Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Republika
Tipe: Koran
Tanggal: 2017-02-27
Halaman: 04

Konten


4 Opini tajuk Manuver Saudi pril 2016 menjadi tonggak bersejarah bagi negara petrodolar Arab Saudi. Pada bulan itu, Pemerin- tahan Kerajaan Arab Saudi menyetujui peta jalan yang dinamakan dengan Visi 2030. Visi 2030 adalah upaya ambisius Saudi untuk menghi- langkan ketergantungan penerimaan negara dari hasil pen- jualan minyak. Visi ini mengungkap kegelisahan Saudi bahwa minyak tidak bisa lagi menjadi andalan. Saudi berusaha keras menyambut era pascaminyak. Di- versifikasi pendapatan pun dilakukan dengan merumuskan- nya pada visi 15 tahun ke depan tersebut beserta agenda kebi- jakan, yang dikenal sebagai Rencana Transformasi Nasional. Menilik isi Visi 2030, di antaranya adalah upaya Saudi mengefisiensikan pengeluaran pemerintah. Realisasi Visi 2030 tampak pada sektor ekonomi. Perusahaan minyak milik negara, Saudi Aramco, akan dilepas kepemilikan sahamnya. Saudi berencana melepas lima persen saham Saudi Aramco melalui mekanisme penjualan saham perdana (IPO). Kendati hanya lima persen, kapitalisasi yang diharapkan dari IPO ini mencapai 2 triliun dolar AS. Dana yang terkumpul akan dimasukkan dalam program Dana Investasi Umum. Hal lain dari manuver Saudi melalui Visi 2030 adalah agresivitasnya di sektor pariwisata. Pada 24 April, Ketua Ko- misi Pariwisata dan Warisan Nasional (SCTH) Arab Saudi, Pangeran Sultan bin Salman, meluncurkan program pasca- umrah. Program ini memungkinkan jamaah umrah meng- onversi visa mereka ke visa turis. Pemerintah Saudi juga meluncurkan program pemberian fasilitas tinggal dan investasi untuk warga asing. Saudi merilis kebijakan yang dinamakan Saudi Green Card, yang memung- kinkan warga asing memiliki rumah. Dinamika sosial politik dan ekonomi di Saudi ini tentu tidak bisa kita lepas dari rencana tur Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz al-Saud, ke sejumlah negara Asia, yakni Malay- sia, Indonesia, Jepang, dan Cina. Perwujudan Visi 2030 tidak bisa hanya dengan berdiam diri. Raja Salman, sebagai pengu- asa tertinggi Saudi, mesti melakukan lobi politik dan dagang. Di sinilah arti penting rencana kunjungan Raja Salman ke sejumlah negara Asia, termasuk Indonesia. Di Visi 2030, Saudi berambisi meningkatkan global competitiveness index- nya dari peringkat 25 menjadi 10 besar dunia. Saudi juga hendak menaikkan foreign direct investment dari 3,8 persen menjadi level internasional, yakni 5,7 persen. Peran swasta juga didorong 40-65 persen terhadap produk domestik bruto.. Perwujudannya harus dengan menggencarkan kerja sama ekonomi, perdagangan, dan pariwisata dengan berbagai negara, termasuk Indonesia. Khusus untuk relasi RI-Saudi, peran Saudi lebih pada ekspor minyak dan gas. Sedangkan, Indonesia mengekspor komoditas nonmigas yang nilainya jauh lebih besar daripada ekspor migas Saudi ke Indonesia. Sejumlah komoditas ekspor nonmigas Indonesia ke Saudi, di antaranya adalah mobil, ban, minyak goreng, makanan dan minuman, kertas dan bubur kertas, tekstil dan produk tekstil, furnitur, ikan dan produk ikan, serta kerajinan tangan. Saudi sejatinya bisa menjadi hub bagi produk ekspor Indo- nesia. Proses pengemasan kembali atau repacking bisa dilakukan terhadap produk ekspor Indonesia. Selanjutnya, Saudi bisa mengekspor ulang ke sejumlah negara di kawasan Timur Tengah atau Afrika. Adapun investasi Saudi di Indonesia bisa didorong pada pengembangan food service, selain tentunya minyak dan gas. Masih banyaknya lahan yang bisa dimanfaatkan untuk keperluan food