Tipe: Koran
Tanggal: 2017-02-06
Halaman: 16
Konten
16 Pareto ARANG: Aktivitas Dagang di Perbatasan uluhan mobil serta truk berjajar di dekat pos perbatasan Malaysia dan Indonesia, Entikong, Kali- mantan Barat. Di siang yang panas terik tersebut, orang-orang yang berada di dalam kendaraan sedang mengantre masuk ke lintas batas. Mereka mengangkut berbagai macam ba- rang. Mulai dari karung-karung berisi bawang, minuman kaleng dalam sejumlah kardus, dan . telur yang dikemas di kotak. Barang-barang tersebut hendak dibawa masuk ke Tanah Air untuk keperluan konsumsi pribadi dan dijual. Bagi mereka yang membawa barang de- ngan harga maksimal 600 RM atau sekitar Rp 1,78 juta, dapat langsung membawanya dengan menunjukkan Kartu Identitas Batas Negara (KILB), tanpa perlu ada karantina. Peraturan itu diterbitkan sesuai ketentuan dalam perjanjian Sosial Ekonomi Malaysia dan Indonesia atau dikenal dengan sebutan Sosek Malindo pada 1967. Warga yang ada di dua kecamatan dekat perbatasan, yaitu Entikong dan Sekayan, diizinkan berbelanja produk Malaysia dengan jumlah harga yang telah diatur. KOMODITAS EKSPOR ANDALAN DARI ENTIKONG KE MALAYSIA 2016 LADA BIJI ●OLEH PUTI ALMAS Dengan adanya dry port, kegiatan lalu lintas di PLBN Entikong dipastikan dapat jauh lebih kondusif. 2. BUNGKIL KELAPA PISANG MINYAK SAWIT MENTAH 122.036 kg VOLUME 260 ribu kg VOLUME 107.816 kg VOLUME 43.362.650 kg VOLUME 32 ribu kg VOLUME erempuan dengan rambut panjang itu sedang sibuk P plastik. Pembangunan PLBN Entikong, membuatnya harus berjualan di pinggir jalan. la adalah Sartika, warga Entikong yang sejak lama mencari rezeki di perbatasan negara. Sebelumnya, ia berjualan aneka minuman dingin di sebuah kantin di dekat PLBN. 12 Kali Namun, kantin itu digusur dengan dibangunnya pos lintas perbatasan baru yang diresmikan pada akhir 2016 lalu oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tika, panggilan akrabnya, dengan terpaksa menjejerkan barang dagangannya di bagasi mobil. "Katanya kantin baru mau dibangun, malahan dijanjikan dibuatkan pasar. Tapi belum juga sampai sekarang. Saya cari duit buat makan enggak mungkin nunggu lama, kan," ujar Tika. Meski lapak dagangannya harus FREKUENSI EKSPOR 14 Kali FREKUENSI EKSPOR 68 Kali FREKUENSI EKSPOR 201 Kali FREKUENSI EKSPOR 9 Kali FREKUENSI EKSPOR Sumber: Kementan Distribusi barang juga diatur. Produk Ma- laysia yang dibeli warga pemegang KILB hanya dapat dibawa hingga Sekayam. Sebagai upaya keamanan, di batas wilayah kecamatan itu terdapat tentara nasional yang berjaga untuk menghindari adanya upaya penyelundupan. Kebijakan pembatasan pembelian barang dari Malaysia, khususnya bagian Sarawak, menjadi salah satu cara memudahkan peng- awasan barang-barang yang masuk melalui perbatasan negara. Setiap harinya, Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong dilewati rata-rata puluhan kendaraan, baik mobil roda empat maupun truk besar. Warga Indonesia dan Malaysia masuk melalui perbatasan tersebut dengan berbagai tujuan, seperti membawa barang untuk keperluan bisnis maupun melakukan kunjungan pribadi ke sanak keluarga. Warga Indonesia kebanyakan membawa barang berupa komoditas tanaman atau pro- duk tumbuhan untuk dikirim ke Malaysia. Berdasarkan data yang tercatat pada Badan Karantina