Tipe: Koran
Tanggal: 1993-09-17
Halaman: 01
Konten
Color Rendition Chart 4cm Perintis Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab Wakil Pemimpin Umum/Redaksi/ Penanggung Jawab Wakil Pemimpin Redaksi/ Penanggung Jawab Redaktur Pelaksana Koordinator Liputan K. Nadha K. Nadha ABG. Satria Naradha Widminarko Made Nariana B. Ashrama Redaksi: Djesna Winada, Surawan, Adhy Ryadi, Gde Nym. Suryawan, Made Sumendra, Gde Suyadnyana, K. Abinawa, Agus Talino, Nym. Wirata, Alit Susrini Kantor Redaksi: Jl. Kepundung 67A, Denpasar 80232. Telepon: 38582-38239 Fax: 27418 Teleks: 35191, Alamat Surat: PO BOX 3010 Denpasar 80001. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers: SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A 7/1985 tanggal 24 Oktober 1985, Anggota SPS-SGP. Penerbit: PT Bali Post. ISSN 0852-6515 JUMAT WAGE, 17 SEPTEMBER 1993 Militer Kroasia Ancam Serang Kantong Muslim Vitez, Bosnia- Para pejabat militer Kroasia di Bosnia mengancam akan menye- rang daerah kantong Muslim di Kota Vitez sebagai pembalasan atas pembunuhan lebih dari 30 warga Kroasia di Uzdol. Demi- kian dikatakan sumber-sumber pasukan PBB. "Pihak Kroasia menegaskan hal itu Rabu pagi (15/9) setelah tersiar laporan tentang pemban- taian tersebut," kata sumber PBB yang menolak disebut na- manya di kota Vitez, Bosnia, Rabu. "Mereka mengeluarkan ulti- matum itu dengan memperi- ngatkan penduduk Vitez agar mengosongkan daerah itu pada siang hari atau menghadapi aki- bat-akibatnya," kata sumber tersebut. (Bersambung ke Hal. 3, kol. 1) Bali Post Hari Ini Oknum Pengacara Diadili... 2 ●Perampok di Pegadungan... 3 Pembangunan Bandara di Lombok. 4 ●English: Balinese Painting.. 5 Pembajak Menyerah... 9 Blakan Tertibkan BPR 11 MILIK NAL MONUMEN PERS SURAKA Harian untuk Umum Bali Post KORBAN PEMBANTAIAN-Ivan Ratkic (59) warga Bosnia Kroa- sia menangis di atas jenazah saudaranya Martin (67) dan kakak iparnya Law Kata (65) di pusat Bosnia, Kamis kemarin. Menurut Pariwisata Indonesia akan Terjual 3,6 Milyar Dolar AS Mataram (Bali Post) - Ketua Umum Kadin Indone- sia Ir. Sotion Ardjanggi men- gatakan bidang usaha pariwisa- ta tahun 1993 akan mengha- silkan devisa 3,6 milyar dolar AS dari target pertumbuhan 15 per- sen. Harapan itu tidak lepas dari upaya mengeduk 3,5 juta turis mancanegara yang mampu membeli kamar hotel, restoran, garmen, perhiasan, dan sou- venir. Hal itu dikemukakan saat memberikan sambutan pada Pembukan Forum Komunikasi Pariwisata dan Kadin 1993 di Graha Bhakti, Kamis kemarin. Acara yang bertema "Tantan- gan, Peluang di dalam Pengem bangan Daerah Tujuan Wisata Baru" yang dibuka Gubernur NTB, H. Warsito, dan dihadiri 218 peserta Se-Indonesia itu akan berlangsung hingga Jumat ini. wisatawan mancanegara telah ditargetkan 10-15 persen tiap tahun dengan masa tinggal 11- 12 hari. Perbelanjaan setiap wisatawan 125 dolar AS per hari. Sehingga setiap kunjungan akan menghasilkan 1,375.00 dolar AS per orang. Akhir Pelita VI ditargetkan 7 juta kunjungan dengan hasil de visa sebanyak 7-9 milyar dolar AS per tahun. Dan tahun 2000 nanti diharapkan dapat meraih angka kunjungan sebanyak 9 ju- ta orang dengan hasil pema- sukan 12 milyar dolar AS. Jika ini berhasil, sektor pariwisata akan menempatkan diri pada tingkat kedua dari penghasilan devisa negara di luar minyak dan gas bumi, katanya. Dari wisatawan nusantara yang saat ini telah tercatat 67 ju- ta orang, diharapkan ada pen- ingkatan 1,2 1,6 persen per tahunnya. Sehingga pertum- Menurut Ketua Umum Kadin buhan dan perkembangan dunia yang diwakili Wakil Ketua pariwisata memberikan prosfek Umum Kadin Indonesia, Ir. yang positif. Kondisi seperti ini Imam Taufik, pertumbuhan memerlukan langkah-langkah positif untuk