securities, tentu merupakan tawaran menarik bagi Saudi. Tawaran investasi di bidang pangan dan pertanian ini seharusnya disambut positif oleh Saudi. Hal lain yang tidak boleh luput adalah kerja sama sektor pariwisata. Indonesia merupakan negara dengan jumlah jamaah haji terbesar sedunia. Bagi Saudi, Indonesia jelas merupakan pasar premium. Kerja sama timbal balik dengan pihak Saudi dalam mempromosikan destinasi wisata Tanah Air tentu diperlukan. Relasi RI-Saudi yang terjalin puluhan tahun mestinya bisa dimonetisasi lebih dalam dan detail oleh kedua pihak. Apalagi, Saudi sedang membidik pasar global melalui Visi 2030-nya. Sinergi yang positif antarkedua negara harus terus diperkuat, tidak hanya di bidang ekonomi, tetapi juga di bidang lainnya. Semoga kunjungan Raja Salman pada 1-9 Maret menda- tang membawa makna makin kokohnya kerja sama kedua negara. Ahlan wa sahlan. ■ suarapublika Dampak Kunjungan Raja Salman Kunjungan Raja Salman ke Tanah Air dalam rangka melakukan serangkaian kerja sama antardua negara, menarik perhatian dunia internasional. Mengingat Raja Salman datang ke Indonesia bersama sekitar 1.500 orang. Salah satu tujuannya adalah melakukan kerja sama ekonomi, khususnya di sektor perminyakan. Harapannya, tercipta hubungan erat, terutama antara Pertamina dan perusahaan minyak di Timur Tengah, sehingga dapat mengatasi masalah bahan bakar di Indonesia maupun Saudi. Hal lain yang menjadi perhatian masyarakat Indonesia adalah selepas melakukan perjanjian kerja sama, Raja Salman beserta rombongan akan mengunjungi Pulau Bali. Tentu kita berharap berkunjungnya Raja Salman ke Bali bisa berdampak positif. Di antaranya, akan bertambah banyaknya turis dari Timur Tengah yang berdatangan ke Bali, mengingat selama ini turis- turis yang berwisata ke sana kebanyakan dari negara Barat. M Ilham Sofari Fuqoha Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten REPUBLIKA Terbit sejak 4 Januari 1993, Republika hadir sebagai pelopor pembaruan media massa Indonesia. Harian ini memberi warna baru pada desain, gaya pengutaraan, dan sudut pandang surat kabar negeri ini. Sebagai koran, kemudian portal berita pertama di Tanah Air, media ini melahirkan keseimbangan baru dalam tata informasi. Republika terbit demi kemaslahatan bangsa, penebar manfaat untuk semesta. Semua naskah yang dikirim ke Redaksi dan diterbitkan menjadi milik Harian Republika. Semua wartawan Harian Republika dibekali tanda pengenal dan tidak menerima maupun meminta imbalan dari siapa pun. Semua isi artikel/tulisan yang berasal dari luar, sepenuhnya tanggung jawab penulis yang bersangkutan. Semua isi artikel/tulisan yang terdapat di suplemen daerah, menjadi tanggung jawab Kepala Perwakilan Daerah bersangkutan. MAHAKA GROUP Raja Salman di Mata Saya sort maupun hotel yang ada di Indonesia, maka itu adalah milik Saudi. R aja mana di dunia yang hafidz Alquran saat ini? Selain Raja Salman bin Abdul Aziz al-Saud, raja Arab Saudi, semen- tara saya belum mengetahuinya. Raja Salman, sejak usia 10 tahun sudah hafidz. Dia bertradisi intelektual, seorang yang akademis. USTAZ YUSUF MANSUR Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Quran take Care Joko Sadewo Anaknya, bahkan seorang pilot tentara dan seorang astronot. Senang sekali. Dunia Arab sekarang ini melesat. Banyak pelajaran yang kemudian bisa saya pelajari. Seperti halnya Qatar. Aksi-aksi beli kor- porasi, opportunity, dan investasi yang Qatar lakukan di berbagai bidang. Di berbagai be- lahan dunia, termasuk di bidang teknologi dan olahraga. Ternyata menurut saya genui- ne banget. Top. Saya sempat