Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Republika
Tipe: Koran
Tanggal: 2017-02-27
Halaman: 12

Konten


12 Tanwir Muhammadiyah ان الا الله KEDAULATAN MARITIM DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT Komandan Lantamal IX (Danlantamal IX) Ambon Laksamana Pertama TNI Nur Singgih Prihartono, Pakar Maritim Arif Satria, dan Sekjen Kementerian Kelautan dan Perikanan Sjarif Widjaja (dari kiri) menjadi narasumber pada seminar nasional saat Tanwir Muhammadiyah di Ambon, Maluku, Ahad (26/2). ath Kado Tanwir Muhammadiyah Bagi Rakyat Maluku FUJI EKA PERMANA Amal usaha Muham- madiyah wujudkan In- donesia adil, berdaulat dan berkemajuan. DAN KESE AMBON-Tanwir Muhammadi- yah yang berlangsung pada 24-26 Fe- bruari 2017 di Kota Ambon sudah selesai dan ditutup oleh Wakil Pre- siden RI, Jusuf Kalla (JK). Selepas tanwir, Muhammadiyah juga akan membangun Rumah Sakit (RS) dan Universitas Muhammadiyah Ambon di Maluku. Ketua Umum PP Muhammadi- yah, Haedar Nashir mengatakan, pembangunan Universitas Muham- madiyah di Maluku akan diproses perizinannya oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristek Dikti). Dua amal usaha terse- but akan dibangun dan menjadi pusat keunggulan Muhammadiyah di Ma- luku. "Sebagai kado untuk tanwir kali ini," kata Haedar saat berpidato pada penutupan Tanwir Muhammadiyah di Islamic Center Ambon, Ahad (26/2). Tanwir MUHAMMADIYAH SEMINAR KEDAULATAN MARITIM TERAAN RAKYAT "Kedaulatan dan Keadilan Sosial untuk Indonesia Berkemajuan" 27-29 Jumadil Awal 1438 H 24-26 Februari 2017 M Konsultan Ahli Majelis Pember- dayaan Masyarakat PP Muhammadi- yah, Syafi'i Latuconsina menceritakan, banyak orang berpikir, pelayaran di perairan Indonesia dengan kapal laut berukuran 16 GT punya risiko besar. Namun, dia bersama awak kapal berpikir Klinik Apung Said Tuhuleley sedang menjalankan tugas dari PP Muhammadiyah. AMBON FUJI EKA PERMANA M eski berbadan mini, Klinik Apung Said Tuhuleley tak takut menantang bahaya laut. De- ngan panjang 15 meter dan lebar 3,5 meter, kapal berukuran 16 Gross Ton (GT) itu berlayar dari Jakarta ke Ambon. +SAID TUHULELEY Ia menyampaikan, sebelum Wakil Presiden Jusuf Kalla masuk ke Aula Islamic Center Ambon untuk menu- tup Tanwir Muhammadiyah, ditun- jukkan terlebih dahulu rancangan bangunan RS dan Universitas Mu- hammadiyah Ambon kepadanya. Dia menjelaskan, Wapres sudah berko- mitmen akan memberikan dana awal sebesar Rp 5 miliar untuk pemba- ngunan RS dan Universitas Muham- madiyah Ambon. 26 Fe amic Ce Haedar yakin dengan dukungan tersebut, Muhammadiyah di Maluku dan seluruh Muhammadiyah Tanah Air akan semakin bangkit lagi. Program ini untuk mengembangkan pembangunan RS dan Universitas Muhammadiyah Ambon. "Karena itu, kami sampaikan ke- pada segenap keluarga Pak JK, mu- dah-mudahan ini merupakan amal jariah yang memperoleh ridha dan karunia Allah," ujarnya. Tugas tersebut merupakan tugas kemanusiaan. Menurut dia, Klinik Apung merupakan kapal yang sangat dinantikan kedatangannya oleh ma- syarakat miskin. Klinik Apung itu memang dipersembahkan Muham- madiyah dan Lazismu untuk membe- rikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di pulau-pulau terpencil. "Jadi persoalan kesehatan di Indonesia ini yang paling