Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Republika
Tipe: Koran
Tanggal: 2017-03-05
Halaman: 09

Konten


Senggang REPUBLIKA AHAD, 5 MARET 2017 Tahukah Kamu 1 2 3 4 5 6 7 Apakah sidik lidah setiap orang itu berbeda? Ya, seperti sidik jari, sidik lidah setiap orang tidak sama. Apakah loreng harimau terletak pada bulunya? Harimau memiliki kulit loreng, tidak hanya loreng pada bulunya. Apakah polusi udara bisa terjadi di dalam ruangan? Ya, udara di dalam ruangan bisa tercemar seperti halnya di luar. Pencemaran bisa terjadi dengan adanya debu, asap rokok atau masakan, zat pembasmi serangga, cat, bahan kimia pembersih alat- alat rumah tangga, dan serat- serat dari beberapa jenis bahan bangunan. Buah apakah yang memiliki benih-benih di luar? Buah stroberi, lihatlah bintik- bintik benih pada kulitnya. Apakah entomologi itu? Ilmu yang mempelajari serangga. Apakah obesitas itu? Kondisi tubuh dengan lemak yang terlalu banyak. Berat badan yang berlebihan ini tidak sehat. Kapankah penularan penyakit itu bisa disebut pandemik? Bila penyakit menyebar dari orang ke orang lalu menyebar ke wilayah yang luas hingga benua dan di seluruh dunia. TEGAS www IKHLAS kids.niehs.nih.gov/nina ch 32 4 3 14 2 1 REPUBLIKA MSR-3 dan kotak yang dibatasi garis tebal. Angka Adik-adik silahkan kirim jawabannya ke: funscience@republika.co.id Dari semua jawaban yang benar akan diundi 5 orang yang beruntung untuk mendapatkan hadiah menarik dari Republika Senggang REPUBLIKA AHAD, 5 MARET 2017 Sepakung jelang fajar Menjemput Fajar DI SEPAKUNG OLEH BOWO PRIBADI Keindahan dan uji adrenalin di lembah Gunung Telomoyo. ama Sepakung, yang terle- tak di wilayah Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Se- marang, Jawa Tengah, se- lama ini lekat dengan per- sepsi desa yang terpencil dan tentu-- jauh dari ingar-bingar keramaian pusat pemerintahan. Desa yang berpenduduk sebanyak 5.153 jiwa ini terletak pada ketinggian 1.100 meter dari permukaan laut (mdpl). Lokasinya pun terselip di antara jajaran perbukitan terjal lereng Gunung Telomoyo. Dari Kota Ambarawa, desa ini berjarak sekitar 16 kilometer atau sekitar 45 menit perjalanan dengan kendaraan roda dua. Untuk mencapai desa ini pun harus melalui akses jalan kecamatan serta jalan desa yang didominasi tanjakan terjal berkelok serta turunan curam. Hanya kendaraan bermotor dengan mesin primalah yang bisa menjangkaunya. Meski begitu, Desa Sepakung kini mulai menjadi perhatian masyarakat Kabupaten Semarang maupun dari luar daerah ini. Karena keberagaman pesona keindahan alam yang ditawarkannya. Sehingga tak sedikit yang penasaran untuk menyambangi desa Sepakung guna menikmati potensi keindahan alam, yang kini diberdayakan oleh warga setempat sebagai aset wisata baru di Kabupaten Semarang tersebut. Anjungan pandang Salah satu spot unggulan wisata di Desa Sepakung berupa anjungan pandang yang berlokasi di kawasan hutan lindung Cemo- rosewu dan secara administrasi masuk dalam wilayah Dusun Jingkol. Lokasinya yang berada pada ketinggian 1.150 mdpl serta sudut pandang ke arah utara yang sangat terbuka, menawarkan potret keindahan alam yang lengkap dan begitu memanjakan mata. Mulai dari jajaran pegunungan, hutan lindung Cemorosewu dengan jajaran ve- Para pengunjung di Sepakung getasi pinus, suasana perkampungan yang masih asri, persawahan yang menghampar, Danau Rawapening hingga pemandangan cakrawala yang menakjubkan. Dari anjungan bambu