membayangkan, saat dulu Indonesia membangun industri dirgantara, bersamaan dengan itu, dulu, Indonesia, melakukan aksi beli. Beli Airbus, beli Boeing. Kemudian pabrikasinya ditarik ke Indonesia. Lakukan juga aksi beli sumber-sumber spare part atau suku cadang, dan tentu saja sumber daya manusianya (SDM). Kemudian, dirikan juga di Indonesia. Wah, bakalan gila pertumbuhan kota-kota di Tanah Air. Qatar melakukan aksi ini. Aksi yang saat ini sedang dipertontonkan secara raksasa oleh Raja Salman. Demen banget saya. Saya banyak belajar. Lompat- lompat hati dan pikiran saya. Qatar sekian belas tahun yang lalu, membeli perusahaan- perusahaan digital dan telekomunikasi. Termasuk perusahaan di Indonesia. Qatar tarik dan buka kantor pusat di Qatar. Dengan segala kembangannya, termasuk menarik SDM yang multitalenta, di antaranya adik kandung saya yang saat itu dibayar Rp 120 juta per bulan. Hasilnya, industri telekomunikasi di Qatar sangat bagus. Terpaksa dunia pun buka Anton Bad Asisten Redaktur Pelaksana: berlangsung selama sembilan hari. Padahal sekitar 50 tahun terakhir, hampir tak ada raja di kerajaan kaya raya itu yang ke Indonesia. Malah sebaliknya, para pemimpin Indo- nesia terus berdatangan ke negeri itu. Keda- tangan sang raja berusia 81 tahun ini merupa- kan hal baru dalam konstelasi pergaulan an- tarnegara. Posisi Indonesia tampaknya makin diperhitungkan. Kapasitas kerajaan itu sebagai pemimpin dunia Islam saat ini sudah semakin berku- rang. Sebaliknya, di Indonesia sepertinya ada euforia berlebih di banyak kalangan umat Islam, untuk meneguhkan posisi pentingnya dalam pergaulan di dunia Islam. Seolah-olah umat Islam Indonesia mulai merasa memiliki potensi memimpin dunia Islam. Para pemimpin ormas Islam Indonesia sering menyuarakan hal ini dalam pelbagai perhelatan besar. Apakah Indonesia memang layak jadi pemimpin baru dunia Islam? Dunia Islam adalah wilayah luas yang meliputi negara-negara berpenduduk mayo- ritas Muslim. Wilayah itu membentang dari Indonesia di ujung tenggara hingga Maroko di barat. Sebagian besar negara itu tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Bagi sebagian orang, pertanyaan di atas dipandang berlebihan, latah. Tetapi, jika kita jawab 'bukan', lalu siapa pemimpin dunia Islam saat ini? Apakah Arab Saudi sebab mereka memi- liki dua tanah suci, yang merupakan kiblat umat Islam sedunia dan tempat Nabi berdak- wah serta membangun peradaban? Di negara. ini pula, kantor OKI berada. Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Irfan Junaidi Wakil Pemimpin Redaksi: Nur Hasan Murtiaji Redaktur Pelaksana Koran: Subroto 5001000 Redaktur Pelaksana Newsroom: neganto Elba Damhuri Mereka juga memiliki minyak berlimpah yang menyebabkan mereka jadi negara ter- kaya di dunia Islam. Mereka mengklaim telah menerapkan syariat Islam dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Ataukah Iran? Sebab, negara ini berd di atas fondasi revolusi rakyat yang menjadi kebanggaan masyarakat luas dunia Islam. Iran pusat Muslim Syiah sedunia. Peme- rintahannya juga Islam, yakni wilayat al- faqih, menamakan diri Republik Islam Iran. Pengaruh Iran bagi dunia Islam khususnya yang Syiah dan aktivis politik Islam besar. Atau Mesir? Sebab, negara ini menjadi Redaktur Pelaksana Online: Maman Sudiaman Redaktur Khusus: Ikhwanul Kiram Mashuri, Nasihin Masha Redaktur Senior idak seperti biasanya, Raja Arab Saudi sowan ke Indonesia. Tak tanggung-tanggung, kunjungan Raja Salman bin Abdul Aziz akan Agung P Vazza Wakil Redaktur Pelaksana: Fansuri, Heri Ruslan, Kumara Dewatasari, Firkah Esp Priyantono Oemar, Stevy