Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Republika
Tipe: Koran
Tanggal: 2017-02-27
Halaman: 25

Konten


AS pada tahun iruh populasi, 009. Jumlah caknya pada mumnya me- al. 2 persen dari tahun 2014, lah menurun khir. Ada 5,8 ko yang ting- 6,4 juta pada aan Pew Re- mentara itu, dari negara- n menjadi 325 tama datang n. Umumnya, k menggapai idupan yang egeri asalnya. an ini benar- i para pen- Hanya sehari kan, imigran iminal. Di El ut di sebuah dia meminta an tudingan seorang pe- lindungi dari mtuk bekerja perlindungan g ditangkap nggota geng aranya men- enunjukkan kalimat di L an Bea Cukai -12 JUTA AP DI AS? an akan diharamkan asal Suriah. Na- kelompok agama Dritaskan untuk 12-15 JUTA idak secara eks- Kristen sebagai ng akan diberikan n terbaru, pende- lap menjadi pri- yang dirilis pada tasan dan petu- Cukai diberi ke- mdeportasi ter- dengan segera. (ICE) dan Patroli Perbatasan bak menjadi bintang' saat ini. Dulu di bawah Presiden Barack Obama mereka diperintahkan untuk fokus pada penangkapan penjahat serius dengan risiko keamanan nasional. Kini di bawah Trump, kewenangan menentukan seorang layak dideportasi atau tidak ada di bawah kekuasaan dua lembaga ini. Bahkan, karena menumpukan pelak- sanaan kebijakan terkait imigran pada me- reka, Trump menginginkan penambahan jumlah petugas ICE menjadi tiga kali lipat jumlah sebelumnya. Dia ingin menghidup- kan kembali perjanjian federal untuk mem- perluas kewenangan petugas polisi negara bagian sebagai petugas imigrasi juga. "Pesan penting dalam kebijakan terbaru presiden Trump adalah bahwa undang- undang imigrasi kembali ditegakkan," kata Mark Krikorian, direktur eksekutif Center for Immigration Studies, yang mendukung pembatasan imigran. "Pelanggaran ter- hadap aturan ini tak lagi dianggap sebagai pelanggaran sekunder. enan Obama, de- berlakukan un- berada di ne- ebih dari 14 hari mil dari per- uran terbaru yang tugas dapat POLITICO.COM Sementara pihak yang tak setuju dengan aturan ini menyatakan masih ada celah untuk membatalkannya di pengadil- an. Namun sejauh ini, upaya untuk itu be- lum ditempuh. Bahkan, protes nasional dengan menggelar aksi Day Without Immi- grant awal pekan ini yang diikuti ribuan imigran dengan diam di rumah dan tidak bekerja berakhir dengan banyak pemecatan dari tempat kerja mereka. "Pemerintah tampaknya menekan pedal gas dengan kuat terkait kebijakan imi- grasi," kata Heidi Altman, direktur kebi- jakan untuk National Immigrant Justice Center, lembaga bantuan hukum bagi imigran yang berbasis di Chicago. Rentang perkiraan angkanya antara 7 juta hingga 20 juta jiwa, tergantung pada lembaga yang melakukan penghitungan. Angka ini menjadi acuan dalam berbagai pembicaraan tentang reformasi imigrasi AS. 20 JUTA mempercepat deportasi imigran gelap yang tidak dapat membuktikan bahwa mereka telah berada di negara itu selama lebih dari dua tahun, di mana saja di wilayah AS. Beberapa prioritas baru termasuk: memperluas deportasi imigran gelap yang tersangkut perkara kriminal dan menimbulkan risiko bagi keselamatan publik; telah menyalahgunakan program apapun yang berhubungan dengan penerimaan manfaat publik; menyerukan pihak berwenang untuk mengadili orang tua yang membantu menyelundupkan anak-anak mereka ke negara itu; dan perluasan dinding perbatasan di sepanjang perbatasan selatan AS dengan negara lain. Hanya satu keringanan' dalam aturan ini, yaitu bahwa petugas tak akan