Tipe: Koran
Tanggal: 2017-01-19
Halaman: 20
Konten
2cm 20 Halal RIZKYAN ADIYUDHA Umrah Plus Wisata Halal Makin Diminati RELE Umrah plus wisata halal kerap dikejar oleh jamaah yang sudah dua kali atau lebih ke Tanah Suci. I badah umrah dipadukan dengan wisata- halal atau umrah plus belakangan ini menjadi tren. Kini, semakin banyak biro perjalanan yang menawarkan paket perjalanan ibadah sambil liburan tersebut. Direktur Utama Biro Travel Wahana Haji dan Umrah Muharom Ahmad mengatakan, sebe- narnya paket perjalanan umrah plus wisata halal itu sudah populer empat tahun ke belakang. Peningkatan permintaan umrah plus terse- but semakin meningkat dua tahun terakhir. "Demand (permintaan)-nya cukup tinggi dan guna memang dalam dua tahun terakhir permintaan terus bertambah karena banyak jamaah umrah yang juga berkeinginan mengunjungi destinasi wisata halal," kata Muharom Ahmad kepada Republika di Jakarta, Sabtu (14/1). Muharom mengungkapkan, grafik perjalan- an umrah plus tidak pernah turun. Hal ini, kata dia, lantaran bertambahnya Muslim yang me- miliki daya beli di atas rata-rata. Muharom mengatakan, mereka kini memiliki kesadaran tentang sejarah dak- wah Islam. "Hal lain yang mendorong jamaah umrah melakukan wisata halal adalah untuk mendidik keluarga atau paling tidak dirinya un- tuk mengetahui peran Islam pada zaman ke- emasan dulu," tuturnya. Meski demikian, kata Muharom, tidak semua amb peserta umrah menginginkan ibadah yang dipa- sundukan dengan paket perjalanan wisata. Muha- rom mengatakan, umroh plus kerap dikejar oleh jamaah yang sudah dua kali atau lebih ke Tanah Suci. "Kalau orang yang baru pertama ka- li, biasanya fokus untuk umrah dulu," ujar Muharom. Hal senada diungkapkan Chief Executive Officer (CEO) Adinda Azzahra Tour Priyadi Aba- di. Menurutnya, kini makin banyak Muslim yang ingin melakukan umrah plus wisata halal atau wisata Muslim, misalnya, plus ke Eropa, Aqsha, Kairo, Alexandria, atau Turki. "Paket umrah plus wisata Muslim makin diminati masyarakat Muslim Indonesia," kata Priyadi Abadi kepada Sa Republika, Rabu (11/1). Priyadi menambahkan, umrah plus wisata und Muslim mempunyai keunggulan tersendiri. Intrium "Selain melaksanakan ibadah umrah di Tanah bhi Suci, para jamaah juga berkesempatan me- lakukan tadabur alam di negara-negara yang dikunjungi. Misalnya, mengunjungi masjid dan ndonesia harus mengambil peran besar dalam industri halal dunia. gaya hidup halal dunia," kat Chairman Aladdin Group, A Riawan Amin, di Jakarta, Senin (16/1). shalat di sana, mengunjungi tempat-tempat bersejarah Islam, dan bertemu komunitas Mus- lim di negara-negara yang dikunjungi," tuturnya. Ketua Komisi Seni dan Budaya Majelis Ulama Indonesia (MUI) Habiburrahman El Shirazy me- ngemukakan, kini arah plus wisata halal merupakan sebuah keniscayaan. "Umrah plus wisata halal merupakan sebuah kenisacayaan yang tidak mungkin dihindari lagi," kata Ha- biburrahman El Shirazy kepada Republika, Senin (16/1). Riawan mengemukakan, Jepang bukan negara Islam, tapi menyediakan ruangan shalat di bandara. Artinya, ada kesadaran untuk melayani umat Muslim. Begitu pula dengan Korea Selatan dan Thailand. "Ketiga negara tersebut menaruh perhatian besar terhadap keperluan umat Muslim, terutama berupa sertifikasi halal untuk restoran dan hotel, serta tempat shalat, khususnya di bandara," tutur Riawan. Jadi, Riawan, kini yang bicara tentang industri halal tidak hanya Menurut alumnus Al-Azhar University Kairo, Mesir, ada beberapa faktor yang mendorong umrah plus wisata halal makin berkembang. Pertama, dunia semakin mengglobal dan ter- buka. "Dengan kemajuan teknologi dalam ber- bagai bidang, antarnegara dan antarkota terasa semakin dekat," kata Habiburrahman yang