Tipe: Koran
Tanggal: 2015-01-25
Halaman: 21
Konten
KOLEKSI MONUMEN PERS NASIONAL mp.lominfo.go.id AMM A remaja SINGGALANG MINGGU » 25 Januari 2015 ( 4 Rabiul Akhir 1436 H ) » Halaman C-21 BIODATA Wici Elvinda Rahmaddina Nama lengkap Tempat lahir : Ambon : Nazwar & Yuheliza Nama orangtua Hobi : Membaca, menulis, mencoba sesuatu baru Cita-cita : Sastrawan, wartawan dan wirausahawan Motto : Berusaha di atas rata-rata Pendidikan : Mahasiswa jurusan bahasa dan sastra Indonesia Universitas Negeri Padang (UNP) tahun masuk 2012 Prestasi: 1. Juara III khatam Al-quran di Jorong Jambak Kanagarian Sianok VI Suku, Kabupaten Agam 2004 2. Juara III PMR tingkat Nasional 2006 3. Drama terbaik Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang 2014 4. Peserta Terbaik Pelatihan Nasional Pers Mahasiswa Institut Agama Islam Nageri Sumatera Utara 2014 5. Reporter Terbaik 2014 Surat Kabar Kampus Ganto Universitas Negeri Padang Pengalaman Organisasi: 1. Anggota OSIS SMK Negeri 2 Bukittinggi 2. Reporter Junior Surat Kabar Kampus Ganto Universitas Negeri Padang 2013 3. Reporter Surat Kabar Kampus Ganto UNP 2014 4. Redaktur Berita Surat Kabar Kampus Ganto Universitas Negeri Padang 2015 5. Panitia Seminar Nasional Travel Wr er bersama Agustinus Wibowo 6. Panitia Seminar Nasional Foto Jurnalistik bersama Alif Ichwan 7. Panitia Pelatihan Jurnalistik Keterampilan Jurnalistik Nasional SKK Ganto 2013 8. Panitia Seminar Nasional Kepenulisan bersama Doni Dhirgantoro 9. Panitia Seminar Nasional Pendidikan bersama Ibu Guru Kembar 10. Peserta Pelatihan Nasional Pers Mahasiswa Institut Agama Islam Nageri Sumatra Utara 2014 TAK ada yang dapat membantah bahwa gadis cantik kelahiran Ambon ini adalah pribadi yang ulet. Dalam menghadapi setiap tantangan, Wici selalu berusaha keras dan tak pernah menyerah. Selain ulet, putri bungsu dari Nazwar dan Yuheliza ini juga terkenal cekatan. Wici dapat dengan mudah menguasai sesuatu yang baru tanpa membutuhkan waktu yang lama. Berkat kelebihannya itu, gadis yang mengaku mencintai dunia sastra dan kepenulisan ini tiga kali dipercaya menjadi editor buku pada mata kuliah foklor, semantik dan kritik sastra. Semuanya itu dilakukan dengan kerja keras dan penuh semangat sehingga dapat menuai hasil yang memuaskan. "Berusahalah di atas rata-rata," demikian jawabnya saat ditanya tentang kelebihannya itu. Dengan berusaha melebihi usaha orang lain, maka tak ada yang mustahil, semua yang diimpikan pasti akan tercapai. Sebab, tidak ada sesuatu yang dapat dicapai tanpa usaha yang keras. Menurutnya usaha yang dilakukan dan hasil yang didapatkan itu sebanding. Selain itu, Wici juga tak segan-segan bertanya kepada orang lain jika mengalami kesulitan atau hambatan. Menurutnya guru terbaik adalah pengalaman. Setiap orang tentunya memiliki pengalaman yang berbeda dan itu semakin membuatnya ingin tahu. Tak ada istilah malu jika ingin belajar. Tidak hanya mengasah kemampuan menulisnya di bangku perkuliahan, sekarang ia juga aktif berkegiatan di Surat Kabar Kampus Ganto UNP. Di organisasi mahasiswa itu ia dipercaya sebagai redaktur berita, sebuah jabatan yang penuh tantangan dan cukup membuatnya sibuk. Tapi hal itu bukanlah soal, sebab hidup tak akan bermakna bila tidak ada tantangan. Berkat segala kelebihannya itu tak salah bila ia mendapat predikat sebagai Reporter Terbaik Surat Kabar Kampus Ganto 2014. (Yola Sastra) L WICI ELVINDA RAHMAD DINA Gadis Ulet nan Cekatans St Sakitnya Tuh di Sini rela dan galau. media sosial anak muda saat ini. DIASUH: YUHENDRA/TWITTER:eyUHENDRA UPTOYU 'SAKITNYA tuh di sini, di dalam hatiku', judul lagu yang dipopulerkan artis pen- datang baru Cita Citata. Kini, kalimat itu semakin popular. Sepenggal kalimat 'sakitnya tuh di sini' semakin populer saja. Entah itu, melalui akun media sosial seperti Face- book, Twitter, Instagram, Line, Wechat hingga berbagai me- dia lainnya. Bahkan dalam pergaulan para remaja seko- lah dan kampus pun sering muncul kalimat tersebut. Berdasarkan fenomena, kalimat ini muncul karena ada sebuah buzzer dari sang anonim yang membuat 'sakit nya tuh di sini, semakin