Tipe: Koran
Tanggal: 1993-09-17
Halaman: 02
Konten
Color Rendition Chart HALAMAN 2 Denpasar dan Tabanan Terima "Wahana Tata Nugraha" Denpasar (Bali Post) - Sabtu (18/9) pagi ini, Kabupa- ten Tabanan dan Kodya Denpa- sar bakal menerima Wahana Tata Nugraha, sebuah penghar- gaan di bidang penataan dan ke- tertiban lalu-lintas. Menurut rencana Presiden Soeharto yang akan langsung memberikan penghargaan tersebut kepada Bupati Tabanan I Ketut Sundria dan Wali Kota Denpasar Drs. Made Suwendha. Sesungguhnya Wahana Tata Nugraha diberikan sejak tahun lalu. Waktu itu Denpasar masih berstatus kotif telah diikutserta- kan. Namun, baru pertama kali inilah Denpasar (bersama Tab- anan) memperoleh perhargaan tersebut. "Berdasarkan jumlah penduduknya, Denpasar terma- suk dalam kota sedang yang me- raih Wahana Tata Nugraha, kata Kabid Perhubungan Darat Alimuddin Loya kepada Bali Post, Jumat kemarin. Yaitu, penghargaan untuk kota raya/metropolitan (kota berpen- duduk di atas 1 juta), kota besar (500.001 1 juta jiwa), kota se- dang (250.001-500 juta) dan kota kecil yang berpenduduk di bawah 250 juta. Untuk lomba lalu-lintas tahun ini pelaksanaannya pun lebih meluas dan meliputi ibu kota ka- bupaten, ibu kota propinsi, dan kota di luar propinsi. Denpasar tergolong satu di antara sejum- lah ibu kota propinsi yang mem- peroleh Wahana Tata Nugraha. Dengan demikian akan terdapat urutan atau klasemen pemenang lomba di masing-masing kate- gori. "Kita belum tahu apakah Tabanan dan Denpasar menem- pati urutan pertama sebagai pe- menang kategori ibu kota kabu- paten atau ibu kota propinsi," kata Alimuddin. "Yang jelas, banyak faktor yang menentukan sebuah kota menerima penghargaan di bi- dang penataan dan ketertiban lalu-lintas," ujar Kepala DLLAJ Bali Ir. Andy Rasyid SJ yang ber- Dari formulir isian lomba tata tertib lalu-lintas tahun ini, terca- tat empat jenis pengkategorian. Diizinkan Mem-PHK sama Alimuddin menjadi ketua panitia pengisian formulir lomba. Panitia hanya mengisi formulir dan dikirimkan ke Jakarta. Alimuddin menyebutkan se- jumlah kriteria penilaian lomba termasuk jumlah penduduk, luas wilayah, sarana angkutan umum maupun pribadi, jumlah angkutan umum dan antarpro- pinsi, serta jumlah kendaraan barang. "Jadi, belum tentu sema- kin banyak kendaraan, lantas di- nilai baik. Begitu pula, sedikitn- nya jumlah kendaraan akan di- korelasikan dengan sarana jalannya," paparnya. Jika masih ada tudingan rambu lalu-litas yang tersebar di pelosok Denpasar kurang mema- dai? "Bolehlah disebut kurang memadai, tetapi kita tetap prio- ritaskan pemasang rambu- rambu tersebut," katanya. De- ngan memanfaatkan anggaran APBD tingkat I, pihaknya telah memasang 555 rambu lalin. Se- dangkan anggaran APBN lewat Kanwil Dephub telah dipasang 299 rambu. (09) BIS Wajib Bayar 74 Ribu Dolar AS Denpasar (Bali Post) - Kasus pemutusan hubungan kerja antara Bali Internasional School (BIS) dengan kepala seko- lahnya, Patrick Van Kampen, te- lah diputus oleh Panitia Penyele- saian Perselisihan Perburuhan Daerah (P4D) Bali. Pengusaha BIS diizinkan memutus hu- bungan kerja terhadap kepala sekolahnya tersebut dengan ke- wajiban membayar 74.867,33 Dolar AS atas beberapa poin dari isi kontrak. Kepala panitera P4D, I Gusti Kaler, S.M. S.H. mengatakan ke- pada Bali Post Selasa lalu, be- lum ada permohonan banding dari pihak pengusaha BIS. "De- mikian juga dari pihak yang di- PHK," kata Kaler, karena tidak seluruh permintaan dari pihak yang di-PHK dikabulkan P4D. Patrick, yang warga Amerika Serikat itu menjadi kepala seko- lah di BIS sejak 1 Agustus 1992 dengan perjanjian kontrak terta- ngal 4 Juni 92 dan berlaku sam- pai Agustus 1994. Beberapa perbuatan Patrick selama menjadi kepala sekolah dituding oleh perusahaan BIS ti- dak mencerminkan perilaku seo- rang kepala sekolah. Beberapa staf pengajar pada BIS merasa terganggu oleh ulah Patrick, yang antara lain dikatakannya sebagai tindakan asusila. Atas beberapa perbuatan Pa- trick yang dinilai dapat mengan- cam kelangsungan BIS, Patrick kemudian di-PHK oleh peng- usaha per 15 Maret 1993. Patrick yang pernah bekerja di Sura- baya, Jakarta dan Taiwan dalam kapasitas yang sama selaku ke- pala sekolah di sekolah-sekolah bagi anak-anak WNA, tak mene- rima dirinya di-PHK dan menun- tut penyelesaian lewat jalur ke tenagakerjaan yang ada. P4D menilai kesalahan Pa- trick selaku pekerja belum dapat diklasifikasikan sebagai kesa- lahan berat, karena alasan peng- usaha tidak didukung oleh bukti- bukti yang kuat. Namun, seba- gaimana pernyataan dari saksi-saksi, pekerja (Patrick- red) memiliki kelemahan dalam perilaku yang kurang pantas se- laku