga mencari nafkah dengan cara ed: satria kartika yudha begitu," jelas Lulut. khazanah mozaik MAUSOLEUM SELJUK OLEH FUJI E PERMANA Tak hanya penguasa, mausoleum di era Seljuk juga menjadi makam para ulama. Mausoleum Gunbad-i-Qabus, Iran. eski telah berlalu berabad silam, era kekhalifahan Islam masih me- nampakkan jejaknya hingga per- adaban modern saat ini. Salah sa- tu jejak itu adalah bangunan-ba- ngunan berarsitektur indah yang tersebar di berbagai benua. Adalah mausoleum salah satu dari sekian banyak bangunan berarsitektur indah peninggalan era ke- khalifahan Islam. Mausoleum merupakan makam berbentuk monumen megah. Bangunan ini dibuat untuk memakamkan sekaligus menghormati dan mengenang kebesaran seorang tokoh, seperti khalifah, sultan, sultana, para pahlawan Muslim, serta ulama terkemuka. Biasanya, mausoleum dibangun di sekitar masjid. Agama Islam sejatinya tidak meng- anjurkan pembangunan makam me- wah dan megah yang dinamakan mausoleum ini. Namun, seiring waktu, para pemimpin dinasti- dinasti Islam mulai memba- ngun makam yang indah. dan megah untuk meng- hormati seorang tokoh besar pada masanya. Guru Besar Seni Rupa Universitas Har- vard, Oleg Grabar, me- ngatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan munculnya berbagai mausoleum dalam per- adaban Islam. Faktor pertama, tumbuhnya heterodoks (penyimpangan dari ke- percayaan resmi) Syiah yang melahirkan pe- ngultusan terhadap pa- ra keturunan Nabi Mu- hammad SAW melalui menantunya Ali bin Abi Talib. Para peng- anut Syiah meyakini, keturunan Nabi merupakan orang-orang'suci yang harus dihormati. Faktor kedua, masuknya pengaruh berbagai prak- tik kultus lokal, khususnya di wilayah-wilayah yang ditaklukkan tentara Islam. Karena itu, ketika para khalifah menancapkan kekuasaan di wilayah-wilayah taklukannya, terdapat rembesan budaya pengultus- an lokal yang masuk ke dalam budaya Islam meski- pun Islam sebenarnya melarang budaya pengultusan. Rembesan budaya pengultusan lokal ke dalam budaya Islam ini menyebabkan terjadinya pemujaan terhadap tempat-tempat yang dianggap suci, seperti makam para imam, suci, pahlawan, raja, dan ratu. "Lalu, demi mengenang kisah hidup mereka saat berjaya di dunia, dibangunlah berbagai macam mau- soleum yang indah, megah, serta mewah," kata Grabar. Selain dua faktor tersebut, menurut Grabar, ma- sih ada satu faktor lagi yang menyebabkan hadirnya mausoleum dalam peradaban Islam. "Pada masa itu, banyak dinasti lokal yang berusaha mengabadikan kenangan atas kekuasaannya di muka bumi dengan membangun berbagai macam mausoleum yang indah dan megah," kata dia, simden REPUBLIKA SENIN, 6 FEBRUARI 2017 Karena itu, para khalifah Islam juga berusaha menunjukkan jejak-jejak kekuasaan dan pencapai- annya dengan membangun mausoleum-mausoleum yang indah. Melalui mausoleum itu, mereka ingin memberi pesan bahwa dinasti-dinasti pada masa Islam juga pernah berdiri, berkuasa, dan menorehkan capaian gemilang. Adalah Seljuk salah satu kekhalifahan dalam dunia Islam yang meninggalkan cukup banyak waris- an berupa bangunan indah termasuk mausoleum. Seljuk atau Turki Seljuk adalah dinasti Islam yang pernah menguasai Asia Tengah dan Timur Tengah pada abad 11 hingga 14. Mereka mendirikan kekha- lifahan Islam yang dikenal sebagai Kekhalifahan Seljuk Agung. Secara geografis, kekhalifahan ini membentang dari Anatolia hingga Rantau Punjab di Asia Selatan. Pada Dinasti Seljuk, mausoleum tak hanya tempat untuk memakamkan para penguasa, tapi juga para ulama. Hal ini berbeda dengan di masa Kekha- lifahan Umayyah pada abad kedelapan ketika mau- soleum hanya digunakan untuk memakamkan para OLEH FUJI E PERMANA ak hanya mausoleum, Dinasti Seljuk juga mewariskan sejumlah karya arsitektur i istimewa lainnya, yakni caravanserai (tempat singgah bagi para pendatang), madrasah, dan masjid. CARAVANSERAI Penguasa Dinasti Seljuk begitu banyak membangun caravanserai atau tempat singgah bagi para pendatang atau pelan- cong. Caravanserai dibangun untuk meno- pang aktivitas perdagangan dan bisnis. Saat berada di tempat singgah ini, para pelancong dan pedagang dari berbagai negeri akan dijamu selama tiga hari seca- ra cuma-cuma. Tak hanya makanan, me- reka juga dijamu dengan aneka hiburan. Secara fisik, bangunan caravanserai memiliki halaman dan bangunan gedungnya dipercantik dengan pola-pola OCW MIT EDU ● Mausoleum Ismail Samani, Bukhara, Uzbekistan. 