bermasalah orang-orang miskin, terutama di daerah kepulauan yang jauh dari jangkauan pelayanan kesehatan," kata Syafi'i kepada Republika, Kamis (23/2). Syafi'i berkisah, Klinik Apung Gubernur Maluku, Said Assagaff mengungkapkan, pihaknya yakin In- donesia yang berkemajuan akan bisa diwujudkan karena ada Muham- madiyah sebagai salah satu organisasi Islam yang pertama dan terbesar di Indonesia. Muhammadiyah terus berjuang di garda terdepan melalui amal usa- hanya untuk mewujudkan Indonesia yang adil, berdaulat dan berkema- Dari Ancol ke Laut Ambon bersama sembilan orang awak kapal berangkat dari Pelabuhan Marina, Ancol, Jakarta pada Sabtu (18/2) pagi sekitar pukul 05.00 WIB. Belum lama berlayar, mereka sudah sampai di sebelah utara Bekasi, Jawa Barat. Di sana Klinik Apung bersama awak kapal menerjang ombak setinggi tiga meter. Menurut Syafi'i, meski berbadan kecil, kapal ini mampu bermain di ombak besar. Kapal ini mampu melaju hingga 28 knot dan 4800 rpm. Jika didarat, sebanding dengan kecepatan 35 km/jam sampai 40 km/jam. Pada Sabtu (18/2) sekitar pukul 17.00 WIB, Klinik Apung sampai di Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Di sana awak kapal Klinik Apung mendapat sambutan yang sa- ngat meriah dari warga Muhammadi- yah di Kecamatan Tayu. "Sambutan warga luar biasa, kita menginap satu malam di situ," tutur Syafi'i. lazis Menurut informasi yang dia dapatkan, ombak di Selat Bali lebih juan. "Sebagai salah satu bukti mani- festasi komitmen di bidang pendidik- an dan kesehatan, kemarin PP Mu- hammadiyah dan Pemerintah Pro- vinsi Maluku sudah melakukan pe- nandatanganan piagam pencanangan pendirian pembangunan Universitas Muhammadiyah dan Rumah Sakit Muhammadiyah," jelasnya. GARAI Seminar maritim Pada hari terakhir Tanwir, Pim- pinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar Seminar Kedaulatan Ma- ritim dan Kesejahteraan Rakyat di Negara Kepulauan di Gedung Keta- hanan Pangan Provinsi Maluku, Kota Ambon, Ahad (26/2). Seminar terse- but merupakan rangkaian acara Tanwir Muhammadiyah di Islamic Center Ambon yang berlangsung pada 24-26 Februari 2017. Pelayaran yang diperkirakan sebe- lumnya akan menghadapi ombak yang lebih besar, ternyata meleset. Gelom- bang sama sekali tidak ada. Air justru tampak seperti minyak karena sedikit pun tidak ada gelombang. Syafi'i kemu- dian berpikir, mungkin akan mengha- dapi gelombang yang sangat ganas ketika sampai di Selat Bali, selat yang memisahkan Pulau Jawa dan Bali. Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum HAM dan Kebijakan Publik, Busyro Muqoddas mengatakan, Mu- hammadiyah tidak pernah vakum dari upaya-upaya untuk membaca si- tuasi kekinian di semua sektor kehi- dupan. Ormas Islam tertua itu mela- kukan analisis secara akademis sesuai keilmuan. Kemudian disusun upaya untuk mencari jalan keluar. "Selanjutnya didarmabaktikan, diwakafkan kepada negara, dalam hal WIHDAN HIDAYAT/REPUBLIKA AUAN ini pemerintah pusat maupun daerah, untuk kepentingan pemberdayaan masyarakat," kata Busyro saat semi- nar, Ahad (26/2). Dalam seminar tersebut, Pang- dam XVI Pattimura, Mayjen Doni Monardo, menjadi salah satu nara- sumber yang memaparkan potensi Provinsi Maluku. Ia menyampaikan, Kodam XVI Pattimura sedang