Tipe: Koran
Tanggal: 2017-01-19
Halaman: 12
Konten
2cm REPUBLIKA khazanah HIKMAH Adil pada Diri Sendiri OLEH MAHMUD YUNUS D alam Alquran surah an-Nahl [16]: 90, Allah SWT mengajarkan kepada manusia dua hal. Pertama, Allah memerintahkan berlaku adil dan berbuat baik terhadap kerabat pada khususnya, terhadap sesama manusia pada umumnya. Kedua, Allah melarang kekejian, kemungkaran dan permusuhan dalam segala bentuknya. Allah mengajarkan dua hal tersebut tidak lain agar manusia mengambil pelajaran untuk kepentingan dunia dan akhirat. Da- lam ayat berikutnya: "Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apa- bila kalian berjanji dan janganlah kalian membatalkan sumpah- sumpah (kalian) itu sesudah meneguhkannya, sedang kalian te- lah menjadikan Allah sebagai saksi-saksi kalian. Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kalian perbuat" (QS An-Nahl [16]: 91). Sesungguhnya manusia telah bersumpah di hadapan Allah bahwa mereka akan meng-Esa-kan-Nya. Dalam konteks ini bersumpah akan melaksanakan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. Allah mengingatkan: "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan anak-anak (keturunan) Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka". Allah bertanya kepada mereka: "Bukankah Aku ini Tuhan kalian? Mereka menjawab: 'Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi" (QS al-A'raf [7]: 172). Mengapa Allah bertanya begitu? Supaya manusia kelak di hari kiamat tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (keturunan Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap (perkara) ini (ke-Esa-an Tuhan)". Dalam ayat lain Allah menyatakan adil itu lebih dekat kepada takwa. Dengan begitu, supaya kita tergolong orang-orang bertak- wa: berlaku adillah dalam segala perkara terhadap kedua orang tua (ibu dan ayah) dan kerabat, bahkan terhadap diri sendiri. Ada yang mempertanyakan, bagaimana bisa adil terhadap orang lain kalau terhadap diri sendiri saja belum bisa? Allah menyatakan: "Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kalian sebenar-benarnya penegak-penegak keadilan, menjadi sak- si-saksi karena Allah, walau pun terhadap diri kalian sendiri atau kedua orang tua kalian dan kerabat kalian" (QS an-Nisa [4]: 135). Terhadap ketiga-tiganya, kita diperintahkan menegakkan keadilan dengan sebenar-benarnya: terhadap ibu dan ayah, terhadap kerabat, dan terhadap diri sendiri. Tidak adil, bila kita hanya adil terhadap ayah-ibu dan kerabat, namun tidak adil terhadap diri sendiri. Adil terhadap diri sendiri antara lain adil dalam membagi waktu untuk tubuh kita. Tubuh kita sejatinya memiliki batas tole- ransi. Allah menjelaskan dalam beberapa ayat-Nya bahwa dicip- takannya siang dan malam adalah untuk kebaikan/kemaslahatan manusia. Siang untuk mencari karunia Allah (mencari nafkah) sedang malam untuk beristirahat. Antara lain termaktub dalam QS ar-Rum [30]: 23, QS al-Qashash [28]: 73, QS an-Naml [27]: 86, QS al-Mu'min [40]: 61, dan QS al-An'am [6]: 60. Wallahu a'lam. BAZIS DKI Jakarta Ragamkan Metode Penghimpunan ZIS FUJI PRATIWI, HASANUL RIZQA JAKARTA - Badan Amil Zakat, Infak, Sedekah (BAZIS) Provinsi DKI Jakarta meragamkan metode penghimpunan zakat, infak, sedekah (ZIS) bagi warga Jakarta. Variasi ca- ra ini diharapkan makin memudah- kan warga Jakarta untuk berzakat, berinfak, dan bersedekah. Kepala Bidang Pengumpulan BAZIS Provinsi DKI Jakarta R Djumhana menjelaskan, pada 2016 penghimpunan dana ZIS di BAZIS DKI Jakarta mencapai Rp 153 miliar dan pada 