Maradona, Ferry Kisihandi, Mansyur Faqih, Didi Purwadi, w Muhammad Subarkah, Budi Raharjo CAL Sekretaris Redaksi: Hold Hamidah Sagaf Perwakilan Jawa Barat Bach Rachmat Santosa Basarah (Kepala Perwakilan) Irfan Fitrat Pribadi (Kepala Redaksi) Perwakilan DIY-Jateng & Jatim: Fachrul Ratzi (Kepala Perwakilan) Yusuf Assidiq (Kepala Redaksi) cabang di Qatar. Perwakilan atau bahkan melebur. Saat dunia Arab memutuskan membeli klub-klub sepak bola, yang tidak mengerti dunia eko- nomi, keuangan, pariwisata, menyangka bah- wa itu adalah kelakuan para pangeran Arab. Hidup mewah. Buat apa coba? Ternyata me- mang sangat strategis. Saudi, Iran, RI, atau yang Lain? IBNU BURDAH Pemerhati Timur Tengah dan Dunia Islam, Dosen Kajian Timur Tengah Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga pusat intelektual Islam sejak penguasaan Bani Saud atas Kota Makkah dan Madinah, bahkan dalam beberapa episode sejarah sebe- lumnya. Kairo, ibu kota Mesir, juga menjadi markas besar Liga Arab. Saya masih memakai Qatar sebagai con- toh lagi. Salah satu akibatnya adalah pertum- buhan negeri Qatar yang dahsyat. Sekarang mereka sedang berbenah menyambut Piala Dunia 2022, mereka sebagai tuan rumahnya. Industri turunan dan kembangannya mengikuti aksi beli dan investasi. Dan rupa- nya mereka ngegas pol. Balap motor dan ba- lap mobil. Padahal, negeri mereka adalah ne- geri gurun. Semestinya, yang ada hanyalah balap unta. Namun, balap motor dan balap mobil di Qatar pun akhirnya diakui dunia. Bila satu negeri dengan kekuatan uangnya suka mengimpor buah-buahan, maka masuk akal jika kemudian diputuskan berangkat ke negeri pengekspor. Dan kemudian membeli tanah-tanah dan kebun-kebun mereka. Supaya saat impor tidak ada yang diimpor, melainkan barang sendiri. Dubai pun rajin melakukan aksi ini. Baru-baru ini, satu bank besar di Indonesia dimasuki Dubai. Tiba-tiba publik perbankan di Indonesia disuguhi nama tambahan menarik, Dubai, sebagai nama tambahan bank tersebut. Asli. Gemas saya. Program Beli Ulang Indonesia insya Allah bakal terus kita gelorakan. Men- jadi Beli Dunia. 'Alaa kulli haal, pembelajaran aksi inves- tasi Raja Salman sungguh melecut motivasi saya. Di bidang pariwisata, saya saja akan berpikiran sebagai the true leader. As the king. Bagaimana? Ketika Raja Salman "mendorong" warga- nya menikmati Indonesia, maka Raja Salman mengetahui bahwa warganya akan mengha- biskan uang yang tidak sedikit. Bagaimana caranya supaya uang warganya tidak ke ma- na-mana? Seperti halnya Korea yang juga membuka banknya di sini. Kira-kira begitu, maka dunia pariwisata pun sekalian saja dibabat. Dimi- liki. Sehingga saat warganya menikmati re- Dalam waktu 60 tahun terakhir bahkan lebih, Mesir seolah menjadi pemimpin Arab dan Islam. Keputusan-keputusan penting menyangkut Arab dan umat Islam banyak diambil di negeri Kinanah ini. Atau mungkin Turki? Negara yang meng- klaim sekuler, tetapi partai Islam menang telak dalam beberapa pemilu. Sebab, negara ini secara historis pernah memimpin Kekhi- lafahan Ustmani yang wilayahnya mencakup sebagian besar dunia Islam, lalu terpuruk. Dalam satu dekade terakhir negara ini bangkit menjadi kekuatan ekonomi besar dan berpengaruh di Timur Tengah, Asia Tengah, bahkan Eropa kendati saat ini dalam insta- bilitas keamanan. Pengaruh negara ini di ne- gara-negara Muslim begitu kuat khususnya pasca-Arab Spring. Ataukah negara ISIS yang berpusat di Suriah dan memiliki 'provinsi' di mana- mana? Negara horor inilah satu-satunya yang mengklaim negara khilafah dan memiliki khalifah. ISIS tidak lagi sebatas kelompok teroris, mereka