me- ngerjakan program emas biru untuk mengajak rakyat Maluku bangkit dari laut. Daratan Maluku luasnya sepu- luh kali pulau Bali, lebih luas dari Jawa Timur. Jumlah penduduknya mencapai 1,7 juta jiwa. Lautnya terluas dari seluruh pro- vinsi yang ada di Indonesia. "Maluku yang begitu luas ini, ternyata pernah terjadi peristiwa yang tidak diharap- kan, kami menilai pada waktu itu sa- lah satu faktornya adalah masalah ke- sejahteraan, orang lapar pasti akan marah," kata Mayjend Doni saat mengisi seminar. kejam daripada terjangan ombak saat berlayar dari Jakarta sampai ke Jawa Tengah. Ternyata, setelah sampai di Selat Bali, Syafi'i dan awak kapal lainnya terkejut. Di sana mereka tidak menjumpai gelombang yang ganas. la menegaskan, tidak ada sedikit pun gelombang yang berarti yang harus dihadapi Klinik Apung Said Tuhuleley. Kemudian, Klinik Apung sampai di perairan Lombok Utara dan berlabuh di Pelabuhan Teluk Nara pada Ahad (19/2) sore. Syafi'i menyampaikan, tidak ada gelombang sedikit pun se- lama perjalanan dari Pati sampai Lom- bok. "Saya tidak tahu apa yang terjadi, yang pasti saat kita mau memasuki itu (perairan Lombok Utara), terlihat oleh saya, ada bayangan awan yang di ujung (cakrawala) ada tulisan Allah," ujar Syafi'i dengan raut wajah kebingungan. Pada Senin (20/2), setelah menunaikan ibadah shalat Shubuh, awak kapal Klinik Apung kembali melanjutkan perjalanan. Syafi'i mengatakan, banyak orang yang mengirim pesan melalui Whatsapp kepadanya, tidak sedikit yang menelepon. Pesannya menyampaikan kekhawatiran senada. Perjalanan selanjutnya ke Selat Nusa Tenggara Barat (NTB) akan lebih berbahaya, karena ombaknya akan sangat ganas. Ternyata, setelah sampai di sana, awak kapal terkejut karena tidak Ia menerangkan, pihaknya sudah membuat konsep dalam penataan program kodam. Salah satunya men- jaga keseimbangan antara pendekat- an keamanan dan pendekatan kese- jahteraan. Kendati demikian, TNI ti- dak ingin kehilangan tugas pokoknya. Program yang dijalankan sebagai bagian dari UUTNI Nomor 34 Tahun 2004. ed: a syalaby ichsan menemukan ombak yang dikatakan ganas. Kemudian, dari Selat NTB, Klinik Apung berlayar menuju Selayar di Sulawesi Selatan. Sebelumnya, salah satu awak kapal Klinik Apung yang berpengalaman dan pernah menuju Selayar, memiliki pengalaman seram saat menghadapi ombak yang ganas. Awak kapal tersebut sampai tidak bisa berlayar dan harus menung- gu sampai dua hari agar bisa berlayar. "Yang bawa kapal ini, dia tiga pekan yang lalu, dia harus berlindung di pulau kecil selama dua hari, karena gak bisa keluar, ombaknya bisa delapan meter." Tapi, dijelaskan dia, saat Klinik Apung lewat, lautan begitu tenang tanpa ombak yang besar sedikit pun. Setelah sampai di Selayar, awak kapal REPUBLIKA SENIN, 27 FEBRUARI 2017 Lintas Tanwir Pendeta Alfred: Muhammadiyah Kedepankan Kemajemukan AMBON- Tanwir Muhammadiyah mengundang berbagai tanggapan positif dari berbagai lapisan masyarakat Ambon. Tak terkecuali dari tokoh agama Kristen di Ambon. Alfred Ohman, pendeta salah satu gereja Kristen di Ambon ini mengatakan bahwa Muhammadiyah merupakan organisasi keagamaan yang mengedepankan kemajemukan. "Peran Muhammadiyah dalam kemaje- mukan patut diapresiasi dan dicontoh di te- ngah