2015 sebesar Rp 134,3 mi- liar. Angka penghimpunan tersebut di luar pengumpulan zakat fitrah yang alokasinya harus selesai saat Ramadhan. Dengan tata-rata pertumbuhan penghimpunan mencapai 15 persen per tahun, BAZIS DKI Jakarta opti- mistis nilai penghimpunan ZIS pada tahun ini meningkat. Dijelaskan Djumhana, saat ini BAZIS DKI Jakarta sudah memiliki unit-unit pengumpulan zakat (UPZ) di BUMD, kampus, sekolah Islam, dan rumah sakit. "Dana ZIS yang terkumpul dari UPZ akan disalurkan ke mustahik di sekitar UPZ melalui berbagai program," kata dia kepada Republika, belum lama ini. Untuk memudahkan penghim- punan, BAZIS DKI Jakarta mene- rapkan beragam cara selain yang sudah dilakukan selama ini. Selain menghimpun zakat dari sekitar 50 ribu PNS DKI Jakarta yang sudah berlangsung selama ini, BAZIS DKI Jakarta juga membuat aplikasi BA- ZIS untuk ponsel. Dalam tiga bulan menjelang akhir 2016, dana ZIS yang terkumpul melalui aplikasi ini mencapai Rp 67 juta. BAZIS DKI Jakarta juga bekerja sama dengan jaringan ritel untuk menampung donasi masyarakat yang berbelanja. Pada 2016 ada 1.000 kotak amal BAZIS DKI Jakar- ta yang disebar dan berhasil men- jaring infak dan sedekah sebesar Rp 3 miliar. "Bisa dibilang, kedermawanan warga DKI Jakarta luar biasa," ujar Djumhana. BAZIS DKI Jakarta juga me- miliki program Jakarta Sadar Zakat yang berkerja sama dengan Dinas Pendidikan untuk menggelar prog- ram pembelajaran infak dan sede- kah. Program ini bertujuan agar anak-anak terbiasa bersedekah. Meski infak siswa sempat dianggap pungli, BAZIS DKI Jakarta menje- laskan fungsi dan tujuan program ini, sehingga program bisa tetap berjalan. "Infak dan sedekah siswa ini, antara lain, disalurkan ke mushala atau dhuafa di sekitar sekolah," ungkap Djumhana. Metode penghimpunan ZIS lain- nya, seperti diterangkan Kepala Ba- dan Amil Zakat Infaq dan Shadaqah (BAZIS) DKIJakarta Zubaidi Adih adalah dengan mendekati kalangan ulama, khususnya melalui majelis- majelis taklim. BAZIS DKI Jakarta kemudian mengajak mereka untuk menunaikan ZIS dengan kupon- kupon yang merentang dari nominal Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10 ribu, dan Rp 20 ribu. Dalam hal pendayagunaan ZIS, lanjut Zubaidi, BAZIS DKI Jakarta memiliki sejumlah program. Prog- ram Jakarta Sejahtera merupakan prioritas yang di dalamnya terdapat subprogram, yakni Jakarta Bertak- wa. Melalui program inilah dilaku- kan pembangunan atau perbaikan masjid serta mushala di wilayah DKI Jakarta. BAZIS DKI Jakarta juga terjun langsung membantu warga Ibu Ko- ta, bahkan termasuk warga non- Muslim yang memerlukan bantuan dana segera. "Dana yang akan di- salurkan bukan zakat, melainkan infak, sedekah, atau dari kaś amal sosial," kata Zubaidi saat bersilatu- rahim ke kantor Harian Republika, Selasa (17/1). Ada pula program Jakarta Cer- das yang dalam rentang 2015-2016 telah membantu biaya pendidikan untuk 2.347 mahasiswa dan 2.500 siswa SMA/SMK DKI Jakarta. Ang- garan untuk program ini mencapai Rp 23 miliar. BAZIS DKI Jakarta juga mem- beri bantuan pendidikan untuk para guru PAUD, mahasiswa pasca- sarjana dan studi doktoral. Sejak tiga tahun belakangan, dilakukan pula program Bedah Rumah. Adapun besaran bantuan yang disalurkan untuk bedah rumah sebesar Rp 30 juta per rumah dan pada 2017 ini bantuan bedah rumah meningkat menjadi Rp 40 juta per rumah. "Alhamdulillah, tahun ini kami memprogramkan sekitar 400 bedah rumah. Jadi, tiap kota itu (di DKI Jakarta) sekitar 100 unit rumah," terang Zubaidi. ed: wachidah handasah. WAHYU SURYANA JADWAL SHALAT Bandung -3 mnt, Yogyakarta -14 mnt Semarang-14, Surabaya-24 mnt, Jambi+13 mnt, Padang +26, Medan +33 mnt, Makassar -24 mnt Subuh 04.29 12.06 Zhuhur Ashar 15.29 Maghrib 18.19 Isya 19.34 MUI: Umat Islam Tertekan, Terpuruk, dan Tertuduh Belakangan ini, MUI se- makin sering mengalami guncangan. JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbang- an Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI) Prof Din Syamsuddin melontarkan suara keprihatinan terkait kondisi umat Islam di Indonesia saat ini. Ia menegaskan, umat Islam semakin sering menerima tekanan. "Umat Islam merasa tertekan, terpuruk dan tertuduh," ujar Din dalam Rapat Pleno Wantim MUI, di Jakarta, Rabu (18/1). Per- nyataan keprihatinan ini disampaikan di hadapan Menteri Koordinator Bidang Poli- tik Hukum dan Keamanan, Wiranto, yang menghadiri rapat pleno bertema 'Kerja Sama Ulama dan Umara untuk Kemajuan Bangsa' tersebut. Menurut mantan ketua umum MUI ini, setidaknya ada tiga hal yang menyebabkan keresahan umat Islam, yakni ketidakadilan di bidang ekonomi, ketidakadilan hukum, dan kekhawatiran perlindungan kepada pelaku penista agama. Keresahan tersebut mencapai puncaknya dalam bentuk aksi turun ke jalan seperti Aksi 411 dan 212 Kondisi umat Islam ini, menurut Din, tidak akan baik apabila dibiarkan berlanjut. Sebab, umat Islam merupakan mayoritas yang tentu memiliki tanggung jawab men- jaga bangsa Indonesia. "Selain itu, salah satu yang terpenting yaitu pemerintah akan kehilangan mitra strategisnya untuk men- jaga bangsa Indonesia," ujar Din. Bahkan, lebih dari itu, lanjut Din, ek- sistensi perdamaian di Indonesia akan ter- ancam apabila pemerintah tidak membe- rikan ruang kepada umat Islam. Nasionalis- me pun menjadi aspek yang ikut terganggu bila kondisi ini terus dibiarkan pemerintah. Din juga mengungkapkan, MUI bela- kangan ini semakin sering mengalami gun- cangan. Bahkan, beberapa pihak dibiarkan mencetuskan ide petisi untuk membubar- kan MUI. Menurut Din, Aksi 411 atau 212 merupakan reaksi umat Islam demi melin- dungi MUI sebagai payung besar ormas- REPUBLIKA ON NEWSPAPER Tema: DAILY REPUBLIKA AND WE KEEP YOU UPDATE REPUBLIKA B KEEPING UP WITH REPUBLIKA ON IPAD/ANDROID REACH US GET IT ON Available on the Google play App Store KAMIS, 19 JANUARI 2017 20 RABIUL AKHIR 1438 H ormas Islam di Indonesia. Dalam forum itu, Din juga menegaskan komitmen besar umat Islam untuk menjaga bangsa Indonesia. Bahkan, ia menekankan, umat Islam akan menghadapi siapa pun yang hendak mengganggu kerukunan. Sedangkan MUI, menurut Din, berpe- ran melakukan pembahasan atas permasa- lahan umat Islam untuk menemukan solusi. Karena itu, sangat penting bagi MUI untuk bisa menjalin komunikasi dengan umara (pemerintah) demi mencari solusi pemasa- lahan bangsa. KERJA SAMA ULAMA DAN UMARA Menko Polhukam Wiranto (kiri) bersama Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) MUI Prof Din Syamsuddin menghadiri Rapat Pleno Wantim MUI, di Jakarta, Rabu (18/1). Rapat pleno ini bertema "Kerja Sama Ulama dan Umara untuk Kemajuan Bangsa". Dalam Rapat Pleno Wantim MUI yang dihadiri sejumlah ulama, tokoh umat Islam dan pimpinan ormas Islam tersebut, Wi- ranto mengatakan, pemerintah memiliki kesamaan mendasar dengan MUI. Hal itu karena pemerintah dan MUI mewakili keinginan masyarakat. SOTahun MENGINSPIRASI MINY KEMAJUAN BANGSA lar Kesamaan itu, menurutnya, merupakan salah satu dasar kerja sama yang seharus- nya dibangun pemerintah dan MUI. Karena