17 SACRED DESTINATIONS.COM penguasa. Munculnya mausoleum di masa Seljuk diduga merupakan pengaruh ajaran sufi yang kala itu secara luas dipraktikkan di kawasan Persia dan Anatolia. Secara arsitektur, mausoleum Seljuk menampil- kan perpaduan bentuk-bentuk oktagonal, silinder, dan persegi. Untuk atap, mausoleum Seljuk yang ber- ada di kawasan Persia biasanya mengambil bentuk kubah, sedangkan mausoleum di wilayah Anatolia lebih banyak tampil dengan atap berbentuk kerucut. Tak hanya ada di dekat masjid dan madrasah, mausoleum pada era Seljuk banyak juga yang diba- ngun di pemakaman biasa. Meski demikian, hampir semua mausoleum itu dihiasi dengan kaligrafi indah yang diambil dari ayat-ayat Alquran. Terkadang, ditampilkan pula keterangan tentang kisah hidup tokoh yang dimakamkan dalam mausoleum tersebut. Di Asia Tengah dan Persia, sejumlah mausoleum dibangun dengan bentuk silinder, dan ada pula yang tinggi menjulang. Salah satunya tampak pada mau- soleum Gunbad-i-Qabus di Gurgan, Iran. Makam megah yang dibangun oleh amir Shams Al-Maali Qa- bus ini menjulang dengan ketinggian 70 meter dan termasuk salah satu bangunan tanah liat tertinggi di dunia. Caravanserai, Masjid, dan Madrasah lengkung. Selain kamar untuk menginap. caravanserai dilengkapi dengan depo, kamar pengawal, dan kandang untuk alat transportasi seperti kuda. Meski sepintas tampak sederhana, Gunbad-i- Qabus memiliki banyak unsur dekoratif. Yang menonjol adalah kaligrafi kufi berbentuk sabuk yang melingkari bangunan. Meski terbuat dari tanah liat, akibat pengaruh iklim bangunan ini tak lagi berwarna merah, tapi lebih gelap seperti warna perunggu. Ben- tuk bangunan yang sama juga tampak pada mau- soleum Tughril di Ravy, dekat Teheran. Di Anatolia, terdapat beberapa mausoleum Seljuk yang terkenal di antaranya mausoleum Kilic Arslan II yang dibangun di tengah pelataran Masjid Ala al- Din di Konya. Mausoleum berbentuk dekagon (sepu- luh sisi) ini dibangun pada 1192-1193. Ada pula mausoleum 11 sisi yang didedikasikan untuk Putri Shah Jihan Khatun pada 1275. Mauso- leum ini terdiri atas dua lantai. Lantai bawah untuk makam, sedangkan lantas atasnya untuk shalat dan berdoa. Unsur terpenting dari bangunan ini adalah adanya ornamen-ornamen gaya Barok yang meng- hiasi eksterior lantai pertama.ed: wachidah handasah Caravanserai dikelola oleh sebuah lembaga donor. Organisasi itu pertama kali didirikan di Rabat Malik, Iran. Cara- vanserai di wilayah Persia itu menjadi cikal bakal berdirinya tempat singgah khas Dinasti Seljuk. Caravanserai pertama itu dibangun pada 1078 oleh Sultan Nasr di jalur yang menghubungkan Bukhara - Sa- markand. Struktur bangunan caravanserai Seljuk meniru istana padang pasir Dinasti Abbasiyah, Bentuknya segi empat dan ditopang dengan dinding yang kuat. ●MADRASAH Menurut ahli etimologi Eropa, Van Berchem, para arsitektur di era Dinasti Seljuk mengembangkan bentuk, fungsi, dan karakter masjid. Bangunan masjid pun diperluas menjadi madrasah. Bangunan madrasah pertama kali muncul di Khurasan pada awal abad 10. Pada pertengahan abad 11, perdana menteri Kekhalifahan Seljuk, Nizam al- Mulk mengembangkan madrasah dan menjadikannya bangunan publik, la terinspirasi oleh penguasa Ghasnavid dari Persia. Di Persia, madrasah dijadikan tempat pembelajaran teknologi. rasah tertua yang dibangun Nizam at-Mulk terdapat di Baghdad pada 1064. Secara fisik, bangunan madrasah Seljuk terdiri atas halaman gedung yang WIKIPEDIA.ORG Madrasah Cifte Minareli di Erzurum, Turki. dikelilingi tembok dan dilengkapi empat iwan. Selain ruang belajar, madrasah Seljuk juga dilengkapi dengan asrama. Salah satu madrasah Seljuk yang bisa dijadikan contoh berada di Anatolia. Bangunan madrasah itu menerapkan karakter khas Iran, termasuk penggunaan iwan dan menara ganda yang membingkai pintu gerbang. MASJID Inovasi lain dari para arsitektur Dinasti Seljuk tampak pada bangunan masjidnya. Masjid Seljuk sering disebut Masjid Kiosque. Bangunan ini selalu di- lengkapi kubah dengan menara berben- tuk silinder sebagai ganti menara ber- bentuk segi empat.ed: wachidah handasah 4cm Color Rendition Chart