dapat menam- pungnya, terutama dalam kai- tan dengan jumlah kamar hotel, biro perjalanan, jumlah pener bangan dan frekuensinya, di samping bidang sumber daya manusia yang berkualitas, de- mikian Sotion. Dikatakan, pengarahan pe- merintah terhadap dunia kepari- wisataan sudah jelas. Tahun 1993 diarahkan pada lingkun- gan hidup, tahun 1994 pada per- anan wanita dalam pembangu- nar anda dan olah raga, ta hun 1995 pada lima puluh tahun kemerdekaan RI, tahun 1996 pa- da bahari dan dirgantara, tahun 1997 pada telekomunikasi, ta- hun 1998 pada seni dan budaya, tahun 1999 pada kriya dan reka- yasa, dan tahun 2000 pada pe- ningkatan teknologi untuk pe- ningkatan kualitas hidup. Menurut Sotion Ardjanggi, bidang kepariwisataan meru- pakan bidang yang sangat men- dorong terjadinya pemerataan, (Bersambung ke Hal. 15, kol.8) Pembangunan Perumahan Sederhana belum Tercapai Jakarta- Menteri Negara Perumahan Rakyat, Akbar Tanjung meng- emukakan realisasi pemba- ngunan fasilitas perumahan se- derhana sampai akhir tahun ke- tiga pelita V ternyata belum mencapai 50 persen dari target yang ditetapkan, yakni 450.000 unit. "Pemerintah akhirnya meng- evaluasi targetnya dengan me- nurunkan dari 450.000 unit menjadi 350.000 unit. Sampai akhir Juli 1993 membangun 258.690 unit, sisanya sebanyak 39.610 unit diharapkan dapat di- penuhi pada tahun anggaran 1993/1994," katanya dalam ra- pat kerja dengan Komisi V DPR yang dipimpin Moh. Diran (F-KP), di Jakarta, Kamis kemarin. Ia mengemukakan, dengan adanya tabungan perumahan pegawai negeri sipil sejak 1 Ja- nuari 1993 diharapkan target pembangunan perumahan pelita V dapat tercapai. Rincian sisa sa- saran sebesar 91.310 unit akan dipenuhi oleh Perum Perumnas sebesar 39.610 unit dan develo- per swasta sebanyak 51.700 unit. Pada pelita V pemerintah me- rencanakan membangun rumah 450.000 unit dengan rincian Perum Perumnas sebanyak 120.000 unit termasuk kapling siap bangun (KSB) dan developer swasta sebesar 330.000 unit ter- masuk KSB. Menurut Menteri, dalam me- realisasikan pembangunan per- umahan sederhana pemerintah menghadapi kendala seperti tingginya suku bunga kredit pe- milikan rumah (KPR) sederhana tipe 21 ke bawah, masing-masing sebesar 15 persen dan 12 persen pertahun. Kecuali itu, daya beli masya- rakat semakin menurun akibat kenaikan harga rumah lebih tinggi dibandingkan kenaikan pendapatan, harga tanah untuk perumahan di perkotaan sema- kin mahal akibat terbatasnya lahan perkotaan. Kendala lain- nya, kebijaksanaan makro eko- nomi pemerintah antara lain ke- bijaksanaan uang ketat. Sejak 1 Juli 1992 dengan ditu- runkannya suku bunga KPR tipe 21 ke bawah dari 15 persen men- jadi 12 persen dan mulai dikem- bangkannya rumah sangat se- derhana dengan suku bunga 10 persen pertahun, menjadikan permintaan masyarakat terha- dap rumah mulai meningkat. Ketika menanggapi per- nyataan tersebut, beberapa ang Pertumbuhan Sektoral gota dewan mempertanyakan kesungguhan pemerintah dalam membangun dan mengawasi perumahan sangat sederhana bagi masyarakat. "Pemerintah belum cermat dalam menentukan kebutuhan perumahan bagi masyarakat se- derhana, padahal kita bertekad menterjemahkan upaya pengen- tasan kemiskinan dengan mem- bangun fasilitas papan bagi ma- syarakat sederhana," kata Ben Messakh (F-PDI). Sementara dua anggota De- wan masing-masing Burhan Ari- fin (F-KP) dan Saefuddin S. (F-PP) mengharapkan agar pe- merintah memantau kebersihan lingkungan rumah sangat sederhana. Menteri mengatakan bahwa pemerintah dalam pelita VI memprogramkan pembangunan 500.000-550.000 unit rumah sa- ngat sederhana dan rumah se- derhana T-21 ke bawah. Sedangkan untuk rumah se- derhana T-27 dan T-70, pemerin- tah memprogramkan pemba- ngunannya