kepala sekolah, demikian antara lain pertimbangan pani- penyelesaian tia dalam putusannya. Sementara kuasa hukum dari pekerja, Erwin Siregar, S.H. yang dihubungi Rabu kemarin menyatakan, kliennya telah me- nerima putusan tersebut, walau tak seluruh dari apa yang dimo- honkan sebagai pekerja dikabul- kan oleh P4D. "Putusan yang bo- leh dikatakan berpihak memenangkan pekerja seperti ini sangat langka terjadi. Umumnya, selama ini putusan dalam kasus PHK berpihak pada pengusahanya. Mudah- mudahan suasana perburuhan di negeri ini akan bertambah baik dengan perhatian yang le- bih besar kepada pihak pekerja- nya," kata Erwin sembari me- nyatakan, ini merupakan kasus perburuhan pertama yang dita- nganinya sampai ke P4D. Sele- bihnya terjadi perdamaian an- tara pekerja yang dibelanya de- ngan perusahaan, di luar sidang P4D. Berdasarkan data yang ada di kepaniteraan P4D, selama tahun anggaran 1993/1994 per April, tercatat 14 buah perkara PHK yang telah diputus oleh P4D. Me- nurut panitera kepala, perseli- sihan antara pekerja dan peng- usaha sedapat mungkin disele- saikan terlebih dulu secara kekeluargaan melalui pegawai perantara, sehingga tak semua kasus PHK sampai ke P4D. (011) Soal Keluhan Pedagang Kaki Lima di Kuta Bali Post DILANGGAR - UULLAJ No. 14/1992 yang efektif diberlakukan Jumat kemarin, masih banyak dilanggar. Tampak sebuah kenda- Bali Post/014 raan pengangkut barang dengnan seenaknya parkir di tempat terla- rang. Gambar ini diambil Jumat siang kemarin. Selebaran Gelap di Terminal Ubung Sabtu Kliwon, 18 September 1993 Sabtu Kliwon, 18 Sep Enam Orang Dokter Kapolri: Baru Unud Dilantik Denpasar (Bali Post) - sehatan dr. IGLM Rudiartha, Enam orang dokter baru lu- MHA mengungkapkan, pada lusan Fakultas Kedokteran (FK) angkatan V (September dan Ok- Unud, Jumat kemarin dilantik tober) 1993, kebutuhan akan dan disumpah Dekan FK Unud dokter di Indonesia tercatat Prof. Dr. dr. K. Sukardika di Lab. 1.030 orang. Sedangkan, yang menunggu ditempatkan sebagai Selatan FK Unud. Keenam orang dokter itu dokter PTT sebanyak 1.163 masing-masing dr. I Gusti Ayu orang. Berdasarkan registrasi di Satriani Aryawangsa, dr. Nanin Kanwil Kesehatan Propinsi Bali, Susanti, dr. Alim Naga Saputra, dr. Ida Ayu Dewi Indrayani, dr. dokter lulusan FK Unud sampai Eko Martono, dan dr. I Wayan Agustus 1993 tercatat 124 orang. Dari jumlah itu, baru 99 orang Witra. Seusai pelantikan dan pe- (79,83%) yang melaporkan nyumpahan, K. Sukardika dirinya. Akhir September 1993, 35 mengingatkan, dokter baru ha- rus siap mengabdi kepada ma- orang dokter yang siap menjadi PTT diberangkatkan menduduki syarakat sebagai dokter pegawai tidak tetap (PTT) sekaligus pos kesehatan di seluruh pelosok membawa nama almamater se- puskesmas dan rumah sakit di cara murni dan baik di tengah- wilayah IBT. Sedangkan, para dokter lulusan baru FK Unud di- tengah masyarakat. Dalam percakapannya de- wajibkan melengkapi persya- ngan Bali Post, Sukardika meng- ratan administrasi melalui Kan atakan, sejak dua tahun dima- wil Departemen Kesehatan Pro- syarakatkannya dokter PTT, pinsi Bali selambat-lambatnya hampir 200 orang dokter lulusan satu bulan setelah menerima ija- FK Unud sudah tersebar di selu- zah asli. "Persyaratan yang akan ruh pelosok Indonesia Bagian diisi itu sekaligus bisa menyata- kan diri memilih daerah mana yang dijadikan tempat pengab- dian, khususnya untuk wilayah IBT," kata dr. IGLM Rudiartha, Timur. Sementara itu, Kakanwil De- partemen Kesehatan Propinsi Bali yang diwakili Kepala Tata Usaha Kanwil Departemen Ke- MHA. (08) Kabid Dikmenum Bantah Ajakan Mogok tak Ditanggapi "Manipulasi" Akreditasi Denpasar (Bali Post) - Ajakan mogok dari pihak tertentu yang menulis sele- baran gelap yang ditemukan di Terminal Ubung, tidak men- dapat tanggapan dari para sopir. Tidak mudahnya sopir ter- pengaruh dengan selebaran itu, karena pemerintah sudah jau-jauh hari mengadakan sosialisasi UULLAJ di terminal tersebut. "Istri dan anak kami tidak ma- kan kalau selebaran itu dipe- nuhi," ucap seorang sopir ju- rusan Bali-Surabaya yang dihu- bungi Jumat kemarin di Terminal Ubung. Hal itu juga di- benarkan oleh beberapa sopir lo- kal yang mangkal di terminal. Namun diakui, di balik ber- edarnya selebaran gelap yang ra- mai ditemukan di Jawa Timur, membuat para sopir agak was- was bepergian ke Jawa. Sele- baran gelap yang isinya tidak jauh berbeda dengan tahun yang lalu, juga mengajak para sopir untuk mogok, karena sopir akan melakukan serangkaian tinda- kan mulai 17 September 1993 bertepatan diberlakukannya UULLAJ No. 14/1992. ber yang antre di Terminal Ubung, karena bus yang me- layani jurusan