mengusik dreamer, istilah untuk anak-anak yang di bawa orang tuanya bermigrasi, sepanjang sang anak tak tersangkut tindak kriminal. Tapi siapa berani menjamin mereka akan tetap tinggal sementara keluarganya dipu- langkan ke negara asalnya? KISAH IMIGRAN Menolak Pendatang OLEH SIWI TRI PUJI B B Menjadi ironi karena negeri yang dibangun oleh imigran dan pengungsi itu pada akhirnya menjadi ketakutan dengan pendatang berikutnya. ada tahun 1848, Eropa berubah menjadi si benua penuh gejolak. Di belahan bumi ini, pemberontakan melanda Perancis, Jerman, dan negara-negara tetangganya, saat reformis bergabung dengan kelas menengah dan pekerja untuk menumbangkan monarki dan despotisme. Mereka memenangkan beberapa, tapi kaum reaksioner tidak lemah. Dalam waktu singkat, pasukan yang dipim- pin oleh Prusia dan Habsburg di Wina meng- hancurkan kekuatan pemberontak. Sementara itu, di Irlandia, masalahnya lain lagi. Serangan hama menghancurkan tanaman kentang dan membuat jutaan orang terancam kelaparan. Apalagi setelah Inggris menolak untuk membantu dan melakukan intervensi. Kedua hal ini memicu migrasi massal ke Amerika Serikat, yang dianggap tanah impian saat itu. Ratusan ribu orang Jerman dan Irlandia meninggalkan rumah mereka untuk menghindari penganiayaan politik, konflik, dan kelaparan. Mereka mengikuti gelombang migrasi satu dekade sebelumnya, ketika ribuan imigran Jerman dan Irlandia berhasil mencapai pantai Amerika. bad Selama sekitar seabad pertama sejarah Amerika, tak ada aturan imigrasi di negeri ini. Selama itu, imigran Irlandia dan Jerman datang ke AS dalam jumlah besar. Belakang- an, imigran Cina datang juga ke benua ini. Mereka berharap menemukan emas di California sebelum akhirnya memutuskan untuk menetap dan tinggal sebagai pen- duduk negeri yang berbulan-bulan dijang- kau dengan perahu mereka. Namun perkembangan selanjutnya, banyak warga yang telah lebih lama menetap tak menyukai hadirnya kelompok-kelompok ini. Mereka tidak suka agama Katolik yang banyak dianut pendatang Irlandia dan Jer- man. Di sisi lain, mereka juga tak menyukai imigran Asia, yang dalam pandangan me- reka sebagian adalah narapidana, pelacur, atau pesaing usaha mereka itu. Pada akhir 1800-an, Kongres untuk pertama kalinya memutuskan untuk mem- batasi jumlah imigran. Sasaran tembaknya adalah imigran asal Asia, terutama Cina. Page Act dan Chinese Exclusion Act lahir untuk melarang sebagian besar wanita dan pekerja asal Cina memasuki negara itu. Pada pergantian abad ke-20, pemerintah federal AS mulai meningkat perannya dalam imigrasi. Pulau Ellis di New York ditetapkan sebagai pintu masuk bagi imigran. Ter- utama, untuk mengawasi peningkatan dra- matis dalam jumlah imigran dari Italia dan Eropa Timur. Saat itu, banyak pendatang yang tidak berpendidikan dan memiliki DITOLAK MASUK Imigran di atas Kapal MS St. Louis. Kapal yang bertolak dari Jerman pada 1939 dengan membawa 937 pengungsi Yahudi ini ditolak masuk ke Amerika Serikat dan kembali pulang ke negara asal setelah Kuba dan Kanada juga menolaknya. sedikit uang mencoba mengadu nasib di daratan Amerika. GERBANG AMERIKA Rombongan imigran asal Eropa mendarat di Pulau Ellis di pantai New York menjelang akhir tahun 1800-an. Pulau Ellis dianggap sebagai gerbang masuk menuju AS pada periode 1892 hingga 1954. Lagi-lagi, meningkatnya jumlah imigran memunculkan benturan. Sebuah kelompok yang disebut Liga Pembatasan Imigran mengajukan