berambisi menguasai dunia Islam kendati sekarang sangat terdesak. Kapasitas Semua negara yang disebut di atas kecuali ISIS, pernah tercatat memiliki kapasitas pa- ling menonjol dalam pergaulan di antara ne- gara Muslim. Namun, fakta belakangan me- nunjukkan lain. Kapasitas mereka menurun akibat persoalan yang mendera beberapa tahun belakangan. Saudi masih menguasai dua tanah suci, tetapi penurunan harga minyak secara drastis sangat berpengaruh terhadap kekuatan eko- nominya. Apalagi, negara ini sedang ber- perang di banyak front yang membutuhkan biaya amat besar. Di utara, mereka turut melawan ISIS dan tegang dengan Syiah Irak. Di selatan, berpe- rang dengan Houtsi, dan di timur dalam ke- tegangan luar biasa dengan Iran. Saudi berupaya keras mengambil tampuk pimpinan dunia Islam, tetapi permusuh- annya yang jelas diarahkan pada Iran dan pendukungnya, membuat banyak negara menjaga jarak. Mereka khawatir terlibat terlalu jauh dalam konfrontasi dengan Iran dan kelompok Syiah lain. Bagaimanapun mayoritas negara di dunia Islam memilih rasional, terhindar konflik bersenjata dan perang sektarian. Saudi jelas bukan lagi negara yang bisa menyatukan du- nia Islam, justru sebaliknya menjadi pihak REPUBLIKA SENIN, 27 FEBRUARI 2017 Alamat Redaksi: Jl. Warung Buncit Raya No. 37, Jakarta 12510 T. 021.780 3747 (Hunting), 021.791 84744 (iklan) F.021,780 0649, 798 3623 (Redaksi), 021.798 1169 (iklan), 021.791 98442 (Sirkulasi dan Berlangganan) Nggak ke mana-mana. Pintar. Begitu juga di industri minyak. Dan saya kira akan meram- bah ke berbagai sektor. Mengingat dananya berlimpah. Istilah saya, "lega". Dananya gede, dikucurkan ke mana saja masih sisa banyak. Dan ibarat pengantin yang lagi dilirik, dilamar sana-sini. Saya lebih suka Indonesia memilih Raja Salman. Mengapa? Bagi saya, dan bagi kaum Muslimin, nggak mengapa juga menguntungkan Saudi. Toh, di antaranya, akan dipakai juga un- tuk dana pemeliharaan, penjagaan, dan pe- ngembangan dua Tanah Suci. Makkah dan Madinah, yang di dalamnya ada Masjid al- Haram dan Masjid Nabawi. Insya Allah, ikhlas banget dah. Email Redaksi Republika: sekretariat@republika.co.id. Percetakan: PT Republika Media Mandiri ji. Rawa Bali 2 No. 1 Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Alamat Perwakilan: Republika Jawa Barat: Jl. Mangga No. 47 Bandung 40114 T. 022.87243363-87243364, F. 022 8724 3365 Republika DIY-Jateng & Jatim: Perahu No. 4, Kota Baru, Yogyakarta T. 0274. 544.972, 566028, F. 0274 541.582 Surat Izin Usaha Penerbitan Pers: SK Menpen No. 283/SK/MENPEN/SIUPP/A7/1992, Anggota Serikat Penerbit Surat Kabar: Anggota SPS No. 163/1993/11/A/2012 Jika mereka mau mengambil untung di dan dari Indonesia, apalagi memang setiap raja Saudi, termasuk Raja Salman, adalah Khaadimul Haraamain asy Syariifain, pe- layan dua Tanah Suci. Dan kita bangga, Indo- nesia jadi punya andil juga di dalamnya. Indonesia insya Allah begitu. Bahkan lebih. Besok, perusahaan pabrik-pabrik mo- bil, industri gadget, dan lain sebagainya, investornya kita saja. Mereka bisa, negeri kita insya Allah bisa. Raja Salman pun individu yang menarik. Indonesia wajar menyambutnya. Bukankah saat Pak Jokowi ke Saudi, Raja Salman me- nyambutnya di kaki pesawat. Padahal, Raja Salman pernah meninggalkan Barack Obama yang terbengong-bengong. Sebab, Obama ditinggal karena azan Ashar sudah berkumandang. Raja Salman pun patut ditiru. Ketika beliau nggak ragu mengeksekusi pangeran Arab yang terlibat penembakan terhadap warga sipil. Bahwa satu bangsa, satu pemimpin, ada kekurangannya, maka yang pertama, berita itu belum tentu. Namanya