Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Republika
Tipe: Koran
Tanggal: 2017-02-27
Halaman: 17

Konten


ya. berdiri di bu meter. n menelan okasi ber- pabrik ga- menjadi entra Ga- at dikelola Mandiri. sama de- erdapat di engambil simpan di a menam- dinasi de- damping- 1. Perusa- kat untuk tamakan an angka anan Ka- , gudang m dengan ni, Kabu- metode m umum- on garam REPUBLIKA SENIN, 27 FEBRUARI 2017 erdirinya endorong an kuali- MOHAMAD HAMZAH/ANTARA lak tas garam yang mereka produksi. Pada 2015, produksi garam di Kabupaten Pati mencapai 381.704 ton. Namun, pada 2016 saat terjadi anomali cuaca, produksi garam Pati merosot tajam ke angka 16.800 ton. Sujono yakin, jika cuaca mendukung sepanjang 2017, produksi garam akan kembali meningkat. ani garam k garam. Daru 709 Berdirinya gudang garam nasional ah meng- eknologi ghasilkan Pati dapat mendo- Pemerintah menargetkan produksi garam nasional sebanyak 3,2 juta ton pada 2017. Jum- lah tersebut sedikit lebih tinggi dibandingkan target tahun sebelumnya yang sebanyak tiga juta ton. Tahun ini, PT Garam memasang target produksi sebanyak 395 ribu ton. Sekretaris Perusahaan PT Garam Hartono mengatakan, target tersebut diharapkan dapat dipenuhi oleh pegaraman di Pulau Madura se- banyak 375 ribu ton dan pegaraman di Kabu- paten Kupang, NTT sebanyak 20 ribu ton. Hartono menambahkan, PT Garam juga bertekad meningkatkan serapan garam rakyat sebanyak 135 ribu ton. Jumlah itu meningkat rong para petani meningkatkan blogi geo- kuantitas dan si hingga "Selisih- kualitas garam yang mereka produksi. dibandingkan target tahun 2016 yang hanya 125 ribu ton.ed: satria kartika yudha 35 AJI STYAWAN/ANTARA Brebes, Demak, Rembang, Sampang, Tuban dan Kupang. Pemerintah menganggarkan Rp 12 miliar untuk pembangunan enam gudang garam nasional tersebut. ed: satria kartika yudha khazanah moz Habaib Ali Kwitang zaik OLEH FUJI EKA PERMANA Ulama Betawi umumnya moderat, sangat ramah, te- tapi tegas ketika menyangkut tauhid dan membela kebenaran. eliat dakwah di Tanah Betawi telah berlangsung sejak berabad silam. Sejumlah ulama pun ter- catat sebagai juru dakwah andal di wilayah yang dulu dikenal de- Minim Tiga Serangkat Ulama Betawi Sejarah Catatan ●OLEH FUJI EKA PERMANA ngan nama Batavia ini. "Tiang pancang atau peletak dasar dakwah Islamiyah di Tanah Betawi disebut Tiga Serang- kai Ulama Tanah Betawi," kata ahli sejarah ula- ma Betawi Dr Saidun Derani. LH6.GGPHT.COM Berbicara dalam seminar disertasi bertema "Peran Ulama Betawi dalam Transmisi Keilmu- an Islam Abad 20" di Jakarta, Sabtu (18/2), Saidun menerangkan, tiga serangkai itu adalah para habaib yang telah melahirkan banyak ula- ma di tanah Betawi. Yang pertama, Al Habaib Ali bin Abdur- rahman al-Habsyi atau lebih dikenal Habib Ali Kwitang yang hidup pada 1870-1968. Kedua, Al Habaib Ali bin Husein al-Attas yang dikenal sebagai Habaib Ali Bungur, hidup pada 1891-1976. "Ketiga, Al Habaib Salim bin Ahmad bin Jindan hidup pada 1906-1969," kata dia. Ia menjelaskan, sebelum ketiga habaib ter- sebut menyebarkan Islam di Tanah Betawi, Ha- baib Usman bin Yahya yang hidup pada 1822- 1914 telah melakukan dakwah Islamiyah mela- lui tulisan. Karya tulisnya tak hanya memenga- ruhi pemikiran keagamaan di Tanah Betawi te- tapi juga di Nusantara. "Begitu signifikan peran para sayyid mela- kukan dakwah Islamiyah di Nusantara terma- suk di Tanah Betawi," ujar dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini. Seiring bergulirnya waktu, kegiatan dakwah tiga serangkai ulama Betawi itu diteruskan oleh murid-muridnya. Di antara mereka adalah Guru Manshur, Guru Mughni, Kiai Haji Abdul- OLEH FUJI EKA PERMANA P ada abad ke-19 dan seterusnya, perkembangan Islam di Betawi (Jakarta) semakin pesat. Jumlah imigran Muslim di Betawi pun semakin bertambah karena kemudahan transportasi. Pada awal abad ke- 20, muncullah sekolah Islam modern yang pertama di Betawi. Peneliti sejarah, Alwi Alatas mengatakan, berkat semakin mudahnya transportasi, semakin banyak pula orang Indonesia yang bisa bepergian ke Timur Tengah. Begitu pula sebaliknya, orang Timur Tengah semakin mudah datang ke Indonesia. me Pada awal abad ke-20, muncul perkumpulan Jamiat Kheir, "Jamiat Kheir (kemudian) menjadi sekolah Islam modern pertama di Indonesia," kata Alwi. la menerangkan, walau ada yang mengatakan, sekolah Islam modern juga muncul di Padang Habaib Ali Bungur lah Syafii, Kiai Haji Noer Ali, Kiai Haji Thohir Rohili, dan Kiai Haji Mu'allim Syafii Hazdami. Karena pengaruh perkembangan zaman, per- juangan dakwah yang mereka lakukan tentu berbeda tantangannya dengan perjuangan guru mereka. Dalam berdakwah dan mengajarkan ilmu keislaman, para ulama Betawi biasa melaku- kannya melalui jalur pendidikan seperti penga- jian malam di rumah guru (ulama), masjid, ma- jelis taklim, madrasah, dan pondok pesantren. "Sumber sejarah menyebutkan, Habaib Ali Kwitang adalah pelopor berdirinya majelis taklim pertama di tanah Betawi," kata Saidun. Majelis taklim itu dibuat karena jamaah yang ingin memperdalam ilmu agama Islam semakin banyak sehingga tak mampu lagi di- tampung di rumah guru ataupun masjid. Model majelis taklim ini berkembang pesat di Betawi dan banyak melahirkan ulama-ulama Betawi. Eksistensi majelis taklim terbukti tak lekang oleh zaman. Hingga saat ini, majelis taklim tumbuh subur di Tanah Betawi. Seiring per- kembangan zaman, terjadi pula transformasi lembaga pendidikan Islam masyarakat Betawi sehingga lahirlah madrasah dan pondok pesantren. Sekolah Islam Modern Pertama kalah besar dibandingkan organisasi-organisasi nasional itu. pada tahun yang sama saat berdirinya Jamiat Kheir, Jamiat Kheir kemungkinan besar lebih dulu berdiri, yakni pada 1901. Model pendidikan di sekolah Islam modern berbeda dengan madrasah dan pondok pesantren. Di madrasah dan pesantren murid- murid atau santrinya belajar sambil duduk di lantai. Mereka lebih banyak menghafal. Bentuk awalnya lebih mirip perkumpulan atau organisasi sebelum berubah menjadi sekolah Islam modern. Jamiat Kheir yang menjadi organisasi Islam modern didominasi oleh orang-orang ketu- runan Arab, habaib, dan pribumi. Dalam buku-buku sejarah, menurut Alwi, KH Ahmad Dahlan juga termasuk anggota Jamiat Kheir. Kemudian, HOS Cokro- Sementara, sekolah Islam modern Jamiat Kheir waktu itu sudah mirip sekolah umum seperti sekarang, hanya muatan utamanya adalah ilmu-ilmu agama atau keislaman. Jadi, pada masa itu, masyarakat Betawi punya pilihan. Jika ingin belajar Islam ke pondok pesantren dan jika ingin sekolah modern yang mengajarkan ilmu ol pengetahuan umum, pergilah ke sekolah Belanda atau sekolah misionaris. Belajarnya duduk di kursi dan menggunakan papan tulis. aminoto pun dikatakan berhu- bungan erat dengan orang-orang Jamiat Kheir." "Jadi, di awal abad ke-20, kalangan habaib