booming di telinga dan di sosial media lainnya. Tapi yang perlu diingat jangan pernah menyalahartikan jar- gon ini! Ada baiknya kita mengetahui arti dari kalimat tersebut. Jikalau kita sembarangan menuliskan ataupun mengu- capkan kalimat tersebut itu artinya kita sedang galau. Pasrah dan diam dengan ke adaan. Ironisnya, justru jar- gon tersebut menjadi boomer- ang bagi kita untuk tidak se- makin maju dan berkarya lagi. WishPeer 2 pribadi mah, seumur-umur belum tentu bisa. SEPERTI impian saya, pada akhir- nya saya memang berkesempatan bisa pergi ke luar negeri. Untungnya tidak hanya sekali, tapi bertambah- tambah malah. wawasan. Yang terpenting dari itu, buku bisa menjadi pengingat tentang saya bagi keturunan saya nantinya. Lah, saya saja bukan dari keluarga kaya raya, bukan pula anak pejabat yang bisa disekolahin orang tuanya kemana mereka mau. Saya cuma anak seorang penjual saka (gula tebu) kaki lima, di Pasar Bawah, Bukittinggi. Sebagai remaja generasi penerus bangsa, sebaiknya kita harus semangat meng- hadapi semua rintangan yang dilalui dalam hidup. Jangan hanya duduk terpaku dengan keadaan, serambi berkata 'sakitnya tuh di sini". Saya cukup yakin sebagian kecil penggalan hidup saya bernilai untuk diceritakan. Namun seperti cerita novel fiksi pada umumnya, ada efek dramatisasi yang di- permainkan. Perjalanan pertama saya ke luar negeri adalah Belanda, tepatnya di kota Utrecht, tempat dimana saya mendapatkan kesempatan untuk belajar kebudayaan dan jurnalistik Eropa pada tahun 2006. Dua tahun berikutnya, saya kembali men- dapatkan beasiswa untuk program master di negara yang sama, namun kali ini di kota yang beda, Rotterdam. Makna kalimat 'sakitnya tuh di sini memang menyata- kan seseorang yang menang- gung rasa sakit, karena di- duakan pasangan. Walaupun sebenarnya rasa sakit itu mengandung sebuah implisit Entah dari mana lagi jar- makna yang galau. Saya gon itu muncul secara tiba- melihat 'sakitnya tuh di sini' tiba dengan pesatnya. Meng- itu menunjukkan sebuah hiasi setiap status seluruh makna yang pasrah, tapi tak Seperti yang telah sama- sama kita ketahui 'sakitnya tuh di sini' merupakan rasa sakit yang terpendam dalam diri seseorang, karena didua- kan pasangan. Robahlah pemikiran untuk tetap pasrah dengan ke- adaan. Berjuang selagi masih muda, agar kita tidak men- jalani hidup 'sakitnya tuh di sini' setiap hari. (Repa Mustika, FBS UNP) Setiap orang punya kisah unik dalam hidupnya. Kalau dikaji-kaji, jalan hidup saya pun cukup menarik untuk diceritakan, seperti halnya kisah di novel-novel inspiratif pengarang Indonesia yang berlatar bisa ke luar negeri. Penggalan hidup kisah anak pedagang kaki lima yang berujung kuliah ke luar negeri mungkin sudah dianggap biasa dan tidak akan begitu mengejutkan pem- baca. Harus ada drama dan ironi imajinatif di dalamnya. Saya pikir pembaca juga akan menyukai cerita khayal demikian. Beberapa tahun berselang, peluang berikutnya malah membawa saya ke timur tengah, Qatar. Saya sangat percaya, masih akan ada kesempatan-kesempatan berikutnya membawa saya melihat wajah lain dari planet ini. Kisah bagaimana upaya saya untuk bisa pergi keluar negeri itu telah pula saya tuliskan dalam bentuk sebuah novel berjudul Uda 'Universe. Bukan sekedar ikut-ikutan mengangkat tema berangkat gratis ke luar negeri seperti karya penulis lain yang bercerita tentang keberhasilan mereka meraih impian ke luar negeri, tapi saya merasa perlu juga menuliskan sepenggal kisah hidup saya. Sebagai tambahan, saya merasa berhutang budi pada penulis yang buku-bukunya saya baca. Saya merasa, tulisan mereka telah memberi kekuatan luar biasa dalam memberikan inspirasi bagi Jangan ditanya dari mana saya mendapatkan uang untuk bepergian dan bisa sekolah ke Eropa itu. Sama dengan hampir dari sebagian besar orang yang belajar ke luar negeri, saya memperoleh kesempatan itu dari beasiswa. Kalau dari kocek saya. Saya berharap bisa memberi motivasi, hiburan, dan penambah Maka tidak ada salahnya hal yang sama juga saya lakukan bagi orang-orang yang membaca karya saya. #CheesyNotes From Holland.()