juga berita. Bila ada, cari yang baiknya saja. Indonesia juga toh nggak mau disebut negeri para koruptor. Nggak mau kan disebut negeri dengan sebutan jelek-jelek? Perbuatan satu dua orang, satu dua kelompok, jangan sampai menjadikan kita menggeneralisasi dalam pe- nilaian dan menilai. Kecuali terhadap ke- baikan demi kebaikan. Bukan sesuatu yang bersifat keburukan. Wallaahu a'lam. ■ bertikai dan mengajak yang lain bertikai dalam barisannya. Sementara itu, barisan Syiah pimpinan Iran semakin kokoh pascaperjanjian damai nuklir. Negara ini tetap menjadi patron bagi banyak negara dan kelompok. Tapi, itu ber- laku untuk kelompok-kelompok Syiah saja. Bagi kelompok Suni yang mayoritas, mereka jelas tak mau berbaris dengan Iran, terutama dalam permusuhannya dengan Saudi dan koalisinya. Jadi, Iran bukanlah pemimpin tepat untuk menyatukan dunia Islam sebab ia adalah pihak yang bertikai sebagaimana Saudi. Terkait Mesir, kapasitas negara ini sudah turun drastis pascapenjatuhan Presiden Mu- hammad Mursi. Mesir kembali ke era peme- rintahan militer. Ekonomi negara itu juga ko- laps. Keamanan dan stabilitas setiap saat ter- guncang. Masyarakatnya terancam terbelah. Mesir tak lagi memiliki kapasitas mema- dai memimpin dunia Islam kendati mereka masih memiliki Al-Azhar dan keunggulan lain. Turki sebenarnya adalah negara yang pantas memimpin dunia Islam berkat ber- bagai keberhasilannya. Namun, ujian sejarah besar mendera negara itu, yakni perang melawan ISIS dan lingkungan baru yang benar-benar liar dan tak terkendali. Negara ini seperti sudah tak sempat mengurus persoalan-persoalan besar dunia Islam seperti sebelumnya. Persoalan 'degulenisasi' pascakudeta yang gagal membuat martabat negara itu terpuruk. Tinggal ISIS yang saat ini hampir tumbang di Irak, tapi masih kuat di Suriah. Ya, ini memang sebuah negara yang berdiri di atas ideologi atau tafsir Islam yang paling brutal. Kelompok ini barangkali bisa memper- oleh momentum sejarah untuk membesar akibat konflik kawasan yang panjang. Tapi, begitu situasi sedikit normal, negara sema- cam ini pasti akan segera tumbang. Di tengah menurunnya kapasitas negara- negara itu, Indonesia berpeluang memimpin dunia Islam. Saat ini tidak ada negara do- minan di dunia Islam yang mempunyai kapa- sitas cukup dan memiliki posisi yang bisa merangkul semua pihak melebihi Indonesia. Indonesia bisa bergaul baik dengan negara-negara Suni juga dengan negeri-ne- geri berpenduduk Syiah. Demokrasi Indone- sia cukup matang dan sangat tahan terhadap goncangan. Perekonomiannya relatif stabil dan tak mudah tergoncang karena isu politik dan keamanan. Wartawan Senior: Harun Husein, Nurul S Hamami, Selamat Ginting, Siwi Tri Puji Budiwiyati, Rakhmat Hadi Sucipto. Kepala Desain: Sarjono. Kepala Infografis: Muhamad Ali Imron. Kepala Penyunting Bahasa: Ririn Liechtiana. Kepala Digital: Desi Purwo Wijianto Staf Redaksi: Alwi Shahab, Syahruddin El-Fikri, Andi Nur Aminah, Andri Saubani, Agus Yulianto, EH Ismail, Dewi Mardiani, Endro Yuwanto, Fitriyan Zamzami, Indira Rezkisar, Irwan Kelana, Israr, Khoirul Azwar, Nashih Nashrullah, Natalla Endah Hapsari, Nidia Zuraya, Nina Chairani Ibrahim, Musiron, Ratna Puspita, Reiny Dwinanda, R Hiru Muhammad, Teguh Firmansyah, Wachidah Handasah, Yeyen Rostiyani, Yogi Ardhi Cahyadi, Edwin Dwi Putranto, Hafidz Muftisany, Abdullah Sammy, Agus Raharjo, Ahmad Islamy jamil, Amri Amrullah, Ani Nursalikah, A Syalaby Ichsan, Bilal Ramadhan, Bowo Pribadi, Citra Listya Rini, Darmawan, Desy Susilawati, Djoko Suceno, Dwi Murdaningsih, Dyah Ratna Meta Novia, Eko Widiyatno, Erdy