juga budayawan. Faktor kedua, ujar tokoh yang akrab dipanggil Kang Abik itu, ongkos pesawat terbang saat ini tidak semahal dulu. Di sisi lain, jumlah kelas menengah di Indonesia belakangan makin bertambah. "Selain itu, naluri manusia adalah selalu ingin melihat hal-hal yang baru, termasuk kota-kota dan berbagai objek wisata halal di ber- bagai negara," tutur Habiburrahman El Shirazy. Negara tujuan Muharom mengemukakan, Istanbul (Turki), Maroko di Afrika Utara, Cordoba di Spanyol, dan sejumlah negara di Eropa Barat maupun Balkan menjadi incaran utama jamaah umrah plus. "Ter- lebih, Cordoba yang merupakan pintu masuk persebaran Islam di Eropa," ujarnya. Muharom mengatakan, destinasi wisata re- ligi biasanya dilihat dari ciri khas dan keindahan alam negara tujuan. Misal, Capadocia di Turki menjadi destinasi favorit karena memiliki daerah cukup bagus dan memiliki hotel di dalam gunung yang unik. Begitu juga Cordoba di Spanyol yang memiliki keunikan dan arsitektur hebat yang juga menjadi monumen sentuhan Islam pada zamannya. Selain itu, Cordoba merupakan pintu masuk perkembangan Islam di Eropa. "Jadi, memang destinasi yang ditawarkan melihat pada dua hal, pertama kekhasan daerah setempat dan kedua sejarah Islam di daerah tersebut," kata Muharom. Priyadi mengungkapkan, salah satu paket umrah plus yang ditawarkan oleh Adinda Azzah- ra Tour adalah umrah plus Eropa Barat. Ia me- nyebutkan, pihaknya membawa rombongan jamaah plus Eropa Barat selama 20 hari, 26 De- sember 2016 sampai 14 Januari 2017. "Se- belum umrah, kami bertadabur alam terlebih dahulu di Benua Eropa Barat mengunjungi tu- juh negara, yaitu Prancis, Belgia, Belan- da, Jerman, Swiss, Italia, dan Vatican. Lalu, di- lanjutkan dengan umrah dengan fasilitas hotel orang Islam atau negara-negara dengan penduduk mayoritas Muslim, tapi juga berbagai negara yang notabene bukan negara Muslim atau dengan jumlah penduduk Muslim yang sangat sedikit. "Mereka memandang hal tersebut sebagai peluang bisnis. Namun, terlepas dari apa pun latar belakang atau motivasinya, hal itu baik saja. Yakni, mereka menyediakan fasilitas halal bagi umat Muslim," ujarnya. Namun, ia menambahkan, Indonesia seharusnya lebih dari Jepang, Korea Selatan, Thailand, ataupun negara-negara lain yang menyediakan fasilitas halal bagi kaum Muslim. "Bagi mereka, halal itu bukan ideologi, melainkan opsi. Bagi Indonesia, halal tidak hanya sekadar opsi, tetapi juga harus menjadi ideologi," kata Riawan. Riawan menegaskan, sebagai Lajan bintang 5, baik di Makkah maupun Ma- dinah," ujar Priyadi. Priyadi menyebutkan, Adinda Azzahra Tour menyelenggarakan program umrah plus wisata Muslim dua kali keberangkatan setiap bulan. "Khusus Desember, kami berikan bonus Dis- neyland Paris. Hal itu karena mayoritas jamaah membawa anak-anak, bertepatan musim liburan sekolah di Indonesia. Sedangkan, untuk Maret dan April kami berikan bonus mengunjungi taman bunga tulip Keukenhof di Belanda yang dibuka hanya pada musim semi," papar Priyadi Abadi. SHALAT BERJAMAAH DI PUNCAK ES ABADI TITLIS, SWISS, SEBAGAI BAGIAN DARI KEGIATAN WISATA HALAL. Muharom mengatakan, destinasi wisata religi biasanya dilihat dari ciri khas dan keindahan alam negara tujuan. Misal, Capadocia di Turki menjadi destinasi favorit karena memiliki daerah cukup bagus dan memiliki hotel di dalam gunung yang unik. Indonesia Harus Jadi Etalase Gaya Hidup Halal Dunia IRWAN KELANA negara Pancasila dan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia harus menjadi etalase gaya hidup halal dunia. "Indonesia harus menjadi etalase dari halal lifestyle. Sehingga, kalau orang-orang dari negara manapun ingin melihat negara yang Islami, meskipun tidak mengklaim dirinya sebagai negara