sebanyak 150.000 175.000 unit rumah dengan dana keseluruhan sekitar 2,8 trilyun rupiah, yang diperoleh dari pengerahan dana masyarakat oleh bank pelaksana. (Ant) Diproyeksikan Mantapkan Kondisi Ekonomi Nasional Jakarta (Bali Post) - Pemerintah mencanangkan strategi pertumbuhan sektoral untuk mengejar realisasi target pertumbuhan dan menjaga sta- bilitas ekonomi nasional yang mantap. Pernyataan ini dike- mukakan Menteri Negara Pe- rencanaan Pembangunan Na- sional/Ketua Bappenas Ginand- jar Kartasasmita dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR, Kamis (16/9), di Jakarta. "Pertumbuhan 6,2 persen se- tahun dalam Repelita VI akan di- capai dengan memacu pertum- buhan di berbagai sektor, khu- susnya sektor industri, didorong oleh peningkatan ekspor nonmi- Ini akan didukung efisiensi gas. dan produktivitas rakyat dalam kegiatan ekonomi," ujar Ginand- jar. Secara rinci dia menyebutkan beberapa angka pertumbuhan sektoral per tahun. Sektor perta- efisiensi. "Peningkatan produk- nian 3,4 persen, industri pengo- tivitas itu diproyeksikan bisa lahan nonmigas 10 persen. Yang lebih dari seperempat besaran ditargetkan tumbuh enam per- pertumbuhan," kata Ketua Ba- sen datang dari sektor-sektor: ppenas. jasa transportasi dan telekomu- nikasi, perdagangan dan keu- angan. Ditambahkan, dalam Repelita VI pertumbuhan PDB (produk domestik bruto) nonmigas rata- rata sebesar enam persen per tahun. Untuk menunjang berba- gai sasaran tadi, ekspor nonmi- gas harus dapat meningkat rata- rata 16,5 persen per tahun. Khu- susnya ekspor industri pengo- lahan harus bisa dipacu sekitar 17,5 persen per tahun. Pengemban Pengamal Pancasila HARIAN PAGI TERBIT 16 HALAMAN Bali Post/Reuter laporan korban tewas akibat dibantai pasukan militer Kroasia itu berjumlah antara 27 hingga 54 orang, 11 orang di antaranya warga Muslim. UU Pokok Pemerintahan Daerah dapat Direvisi Jakarta- Mendagri Moh. Yogie SM me- ngatakan, UU No.5 tahun 1974 tentang pokok-pokok pemerin- tahan di daerah dapat direvisi atau ditinjau ulang bila dirasa kurang pas dengan kondisi yang berkembang saat ini. "Undang-undang itu dapat di- revisi bila kurang pas. Makanya lihat hasil seminar ini," kata Yo- gie di Cipayung, Bogor, Kamis, seusai membuka seminar "Pe- ningkatan Peranan dan Fungsi DPRD Menyongsong PJPT IT yang diatur dalam UU 5/1974 itu. Dari seminar yang dihadiri DPRD I dan II se-Indonesia itu, Yogie berharap dapat memper- oleh masukan untuk memperta- hankan atau merevisi UU yang telah berlaku selama 19 tahun itu. Hanya, Yogie mengingatkan, agar semua pihak memahami dan menaati dahulu secara men- dalam dan kritis sebelum meng- ambil kesimpulan untuk menin- jau ulang atau sebaliknya. "UU itu perlu ditaati dahulu, bila tidak akan menentang ke- beradaan DPRD sendiri. Sikap taat perlu ditumbuhkan karena tafsiran dan persepsi kita u- mumnya berubah sesuai dengan pengalaman," katanya. Jadi, menurut Mendagri, bila telah ditaati dan dipahami se- cara mendalam, namun ternya- ta dirasa kurang pas, UU terse- but dapat ditinjau ulang yang disesuaikan dengan kondisi yang berkembang dewasa ini. Sering Dialahkan Dalam seminar yang diseleng- garakan Pemda DKI Jakarta itu, Mendagri mengatakan, UU itu sering dimasalahkan orang un- tuk direvisi, antara lain soal ke- dudukan DPRD sebagai bagian dari pemerintah daerah, yang mengesankan berada di bawah gubernur atau kepala daerah. "Mereka yang mengkhawa- tirkan itu berkesimpulan bahwa kekuasaan daerah akan berada di bawah eksekutif tanpa adanya (Bersambung ke Hal. 15, kol. 8) Tidak akan Ada Pemogokan Pemimpin Perusahaan Sekretaris Umum Manajeriklan Manajer Sirkulasi Bagian Iklan ABG Satria Naradha Retno Endah Sada Kariawan, Kariadi Suryantha, Oka Wipraja Jln. Kepundung 67 A, Denpasar 80232 Bagian Iklan Telepon: 25764-22937 Fax: 27418 Teleks: 35191 Senin s.d. Jumat 08.00-19.00, Sahh 08.00-13.00, Minggu 08.00-19.00. Tarif Iklan: Iklan Mini: minimal 2 baris maksimal 10 baris, per baris Rp 2.500 Iklan Umum: Rp 3.000 per mmk. Iklan Keluarga: Rp 2.000 per mmk. Iklan Warna: 1 wama Rp 5.000,2 wama Rp 5.500,4 wama Rp 6.000 per mmk. Pembayaran di muka, iklan mendesak untuk dimuat besok dapat diterima sampai pukul 19.00. Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jl. Kepundung 67 A, Denpasar 80232. Telepon: 25765-34224. Pager Telepon: 26531 pesawat 407. Fax: 27418. Harga Langganan: Rp 8.500 sebulan. Pembayaran di muka. Harga eceran Rp. 400. Terbit 7 kali seminggu. 31-45.1065.4 173.804 440.700.61 Rekening BRI Denpasar Rekening BDB Denpasar Rekening BCA Denpasar Rekening Bank Aken Denpasar 900601028 Rekening Bank Seri Partha 0274.000384 NOMOR 29 TAHUN KE-46 Bali Menyodok ke Urutan Kesebelas -Pencak Silat Sumbang Empat Emas Jakarta (Bali Post) - Kontingen Bali menyodok ke urutan kesebelas dari urutan ke-15 setelah menambah perbendaharaan medalinya dengan lima medali emas. Lima emas itu berasal dari pencak silat (4) dan ski air melalui Oka Sulaksana. Empat medali emas disum- bangkan Ni Made Wahyuni, Wayan Wirawan, IGN Swastika dan Ni Luh Parwati. Oka Sulak- sana menyumbangkan emas ke- dua bagi daerahnya di nomor slalom selancar angin. Sedang- kan peski air Bali, Inawati Seti- awan menyumbangkan perung- gu Jadi total keseluruhan medali sampai hari kedelapan PON XI- II Bali ini adalah 8 emas, 4 perak dan 9 perunggu. Jumlah ini sekaligus mengangkat posisi Bali ke urutan ke-11 dari urutan ke-15. Bali masih memungkin kan menambah satu emas dari cabang tinju setelah pemegang emas Asian Games di Beijing, Pino Bahari maju ke final. Apakah target masuk 10 besar yang dibebankan Ketua Harian KONI, Drs. Ketut Subandi bakal tercapai? Masih sulit ditentukan sebab dalam sisa PON sekitar empat hari ini, pembendaharaan medali kontingen-kontingen lain masih berlangsung ketat. Su- matera Utara (Sumut), Kaliman- tan Barat (Kalbar) dan Kaliman- tan Timur (Kaltim) yang men- guntit posisi Bali di urutan 12, 13 dan 14 masih berpeluang me- nambah medali emas. Juara Umum Empat emas yang diraih para pesilat Bali sekaligus menetap- kan Bali sebagai juara umum di cabang olah raga ini. Selain se- bagai juara umum, tim silat Bali berhasil mendongkrak presta- sinya. Di PON XII, pesilat-pesi- lat Bali hanya mengantongi dua emas, dua perak, dan dua pe- runggu. Dengan empat emas itu, ham- pir dipastikan cabang pencak silat merupakan kontributor ter- banyak medali emas, di antara 20 cabang yang diwakili Bali. Ji- ka nanti Bali berhasil mencapai targetnya masuk 10 besar PON XIII, sukses itu banyak ditopang dari pesilat-pesilatnya. Jawa Timur, membayangi Bali di urutan kedua perolehan medali cabang pencak silat, den- gan merebut dua emas tiga per- ak, dan tiga perunggu. Jabar di urutan ketiga, mengantongi dua emas, dua perak, daan tiga pe- runggu. Wayan Wirawan dan Swasti- ka merebut emas dalam per- tarungan ketat sehingga selisih angka sangat tipis. Wirawan menang 3-2 atas pesilat Jatim, Suro Budi Arto, Swastika juga menang minim atas pesilat DIY, Slamet Latanggang. Sedangkan Wahyuni menang telak 5-0 atas pesilat Sumut, Asnawati Tarig- an, dan Parwati unggul 4-1 atas pesilat nasional yang membela Sumbar, Surya Nely. Tegang Tampil meragukan di babak Hilangnya Naskah Asli Supersemar pertama, Parwati membuat te- gang kubu Bali. Di babak perta- ma, Parwati yang kalah jang- kauan, kesulitan menyerang lawan. Kubu Bali was-was, kare- na sampai babak pertama be- rakhir pesilat yang tinggal di Krobokan Kuta itu, menurut per- hitungan, ketinggalan