berkuran 4 x 1,5 meter ini pula, pengunjung bisa 'menjem- put' fajar untuk menyaksikan hadirnya sang surya dengan segala pesonanya. Ini pula yang menjadi magnet bagi mereka yang menyambangi desa ini. Menurut Kepala Desa Sepakung, Ahmad Nuri, bulan Agustus menjadi saat paling pas untuk menikmati 'sunrise' dari anjungan pan- dang ini. Sebab langit akan cenderung bersih dan tidak keruh oleh awan atau mendung. Selain itu arah terbit matahari juga sedikit bergeser ke utara. Sehingga detik- detik terbitnya sang surya dapat leluasa dinikmati tanpa terhalang bukit Gajah, yang berada di sisi timur lokasi Cemorosewu. Pada saat cuaca cerah --khususnya pada musim kemarau-- pemandangan yang bisa disaksikan dari atas anjungan ini juga akan semakin indah dan lengkap. Di sisi selatan tampak puncak Merbabu yang menjulang. Sedangkan di sisi barat, akan terlihat punggung Gunung Kelir yang memanjang. Di arah barat laut, pemandangan Kota Ambarawa serta lereng selatan gunung Ungaran akan tampak jelas dengan latar belakang hamparan danau alam Rawa- pening. Jika memandang tepat ke arah utara, persawahan di pinggiran Rawapening tampak menghampar hijau. CEMORY DUSUN VINGKO KE BANYUBIRI Pemandangan Kota Salatiga, menjadi pe- manis jika mengarahkan pandangan ke arah timur laut anjungan. Ia berani 'menjamin' siapa pun bakal betah berlama-lama menik- mati pesona keindahan alam dari anjungan ini. Semua itu akan dapat dinikmati pe- ngunjung dengan harga tiket Rp 3.000 per orang sudah termasuk asuransi. "Tak lebih mahal dari secangkir kopi," ungkapnya. Meski begitu, menikmati suasana dan panorama malam hari dari anjungan pun tak kalah seru. Berdiri di atas anjungan dengan melempar pandangan ke arah depan-laksana -- menjadi 'dirigen' orkestra alam, berupa lanskap ribuan cahaya lampu yang kialaunya beraneka warna. Alunan suara dedaunan pinus yang dihempas angin, kian menambah semarak suasana malam dari anjungan. Suasana inilah yang diburu Sinta Wihartika, mahasiswi Universitas PGRI Semarang. Ia pun betah berlama-lama untuk me- nikmati suasana menjelang fajar dari atas anjungan. Mahasiswi asal Kabupaten Gro- bogan ini pun rela naik ke bukit Cemorose- wu sebelum Subuh tiba. "Luar biasa pe- mandangannya, sangat cantik dan bikin betah," katanya.ed: nina chairani ngin lebih lengkap menikmati anjungan pandang di Desa Sepakung, jangan lewatkan bermain nyali di Watu Cengul. Lokasinya masih berdekatan dengan anjungan pandang bukit Cemorosewu. Menurut warga setempat, nama Watu Cengul ini berasal dari kata watu yang berarti batu serta 'Cengul' yang berarti menonjol, Posisi batu ini me- mang menonjol dan seperti menggan- tung di bibir jurang yang cukup dalam. Seperti halnya anjungan pandang. dari batu ini juga bisa menjadi anjungan alami untuk menikmati lanskap pegunungan yang tak kalah menarik. Hanya saja batu ini tak direkomendasi- kan sebagai anjungan, karena tidak dilengkapi pengaman dan fasilitas keselamatan seperti halnya anjungan pandang. Namun batu ini jamak dimanfaatkan oleh pengunjung yang Area persawahan Tempat Merumput yang Bikin 'Kepincut' mbauan pemerintah agar desa lebih mandiri dan berdaya saing dengan mengoptimalkan potensi yang dimiliki, seolah menjadi tuah' bagi desa yang berada di lembah Gunung Telomoyo, wilayah Kecamatan Banyubiru ini. Zoom In 9 Kepala Desa Sepakung, Ahmad Nuri mengatakan --di luar hasil bumi (pertanian) dan peternakan- sektor pariwisata merupakan sebuah