Nasrul, Erik Purnama Putra, Esthi Maharani, Fernan Rahadi, Friska Yolandha, Ichsan Emrald Alamsyah, Indah Wulandari, Lilis Sri Handayani, Mohammad Akbar, Muhammad Fakhruddin, M Hafil, Neni Ridarineni, Nur Aini, Qommarria Rostanti, Rusdy Nurdiansyah, Satya Festiani, Setyanavidita Livikacansera, Yulian- ingsih, Tahta Aidilla, Agung Supriyanto, Wihdan Hidayat, Prayogi, Rakhmawaty Lalang, Yasin Habibi, Raisan Alfarisi, Bambang Noroyono, Gita Amanda Jatnikawati, Angga In- drawan, M Iqbal, Satria Kartika Yudha, Rizky Jaramaya, Gillang Akbar Prambadi, Rr Laeny Sulistyawati, Nora Azizah, Lida Puspaningtyas, Dessy Suciati Saputri, Ratna Ajeng Tejomukti, Reja Irfa Widodo, Fuji Pratiwi, Halimatus Sa'diah, Mas Alamil Huda, Sadly Rahman, Agung Sasongko, Hazliansyah, Yudha Manggala Priana Putra, M Amin Madani Fan Firatmaja, Karta Raharja Ucu, Puti Almas, Rahmat Fajar, Fauziah Mursid, Debbie Sutrisno, All Mansur, Melisa Riska Putri, Sonia Fitri, Umi Nur Fadhilah, M Fauzi Ridwan, Maspril Aries (Palembang), Ahmad Baraas, Mutia Ramadhani (Bali), Ahmad Fikri Noor, Eric Iskandarsyah, Kiki Sakinah, Lintar Satria Zulfikar, Eko Supriyadi, Issha Haruma, Marniati, M Nursyamsi, Sapto Andika Candra, Binti Sholikah, Christiyaningsih, lit Septyaningsih, Sri Handayani, Dadang Kumia, Rizma Riyandi, Adysha Citra R, Andrian Saputra, Aprilia Safitri Ramdhani, Dian Fath Risalah, Febrian, Fira Nursyabani, Fuji Eka Permana, Hasanul Rizqa, Intan Pratiwi, Retno Wulandhari, Rossi Handayani, Umar Mukhtar, Wilda Fizriyani, Anggoro Pramudya, Santi Sopia, Wisnu Aji Prasetyo, Frederikus Dominggus Bata, Wahyu Suryana, Rizkyan Adhiyuda, Kamran Dikarma, Dian Erika Nugraheny, Zuli Istiqomah, Ali Nugroho, Dwina Agustin, Mabruroh, Noer Qomariah Kusumawardhani, Rahayu Subekti, Rizky Suryarandika, Shelbi Asrianti, Kabul Astuti, Idealisa Masyrafina, Crystal Liestia, Muhyiddin. Dan yang paling penting, moderatisme Islam Indonesia masih bertahan kendati gelombang tekanan dari Timur Tengah begitu kuatnya. Semua itu modal penting untuk memimpin dunia Islam saat ini. ■ Direktur Utama: Agoosh Yoosran Wakil Direktur Utama: Mira Rahardjo Djarot Direktur Operasional: Arys Hilman Nugraha Komisaris Utama: Erick Thohir Komisaris R Harry Zulnardy Adrian Syarkawie Rudi Setia Laksmana Rosan P Roeslani Manajer Senior Keuangan, SDM, dan Umum: Ruwito Brotowidjojo GM Marketing dan Sales: Yulianingsih Yamin Manajer Legal: Satyo Andhiko Manajer Iklan: Indra Wisnu Wardhana Manajer Produksi: Nurrokhim Sirkulasi: Manajer Haryadi B Susanto Harga Berlangganan: Rp 87.000 per bulan. Harga Eceran Pulau Jawa Rp 3.500 per eksemplar. Harga Eceran Luar Jawa: Rp 4.500 per eksemplar (tambah ongkos kirim) Rekening Bank: a.n PT Republika Media Mandiri: Bank BSM, Cab. Warung Buncit, No. Rek. 003.011.3448 Bank Mandiri, Cab. Warung Buncit, No. Rek. 127.000.424.0642 Bank Lippo, Cab. Warung Buncit, No. Rek. 727.30.028.988 Bank BCA, Cab, Graha Inti Fauzi, No. Rek, 375.305.6668 Bank BNI Syariah, Cab. Fatmawati, No. Rek. 021.159.324.0 REPUBLIKA SENIN, 27 FEBRUARI 2017 Maudy Ayunda Ajak Cintai Sains JAKARTA - Penyanyi dan pemain film Perahu Kertas Maudy Ayunda mengajak netizen membagikan segala hal yang berhubungan dengan sains di media sosial dan menyertakan tagar #TernyataSainsKeren. "#TernyataSainsKeren bisa membagikan apa saja tentang sains yang ditemui di sekitar kita," kata dia dalam testimoni Th POM Cek Kemasan Labe yuk! m SI SOSIA DAS MALANG-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Prof Muhadjir Effendy menyatakan, Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) akan menjadikan siswa