petisi kepada Kongres meminta imigran yang masuk ke AS setidaknya harus bebas buta aksara. Sempat menimbulkan pro dan kontra serta ditentang presiden AS saat itu, namun pada tahun 1917, Kongres menyetujui prasyarat bahwa siapapun yang ingin menetap di AS harus melek huruf. Pada tahun 1920, pembatasan imigrasi meningkat. Undang-Undang Imigrasi tahun 1924 adalah yang paling parah: UU ini mem- batasi jumlah keseluruhan imigran dan kuota diberikan berdasarkan kebangsaan. Tujuannya antara lain adalah mengurangi jumlah imigran dari Eropa Timur dan Afrika. Imigran dari Asia sepenuhnya dilarang, kecuali Jepang dan Filipina. Pada saat yang sama, visa yang tersedia untuk orang-orang dari Inggris dan Eropa Barat jumlahnya ditambah. "Tujuan yang paling mendasar dari Undang-Undang Imi- grasi ini adalah untuk melestarikan homoge- nitas," tulis halaman sejarah Departemen Luar Negeri AS. Pada tahun 1965, perubahan besar ter- jadi. Di bawah tekanan dari gerakan hak- hak sipil, Kongres meloloskan Undang-Un- dang Imigrasi dan Kewarganegaraan yang ditandatangani oleh Presiden Lyndon John- son. Dalam UU ini, sistem kuota berdasar- kan kebangsaan dihilangkan. Sebaliknya, imigran yang diprioritaskan adalah mereka yang sudah memiliki anggota keluarga di AS. Selain itu, juga menawarkan perlin- dungan untuk pengungsi dari negara dengan kekerasan dan konflik. Sejak itu, asal-usul imigran berubah secara dramatis. Tak lagi dari Eropa Barat, sebagian besar imigran ke AS pada akhir abad ke-20 berasal dari Meksiko, Filipina, Korea, Republik Dominika, India, Kuba dan Vietnam. Para imigran ini memasuki hampir REPUBLIKA SENIN, 27 FEBRUARI 2017 O USNEWS.COM semua sektor dalam perekonomian AS. Imigran juga berkontribusi pada pertum- buhan bisnis di AS. Sebuah analisis dari Fortune pada 2010 menemukan bahwa lebih dari 40 persen dari 500 perusahaan besar di AS didirikan oleh seorang imigran atau anak dari seorang imigran. Data yang kurang le- bih sama disodorkan The Fiscal Policy Ins- titute di New York. Mereka menyebut imi- gran "jauh lebih mungkin untuk memiliki bis- nis di jalan utama seperti toko kelontong, res- toran, dan tukang cukur." Para peneliti men- catat bahwa meskipun imigran menyumbang 16 persen dari angkatan kerja, usaha di jalan utama oleh mereka naik 28 persen. Kunal Parker, profesor hukum di Univer- sity of Miami menyatakan hal ini sebagai bagian dampak UU imigrasi tahun 1965 mengakhiri diskriminasi terbuka dalam kebijakan imigrasi AS. Atas dasar inilah, penulis buku Making Foreigners: Immigra- tion and Citizenship Law in America itu menyebut orang-orang yang memprotes kebijakan Presiden Donald Trump terkait imigran sebagai "bertentangan dengan tradisi AS sejak tahun 1965." Diakui atau tidak, katanya, kemajuan AS adalah karena kontribusi imigran. Steve Jobs, pendiri Apple, adalah anak dari se- orang imigran asal Suriah. Salah seorang pendiri perusahaan teknologi komputer Oracle adalah anak dari seorang imigran Iran. Pendiri eBay adalah juga keturunan Iran. Trump sendiri adalah anak dari se- orang ibu asal Skotlandia. Imigran juga dijumpai pada setiap indus- tri dan pekerjaan dalam perekonomian Amerika; terbanyak di sektor pertanian. Banyak buah-buahan dan sayuran dipetik oleh imigran. Pengusaha imigran, konsumen imigran, dan pekerja imigran merupakan komponen kunci dalam mesin ekonomi AS. Tak berlebihan jika editorial media online Huffington Post menyebut kebijakan mem- babi buta Donald Trump terkait imigran justru akan menghancurkan mesin itu.