angka. Maka, kemenangan Parwati, itu disambut suka cita kubu Bali. Gubernur Bali, Ida Bagus Oka, yang menyaksikan pertandin- gan tersebut, langsung berdiri dan mencium penyumbang emas itu. "Saya nggak nyangka kamu menang," kata Gubernur. Ketua Harian KONI Bali Ketut Suban- di, yang juga menyaksikan per- tandingan final itu, langsung memberikan ucapan selamat. Sedangkan suporter Bali men- gelu-elukan pesilat belia itu. "Saya tadi sempat tegang di babak pertama, karena yang sa- ya hadapi pemain SEA Games, katanya. Parwati mengaku san- gat bahagia bisa menyumbang medali emas bagi kontingen Bali. (Bersambung ke Hal. 15, kol.3) Bukti Peristiwa Itu bukan Rekayasa Jakarta (Bali Post) - Menteri Sekretaris Negara Moerdiono mengakui hilangnya naskah asli Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) sampai sekarang belum ditemukan. Pihak-pihak yang terkait de- ngan naskah tersebut sudah di- hubungi namun hasilnya belum menunjukkan kemajuan. Oleh karena itu, ia mengimbau kepa- da pihak yang merasa menyim- pan naskah tersebut agar me- ngembalikan segera kepada ne- gara. Moerdiono mengungkapkan hal itu menjawab pertanyaan dua orang anggota Dewan Su- darko P. dari F-KP dan Soenaryo dari F-PDI dalam rapat kerja Komisi II DPR RI dengan Men- teri Sekretaris Negara beserta jajarannya di Jakarta, Kamis kemarin. Dalam rapat kerja tersebut, Mensekneg didampingi oleh Menteri Sekretaris Kabinet Sa- adillah Mursjid, Kepala BP7 yang baru Suprapto, Kepala Ar- sip Nasional dan beberapa peja- bat teras di Kantor Sekretaris Negara. Beberapa waktu lalu, perso- alan hilangnya naskah asli Su- persemar itu sempat mencuat dan mendapat perhatian dari kan, pemerintah sudah mem- bentuk tim khusus untuk men- cari naskah tersebut. dalam Pelaksanaan UULLAJ berbagai kalangan terkait. Bah- Jakarta- Menteri Perhubungan Dr. Haryanto Dhanutirto menga- takan keyakinannya bahwa hari pertama pelaksanaan UU No.14 tahun 1992 tentang lalu-lintas angkutan jalan (LLAJ) 17 Sep- tember ini, tidak akan ada pe- mogokan para pengemudi ken- daraan umum. "Saya yakin tidak akan ada pe- mogokan oleh para pengemudi pada hari pelaksanaan undang- undang lalu-lintas," kata Men- hub kepada para wartawan di sela-sela acara dengar pendapat Departemen Perhubungan de- ngan Komisi V DPR di Jakarta, Rabu. Sementara itu, pada hari Senin (13/9) di gedung DPR/MPR terjadi aksi unjuk rasa peno- lakan pelaksanaan UU lalu-lin- tas oleh para pengemudi dan mahasiswa berjumlah lebih ku- rang 100 orang. Dalam pembicaraannya Ko- misi V, Menteri mengatakan adalah wajar dalam demokrasi Pancasila terdapat perbedaan pendapat dan kepentingan, khu- susnya mengenai pelaksanaan UU lalu-lintas, di dalam masya- rakat, namun setiap kritik ter- hadap pelaksanaan UU tersebut akan dijadikan masukan untuk perbaikan. Karena yakin tidak akan ada pemogokan, Menteri mengata- kan hari pertama pelaksanaan UULLAJ akan diberlakukan se- cara normal. "Pemerintah siap melaksana- kan UULLAJ. Pada hari perta- ma pelaksanaannya tidak ada yang istimewa, semuanya diber- ukan seperti hari-hari biasa," kata Menhub pada dengar pen- dapat yang dipimpin Muham- mad Diran (F-KP). Segala kekurangannya, teru- lalu-lintas, akan diperbaiki se- tama masalah rambu-rambu cara terus-menerus setiap ta- hun, katanya. "Dalam upaya untuk mening- katkan pemahaman, persiapan, dan kesiapan segenap aparatur pemerintah dan masyarakat menyongsong pelaksanaan UULLAJ pada 17 September nanti, kami dengan Deputi Ope- rasi Kapolri telah memberikan penjelasan dan mengecek lang- sung ke lapangan," katanya. Terutama, kata Menteri, ke- pada aparat pemerintah di daer- ah, para pengemudi angkutan umum, dan pengguna lalu-lintas di Cirebon Jawa Barat, Solo dan