peluang yang sangat terbuka untuk dikembangkan di wilayah desanya. Sekitar dua bulan lalu, ia pun mengumpulkan para pemuda dan karang taruna di desanya guna memberikan pemahaman, desa ini telah dianugerahi alam yang luar biasa dengan beragam keindahan di dalamnya. "Saat itu saya tekankan kepada mereka, dengan potensi ini kita mau jadi pelaku atau jadi penonton saja," ujarnya, saat disambangi Republika. Alhamdulillah, jelas dia, para pemuda dan karang taruna nyambung dengan opsi yang ditawarkannya. Mereka pun menindaklanjuti dengan membentuk kelompok sadar wisata (pokdarwis) yang mengakomodasi berbagai potensi dan keahlian warga desa. Pokdarwis inilah yang akhirnya menjadi lokomotif untuk mewujudkan Desa Wisata Sepakung. Kurang dari waktu dua pekan, potensi yang telah dipetakan pun digarap dengan semangat gotong royong. Pada saat yang sama, mereka juga menandatangani nota kesepahaman dengan pihak Perum Perhutani. Sebab, sebagian potensi tersebut berada di wilayah hutan lindung Cemorosewu, yang menjadi kewenangan pemangkuan KPH Kedu Utara. Dalam nota kesepahaman ini pun disepakati komposisi pembagian keuntungan 70 persen untuk desa dan 30 persen untuk Perhutani. Desa --dengan berbagai komponennya-- menjadi operator sekaligus pengelola desa wisata. FOTO FOTO BOWO PRIBADI/REPUBLIKA Sementara pihak Perhutani hanya terbebani tiket tanda masuk lokasi desa wisata ini berikut asuransi bagi pengunjung. Dalam waktu tiga pekan, lokasi unggulan berupa anjungan pandang yang dibuat dari bambu berdiameter 20 sentimeter pun sudah terwujud. Termasuk berbagai fasilitas pendukungnya yang di- wujudkan secara swadaya oleh warga Sepakung. Seperti area parkir sepeda motor serta akses jalan menuju anjungan berupa 98 anak tangga. Selain itu juga sebuah bale yang nyaman, tempat penjualan tiket, bumi perke- mahan, tempat berjualan warga berikut penataan lokasinya. Bermain Nyali di Watu Cengul Kecuali warga yang biasa mencari rumput untuk ternak mereka, sebelumnya tak banyak orang yang datang. "Kini siapa pun akan kepincut untuk menikmati pemandangan yang cukup indah dari lokasi ini," tegas Ahmad Nuri. Saat ini, tambahnya, juga telah tersedia fasilitas ho- mestay yang hanya berjarak kurang dari 300 meter dari lokasi anjungan. Untuk menginap dua hari satu malam cukup bertarif Rp 100 ribu dengan fasilitas dua kali makan. Aktivitas warga "Kami masih punya pekerjaan rumah yang insya Allah segera terselesaikan, berupa area parkir bagi pengunjung bermobil serta fasilitas toilet di sekitar lokasi anjungan pandang Cemorosewu," tandasnya.ed: nina chairani bernyali untuk menikmati keindahan alam dari sisi yang berbeda. "Ada pun- cak Gunung Merbabu yang menjulang kokoh di antara dua lembah sungai yang cukup dalam," ungkap Yudha. Lokasi ini juga menjadi spot menarik untuk berswafoto. Sebab, lokasi batu ini letaknya lebih tinggi dari pucuk-pucuk pohon pinus lereng lembah. Pemandangan lain yang dapat disaksikan hamparan petak-petak persawahan di kaki lembah. Pengunjung dapat berfoto dengan latar belakang lanskap persawahan dari ketinggian atau puncak gunung Merbabu. Selain spot berswafoto, lokasi ini juga menjadi spot pengambilan gambar lanskap yang menarik. Namun, tidak semua pengunjung bisa melakukannya dari atas batu ini. Karena butuh keberanian tersendiri. "Hanya mereka yang gemar bermain adrenalinlah yang sanggup melakukan- nya," lanjut Yudha.ed: nina chairani Color Rendition Chart 4cm