■ A 22 24-25 PELARANGAN IMIGRAN P kepemimpinan Presiden Donald Trump bukan yang pertama dalam sejarah negeri itu. Selama 200 tahun terakhir, AS setidaknya telah melakukan enam kali pembatasan pada imigrasi dari kelompok terten- tu. Berikut catatannya: embatasan atau bahkan pelarangan imigran masuk ke Amerika Serikat di era Anti-imigran Cina Aturan ini dtandatangani oleh Presiden Chester A Arthur pada 6 Mei 1882. Di dalamnya berisi larangan pekerja asal Cina baik yang terampil maupun tidak di sektor per- tambangan untuk memasuki AS selama 10 tahun. Kebijakan ini diambil pada saat AS sedang berjuang mengatasi angka pengang- guran yang tinggi dan meskipun imigran asal Cina persentasenya sangat kecil dari angkatan kerja, mereka dikambinghitamkan untuk kesengsaraan sosial dan ekonomi. Undang-undang Magnuson tahun 1943 mengubahnya, yang memungkinkan imigrasi dari Cina dan untuk mereka yang sudah berada di negara itu bisa menjadi warga negara naturalisasi. Ini terjadi saat Cina menjadi sekutu AS selama Perang Dunia II. Anti-Yahudi selama Perang Dunia II Kebijakan ini ditandatangani oleh Presiden Franklin D Roosevelt. la menyatakan bahwa pengungsi menjadi ancaman serius bagi kea- manan nasional negara itu. Di tengah kekhawatiran bahwa mata-mata Nazi bisa bersembunyi di antara mereka, negara membatasi jumlah Yahudi Jerman yang masuk ke negara itu menjadi 26 ribu per tahun. Dalam salah satu kasus yang paling terkenal, AS memulangkan kapal St Louis yang membawa 937 penumpang, hampir semua dari mereka diperkirakan Yahudi, pada bulan Juni 1939. Kapal itu terpaksa kembali ke Eropa, di mana lebih dari seperempat dari penumpang diperkirakan tewas dalam Holocaust. UU anti-anarki Kebijakan ini diteken oleh Presiden Theodore Roosevelt pada 3 Maret 1903. Undang-undang ini melarang pelaku anarkis dan yang dianggap ekstremis politik memasu- ki daratan AS. Kebijakan ini lahir sebagai buntut kejadian tahun 1901 saat Presiden William McKinley ditembak oleh Leon Czolgosz, anak dari imigran Polandia. Kebijakan yang dikenal sebagai Undang-Undang Imigrasi 1903 menambahkan tiga kelompok yang diharamkan masuk ke AS, yaitu mereka yang menderita epilepsi, pengemis, dan importir pelacur. Antikomunis Disahkan oleh Kongres pada 23 Agustus 1950, meskipun diveto oleh Presiden Harry Truman. Internal Security Act 1950 atau UU McCarran memungkinkan untuk mendeportasi setiap imigran yang diyakini sebagai anggota Partai Komunis. Anti-Iran Ditandatangani oleh Presiden Jimmy Carter pada 7 April 1980. Dilakukan setelah krisis sandera Iran tahun 1979, di mana kedutaan AS di Teheran diserbu dan 52 warga AS disandera selama 444 hari. Presiden Jimmy Carter memutuskan hubun- gan diplomatik dan menjatuhkan sanksi pada Iran. Dia juga melarang warga Iran memasuki negara itu. Larangan bagi penderita HIV positif Di bawah Presiden Ronald Reagan, Departemen Kesehatan AS menambahkan AIDS ke dalam daftar penyakit yang berbahaya dan menular". Pada tahun 1987, AS melarang orang yang positif HIV masuk ke negara ini. Kebijakan ini dipengaruhi oleh sentimen homofobia dan xeno- fobia terhadap Afrika serta keyakinan bahwa virus HIV dapat menyebar melalui kontak fisik atau perna- pasan. Mantan Presiden AS Barack Obama menghapusnya pada tahun 2009, menyelesaikan proses yang dimulai oleh Presiden George W Bush. 4cm Color Rendition Chart