Bali- Banyuwa- ngi - Jember sedikit. "Saya sudah satu jam me- nunggu di sini," ujar gadis asal Banyuwangi kesal setelah tidak mendapat tempat, karena bus yang berangkat sebelumnya su- dah penuh. Meskipun tarifnya ti- dak naik, tetapi dia menilai bus jurusan Jawa Timur pagi itu jauh berkurang ketimbang hari biasanya. Hal senada juga dibe- narkan seorang penumpang pria yang sudah sejam menunggu di Terminal Ubung Made Wi, salah seorang sopir asal Negara, menjelaskan per- saingan yang terjadi antara Isuzu dengan bus. Beberapa hari Dari pengamatan Bali Post terakhir ini para sopir Isuzu cen- Jumat pagi kemarin, cukup ba- derung menurunkan tarif yang nyak penumpang khususnya ju- biasanya Rp 3.150 menjadi Rp rusan Bali- Banyuwangi Jem- 2.100. "Kalau tidak diturunkan kendaraan ini bisa kosong me- lompong," ujarnya. Terhadap pelaksanaan UUL- LAJ, dia membenarkan suasana hari pertama terasa sepi, se- hingga banyak pelajar yang ti- dak terangkut. Namun, dia tidak menjelaskan apakah sepinya itu karena terkait pelaksanaan ini atau perayaan hari Penampahan Kuningan. Tidak Ada Gejolak Seorang petugas Perumka me- laporkan, tidak ada gejolak pada hari pertama pelaksanaan UUL- LAJ No. 14/1992. Hal ini me- nanggapi kekhawatiran muncul- nya pemogokan sopir di Jawa Ti- mur, seperti yang diduga sebelumnya menyusul beredar nya selebaran gelap. Demikian pula, dugaan akan adanya razia besar-besaran se- perti Operasi Zebra pada hari pertama diberlakukannya UUL- LAJ UULLAJ. "Sopir jangan terkecoh dengan isu yang tidak bertang- gung jawab," pinta petugas yang juga mengecek selebaran gelap di Terminal Ubung Munculnya selebaran gelap sebelumnya juga sempat dicek Kadit Lantas Polda Nusra Kol. Pol. Drs. S. Siregar di Terminal Ubung. Hal itu dibenarkan petu- gas terminal ketika memantau pelaksanaan UULLAJ Kepala Terminal Ubung Adi Negara membenarkan adanya selebaran gelap, setelah sehari sebelumnya seorang sopir men- dapat selebaran gelap ketika ma- kan di sebuah restoran di Ma- getan, Jawa Timur. Selebaran gelap yang sudah dibendel rapi tersebut diperlihatkan kepada wartawan yang ikut memantau hari pertama pelaksanaan UULLAJ Berkat kesigapan aparatnya, selebaran gelap tersebut tidak sampai meluas di kalangan sopir yang membuat sopir was- lainnya. Bahkan, menyusul dite- was melaksanakan tugasnya, ti- dak terbukti benar. "Anda lihat mukan selebaran gelap tersebut, sendiri tidak ada petugas dike- para sopir yang mangkal di Ter- minal Übung sempat dikumpul- rahkan besar-besaran, seorang petugas kepolisian kan agar tetap tenang dan tidak mengomentari pelaksanaan ikut-ikutan mogok. (029) ucap Yang Dipungut Sumbangan, bukan Iuran Positif, Rencana Pembuatan Sinetron Sejarah Bali Denpasar (Bali Post) - Hasip Kelurahan Kuta tidak pernah memungut iuran kepada para pedagang kaki lima yang berjualan di kelurahan setem pat. "Turan yang mereka keluh- kan di hadapan Tim Yustisi Ba- dung (Bali Post, 16/9) adalah sumbangan," kata Ketua LKMD Kelurahan Kuta I Wayan Madra, B.A. di Kuta, Jumat kemarin. Sumbangan sukarela yang se- cara langsung dibayar kepada Hansip LKMD di Kantor Kelu- rahan Kuta besarnya Rp 2.000- Rp 2.500, bukan Rp 2.000 Rp 4.500 seperti yang disebutkan pedagang. "Jadi, Hansip tidak benar memungut iuran dari para pedagang kaki lima. Antara iuran dan sumbangan harus di- bedakan, sehingga masalahnya tidak rancu," ucap Madra bersemangat. Dikatakan, walaupun para pe- dagang kaki lima sudah me- nyumbang, bukan berarti me- reka boleh seenaknya berjualan 135.000. Jumlah ini, menurut sehingga mengganggu keter- Madra, tidak cukup untuk mem- tiban. Penertiban akan terus di- biayai kegiatan rutin Hansip lakukan Hansip LKMD, Tim yang bertugas 24 jam. Menurut- Muspika Kecamatan Kuta, mau- nya, tanpa insentif sebagai per- pun Tim Yustisi Badung thod angsang, tidak ada orang yang Sumbangan sukarela terse- mau menjadi hansip. Jumlah in- but, lanjutnya, didasarkan atas sentif yang diberikan Rp 50 ribu kesepakatan para pemilik tanah per orang per bulan. yang mengontrakkan tanahnya dengan pedagang kaki lima. Se- lanjutnya, sumbangan tersebut digunakan sebagai insentif bagi Hansip yang bertugas di Kelu- rahan Kuta selama 24 jam. Se- dangkan jumlah Hansip seba- nyak 31 orang. "Kalau benar para pedagang sampai mem- bayar Rp 4.500, mungkin mereka kena calo oleh rekannya yang mengkoordinasi pungutan terse- but. Bisa saja yang dipungut se- besar itu, tetapi disumbangkan hanya Rp 2.000," ujarnya. Para pedagang sendiri di ha- dapan tim yustisi mengartikan pungutan sumbangan itu seba- gai wujud dari perlindungan ke- pada mereka untuk berjualan di kawasan Kuta. Namun, pihak Tim Yustisi