Semarang Jawa Tengah, Malang dan Surabaya Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. "Hasil pengalaman di lapang- (Bersambung ke Hal. 15, kol. 8) Perolehan Medali Sementara "Sampai sekarang belum bisa ditemukan, pemerintah dalam hal ini, saya sendiri ditugasi Presiden untuk mencari sudah mengusahakan, akhirnya untuk sementara pencarian ini dihen- tikan. Berbagai kalangan yang diperkirakan pada saat berse- jarah itu mengetahui, terlewati, dan melihat telah dihubungi tetapi jawabannya tidak ada," kata Mensekneg. Namun secara pribadi, lanjut- nya, ia menjamin bahwa naskah Supersemar sebenarnya me- mang ada. "Saya ingat betul surat itu dari Bogor (Jawa Barat) dibawa oleh Jenderal Basuki Rachmat, Jenderal Yusuf, dan Jenderal Amir Machmud lang- sung dibawa ke Kostrad, disam- paikan kepada Jenderal Soehar to waktu itu, lalu diperbanyak. Dan ketika diperbanyak itu, di- bawa ke kantor tempat saya be- kerja di Jl. Merdeka Barat. Kare- na pangkat saya letnan satu, sa- ya dilarang memegangnya. Ko- lonel yang bawa, saya bilang sa- ya perlu itu, dijawab tidak boleh itu surat yang sangat penting," katanya menceritakan. Menurut Mensekneg, hilang- nya naskah tersebut membuk- tikan bahwa peristiwa sejarah itu sesuatu yang benar-benar terjadi secara spontan. Ia mem- bantah adanya tuduhan bahwa peristiwa bersejarah itu meru- pakan rekayasa. "Kalau memang direkayasa tentu paling tidak akan disim- pan baik-baik. Kedua, menun- jukkan betapa keadaan pancaro- ba yang dihadapi bangsa ini pa- da saat itu. Tidak seorang pun mengira itu menjadi proses se- jarah yang penting, sama saja teks Proklamasi yang asli, bu- kankah bertahun-tahun baru ditemukan. Nah, saya mohon di- pahami dalam konteks itu. Dan ini juga mencerminkan betapa sesungguhnya kesadaran arsip kita belum ada, ini juga mencer- minkan bahwa masalah besar acapkali di luar dugaan kita," paparnya. Dalam rapat kerja yang di- pimpin Suparman Achmad dari F-ABRI, Mensekneg mengha- rapkan bagi mereka yang me- nyimpan berkenan menyerah- kan kepada negara. "Tolong war- tawan tulis itu, yang pasti saya yakin naskah itu masih ada. Tetapi mungkin dengan pertim- bangan tertentu, saya tidak ta- hu, mereka yang menyimpan belum berkenan menyerahkan- nya, tetapi saya mohon demi bangsa dan negara," katanya meminta. Usai rapat kerja, menjawab pertanyaan wartawan apakah ada maksud politis bagi yang menyimpan naskah tersebut, dengan tenang Menteri yang akrab dengan wartawan itu mengatakan, secara konstitu- sional tidak ada masalah. Staf Ahli DPR Dalam rapat kerja tersebut juga dibahas masalah perlu ti- daknya tenaga staf ahli bagi anggota DPR. Dua orang anggota Dewan, Nasir Muhamad dan Sunaryo, berpendapat kehadi- ran staf ahli sudah saatnya diperlukan. Menanggapi hal itu Mensek- neg Moerdiono dengan gayanya yang khas mengemukakan agar masalah perlu tidaknya staf ahli tersebut dibicarakan di antara anggota Dewan sendiri. Semen- tara pihaknya hanya menunggu hasil tersebut. "Kalau disetujui boleh diajukan, kalau tidak rele- van silakan dilupakan. Karena pada akhirnya itu akan berkait an dengan masalah anggaran," tukasnya diplomatis. Namun lanjutnya, sebelum hal itu dilaksanakan, anggota Dewan perlu mempertimbang- kan keberadaan staf ahli itu sendiri. "Apakah itu untuk selu- ruh anggota atau fraksi saja, staf ahli apa saja yang diperlukan, apa kriterianya untuk dianggap staf ahli, ahli itu bertanggung jawab kepada siapa, dan apa sta- tus hukum staf ahli itu terhadap anggota dan pimpinan. Saya rasa masalah ini akan berpulang pada anggota Dewan sekalian. Saya khawatir jangan-jangan ini malah membingungkaan," tegasnya. (Rud) Jangan Anggap Pendekatan Keamanan Hambat Demokrasi Balikpapan - Pendekatan keamanan ja- ngan