Pertanian, minyak sawit mentah menjadi komoditas utama yang diekspor ke Malaysia sepanjang 2016. tergusur, Tika mengaku cukup bangga dengan adanya pos perbatasan baru. Dengan bentuk fisik yang jauh lebih bagus dan rapi, Tika menilai banyak Frekuensi ekspor minyak sawit mentah se- panjang tahun lalu sebanyak 201 kali dengan volume mencapai 43,3 juta kilogram (kg). Se- mentara di posisi kedua adalah lada biji. Fre- kuensinya 14 kali dengan volume 107,8 ribu kg. Di urutan berikutnya ada bungkil kelapa, arang, dan pisang. Meski warga pemegang KILB dapat mem- bawa komoditas tanpa karantina, bukan berarti tidak ada pengawasan. Kepala Stasiun Karan- tina Pertanian Kelas I PLBN Entikong, Faisal Noer mengatakan, tindakan pencegahan tetap dilakukan untuk memastikan produk yang ma- suk perbatasan tetap aman dari sisi kesehatan. Di Balik Pembangunan Pos Perbatasan OLEH PUTI ALMAS Pengawasan dari Badan Karantina Pertani- an dilakukan salah satunya dengan cara meng- ambil sampel komoditas. Selama ini, belum pernah ditemukan adanya komoditas yang membawa atau mengandung virus berbahaya. "Jadi dalam beberapa waktu sekali, kami mengambil sampel barang yang sering dibawa dari Malaysia, kebanyakan adalah jenis sayuran, untuk tindakan pencegahan," kata Faisal, saat Republika berkunjung ke PLBN Entikong, belum lama ini. Warga Dayak yang selama ini banyak me- netap di Kalimantan, khususnya pedalaman, banyak yang tinggal di Malaysia. Masyarakat dari etnis tersebut menempati sebagian besar daerah di Malaysia bagian Sarawak yang masih berada dalam satu wilayah pulau Kalimantan. Tak sedikit dari warga Dayak di Malaysia dan Indonesia yang masih satu keluarga atau memiliki hubungan darah secara langsung. Ka- rena itu, mereka kerap melakukan perjalanan untuk berkunjung ke rumah saudara maupun kerabat di masing-masing negara melalui PLBN Entikong. EDWIN DWI PUTRANTO/REPUBLIKA orang dengan berbagai keperluan keluar atau masuk negara akan merasa nyaman. Namun, perempuan berusia 25 tahun itu berharap pemerintah dapat lebih memperhatikan orang-orang yang menggantungkan rezeki di perbatasan. Ia mengatakan, sejak dibangunnya PLBN Entikong yang baru, banyak pedagang yang merupakan warga lokal kecamatan itu dan sekitarnya merasa dirugikan. "Kami ini semua diminta saat ini pindah dulu ke pasar baru, lokasinya agak jauh dari perbatasan. Padahal, enaknya berjualan di sini," jelas Tika. Dia menceritakan, keuntungan berdagang di kantin perbatasan cukup menjanjikan. Setiap harinya, Tika bisa mendapat penghasilan lebih dari Rp 1 juta dengan menjual minuman ke orang-orang yang melewati atau berada di PLBN Entikong. Selain pedagang, warga Entikong yang juga kerap melewati pos perba- tasan negara untuk mengambil ba- rang kebutuhan sehari-hari dari Ma- laysia juga memberikan keluhan. Lu- lut Wilujeng mengatakan, ia cukup kesulitan dengan pengawasan yang semakin ketat di PLBN, seiring de- REPUBLIKA SENIN, 6 FEBRUARI 2017 PUTI ALMAS/REPUBLIKA Sesekali, warga Dayak, baik dari Malaysia maupun Indonesia, membawa binatang hidup. Biasanya mereka membawa babi untuk dijadi- kan santapan dalam sebuah acara besar. "Kalau ada binatang yang dibawa lewat PLBN Entikong ini biasanya yang dibawa masyarakat adat seperti babi, tapi itu di saat acara tertentu," kata