Badung tetap menja- ring mereka dalam operasinya Rabu (15/9) lalu. Yang dijaring tim adalah para pedagang yang berkeliaran di jalan maupun di trotoar. Hasip selain menertibkan pe- dagang, Kamis (16/9) berhasil menangkap dan memulangkan 15 gelandangan dan pengang- Rata-rata tiap bulan sum- bangan yang terkumpul Rp guran ke Muntigunung, Kara- 100.000 dan maksimal Rp ngàsem. (027) Jegog Jembrana Pentas di Jepang DISADARI atau tidak, perkawinan I Ketut nya hubungan dengan beberapa biro perjalanan Suwentra dengan wanita Jepang, Kazuko Ma- kita, banyak mendatangkan berkah. Atas usaha wanita inilah (tentunya tanpa mengecil- kan usaha yang telah dirintis) grup kesenian Suar Agung yang dipimpin lelaki setengah baya ini, bisa manggung di berbagai kota di negeri matahari terbit dari 16 September sampai 2 Ok- tober mendatang. Kesenian jegog Jembrana yang beranggota- kan 27 orang Rabu (15/9) bertolak dari Bandara Ngurah Rai. Kota pertama yang dipilih adalah Yamagata, kemudian Hiroshima, Osaka sam- pai kota di bagian utara Jepang, Sapporo, "Ini memang sudah menjadi tekad kami untuk mengangkat harkat musik khas Jembrana di dunia internasional. Misi kami adalah memper- kenalkan semua isi Jembrana," aku Suwentra ketika ditemui Bali Post. Sarjana seni tari lu- lusan ASTI (sekarang STSI) ini memang punya beban moral untuk mengangkat nama daerah kelahirannya. Dan, ikhtiarnya selama 20 tahun sudah bisa dinikmatinya. Makna go international yang sedang in, su- dah cukup lama dirasakan Suar Agung. Pran- cis, Jerman, Swiss, Italia, Inggris, Taiwan, Fili- pina adalah sederetan negara yang menjadi tempat berlabuhnya grup kesenian yang khu- sus mengangkat seni asli Jembrana. Sejak ta- hun 1985, tercatat 16 kali grup kesenian Suar Agung ini tampil di berbagai sudut dunia. Dan, setiap penampilannya aplaus panjang penon- ton terus bergema. Tampil di negerinya Kaisar Akihito, bukan hal yang asing bagi grup Suar Agung. Atas peran Yuliastuti Kazuko (nama Indonesia Ka- zuko Makita), musik jegog bisa berkenan di hati penduduk bermata sipit. Kazuko memang pu- wisata (BPW) terkemuka di Jepang, karena dia sebelum dinikahi Suwentra, ia pernah bekerja di perusahaan agen perjalanan. Atas lobby-nya grup kesenian suaminya bisa mendapat spon- sor penuh. Kendati demikian, pagelaran musik bambu di Jepang bukan berarti bisa dilakukan karena peralatan bambu ini punya kapan saja, keterbatasan. Faktor musim, khususnya winter (musim salju) sangat mempengaruhi kualitas suara yang dihasilkan getaran bambu. Suwentra mengakui, di setiap pagelarannya selalu dimasukkan unsur-unsur baru untuk le- bih memperkaya nuansa kreasinya. Contoh- nya, diperkayanya gerakan pencak silat, se- hingga diterima oleh generasi tua dan muda. Diangkatnya musik bambu ini memang dida- sari oleh beberapa pertimbangan. Pertama, je- nis musik ini memang benar-benar trade mark daerah Jembrana. Kedua, suara musik bambu ini banyak dinikmati turis. "Saya sempat ka- gum dengan kesenian Angklung dari Jawa Ba- rat yang terkenal itu. Ternyata musik bambu ini sangat berkenan di hati bangsa asing. Terus saya berpikir, kenapa Jembrana yang juga pu- nya musik jenis ini tidak dikenalkan sekalian," cerita Suwentra, bapak 7 anak yang pernah di- tunjuk sebagai Stage Manager pada Forum Ex- posisi Dunia - Expo '70. Semua personil anak asuhan Suwentra yang terdiri dari para musisi dan penari kemarin tampak berseri-seri sebelum memasuki pesa- wat Garuda dengan nomor penerbangan GA-872. Selanjutnya, dengan seperangkat alat musik jegog ukuran panjang 30 cm hingga 4 me- ter yang selalu dibawa setiap kali show di luar negeri, akan menggoyang kota-kota negeri kaya di ujung timur Benua Asia itu. (to/070) Bali Post/ist JEGOG-Kesenian khas Kabupaten Jembrana, "Jegog" akan dipentaskan selama 16 hari keliling kota di Jepang. Denpasar (Bali Post) - Rencana Niki Kosasih untuk mensinetronkan sejarah Bali, memperoleh tanggapan positif dari Pemda Bali. Beberapa sta- siun swasta serta sejumlah peng- usaha dan seniman di daerah ini menyatakan kesanggupannya untuk membantu rencana penu- lis Saur Sepuh itu. "Pembuat sinetron atau film harus tepat memilih sumber- sumber yang dapat dipercaya. Rasanya cukup banyak sumber berkompeten yang bisa membe- rikan referensi di sini. Misalnya, yang menyangkut adat dan agama harus melibatkan PHDI, kalau berkaitan dengan tokoh, usahakan sedapat mungkin menghubungi ahli waris atau ke- turunannya. Biasanya dari sini- lah masalahnya muncul. Pokok- nya harus hati-hati. Untuk itu diperlukan penggarap yang pro- fesional," ujar Karo Humas Pemda Bali Drs. IB Pangdjaya mengingatkan, Kamis (16/9). Bahkan, seniman