itu, jika ada perbedaan ketika menerjemah- kan kerja sama tersebut, perlu ada peng- akuran sebagai esensi kerja sama. MUI, lanjut Wiranto, merupakan lem- baga nonpemerintah yang mampu me- BANGSA 2017 M TAS herke 12 REPUBLIKA.co.id nyerap aspirasi rakyat, dan memiliki peran yang sangat dibutuhkan pemerintah. Kare- na itu, konsep dan semangat kerja sama itu harus dipegang pemerintah dan MUI. DUNIA TERKEJUT Pada kesempatan itu, Wiranto juga mengklarifikasi sejumlah langkah hukum yang dilakukan belakangan ini. Ia menegas- kan, langkah itu murni penegakan hukum, bukan sikap otoriter rezim. "Jadi, kalau ada langkah hukum, bukan berarti pemerintah menuju rezim otoriter," ujar dia. Ia menerangkan, langkah hukum yang dilakukan selama ini semata-mata untuk menyeimbangkan kebebasan, sehingga ke- bebasan tidak dimaknai bebas tanpa ada aturan. Wiranto menekankan, hukum ha- rus jadi landasan utama setiap orang di Indonesia, termasuk saat menyampaikan aspirasi. "Berdemonstrasi sekalipun tentu diperbolehkan, tentu dengan syarat-syarat seperti tertib, melapor terlebih dulu, dan dijelaskan semua perangkat demonya," ka- tanya. CREPUBLIKA Hal-hal itu, menurut dia, merupakan langkah untuk menjaga kebebasan agar tidak mengganggu orang lain. "Ini kebe- basan yang terukur." Ucapan Selamat Hingga Kekhawatiran YASIN HABIBI/REPUBLIKA HASIE PILPRES AS 2016 0000 led: wachidah handasah 218 KAMIS, 19 JANUARI 2017 20 RABIUL AKHIR 1438 H KOLEKS MONUMEN PERSON mpn.kominfo.go.id SOSIALISASI RAMBU LALU LINTAS Sejumlah Perhubungan Kabupaten Banyumas di Taman La pengenalan rambu lalu lintas kepada siswa TK u Kasus Ar di Kulon NENI RIDARINENI Kejadian tersebut ber- mula dari disembe- lihnya seekor sapi yang sempoyongan milik seorang warga. YOGYAKARTA - Sebanyak 16 warga, seekor sapi, dan sembilan kambing di Desa Purwosari Kecama- tan Kokap Kabupaten Kulonprogo, DIY, terindikasi penyakit antraks. Warga berasal dari Dusun Ngaglik dan Ngroto, tetapi sebagian besar berasal dari Ngaglik. "Mereka mempunyai ciri-ciri ter- kena antraks dan sudah dilakukan pengecekan di laboratorium Keseha- tan maupun Balai Besar Veteriner dan hasilnya positif antraks," kata Se- kretaris Daerah Kabupaten Kulon- progo, Astungkoro, kepada Republi- ka, Rabu (18/1). Menurut Astungkoro, selama ini belum pernah ada kejadian Antraks di Kulonprogo. Kejadian tersebut bermula dari disembelihnya seekor sapi yang sempoyongan milik Ngati- Color Rendition Chart RIZMA RIYANDI SLEMAN-Setelah sekian lama menunggu, akhirnya warga hunian tetap (huntap) Srodokan-Gungan, Wukirsari, Cangkringan memperoleh sertifikat kepemilikan tanah. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Da- erah (BPBD) DIY, Krido Suprayitno menuturkan, ada 76 setifikat kepe- milikan tanah yang diberikan kepada rga huntap. jo, seora Kem gikan ke daging y zer sehin saan. "Kar hingga s penelus Setahu adalah d Astungk Men baru me bahwa d hatan da ner terd sejumla sembilan » IHWAL "Saa minta ide dilakuka 76 Sertifikat Tana Ia menge prov DIY huntap se pun juml ngun seb Mesk masih ad 2010 yang Hal terse tidak m pembang Bupa membena menurutn serta per tang gen serta tin diketahu Meng Kesehat. 2015 bah dari sem maka su traks. "Kare langsung "Selain itu Pemprov DIY juga memberikan 758 IMB, dan 11 doku- men kelengkapan hak milik pada warga," katanya pada acara penyera- han sertifikat huntap di kantor Ke- reka masi camatan Cangkringan, Rabu (18/1). rawan be masih en yang lebil JOKO SUPRIYANTO KEPALA BPBD SLEMAN Sudah Kenal Kondisi Lapangan