bersama yang lainnya punya peran kepeloporan dalam institusi sosial dan pendidikan," ujarnya. Pada kurun waktu berikutnya, organisasi nasional lainnya semakin besar. Sementara, Jamiat Kheir kurang terdengar lagi karena WIKIPEDIA "Nah kala itu, Jamiat Kheir bi- kin sekolah seperti yang dibangun Belanda." ed: wachidah handasah REPUBLIKA SENIN, 27 FEBRUARI 2017 Habaib Salim bin Ahmad bin Jindan Karakter ulama Betawi Ahli sejarah berpendapat, ulama-ulama Be- tawi mempunyai karakter khusus yang menjadi ciri khas mereka. Mereka cenderung berkarak- ter moderat dan sangat ramah, tapi tegas ketika menyangkut tauhid dan membela kebenaran. "Kalau di bidang tasawuf, lebih cenderung kepada tasawuf akhlaqi," kata Saidun. Karakter tersebut juga menempel kuat pada tiga serangkai ulama Betawi, yaitu Habaib Ali Kwitang, Habaib Ali Bungur, dan Habaib Salim. Mereka moderat, santun, dan ramah. Namun, jika sudah menyangkut tauhid dan kepentingan umat (agama) mereka sangat tegas. Tak hanya itu, jiwa nasionalisme dan patriotisme mereka juga sangat tinggi. "Jiwa patriotisme dan nasionalisme itu terlihat pada figur Guru Manshur saat membela dan mempertahankan NKRI dari gempuran kaum imperialis dan kolonialis Belanda," ujar- nya. www.n WIKIVISUALLY Kiai Haji Noer Ali bersama muridnya Kiai Haji Muhammad Arif (Darif) juga dikenal se- bagai ulama pejuang di Jakarta Timur. Mereka menghancurkan kekuatan penjajah dan para pengkhianat bangsa. Meski memiliki karakter khusus seperti itu, innnn Jamiat Kheir Tanah Abang, 1923. ejarah berkembangnya Islam di Nusantara dan berdirinya Negara S (NKRI) tak lepas dari peran para ulama, ustaz, habaib, dan kaum Muslimin. Sayangnya, jejak para ulama yang dulu ikut mencerdaskan masyarakat dan ber- juang menyebarkan ajaran Islam sering kali tidak meninggalkan jejak catatan. Minimnya catatan sejarah merupakan salah satu masalah di Indonesia. Hal ini berakibat data sejarah masa lampau un- tuk bahan penelitian dan rujukan sangat terbatas. Minimnya warisan yang berupa catatan antara lain disebabkan para ula- ma dan habaib di Indonesia berdakwah secara lillahi ta'ala. Mereka tulus, ikhlas, dan hanya mengharap ridha Allah semata. 17 "Jadi, mereka tidak mementingkan namanya untuk dicatat supaya dikenang," kata peneliti sejarah Alwi Alatas. la mencontohkan, orang yang mene- mukan sesuatu misalnya menemukan benua, dia tulis kisahnya dalam sebuah catatan. Tujuannya supaya nama mereka bisa dikenang. Hal itu tak berlaku pada para ulama dan habaib. Mereka niat ber- dakwah dengan sangat ikhlas, lillahi ta'ala. "Jadi, catatan (bagi mereka) ini kurang dipentingkan," ujarnya. Adalah suatu hal yang patut disayang- kan, para ulama dan habaib di masa lalu kurang mementingkan catatan tentang kisah hidup atau perjuangan dakwah mereka. Hal itu menimbulkan kesulitan bagi orang-orang di zaman sekarang untuk melakukan penelitian tentang peran ulama dan habaib di masa lampau. "Kalau pun ada datanya, biasanya bukan berupa data yang sangat kuat dan disepakati para sejarawan," kata dia. ed: wachidah handasah runn para ulama Betawi memiliki ilmu, akhlak, dan akidah yang sama dengan ulama di Tanah Jawa dan tempat lainnya. "Jadi, perbedaannya bukan pada hal yang prinsipil. Secara keilmuan, akh- lak, dan akidah sama dengan ulama lainnya," kata peneliti sejarah yang juga penulis, Alwi Alatas.ed: wachidah handasah munn WIKIPEDIA 4cm Color Rendition Chart