Ngurah Ja- gat Karana yang terlibat dalam sinetron Setahun di Bedahulu menyanggupi untuk membantu Niki dalam segala hal, termasuk kepustakaan yang diperlukan untuk menyusun cerita berlatar belakang sejarah Bali. Pencurian di Ungasan Dukungan Lain kita lebih menyenangi sinetron," Hingga Kamis, sedikitnya katanya. empat pengusaha yang bergerak Tetapi alasan yang sesung- dari pelbagai sektor telah bermi- nat untuk mengiklankan pro- duknya di film garapan Niki Ko- sasih. Pengusaha tersebut me- nyatakan minatnya ke Annie Rai Samun, kawan akrab Niki Kosa- sih di Denpasar. "Benar, mereka telah menghubungi saya," ujar Annie. Seorang pengusaha yang ti- dak bersedia disebutkan identi- tasnya menuturkan alasan mengiklankan produknya di film Niki. "Nama Niki merupakan ja- minan untuk ditonton banyak orang. Menurut data SRI (Survei Riset Indonesia), masyarakat guhnya, kata mereka, adalah le- bih baik mendukung sinetron na- sional. Terlebih dua sinetron yang berlatar belakang budaya Bali telah dianggap gagal. Seti- daknya Niki mampu menum- buhkan harapan masyarakat di daerah ini. Dan yang penting, kata Karo Humas Pemda Bali, Badan Pem- bina Film Daerah (Bapfida) Bali juga harus disertakan, karena kenyataannya sering sekali sine- tron yang dibuat di sini tahu- tahu sudah ditayangkan tanpa sepengetahuan Bapfida. (09/015) Terdakwa dan Saksi saling Bantah Denpasar (Bali Post) - Pur yang disebut-sebut seba- gai otak pencurian dengan keke- rasan di sebuah rumah pendu- duk di kawasan Ungasan, Kuta tengah malam 4 Mei 1991, di Pengadilan Negeri Denpasar sa- ling bantah dengan saksi lain- nya. Demikian terungkap dalam sidang akhir pekan lalu setelah seorang saksi bernama Joko San- toso diperiksa hakim majelis pimpinan Luh P. Sutarmi, S.H. Seperti didakwakan Jaksa Pe- nuntut Umum Ismail, S.H., ter- dakwa Pur adalah salah seorang dari empat pelaku pencurian yang berhasil menyikat harta korban, Chaeril Anwar, senilai ratusan juta rupiah. Tiga pelaku lain, Joko Santoso, Dasir, dan Sugito telah dijatuhi pidana da- lam sidang tahun lalu. Pur, tetapi dalam pencurian ter- sebut Pur tidak ikut melakukan- nya. Kami lakukan berempat, saya sendiri, Dasir, Sugito, dan Sukadi," papar Joko. "Lantas kenapa dalam peng- akuan di penyidik (pada berkas BAP- red) saksi menyebut- nyebut nama Pur, bukan Su- kadi?" tanya hakim pada saksi. "Saya benci kepada Pur, ka- rena petugas bilang dia yang menggigit saya. Maka saya 'gigit' juga dia," jawab Joko. menyeret dan menyebut Pur se- bagai pelaku yang ikut melaku- kan pencurian tersebut bersama Dasir dan Sugito. Dipukul dan Diikat Dari versi saksi Joko, tokoh Pur yang tengah diadili salah alamat. Sedang pelaku sebenar- nya adalah Sukadi, yang kini tak diketahui rimbanya. Sore sebe lum operasi dijalankan, malam Minggu 4 Mei 1991, dengan di- otaki oleh Sukadi, mereka telah meneliti situasi rumah calon korbannya. Pukul 02.00 berempat mereka mulai bergerak dari rumah kos Joko di Kuta dengan dua sepeda motor dan bersenjatakan sabit. "Sabit bu hakim, bukan clurit," aku Joko. Mereka melompati pagar un- tuk masuk ke pekarangan. Lan- tas merusak jendela untuk ma- suk ke dalam rumah. "Saya dan Sukadi masuk salah satu kamar, dan ada seorang lelaki tengah ti- menyerah. "Saya menyerah asal jangan dibunuh," jelas Joko me- nirukan ucapan korbannya. An- war akhirnya diikat dengan kain sprei di tempat tidur. Kawanan pencuri itu akhir- nya mengambil perhiasan emas dan uang tunai dari almari, TV, video, tape, kamera dan juga komputer yang ada di ruang Untuk mengangkut tamu. barang-barang tersebut, ka- wanan pencuri itu minta kunci kontak mobil kepada Anwar. An- war mengatakan dipegang istri- nya di kamar sebelah. Dasir dan Sugito kemudian mengancam is- tri Anwar, dan meminta kunci kontak mobil dan kunci pagar halaman. Dengan menggunakan mobil Anwar, Joko menerang- kan, mereka seperti mengangkut barang-barang miliknya sendiri. Ketika dikonfirmasi mengenai keterangan Joko, terdakwa Pur diam sejenak dan mengatakan tidak mengetahui, karena ia ti- dak ikut dalam pencurian terse- but. Terdakwa yang berperawa kan tinggi kekar, sejak awal mengatakan tak ada hubungan dengan pencurian tersebut. Te- tapi terdakwa mengakui kenal Penuturan saksi Joko, ia ter- tangkap dalam kasus penjam- bretan tas wisatawan yang dila- kukan di Karangasem tahun 1991. Ia diganjar empat bulan dalam kasus tersebut. Tengah menjalani hukuman di LP Kara- ngasem, Joko yang tak tahu membaca-menulis ini juga disi- dik dalam kasus pencurian di Dakwakan jaksa nyaris sama Ungasan tersebut. Langsung di dengan apa yang diterangkan pindahkan ke LP Denpasar. PN Joko dalam kesaksiannya