Islam, maka mereka akan datang ke Indonesia," tutur Riawan yang juga seorang pakar ekonomi syariah. Etalase gaya hidup halal, Riawan menjelaskan, artinya setiap proses kehidupan dari bangun tidur sampai hendak tidur lagi harus dijiwai ruh halal. "Yang diberikan oleh Jepang, Korea Selatan, dan Thailand adalah opsi halal untuk kaum Muslim. Tapi, yang disediakan oleh Indonesia nantinya hanya satu opsi, yakni halal. Sebab, halal itu bersifat universal dan baik untuk semua orang, baik Muslim Begitu juga Cordoba di Spanyol yang memiliki keunikan dan arsitektur hebat yang juga menjadi monumen sentuhan Islam pada zamannya. "Jadi, memang destinasi yang dita- warkan melihat pada dua hal, pertama kekhasan daerah setempat dan kedua sejarah Islam di dae- rah tersebut," katanya. Naik 7 persen per tahun Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) mencatat, dalam periode 2014-2016 ada kenaikan sebesar tujuh persen setiap tahun terkait permintaan paket umrah plus. Dewan Kehormatan Amphuri, Budi Firmansyah, mengatakan, umrah plus memang sedang menjadi tren di masyarakat. "Dengan ikut tur tambahan kota atau ne- gara maka kita akan menambah wawasan, pe- ngalaman, dan yang lebih dalam dapat memak- nai betapa nyamannya kita tinggal di Indonesia," katanya. Mantan sekretaris jenderal Amphuri ini me- ngatakan, paket umrah plus akan menjadi positif jika dilakukan dengan persiapan yang matang. "Sebaiknya, direncanakan dengan matang. Paling tidak, dua bulan sebelum keberangkatan, sehingga dapat menyiapkan berbagai informasi awal yang diperlukan, khususnya menyangkut tempat-tempat dan objek-objek yang bisa dikunjungi dalam wisata halal tersebut," tutur Budi. Budi menilai, biro perjalanan di Indonesia sudah memiliki kesiapan untuk me- layani paket umrah plus. Travel agent, kata dia, sudah melayani paket umrah plus sejak 2000, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. "Sekarang sudah banyak destinasi baru untuk objek tambahan sebelum umrah dan kesiapan manajemen serta sumber daya manusia (SDM) beberapa penyelenggara sudah siap guna dan melayani," kata Budi Firmansyah. ed: irwan kelana REPUBLIKA KAMIS, 19 JANUARI 2017 maupun non-Muslim," papar penulis buku-buku mengenai ekonomi dan manajemen syariah itu. DOK ITCF Riawan mencontohkan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, termasuk jalan, halaman rumah/gedung, hingga toilet. "Perilaku hidup bersih mencerminkan gaya hidup halal," ujarnya. Demikian pula dengan berbagai produk halal Indonesia yang berkualitas sehingga menarik minat orang-orang dari berbagai negara. "Halal itu tidak hanya harus sesuai hukum syariah, tapi juga harus berkualitas. Tantangan kita adalah menciptakan produk yang halal dan tayib (baik) yang berkualitas," kata Riawan. Dia menambahkan, produk itu Tetap dalam Koridor Ibadah RIZKYAN ADIYUDHA badah umrah plus wisata halal boleh saja dilakukan. Tapi, harus tetap memperhatikan koridor ibadah. "Hal yang penting diperhatikan adalah wisata halal itu harus tetap dalam koridor ibadah, terutama dalam menjaga shalat lima waktu dan menjaga makanan halal di negara-negara tujuan wisata halal tersebut. Juga tidak boleh mengunjungi daerah-daerah atau tempat-tempat yang bernada maksiat (red area)," ujar Prof Dr KH Didin Hafihuddin MS kepada Republika, Jumat (13/1). Menurut guru besar IPB Bogor dan Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor tersebut, umrah plus wisata halal bisa memberikan manfaat bagi para jamaah. "Salah satu hikmahnya adalah tadabur alam dan menelusuri kembali jejak-jejak. Islam pada masa lampau," tutur Kiai Didin Hafidhuddin. Hal senada dinyatakan oleh Ustaz Erick Yusuf. Menurutnya, umrah plus sah saja dilakukan. Bisa jadi, kegiatan umrah plus itu