lebih jujur. Alasannya, soal yang mereka hadapi tidak sama antara satu dengan lain- nya. "UNBK yang sudah dilakukan se- jak tahun lalu, sekarang juga semakin dikembangkan. Tahun ini, soal yang akan dihadapi tiap siswa lebih banyak variasi, sehingga bisa jadi setiap siswa memegang soal yang berbeda satu sa- ma lain," kata Mendikbud di sela in- speksi mendadak di SMK PGRI 3 Malang, Jawa Timur, Sabtu (25/2). AKSI PEDULI Sejumlah peserta membawa poster saat ak BPOM ini mengajak masyarakat untuk peduli obat dan pa pastikan miliki izin edar, dan cek masa kedaluarsanya. UNBK Ti Kejujura Pendidikan kesetaraan bebas memilih UNBK Selain itu, lanjutnya, UNBK membuat integritas siswa tak perlu lagi dipertanyakan. Sebab, peserta ujian harus mengerjakan sendiri, se- hingga bisa dipastikan mereka lebih jujur. Meskipun, soal-soal UNBK nantinya hanya berupa pilihan ganda. Menurut mantan rektor Univer- sitas Muhammadiyah Malang (UM- SⓇ Color Rendition Chart acara L'Oreal Scien Jakarta, beberapa Mahasiswa yan dari Universitas Oxf menyayangkan, han persen peneliti pere Indonesia. Menurut seharusnya lebih ba peneliti perempuan beranggapan, seha banyak orang yang peneliti karena sain menyenangkan. la menilai, The yang mengajak pere 4cm M) itu, secara na memiliki perasa memilih ujian me "Kalau bisa, m menggunakan U dak, harapannya tidak mau atau tic rena ada kendala dak ada pilihan nakan paper-bas Namun, kata pendidikan keset menggunakan UN lau kesulitan, ya ti gunakan kertas, t kan," ucapnya. Dengan men Muhadjir berhara cakapan yang did wa. Mereka tidak kan kecakapan me han ujian, tapi menggunakan a formasi. Semangat Mer Langit Merauk OLEH ARIE LUKIHARDIYANTI Mendikbud ju speksi mendadak SMK PGRI 3 Mal: lokasi mitra 10 SM bupaten dan Kota Inspeksi tersel eorang pensiunan salah satu bank di BUMN, Saleh Sudrajat, telah menjadi anggota Wanadri sejak 1971. Setelah puluhan tahun menjadi anggota Wanadri, moto organisasi perhimpunan pendaki gu- nung dan penempuh rimba tersebut terus mengiang di telinganya, bahkan mungkin sudah mendarah daging di nadinya. Moto tersebut adalah "tak ada gunung yang tinggi, jurang curam, dan lautan dalam yang tak dapat dijelajahi oleh Wanadri. Di usianya yang tak muda lagi, yakni 56 tahun, keinginannya semakin kuat untuk mewujudkan moto tersebut menjadi nyata, tak hanya menjadi tag line semata. Demi mewujudkan moto tersebut, la pun memiliki ide yang nyaris mustahil. Yakni, melakukan ekspedisi terbang solo dari Sabang sampai Merauke. Selama satu tahun, pria yang akrab disapa Uleh ini men- cari sponsor untuk mewujudkan mimpinya. Untunglah, Kementerian Pemuda dan Industri Olahraga Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga, menyambut baik keinginan dan mimpi Uleh. Karena ekspedisi ini dilakukan dalam rangka peringatan 100 tahun Kebangkitan Nasional. Sebelumnya, walaupun peringatan Kebangkitan Nasional sudah diperingati satu abad, tapi belum ada satu orang pun yang bisa terbang solo Sabang Ekspedisi pun, dilakukan pada 15 Mei hingga 17 Juni 2008. Dalam ekspedisi tersebut, Uleh menggunakan pesawat sampai Merauke. Pegasus GT 450-9125-100HP dan menyingga perdana dir Salah di Ko Pekanbaru, Bandung, d berakhir di lanan tersel jalur penerb Pria yan keahlian me menempuh penerbanga Merauke me jalur ini pern penerbanga Sembila tersebut ber cerita unik m Oleh karena kembali cerit sebuah disku Museum Ged acara terseb sebagai gene "Saya ora terbang solo Sampai sekar melakukanny Uleh men paling berat y kendala cuaca dari mulai huj Karena, ka yang diambilm sudah dipredil pun memajuk jam setengah tersebut. Nam