di si- Denpasar kemudian menjatuh dang. Hanya tokoh Pur yang di- kan vonis 9 tahun padanya. seret sebagai salah seorang pe- Menurut Joko, konon yang laku (terdakwa) oleh penuntut membongkar rahasia kepada pe- umum, bukanlah orang yang te- tugas tentang pencurian di pat. Menurut saksi, pelaku yang Ungasan yang pelakunya Joko sebenarnya adalah Sukadi, bu- cs. adalah Pur yang tertangkap di Malang. Itu diketahui Joko "Saya memang kenal dengan saat diusut petugas, sehingga ia memberikan perlawan akhirnya dengan saksi Joko. (011) kan Pur. dur," ujar Joko. Sukadi langsung memukul tengkuk orang yang ternyata pe- milik rumah, Chaeril Anwar. Se- telah terbangun dan berteriak minta tolong, Joko membacok kan sabitnya. Korban yang terus Hari Pertama Pelaksanaan UU No. 14/1992 laian tersebut sudah harus ter- Denpasar (Bali Post) - Kepala Bidang (Kabid) Di- kumpul pada 30 September kmenum Kanwil Depdikbud Pro- 1993. Oktober 1993 akan dikirim pinsi Bali, Drs. I Wayan Jigra, ke pusat, dan Desember 93 pia- membantah adanya laporan gam akreditasi diharapkan su- yang tidak sesuai dengan ke- dah turun. nyataan kepada tim penilai da- lam akreditasi sekolah swasta di Bali. "Saya berani jamin tidak terjadi manipulasi. Sebab, dalam penilaian bukan satu tim yang turun," tandasnya. Menjawab pertanyaan Bali Post berkaitan dengan turunya tim penilai akreditasi ke sekolah-sekolah Kamis (16/9), dia menjelaskan, dalam akredi- tasi diturunkan dua tim. Tim pe- nilai pertama disebut dengan pe- mula, dan tim penilai kedua dise- but pembanding. "Bisa saja suatu sekolah membohongi tim pemula. Akan tetapi, kebo- hongan tersebut akan tidak ber- langsung lama. Sebab, dalam waktu yang tidak ditentukan tu- run lagi tim pembanding," ujar- nya. Kriteria penilaian meliputi administrasi sekolah, kelemba- gaan, ketenagaan, kurikulum, siswa, sarana-prasarana serta situasi umum. Menyinggung pe nilaian, dikatakannya, hasil eva- luasi tim pemula ditambah hasil tim penilai pembanding dibagi dua. Ia menambahkan, jika suatu sekolah memperoleh nilai- 69 ke bawah diberikan status terdaftar, jika nilainya 70-84 di- berikan status diakui, dan jika nilainya 85-100 diberikan status disamakan. Sementara itu, salah seorang pengamat pendidikan yang enggan disebutkan namanya, mensinyalemen adanya bebe- rapa sekolah swasta memanipu- lasi data dalam penilaian. "Apa Dalam penilaian sekolah yang dilaporkan kepada tim pe- swasta, menurut Jigra, tidak nilai kerap kali tidak sesuai de- perlu sampai mengada-ada. ngan kenyataannya," papar Jika mengada-ada, itu tidak sumber itu. Pengalaman menun- akan ada gunanya. Sebab, yang jukkan, jauh-jauh hari menje- menilai sekolah swasta, bukan lang akreditasi, lembaga biasa- hanya pemerintah, melainkan nya sibuk berbenah. Tujuannya juga masyarakat yang meman- tiada lain untuk mengetahui ke- faatkan lembaga tersebut," tan- dasnya. Tahun ini tercatat 110 sekolah yang akan diakreditasi. Terdiri dari 20 SD, 82 SMP/SMA, dan 8 SMTA kejuruan. Untuk tingkat SD akan turun 8 tim, kurangannya. "Nah, untuk mengurangi kekurangan terse- but berbagai cara terpaksa dila- kukan," ucapnya. Seperti me- minjam fasilitas buku-buku per- pustakaan ke sekolah lain, SMP/SMA 16 tim, dan SMTA ke- pinjam bangku dan sejenisnya. juruan 2 tim. Anggota tim penilai Sehingga, begitu turun tim akre- terdiri dari pengawas, kasi ditasi, seolah-olah sarana dan siswa, dam musyawarah pergu- prasarana yang dimiliki sekolah ruan swasta (MPS). Hasil peni- bersangkutan lengkap. (024) Pasar Murah FE Unud Denpasar (Bali Post) - Menurut Sekretaris BKFE Berkaitan dengan HUT ke-26 Drs. GLAN Iswara, S.U., acara Fakultas Ekonomi Universitas BKFE ini diselenggarakan se- Udayana, Badan Kekeluargaan tiap tahun sekali, yang sekaligus Fakultas Ekonomi (BKFE) Unud menjadi ajang pertemuan para akan menggelar acara pasar mu- alumni FE Unud yang selama ini rah dan bursa barang di kampus banyak berkiprah di luar kam- Jl. Jenderal Sudirman Denpa- pus. Oleh karena itu, GLAN Is- sar, mulai Minggu 20 s.d. 25 Sep- wara mengimbau segenap tember 1993, yang melibatkan alumni FE Unud untuk datang aneka macam produk dari bebe- ke kampus Jl. Sudirman, seka- rapa perusahaan. Menurut Ketua Panitia BKFE Drs. Gede Nitiyasa, acara terse- but merupakan salah satu ajang promosi dan penjualan produk sekaligus latihan terapan bagi mahasiswa Fak. Ekonomi sesuai disiplin ilmu mereka. Beberapa perusahaan yang sudah menyatakan kesang- lian menyaksikan pelepasan wi- sudawan S1 dan D3 Fakultas Ekonomi. "Acara BKFE kali ini kita harapkan bakal menyedot banyak pengunjung, karena ber- tepatan dengan rangkaian Dies Natalis dan Porseni Unud," ujar