dianggap sebagai peng- hambat pembangunan dan ke- hidupan demokrasi. Di samping itu, aparat hendaknya tidak ter- kecoh dengan pendapat yang memisahkan pendekatan kea- manan dengan pendekatan ke- sejahteraan. dekatan keamanan, sifat pen- dekatan ini luas dan tergantung kepada ruang dan waktu," tegasnya. Wapres mencontohkan, peng- aman teknis terhadap berbagai proyek perminyakan di Kaltim merupakan salah satu bagian pendekatan keamanan, tanpa pengamanan teknis yang tinggi proyek itu bisa hancur, tegasnya. Try menekankan pula agar segala ekses negatif masalah hutan dihilangkan. "Saya men- dengar banyak hal, tentang ek- ses itu, semuanya harus diha- puskan, kita ingin pengelolaan hutan baik," pintanya. Wapres dalam pertemuannya dengan pejabat Pemda Tingkat I Kaltim sehari sebelumnya juga menegaskan agar backing pene- bangan liar dihentikan dan di- tindak. Hal itu dikemukakan Wapres dalam rapat dinas dengan para pejabat Pemda Tingkat II Kota Madya Balikpapan, di Balikpa- pan Kaltim, Kamis kemarin. Wapres menegaskan, masya- rakat yang tidak teratur hidup- nya tidak mungkin mampu me- laksanakan pembangunan dan mengambangkan demokrasi. Dalam masyarakat yang tidak tertata itu pasti akan terjadi tarikan untuk kepentingan pri- badi dan kelompok, kata Wapres. Menurut Try, keamanan dan kesejahteraan merupakan saran kembar dan keduanya seperti dua sisi dalam satu mata uang. "Jangan takut terhadap pen- daerah. Sementara dalam acara ta- nya-jawab dengan pejabat Kota Madya Balikpapan Wapres me- nanyakan berbagai hasil pajak Wapres setelah mendengar Balikpapan akan dibagi tiga wi- jawaban Kepala Dinas Penda- layah pengembangan. Di ka- patan Daerah Balikpapan me- wasan barat khusus industri, di ngatakan, jumlah pengumpulan utara dan tengah khusus untuk pajak di Balikapan rupanya "ra- perdagangan dan jasa serta hasia". Kepala Dinas Pendapat- kawasan timur untuk pariwisata an Daerah itu hanya menjawab dan perikanan. pertanyaan Wapres dengan me- nyebut beberapa kali kata "me- ningkat". Wapres selama di Balikpapan juga meninjau perumahan sa- ngat sederhana di Manggar Baru dan proyek Bandara Sepinggan Balikpapan. 9,2 Persen Sementara Wali Kota Balikpa- pan Tjutjup Suparna melapor kan kepada Wapres bahwa per- tumbuhan ekonomi Balikpapan sebesar 9,2 persen (tanpa migas) dan 5,25 persen (dengan migas) pada tahun 1988-1989. Sedangkan, penduduk Balikpapan 3,9 per- sen per tahun dan kini jumlah- nya sekitar 344 ribu orang, kata Tjutjup Suparna. pertumbuhan Ia juga melaporkan wilayah Mensekneg Soal Calon Ketua Umum PDI Pada rapat dinas itu ikut memberikan sambutan Jaksa Agung Singgih, Menhub Har- yanto Dhanutirto, Menteri PU Radinal Moochtar dan Menag Tarmizi Taher. Menhub Hariyanto Dhanutir- to, dalam sambutan singkatnya mengharapkan agar calon haji di Kaltim bisa diangkut dari Ban- dara Sepinggan yang megah itu. Menhub juga mengusulkan agar Departemen PU mening- katkan mutu jalan menuju ban- dara itu. Ia juga menegaskan agar tanah untuk pelebaran dan perluasan pelabuhan di Balikpa- pan diamankan. "Saya lihat tanahnya sudah dikapling-kapling. Tolong dia- mankan, nanti jadi repot," katanya. (Ant) "Saya Kenal Baik dengan Megawati" No. Kontingen Emas Perak Perunggu 1. DKI 66 40 36 2. Jabar 44 48 52 Jakarta (Bali Post) - 3. Jateng 41 45 36 4. Jatim 30 37 44 5. Lampung 14 5 14 6. Irja 13 8 12 7. DIY 11 8 12 8. Sulsel 10 11 12 9. Sultra 10 6 4 10. Jambi 9 15 18 11. Bali 8 9 12. Sumut 13. Kaltim 14 13 7 11 5 3 4 4 9 7 4 4 7 Kalteng Sumsel 5 3 19. DI Aceh 6 20. 21. NTT 3 3 Sumbar 2 8 22. 23. 