Faisal. Setiap hewan yang masuk ke Indonesia harus melalui proses karantina untuk menjamin keamanan. Tetapi, pengecualian yang berlaku di PL- BN Entikong. Karena warga Dayak yang mem- bawa binatang hanya untuk konsumsi pribadi, mereka mendapat izin dengan syarat khusus. Mereka diperbolehkan untuk tidak meng- ikuti proses karantina selama 14 hari, seperti aturan yang ditetapkan Kementerian Pertanian. Namun, terdapat syarat khusus yang harus dipenuhi. "Akhirnya, karena itu keperluan khu- sus, jadi diizinkan, dengan terlebih dahulu me- minta persetujuan dari camat di wilayah mereka tinggal atau tuju," jelas Faisal. Salah satu warga Entikong, Muhammad Ilham Akbar, mengaku sangat senang dengan adanya pos perbatasan baru. Dia mengatakan, pos perbatasan kini lebih nyaman bagi warga lokal maupun warga asing untuk keluar masuk melakukan aktivitas perdagangan. Ilham mengaku biasanya mengekspor se- banyak 10 hingga 12 ton arang dengan meng- gunakan truk besar. Setelah diperiksa Badan Karantina PLBN Entikong dan mendapat izin dari Bea Cukai, pria berusia 20 tahun itu dapat mengantar barang untuk keperluan bisnisnya ke pelabuhan barang di Tebedu, Malaysia. Pelabuhan itu letaknya hanya berjarak beberapa kilometer dari perbatasan. "Sejak pos perbatasan dibangun jadi baru seperti ini, nyaman buat orang-orang yang mengurus keperluan. Dari dulu, sebenarnya enggak rumit, tapi bedanya tempat tunggunya kurang enak," kata dia. Ia berharap seluruh fasilitas di PLBN Enti- kong dapat berfungsi. Misalnya, jalur kedatang- an dan keberangkatan yang terpisah, hingga dry port atau terminal di daratan diba- ngun untuk memuat barang, baik yang akan dikirim atau mungkin datang dari Malaysia. yang "Sekarang jalur kedatangan dan keberang- katan masih satu karena ada yang belum difungsikan, terus juga katanya ada dry port, misal buat barang yang saya mau kirim dimuat di sana dulu," jelas Ilham. Dengan adanya dry port, kegiatan lalu lintas di PLBN Entikong dipastikan dapat jauh lebih kondusif. Di antaranya membuat area di per- batasan jauh lebih teratur. Karena, kendaraan yang membawa barang tidak lagi akan menum- puk.ed: satria kartika yudha ngan adanya pembaharuan bangunan. "Senang sih pos baru, lebih mewah dan nyaman, tapi itu buat siapa? Kami yang mengurus izin ambil barang makin sulit," kata Lulut. Seharusnya, kata dia, pengurusan KILB dapat menjadi lebih mudah. Ini supaya warga dapat mengambil atau membeli kebutuhan lebih sering dari Malaysia. "Inginnya bisa lebih dari sekali. soalnya kan ambil barang buat makan enggak bisa tunggu sebulan," jelas Lulut. Perempuan berusia 37 tahun itu sangat berharap ada perubahan kebijakan bagi warga Entikong dan Sekayam yang memegang KILB. Tentunya, agar membuat masyarakat tidak merasa kesulitan. "Tentu maunya sama-sama enak, karena saya juga ambil barang buat makan dan dijual lagi kecil-kecilan, dan banyak lainnya di daerah ini yang juga mencari nafkah dengan cara begitu," jelas Lulut. ed: satria kartika yudha khazanah mozaik MAUS SELJU OLEH FUJI E PERMANA Tak hanya penguasa, mausoleum di era Seljuk juga menjadi makam para ulama. Color Rendition Chart Mausoleum Gunbad-i-Qabus, Iran. 4cm M ngunan berar benua. Adalah m bangunan be khalifahan Is berbentuk m untuk men mengen khalif Mus m