GLAN. (*) Jadwal gupan untuk mengisi stan an- Pemadaman Listrik tara lain, dari Kentucky Fried Chicken, Swenzen Ice Cream, SEHUBUNGAN akan dilak- NV GIEB, dan produk Unilever sanakan pekerjaan-pekerjaan (sabun, pasta gigi, dll), New Ko- perluasan dan pemeliharaan ja- watzu (perlengkapan dapur dan ringan listrik, dengan ini kami sepeda), Penerbit Buku Er- beritahukan kepada instansi pe- langga, Bali Mas Electronic (tele- merintah sipil, ABRI, dan ma- pon, facsimili, dll), Lux (mesin syarakat pemakai jasa listrik di cuci, dll), Toko Hero dan PT Inti Kota Denpasar dan sekitarnya, Buana Permai (sepeda motor, bahwa akan diadakan pema- ban, dan sepeda), Sea Semon (in- daman listrik sementara yang dustri sepatu dan kulit), Adi kami laksanakan pada: Computer, dan PT Bali Post (buku, jasa percetakan, dan pe- masangan iklan murah). Selain pasar murah dan bursa Senin, 20 September 1993 me- liputi; Pedungan, Pesanggaran, PSB, Benoa, Jl. Raya Sesetan, Jl. Buton, Jl. Tarakan, Jl. Komodo, barang, BKFE juga menyeleng- JI. Waturenggong, Jl. Sudirman garakan acara seminar sehari Selatan, Jl. Diponegoro Selatan, yang akan diisi oleh Bappepam Jl. Halmahera, H. Mandira, H. dari Jakarta. Acara seminar ini Bali Padma, H. Bali Sani, H. Bali diharapkan akan dihadiri tidak Hai, H. Bali Holiday Resort, H. saja oleh unsur kampus, juga Sen. dari unsur luar kampus seperti Selasa, 21 Sepetember 1993 pemerintahan, pengusaha, dan meliputi; Kerta Petasikan, Kerta masyarakat umum. Raharja, Jl. Tukad Yeh Aya, dsk. Denpasar Lengang, Penyeberangan Gilimanuk Sepi Truk SUASANA kota Denpasar, Berdasarkan pemantauan pemberlakuan UULLAJ, Sutan Jumat kemarin, berkaitan hari Bali Post kemarin, razia sama se- dengan tegas menjawab, "Sam- pertama pemberlakuan UUL- kali tidak digelar, dan baru seki- pai dengan pagi ini, saya sudah LAJ tampak lengang. Seperti di tar pukul 10.30 pos-pos kepoli- memantaunya dan sama sekali sian di persimpangan jalan yang tak ada gejolak." sepanjang kawasan tertib lantas Jalan Patimura, yang biasanya sebelumnya kosong mulai ditem- Suasana sepi juga terlihat di sejak pagi polisi menjaga di sana, pati petugas. Pelanggaran pun Terminal Tulang Ampyang, kemarin tampak lengang. Tidak masih berlalu tanpa tilang, bah- Ubung, dan Kreneng. Beberapa terlihat adanya aktivitas yang kan tanpa teguran seperti di ti- sopir truk yang mangkal di Ter- luar biasa, itu boleh jadi disebab kungan Jalan Setiabudi --rambu minal Tulang Ampyang yang kan masyarkat kota Denpasar dilarang parkir di sana mubazir, baru tiba dari Jawa bertutur, se- sedang mempersiapkan per- Beberapa kendaraan roda empat panjang jalan Gilimanuk - Den- ayaan Hari Raya Kuningan. Di dengan tenang parkir, bahkan pasar juga sepi kendaraan lalu- samping Jumat kemarin meru- tercatat sejumlah bemo ikut- lalang. "Jarang sekali kenda- ikutan mencari penumpang per- raan lalu-lalang di sepanjang pakan Hari Krida. sis di bawah rambu tadi. jalan Gilimanuk - Denpasar, ti- dak seperti hari biasanya," ujar seorang sopir asal Surabaya. Kawasan tertib lainnya, Jalan Thamrin, mobilitas kendaraan juga agak berkurang, tidak se- Seorang pekerja di bidang angkutan lainnya, I Made Was tra (bukan nama sebenarnya) menceritakan Kamis (16/9) ma- Tidak digelarnya razia, menu- perti hari-hari biasanya. Petu- rut Kaditlantas Polda Nusra Kol. gas (polisi) juga tidak tampak. Pol. Drs. Sutan Siregar, merupa- Penyebabnya belum jelas, mung- kan hal yang wajar saja. "Hari ini kin hari Jumat bertepatan de- jangan dianggap hal yang isti- ngan Hari Krida, di mana selu- mewa, segala aktivitas lalu- ruh instansi melakukan aktivi- lintas berlangsung rutin seba- lam, ia antre di penyeberangan tas kebugaran senam pagi atau gaimana biasanya," katanya ke- Ketapang pukul 23.00, tetapi sebagian anggota ABRI menu- pada wartawan. Disinggung baru menyebrang Jumat pagi naikan tugas pengamanan Hari tentang kemungkinan terjadi- buta sekitar pukul 05.00. "Saya Perhubungan Nasional, di Niti nya gejolak para awak angkutan tidak menemui satu truk pun Mandala, Renon. kendaraan berkenaan dengan dari Bali yang menyeberang ke Jawa," tukas pria asal Kampung pabrik di kawasan industri Tinggi, Buleleng ini. Tangerang. Tambah Rambu Pelaksanaan UULLAJ ini se- ABRI Pelopor Ketua Badan Koordinasi Sta Alasan minimnya truk dari bilitas Nasional Daerah (Bakor Bali yang menyeberang, Wastra mengaku tidak mengetahui pe- stanasda) Nusra Mayjen TNI Theo Syfei dalam sambutan ter nyebabnya. "Saya sendiri tidak cara bertahap, seiring dengan tulisnya pada apel paripurna 17 mengetahui persis permasalah perlengkapan sarana dan prasa- September, yang dibacakan Ka- annya, apakah