kondisi kebinekaan yang terancam. Apa yang dilakukan Muhammadiyah seharusnya dapat dicontoh oleh organisasi-organisasi lainnya, khususnya organisasi yang berbasis keagamaan," terang Alfred, Sabtu (25/2), se- perti dilansir dari laman muhammadiyah.or.id. Alfred pun percaya bahwa Tanwir Muhammadiyah, selain fokus pada gerak organisasi secara internal, juga memberikan dampak yang besar dalam kontribusi memajukan bangsa, khususnya bagi Indonesia Timur dan Ambon ke depannya. Alfred berharap, Muhammadiyah ke depan dapat terus bersinergi dengan pemerintah dan juga lembaga-lembaga keagamaan lainnya dalam membangun kesejahteraan bangsa Indonesia.ed: a syalaby ichsan Tanwir Jadi Berkah Bagi Pedagang AMBON - Perhelatan Tanwir Muhammadiyah di Ambon membawa berkah tersendiri bagi pedagang setempat. Pedagang makanan dan minuman dari luar datang ke arena Tanwir Muhammadiyah yang digelar selama tiga hari (24-25/2) di Gedung Islamic Center, Ambon, Maluku. Sarwono (41), pedagang gado-gado dan soto ayam ini datang berjualan sejak pagi hingga malam hari di depan gedung Islamic Center Ambon.Pria asal Jombang ini mengatakan, ada berkah tersendiri berjualan di arena Tanwir. Pembelinya bertambah dari tempat di mana biasa dia mangkal berjualan di luar Kompleks Islamic Center. "Sudah dua hari ini bertambah, mas, lumayan. Pengunjung pameran juga suka mampir makan, kadang bapak-bapak polisi yang berjaga juga suka," kata Sarwono, seperti dilansir dari muhammadiyah.or.id. Sarwono menambahkan bahwa dirinya senang berjualan di arena Tanwir. "senang bisa kenal banyak orang dari berbagai daerah, mas, apalagi dari pulau Jawa," kata pria yang sudah sembilan tahun merantau ke Ambon. Sama halnya dengan Rizal (35), yang ber- sama istrinya Innah (33) berjualan es campur, es sirup dan es pisang ijo khas Makassar. Menurut Rizal, hawa panas yang sering melanda Ambon membuat penjualannya cukup laku. Berjualan di lokasi Tanwir Muham- madiyah cukup menambah penghasilannya dari hari biasanya. "Para pengunjung yang ramai yang datang kemarin, membuat kami kewalahan," kata Rizal. ed: a syalaby ichsan WIHDAN HIDAYAT/REPUBLIKA sama seperti sebelumnya, disambut oleh warga Muhammadiyah. Dari Selayar, pada hari keempat pelayaran, Klinik Apung menuju Raha di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Kapal sampai di Raha pada Selasa (21/2) siang. Jarak dari Selayar menuju Raha memang tidak terlalu jauh. Di Raha, Klinik Apung beserta awaknya menginap semalam, karena perjalan- an selanjutnya akan sangat panjang. Dari Raha, Klinik Apung melintasi Pulau Buru, Maluku pada pukul 15.00 WIT. Kemudian, sekitar pukul 19.00 WIT, Klinik Apung sampai di Kota Am- bon dan berlabuh di Pelabuhan Yos Sudarso dekat Islamic Center Ambon, tempat PP Muhammadiyah menggelar Tanwir.ed: a syalaby ichsan REPUBLIKA SENIN, 27 FEBRUARI 2017 BURSA FTSE 100 Dax Cac 40 Dow Jones Nasdaq Shanghai Hang Seng Nikkei Straits Times BEI 7.243,70 11.804,03 4.845,24 20.821,76 5.845,31 3.253,43 23.965,70 19.283,54 3.117,03 5.385,90 Sumber: Bloomberg dan yahoo 17.00 WIB KERJA SAMA PERTAMINA-ARAMCO Warga melakukan pengisian bahan Bakar Minyak (BBM) secara swadaya di SBPU Cikini, Jakarta, Ahad (26/2). Kunjungan Raja Salman dari Arab Saudi ke Indonesia