24. Maluku 1 2 Bengkulu 1 1 2 NTB 1 1 1 25. Sulut 0 10 26. Sulteng 0 2 5 27. Timtim 0 1 4 (Bersambung ke Hal. 15, kol. 6) Secara kongkret, Ginandjar mengambil contoh peningkatan produktivitas yang diterapkan di bidang mutu sumber daya manusia. "Ini penting untuk memperoleh sumber daya yang terampil, kreatif, disiplin, berke- mampuan teknologi dan mana- jemen yang efektif," katanya. Menyinggung pergeseran alo- kasi sumber daya dari kegiatan sektoral yang produktivitasnya rendah ke kegiatan sektor yang produktivitasnya tinggi, dia me- Peningkatan ngatakan ini bisa dicapai melalui Produktivitas deregulasi dan debirokratisasi. Lebih lanjut diutarakan, sum- Selain itu, juga ditempuh mela- ber pertumbuhan ekonomi tadi lui penciptaan iklim yang kon- terutama harus berasal dari peningkatan produktivitas dan 14. Kalbar 15. Kalsel 16. Riau 17. 18. Isu calon Ketua Umum PDI menjelang Kongres Luar Biasa (KLB) semakin menun- jukkan dinamikanya. Bursa nama calon ke- tua umum partai berlambang kepala ban- teng itu pun semakin marak. Sudah banyak nama yang masuk, bahkan belakangan na- ma Megawati Soekarno Putri semakin "nyaring" disebut-sebut. Menyangkut nama yang belakangan dise- but itu, sempat mengundang isu "menarik" Konon, menurut isu tersebut, putri Bung Karno dari hasil perkawinannya dengan Fatmawati itu akan mengalami banyak hambatan untuk menjadi Ketua Umum PDI. Kendala itu tidak hanya datang dari dalam PDI. Benarkah kendala itu ada dan datang dari luar PDI? Mensekneg yang ditanya wartawan di Jakarta, Kamis kemarin mengenai hal tersebut menolak berkomen- tar. "Saya minta maaf tidak menjawab per- tanyaan-pertanyaan itu," ucapnya. Namun, ia mengakui mengenal baik Megawati. "Saya kenal baik dengan Mega- wati. Saya memanggilnya Mbak Mega, dan dia panggil saya Mas Tok," jawab Moerdiono ketika ditanya sejauh mana ia mengenal Megawati. "Apakah Bapak juga mengetahui pemi- kiran Mega?" tanya wartawan. "Wah, saya tidak berani menilai masalah pemikiran nya. Bagaimana dengan nasionalismenya? Saya tidak mau menilai," ucapnya. Mensekneg mengharapkan suasana yang baik di tubuh PDI, supaya dapat mengam- bil keputusan yang setepat-tepatnya. Un- tuk kebaikan PDI dan pertumbuhan de- mokrasi, PDI harus memilih pemimpin yang dapat berbuat baik kepada PDI. Ia tidak mau memberikan kriteria bagaimana yang baik untuk seorang calon Ketua Umum PDI. 'Nanti dikira saya mendikte," katanya. Moerdiono. Secara umum Mensekneg mengharap- kan agar masyarakat modern itu harus berpikir secara rasional dan memandang ke depan, dan ketiga tidak primor dialistik. Tim Sukses Sementara itu anggota Fraksi PDI dari Jawa Timur Djatikesoemo kepada wartawan menjelaskan, bahwa Rabu (15/9) malam telah terbentuk Tim Sukses. Tim Sukses yang berkantor di Jl. Cempaka Putih Tengah 30/1 Jakarta Pusat, tugasnya mengkoordi- nasi DPC-DPD seluruh Indonesia dalam menyukseskan pencalonan Megawati. Bertindak selaku koordinator nasional Yang penting, lanjutnya, seorang Ketua adalah Ketua DPC PDI Solo HM Makyo, Umum PDI harus mampu menjadikan PDI S.H., sekaligus untuk koordinator dari Jawa sebagai kekuatan politik yang dapat meng- Tengah. Untuk menjalankan tugas-tugas di antarkan kehidupan demokrasi dalam rang- daerah, juga telah ditunjuk beberapa Ketua ka kehidupan demokrasi seluruh bangsa. DPC atau DPD bertindak sebagai koordina- Bagaimana pimpinan PDI menumbuhkan tor daerah. Daerah Jawa Timur ditunjuk Ke- ketenteraman, kesatuan dalam PDI dan ke- tua DPC PDI Nganjuk Widodo, Jawa Barat satuan bangsa. Di mana PDI bisa mengem- Slamet Mulyadi, Indonesia Bagian Timur, bangkan demokrasi Pancasila dalam kon- Ketua DPD Kalteng Metropol B. Djanguk, teks pengembangan demokrasi secara ke- S.H. Dan yang membantu kegiatan di seluruhan dalam negeri ini. "Begitulah kri- Jakarta ditunjuk antara lain Mangara Sia- teria umum menurut pendapat saya," kata haan dan Djatikoesemo. (Rud). 2cm 4cm