karena mulai di- rana yang relatif kurang. Kakan- polda Nusra Mayjen Pol. Drs. berlakukannya UULLAJ atau- wil Perhubungan Bali Made Su- Amrin Syarofi menyebutkan, da- kah besok (Sabtu ini- red) umat dana mengemukakan, pihaknya lam pelaksanaan UULLAJ in Hindu serentak merayakan Hari saat ini mencanangkan alan ABRI yang biasa hidup disiplin Raya Kuningan," tutur Wastra, sangan rambu 399 buah di hendaknya tampil sebagai pelo yang juga istirahat pulang kam- nasional sepanjang 280 km (Gili- Kuningan. Diakuinya, kemung dan Denpasar - Singaraja) yang kan bukan untuk menakut- pung sejenak guna merayakan manuk Denpasar Padangbai por dalam menaati UU tersebut. Menurutnya, UU ini dicipta- kinan pengemudi truk asal Bali menelan biaya Rp 180 juta. tidak berani mengirim barang ke "Biaya itu kami anggarkan dari kum yang mengayomi serta me- nakuti rakyat, tetapi payung hu- Jawa, juga disebabkan faktor daftar isian proyek (DIP) nasio- lindungi nal tahun anggaran 1992/1993, menambahkan, UULLAJ tidak rakyat. la Namun, sejak digelarnya jelasnya. UULLAJ, dia agak was-was Langkah lain yang dilakukan pembangunan bidang ekonomi, bisa dilepaspisahkan dengan mengangkut barang. "Kalau se- Dephub, yakni melengkapi khususnya transportasi. "Tran- belum berlaku UULLAJ, saya rambu di sepanjang jalan pro- sportasi sebagai urat nadi kehi- berani menaikkan barang/ pinsi dengan mengambil dana dupan ekonomi terutama darat, muatan sampai melebihi batas (DIP) Propinsi Bali serta DIP diarahkan pada pengembangan maksimal yakni 18 ton, tetapi masing-masing kabupaten. Se- secara terpadu transportasi kini harus mengikuti ketentuan mua usaha itu dilakukan demi jalan raya, sehingga tertib, lan- paling banter 12 ton," papar pria menjaga ketertiban lalu-lintas, car, aman, nyaman, dan efisien," yang pernah bekerja di sebuah khususnya kota-kota di Bali. lain. ucapnya. (022) T Singaraja (Bali Post) - Kapolri Letjen Pol. Drs. B sman, menandaskan agar laksanaan UU No. 14 Ta 1992 betul-betul berjalan ta da halangan yang berarti. tuk mendukung pelaksan UULLAJ itu telah digelar rapa operasi, antara lain Op Wibawa '93 bersama-sama lainnya. "Laksanakan op tersebut dengan sebaik-bai mulai dari perencanaan, p sanaan serta pengendalian pengawasan. Masalah pe dalian dan pengawasan yar tat terhadap para petugas pangan perlu mendapat p han serius oleh setiap ti pimpinan, seiring denga ningkatan disiplin dedikas seluruh anggota," tegas K melalui amanat tertulisnya cakan Waka Polres Bul Menghi harus Se Gianyar (Bali Post) - Menghindari kerugian harga yang tidak menent tani perlu selektif dalam n tukan komoditi yang aka nam. Selektivitas tidak saj jenis tanaman yang memil luang pasar lebih baik, ju nyangkut umur tanama relatif bisa lebih pendek. kian dikatakan Ketua HK Dyar I Wayan Suba saat d komentarnya, Jumat ke terkait dengan kondisi Gianyar saat ini. Dikatakan, petani me dalam melihat peluang pa lam pengembangan ko pertaniannya. Sebab, ha moditi pertanian sulit di ankan kestabilannya. "B duksi melimpah selalu di Nusa Peni dan Air, n Nusa Penida (Bali Pos Musim kemarau di N nida sekarang ini jauh dengan kondisi lima tah lumnya. Dua masalah d masalah utama yang se landa daerah ini di musi rau yakni rawan pangan kini telah dapat dihind mun Nusa Penida tetap kan rawan kebakaran y dari mula ke masyarakatnya. Camat Nusa Penida Alit Suryadharma B.A ketika meninjau pemet rang burung di Dusun C Kawan, Nusa Penida, n kan berkat budi daya laut yang berhasil dilaku syarakat Nusa Penida, k dapat mengatasi dua ke sosial yakni pangan dan sering menjadi kendal pada musim kemarau s karang ini. C Dahulu GOA Batumelawa sun Kawan Cening: lauan Ceningan Lembongan, dahul benar ditakuti masy tempat. Ini disebab oknum investor W runan yang sengaja ceritera menakutk goa itu guna menge tungan sebanyak-b dari hasil pemetik burung walet yang lamnya. Namun sek rena sarang burung pula, goa yang luas enam are ini dikeja diperebutkan oleh kelompok yang mengelola sarang b sebut dari Perusaha Pemda Klungkung. Sebelum dikelola kitar tahun 1970-an katakan oleh masy tempat sudah buat orang kaya oknum pengontrak runan yang dikata lama mengelola go pemerintahan Be dangkan di lain sis kat belum tahu ba faat sarang burung gai komoditi ek sekarang justru me sukan utama bagi bongan dan Jungut Ceritera menyer tang goa ini seka hambatan lagi sete rakat setempat me rang burung walet spor menghasilka taan rupiah. Usaha telah dirintis Per kung pada tahun memberikan keb pada masyarakat t tuk mengelola go Nama Pan Tarsin Kamiyana juga pe dak selaku penge burung ini yang SARANG WALE kan puluhan jut diceriterakan me 4cm 4cm