merupakan salah satu bentuk dakwah. Erick menilai positif adanya paket umrah yang dibarengi dengan paket perjalanan wisata halal tersebut. "Kendati demikian, wisata halal itu jangan sampai menggangu kekhusyukan ibadah umrah," ujar Erick Yusuf. Erick menambahkan, perjalanan ke situs-situs bersejarah Islam atau wisata religi lainnya bisa menjadi pilihan. Asalkan, perjalanan itu dilakukan untuk mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. "Artinya, yang ada kaitannya seperti wisata halal, ada pengetahuan soal Islamnya. Kalau umrah plus nonton F1 (balap mobil formula satu) kan nggak nyambung," kata Erick Yusuf. Ketua Komisi Seni dan Budaya Majelis Ulama Indonesia (MUI) Habiburrahman El Shirazy mengemukakan, umrah plus wisata halal itu harus memperhatikan faktor "Tentu, sebagai Muslim, karena semua itu (wisata halal) terkait ibadah, maka salah satu faktor yang perlu diperhatikan adalah makanan halal. Ini hal yang mendasar," kata Habiburrahman. ed: irwan kelana WIHDAN HIDAYAT/REPUBLIKA bukan sekadar halal dan baik, melainkan mutunya harus tinggi. "Kalau halal dan baik, tapi mutunya rendah, kita akan kalah dengan produk yang netral atau tidak haram, tapi mutunya tinggi yang diciptakan oleh negara-negara lain, seperti Jepang, Korea Selatan, dan Thailand," paparnya. Seha Menangk dari Kla ADYSHA CITRA RAMADANI Klaim-klaim produk menyehatkan belum terbukti secara ilmiah dan bisa merugikan kesehatan. Color Rendition Chart D ewasa ini, banyak produk makanan dan minuman hingga pola makan atau diet hadir dengan klaim-klaim menyehatkan bahkan, mampu me- nyembuhkan berbagai penyakit. Klaim ini tak jarang membuat masyarakat rela merogoh kantong cukup dalam untuk membeli produk kesehatan hingga menjalani pola makan yang tak sedikit berdampak pada kesehatan. Konsultan nutrisi dan kebugaran Jansen Ong- ko MSc RD mengatakan, kemajuan era digital membuat popularitas produk dan pola makan yang diklaim menyehatkan ini semakin marak. Terlebih, sejumlah produk dan pola makan yang diklaim menyehatkan ini dipromosikan oleh influencer media sosial sehingga masyarakat pun tak lagi ragu akan klaim tersebut. "(Padahal) Influencer ini belum tentu capable dalam mengetahui makanan atau pola hidup ter- tentu itu sehat atau tidak. Masyarakat harus kritis terhadap informasi," kata Jansen saat ditemui dalam diskusi kesehatan dalam Forum Ngobras di Nutrifood Inspiring Center Menteng, Senin (16/1). Jansen mengatakan, klaim menyehatkan atas makanan atau minuman hingga pola makan yang belum terbukti secara ilmiah, juga berpotensi memberi dampak merugikan kesehatan. "Tidak PRAYOGI/REPUBLIKA Gangguan Ti ADYSHA CITRA RAMADANI A pnea tidur (sleep apnea) merupakan kondisi terganggunya pernapasan akibat dinding tenggorokan yang rileks dan menyempit saat tidur. Jika mengalami apnea tidur saat hamil, hal ini jadi pertanda risiko tekanan darah tinggi dan diabetes. Para peneliti asal Amerika Serikat (AS) telah meneliti kecenderungan ini dari tiga ribu ibu hamil. Tim meneliti di rumah tiap responden sebanyak dua kali selama masa kehamilannya dengan fokus apnea ibu hamil saat tidur. Mereka menemukan, sebanyak 3,6 persen ibu hamil mengalami apnea tidur di awal kehamilan (pekan keenam hingga ke-15). Seiring dengan bertambahnya berat badan selama masa kehamilan, ibu hamil dengan apnea tidur pun semakin bertambah. Pada pekan ke-22 hingga ke-31 diketahui 8,3 persen wanita mengalami apnea tidur. Dalam jurnal Obstetrics and Gynecology, tim peneliti menyampai- kan, secara umum enam persen dari responden mengalami preeclampsia, yaitu gangguan kehamilan akibat hipertensi dan ditemukannya protein pada urin ibu. Selain itu, 13 persen lainn hiper empa diabe M antar meni pene apak apne Alasa