pada 1 Maret 2017 mendatang diharapkan akan memperkuat kerja sama terkait proyek Pertamina dengan Saudi Aramco. Keduanya menjalin ker sama pada proyek pemurnian di Cilacap, Jawa Tengah, yang merupakan kompleks pemurnian minyak terbesar di Indonesia. Standar harga gabah sebaiknya didasarkan pada multikualitas. JUMAT (24/2) 27.67 143.80 46.05 11.44 9.80 2.06 149.16 87.92 20.54 13.15 Daerah Harga G LILIS HANDAYANI, MURSALIN YASLAND kan HPP unt (GKG) sebes penggilingan gudang Bulog Namun, la ca kembali pa rah tersebut k jadi Rp 3.800 Sementar dan bencana. harga GKP di ginya harga no, petani di matan Tegine waran, karen memasuki ma gabah masih Harga GK camatan Teg 4.950 per kg. hanya Rp 3.70 pat mengaku dengan kondis memasuki ma masa panen ra mendatang, h Badan Pus pung mencata petani pada se Lampung sud per kg, sedang lingan mencap Kepala BP maningrum me pat survei di se INDRAMAYU - Beberapa dae- rah di Indonesia masih mengeluhkan penurunan harga gabah. Hujan yang turun dalam sebulan terakhir mem- buat penjemuran gabah sulit dilaku- kan. Penurunan harga, salah satunya, terjadi di Kecamatan Kroya, Indra- mayu. "Saat hujan terus turun, petani sulit menjemur gabah. Tengkulak pun tidak datang sehingga harga ga- bah menjadi turun," ujar Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Suta- tang, kepada Republika, Ahad (26/2). Hujan yang turun saat panen membuat harga gabah kering panen (GKP) di daerah tersebut hanya berki- sar antara Rp 3.600-Rp 3.700 per kg.. Bahkan untuk gabah varietas IR Kebo, harganya hanya Rp 3.500 per kg. Besaran harga itu lebih rendah daripada harga pembelian pemerintah (HPP). Untuk HPP GKP, mencapai Rp 3.700 per kg di tingkat petani. Sedang- Bank Waspada Kasus Freepor IIT SEPTYANINGSIH JAKARTA - Perbankan melakukan langkah antisipatif untuk mencegah kredit macet yang ditimbulkan akibat polemik antara PT Freeport Indonesia (PTFI) dan pemerintah. Kisruh terse- but dapat berimbas pada pemutusan hubungan kerja ribuan karyawan per- usahaan tambang asal AS itu. Color Rendition Chart Direktur Distribusi PT Bank Man- diri, Tbk, Hery Gunardi mengatakan, kasus Freeport sejauh ini tidak ada pe- ngaruh pada kondisi kredit perseroan. Ia menambahkan, bila nantinya kon- disi tidak kondusif, penyaluran kredit kepada karyawan Freeport kemung- kinan akan dikurangi. "Kalau pun nanti kondisi kurang kondusif, eksposur dalam bentuk kre- dit kepada karyawan Freeport jumlah- nya tidak signifikan. Sehingga tidak akan membuat NPL (non performing loan) naik," jelas Hery kepada Republi- ka, Ahad, (26/2). Sementara itu, PT Bank Rakyat In- donesia, Tbk (BRI) memiliki total nilai pinjaman karyawan PT Freeport Indo- nesia dan karyawan perusahaan-per- usahaan subkontraktor Freeport seki- tar Rp 70 miliar. "Berdasarkan data yang kami teri- 4cm ma, sebagian mahkan, bah PHK oleh peru pat mereka b mengkhawati BRI Cabang T Menyikap Timika telah dengan perusa para karyawan mereka telah d karyawan yam kredit di BR melunasi kewa BRI Timik rikan kredit u saha di Timika yang dikucurka "Kami lang bitur untuk me jutan pembaya mereka. Secara lakukan evalua: ditimbulkan ak terhadap progr perkreditan. Y terjadi di Fre mempengaruh Timika secara k Ekonom In of Economics a Listianto meng